"Tapi pulang kemana"tanyaku. Tempat seperti apa yang kau inginnya sebagai rumah tempat mu pulang? Apa yang berdinding atau yang memberikan bahunya untuk mu bersandar? Tak fikir ternyata tidak ada yang bisa menjadi tempat ku tuk pulang Tidak usah heran, Jangan kasihan! Aku membencinya. Fana dengan semua hal indah di dunia Aku terkucil darinya Aku sudah menelan sayat demi sayat dan sobek yang datang Hingga membalut tubuh dan alam ku Aku lebih menikmati tenggelam kedasar mariana Dari pada menerima rumah hangat dan jika pada akhirnya tergusur dan kembali memaku luka Tiada rumah didunia selain angin dingin dan Tuhan yang akan ku tuju