Anda di halaman 1dari 2

a.

fProfase merupakan fase mitosis yang paling sering ditemukan pada saat
penelitian. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Cellarova dkk., (1990) yang
mengungkapkan bahwa profase merupakan aktivitas mitosis yang dominan. Pada
tahap profase, benang-benang kromatin memadat dan menebal. Kromosom
bergerak menuju ke tengah-tengah sel, nukleolus dan membran nukleos
menghilang. Tahap profase pada preparat ujung akar bawang merah terlihat
kromosom menyebar dan tebal. (Kurnianingsih, 2021)
b. Metaphase. metafase merupakan tahap pembelahan yang memiliki durasi yang
cenderung singkat dan metafase dimulai setalah profase berakhir. Fase metafase
benang spindel telah terbentuk dan kromosom terlihat menebal dan berada pada
bidang tengah sel (bagian ekuator), pengamatan pada fase ini paling mudah
dilakukan karena pada tahap inilah kromosom paling jelas terlihat. Peristiwa ini
terjadi karena ada pemendekan mikrotubulus yang berhubungan dengan
sentromer. Pemendekan ini terus berlangsung sehinggan sentromer terbelah, dan
hal ini menandakan berakhirnya metaphase. (MUHLISYAH, dkk 2014)
c. Anafase, anafase merupakan tahap pembelahan yang memiliki durasi yang
cenderung singkat. tahap anafase kromosom mulai terpisah dan kromatid akan
menuju ke kutub sel. Migrasi dari dua set anakan kromosom yang berpindah ke
kutub yang berlawanan menandakan bahwa proses anafase telah selesai, dan
kedua anakan memiliki jumlah kromosom yang sama. (Kusumawati, 2018)
d. Telophase, pada fase telofase, telofase selalu diiringi dengan tahap sitokinesis atau
tahap pembelahan sitoplasma. Sitokinesis berbeda antara sel hewan dan sel
tumbuhan. Sel hewan terlihat adanya lekukan penyibakan (cleavage), sedangkan
pada sel tumbuhan terbentuk lempeng sel (cell plate) masing-masing set kromatid
yang memisah berkumpul pada kedua kutub sel dan kromatid tersebut kini
berubah menjadi kromosom (Menurut Elrod (2002),); (irawan, 2022)

Bibliography
Abdullah, F. N. (2017). Penentuan waktu perendaman sel (fase mitosis) akar bawang merah (Allium
ascalonicum L.) menggunakan safranin untuk mendukung praktikum biologi. JURNAL BIOLEUSER,
1(3): 86-91.

Abidin, A. Z. (2014). STUDI INDEKS MITOSIS BAWANG UNTUK PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN.
BioEdu, 3(3): 571-579.

irawan, B. (2022). genetika penjelasan meknisme pewarisan sifat. surabaya: airlangga university press.

Kurnianingsih, R. d. (2021). Identification of Morphological Characters and Time of Mitotic Musa. Jurnal
Biologi Tropis, 21(3): 1096-1105.

Kusumawati, S. A. (2018). Pengamatan Fase Mitosis Hibiscus rosa-Sinensis L. Variasi. Proceeding of


Biology Education, 2(1): 9-17.
MUHLISYAH, N. d. (2014). Preparasi Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu (Passiflora edulis). Biogenesis,
2(1): 48-55.

A. Bahan utama pembuatan preparat mitosis adalah sel yang melakukan pembelahan
mitosis. Sel-sel yang sedang melakukan mitosis ditemukan pada bagian tanaman yang
aktif mengalami pertumbuhan (meristematis) yaitu pada bagian ujung akar. Akar mudah
tumbuh dan seragam, sel akar tidak berklorofil serta mudah dipulas oleh pewarna. Ujung
akar bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau beberapa spesies dari genus Allium
lain merupakan bahan yang baik untuk diproses menjadi preparat mitosis karena spesies
tersebut memiliki kromosom yang bertipe besar serta memiliki jumlah kromosom yang
sedikit yaitu 16 kromosom sehingga mudah diamati (Abidin, 2014)

Abidin, A. Z. (2014). STUDI INDEKS MITOSIS BAWANG UNTUK PEMBUATAN MEDIA


PEMBELAJARAN. BioEdu, 3(3): 571-579.
irawan, B. (2022). genetika penjelasan meknisme pewarisan sifat. surabaya: airlangga university
press.
Kurnianingsih, R. d. (2021). Identification of Morphological Characters and Time of Mitotic
Musa. Jurnal Biologi Tropis, 21(3): 1096-1105.
Kusumawati, S. A. (2018). Pengamatan Fase Mitosis Hibiscus rosa-Sinensis L. Variasi.
Proceeding of Biology Education, 2(1): 9-17.
MUHLISYAH, N. d. (2014). Preparasi Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu (Passiflora
edulis). Biogenesis, 2(1): 48-55.

Anda mungkin juga menyukai