Anda di halaman 1dari 31

MINGGU 1

HARI SENIN
KEGIATAN 1
Jam Ke-1
Paparan umum tentang gaya hidup berkelanjutan (modul
P5)

Jam ke-2
AKHLAK MULIA TERHADAP SESAMA
Oleh: Humas Pabu
humaspabu@gmail.com

Sahabat Pabu, Manusia adalah makhluk sosial. Yang dalam menjalankan kehidupannya ia
tidak terlepas dari bantuan orang lain. Salah satu hal yang menjadi peran penting dalam
pelaksanaan hubungan sosial antar sesama adalah adanya akhlak. Seperti yang diketahui bahwa
akhlak yang tidak lain adalah budi pekerti merupakan sebuah aspek dalam jiwa seseorang yang
memicu untuk melakukan suatu perbuatan tanpa perencanaan.

Akhlak merupakan satu hal yang peranannya sangat penting karena akhlak merupakan
pembeda antara manusia dengan hewan atau makhluk lainnya. Oleh karena itu, dalam
kehidupan akhlak mempunyai andil yang besar. Manusia dikelilingi oleh manusia lainnya.

Rasulullah SAW diutus Allah SWT salah satu tujuannya yakni memperbaikai akhlak yang
buruk menjadi baik. Bahkan dalam diri Rasulullah SAW ada teladan yang baik, sebagaimana
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21:
ْ‫ل فِيْ لَكُمْ كَانَْ لَقَد‬ َ ‫ّللا َير ُجوا كَانَْ ِِّل َمنْ َح‬
ْٰ ْ‫سنَةْ اُس َوة‬
ِْ ‫ّللاِ َرسُو‬ ٰ ‫ّللا َوذَك ََْر‬
َْٰ ‫اْلخِ َْر َوال َيو َْم‬ َْٰ ْ‫َكثِي ًرا‬

“Sesungguhnyaْtelahْadaْpadaْ(diri)ْRasulullahْituْsuri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi


orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.”ْ(QS.ْAlْAhzab:ْ21).

Akhlak adalah ada sifat terpuji yang melekat pada diri seseorang. Sifat yang melekat pada
dirinya yakni ucapan, tindakan dan perilakuknya memiliki akhlak yang baik.

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul memiliki akhlak yang
baik, sejak kecil ia sudah mendapatkan gelar al-amin yakni orang yang jujur. Kejujuran inilah
yang paling utama akhlak terpuji yang dinilai orang lain.

Ada tiga akhlak yang harus dimiliki seorang hamba yakni akhlak pada diri sendiri, akhlak
kepada Allah SWT dan akhlak kepada sesama manusia dan lingkungan. Seorang hamba dinilai
dari akhlaknya bukan dari seberapa banyak harta yang dimiliki.

Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata Rasulullah SAW bersabda:

ْ‫سنُ ُهمْ إِي َمانًا ال ُمؤمِ نِينَْ أَك َم ُل‬


َ ‫ُخلُقًا أَح‬

“Kaumْmukmininْyangْpalingْbaikْialahْyangْpalingْbaikْakhlaknya.”ْ(HR.ْAbuْDawud).

Dari ketiga akhlak tersebut salah satu akhlak yang berhubungan dengan sesama yakni akhlak
kepada sesama manusia. Oleh karena hendaknya dengan sesame, seseorang harus memiliki
akhlak yang terpuji.

Akhlak kepada sesama manusia, seperti bagaimana berhubungan dengan tetangga,


masyarakat, maupun dengan sahabat. Adapun akhlak kepada sesama contohnya seperti
memuliahkan tamu, tetangga, bersikap rendah hati, menghormati orang lain dan berprasangka
baik kepada sesama.

DariْAbuْTsa’labahْAlْKhusyaniْRasulullahْSawْbersabda:

‫ضكُمْ َوإِنْ أَخ ََل ًقا َم َحا ِسنُكُمْ ِمنِِّي َوأَق َربُكُمْ إِلَيْ أ َ َحبُّكُمْ ع‬
َ َ‫سا ِويكُمْ مِ نِِّي َوأَبعَدَكُمْ إِلَيْ أَبغ‬
َ ‫ارونَْ أَخ ََلقًا َم‬
ُ َ ‫ش ِدِّقُونَْ الثرث‬
َ َ ‫ال ُمتَفَي ِهقُونَْ ال ُمت‬

“Orangْyangْpalingْsayaْcintaiْdanْyangْpalingْdekatْdenganku (kelak di akhirat) adalah orang


yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling saya benci dan paling jauh denganku (kelak
di akhirat) adalah orang yang paling buruk akhlaknya. Yaitu mereka yang banyak berbicara
dan suka mencemooh manusia dengan kata-katanya.”ْ(HR.ْAhmad).

