Anda di halaman 1dari 16

Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)

Universitas Balikpapan

KESULITAN BELAJAR MAHASISWA DAN UPAYA


MENGATASINYA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Akbar Avicenna
Universitas Muhammadiyah Makassar
Pos-el: akbar.avicenna@unismuh.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan jenis-jenis kesulitan belajar, faktor-faktor


yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar yang dialami oleh mahasiswa, dan upaya-upaya
mengatasinya. Jenis penelitian berupa deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), FKIP UNISMUH Makassar.
Fokus penelitian pada mahasiswa semester V, khususnya yang memiliki nilai (prestasi) rendah
dan sangat membutuhkan pemecahannya. Tiga orang mahasiswa laki-laki dan dua orang
mahasiswa perempuan. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi, observasi, angket,
wawancara mendalam, dan catatan lapangan. Hasil analisis data disimpulkan, bahwa penyebab
kesulitan belajar yang dialami oleh mahasiswa bersumber dari dua faktor, yaitu: (1) faktor dari
dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal) diri mahasiswa. Upaya mengatasi kesulitan
belajar, dilakukan dengan cara memberikan bimbingan intensif oleh dosen, layanan pimpinan
program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, dan menjalin hubungan kerjasama
dengan orang tua/wali mahasiswa.

Kata Kunci: Kesulitan Belajar, Layanan, Intensif.

ABSTRACT

This study aims to describe the types of learning difficulties, the factors that cause
learning difficulties experienced by students, and efforts to overcome them. This type of
research is descriptive qualitative. This research was conducted at the Indonesian Language
and Literature Education Study Program (PBSI), FKIP UNISMUH Makassar. The focus of
research on fifth semester students, especially those who have low grades (achievement) and
really need a solution. Three male students and two female students. Data collection techniques
by means of documentation, observation, questionnaires, in-depth interviews, and field notes.
The results of the data analysis concluded that the causes of learning difficulties experienced by
students came from two factors, namely: (1) factors from within (internal) and factors from
outside (external) students. Efforts to overcome learning difficulties are carried out by
providing intensive guidance by lecturers, service leaders of Indonesian language and literature
education study programs, and establishing cooperative relationships with parents/guardians of
students.

Keywords: Difficulty Learning, Service, Intensive.

1. PENDAHULUAN peningkatan kualitas sumber daya


Pembangunan nasional di bidang manusia (SDM). Penyelenggaraan
pendidikan diarahkan pada peningkatan pendidikan yang berakar pada
harkat dan martabat manusia serta kebudayaan bangsa Indonesia bertujuan

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 75


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

untuk meningkatkan kualitas manusia demikian perlu ditingkatkan agar tercipta


Indonesia, yaitu: manusia yang beriman suatu lembaga keilmuan dan civitas
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang akademika yang bertanggunjawab
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, (Sormin, 2018).
berkepribadian mandiri, maju, tangguh, Kegiatan lain yang perlu
cerdas, kreatif, terampil, memiliki etos dioptimalkan adalah pengembangan
kerja yang tinggi, profesional, wadah disiplin keilmuan yang mengarah
bertanggungjawab, produktif, sehat pada peningkatkan pemikiran yang
jasmani dan rohani (Al Ghozali. M. D. konstruktif dan kreatif untuk mengambil
H, 2019). peran dalam setiap aspek dan kegiatan
Tujuan tersebut sangat berat dan pembangunan (Ma’rifah, 2017).
tidak dapat diwujudkan dalam waktu Kegiatan mahasiswa yang
yang relatif singkat, sebab dalam proses dikembangkan di setiap perguruan tinggi
pencapaiannya perlu dilaksanakan secara akan melahirkan kualifikasi mahasiswa
seimbang dan berkesinambungan pada yang diharapkan dapat memiliki: (1)
setiap jenis, jenjang dan jalur pendidikan pengetahuan dan kecakapan profesional
yang sedang dikembangkan yang mampu menjalankan tugasnya
(Mahmuddin, 2018). Perguruan tinggi dengan baik, memiliki keahlian tinggi
merupakan salah satu jalur dan jenjang dan dapat dipertanggungjawabkan, (2)
pendidikan yang diharapkan dapat kecakapan dalam memimpin setiap
melahirkan sosok mahasiswa kreatif, pelaksanaan kegiatan, baik kemampuan
melakukan berbagai penelitian dan dalam membuat perencanaan,
pengkajian di bidang ilmu pengetahuan melaksanakan kegiatan yang telah
dan teknologi, serta mampu menerapkan direncanakan, maupun dalam melakukan
pengetahuannya kepada masyarakat luas, kontrol kegiatan dan memberikan
agar lebih bermanfaat demi kemajuan penilaian terhadap kegiatan yang telah
bangsa dan negara (Safitri, 2019). dilaksanakan, (3) kecakapan dalam
Oleh sebab itu, tujuan melaksanakan penelitian ilmiah,
penyelenggaraan pendidikan di sehingga dapat mendorong ke arah
Perguruan Tinggi pada hakikatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan
adalah di samping mempersiapkan penemuan berbagai kebenaran yang
mahasiswa untuk menjadi anggota ilmiah, (4) pengabdian ilmu pengetahuan
masyarakat yang memiliki kemampuan kepada masyarakat sesuai dengan
akademik dan profesional yang dapat bidangnya masing-masing demi
menerapkan dan mengembangkan serta kepentingan dan kemajuan masyarakat,
menciptakan ilmu pengetahuan, (5) kepribadian yang baik, yaitu sikap
teknologi dan seni, juga diharapkan intelektual yang baik dan tetap
untuk mengembangkan dan memegang teguh norma dan kaidah yang
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, berlaku di tengah-tengah masyarakat,
teknologi dan seni, serta mengupayakan dan (6) jiwa yang aktif, kreatif, dan
penggunaannya dalam meningkatkan berinisiatif, baik dalam lingkungan
taraf kehidupan masyarakat dan mampu kampus khususnya, maupun dalam
memperkaya kebudayaan nasional lingkungan masyarakat secara umum
(Yasin, 2019). (Irrubai, 2014).
Seiring dengan itu, seluruh Namun, tuntutan tersebut di atas
kegiatan mahasiswa di perguruan tinggi belum sepenuhnya dapat dicapai oleh
perlu didukung oleh suasana yang setiap mahasiswa sampai sekarang,
demokratis, sehingga dapat menunjang karena lembaga perguruan tinggi belum
terciptanya kebebasan akademik, dan difungsikan dengan baik sebagaimana
otonomi perguruan tinggi. Suasana yang yang diharapkan dalam pendidikan di

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 76


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

perguruan tinggi tersebut. Kenyataan jenis kesulitan belajar dan faktor-faktor


seperti ini dapat dilihat dari berbagai yang menyebabkan terjadinya kesulitan
perguruan tinggi, antara lain: (1) masih belajar yang dialami oleh mahasiswa.
rendahnya potensi dan prestasi akademik Penelitian ini dilaksanakan di Program
yang dicapai sebahagian mahasiswa, Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
sehingga banyak di antara mereka yang Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
dikeluarkan dari perguruan tinggi Pendidikan (FKIP), Universitas
tersebut, (2) masih rendahnya minat dan Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini
motivasi belajar mahasiswa dalam dilakukan sepanjang Februari hingga
mengerjakan tugas-tugas perkuliahan, Maret 2023.
sehingga prestasi belajar yang Data dalam penelitian ini
dicapainya untuk setiap semester kurang dikumpulkan dengan menggunakan
memuaskan, (3) masih rendahnya minat teknik dokumentasi dan teknik non tes.
dan motivasi mahasiswa untuk Teknik dokumentasi diperoleh dari hasil
berprestasi dan memanfaatkan kegiatan mahasiswa berupa rekaman
kesempatan yang ada di perguruan audio (audio visual). Sedangkan teknik
tinggi, sehingga banyak diantara mereka non tes, berupa: observasi partisipan,
yang hanya sekedar ikut-ikutan kuliah wawancara mendalam, angket, dan
saja, dan (4) masih adanya mahasiswa catatan lapangan, dengan fokus
yang belum menemukan metode belajar penelitian pada mahasiswa semester VII
yang efektif dan efisien di perguruan Program Studi Pendidikan Bahasa dan
tinggi, sehingga mereka tidak mampu Sastra Indonesia FKIP Universitas
memanfaatkan waktu yang ada untuk Muhammadiyah Makassar, khususnya
belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang memiliki nilai (prestasi) rendah.
dengan baik (Irrubai, 2014). Dari hasil analisis data, dapat
Mahasiswa yang demikian sudah disimpulkan bahwa faktor penyebab
pasti mengalami kesulitan belajar dalam kesulitan belajar yang dialami oleh
menyelesaikan studinya sesuai dengan mahasiswa (objek penelitian) bersumber
waktu yang ditetapkan, bahkan ada di dari dalam (internal) dan dari luar
antara mereka yang tidak sampai selesai (eksternal) diri individu.
(Basuki, 2017). Upaya untuk mengatasi kesulitan
Oleh sebab itu, kesulitan belajar belajar, dilakukan dengan cara
tersebut perlu dicarikan jalan keluarnya memberikan layanan dan bimbingan
oleh pihak perguruan tinggi dan pihak- oleh Dosen, pimpinan program studi
pihak yang terkait di dalamnya, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia,
khususnya program studi dengan dan orang tua atau wali mahasiswa yang
mengkaji faktor penyebabnya dan upaya bersangkutan.
yang dilakukan untuk mengatasinya,
agar sesuatu yang diharapkan dari 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
penyelenggara pendidikan di perguruan Hasil Penelitian
tinggi dan kualifikasi mahasiswa dapat Analisis Data 1
tercapai demi terwujudnya sasaran MHS adalah mahasiswa
pembangunan di bidang pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,
(Irrubai, 2014). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP), Program Studi Pendidikan
2. METODE PENELITIAN Bahasa dan Sastra Indonesia, yang lahir
Jenis penelitian yang digunakan pada tanggal 11 Mei 2002 di Baruttung.
dalam penelitian ini adalah deskriptif Mahasiswa tersebut beragama Islam,
kualitatif (Arikunto, 2019). Penelitian ini jenis kelamin laki-laki, berasal dari suku
bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 77


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

Bugis, serta mempunyai cita-cita ingin sudah berkeluarga, juga masih kuliah di
jadi pendidik (guru). salah satu perguruan tinggi.
Dari riwayat pendidikan Selain kesibukan tantenya sebagai
mahasiswa tersebut, menunjukkan ibu rumah tangga, ia juga sekaligus
bahwa mahasiswa ini masuk sekolah sebagai mahasiswa. Mahasiswa tersebut
pada usia 7 (tujuh) tahun dan tidak sering dilibatkan oleh tantenya untuk
pernah tinggal kelas sampai masuk di membantu pekerjaan-pekerjaan di
perguruan tinggi. Prestasi gemilang yang rumah. Oleh sebab itu, karena
pernah diraih sewaktu duduk di kelas V kesibukan-kesibukan tantenya itu,
SD Inpres 3/77 Bulu Tanah dengan sehingga mahasiswa tersebut kurang
peringkat I. diberi dorongan atau motivasi.
Demikian pula halnya sewaktu Hubungan sosial mahasiswa
duduk di SMP Negeri 2 Kajuara, kelas I, tersebut sangat baik, ketika ia berada di
II dan III selalu meraih peringkat I. kampus, ia disenangi oleh teman-
Prestasi gemilang ini mampu temannya, suka membantu sesama
dipertahankan sewaktu duduk di bangku mahasiswa, memiliki rasa hormat, tidak
sekolah SMA Negeri 1 Kajuara, membeda-bedakan orang lain, ramah dan
khususnya di kelas I, dengan meraih pendiam. Demikian pula ketika ia
peringkat I. bersama dengan orang lain, ia disenangi
Namun, setelah masuk di karena orangnya murah senyum dan
perguruan tinggi, prestasi belajar yang sopan saat menyapa siapa saja yang
dicapai cenderung menurun, terutama dikenalnya.
pada semester VII (tujuh) dengan Dengan memperhatikan keadaan
memperoleh indeks prestasi 1.81, dan perkembangan kesehatan mahasiswa
dengan menempati peringkat terakhir tersebut, peneliti dapat memberikan
atau nilai terendah di kelasnya. gambaran bahwa kondisi kesehatannya
Oleh sebab itu, dengan masih cukup baik, karena ia tidak pernah
memperhatikan hal tersebut di atas, mengalami penyakit choronis. Adapun
maka peneliti dapat menarik suatu penyakit yang sering dialami, tapi hanya
kesimpulan bahwa mahasiswa tersebut pada waktu-waktu tertentu, antara lain:
mengalami kesulitan belajar pada mata influenza, susah atau kurang tidur, nafsu
kuliah yang diprogramkannya, sehingga makan berkurang, selalu merasa letih,
prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dan gejala sakit maag karena sering
dengan yang diharapkan. terlambat makan.
Data mengenai absen kehadiran Prestasi belajar yang pernah diraih
mahasiswa tersebut pada semester VII oleh mahasiswa tersebut belum pernah
(tujuh), dari jumlah pertemuan untuk terulang selama duduk di bangku kuliah,
semua mata kuliah adalah 143 kali khususnya pada semester VII (tujuh),
pertemuan, dan mahasiswa tersebut hadir hasilnya kurang memuaskan bila
mengikuti perkuliahan sebanyak 117 kali dibandingkan dengan nilai teman-
pertemuan, serta tidak hadir sebanyak 26 temannya yang lain.
kali pertemuan. Oleh sebab itu, peneliti dapat
Mahasiswa tersebut berasal dari memberikan gambaran bahwa, jika
kalangan keluarga yang mampu dilihat dari aktivitas belajar dan minat
(ekonomi menengah ke atas). Ia belajarnya di kampus, antara lain: selalu
merupakan anak kedua dari tiga orang duduk di bagian paling belakang,
bersaudara. Ia tinggal bersama tantenya kadang-kadang berbicara dengan teman
di salah satu kompleks di Makassar yang sebangkunya, sukar menyatakan
mempunyai kemampuan ekonomi yang pendapat.
sederhana. Di samping itu, tantenya

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 78


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

Demikian pula halnya dengan dengan menempati peringkat kedua dari


aktivitas belajar di rumah. Ia tidak terakhir di antara teman-teman
memiliki jadwal yang tetap untuk sekelasnya yang aktif.
belajar, hanya belajar pada waktu-waktu Dengan memperhatikan data
tertentu (saat ujian akhir semester), serta tersebut di atas, dapat ditarik suatu
tidak punya kelompok belajar (study kesimpulan bahwa mahasiswa tersebut
cloub). mengalami kesulitan belajar, khusunya
Dari hasil analisis data tersebut, pada mata kuliah yang
peneliti dapat menarik suatu kesimpulan diprogramkannya, sehingga prestasi
bahwa faktor penyebab timbulnya yang dicapai tidak sesuai dengan yang
kesulitan belajar (learning disabilities), diharapkan.
dan kesulitan yang dialami pada mata Dari absen kehadiran mahasiswa
kuliah yang diprogramkan disebabkan tersebut pada semester VII (tujuh) untuk
oleh karena kesibukannya di rumah, keseluruhan mata kuliah, dari jumlah
sehingga waktu belajarnya kurang pertemuan sebanyak 149 kali pertemuan.
(termasuk faktor eksternal). Ia hadir mengikuti perkuliahan sebanyak
125 kali pertemuan dan tidak hadir
Analisis Data 2 sebanyak 24 kali pertemuan. Oleh sebab
SMD adalah mahasiswa itu, dengan memperhatikan daftar hadir
Universitas Muhammadiyah Makassar, tersebut, yang bersangkutan termasuk
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan kategori mahasiswa yang rajin.
(FKIP), Program Studi Pendidikan Mahasiswa tersebut berasal dari
Bahasa dan Sastra Indonesia, yang lahir kalangan keluarga yang berlatar
pada tanggal 4 Januari 2003, di belakang ekonomi cukup memadai.
Salotungo. Ia termasuk anak terakhir Kedua orang tuanya tinggal di
(keempat) dari empat orang bersaudara. Watansoppeng Kabupaten Soppeng dan
Beragama Islam, berasal dari suku berstatus sebagai guru di salah satu
Bugis, dan bercita-cita ingin jadi Dosen. SLTP. Sementara saudara-saudaranya
Dari riwayat pendidikan juga sudah berkeluarga dan tinggal di
menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut Kabupaten Soppeng, sebagian tinggal di
masuk taman kanak-kanak pada usia Kabupaten Pangkep.
sekitar 3 (tiga) tahun. Ia masuk SD pada Biaya pendidikan dan kebutuhan
usia 7 (tujuh) tahun, dan tidak pernah sehari-hari lainnya ditanggung oleh
tinggal kelas sampai masuk perguruan kedua orang tuanya. Sehingga setiap
tinggi. bulan dikirimkan biaya hidup dari
Prestasi gemilang yang pernah kampung. Akan tetapi, komunikasi
dicapai sewaktu duduk di kelas II SDN 7 antara anak dan orang tua tidak terlalu
Salotungo dengan peringkat II dan VI. lancar karena jarak yang saling
Begitu pula waktu duduk di SMPN 3 berjauhan.
Watansoppeng, hasil yang memuaskan Secara horizontal, mahasiswa
pernah dicapai sewaktu duduk di kelas II tersebut mempunyai hubungan yang baik
dengan menempati peringkat III. Prestasi dengan teman-temannya di kampus,
yang cukup membanggakan juga pernah maupun secara vertikal. Ia termasuk
diraih sewaktu duduk di bangku SMAN anak yang memiliki pergaulan yang luas,
1 Watansoppeng dengan peringkat II. ramah dan suka bekerjasama dengan
Lain halnya setelah masuk di teman-temannya. Demikian pula dengan
perguruan tinggi, prestasi belajar kurang pergaulannya di tengah-tengah
memuaskan, dengan memperhatikan masyarakat, ia termasuk orang yang
nilai semester VII (tujuh). Indeks sopan dalam menyapa setiap orang yang
prestasi yang diperoleh adalah 2.05, dikenalinya.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 79


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

Dengan melihat perkembangan 2002. Anak kedua dari dua orang


kesehatan mahasiswa tersebut, dapat bersaudara. Beragama Islam, berasal dari
diberikan gambaran bahwa kondisi suku Bugis. Mempunyai cita-cita ingin
kesehatannya masih cukup baik. jadi Dosen.
Walaupun mahasiswa tersebut pernah Riwayat pendidikan menunjukkan
mengalami penyakit choronis (tipes) bahwa mahasiswa tersebut masuk SD
sewaktu duduk di taman kanak-kanak. Inpres Mare pada usia 7 (tujuh) tahun. Ia
Adapun penyakit lain yang sering tidak pernah tinggal kelas sampai masuk
dialami pada waktu-waktu tertentu, perguruan tinggi. Prestasi gemilang yang
antara lain: sakit kepala, sakit gigi, sakit pernah diraih, antara lain: sewaktu
perut, dan terkadang muncul gejala duduk di kelas IV, V dan V SD Inpres
penyakit maag apabila terlambat makan. Mare, dengan memperoleh peringkat
Prestasi belajar yang pernah berturut-turut I, II dan I. Selanjutnya,
dicapai oleh mahasiswa tersebut selama prestasi yang memuaskan juga pernah
menempuh pendidikan, mulai dari taman diraih sewaktu duduk di kelas I dan II
kanak-kanak sampai SMA, tidak mampu SMP Negeri 2 Pasimasunggu Timur,
dipertahankan selama berada di dengan peringkat II dan I. Demikian pula
perguruan tinggi. Apalagi dengan waktu duduk di kelas I dan II SMA
memperhatikan nilai yang diperoleh Negeri 1 Pasimasunggu Timur, dengan
pada semester VII (tujuh), hasilnya meraih peringkat III.
kurang memuaskan. Namun, setelah memasuki
Hal ini disebabkan oleh aktivitas perguruan tinggi, prestasi belajar yang
dan minat belajarnya di dalam kelas, dicapai cenderung menurun. Dengan
antara lain: selalu duduk di bagian memperhatikan nilai semester VII
belakang (sudut), sering mengerjakan (tujuh), indeks prestasi yang diperoleh
tugas lain pada waktu kuliah adalah 2.14, dengan menempati
berlangsung. Demikian halnya dengan peringkat 29 dari 30 orang jumlah
aktivitas belajar di rumah. Waktu belajar mahasiswa.
tidak tetap dan bahkan tidak punya Oleh sebab itu, dengan
jadwal untuk belajar, biasanya belajar memperhatikan prestasi belajar yang
pada waktu-waktu tertentu, serta tidak dicapai pada semester VII (tujuh),
mempunyai kelompok belajar. peneliti dapat menarik suatu kesimpulan
Dari hasil analisis data tersebut, bahwa mahasiswa tersebut mengalami
maka peneliti dapat menarik suatu kesulitan belajar, karena prestasi yang
kesimpulan, bahwa faktor penyebab dicapai masih jauh dari yang diharapkan.
timbulnya kesulitan belajar (learning Mengenai absen kehadiran,
disabilities) adalah faktor internal dari khususnya pada semester VII (tujuh)
mahasiswa tersebut. Selain itu, faktor untuk keseluruhan mata kuliah yang
eksternal, yaitu: kurangnya komunikasi diprogram, yaitu: jumlah pertemuan dari
dan kontrol dengan orang tua disebabkan semua mata kuliah adalah 151 kali
oleh jarak yang saling berjauhan. pertemuan, hadir mengikuti perkuliahan
sebanyak 125 kali pertemuan, dan 26
Analisis Data 3 kali pertemuan tidak hadir.
EKA tercatat sebagai salah seorang Mahasiswa tersebut berasal dari
mahasiswa di Universitas keluarga yang berpendidikan dan
Muhammadiyah Makassar, Fakultas memiliki kemampuan ekonomi yang
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), memadai, karena kedua orang tuanya
Program Studi Pendidikan Bahasa dan berstatus sebagai pegawai negeri sipil
Sastra Indonesia. Ia dilahirkan di (PNS). Ia merupakan anak terakhir dari
Garaupa, pada tanggal 24 November dua orang bersaudara.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 80


