Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

ADMINISTRASI PERPAJAKAN

NAMA : ACHMAD EPRELIAN GILANG PRAJA


NIM : 043007895
JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI BISNIS
Tugas 1

1. Sebutkanlah penggolongan tarif pajak yang Anda ketahui, dan jelaskan secara singkat
mengenai perbedaannya. Analisislah dari masing-masing tarif tersebut apakah masih
cocok diterapkan dimasa sekarang? Sebutkan tarif yang sering digunakan dalam
penghitungan perpajakan di Indonesia !
2. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat
sistem administrasi perpajakan modern. Apakah reformasi perpajakan yang dilakukan
pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia? jelaskan
secara ringkas beserta contohnya aplikasi dari sistem perpajakan yang ada saat ini!

Jawaban :

1. penggolongan tarif pajak


Berdasarkan golongannya pajak terbagi menjadi 2, yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung.
Pajak langsung merupakan pajak yang bebannya ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain (contoh: Pajak Penghasilan (PPh)). Sedangkan pajak tidak langsung
merupakan pajak yang bebannya bisa dialihkan oleh pihak lain (contoh: Pajak Pertambahan Nilai).
Berdasarkan sifatnya, pajak terbagi menjadi 2 sifat, yakni pajak subjektif dan pajak objektif.
Pajak subjektif adalah pajak yang melihat dan memerhatikan keadaan wajib pajak. Jadi, pajaknya
berpangkal pada subjeknya (contoh: Pajak Penghasilan (PPh)). Sedangkan pajak objektif memiliki arti
sebaliknya (contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)).
Selanjutnya, berdasarkan lembaga pemungutannya. Lembaga pemungutan pajak terbagi menjadi 2,
yaitu pusat dan daerah.
Pajak pusat merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan pajaknya digunakan untuk biaya
pengeluaran atau biaya rumah tangga negara (contoh: PPh, PPN, Bea Meterai, dan PPnBM).
Sedangkan pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah untuk biaya rumah tangga daerah.Pajak
daerah sendiri terdiri dari Pajak Provinsi (contoh: Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor) dan Pajak Kabupaten/Kota (contoh: Pajak Restoran, Pajak Hotel, dan
Pajak Hiburan).
2. Salah satu bentuk reformasi perpajakan yang digalakkan adalah modernisasi administrasi
pelayanan pajak melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Tentunya
administrasi perpajakan sudah tidak relevan lagi menggunakan teknologi era pita kaset untuk
dapat mendapatkan hasil optimal di era digital ini. Hal ini tentu saja membuat pemungutan
pajak jadi lebih efektif, karena dengan adanya penggunaan tekhnologi ini para WP merasakan
kemudahan dalam mematuhi kewajiban perpajakannya. Salah satu penyebab dari minimnya
kepatuhan WP adalah proses administrasi yang sulit, tidak efektif, dan tidak efisien sehingga
menimbulkan biaya kepatuhan yang tidak sedikit. Pada saat ini beberapa reformasi administrasi
pajak yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yaitu di antaranya e-
registration, e-filing, e-billing.Disamping itu, dilakukan peningkatan sumber daya aparatur
dengan meningkatkan kualitasnya melalui training, pengujian, peringkat jabatan, indicator
kunci kinerja, dan penerapan kode etik yang ketat ,peningkatan ini di utamakan untuk tenaga
pemeriksa fungsional dan IT, yang dirasa masih kurang.
contohnya kita bisa mengakses website informasi perpajakan sehingga kita bisa tahu informasi tentang
perpajakan
4 teori yang mendasari keadilan adalah.teori asuransi yang mana Negara melindungi keselamatan
jiwa,harta benda dan hak-hak rakyatnya sehingga rakya harus membayar pajak di ibaratkan sebagai
premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut

Anda mungkin juga menyukai