Akhlak kepada sesama adalah sikap antara manusia dengan orang lain. Hal ini juga
diterangkan dalam kitab Al-Hikam karya Ibnu Athaillah, betapa pentingnya memiliki akhlak
kepada sesama manusia.

Islam meletakan dasarnya pada akhlak sebagai bentuk pemulyaan, karena manusia
menentukan baik dan buruknya kehidupan ini. Oleh karena ini seseorang hendaknya melawan
akhlak yang buruk yakni sifat-sifat hawa nafsu.
Adapun sifat-sifat nafsu yang berdampak langsung kepada sesama manusia antara lain,
berprasangka buruk, iri dengki, pelit, dendam, adu domba, kejam terhadap orang lain,
memusuhi manusia, menggunjing kejelekan orang lain, tidak punya malu, dan tidak berbelas
kasihan kepada makhluk.

Sebagaimana Rasulullah bersabda:

“Jauhilahْ prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta,
janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki,
saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang
bersaudara.”ْ(HR.ْBukhari)

Sifat-sifat nafsu tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja dan dituruti kehendaknya. Karena
akan mengakibatkan seseorang melakukan kemaksiatan kepada sesamanya. Maka saatnya
mengekang hawa nafsu dan sehingga akhlak kepada diri sendiri ini tercermin dan memantul
menjadi akhlak yang baik kepada sesama.

JAM KE-3
AKHLAK KEPADA LINGKUNGAN
Banyakْ sekaliْ ayatْ Al-Qur’anْ danْ haditsْ Nabiْ Muhammadْ SAWْ baikْ secaraْ
eksplisitْ maupunْ implisitْ mengandungْ amanahْ bagiْ manusiaْ untukْ menjagaْ
lingkunganْ hidup.ْ Alhafizْ Kurniawanْ Penulisْ Downloadْ PDFْ Dalamْ Islam,ْ
manusiaْmemilikiْderajatْyangْtinggiْdalamْkaitannyaْdenganْmakhlukْlainْdiْbumi.ْ
Manusiaْmenjadiْsubjekْyangْaktifْdibandingْhewan,ْtumbuhan,ْair,ْtanah,ْudara,ْ
api,ْ danْ bendaْ lainnya.ْ Manusiaْ dapatْ mengelolaْ semuanyaْ untukْ kepentinganْ
manusiaْituْsendiri.ْManusiaْmemilikiْdiangkatْsebagaiْkhalifahْyangْmengembanْ
amanahْ dalamْ merawatْ danْ melestarikanْ bumiْ seisinyaْ sebagaiْ anugerahْ Allahْ
SWT.ْ(Al-Baqarahْayatْ30).ْ ْDalamْkaitannyaْdenganْakhlakْterhadapْlingkungan,ْ
manusiaْdituntutْuntukْberinteraksiْdenganْbaik.ْManusiaْmemilikiْtanggungْjawabْ
padaْpelestarianْdanْpemeliharaanْlingkunganْhidup.ْBahkan,ْintiْdariْrisalahْNabiْ
MuhammadْSAWْatauْagamaْIslamْadalahْberkasihْsayangْterhadapْalamْsemesta.ْ
(Al-Anbiyaْ ayatْ 107).ْ Denganْ demikian,ْ perilakuْ umatْ Islamْ menjadikanْ kasihْ
sayangْ terhadapْ alamْ semestaْ termasukْ pelestarianْ lingkunganْ sebagaiْ orientasiْ
beragamaْ mereka.ْ ْ Umatْ Islamْ dalamْ bentukْ yangْ konkretْ berkewajibanْ untukْ
menjagaْ danْ melestarikanْ ekosistemْ baikْ diْ daratْ maupunْ diْ laut.ْ Umatْ Islamْ
menanggungْ amanahْ yangْ besarْ dalamْ menjagaْ kualitasْ air,ْ kesegaranْ udara,ْ
kebersihanْtanah,ْdanْbahkanْmemeliharaْsuasanaْdariْpolusiْsuara.ْ(KHْAliْYafie,ْ
MerintisْFiqihْLingkunganْHidup,ْ[Jakarta,ْUfuk:ْ2006]).ْadْ ْKerusakanْalamْdanْ
pencemaranْ lingkunganْ memberikanْ dampakْ burukْ bagiْ manusiaْ danْ makhlukْ
hidupْlainnya.ْKerusakanْalamْdanْpencemaranْlingkunganْtidakْhanyaْmengenaiْ
pelaku,ْtetapiْjugaْberimbasْpadaْsemuaْmakhlukْhidup.ْAdapunْdampakْkerusakanْ
alamْdanْpencemaranْlingkunganْakanْdirasakanْolehْmanusiaْituْsendiri.ْSuratْAr-
Rumْayatْ41ْmenyebutkan,ْ"Kerusakanْalamْdiْdaratْdanْdiْlautْtelahْtampakْkarenaْ
perbuatanْtanganْmanusiaْagarْAllahْmenimpakanْdampakْkerusakanْalamْakibatْ
sebagianْperbuatanْmerekaْagarْmerekaْkembali."ْ ْAdapunْlingkunganْhidupْatauْ
al-bi’ahْ didefinisikanْ sebagaiْ sebuahْ kawasanْ geografisْ diْ manaْ kitaْ hidupْ danْ
berdiamْdiْdalamnyaْatauْsebuahْkawasanْdenganْunsurْhayatiْdanْkandunganْalamْ
yangْ terdiriْ atasْ unsurْ manusiaْ danْ peradaban.ْ (Nuruddinْ MukhtarْAl-Khadimi,ْ
Fiqhunalْ Mu’ashir,ْ [Mesir,ْ Darusْ Salam:ْ 2015ْ M]).ْ adْ ْ Menurutْ Al-Khadimi,ْ
perhatianْterhadapْlingkunganْdalamْIslamْtampakْpadaْnashْdanْmaqashidusْdanْ
qaidahْsyariahْ(tujuanْdanْkaidahْdariْrisalahْIslam).ْperhatianْterhadapْlingkunganْ
hidupْ tampakْ padaْ nash-nashْ danْ dalilْ agamaْ yangْ sangatْ spesifikْ (juz’i)ْ baikْ
berupaْayatْAl-Qur’an,ْhaditsْdanْsunahْnabi,ْdanْkajian-kajianْilmiahْdalamْIslamْ
yangْberkaitanْdenganْmanusiaْdanْbinatang,ْdaratْdanْlaut,ْangkasaْdanْkawasanْ
darat.ْBanyakْsekaliْayatْAl-Qur’anْdanْhaditsْNabiْMuhammadْSAWْbaikْsecaraْ
eksplisitْ maupunْ implisitْ mengandungْ amanahْ bagiْ manusiaْ untukْ menjagaْ
lingkunganْ hidup.ْ Suratْ Al-A’rafْ ayatْ 65ْ memerintahkanْ manusiaْ untukْ
memakmurkan,ْ menjaga,ْ danْ mengolahْ bumiْ sesuaiْ kebutuhanْ denganْ
meminimalisasiْdampakْkerusakannya.ْSedangkanْpadaْSuratْAl-Qashashْayatْ77ْ
mengingatkanْmanusiaْagarْtidakْberbuatْkerusakanْdiْmukaْbumi.ْPerusakanْalamْ
