Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aurellia Iola Clarissa Putri Da Letta

No. Absen : 07

Kelas : X-7

Tugas Cerpen Bahasa Indonesia

Hujan

Aku sangat suka sekali pada hujan, menurutku hujan adalah sebuah keindahan dari Tuhan yang turun
dari langit. Malam yang dingin, kutengadahkan wajahku ke atas menatap langit, sepertinya langit
masih berselimut mendung. Teras rumahku juga masih basah. Tadi sore hujan turun lagi, sepertinya
akhir – akhir ini hujan seringkali turun membasahi bumi ini.

Waktu pun terus berlalu, malam ini semakin larut. Aku segera masuk kedalam kamarku dan tidur
untuk bersiap sekolah pada esok hari. Ayam pun sudah berkokok membangunkan tidurku. Di pagi hari
ini, aku bersiap – siap untuk segera berangkat sekolah. Setelah siap aku berpamitan pada ayah dan
ibuku. Kulangkahkan kakiku keluar rumah dan ku lihat langit yang begitu cerah di pagi hari ini.

Di sekolah, aku sampai tepat pada pukul 06.20 WIB dengan ditemani udara yang sejuk, aku berjalan
menuju ruang kelasku. Aku melihat kesekitar lingkungan sekolahku, terasa masih sepi hanya terdapat
beberapa orang yang sudah berada di lingkungan sekolah. Setelah aku sampai di kelas hanya ada
beberapa temanku yang sudah datang mendahuluiku.

Bel masuk pun berbunyi, menandakan jam pelajaran akan segera dimulai. Aku bersiap – siap untuk
belajar. Aku keluarkan buku pelajaranku, duduk dengan rapih dan memperhatikan kata demi kata
yang diucapkan oleh guruku. Waktu terus berlalu, ku melihat langit yang mulai mendung rasa senang
dalam hatiku saat hujan yang kutunggu akan segera turun.

Bel pulang pun sudah mulai terdengar, seluruh siswa – siswi di sekolahku mulai keluar dari kelasnya.
Tidak lama kemudian hujan turun membasahi semuanya. Dan aku bersorak senang, namun ada orang
yang tidak suka pada hujan. Dan mereka kebingungan untuk pulang. “ yahh hujan gimana pulangnya ?
Pasti basah semua pakaianku “ ucap mereka.

Aku berjalan pulang bersama temanku. Walaupun hujan aku tetap nekat karena ingin menikmati
hujan ini. Baju,sepatu dan tasku sudah tak ku hiraukan kebasahan aku sangat asik menikmati hujan
ini. Setelah sampai dirumah ibuku tersenyum lebar dengan melihatku yang basah kuyub karena sudah
biasa aku pulang dengan keadaan seperti itu ketika hujan turun. Aku segera mandi dan berganti
pakaian. Tidak terasa hujan pun sudah reda.

Pada malam hari, aku terlihat sangat santai karena besok hari libur dan tidak ada tugas yang harus ku
kerjakan. Keesokan harinya, aku bangun pagi untuk membereskan rumah dan membantu ibuku.
Setelah tidak ada kegiatan lagi, aku mencoba mengukir indah pada secarik kertas. Aku sedang melukis.
Aku suka melukis karena melukis merupakan penggambaran hati yang bisa diungkapkan pada gambar
dan warna.

Siang itu, suasananya mendung, langit begitu gelap. Tidak tahu kenapa rasanya aku sangat takut pada
hujan yang akan turun kali ini. Awan gelap mulai menurunkan hujannya, angin berhembus dengan
kencang bahkan suaranya pun sampai terdengar, begitu keras semakin lama semakin kencang dan
hujan pun ikut turun sangat deras.

Aku yang sedang melukis dan mendengarkan lagu berhenti sejenak. Ku lihat hujan dan angin yang
begitu keras dan kencang mulai memasuki jendela kamarku dan aku melihat atap tetanggaku yang
terbawa oleh angin. Suara petir yang sangat besar dan kilauan cahaya kilat yang memancar
membuatku takut dan panik.

Aku keluar dari kamarku dan berteriak memanggil ibuku. Aku sangat takut, atap lantai 2 dirumahku
mulai bocor karena hujan yang begitu deras. Aku hanya terdiam kaku, kakiku tidak bisa digerakkan
karena sangat ketakutan. Aku berada di lantai 2 seorang diri sedangkan ibuku dan adikku berada di
lantai 1.

Tak lama kemudian, ibuku datang menghampiriku yang sedang ketakutan. Hujan dan angin terus
begitu deras, suara petir yang saling bersautan dengan sangat kencang, ingin rasanya aku menangis.
Lampu – lampu dilantai 2 ku berkelap – kelip menambah rasa takut dan tegangku. Ibuku berkata “
cepat matikan semua lampu “ kataku “iya bu”. Aku segera mematikan seluruh lampu dan segera turun
ke lantai 1 bersama ibuku.

Saat hujan datang aku selalu gembira, namun saat ini entah kenapa aku merasa sangat cemas dan
ingin hujan cepat – cepat berhenti. Bagaimana jadinya jika hujan tak berhenti – berhenti ?, gumamku.
Lama sekali aku menunggu, namun hujan tak kunjung reda. Ini adalah hujan terlama dan hujan yang
aku tidak suka.

Sore itu, hujan mulai reda. Aku segera keluar rumah untuk melihat langit yang mulai cerah dan ada
pelangi yang menambah keindahan menghiasi langit. Tetapi, keadaan dilingkungan rumahku sangat
kacau. Atap rumah tetanggaku yang terbang karena terbawa oleh angin, pohon – pohon yang
tumbang dan masih banyak lagi kejadian yang mengharukan.

Setelah kejadian tersebut, aku sangat takut pada hujan. Pada saat hujan turun aku langsung
bersembunyi dan tidak peduli lagi dengan hujan. Karena disaat hujan turun aku selalu teringat
kejadian yang telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai