Jurnal Ilmiah - Implementasi Metode Jibril Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran Al-Qur'an Di Satit Phatna Wittya School Thailand
Jurnal Ilmiah - Implementasi Metode Jibril Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran Al-Qur'an Di Satit Phatna Wittya School Thailand
Abstrak
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
melalui perantara Malaikat Jibril. Meskipun Al-Qur’an diturunkan di tanah Arab, Al-Qur’an
tetap menjadi pedoman hidup untuk semua umat yang ada sampai sekarang ini. Dalam
pembelajaran Al-Qur’an, ada banyak metode dan cara yang dilakukan oleh seorang guru
atau pengajar dalam rangka mempermudah masyarakat dalam mempelajari Al-Qur’an. Di
Indonesia sendiri, ada beberapa metode yang dikenal dan masyhur di kalangan masyarakat,
salah satunya adalah Metode Jibril. Metode Jibril merupakan salah satu metode yang
dicetuskan oleh ulama yang ada di Indonesia dan dinilai mampu dalam mempercepat
proses pembelajaran Al-Qur’an. Metode Jibril adalah metode yang merujuk pada sejarah
turunnya wahyu melalui perantara Malaikat Jibril kepada Rasulullah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Metode Jibril dalam peningkatan
kualitas pembelajaran Al-Qur’an di Satit Phatna Wittya School, Thailand. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berdasarkan dengan tindakan
kelas, wawancara, observasi langsung dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan sebagai tolak
ukur dan landasan dalam pembelajaran Al-Qur’an di Thailand dan integritasnya dengan
Pembelajaran yang ada di Indonesia.
Abstract
The Qur'an is the word of Allah SWT which was revealed to the Prophet Muhammad SAW. through
the intermediary of the Archangel Jibril. Even though the Al-Qur'an was revealed in Arab lands, the
Al-Qur'an remains a way of life for all people who exist today. In learning the Qur'an there are many
methods used by a teacher or teacher to make it easier for people to learn the Qur'an. In Indonesia
itself, there are several methods that are known and well-known among the people, one of which is the
Jibril Method. Jibril's method is one of the methods initiated by Islamic scholars in Indonesia and is
considered capable of accelerating the process of learning the Qur'an. Jibril's method is a method that
refers to the history of revelation through the intercession of the Angel Jibril to the Prophet. This
study aims to find out how the application of Jibril's Method in improving the quality of learning the
Qur'an at Satit Phatna Wittya School, Thailand. The method used in this study is a qualitative
method based on class action, interviews, direct observation and others. This research was conducted
as a benchmark and foundation in learning the Qur'an in Thailand and its integration with existing
learning in Indonesia.
Keywords: Al-Qur'an, Method Jibrill, Quality, Learning
✉ Corresponding author :
Email : pratamadelvin221@gmail.com
HP :-
PENDAHULUAN
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia telah menjadi bagian
penting bagi masyarakat, khususnya umat muslim yang ada di seluruh
penjuru dunia. Al-Qur’an sebagai landasan berpikir dan berpijak umat
Islam, merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad SAW. dengan menggunakan bahasa Arab. Dunia yang luas dan
beragam yang terdiri dari banyaknya wilayah dan suku bangsa telah
menjadi tantangan dalam mempelajari Al-Qur’an. Ada banyak perbedaan
antara satu suku dengan suku lainnya yang menjadi problem dalam
menentukan metode atau cara apa yang cocok untuk digunakan dalam
pengajaran Al-Qur’an.
Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki keberagaman
mulai dari suku, bangsa, bahasa dan lain-lain. Berbagai jenis perbedaan
dan keberagaman itu sejatinya adalah pencetus awal lahirnya beberapa
metode dalam pembelajaran Al-Qur’an. Metode-metode yang dibuat, bukan
semata-mata terjadi atas ketidaksengajaan. Akan tetapi, metode-metode itu
dibuat sebagai jawaban atas banyaknya persoalan-persoalan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam hal mempelajari Al-
Qur’an.
Wilayah yang satu dengan wilayah yang lain pastinya mempunyai
ciri-ciri yang berbeda yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran Al-
Qur’an. Perbedaan-perbedaan ini terjadi tidak hanya antar daerah seperti
yang terjadi di Indonesia, tetapi juga antar negara misalnya seperti yang
terjadi di Negeri Gajah Putih Thailand. Thailand merupakan negara yang
mayoritas masyarakatnya sebagaian besar adalah non-muslim. Dari
sebagaian besar wilayah di Thailand, hanya sedikit wilayah yang terdapat
masyarakat yang beragama Islam seperti wilayah Provinsi Yala. Yala
merupakan salah satu wilayah di Thailand Selatan yang sebagian
masyarakatnya beragama Islam. Ada banyak sekolah dan lembaga-lembaga
Islam yang masih berdiri sampai saat ini, misalnya Satit Phatna Wittya
School.
Satit Phatna Wittya School merupakan salah satu lembaga
pendidikan Islam di Provinsi Yala, Thailand. Meskipun begitu, sebagai
sekolah atau lembaga pendidikan Islam yang berada di wilayah yang
negaranya adalah mayoritas non-muslim seperti Thailand, Satit Phatna
Wittya mempunyai tantangan besar dalam mempertahankan nilai-nilai
keislaman di wilayah Yala. Salah satu hal yang harus diperhatikan khusus
dari lembaga ini adalah pengajaran Al-Qur’an yang dinilai masih sangat
kurang, baik dari segi minat membaca dari peserta didik maupun tenaga
pengajar di bidang Al-Qur’an.
Secara garis besar, permasalahannya dapat dipetakan menjadi
masalah yang berhubungan dengan kekurangan tenaga pengajar yang
kompeten, metode pengajaran, masalah manajemen, masalah lingkungan,
masalah logat atau gaya berbahasa di Thailand, masalah peserta didik, dan
orang tua di rumah. Masalah yang terlihat jelas di Satit Phatna Wittya
adalah pada anak pesereta didik dan tenaga pengajar, dimana kemampuan
anak peserta didik yang tidak merata, seperti masih banyak anak peserta
didik yang belum mengetahui beberapa huruf hijaiyah dan masih banyak
yang masih belum lancar dalam hal membaca. Selain itu, kurangnya tenaga
pengajar Al-Qur’an dan minimnya metode pengajaran yang diterapkan di
Satit Phatna Wittya menyebabkan pembelajaran yang dilakukan kurang
maksimal.
Berbagai permasalahan yang ada di Satit Phatna Wittya menjadi
tantangan bagi pelajar-pelajar yang sedang melakukan kegiatan di Thailand
untuk menemukan metode-metode yang tepat agar pembelajaran Al-Qur’an
yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal. Ada banyak
metode-metode di Indonesia yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Al-
Qur’an di Satit Phatna Wittya School, misalnya Metode Jibril yang
dirumuskan oleh salah satu ulama yang ada di Indonesia.
Pada penelitian ini, penulis akan menjabarkan permasalahan yang
berkaitan dengan “Implementasi Metode Jibril dalam Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Al-Qur’an di Satit Phatna Wittya School Thailand”.
METODE
Pendekatan yang akan digunakan harus sesuai dan direncanakan
dari awal penelitian. Hal ini dilakukan agar penelitian memiliki dasar dan
landasan yang benar-benar kuat dan dapat terstruktur dalam hal
metodologi penelitian maupun hal lain yang berkaitan dengan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan yang berlandaskan dengan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), observasi langsung, wawancara dan diskusi hasil yang dilakukan
dengan beberapa pihak seperti Guru, Teman Mahasiswa dan Dosen
Pembimbing Lapangan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta
didik Satit Phatna Wittya School Yala, Thailand.1
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan kurang lebih 1 bulan
selama kegiatan KKM Internasional di Thailand tahun 2023.
Kegiatan dilakukan dengan melakukan pembelajaran dengan
alokasi waktu 50 menit. Proses pembelajaran dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah disusun peneliti sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran tersebut terdiri atas tiga kegiatan, yakni
pembukan, kegiatan inti dan penutup.
Kegiatan inti berlangsung selama kurang lebih 35 menit.
Pada kegiatan inti ini, peneliti memulai pembelajaran dengan
B. Pembahasan
a) Metode Jibril
Pada hakikatnya, Metode Jibril yang digunakan sebagai
metode pembelajaran Al-Qur’an diambil dari sejarah turunnya
Al-Qur’an atas perintah Allah Swt. kepada Nabi Muhammad
SAW. untuk mengikuti bacaan Al-Qur'an yang telah dibacakan
oleh Malaikat Jibril, sebagai perantara penyampai wahyu.
Konsep dari metode Jibril adalah talqin (Membacakan)
dan taqlid (Menirukan). Talqin dalam bahasa Arab berarti
Tafhim, yaitu memahamkan atau memberi pemahaman. Kamus
Munjid mengartikan kata itu sebagai pemberi peringatan
dengan mulut secara berhadap-hadapan. Salah satu kamus
yang terkenal yaitu Kamus al-Marbawi memperluas arti kata
itu, yakni mengajar dan memberi ingatan. Pengertian-
pengertian itulah yang digunakan sebagai istilah dalam metode
4Taufiqurrahman, Metode Jibril, (Malang: Ikatan Alumni PIQ, 2005), hlm. 11-12
5Yahya bin ‘Abdurrazzaq, Cara Mudah & Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Imam
Asy-Syafi’i, 2005), hlm 25
seseorang tersebut belum bisa membaca Al-Qur’n secara baik
dan benar. Berhasil tidaknya seseorang dalam membaca Al-
Qur’an tergantung dengan metode yang digunakan. Pada
program pembelajaran Al-Qur’an di Satit Phatna Wittya School,
para pengajar yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja
Mengajar (KKM) di sana mencoba menggunakan metode yang
cukup banyak digunakan di Indonesia, yaitu guru membacakan
surat di Al-Qur’an lalu diikuti oleh para murid. Metode yang
digunakan ini adalah metode pada pembelajaran dasar Al-
Qur’an yang disebut dengan metode Jibril. Inti dari metode
Jibril adalah taqlid (menirukan). Maksudnya adalah para murid
menirukan bacaan yang sesuai, sebagaimana yang dibacakan
oleh gurunya. Metode Jibril ini sudah ada sejak zaman
Rasulullah dan para sahabat. Setiap kali Rasulullah SAW.
menerima wahyu melalui perantara Malaikat Jibril yang berupa
ayat-ayat Al-Qur’an, beliau membacakannya di depan para
sahabat, kemudian para sahabat menghafalkan ayat-ayat
tersebut sampai hafal, karena pada zaman Nabi belum terdapat
mushaf. Metode yang digunakan Nabi saat mengajarkan Al-
Qur’an kepada para sahabat, dikenal dengan metode belajar
kuttab. Di samping menyuruh para sahabat menghafalkan,
Nabi menyuruh kutab (penulis wahyu) untuk menuliskan ayat-
ayat yang baru diterima itu. Proses belajar seperti ini berjalan
terus menerus sampai pada akhir masa pemerintahan Bani
Umayyah.6
7 Ibid,h.6
1. Peserta didik berada di kelas masing-msing untuk bersama-
sama membaca ayat-ayat yang sudah dicontohkan oleh guru.
2. Setelah itu, peserta didik satu persatu membaca ayat-ayat yang
dicontohkan guru secara bergantian.
3. Selanjutnya, ketika peserta didik sudah mampu membaca ayat
tersebut dengan baik, guru pembimbing akan membacakan
ayat-ayat baru untuk ditirukan oleh peserta didik.
4. Peserta didik dengan seksama akan mendengar dan menyimak
ayat yang dibacakan oleh guru.
5. Setelah dibacakan oleh guru, peserta didik bersama-sama
mengulang kembali ayat-ayat yang dibacakan tersebut.
6. Selanjunya, guru akan mengulangi lagi membacakan ayat
tersebut untuk diulangi oleh semua peserta didik sampai
mereka membacanya dengan baik dan benar.
KESIMPULAN
Berdasarkan paparan hasil dan pembahasan sebagaimana yang telah
diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Metode Jibril merupakan metode pembelajaran yang tepat dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an peserta didik di Satit
Phatna Wittya School Yala, Thailand.
2. Implementasi metode Jibril dalam upaya meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an di Satit Phatna Wittya School berjalan sesuai
dengan yang diinginkan. Siswa dapat menikmati metode Jibril dan
siswa dapat membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan tepat dan benar.