Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN TEKNIS

PEMBONGKARAN TANAMAN KELAPA SAWIT

1. Alat Yang Digunakan

a. Kampak/dodos
b. Bor kayu/Chainsaw Drill
c. Jerigen tempat racun
d. Selang plastik yang dilengkapi corong
e. Takaran racun
f. Sarung tangan karet

2. Bahan Yang Digunakan

a. Herbisida berbahan aktif : paraquat-diklorida 276 g/l ( contoh: Gramoxone)


b. Cat minyak warna merah

3. Pembongkaran Pokok

Semua tanaman sebelum dibongkar harus dilakukan peracunan. Hal ini bertujuan
untuk mempercepat proses pembusukan pokok dan menghindari pokok tersebut
digunakan sebagai tempat untuk berkembangbiaknya hama kumbang tanduk Oryctes
rhinoceros.

Adapun tahapan-tahapan pembongkaran pokok adalah sebagai berikut :

A. Peracunan Pokok

a. Tanaman yang akan diracun adalah tanaman yang sudah diberi tanda silang dan
huruf TO (artinya: thinning-out) dengan cat warna merah pada bagian batangnya.

b. Peracunan dilakukan dengan cara terlebih dahulu membuat lubang dengan


menggunakan bor kayu atau chainsaw drill pada ke-empat sisi batang dengan
ketinggian  1 meter dari permukaan tanah (untuk pokok gajah jumlah lubang
dibuat lebih dari 4 lubang).

c. Posisi lubang harus mempunyai kemiringan 45, diameter lubang bor 1/2" - 3/4"
dan kedalaman lubang bor  25 cm.

d. Racun dimasukkan ke dalam lubang dengan menggunakan selang yang bagian


ujungnya diberi corong.
e. Dosis racun yang digunakan adalah 100 ml/pokok, kecuali untuk pokok gajah
dosisnya lebih tinggi yakni 125 - 150 ml/pokok.

f. Lubang ditutup dengan seresah/fiber agar tidak kemasukan air (pada waktu
hujan) dan racun bekerja dengan efektif. Dilarang menggunakan penutup lubang
dari tanah liat, karena partikel liat dapat mengikat bahan aktif paraquat.

g. Setelah pokok selesai diracun, pada batang pokok agar diberi tanggal pelaksanaan
peracunan dengan cat warna merah.

h. Evaluasi terhadap pokok-pokok yang telah diracun agar dilakukan satu bulan
setelah peracunan untuk mengetahui efikasinya.

i. Jika pokok yang diracun telah mati, maka segera dilakukan pembongkaran pokok.
Namun bila pokok belum mati (diperkirakan tidak akan mati), maka harus
dilakukan peracunan ulangan pada lubang yang baru. (jangan menggunakan
lubang yang lama).

B. Pembongkaran Pokok

a. Pokok-pokok yang telah mati akibat diracun, maka segera dilakukan


pembongkaran pokok. Hal ini untuk menghindari agar pokok tersebut tidak
digunakan untuk tempat berkembangbiaknya hama kumbang tanduk Oryctes
rhinoceros dan inang penyakit Ganoderma.

b. Akar disekitar pokok dikorek dan diputus sampai kedalaman  60 cm, arah
korekan lurus pokok.

c. Pengorekan diteruskan terutama pada bagian dimana arah pokok akan


ditumbangkan, yaitu yang searah dengan barisan tanaman.

d. Pengorekan dihentikan sampai pokok terlihat mulai goyah dan dilanjutkan dengan
mendorong pokok sampai tumbang.

e. Batang yang sudah tumbang digulingkan ke gawangan mati, semua pelepah daun
dipotong-potong dan disusun di gawangan mati. Sedangkan batangnya dicincang
dengan menggunakan chainsaw dengan ukuran tebal  15 cm dan disebar di
gawangan mati.

f. Lubang galian pangkal batang bekas tanaman yang bebas serangan penyakit
Ganoderma, diperlebar menjadi ukuran 1,2m x 1,2m x 0,6m. Sedangkan lubang
bekas tanaman yang terserang penyakit Ganoderma, maka ukuran lubang galian
diperlebar menjadi 1,5m x 1,5m x 1,5m.

g. Disekitar lubang ditanam 2 – 3 stek LCC untuk menekan pertumbuhan gulma.



FOTO TAHAPAN - TAHAPAN THINNING OUT

A. KRITERIA POKOK YANG HARUS DI THINNING-OUT

1. Pokok non-valuer / abnormal

Pokok Steril

Pokok Gajah (giant palm)

Pokok menguning karena faktor


genetik (genetic orange spotting)

Pokok dengan tajuk tegak


(Upright)
2. Pokok kembar (ganda)

3. Pokok rapat / etiolasi

Pokok dengan jarak tanam kurang dari 9 meter yang umumnya


terdapat di areal rendahan/low-land dan lereng/terrace contour

Pokok yang mengalami etiolasi


4. Pokok kecil yang tumbuh di luar titik tanam (diduga eks kentosan)

Kentosan yang tumbuh besar

Pokok kecil yang tumbuh di luar titik tanam

5. Pokok terserang penyakit Ganoderma

Cendawan Ganoderma

Pokok mati akibat penyakit Ganoderma


B. TAHAPAN KEGIATAN PEMBONGKARAN POKOK

1. Peracunan Pokok

Tanda thinning-out pada pokok yang Pembuatan lubang pada


akan diracun dan dibongkar batang dng. chainsaw drill

Memasukkan racun paraquat


ke dalam lubang
Gejala pelepah daun mengering Gejala pelepah daun terkulai
2. Pembongkaran Pokok peracunan
pada 1 bln setelah pada 2 bln setelah peracunan

Pembongkaran pada pokok setelah


menunjukkan kematian akibat peracunan

Pokok yang telah dibongkar dan


diletakkan searah dng gawangan

3. Pemotongan batang dan Pelepah


Pemotongan pelepah daun dan pencincangan
batang setebal  15 cm
4. Pembuatan lubang Ganoderma


Pembuatan lubang pada bekas bole untuk pencegahan


penyebaran penyakit Ganoderma

Anda mungkin juga menyukai