Universitas Balikpapan
Akbar Avicenna
Universitas Muhammadiyah Makassar
Pos-el: akbar.avicenna@unismuh.ac.id
ABSTRAK
ABSTRACT
This study aims to describe the types of learning difficulties, the factors that cause
learning difficulties experienced by students, and efforts to overcome them. This type of
research is descriptive qualitative. This research was conducted at the Indonesian Language
and Literature Education Study Program (PBSI), FKIP UNISMUH Makassar. The focus of
research on fifth semester students, especially those who have low grades (achievement) and
really need a solution. Three male students and two female students. Data collection techniques
by means of documentation, observation, questionnaires, in-depth interviews, and field notes.
The results of the data analysis concluded that the causes of learning difficulties experienced by
students came from two factors, namely: (1) factors from within (internal) and factors from
outside (external) students. Efforts to overcome learning difficulties are carried out by
providing intensive guidance by lecturers, service leaders of Indonesian language and literature
education study programs, and establishing cooperative relationships with parents/guardians of
students.
Bugis, serta mempunyai cita-cita ingin sudah berkeluarga, juga masih kuliah di
jadi pendidik (guru). salah satu perguruan tinggi.
Dari riwayat pendidikan Selain kesibukan tantenya sebagai
mahasiswa tersebut, menunjukkan ibu rumah tangga, ia juga sekaligus
bahwa mahasiswa ini masuk sekolah sebagai mahasiswa. Mahasiswa tersebut
pada usia 7 (tujuh) tahun dan tidak sering dilibatkan oleh tantenya untuk
pernah tinggal kelas sampai masuk di membantu pekerjaan-pekerjaan di
perguruan tinggi. Prestasi gemilang yang rumah. Oleh sebab itu, karena
pernah diraih sewaktu duduk di kelas V kesibukan-kesibukan tantenya itu,
SD Inpres 3/77 Bulu Tanah dengan sehingga mahasiswa tersebut kurang
peringkat I. diberi dorongan atau motivasi.
Demikian pula halnya sewaktu Hubungan sosial mahasiswa
duduk di SMP Negeri 2 Kajuara, kelas I, tersebut sangat baik, ketika ia berada di
II dan III selalu meraih peringkat I. kampus, ia disenangi oleh teman-
Prestasi gemilang ini mampu temannya, suka membantu sesama
dipertahankan sewaktu duduk di bangku mahasiswa, memiliki rasa hormat, tidak
sekolah SMA Negeri 1 Kajuara, membeda-bedakan orang lain, ramah dan
khususnya di kelas I, dengan meraih pendiam. Demikian pula ketika ia
peringkat I. bersama dengan orang lain, ia disenangi
Namun, setelah masuk di karena orangnya murah senyum dan
perguruan tinggi, prestasi belajar yang sopan saat menyapa siapa saja yang
dicapai cenderung menurun, terutama dikenalnya.
pada semester VII (tujuh) dengan Dengan memperhatikan keadaan
memperoleh indeks prestasi 1.81, dan perkembangan kesehatan mahasiswa
dengan menempati peringkat terakhir tersebut, peneliti dapat memberikan
atau nilai terendah di kelasnya. gambaran bahwa kondisi kesehatannya
Oleh sebab itu, dengan masih cukup baik, karena ia tidak pernah
memperhatikan hal tersebut di atas, mengalami penyakit choronis. Adapun
maka peneliti dapat menarik suatu penyakit yang sering dialami, tapi hanya
kesimpulan bahwa mahasiswa tersebut pada waktu-waktu tertentu, antara lain:
mengalami kesulitan belajar pada mata influenza, susah atau kurang tidur, nafsu
kuliah yang diprogramkannya, sehingga makan berkurang, selalu merasa letih,
prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dan gejala sakit maag karena sering
dengan yang diharapkan. terlambat makan.
