Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipandang sebagai pendekatan yang rasional,

objektif, sistematis dan terukur (Sugiyono, 2021:16-17). Pendekatan ini

menekankan pada data berupa angka (numerik) dan analisa statistik.

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif

eksplanatif, dimana jenis penelitian ini membuktikan pengaruh dan hubungan sebab

akibat antar variabel satu dengan lainnya yaitu terpaan konten dan sikap followers

(Kriyantono, 2021:63).

III.2 Metode

Metode dalam penelitian ini merupakan metode survei. Neuman W.

Lawrence (Sugiyono, 2021:56) menyatakan bahwa metode survei dilaksanakan

dengan membuat pertanyaan untuk beberapa orang mengenai pendapat, keyakinan,

hingga perilaku baik di masa kini dan juga di masa lepas.

Survei penelitian ini, dilakukan terhadap followers Instagram

@kampusmengajar. Peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan konten terhadap

sikap followers @kampusmengajar tentang program Kampus Mengajar dengan

membagikan kuesioner.

III.3 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dibentuk dengan tujuan untuk membatasi atau memberikan jarak

antar objek yang diteliti khususnya dalam penelitian kuantitatif (Kriyantono,

31
32

2021:124). Peneliti harus mencari pola dan aturan untuk menjelaskan realitas atau

kenyataan dengan menyusun instrumen yang objektif.

Terdapat dua variabel pada penelitian ini, yakni terpaan konten dan sikap

followers. Variabel X atau variabel bebas penelitian ini yakni terpaan konten.

Sedangkan variabel Y yang dikenal sebagai variabel terikat penelitian ini yakni

sikap followers.

III.4 Definisi Konseptual

a. Variabel X: Terpaan Konten

Terpaan dapat dimengerti sebagai prosesi dimana seorang individu melihat

dan menonton isi pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian

terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok.

Terpaan konten sendiri dapat ditimbang melalui tiga indikator, yakni frekuensi,

durasi, dan atensi (Nugraheni & Purnama, 2014:69-70).

b. Variabel Y: Sikap Followers

Sikap adalah reaksi atau respons yang dihasilkan individu dari stimulus atau

objek yang diterima (Notoatmodjo, 2014:140). Sikap diartikan sebagai suatu

ekspresi perasaan seseorang yang mencerminkan kesukaan atau

ketidaksukaannya terhadap suatu objek (Damiati, dkk., 2019:36). Sikap sendiri

dapat diukur melalui tiga indikator, yakni kognitif, afektif, konatif.

III.5 Definisi Operasional

Indikator variabel dibuat untuk memudahkan pembuatan kuesioner. Berikut

adalah uraian dari indikator variabel X dan variabel Y:


33

III.5.1 Variabel Bebas (X): Terpaan Konten

a. Frekuensi;

Frekuensi digunakan untuk mengukur seberapa sering followers

@kampusmengajar melihat konten foto mengenai program Kampus

Mengajar pada bulan November 2021 saja.

1. 1-3 kali seminggu

2. 4-6 kali seminggu

Frekuensi digunakan untuk mengukur seberapa sering followers

@kampusmengajar menonton konten video mengenai program Kampus

Mengajar pada bulan November 2021 saja.

1. 1-3 kali seminggu

2. 4-6 kali seminggu

b. Durasi;

Durasi sebagai ukuran lamanya followers @kampusmengajar melihat

konten foto mengenai program Kampus Mengajar pada bulan November

2021 saja.

1. 1-15 menit seminggu

2. 16-30 menit seminggu

Durasi sebagai ukuran lamanya followers @kampusmengajar menonton

konten video mengenai program Kampus Mengajar pada bulan November

2021 saja.

1. 1-15 menit seminggu

2. 16-30 menit seminggu


34

c. Atensi;

Atensi mengukur perhatian yang diberikan followers @kampusmengajar

ketika melihat konten foto mengenai program Kampus Mengajar bulan

November 2021 saja.

1. Saat melakukan aktivitas lain

2. Saat senggang dan dengan saksama

Atensi mengukur perhatian yang diberikan followers @kampusmengajar

ketika menonton konten video mengenai program Kampus Mengajar bulan

November 2021 saja.

