Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Buk, Saya Putri Maisuri, NIM 22042050, Izin

menjawab Buk.

Old Public Administration atau Paradigma Administrasi Negara Lama dikenal juga dengan
sebutan Administrasi Negara Tradisional atau Klasik. Paradigma ini merupakan paradigma yang
berkembang pada awal kelahiran ilmu administrasi negara. Tokoh paradigma ini adalah antara
lain adalah pelopor berdirinya ilmu administrasi negara Woodrow Wilson dengan karyanya “The
Study of Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan bukunya “Principles of Scientific
Management” Dalam bukunya ”The Study of Administration”, Wilson berpendapat bahwa
problem utama yang dihadapi pemerintah eksekutif adalah rendahnya kapasitas administrasi.
Untuk mengembangkan birokrasi pemerintah yang efektif dan efisien, diperlukan pembaharuan
administrasi pemerintahan dengan jalan meningkatkan profesionalisme manajemen administrasi
negara. Untuk itu, diperlukan ilmu yang diarahkan untuk melakukan reformasi birokrasi dengan
mencetak aparatur publik yang profesional dan non-partisan. Karena itu, tema dominan dari
pemikiran Wilson adalah aparat atau birokrasi yang netral dari politik. Administrasi negara harus
didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen ilmiah dan terpisah dari hiruk pikuk kepentingan
politik.

Dalam paradigma OPA, gerakan untuk melakukan perubahan yang lebih baik telah diprakarsai
oleh Woodrow Wilson. Ia menyarankan agar administrasi publik harus dipisahkan dari dunia
politik (dikotomi politik-administrasi). Berdasarkan pengalaman Wilson, negara terlalu memberi
peluang bagi para administrator untuk mempratekan sistem nepotisme dan spoil. Karenanya ia
mengeluarkan doktrin untuk melakukan pemisahan antara dunia legislatif (politik) dengan dunia
eksekutif, dimana para legislator hanya merumuskan kebijakan dan para administrator hanya
mengeksekusi atau mengimplementasikan kebijakan. Sosok birokrasi yang ditawarkan Wilson
ini sejalan dengan jiwa atau semangat bisnis. Wilson menuntut agar para administrator public
selalu mengutamakan nilai efisiensi dan ekonomis sehingga mereka harus diangkat berdasarkan
kecocokan dan kecakapan dalam bekerja ketimbang keanggotaan atau kedudukan dalam suatu
partai politik. Ajakan Wilson untuk meniru dunia bisnis ini membawa suatu implikasi penting
dalam pemerintahan yaitu bahwa prinsip-prinsip dalam dunia bisnis yang diparkasai oleh Taylor
pantas untuk diperhatikan. Metode keilmuan, menurut Taylor, harus menggeser metode rule of
thumb. Tenaga kerja harus diseleksi, dilatih dan dikembangkan secara ilmiah, dan didorong
untuk bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai tugas pekerjaan sesuai prinsip-prinsip
keilmuan. Dunia telah mengakui kebesaran Taylor dalam membangun prinsip manajemen yang
profesional. Ada dua kunci dalam memahami OPA ini, yaitu:

1.Adanya perbedaan yang jelas antara politik (policy) dengan administrasi.

2.Kedua, perhatian untuk membuat struktur dan startegi pengelolaannya hak organisasi publik
diberikan kepada manajernya (pemimpin), agar tugas-tugas dapat dilakukan secara efektif dan
efisien.

Dalam perkembangannya, doktrin OPA di atas menghadapi masalah (fallacies). Misalnya,


Taylor sangat yakin bahwa hanya ada satu cara terbaik (one best way of doing the task) untuk
melakukan tugas, padahal dalam perkembangan jaman terdapat banyak cara lain untuk bekerja
terbaik, hasil rekayasa teknologi dan ilmu pengetahuan (Taylor fallacy). Demikian pula, Wilson
cenderung melihat dunia administrasi publik sebagai kegiatan yang tidak politis, padahal dalam
kenyataannya bersifat politis (Wilson fallacy). Weber yakin sosok organisasi birokrasi sangat
ideal, padahal dalam perkembangannya bisa berubah sifatnya menjadi sangat kaku, karena tidak
ada inovasi dari para karyawannya. bertele-tele karena sangat structural hierarkis , dan penuh
red-tape atau pemnyimpangan-penimpangan dalam suatu birokrasi itu sendiri. (Weber fallacy).

Meski demikian, dari paradigma OPA ini dapat dipelajari bahwa untuk membangun birokrasi
diperlukan profesionalitas, penerapan aturan dan standardisasi secara tegas, sikap yang netral dan
perilaku yang mendorong efisiensi dan efektivitas.

