Esofagus dan gaster dipisahkan oleh suatu zona tekanan tinggi (high pressure zone)
yang dihasilkan oleh kontraksi Lower esophageal sphincter. Pada individu normal,
pemisah ini akan dipertahankan kecuali pada saat terjadinya aliran antegrad yang
terjadi pada saat menelan, atau aliran retrograd yang terjadi pada saat sendawa atau
muntah.
Lower Esophageal Sphincter (LES) terletak pada ujung bawah esophagus yang berfungsi
sebagai pertahanan pertama untuk mencegah refluks, bila spingter tidak ada maka akan
terjadi refluks terus-menerus. Seperti yang telah di jelaskan bahwa LES merupakan
stuktur berotot yang berbentuk cincin yang apabila ototnya berkontraksi akan
mempertahankan sawar atau pembatas antara esophagus dan lambung. Kontraksi tonus
Lower Esofageal Sphincter (LES) memegang peranan penting untuk mencegah
terjadinya GERD, tekanan LES < 6 mmHg hampir selalu disertai GERD yang cukup
berarti, namun refluks bisa saja terjadi pada tekanan LES yang normal, ini dinamakan
inappropriate atau transient sphincter relaxation, yaitu pengendoran sfingter yang
terjadi di luar proses menelan.
INSIDEN
Penyakit GERD ini menjadi sangat penting, sebab jika pada awal abad ke 19
Tukak dan kanker lambung merupakan penyakit yang paling sering terjadi, tetapi
dalam perjalanan abad ke 21 para ahli beranggapan bahwa penyakit GERD akan
menjadi penyakit yang dominan di dalam konteks penyakit saluran cerna bagian
atas. Penyakit ini dalam kenyataan memang sering kita ketemukan dalam
negara- negar barat, di inggris prevelensinya bisa mencapai 25%, tetapi di asia
relatif lebih sedikit dimana sekitar kurang dari 5% pada singapura dan hongkong.
Di Indonesia, data epidemologi mengenai penyakit GERD belum ada, akan tetapi
data rumah sakit menunjukan bahwa terjadi peningkatan pasien GERD sebesar
6% pada tahun 1997 sampai 22% pada awal tahun 2002.
PATOGENESIS Ada beberapa faktor yang menyebabkan GERD, sehingga GERD
disebut juga multifaktor disease. Esofagitis dapat terjadi sebagai akibat dari refluks
kandungan lambung kedalanm esofagus, apabila:
Terjadi kontak dalam waktu yang cukup lama antara bahan refluksat dengan
mukosa esofagus
Terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa esofagus, walaupun waktu kontak
antara bahan refluksat dengan esofagus tidak cukup lama.