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

Ia tinggal di rumah kontrakan I dan II SMA Negeri 1 Pasimasunggu


bersama dengan kakaknya. Namun, Timur.
biaya pendidikan dan keperluaan sehari- Namun, setelah memasuki jenjang
hari lainya, kedua-duanya masih pendidikan tinggi, prestasi belajar yang
ditanggung oleh orang tuanya yang dicapai kurang memuaskan, dengan
tinggal di Pasimasunggu, Kabupaten memperhatikan indeks prestasi yang
Kepulauan Selayar. Oleh sebab itu, diperoleh pada semester VII (tujuh). Hal
komunikasi dengan orang tua tidak ini dipengaruhi oleh aktivitas dan minat
terlalu lancar, namun saudaranya (kakak) belajarnya di kelas, antara lain: sering
diharapkan tetap mengontrol dan duduk di tengah-tengah, kadang-kadang
memberikan motivasi kepada adiknya cerita dengan teman-temannya pada
agar tetap memperhatikan kuliahnya. waktu kuliah berlangsung, kadang-
Dilihat dari hubungan sosial, baik kadang memainkan benda-benda pada
ketika berada di kampus, maupun di waktu Dosen menjelaskan mata kuliah,
lingkungan masyarakat tempat tinggal, jarang memberikan tanggapan atau
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa pertanyaan mengenai materi yang
tersebut sangat baik. Ia termasuk orang dibahas.
yang pintar dalam bergaul dengan Dari hasil analisis data tersebut,
teman-temannya, suka bekerjasama, peneliti dapat menarik suatu kesimpulan,
sering membantu teman yang bahwa faktor penyebab timbulnya
membutuhkan bantuan. Selain itu, ia kesulitan belajar yang dialami oleh
tegas dalam berbicara dengan lawan mahasiswa tersebut adalah faktor
bicaranya. internal. Hal ini dapat dilihat dari
Dengan melihat perkembangan aktivitas dan minat belajarnya di kelas.
kesehatan mahasiswa tersebut,
menunjukkan bahwa kondisi Analisis Data 4
kesehatannya kurang baik. Ia pernah RMA adalah mahasiswa
mengalami penyakit choronis (jantung) Universitas Muhammadiyah Makassar,
sewaktu duduk di bangku SMP Negeri 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pasimasunggu Timur. (FKIP), Program Studi Pendidikan
Adapun penyakit lain yang sering Bahasa dan Sastra Indonesia, yang lahir
dialami, tapi hanya terjadi pada waktu- pada tanggal 08 November 2003, di
waktu tertentu, antara lain: influenza, Ujung. Ia termasuk anak terakhir
sakit perut, susah atau kurang tidur, (ketiga) dari tiga orang bersaudara.
nafsu makan kurang, kadang-kadang Beragama Islam, berasal dari suku
gejala sakit maag karena terlambat Bugis-Makassar, dan bercita-cita ingin
makan. jadi Guru.
Dengan memperhatikan prestasi Dari riwayat pendidikan
belajar yang pernah diraih selama mahasiswa tersebut memberikan
menempuh pendidikan formal, mulai gambaran bahwa ia mulai mengenal
dari tingkat SD sampai SMA, selalu dunia pendidikan formal pada usia
meraih peringkat yang sangat sekitar 3 (tiga) tahun, saat duduk di
menggembirakan. Peringkat I, II dan II, taman kanak-kanak (TK Taruna Karya).
diraih pada waktu duduk di kelas IV, V Dengan memperhatikan jenjang
dan VI SD Inpres Mare. Demikian pula, pendidikan formal yang dilalui,
sewaktu duduk di kelas I dan II SMP menunjukkan bahwa ia tidak pernah
Negeri 2 Pasimasunggu Timur, dengan tinggal kelas sampai masuk di perguruan
peringkat II dan I. Peringkat III diraih tinggi.
berturut-turut pada waktu duduk di kelas Prestasi gemilang yang pernah
dicapai sewaktu duduk di kelas II SD

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 81


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

155 Centre Tanah Beru, dengan yang sudah meninggal, akan tetapi di
peringkat II. Begitu pula waktu duduk di rumahnya masih tersedia fasilitas
SMPN 32 Bulukumba, hasil yang belajar, seperti meja belajar, dan falitas
memuaskan pernah dicapai sewaktu lainya. Hal ini disebabkan karena setiap
duduk di kelas I dan II dengan bulan dikirimkan biaya kebutuhan hidup
menempati peringkat IV. Prestasi yang sehari-hari dari ibunya yang berprofesi
cukup membanggakan juga pernah sebagai wiraswasta, ditambah biaya lain
diraih sewaktu duduk di bangku SMA dari saudara-saudaranya.
Negeri 3 Bulukumba, dengan peringkat Dengan memperhatikan perilaku
III. mahasiswa tersebut, baik ketika ia
Lain halnya setelah masuk di berada di kampus, maupun di
perguruan tinggi, prestasi belajar kurang masyarakat, menunjukkan bahwa ia
memuaskan, dengan memperhatikan termasuk orang yang baik. Di samping
nilai semester VII (tujuh). Indeks perilakunya sopan dan suka menghargai
prestasi yang diperoleh adalah 2.19, orang lain, ia juga tidak membeda-
dengan menempati peringkat kedua dari bedakan teman-temannya antara satu
terakhir di antara teman-teman dengan yang lain. Suka bergaul dan
sekelasnya yang aktif. bersikap ramah.
Dengan memperhatikan data Dengan memperhatikan keadaan
tersebut di atas, dapat ditarik suatu dan perkembangan kesehatan mahasiswa
kesimpulan bahwa yang bersangkutan tersebut, menunjukkan bahwa kondisi
mengalami kesulitan belajar (learning kesehatannya masih tergolong cukup
disabilities), khusunya pada mata kuliah baik. Ia tidak pernah menderita penyakit
yang diprogramkannya di semester VII choronis, dan panca inderanya masih
(tujuh), sehingga prestasi yang dicapai berfungsi secara normal. Walaupun
sangat jauh dari yang diharapkan. demikian, ia masih sering mengalami
Mengenai absen kehadiran pada penyakit, namun terjadi pada waktu-
semester VII (tujuh) untuk keseluruhan waktu tertentu saja, antara lain:
mata kuliah yang diprogramkan. Dari influenza, batuk-batuk, sakit perut,
jumlah pertemuan secara keseluruhan kadang-kadang susah atau kurang tidur.
sebanyak 150 kali pertemuan. Hadir Prestasi belajar yang pernah
mengikuti perkuliahan sebanyak 120 kali dicapai oleh mahasiswa tersebut selama
pertemuan. Sisanya, sebanyak 30 kali menempuh pendidikan, mulai dari taman
pertemuan tidak hadir mengikuti kanak-kanak sampai SMA, tidak mampu
perkuliahan. Namun demikian, dipertahankan selama berada di
mahasiswa tersebut masih dapat perguruan tinggi. Apalagi dengan
dikategorikan sebagai mahasiswa yang memperhatikan nilai yang diperoleh
rajin. pada semester VII (tujuh), hasilnya
Mahasiswa tersebut termasuk kurang memuaskan.
orang yang berasal dari kalangan Hal ini disebabkan oleh aktivitas
berpendidikan sampai pada tingkat belajarnya di kelas, misalnya: selalu
SMA. Ia termasuk anak ketiga (terakhir) memilih tempat duduk yang berada di
dari tiga orang bersaudara. Orang tuanya tengah-tengah, sering cerita dengan
tinggal di Luwu Timur bersama temannya, sukar mengemukakan
saudaranya, sementara bapaknya sudah pendapat. Demikian halnya dengan
meninggal. aktivitas belajar di rumah. Waktu belajar
Ia tinggal di salah satu rumah tidak tetap, biasanya belajar hanya untuk
kontrakan di Makassar. Walaupun persiapan menghadapi ujian akhir
sumber penghasilannya (biaya kuliah) semester, jarang masuk kuliah, serta
berasal dari gaji pensiunan bapaknya tidak mempunyai kelompok belajar.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 82


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

Dari hasil analisis data tersebut, belajar yang diharapkan sangat jauh dari
maka peneliti dapat menarik suatu kenyataan.
kesimpulan, bahwa faktor penyebab Data mengenai absen kehadiran
timbulnya kesulitan belajar (learning mahasiswa tersebut pada semester VII
disabilities) adalah faktor internal dari (tujuh), dari jumlah pertemuan untuk
mahasiswa itu sendiri. semua mata kuliah adalah 150 kali
pertemuan, ia hadir mengikuti
Analisis Data 5 perkuliahan sebanyak 111 kali
IAL terdaftar sebagai salah pertemuan, serta tidak hadir sebanyak 39
seorang mahasiswa di Universitas kali pertemuan.
Muhammadiyah Makassar, Fakultas Mahasiswa tersebut berasal dari
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), kalangan keluarga berpendidikan, dan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan mampu secara ekonomi, karena
Sastra Indonesia. Ia dilahirkan di bapaknya berprofesi sebagai seorang
Sungguminasa, pada tanggal 20 Juni pengusaha (developer). Ia merupakan
2002. Anak kedua dari dua orang anak kedua dari dua orang bersaudara.
bersaudara. Beragama Islam, berasal dari Orang tuanya tinggal di Kota Palopo,
suku Bugis-Makassar. Mempunyai cita- dan mereka sibuk dengan urusan
cita ingin jadi pegawai negeri sipil masing-masing.
(PNS). Ia tinggal bersama teman-
Dengan memperhatikan riwayat temannya di salah satu rumah
pendidikan mahasiswa tersebut kontarakan di Makassar. Namun, biaya
menunjukkan bahwa ia masuk TK pada pendidikan dan keperluaan hidup sehari-
usia sekitar 3 (tiga) tahun. Selanjutnya, harinya, ditanggung oleh kedua orang
ia masuk SD pada usia 7 (tujuh) tahun, tuanya yang tinggal di Kota Palopo,
dan tidak pernah tinggal kelas sampai karena tinggal dia yang sementara
masuk perguruan tinggi. kuliah, sedangkan kakaknya sudah
Prestasi gemilang yang pernah berkeluarga. Oleh sebab itu, komunikasi
dicapai selama menempuh pendidikan dengan orang tua tidak terlalu lancar,
formal hanya sewaktu duduk di kelas II karena jarak masing-masing saling
SD Negeri 2 Lejang, dengan menempati berjauhan.
peringkat II. Prestasi yang pernah diraih Dilihat dari hubungan sosial, baik
tersebut tidak pernah terulang kembali, ketika berada di kampus, maupun di
baik sewaktu duduk di bangku SMP lingkungan masyarakat tempat tinggal,
Negeri 1 Bungoro, maupun di SMA menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut
Negeri 1 Pangkajene. memiliki pergaulan yang luas, ramah
Demikian pula halnya setelah dan suka bekerjasama teman-temannya.
masuk di perguruan tinggi, prestasi Ia suka membantu, tidak suka membeda-
belajarnya semakin kurang memuaskan, bedakan, sopan, dan suka menghargai
apalagi dengan memperhatikan nilai pendapat teman-temannya, ia juga
yang diperoleh pada semester VII memiliki perhatian yang tinggi dalam
(tujuh). Indeks prestasi yang diperoleh mengikuti perkuliahan.
adalah 2.24, dengan menempati Dengan melihat keadaan dan
peringkat 29 dari 30 jumlah mahasiswa perkembangan kesehatan mahasiswa
yang aktif di kelasnya. tersebut, menunjukkan bahwa kondisi
Dengan memperhatikan data kesehatannya kurang baik. Walaupuan ia
tersebut di atas, peneliti menyimpulkan tidak pernah mengalami penyakit
bahwa ia mengalami kesulitan belajar, choronis, namun indera penglihatannya
khusunya pada mata kuliah yang tidak berfungsi secara normal (memakai
diprogramkannya, sehingga prestasi kaca mata ukuran).

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 83


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

Di samping itu, penyakit lain yang berpendidikan dan berpenghasilan


sering dialami, tapi hanya terjadi pada sederhana, (6) anak kedua dari tiga orang
waktu-waktu tertentu saja, seperti: bersaudara, dan saat ini dia sendiri yang
influenza, sakit kepala sakit perut, susah kuliah, (7) hubungan sosialnya sangat
atau kurang tidur, demam, kadang- baik, baik terhadap rekan sekelasnya
kadang gejala sakit maag karena maupun terhadap orang yang lebih
terlambat makan. dewasa, (8) kondisi kesehatannya cukup
Prestasi belajar yang pernah baik dan alat inderanya masih berfungsi
dicapai oleh mahasiswa tersebut selama normal.
menempuh pendidikan, hanya diperoleh Sedangkan faktor penghambat (hal
sewaktu duduk di bangku kelas II SD negatif) yang terdapat pada mahasiswa
Negeri 2 Lejang. Prestasi belajar tersebut tersebut, antara lain: (1) dengan melihat
tidak pernah berulang selama menempuh prestasi belajar pada semester VII
pendidikan, bahkan sampai ia masuk (tujuh), nilai yang diperoleh kurang
perguruan tinggi. Apalagi dengan memuaskan jika dibandingkan dengan
memperhatikan nilai yang diperoleh teman-teman sekelasnya, (2) mahasiswa
pada semester VII (tujuh), hasilnya tersebut tinggal di rumah keluarganya
kurang memuaskan. (tantenya) yang padat kegiatan di rumah,
Hal ini disebabkan oleh aktivitas (3) tantenya kurang memberikan
dan minat belajarnya di dalam kelas, motivasi untuk belajar, ia sibuk dengan
antara lain: selalu duduk di bagian depan urusan rumah tangganya, di samping itu,
(sudut), kurang memberikan respons ia juga salah seorang mahasiswa di salah
terhadap materi pelajaran (pasif). satu perguruan tinggi, (4) waktu istirahat
Demikian halnya dengan aktivitas di rumah kurang, sehingga ia terkadang
belajar di rumah. Waktu belajar tidak letih dan lelah, (5) di kelas terkadang
tetap, tidak punya jadwal untuk belajar, duduk di kursi belakang, akibatnya sukar
tidak mempunyai kelompok belajar menyatakan pendapat, dan (6) aktivitas
(study cloub), dan kadang-kadang belajar di rumah tidak tetap, dan hanya
banyak temannya yang datang ke belajar pada saat akan berlangsung ujian.
rumahnya. Faktor pendukung (hal positif)
Dari hasil analisis data tersebut, yang terdapat pada mahasiswa tersebut
maka peneliti dapat menarik suatu (data 2) antara lain: (1) memiliki cita-
kesimpulan, bahwa faktor penyebab cita dan harapan yang besar, sehingga
timbulnya kesulitan belajar (learning dapat memberikan motivasi dalam
disabilities) adalah faktor internal dari belajar, (2) riwayat pendidikannya
mahasiswa tersebut. Selain itu, faktor berjalan normal (tidak pernah tinggal
eksternal, yaitu: kurangnya komunikasi kelas), (3) selama duduk di bangku
dan kontrol dengan orang tua disebabkan sekolah (mulai dari SD sampai SLTA),
oleh jarak yang saling berjauhan. selalu meraih prestasi yang cukup
Faktor pendukung (hal positif) memuaskan, (4) frekuensi kehadirannya
yang terdapat pada mahasiswa tersebut dalam perkuliahan termasuk anak yang
(data 1), antara lain: (1) memiliki cita- rajin, (5) berasal dari kalangan keluarga
cita yang dapat mendorong dirinya untuk yang sederhana, (6) hubungan sosialnya
belajar, (2) riwayat pendidikannya baik, termasuk saat bersama dengan
berjalan normal (tidak pernah tinggal teman-temannya di kampus, maupun di
kelas), (3) selama duduk di bangku tengah-tengah masyarakat.
sekolah, ia selalu mencapai prestasi yang Sementara itu, faktor penghambat
menggembirakan, (4) frekuensi (hal negatif) yang terdapat pada
belajarnya termasuk anak yang sedang, mahasiswa tersebut, antara lain: (1) sejak
(5) berasal dari kalangan keluarga yang duduk di bangku kuliah, belum pernah

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 84


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

memperoleh nilai yang memuaskan, (2) rumah, (6) belajar pada saat akan
selalu berada di bangku belakang pada mengikuti ujian (final test), (7) memiliki
waktu kuliah berlangsung, (3) sering kelompok belajar, tetapi yang
mengerjakan tugas lain (mata kuliah bersangkutan tidak aktif mengikuti
lain) pada waktu kuliah berlangsung, (4) kajian-kajian kelompok, (8) keadaan
kurang memberikan respons terhadap perkembangan kesehatannya kurang
setiap persoalan yang dibicarakan, (5) baik, karena pernah mengalami penyakit
tidak mempunyai jadwal belajar yang choronis, dan (9) alat indera penglihatan
tetap, (6) belajar hanya pada waktu akan tidak berfungsi secara normal.
mengikuti ujian, (7) tidak memiliki Faktor pendukung (hal positif)
kelompok belajar, dan (8) tugas dari yang terdapat pada mahasiswa tersebut
Dosen terkadang tidak diselesaikan di (data 4), antara lain: (1) Memiliki cita-
rumah. cita yang besar, sehingga cita-cita itu
Faktor pendukung (hal positif) dapat memotivasi dirinya untuk belajar,
yang terdapat pada mahasiswa tersebut (2) riwayat pendidikannya berjalan
(data 3), antara lain: (1) memiliki cita- normal atau tidak pernah tinggal kelas,
cita yang dapat memberikan dorongan (3) dengan memperhatikan frekuensi
untuk belajar, (2) riwayat pendidikannya kehadirannya, termasuk anak yang
berjalan normal (tidak pernah tinggal cukup rajin mengikuti kuliah, (4) berasal
kelas), (3) selama duduk di bangku SD dari kalangan keluarga berpendidikan
sampai SLTA selalu memperoleh nilai dan keluarga yang berpenghasilan
yang membanggakan dengan menduduki sederhana, (5) hubungan sosialnya baik,
peringkat satu dan dua, (4) frekuensi terbuka luas, baik terhadap teman-
kehadiranya di kelas termasuk anak yang temannya di kampus, maupun di
cukup rajin, (5) berasal dari kalangan masyarakat, (6) alat inderanya
keluarga berpendidikan, dan memiliki (pendengaran dan penglihatan) masih
kemampuan ekonomi yang cukup berfungsi dengan normal.
sederhana, (6) anak terakhir dari 2 (dua) Sedangkan faktor penghambat (hal
orang bersaudara, dan hanya dia yang negatif) yang terdapat pada mahasiswa
dibiayai untuk kuliah karena kakaknya tersebut, antara lain: (1) sejak masuk di
sudah selesai dan sudah berkeluarga, (7) perguruan tinggi belum pernah meraih
hubungan sosialnya baik, baik terhadap prestasi belajar yang cukup memuaskan,
sesama teman sekelanya, maupun (2) tidak pernah duduk di depan (selalu
terhadap orang lain, dan (8) alat indera berada di tengah-tengah) pada saat
pendengaran masih berfungsi secara kuliah berlangsung, (3) terkadang asyik
normal bercerita dengan temannya pada saat
Faktor penghambat (hal negatif) kuliah berlangsung, (4) sukar
yang terdapat pada mahasiswa tersebut, menyatakan pendapat pada saat belajar
antara lain: (1) dengan memperhatikan di kelas, (5) tidak memiliki jadwal
indeks prestasi yang diperoleh pada belajar yang tetap di rumah, (6) tidak
semester VII (tujuh), maka nilai memiliki kelompok belajar khusus, (7)
mahasiswa tersebut kurang memuaskan, tugas yang diberikan oleh Dosen di
(2) Selalu berbicara dengan temannya kampus tidak dikerjakan di rumah, tapi
pada saat proses belajar-mengajar diselesaikan di kampus, dan (8)
berlangsung di kelas, (3) terkadang mahasiswa tersebut hanya belajar pada
memainkan benda atau alat tertentu pada saat akan ujian akhir semester (final
saat kuliah berlangsung, (4) kurang test).
memberikan pertanyaan pada Dosen Faktor pendukung (hal positif)
yang mengajar di kelas, (5) tidak yang terdapat pada mahasiswa tersebut
memiliki jadwal tetap untuk belajar di (data 5), antara lain: (1) memiliki cita-

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 85


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

cita dan harapan yang besar, sehingga Pembahasan


dapat memberikan motivasi dalam Untuk lebih jelasnya, masing-
dirinya untuk belajar, (2) riwayat masing objek penelitian ini diuraikan
pendidikannya berjalan normal (tidak secara rinci, sebagai berikut ini.
pernah tinggal kelas), (3) selama duduk Kesulitan belajar yang dialami
di bangku SD, ia pernah meraih prestasi oleh MHS disebabkan oleh faktor
yang cukup memuaskan, (4) frekuensi keluarga. MHS tinggal bersama dengan
kehadirannya di kelas, termasuk anak tantenya yang sudah berkeluarga
yang cukup rajin mengikuti perkuliahan, sekaligus masih berstatus sebagai
(5) berasal dari kalangan keluarga mahasiswa di salah satu perguruan tinggi
berpendidikan, dan memiliki di Makassar, sehingga keduanya masing-
kemampuan ekonomi yang cukup masing sibuk ditambah dengan padatnya
mapan, (6) hubungan sosialnya baik, kegiatan di rumah.
baik terhadap sesama teman sekelanya, Selain itu, kurangnya motivasi atau
maupun terhadap orang lain, (7) keadaan dorongan kepada mahasiswa tersebut.
perkembangan kesehatannya cukup baik, Masalah ini juga diperkuat oleh adanya
karena tidak pernah mengalami penyakit faktor penghambat yang terdapat pada
choronis, dan (8) alat indera diri MHS itu sendiri. Faktor penghambat
pendengaran masih berfungsi secara yang dimaksud, antara lain:
normal. Aktivitas belajar dan perilaku di
Faktor penghambat (hal negatif) kampus, seperti: selalu mengambil
yang terdapat pada mahasiswa tersebut, tempat duduk di belakang pada waktu
antara lain: (1) dengan melihat prestasi kuliah, sering berbicara dengan teman
pada semester VII (tujuh), nilai yang sebangkunya, takut mengemukakan
diperoleh kurang memuaskan jika pendapat pada Dosen.
dibandingkan dengan teman-teman Aktivitas di rumah, seperti: waktu
sekelasnya, (2) kurang memberikan belajar tidak tetap (tidak mempunyai
respons terhadap mata kuliah yang jadwal belajar), biasanya hanya belajar
disampaikan oleh Dosen pada saat pada waktu-waktu tertentu saja (final
proses belajar-mengajar di kelas, (3) test), tidak mempunyai teman
tidak memiliki jadwal yang tetap untuk (kelompok) belajar, dan tugas yang
belajar di rumah, (4) tidak memiliki diberikan selalu tidak dikerjakan di
kelompok belajar, (5) tugas yang rumah, tapi diselesaikan di kampus
diberikan oleh Dosen tidak dikerjakan di bersama teman-teman sekelasnya.
rumah, tapi diselesaikan di kampus, (6) Selanjutnya, kesulitan belajar yang
hanya belajar pada saat akan mengikuti dialami oleh SMD disebabkan karena
ujian (final test). faktor lingkungan keluarga dan faktor
Berdasarkan analisis data yang dari mahasiswa itu sendiri. Kurangnya
telah diuraikan secara detail di atas, kesempatan untuk belajar dan kurangnya
maka peneliti dapat menarik suatu komunikasi dengan orang tua, karena
kesimpulan bahwa, faktor penyebab jarak yang berjauhan di antara mereka.
timbulnya kesulitan belajar pada masing- Masalah ini juga diperkuat oleh
masing mahasiswa yang dijadikan objek adanya faktor penghambat yang lain,
penelitian ini, secara umum adalah seperti: aktivitas belajar dan perilaku di
faktor internal (individu) dari mahasiswa kampus, mahasiswa tersebut selalu
tersebut. Selain itu, faktor eksternal juga mengambil tempat duduk di belakang
menyebabkan terjadinya kesulitan (sudut), sering mengerjakan tugas lain
belajar. pada saat kuliah berlangsung, tidak
memberikan pendapat terhadap

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 86


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

persoalan (mata kuliah) yang Kesulitan belajar yang dialami


dibicarakan. oleh mahasiswa tersebut yang
Aktivitas di rumah, seperti: waktu berdampak secara psikologis dan akan
belajarnya tidak tetap (tidak memiliki berpengaruh terhadap prestasi
jadwal belajar), biasanya belajar pada belajarnya, juga diperkuat oleh adanya
saat mendekati final atau ujian akhir faktor penghambat lain yang terdapat
semester, pekerjaan (tugas) dari kampus pada diri mahasiswa tersebut. Adapun
kadang-kadang tidak diselesaikan di faktor penghambat yang dimaksud,
rumah, dan tidak memiliki kelompok antara lain:
belajar. Mahasiswa tersebut dibiayai oleh
Selanjutnya, kesulitan belajar yang ibunya, karena bapaknya sudah
dialami oleh EKA lebih banyak meninggal. Aktivitas belajar dan
disebabkan oleh faktor internal dari perilaku di kampus, seperti: selalu
mahasiswa itu sendiri. Masalah tersebut mengambil tempat duduk di tengah-
juga diperkuat oleh adanya faktor lain tengah, kadang-kadang cerita dengan
yang menjadi penghambat dalam diri temannya pada waktu kuliah
mahasiswa tersebut. Adapun faktor berlangsung, dan ia sukar untuk
penghambat yang dimaksud, antara lain: menyatakan pendapat.
Mahasiswa tersebut tinggal di Mahasiswa tersebut tidak
rumah kontrakan, sehingga waktu belajar mempunyai jadwal belajar yang tetap di
terbuang begitu saja, karena waktu lebih rumah, tidak memiliki kelompok belajar,
banyak digunakan untuk nongkrong dan tugas yang diberikan di kampus
dengan teman-teman yang lain. tidak diselesaikan di rumah.
Aktivitas dan perilaku di kampus, Terakhir, kesulitan belajar yang
seperti: sering cerita dengan temannya dialami oleh IAL disebabkan karena
pada waktu proses kuliah berlangsung, faktor lingkungan keluarga dan faktor
sering memainkan benda-benda tertentu, dari mahasiswa itu sendiri. Kurangnya
dan jarang bertanya pada Dosen yang kesempatan untuk belajar dan kurangnya
sementara mengajar. komunikasi dengan orang tua, karena
Aktivitas belajar di rumah, seperti: jarak yang berjauhan di antara mereka.
mahasiswa tersebut tidak memiliki Masalah ini juga diperkuat oleh
jadwal yang tetap untuk belajar di adanya faktor penghambat yang lain,
rumah, biasanya belajar pada waktu- seperti: aktivitas belajar dan perilaku di
waktu tertentu (pada saat menghadapi kampus, seperti: mahasiswa tersebut
ujian), tugas yang diberikan di kampus selalu mengambil tempat duduk di
tidak diselesaikan di rumah, punya belakang, sering mengerjakan tugas lain
kelompok belajar, tetapi tidak aktif pada saat kuliah berlangsung, tidak
mengikuti kajian-kajian. memberikan pendapat terhadap
Sedangkan kesulitan belajar RMA persoalan (mata kuliah) yang
yang disebabkan oleh faktor internal ini, dibicarakan.
dapat dilihat pada data 4. RMA Aktivitas di rumah, seperti: waktu
mengalami kesulitan belajar yang lebih belajarnya tidak tetap (tidak memiliki
kompleks. Kurangnya kesiapan mental jadwal belajar), biasanya belajar pada
untuk menerimah kenyataan dalam saat mendekati final atau ujian akhir
memisahkan diri dengan orang tuanya semester, pekerjaan (tuga) dari kampus
atau anggota keluarganya. Apalagi kadang-kadang tidak diselesaikan di
mahasiswa tersebut sudah ditinggalkan rumah, dan tidak memiliki kelompok
selama-lamanya oleh bapaknya, akan belajar.
berdampak secara psikologis terhadap Faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa tersebut. peserta didik dalam belajar, yakni: 1)

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 87


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

faktor kesehatan, 2) faktor keluarga, dan Peneliti menggambarkan 2 (dua)


3) faktor ekonomi keluarga. Oleh sebab faktor yang mempengaruhi belajar
itu, peneliti akan menguraikan faktor- mahasiswa, sekaligus sebagai salah satu
faktor yang sangat berpengaruh tersebut penghambat untuk belajar yang dialami
dengan berpatokan dari apa yang dialami oleh masing-masing objek penelitian ini,
oleh masing-masing mahasiswa yang ditinjau dari faktor ekonomi, antara lain:
menjadi objek penelitian. (1) karena berjauhan atau tidak tinggal
Keadaan tonus jasmani pada bersama dengan orang tua, sehingga
umunya dapat dikatakan kadang-kadang keadaan ekonomi tidak
melatarbelakangi aktivitas belajar. terpenuhi, dan (2) karena kurangnya
Keadaan jasmani yang lelah akan lain kontrol dari orang tua/ wali, sehingga
pengaruhnya jika dibandingkan dengan mahasiswa tersebut kadang-kadang
keadaan jasmani yang tidak lelah. berbelanja sesuai dengan keinginannya
Oleh sebab itu, peneliti dapat untuk hal-hal yang tidak terlalu
menyimpulkan bahwa salah satu faktor diperlukan.
yang menyebabkan terjadinya kesulitan Memberikan layanan konseling
belajar yang dialami oleh masing-masing untuk membantu memecahkan masalah
objek penelitian, ditinjau dari segi yang dihadapi. Dalam layanan tersebut,
kesehatan adalah adanya mahasiswa mahasiswa diberikan pemahaman
yang pernah mengalami penyakit mengenai permasalahan yang dihadapi,
choronis, seperti: influenza, sakit kepala, faktor penyebab dan faktor penunjang
sakit gigi, kurang nafsu makan, letih dan dalam memecahkan masalah.
lesu. Memberikan bimbingan, meliputi:
Peserta didik yang belajar akan bimbingan belajar melalui pengajaran
menerima pengaruh dari keluarga, kembali, layanan ini dilakukan oleh
berupa: (1) cara orang tua mendidik, (2) Dosen pembina mata kuliah menjelang
relasi antaranggota keluarga, (3) susunan pelaksanaan ujian (final test). Bimbingan
rumah tangga, dan (4) keadaan ekonomi dan pengaturan jadwal belajar dengan
keluarga. menggunakan sarana dan prasarana
Oleh sebab itu, peneliti melihat belajar.
faktor keluarga yang mempengaruhi Pembentukan dan pengaktifan
mahasiswa (sebagai peserta didik) dalam kembali kelompok-kelompok belajar
belajar yang dialami oleh masing-masing (study club). Layanan dengan cara
objek penelitian ini, antara lain: (1) modeling, yaitu menghadirkan
kurangnya komunikasi dari orang tua, mahasiswa yang berprestasi untuk
(2) kurangnya motivasi (dorongan) dari menjelaskan cara belajar yang
orang tua, (3) kurangnya perhatian dilakukannya dan layanan bimbingan
khusus dari pihak keluarga yang lain yang dianggap perlu.
ditinggali dan, 4) mental (secara Layanan terhadap orang tua/wali
psikologis) belum siap untuk berpisah mahasiswa, misalnya: menyampaikan
dengan orang tua (keluarga). informasi tentang masalah yang dihadapi
Keadaan ekonomi keluarga sangat oleh mahasiswa tersebut. Mengharapkan
erat hubungannya dengan proses belajar atau melibatkan orang tua / wali, untuk
seseorang. Anak yang sedang belajar dapat: mengawasi dan memperhatikan
harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. aktivitas mahasiswa tersebut, terutama
Hal ini berarti bahwa, di samping kegiatan belajar dan kegiatan lain yang
penekanannya pada aspek kualitas dapat menunjang prestasi akademiknya,
(kemampuan intelektual-akademik), segi mengadakan komunikasi secara
kuantitas (sarana dan prasarana belajar) persuasif terhadap mahasiswa tersebut
juga perlu dipertimbangkan. setiap saat, memberikan perhatian dan

