Anda di halaman 1dari 2

NAMA: HASNUL

KELAS: PBSI B 2019


NIM: 1951041017

FILM Gie (2015)

SINOPSIS
Soe Hok Gie merupakan seorang aktivis mahasiswa yang lahir di keluarga keturunan
Tionghoa dan menjalani kehidupan sederhana di Jakarta. Gie merupakan sosok yang jujur
dan tidak kenal kompromi.
Sejak usia remaja, Gie memiliki ketertarikan dengan konsep-konsep idealis yang
dipaparkan oleh intelek-intelek kelas dunia
Ia memiliki semangat perjuangan dan rasa cintanya kepada Indonesia yang membentuk
dirinya sebagai pribadi yang tidak toleran terhadap ketidakadilan.
Hal ini membuat dirinya berjuang melawan rezim yang berkuasa saat itu, pada masa
Presiden Soekarno. Ia menulis artikel yang berisikan kritikan terhadap pemerintah. Sejak
saat itu, dirinya mendapatkan teror dari berbagai pihak.
Gie berjuang hingga runtuhnya kekuasaan Presiden Soekarno yang kemudian digantikan
oleh rezim baru dibawahi oleh Presiden Soeharto.
Gie kecewa setelah mengetahui temannya yang bernama Tan Tjin Han terlibat dengan
PKI dan Gie mendesaknya untuk meninggalkan PKI dan bersembunyi. Namun hal terjadi
dengan Tan Tjin Han yang terbunuh dalam pembantaian orang yang dituduh komunis.
Di balik perjuangan Gie menentang rezim kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru, Gie
merupakan seseorang yang mencintai alam. Ia diketahui merupakan pendiri dari Mapala
UI yang sering kali mendaki gunung. Soe Hok Gie mengembuskan nafas terakhirnya
ketika dirinya sedang mendaki Gunung Semeru.

JENIS ALURNYA
Alur Maju
Dalam catatan hariannya Gie juga menuliskan tentang pengembaraannya ke Amerika Serikat dan
Australia untuk study banding di Cornell University selama tiga bulan namun dalam film
tersebut, Gie tidak pernah ditampilkan berada di luar negeri.
Dalam akhir catatan hariannya, Gie tampak ingin bertemu mesra dengan teman-teman
wanitanya. Dalam catatan hariannya ia seolah menyembunyikan nama-nama mereka yang
dikasihinya. Ia sering menyebut nama Maria, Rina, dan Sunarti yang bukan nama-nama asli.
Sedangkan Dalam film Dalam film, Gie dikisahkan pernah menjalin hubungan denang gadis
yang bernama Ira (diperankan oleh Sita Nursanti) dan Shinta (dimainkan dengan penuh 'gairah'
oleh Wulan Guritno) yang akhirnya dua-duanya kandas karena tidak disetujui orang tua kedua
gadis tersebut.
Meskipun dalam buku harian yang ditulis, tidak ada catatan mengenai apa yang terjadi sekitar
tahun 1965, setelah catatan pada hari Jum'at, 20 Maret 1964 langsung meloncat pada catatan hari
Jum'at, 7 Januari 1966. Kejadian seputar G30S PKI penting untuk diungkapkan untuk
menyempurnakan narasi film. Dan ini memaksa sutradara untuk mereka-reka peristiwa yang
terjadi tahun 1965. pembubaran Partai Komunis Indonesia, pembantaian puluhan ribu nyawa tak
berdosa di Bali dan daerah lain tanpa proses hukum yang jelas. Pemberlakuan jam malam,
suasana yang mencekam dengan terror pembunuhan di mana-mana.

Anda mungkin juga menyukai