Anda di halaman 1dari 14

Kholilah Lubis, S.ST.

, MKeb
Perubahan dalam praktik kebidanan pada
dasarnya telah banyak berubah. Konsep
perubahan terebut berdasarkan evidence
based kebidanan
Evidence-based Medicine Evidence based Midwifery
Pemberian informasi obat-obatan berdasarkan Pemberian informasi kebidanan berdasarkan
bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung
jawabkan. Temuan obat baru yang dapat saja jawabkan.
segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu
beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan,
karena di populasi terbukti memberikan efek
samping yang berat pada sebagian penggunanya.

Evidence-based Policy Evidence based report


Satu sistem peningkatan mutu pelayanan Bentuk penulisan laporan kasus yang baru
kesehatan dan kedokteran (Clinical Governance): berkembang, memperlihatkan bagaimana
suatu tantangan profesi kesehatan dan kedokteran hasil penelitian dapat diterapkan pada
di masa mendatang. semua tahapan penatalaksanaan pasien.
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti/
penelitian dengan publikasi jurnal dari internet
maupun berlangganan baik hardcopy seperti
majalah, buletin, atau CD. Situs internet yang ada
dapat diakses, ada yang harus dibayar namun
banyak pula yang public domain.
Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan
yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik
saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan
pasien secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang
efektif dan tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang
intervensi secara historis memunculkan asumsi bahwa
sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa
bisa diprediksi atau dicegah. Intervensi harus
dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan
sebagai rutinitas sebab tes-tes rutin, obat, atau prosedur
lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun
janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus
melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya
haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
Untuk mendapatkan bukti ini bisa diperoleh dari
berbagai macam hasil penelitian yang telah
dipublikasikan oleh berbagai macam media.
Setiap pendekatan medik dianggap accountable
1 2 apabila didasarkan pada temuan-temuan terkini
yang secara medik, ilmiah, dan metodologi dapat
3
4
diterima.
Tipe Evidence Based
1. EBM pada Asuhan Kehamilan
2. EBM pada Asuhan persalinan dan masa nifas
Delayed Cord Clamping : praktek penundaan pengekleman dan pemotongan
tali pusat dimana tali pusat tidak dijepit atau dipootong sampai setelah denyutan
berhenti, atau sampai setelah plasenta lahir seluruhnya.
Membantu transisi bayi Mendukung perkembangan saraf bayi
Lebih banyak pasokan darah untuk bayi saat Menunda pemotongan tali pusat dapat membantu
lahir dapat membantunya beradaptasi perkembangan saraf bayi. Penelitian pada anak
dengan lebih baik terhadap lingkungan baru berusia 4 tahun, bahwa anak-anak yang
di luar rahim. Pergantian oksigen dalam menjalani penundaan pemotongan tali pusat saat
darah bayi akan berjalan lebih mudah lahir memiliki pergerakan fisik dan kemampuan
karena paru-paru mendapat cukup aliran sosial yg lebih baik dibandingkan anak-anak yg
darah. tali pusatnya segera dipotong setelah lahir.

Meningkatkan zat besi pada bayi Meningkatkan kekebalan tubuh bayi


Penambahan volume darah dapat Menunda pemotongan tali pusat
meningkatkan kadar Hb atau sel darah dapat meningkatkan transfer sel-sel
merah, sehingga jumlah zat besi dalam kekebalan tubuh dari ibu ke bayi. Hal
tubuh bayi meningkat dan mencegah ini akan memperkuat daya tahan
bayi terkena anemia, serta untuk tubuh bayi, sehingga ia tidak mudah
menunjang tumbuh kembang dan terserang penyakit, khususnya
kognitif bayi. penyakit infeksi.

Meningkatkan volume darah bayi Mengurangi risiko pendarahan pada ibu


Penundaan pemotongan tali pusat Penelitian menemukan bahwa penundaan
memungkinkan lebih banyak darah pemotongan tali pusat dapat membantu
ditransfer dari plasenta ke bayi hingga mengurangi risiko perdarahan pasca
sekitar 30-35%. persalinan maupun kebutuhan transfusi darah
pada ibu setelah melahirkan.
3. EBM pada Asuhan Bayi Baru Lahir
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai