Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Indah Mufarrohatul A’yun Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

NIM : 220101110048 Prodi/Kelas : PAI-H

IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN


MEMBACA KITAB KUNING DI MADRASAH TAFAQQUH FIDDIN PONDOK
PESANTREN DARUL ULUM JOMBANG
Arif Andika, tahun 2023

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kemampuan membaca kitab
kuning di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok pesantren Darul Ulum Jombang ?
2. Bagaimana kemampuan membaca kitab kuning santri setelah diterapkannya metode sorogan
di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok pesantren Darul Ulum Jombang ?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan metode sorogan dalam meningkatkan
kemampuan membaca kitab kuning di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok pesantren Darul
Ulum Jombang?
B. Pokok-pokok Kajian Teori
1. Implementasi
Implementasi adalah tindakan menerapkan program dengan tujuan mencapai target
yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, mengacu pada metode sorogan dengan tujuan
melaksanakan rencana, menguji prosedur, mendokumentasikan, mencapai tujuan,
mengevaluasi kemampuan masyarakat, dan menilai keberhasilan kebijakan atau rencana.
2. Metode Sorogan
Metode sorogan adalah model pembelajaran ala pesantren yang mengedepankan
pendekatan individual kepada santri dengan menyodorkan kitab yang akan dikaji kepada
gurunya yaitu kyai atau ustadz. Tujuan dari pembelajaran metode sorogan sendiri adalah untuk
mengarahkan anak didik pada pemahaman materi pokok dan juga tujuan kedekatan relasi antara
santri dan gurunya. Kelebihan metode sorogan meliputi hubungan erat dan harmonis antara
guru-murid, evaluasi maksimal kemampuan bahasa Arab murid oleh guru, penjelasan yang
jelas dan tanya jawab langsung, guru dapat menilai kualitas murid secara pasti, santri dengan
IQ tinggi cepat menyelesaikan pelajaran, sementara yang IQ rendah butuh waktu lebih lama.
Kekurangan metode sorogan antara lain kurang efisien dengan banyak murid (lebih dari lima
orang), dapat membuat murid bosan karena menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan
kedisiplinan, terfokus pada verbalisme, tidak mendukung pemahaman bagi yang tidak mengerti
terjemahan dan bahasa tertentu.
3. Kemampuan Membaca
Kemampuan membaca penting untuk menguasai berbagai bidang studi karena
melibatkan aspek bahasa dan kaidah-kaidahnya, dan dapat meningkatkan pemahaman terhadap
bacaan.
4. Kitab Kuning
Kitab kuning adalah kitab keagamaan berbahasa Arab atau bahasa lokal Indonesia
dengan aksara Arab, ditulis oleh ulama Timur Tengah dan Indonesia, disebut juga kitab gundul,
serta memerlukan pemahaman nahwu dan sharraf untuk membacanya.
5. Madrasah Diniyah
Madrasah Diniyah adalah lembaga pendidikan agama di luar sekolah, dengan sistem
pembelajaran yang berasal dari pondok pesantren Salafiyah. Ini adalah pendidikan keagamaan
yang fokus pada agama Islam. Jenjang pendidikan di madrasah diniyah terdiri dari tiga jenjang
atau tingkatan yaitu madrasah diniyah ula, wustha, dan ulya. Metode yang dipakai di dalamnya
antara lain metode bandongan, metode sorogan, metode hafalan, dan metode
demonstrasi/praktek ibadah.

6. Pondok Pesantren
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan agama Islam yang secara konsisten
mengajarkan ilmu agama Islam kepada santriatau anak didiknya dengan menggunakan sistem
asrama dan klasikal(tradisional). Pondok pesantren harus memiliki elemen-elemen dasar untuk
diakui oleh masyarakat, antara lain pondok, masjid, santri, dan kyai.
C. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi penelitian dengan metode
kualitatif dengan menyajikan gambaran tentang situasi penerapan metode sorogan dalam
bentuk tulisan dari subjekyang diamati secara alamiah.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tafaqquh Fiddin PondokPesantren Darul
Ulum yang terletak di Jl. KH. Rifa’I Rejoso Wonokerto Selatan, Kec. Peterongan, Kab.
Jombang, Jawa Timur.
3. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dilapangan dalam penelitian kualitatif adalah suatu yang mutlak,
karena peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus menjadi pengumpul data.
4. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ialah mudir ‘am madrasah, bidang kurikulum,
ustadz/pengajar dan santri di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok Pesantren Darul Ulum
Jombang.
5. Data dan Sumber Data
Data primer diperoleh dari data langsung dari lapangan, seperti wawancara, digunakan
untuk mendapatkan informasi tentang implementasi metode sorogan dalam meningkatkan
kemampuan membaca kitab kuning bagi santri. Kemudian data sekunder yakni data melalui
observasi dan dokumentasi kegiatan pelaksanaan metode sorogan di Madrasah Tafaqquh
Fiddin pondok pesantren Darul Ulum Jombang, digunakan untuk memperkuat hasil wawancara
dan melengkapi informasi.
6. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, alat utama pengumpulan data adalah peneliti yang
mengamati, bertanya, mendengar, dan mengambil data.
7. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
8. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi.
9. Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Data tersebut kemudian
akan dipilah dan dipilih sesuai dengan tema yang dibahas serta akan ditindak lanjuti dan
dianalisis sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
10. Prosedur Penelitian
Beberapa tahap penelitian yakni tahap pra lapangan berupa pemilihan lokasi,
penyusunan rancangan penelitian, konsultasi dengan dosen wali dan pembimbing, serta
pengurusan perijinan di Fakultas dan lembaga pendidikan. Kemudian di lanjut tahap pekerjaan
lapangan berupa pengamatan terhadap implementasi metode sorogan pada kemampuan
membaca kitab kuning santri di Madrasah Diniyah Tafaqquh Fiddin Pondok Pesantren Darul
Ulum Jombang, serta mengumpulkan dan memeriksa data terkait implementasi ini. Dan yang
terakhir yakni tahap analisis data.
D. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan tentang Implementasi Metode Sorogan dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Kitab Kuning di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok Pesantren Darul Ulum
Jombang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan metode sorogan di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok Pesantren Darul Ulum
Jombang dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu seleksi, persiapan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
2. Kemampuan membaca kitab kuning santri mengalami peningkatan signifikan setelah metode
sorogan diterapkan di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.
Peningkatan tersebut mencakup kemampuan mengi'rob, mensyarah, dan tarjamah.
3. Faktor pendukung dalam penerapan metode sorogan yang meningkatkan kemampuan
membaca kitab kuning di Madrasah Tafaqquh Fiddin Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang
meliputi: a) Guru yang mengenal kualitas pemahaman santri secara individu, b) Materi yang
mudah dipahami, c) Keselarasan dalam pelaksanaan metode sorogan dari tingkat kelas wustho
sampai ulya, d) Kualitas sumber daya manusia (SDM) santri yang unggul. Sementara itu, faktor
penghambatnya mencakup: a) Waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran sorogan yang
cukup lama, b) Kecenderungan santri untuk cepat merasa bosan karena memerlukan ketekunan
dan kesabaran, c) Faktor cuaca buruk yang dapat menyebabkan absensi guru dan santri karena
hujan.

Anda mungkin juga menyukai