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 88


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

motivasi kepada mahasiswa tersebut motivasi belajar tiap mahasiswa tetap


agar dapat belajar dengan baik dan tinggi.
selesai tepat pada waktunya, layanan Orang tua/wali mahasiswa tersebut
terhadap ketua program studi pendidikan senantiasa diharapkan memberikan
bahasa dan sastra Indonesia dan Dosen perhatian, motivasi dan komunikasi,
Pembina Mata Kuliah. Menyampaikan sehingga proses belajar tetap
hasil penelitian sebagai bahan diperhatikan, bahkan terus ditingkatkan.
pertimbangan bagi: ketua Program Studi
hendaknya menangani masalah yang 4. SIMPULAN
dialami oleh mahasiswa tersebut lebih Faktor penyebab timbulnya
lanjut, sampai tuntas, sebagai tindak kesulitan belajar (learning disabilities)
lanjut (follow up) yang telah dilakukan pada setiap mahasiswa yang menjadi
oleh peneliti. objek dalam penelitian ini ada 2 (dua),
Dosen pembina mata kuliah dapat yaitu: (1) faktor internal (intern), dan (2)
membangkitkan minat dan motivasi faktor eksternal (ekstern). Faktor internal
untuk terus belajar, dan memberi sanksi adalah faktor yang mempengaruhi
akademik bagi mahasiswa yang tidak belajar mahasiswa dari dalam dirinya,
menyelesaikan tugas yang diberikan. seperti: minat, bakat, kecerdasan,
Selain itu, Dosen pembina mata kuliah motivasi dan kemampuan intelektual.
juga dituntut untuk terus menciptakan Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
situasi belajar yang kondusif melalui yang mempengaruhi belajar dari luar diri
kegiatan belajar-mengajar yang mahasiswa, seperti: lingkungan sosial,
bervariasi dengan menerapkan berbagai ekonomi, sarana dan prasarana belajar,
model pembelajaran. dan tenaga pengajar atau Dosen.
Ketua Program Studi dan Dosen Oleh sebab itu, faktor penyebab
pembina mata kuliah harus bekerjasama kesulitan belajar yang dialami oleh
menangani masalah yang dialami oleh masing-masing objek penelitian pada
mahasiswa pada khususnya, dan setiap umumnya adalah faktor eksternal, yang
mahasiswa yang mengalami hal yang lebih banyak berfokus pada faktor
sama pada umumnya. lingkungan sosial dan keluarga yang
Tindak Lanjut (Follow Up), menyebabkan sehingga mahasiswa
penanganan terhadap mahasiswa sebagai tersebut mengalami kesulitan belajar
objek penelitian yang mengalami (learning disabilities).
masalah tersebut, dan kepada seluruh Mahasiswa yang mengalami
mahasiswa yang mengalami hal yang kesulitan belajar, hendaknya memotivasi
sama, masih perlu ditindaklanjuti, dan diri untuk terus belajar, agar prestasi
bentuk-bentuk layanan yang diberikan belajar yang diharapkan dapat tercapai
masih perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu, sesuai dengan waktu yang ditentukan.
diharapkan kepada: ketua program ttudi Dalam pelaksanaan proses belajar
pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia, mengajar di dalam kelas, hendaknya
agar tetap bekerjasama dengan Dosen Dosen pembina mata kuliah melakukan
pembina mata kuliah untuk terus pengelolaan kelas yang kondusif,
memantau perkembangan, terutama sehingga dapat membangkitkan minat
mengenai masalah yang dihadapi oleh dan motivasi mahasiswa untuk belajar.
mahasiswa tersebut. Kepada orang tua atau wali mahasiswa
Dosen pembina mata kuliah tersebut hendaknya senantiasa
hendaknya terus mengupayakan memberikan perhatian yang serius,
pengelolaan kelas yang kondusif dan motivasi, dan tetap menjalin komunikasi,
menciptakan proses belajar-mengajar sehingga proses belajar tetap
yang bervariasi, sehingga minat dan diperhatikan, bahkan terus ditingkatkan.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 89


Akbar Avicenna Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

5. DAFTAR PUSTAKA Sekolah Dasar di Kota


Al Ghozali, M. D. H., & Sirojudin, D. Samarinda. Jurnal Basicedu, 6
(2019, November). Faktor Intern (6), 10067-10078.
dan Faktor Ekstern Sebagai Yasin, M., & Netriwati, N. (2019).
Penyebab Kesulitan Belajar Analisis Kesulitan Belajar:
Bahasa Arab Pada Mahasiswa Dampak Latar Belakang Kejuruan
PAI Di Universitas KH. A. ditinjau dari Proses Pembelajaran
Wahab Hasbullah Tahun Matematika Perguruan
Akademik 2018/2019. Tinggi. Desimal: Jurnal
In Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2 (1), 59-67.
Multidisiplin (Vol. 2, No. 1, pp.
47-56).
Arikunto, S. (2019). Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Basuki, B., Suryani, Y. E., & Setiadi, D.
B. P. (2017). Kesulitan Belajar
Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia. Litera, 16 (1).
Irrubai, M. L. (2014). Kesulitan Belajar
yang Dihadapi oleh Mahasiswa
dan Solusinya. Islamika: Jurnal
Ilmu-Ilmu Keislaman, 14 (1).
Ma’rifah, D. R. (2017). Diagnosis
kesulitan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik. Jurnal Pendidikan
Biologi Indonesia, 3 (1), 88-94.
Mahmuddin, M. (2018). Implementasi
Prinsip-prinsip Pembelajaran
dalam mengatasi Kesulitan
Belajar Pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) Peserta Didik
di SD Negeri 7 Baranti (Doctoral
dissertation, IAIN Parepare).
Safitri, R. (2019). Usaha Guru
Mengatasi Kesulitan Belajar
Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMPN 1
Pekanbaru (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Riau).
Sormin, A. S. (2018). Analisis
Kesulitan Belajar Bahasa Inggris
Mahasiswa. Linguistik: Jurnal
Bahasa dan Sastra, 3 (2), 217-
234.
Subakti, H., & Prasetya, K. H. (2022).
Permasalahan dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Masa Pandemi Covid-19 Siswa

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 90

Anda mungkin juga menyukai