Data mengenai absen kehadiran Prestasi belajar yang pernah diraih
mahasiswa tersebut pada semester VII oleh mahasiswa tersebut belum pernah
(tujuh), dari jumlah pertemuan untuk terulang selama duduk di bangku kuliah,
semua mata kuliah adalah 143 kali khususnya pada semester VII (tujuh),
pertemuan, dan mahasiswa tersebut hadir hasilnya kurang memuaskan bila
mengikuti perkuliahan sebanyak 117 kali dibandingkan dengan nilai teman-
pertemuan, serta tidak hadir sebanyak 26 temannya yang lain.
kali pertemuan. Oleh sebab itu, peneliti dapat
Mahasiswa tersebut berasal dari memberikan gambaran bahwa, jika
kalangan keluarga yang mampu dilihat dari aktivitas belajar dan minat
(ekonomi menengah ke atas). Ia belajarnya di kampus, antara lain: selalu
merupakan anak kedua dari tiga orang duduk di bagian paling belakang,
bersaudara. Ia tinggal bersama tantenya kadang-kadang berbicara dengan teman
di salah satu kompleks di Makassar yang sebangkunya, sukar menyatakan
mempunyai kemampuan ekonomi yang pendapat.
sederhana. Di samping itu, tantenya
155 Centre Tanah Beru, dengan yang sudah meninggal, akan tetapi di
peringkat II. Begitu pula waktu duduk di rumahnya masih tersedia fasilitas
SMPN 32 Bulukumba, hasil yang belajar, seperti meja belajar, dan falitas
memuaskan pernah dicapai sewaktu lainya. Hal ini disebabkan karena setiap
duduk di kelas I dan II dengan bulan dikirimkan biaya kebutuhan hidup
menempati peringkat IV. Prestasi yang sehari-hari dari ibunya yang berprofesi
cukup membanggakan juga pernah sebagai wiraswasta, ditambah biaya lain
diraih sewaktu duduk di bangku SMA dari saudara-saudaranya.
Negeri 3 Bulukumba, dengan peringkat Dengan memperhatikan perilaku
III. mahasiswa tersebut, baik ketika ia
Lain halnya setelah masuk di berada di kampus, maupun di
perguruan tinggi, prestasi belajar kurang masyarakat, menunjukkan bahwa ia
memuaskan, dengan memperhatikan termasuk orang yang baik. Di samping
nilai semester VII (tujuh). Indeks perilakunya sopan dan suka menghargai
prestasi yang diperoleh adalah 2.19, orang lain, ia juga tidak membeda-
dengan menempati peringkat kedua dari bedakan teman-temannya antara satu
terakhir di antara teman-teman dengan yang lain. Suka bergaul dan
sekelasnya yang aktif. bersikap ramah.
Dengan memperhatikan data Dengan memperhatikan keadaan
tersebut di atas, dapat ditarik suatu dan perkembangan kesehatan mahasiswa
kesimpulan bahwa yang bersangkutan tersebut, menunjukkan bahwa kondisi
mengalami kesulitan belajar (learning kesehatannya masih tergolong cukup
disabilities), khusunya pada mata kuliah baik. Ia tidak pernah menderita penyakit
yang diprogramkannya di semester VII choronis, dan panca inderanya masih
(tujuh), sehingga prestasi yang dicapai berfungsi secara normal. Walaupun
sangat jauh dari yang diharapkan. demikian, ia masih sering mengalami
Mengenai absen kehadiran pada penyakit, namun terjadi pada waktu-
semester VII (tujuh) untuk keseluruhan waktu tertentu saja, antara lain:
mata kuliah yang diprogramkan. Dari influenza, batuk-batuk, sakit perut,
jumlah pertemuan secara keseluruhan kadang-kadang susah atau kurang tidur.
sebanyak 150 kali pertemuan. Hadir Prestasi belajar yang pernah
mengikuti perkuliahan sebanyak 120 kali dicapai oleh mahasiswa tersebut selama
pertemuan. Sisanya, sebanyak 30 kali menempuh pendidikan, mulai dari taman
pertemuan tidak hadir mengikuti kanak-kanak sampai SMA, tidak mampu
perkuliahan. Namun demikian, dipertahankan selama berada di
mahasiswa tersebut masih dapat perguruan tinggi. Apalagi dengan
dikategorikan sebagai mahasiswa yang memperhatikan nilai yang diperoleh
rajin. pada semester VII (tujuh), hasilnya
Mahasiswa tersebut termasuk kurang memuaskan.
orang yang berasal dari kalangan Hal ini disebabkan oleh aktivitas
berpendidikan sampai pada tingkat belajarnya di kelas, misalnya: selalu
SMA. Ia termasuk anak ketiga (terakhir) memilih tempat duduk yang berada di
dari tiga orang bersaudara. Orang tuanya tengah-tengah, sering cerita dengan
tinggal di Luwu Timur bersama temannya, sukar mengemukakan
saudaranya, sementara bapaknya sudah pendapat. Demikian halnya dengan
meninggal. aktivitas belajar di rumah. Waktu belajar
Ia tinggal di salah satu rumah tidak tetap, biasanya belajar hanya untuk
kontrakan di Makassar. Walaupun persiapan menghadapi ujian akhir
sumber penghasilannya (biaya kuliah) semester, jarang masuk kuliah, serta
berasal dari gaji pensiunan bapaknya tidak mempunyai kelompok belajar.
Dari hasil analisis data tersebut, belajar yang diharapkan sangat jauh dari
maka peneliti dapat menarik suatu kenyataan.
kesimpulan, bahwa faktor penyebab Data mengenai absen kehadiran
timbulnya kesulitan belajar (learning mahasiswa tersebut pada semester VII
disabilities) adalah faktor internal dari (tujuh), dari jumlah pertemuan untuk
mahasiswa itu sendiri. semua mata kuliah adalah 150 kali
pertemuan, ia hadir mengikuti
Analisis Data 5 perkuliahan sebanyak 111 kali
IAL terdaftar sebagai salah pertemuan, serta tidak hadir sebanyak 39
seorang mahasiswa di Universitas kali pertemuan.
Muhammadiyah Makassar, Fakultas Mahasiswa tersebut berasal dari
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), kalangan keluarga berpendidikan, dan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan mampu secara ekonomi, karena
Sastra Indonesia. Ia dilahirkan di bapaknya berprofesi sebagai seorang
Sungguminasa, pada tanggal 20 Juni pengusaha (developer). Ia merupakan
2002. Anak kedua dari dua orang anak kedua dari dua orang bersaudara.
bersaudara. Beragama Islam, berasal dari Orang tuanya tinggal di Kota Palopo,
suku Bugis-Makassar. Mempunyai cita- dan mereka sibuk dengan urusan
cita ingin jadi pegawai negeri sipil masing-masing.
(PNS). Ia tinggal bersama teman-
Dengan memperhatikan riwayat temannya di salah satu rumah
pendidikan mahasiswa tersebut kontarakan di Makassar. Namun, biaya
menunjukkan bahwa ia masuk TK pada pendidikan dan keperluaan hidup sehari-
usia sekitar 3 (tiga) tahun. Selanjutnya, harinya, ditanggung oleh kedua orang
ia masuk SD pada usia 7 (tujuh) tahun, tuanya yang tinggal di Kota Palopo,
dan tidak pernah tinggal kelas sampai karena tinggal dia yang sementara
masuk perguruan tinggi. kuliah, sedangkan kakaknya sudah
Prestasi gemilang yang pernah berkeluarga. Oleh sebab itu, komunikasi
dicapai selama menempuh pendidikan dengan orang tua tidak terlalu lancar,
formal hanya sewaktu duduk di kelas II karena jarak masing-masing saling
SD Negeri 2 Lejang, dengan menempati berjauhan.
peringkat II. Prestasi yang pernah diraih Dilihat dari hubungan sosial, baik
tersebut tidak pernah terulang kembali, ketika berada di kampus, maupun di
baik sewaktu duduk di bangku SMP lingkungan masyarakat tempat tinggal,
Negeri 1 Bungoro, maupun di SMA menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut
Negeri 1 Pangkajene. memiliki pergaulan yang luas, ramah
Demikian pula halnya setelah dan suka bekerjasama teman-temannya.
masuk di perguruan tinggi, prestasi Ia suka membantu, tidak suka membeda-
belajarnya semakin kurang memuaskan, bedakan, sopan, dan suka menghargai
apalagi dengan memperhatikan nilai pendapat teman-temannya, ia juga
yang diperoleh pada semester VII memiliki perhatian yang tinggi dalam
(tujuh). Indeks prestasi yang diperoleh mengikuti perkuliahan.
adalah 2.24, dengan menempati Dengan melihat keadaan dan
peringkat 29 dari 30 jumlah mahasiswa perkembangan kesehatan mahasiswa
yang aktif di kelasnya. tersebut, menunjukkan bahwa kondisi
Dengan memperhatikan data kesehatannya kurang baik. Walaupuan ia
tersebut di atas, peneliti menyimpulkan tidak pernah mengalami penyakit
bahwa ia mengalami kesulitan belajar, choronis, namun indera penglihatannya
khusunya pada mata kuliah yang tidak berfungsi secara normal (memakai
diprogramkannya, sehingga prestasi kaca mata ukuran).
memperoleh nilai yang memuaskan, (2) rumah, (6) belajar pada saat akan
selalu berada di bangku belakang pada mengikuti ujian (final test), (7) memiliki
waktu kuliah berlangsung, (3) sering kelompok belajar, tetapi yang
mengerjakan tugas lain (mata kuliah bersangkutan tidak aktif mengikuti
lain) pada waktu kuliah berlangsung, (4) kajian-kajian kelompok, (8) keadaan
kurang memberikan respons terhadap perkembangan kesehatannya kurang
setiap persoalan yang dibicarakan, (5) baik, karena pernah mengalami penyakit
tidak mempunyai jadwal belajar yang choronis, dan (9) alat indera penglihatan
tetap, (6) belajar hanya pada waktu akan tidak berfungsi secara normal.
mengikuti ujian, (7) tidak memiliki Faktor pendukung (hal positif)
kelompok belajar, dan (8) tugas dari yang terdapat pada mahasiswa tersebut
Dosen terkadang tidak diselesaikan di (data 4), antara lain: (1) Memiliki cita-
rumah. cita yang besar, sehingga cita-cita itu
Faktor pendukung (hal positif) dapat memotivasi dirinya untuk belajar,
yang terdapat pada mahasiswa tersebut (2) riwayat pendidikannya berjalan
(data 3), antara lain: (1) memiliki cita- normal atau tidak pernah tinggal kelas,
cita yang dapat memberikan dorongan (3) dengan memperhatikan frekuensi
untuk belajar, (2) riwayat pendidikannya kehadirannya, termasuk anak yang
berjalan normal (tidak pernah tinggal cukup rajin mengikuti kuliah, (4) berasal
kelas), (3) selama duduk di bangku SD dari kalangan keluarga berpendidikan
sampai SLTA selalu memperoleh nilai dan keluarga yang berpenghasilan
yang membanggakan dengan menduduki sederhana, (5) hubungan sosialnya baik,
peringkat satu dan dua, (4) frekuensi terbuka luas, baik terhadap teman-
kehadiranya di kelas termasuk anak yang temannya di kampus, maupun di
cukup rajin, (5) berasal dari kalangan masyarakat, (6) alat inderanya
keluarga berpendidikan, dan memiliki (pendengaran dan penglihatan) masih
kemampuan ekonomi yang cukup berfungsi dengan normal.
sederhana, (6) anak terakhir dari 2 (dua) Sedangkan faktor penghambat (hal
orang bersaudara, dan hanya dia yang negatif) yang terdapat pada mahasiswa
dibiayai untuk kuliah karena kakaknya tersebut, antara lain: (1) sejak masuk di
sudah selesai dan sudah berkeluarga, (7) perguruan tinggi belum pernah meraih
hubungan sosialnya baik, baik terhadap prestasi belajar yang cukup memuaskan,
sesama teman sekelanya, maupun (2) tidak pernah duduk di depan (selalu
terhadap orang lain, dan (8) alat indera berada di tengah-tengah) pada saat
pendengaran masih berfungsi secara kuliah berlangsung, (3) terkadang asyik
normal bercerita dengan temannya pada saat
Faktor penghambat (hal negatif) kuliah berlangsung, (4) sukar
yang terdapat pada mahasiswa tersebut, menyatakan pendapat pada saat belajar
antara lain: (1) dengan memperhatikan di kelas, (5) tidak memiliki jadwal
indeks prestasi yang diperoleh pada belajar yang tetap di rumah, (6) tidak
semester VII (tujuh), maka nilai memiliki kelompok belajar khusus, (7)
mahasiswa tersebut kurang memuaskan, tugas yang diberikan oleh Dosen di
(2) Selalu berbicara dengan temannya kampus tidak dikerjakan di rumah, tapi
pada saat proses belajar-mengajar diselesaikan di kampus, dan (8)
berlangsung di kelas, (3) terkadang mahasiswa tersebut hanya belajar pada
memainkan benda atau alat tertentu pada saat akan ujian akhir semester (final
saat kuliah berlangsung, (4) kurang test).
memberikan pertanyaan pada Dosen Faktor pendukung (hal positif)
yang mengajar di kelas, (5) tidak yang terdapat pada mahasiswa tersebut
memiliki jadwal tetap untuk belajar di (data 5), antara lain: (1) memiliki cita-