Praktek Old Public Administration (OPA)/ administrasi negara lama di indonesia dapat dibagi
menjadi beberapa periode (Hoadley, 2006; Tjokroamidjojo,1965) yaitu:
1.Administrasi negara dijaman Imperialisme (sebelum kemerdekaan)
2. Periode 1945–1950(awal kemerdekaan)
3.Periode 1951–1955 (peletakan dasar Administrasi negara pertama)
4.Periode 1956 – 1959 (Konsolidasi dan Institusionalisasi)
5.Periode 1960 –1965 (Demokrasi Terpimpin)
6. Periode 1966 - 1998 (Orde baru)
Contoh Penerapan praktek paradigma ini adalah kita bisa melihat dari sistem pemerintahan di
Indonesia yang berisikan trias politika.

Contoh pengimplementasian OPA di Indonesia kasus sistem desentralistik di Indonesia


pemerintah pusat tetap memiliki kekuasaan ekslusif yang tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada
pemerintah daerah.

Contoh implentasi OPA di Indonesia dilihat dari pemerintahan yang berisikan trias politika yaitu,
eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sudah dipisahkan antara politik dan administrasi, jadi
legislator (MPR) merumuskan kebijakan dan dieksekusi oleh administrator pada bidang
eksekutif (Presiden) , sehingga legislator dan administrator dapat melakukan tugasnya masing-
masing sehingga tugas kebijakan menjadi efektif dan efisien.

contoh implementasi opa di indonesia hak organisasi publik memberikan strategi kepada
pemimpinnyaagar tugas tugas dapat di lakukan dengan efektif dan efesien.

contoh implementasi OPA yang ada di indonesia tentang pelayanan E-KTP yang pelayanannya
berorientasi pada masyarakat sesuai dengan peraturan atau hukum yang sudah di tetepkan oleh
mayoritas bersifat legalistik atau sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku

contoh permasalahan old public administration(OPA) di indonesia salah satunya adalah dewan-
manajer, sebagaimana dalam area-area lainnya, pemisahan politik dan administrasi terbukti sulit.
Anggota-anggota badan pemerintahan, baik anggota dewan kota ataupun legislator negara bagian
atau federal, selalu mempertahankan sebuah kepentingan aktif dalam pelaksanaan agensi-agensi
administratif. Melalui fungsi terpantau, mereka menanamkan pengaruh dalam operasi agensi.
Sebaliknya, beberapa administrator berusaha untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam
proses kebijakan, khususnya selama mereka bawa saran ahli untuk dimunculkan dalam proses
kebijakan.

Contoh Old Public Administration di Indonesia yaitu pembatasan campur tangan pemerintah dalam
urusan daerah.

Contoh penerapan old public administration yaitu Pelayanan samsat di kota Solok tidak bertele-tele,
prosedurnya jelas, efektif dan efisien bahkan pembuatan SIM bisa ditunggu.

contoh penerapan OPA di Indonesia adalah pengurusan berkas-berkas di catatan sipil, yang
bersifat netral, profesional dan mengutamakan kepentingan rakyat.
contohnya adalah adanya program Kartu Indonesia Sehat (KIS) di tengah-tengah masyarakat,
program ini di buat dengan tujuan agar masyarakat tidak lagi krisis akan kesehatan dan
terciptanya kesejahteraan di lingkungan masyarakat serta tercapainya tujuan dari negara yaitu
memajukan kesejahteraan umum.

Contohnya implementasinya diindonesia ya itu tentang birokrasi ya itu Tentang desentralisasi


diindonesia yg mana pemerintah pusat tetap memiliki kekuasaan eksekutif yg mana tidak sepenuhnya
diberikan sepenuhnya kepada pemerintah daerah

Contoh implementasi opa d Indonesia adalah desentralistik yang mana pemerintah pusat
memiliki kekuasaan ekslusif akan tetapi kekuasaan tersebut tidak dapat diserahkan secara penuh
pada pemerintah daerah
Seperti pembuatan paspor yg dimana tata cara pembuatan nya terstruktur dan sistematis

Contoh implementasi teori Old Public Administrator adalah pelayanan pembuatan KTP, SIM,
pelayanan di kantor samsat, pelayanan di kantor dukcapil.

Indah mindarti, Leli.2007.Revolusi Adinistrasi Publik,Malang : Bayu Media Publishing.

http://birokrazy08.wordpress.com/2010/12/21/administrasi-publik/ (Tanggal 19, 17:15)

http://ikamullahakmal.blogspot.com/2013/03/teori-dalam-administrasi-publik-klasik.html (tgl 20,


16:45)

https://agungblacklist.wordpress.com/2011/11/11/pradigma-administrasi-negara/ (tgl 20, 17:05)

http://ilmuitukece.blogspot.com/2016/10/pengaruh-old-public-administration.html (tgl 19, 19:15)

Pasolong, Dr. Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung: ALFABETA, cv.

http://jabirical.blogspot.com/2011/04/perbandingan-opa-npm-dan-nps.html (tgl 20 , 19:10)

http://id.scribd.com/doc/121751739/Paradigma-Old-Public-Administration (tgl 20 , 20:15)

Anda mungkin juga menyukai