1. Saat melakukan aktivitas lain

2. Saat senggang dan dengan saksama

Berdasarkan fitur melalui media sosial Instagram, ketiga indikator terpaan

diatas akan diukur melalui:

1. Timeline. Melalui fitur ini akan dilihat berapa kali, berapa lama, dan

perhatian responden terhadap konten baik foto maupun video yang lewat

dari timeline responden.

2. Kunjungan Profil. Melalui fitur ini akan dilihat berapa kali, berapa lama,

dan perhatian responden terhadap konten baik foto maupun video ketika

responden mencari dan mengunjungi profil akun @kampusmengajar

lewat search bar.

3. Explore. Melalui fitur ini akan dilihat berapa kali, berapa lama, dan

perhatian responden terhadap konten baik foto maupun video ketika

responden menemukan konten di explore.


35

III.5.2 Variabel Terikat (Y): Sikap Followers

a. Kognitif;

Kognitif mengukur pengetahuan followers @kampusmengajar setelah

melihat konten foto mengenai program Kampus Mengajar bulan November

2021 saja.

1. Responden mengetahui konten tentang lowongan yang dibuka oleh

Ditjen Dikti terkait program Developer Platform Kampus Mengajar

MBKM

2. Responden mengetahui konten diskusi Ngopi Sore Bareng Kampus

Merdeka Episode 5 dan 6

3. Responden mengetahui postingan berisi kontak resmi milik Ditjen

Dikti

4. Responden mengetahui postingan tentang podcast bersama dua

peserta Kampus Mengajar

5. Responden mengetahui postingan berisi pengumuman pemenang

Tiktok Challenge #MulaiDariKamu

6. Responden mengetahui postingan tentang kompetisi menulis 'Cerita

Seru Menjadi Peserta Kampus Mengajar'

7. Responden mengetahui postingan berisi periode pendaftaran

Kampus Mengajar

8. Responden mengetahui konten diskusi 'Bincang-Bincang Kampus

Merdeka' Bersama MENDIKBUDRISTEK


36

9. Responden mengetahui konten peserta Kampus Mengajar yang

mengajak untuk daftar Kampus Mengajar Angkatan 3

10. Responden mengetahui konten giveaway 'Ayo Bercerita di

Instagram'

11. Responden mengetahui postingan berisi syarat dan benefit

pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 3

12. Responden mengetahui postingan tentang webinar sosialisasi

Kampus Mengajar Angkatan 3

Kognitif mengukur hal berkaitan dengan pengetahuan followers

@kampusmengajar menonton konten video mengenai program Kampus

Mengajar bulan November 2021 saja.

1. Responden mengetahui video podcast Dikti Menyapa 'Inspirasi

Muda'

2. Responden mengetahui reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang aktivitas peserta

3. Responden mengetahui reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang protokol kesehatan

4. Responden mengetahui reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang gotong royong

5. Responden mengetahui reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang testimoni peserta

6. Responden mengetahui reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang literasi dan numerasi


37

b. Afektif;

Afektif berkaitan dengan perasaan followers @kampusmengajar melihat

konten foto mengenai program Kampus Mengajar bulan November 2021.

1. Responden menyukai konten tentang lowongan yang dibuka oleh

Ditjen Dikti terkait program Developer Platform Kampus Mengajar

MBKM

2. Responden menyukai konten diskusi Ngopi Sore Bareng Kampus

Merdeka Episode 5 dan 6

3. Responden menyukai postingan berisi kontak resmi milik Ditjen

Dikti

4. Responden menyukai postingan tentang podcast bersama dua

peserta Kampus Mengajar

5. Responden menyukai postingan berisi pengumuman pemenang

Tiktok Challenge #MulaiDariKamu

6. Responden menyukai postingan tentang kompetisi menulis 'Cerita

Seru Menjadi Peserta Kampus Mengajar'

7. Responden menyukai postingan berisi periode pendaftaran Kampus

Mengajar

8. Responden menyukai konten diskusi 'Bincang-Bincang Kampus

Merdeka' Bersama MENDIKBUDRISTEK

9. Responden menyukai konten peserta Kampus Mengajar yang

mengajak untuk daftar Kampus Mengajar Angkatan 3

10. Responden menyukai konten giveaway 'Ayo Bercerita di Instagram'


38

11. Responden menyukai postingan berisi syarat dan benefit

pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 3

12. Responden menyukai postingan tentang webinar sosialisasi Kampus

Mengajar Angkatan 3

Afektif berkaitan dengan perasaan followers @kampusmengajar menonton

konten video mengenai program Kampus Mengajar bulan November 2021.

1. Responden menyukai video podcast Dikti Menyapa 'Inspirasi Muda'

2. Responden menyukai reels bertema #CeritaBaikdariNusantara yang

berisi tentang aktivitas peserta

3. Responden menyukai reels bertema #CeritaBaikdariNusantara yang

berisi tentang protokol kesehatan

4. Responden menyukai reels bertema #CeritaBaikdariNusantara yang

berisi tentang gotong royong

5. Responden menyukai reels bertema #CeritaBaikdariNusantara yang

berisi tentang testimoni peserta

6. Responden menyukai reels bertema #CeritaBaikdariNusantara yang

berisi tentang literasi dan numerasi

c. Konatif;

Konatif berkaitan dengan tindakan followers @kampusmengajar setelah

melihat konten foto bulan mengenai program Kampus Merdeka pada bulan

November 2021 saja.


39

1. Responden membagikan konten tentang lowongan yang dibuka oleh

Ditjen Dikti terkait program Developer Platform Kampus Mengajar

MBKM

2. Responden membagikan konten diskusi Ngopi Sore Bareng Kampus

Merdeka Episode 5 dan 6

3. Responden membagikan postingan berisi kontak resmi milik Ditjen

Dikti

4. Responden membagikan postingan tentang podcast bersama dua

peserta Kampus Mengajar

5. Responden membagikan postingan berisi pengumuman pemenang

Tiktok Challenge #MulaiDariKamu

6. Responden membagikan postingan tentang kompetisi menulis

'Cerita Seru Menjadi Peserta Kampus Mengajar'

7. Responden membagikan postingan berisi periode pendaftaran

Kampus Mengajar

8. Responden membagikan konten diskusi 'Bincang-Bincang Kampus

Merdeka' Bersama MENDIKBUDRISTEK

9. Responden membagikan konten peserta Kampus Mengajar yang

mengajak untuk daftar Kampus Mengajar Angkatan 3

10. Responden mengikuti giveaway 'Ayo Bercerita di Instagram'

11. Responden mengikuti pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 3

sesuai syarat dan benefit di postingan


40

12. Responden mengikuti webinar sosialisasi Kampus Mengajar

Angkatan 3

Konatif berkaitan dengan tindakan followers @kampusmengajar setelah

menonton konten video bulan mengenai program Kampus Merdeka pada

bulan November 2021 saja.

1. Responden membagikan video podcast Dikti Menyapa 'Inspirasi

Muda'

2. Responden membagikan reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang aktivitas peserta

3. Responden membagikan reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang protokol kesehatan

4. Responden membagikan reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang gotong royong

5. Responden membagikan reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang testimoni peserta

6. Responden membagikan reels bertema #CeritaBaikdariNusantara

yang berisi tentang literasi dan numerasi

III.6 Populasi dan Sampel

III.6.1 Populasi

Populasi ialah gabungan anggota yang dijadikan tempat

pengambilan sampel (Sugiyono, 2021:126). Populasi penelitian ini yaitu

followers Instagram @kampusmengajar yaitu sebanyak 207.000 orang (data

November 2022).
41

III.6.2 Sampel

Sampel ialah pecahan dengan kriteria yang dimiliki dari sebuah total

individu secara keseluruhan (Sugiyono, 2021:127). Dalam penelitian ini,

sampel diambil dari followers Instagram @kampusmengajar. Populasi dari

penelitian ini sudah diketahui jumlahnya, sehingga sampel akan diukur

dengan rumus Slovin yakni (Kriyantono, 2021:323):

N
n=
1 + N (e)²

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang diperlukan

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan sampel (10%)

207.000
n=
1 + 207.000 (0,1)²

207.000
n=
1 + 2070

n = 99,9 dibulatkan menjadi 100 responden

Berdasarkan hasil rumus Slovin, ditemukan total individu yang akan

dijadikan sampel yakni sebanyak 100 responden.

