Anda di halaman 1dari 1

Tugas Diskusi

Mata kuliah Pembelajaran Matematika

Anggota kelompok:

1. Elsa Aulia Putri (238610048)

2. Ernawati (238610375)

3. Nurma Barokah (238610065)

4. Vanisa Shafira Nata Djaja (238610063)

5. Ahmad Sohibi (238610025)

6. Muhammad Husain Agustiawan (238610383)

Menurut J. Piaget perkembangan anak usia SD tersebut termasuk dalam katagori operasional
konkrit. Pada usia operasional konkrit ciri-cirinya sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan
tertentu yang logis,

Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita dapat memperhatikan kemampuan-kemampuan tersebut,
kita dapat memahami dengan melihat tahap perkembangan setiap anak. dimana anak SD sudah
mampu mengurutkan, operasi penjumlahan dan pengurangan, begitupun kemampuan mengenali
barang.

Anak SD juga sudah mampu menggolongkan atau mengklasifikasikan berdasarkan bentuk luarnya
saja, misalkan menggolongkan berdasarkan warna, bentuk persegi atau bulat, dan sebagainya.

Murid-murid SD di kelas rendah (bawah) mempunyai kesulitan dalam memahami soal-soal cerita
saat ingin menjawab suatu soal. Dalam mempelajari topik soal cerita, walaupun siswa sudah
berulangkali dijelaskan ternyata masih banyak yang belum dapat mengerjakan dengan benar karena
belum menangkap maksud dari soal cerita tersebut.

Kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor.

Pertama, ada kemungkinan metode pembelajaran yang digunakan guru belum tepat.

Kedua, dari faktor murid, bahwa murid di SD kelas rendah masih belum dapat berpikir abstrak
sehingga apabila diajarkan soal cerita murid akan mengalami kesulitan. Hal ini berkaitan dengan
tingkat perkembangan kognitif murid. Anak pada jenjang SD masih berada pada tingkat operasional
konkret. Ini berarti bahwa anak pada usia SD masih belum dapat berfikir secara abstrak. Oleh karena
itu dalam mengajarkan bilangan misalnya, guru harus menggunakan benda-benda konkret. Sebagai
contoh untuk mengajarkan 4 + 1, dapat dilakukan dengan menggunakan media benda seperti pensil,
pulpen, dan lain-lain atau bisa memeberikan penjelasan dengan visual atau media lainnya yang
dapat diamati secara langsung, agar murid-murid dapat mudah memahami apa maksudnya.

Kesimpulan

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa untuk mengajarkan hal-hal yang bersifat abstrak
kepada anak SD diperlukan adanya media pembelajaran yang kongkrit sementara anak masih belum
mampu berfikir abstrak.

Anda mungkin juga menyukai