III.7 Teknik Penarikan Sampel

Penelitian ini menerapkan teknik penarikan sampel yakni teknik non-

probability sampling dimana dikenal sebagai teknik yang memilih sampelnya dan
42

tidak menyediakan keleluasan yang sama bagi tiap anggota populasi yang lain

untuk dipilih (Sugiyono, 2021:131).

Jenis tekniknya yaitu Purposive Sampling, dimana teknik ini berjalan

dengan cara, yakni penentuan jumlah sampel sesuai yang diinginkan dari populasi

oleh peneliti (Sugiyono, 2021:132). Kuota dari sampel yang dipilih biasanya

memiliki ciri-ciri tertentu namun tidak menghiraukan asal subjek asal masih dalam

populasi. Pada penelitian ini, sampel ditentukan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Followers Instagram @kampusmengajar

b. Mahasiswa, dikarenakan syarat peserta program Kampus Mengajar yakni

mahasiswa aktif yang sedang menempuh S1

Pada kuesioner yang akan dibuat di Google Form, ciri-ciri ini akan ditanyakan

pada bagian screening question.

III.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yakni dengan menyatukan data utama (dasar),

merupakan data yang dihasilkan dengan mendapatkan langsung dari tangan

pertama (Kriyantono, 2021:147). Peneliti akan membuat kuesioner berisi

pernyataan terkait program Kampus Mengajar melalui Google Form. Kemudian

peneliti akan menyebarkannya pada followers Instagram @kampusmengajar.

Bentuk data utama dari penelitian ini yakni kuesioner (angket). Kuesioner

dilakukan dengan cara menyediakan dan menyebarkan sekumpul pertanyaan dan

pernyataan pada responden untuk dijawab. Kuesioner sendiri dapat berupa

pertanyaan ataupun pernyataan baik tertutup maupun terbuka, dan diberikan

melalui internet ataupun secara langsung (Sugiyono, 2021:199-200).


43

III.9 Teknik Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas diterapkan dengan tujuan menyelidiki dan menilai keakuratan

instrumen atau alat ukur, dimana alat ukur dalam penelitian ini ialah kuesioner

(Kriyantono, 2021:278). Pengujian validitas menerapkan pengujian validitas

eksternal rumus korelasi product moment milik Pearson:

rxy = n∑xy – (∑x)(∑y)

√{n. ∑x² - (∑x)² }{n. ∑y² - (∑y)² }

Keterangan:

rxy = hasil bilangan validitas

n = total individu dalam sampel

X = Poin pengukuran variabel 1

Y = Poin pengukuran variabel 2

Uji validitas ini akan dilihat hasil dari tiap butir pernyataan, apabila r tabel

< r hitung maka akan dinyatakan valid. Hasil r tabel akan dihitung dengan rumus

sebagai berikut (Sujarweni, 2019:192):

df = n-2

df =100-2 = 98 (menggunakan signifikansi 5% atau 0,5)

r tabel 98 = 0,165

Keterangan:

df = derajat kebebasan (degree of freedom)

n = total responden

Uji reliabilitas dipakai oleh peneliti untuk mengesahkan bahwa alat ukur

atau instrumen yang digunakan secara konsisten memberi hasil yang sama
44

(Kriyantono, 2021:278). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji

reliabilitas rumus Cronbach Alpha, yakni sebagai berikut:

r=
k ∑σb²
(k-1) 1-
σt²

Keterangan:

r = koefisien instrumen reliabilitas

k = total butir pernyataan

∑σb² = total varians butir

σt² = total varians

Uji reliabilitas akan diterapkan terhadap seluruh butir pernyataan, dimana

apabila hasil nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pernyataan akan dinilai reliabel

(Sujarweni, 2019:192). Perhitungan validitas dan reliabilitas akan dilaksanakan

dengan aplikasi Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 25.0.

III.10 Teknik Analisa Data

Proses analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini akan melalui

beberapa cara, yakni sebagai berikut (Kriyantono, 2021:351):

a. Proses pengkodingan. Proses ini diawali dengan mengecek data

identitas yang sudah dikumpulkan, serta isian data kuesioner. Data

dikategorikan menggunakan excel sesuai skor yang ditetapkan, yakni

sebagai berikut:

1. Pengukuran Terpaan
45

Pada variabel terpaan peneliti akan mengkategorikan hasil data

sebagai berikut (Khalid, dkk., 2020:428):

a. Frekuensi

1. 1-3 kali seminggu: poin 1

2. 4-6 kali seminggu: poin 2

b. Durasi

1. 1-15 menit seminggu: poin 1

2. 16-30 menit seminggu: poin 2

c. Atensi

1. Saat melakukan aktivitas lain: poin 1

2. Saat senggang dan dengan saksama; poin 2

Keterangan:

Poin 1: light viewers, intensitas menonton rendah

Poin 2: heavy viewers, intensitas menonton tinggi

2. Pengukuran Sikap.

Skala Likert digunakan karena peneliti ingin mengukur pendapat

dan perilaku suatu individu. Pada skala ini, pengukuran sikap

dibagi menjadi empat, untuk memperoleh hasil yang signifikan,

peneliti tidak menggunakan skala netral yakni (Sugiyono,

2021:146-147):

a. Sangat Setuju (SS): poin 4

b. Setuju (S): poin 3

c. Tidak Setuju (TS): poin 2


46

d. Sangat Tidak Setuju (STS): poin 1

Hasil skor sikap akan dikategorikan menjadi dua yakni dengan interval

statistik (Kriyantono, 2019:274):

I = NTt – Nr

= 4 – 1 = 1,5

Keterangan:

I : Jarak perhitungan variabel

NTt : Nilai tertinggi

Nr : Nilai terendah

K : Kelas interval

Interval 1,00 - ≤ 2,5 masuk dalam kategori sikap negatif

Interval 2,51 - ≤ 4 masuk dalam kategori sikap positif.

b. Melakukan uji data. Uji yang dilakukan pada penelitian ini yakni uji

validitas dan reliabilitas, uji linearitas dan normalitas, uji korelasi,

regresi. Terakhir peneliti akan menggabungkan hasil dua variabel untuk

dilakukan tabulasi silang dengan tujuan melihat hubungan.

c. Menguji hipotesis. Hipotesis atau kesimpulan sementara akan diuji

apakah kesimpulan tersebut diterima atau ditolak dengan rumus t-test.

Setelah diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka akan

dijelaskan penyebab sebuah hipotesis ditolak atau diterima dan

dikaitkan dengan teori yang sudah disusun sebagai pedoman. Apabila


47

sudah melewati prosedur-prosedur diatas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan untuk penelitian ini.

III.10.1 Uji Normalitas dan Linearitas

Uji normalitas dilangsungkan dengan niat untuk mengecek apakah

data yang didapat itu berjalan secara normal atau tidak. Dengan kata lain,

uji ini melihat apakah variabel x (bebas) dan variabel y (terikat) pada

penelitian normal atau tidak. Uji normalitas menerapkan uji milik

Kolmogorov-Smirnov. Pada uji tersebut, dikatakan bahwa data dapat disebut

normal apabila nilai signifikan > 0,05 (Sujarweni, 2019:52,55).

Uji linearitas ialah sebuah uji yang penting dilakukan untuk mencari

tau wujud hubungan yang terjadi di antara variabel yang sedang diteliti. Uji

ini melihat hubungan sudah signifikan atau belum. Uji ini juga dilakukan

sebagai syarat untuk melakukan analisis regresi dan korelasi. Uji linieritas

yang akan digunakan ialah Ramsey Test yakni menggunakan Statistical

Package for Social Science (SPSS) versi 25.0. F tabel dicari dengan rumus

sebagai berikut (Sujarweni, 2019:56,61,248):

v1 = k

v2 = n-k-1

v2 = 100-2-1

v2 = 97 (f tabel = 3,090)

Keterangan:

k = kelas variabel

n = total responden
48

Apabila F hitung > F tabel maka bentuk linier benar, H0 ditolak

Apabila F hitung < F tabel maka bentuk linier salah, H0 diterima

III.10.2 Analisis Korelasi

Teknik analisis data yang diterapkan pada penelitian ini memakai

teknik analisis asosiatif (hubungan). Teknik korelasi Pearson akan dianalisa

menggunakan teknik korelasi rank-order (Spearman’s Rho Rank-Order

Correlations), yang merupakan teknik untuk mencari koefisien korelasi

antar dua atau lebih data yang dijabarkan sebagai berikut (Kriyantono,

2021:336-337):
6∑d²
rho = 1 –
N (N² - 1)

Keterangan:

rho; koefisien korelasi rank-order

1; angka satu, yaitu bilangan konstan

6; angka enam, yaitu bilangan konstan

d; perbedaan antara pasangan jenjang

∑; sigma atau jumlah

N; jumlah individu dalam sampel

Nilai koefisien korelasi ini dibedakan ke dalam lima kategori, yakni sebagai

berikut (Kriyantono, 2021:332):

a. < 0,20: keeratan rendah dan lemah sekali

b. 0,20-0,39: keeratan rendah tapi pasti

c. 0,40-0,70: keeratan yang cukup berarti


49

d. 0,71-0,90: keeratan yang tinggi dan kuat

e. > 0,90: keeratan yang sangat tinggi dan sangat kuat; dapat

diandalkan

Syarat lain dari uji hubungan adalah (Kriyantono, 2021:332-333):

a. Nilai korelasi X dan Y berada pada jarak antar -1 hingga +1

b. Semakin besar nilai X maka semakin besar pula nilai Y

c. Semakin kecil nilai X maka semakin kecil pula nilai Y

d. Bila nilai koefisien hubungan 0, berarti tidak ada hubungan

antarvariabel

e. Bila nilai koefisien hubungan 1 atau -1, berarti terjadi hubungan

yang sempurna

III.10.3 Analisis Regresi

Analisa regresi digunakan untuk melihat adanya keeratan atau dampak

yang signifikan atau tidak dalam keeratan (sebab-akibat). Rumus regresi

yang diterapkan yakni regresi linear sederhana, yakni sebagai berikut

(Kriyantono, 2021:341):

Y = a + bX

Keterangan:

Y; variabel terikat (subjek dalam variabel terikat)

X; variabel bebas (subjek pada variabel bebas yang memiliki

nilai tertentu)

A; nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0


50

b; koefisien regresi, yakni angka peningkatan atau penurunan

variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas

Apabila nilai b (+) maka akan mengalami kenaikan

Apabila nilai b (-) maka akan mengalami penurunan

nilai a akan dihitung dengan rumus:

a = ∑Y (∑X²) - ∑X∑XY

n∑X² - (∑X) ²

nilai b akan dhitung dengan rumus:

b = n∑XY - ∑X∑XY

n∑X² - (∑X) ²

H0 ditolak, H1 diterima apabila sig. < 0,05 (Sujarweni, 2019:148-149)

III.10.4 Uji Signifikansi Hipotesis

Rumus one sample t-Test diterapkan ketika akan mengecek perbedaan

antar dua sampel pada variabel interval atau rasio. Nilai t hitung didapat

lewat formula sebagai berikut (Kriyantono, 2021:348):

t= r√n-2

√1-r²

Keterangan:

r = koefisien korelasi

t = uji statistik

Uji signifikansi hipotesis rumus one sample t-Test ini memiliki

ketentuan pengambilan keputusan yakni dengan cara apabila nilai sig. <
51

0,05 maka H0 ditolak H1 diterima, artinya terdapat keeratan yang signifikan

antara variabel x dan y (Sujarweni, 2019:104-105).

Anda mungkin juga menyukai