dalamْSuratْAl-Qashashْayatْ77ْmerupakanْtindakanْyangْtidakْdiridhaiْolehْAllahْ
SWT.ْ ْ Adapunْ tujuanْ dasarْ syariatْ atauْ risalahْ merupakanْ hifzhulْ hayatْ atauْ
menjagaْkelestarianْkehidupan.ْTujuanْiniْdapatْtercapaiْmelaluiْpelestarianْalamْ
danْpemeliharaanْterhadapْlingkungan.ْSedangkanْperusakanْalamْdanْpencemaranْ
lingkunganْberdampakْpadaْkualitasْdanْdayaْdukungْlingkunganْdiْmanaْmanusiaْ
tinggalْdanْberdiam.ْPerusakanْalamْdanْpencemaranْlingkunganْakanْmenurunkanْ
bahkanْ merusakْ kualitasْ pangan,ْ air,ْ danْ udaraْ yangْ menjadiْ kebutuhanْ dasarْ
manusiaْ sebagaiْ makhlukْ hidupْ (dharuri).ْ Manusiaْ sebagaiْ makhlukْ hidupْ tidakْ
dapatْhidupْtanpaْlingkunganْyangْbersihْdanْtidakْtercemarْsebagaiْdayaْdukungْ
yangْmemadai.ْ ْAkhlakْkepadaْHewanْKalauْIslamْtidakْmemperbolehkanْseorangْ
muslimْuntukْberbuatْburukْdanْmenyakitiْnon-Muslim,ْIslamْjugaْberpesanْagarْ
berbagiْkasihْsayangْkepadaْsegalaْmakhlukْbernyawaْdanْmelarangْmerekaْuntukْ
bersikapْ kasarْ terhadapْ hewan.ْ Sejakْ 13ْ abadْ lalu,ْ Islamْ menganjurkanْ umatْ
manusiaْ untukْ bersikapْ ramahْ terhadapْ hewan.ْ Kasihْ sayangْ terhadapْ binatangْ
merupakanْ salahْ satuْ cabangْ keimanan.ْTindakanْ zalimْ danْ menyakitkanْ hewanْ
dapatْ mengantarkanْ umatْ Islamْ keْ dalamْ nerakaْ danْ membuatْ murkaْ Allah.ْ
RasulullahْSAWْpernahْmenceritakanْseorangْyangْmendapatiْseekorْanjingْyangْ
menjulurkanْ lidahnyaْ karenaْ kehausan.ْ Iaْ kemudianْ turunْ keْ sumurْ untukْ
mengambilْairْdanْmemberikanْminumْanjingْkehausanْtersebutْsehinggaْterpenuhiْ
hajatnya.ْ "Allahْ berterimakasihْ danْ memberikanْ ampunْ kepadaْ orangْ tersebut,"ْ
kataْ Rasulullah.ْ "Apakahْ menyayangiْ binatangْ jugaْ berpahalaْ yaْ
Rasulullah?" tanyaْ sahabat.ْ "Padaْ setiapْ limpaْ yangْ basahْ terdapatْ pahala,"ْ kataْ
Rasulullah.ْ (HRْ Bukhari).ْ Padaْ riwayatْ Bukhari,ْ Rasulullahْ SAWْ menceritakanْ
seorangْ wanitaْ yangْ menyiksaْ kucingْ karenaْ menahannyaْ tanpaْ memberikannyaْ
makan.ْWanitaْtersebutْkemudianْdimasukkanْkeْdalamْneraka.ْSedangkanْriwayatْ
Muslimْ menceritakan,ْ suatuْ hariْ Rasulullahْ SAWْ melihatْ seekorْ keledaiْ yangْ
wajahnyaْ ditandaiْ denganْ besiْ panas.ْ Padaْ haditsْ riwayatْ Abuْ Dawud,ْ ketikaْ
menyaksikanْ wajahْ seekorْ keledaiْ ditandaiْ denganْ besiْ panas,ْ Rasulullahْ
mengatakan,ْ"Apakahْbelumْsampaiْkepadaْkalianْbahwaْakuْmelaknatْorangْyangْ
menandaiْbinatangْpadaْwajahnyaْdanْmemukulْwajahْbinatang?"ْSebuahْriwayatْ
menyebutkan,ْ sahabatْ Ibnuْ Umarْ RAْ melihatْ sejumlahْ orangْ menjadikanْ ayamْ
hidupْ sebagaiْ bulan-bulananْ latihanْ panah.ْ Iaْ mengatakan,ْ "Sungguh,ْ Nabiْ
Muhammadْ SAWْ melaknatْ orangْ yangْ menjadikanْ makhlukْ bernyawaْ sebagaiْ
sasaranْ tembak."ْ SedangkanْAbuْ Dawudْ danْAt-Tirmidziْ meriwayatkanْ sahabatْ
IbnuْAbbasْSAWْyangْmengatakan,ْ"RasulullahْSAWْmelarangْmanusiaْmengaduْ
dombaْbinatang."ْAl-BazzarْdenganْsanadْyangْsahihْmeriwayatkanْIbnuْAbbasْRAْ
yangْmengatakan,ْ"RasulullahْSAWْmelarangْkerasْmanusiaْmengebiriْbinatang."ْ
UlamaْdariْMazhabْ Syafi’i,ْIzzuddinْbinْAbdissalam,ْdalamْ karyanya,ْQawaidulْ
AhkamْfiْMashalihilْAnam,ْmembahasْhak-hakْbinatang.ْMenurutnya,ْpemenuhanْ
hakْ binatangْ merupakanْ bagianْ dariْ upayaْ penciptaanْ maslahatْ danْ penolakanْ
mafsadatْ(dar’ulْ mafasidْ waْjalbulْ mashalih)ْyangْ menjadiْpijakanْagamaْIslam.ْ
"Jenisْketigaْyangْmasukْkategoriْkeduaْdalamْrangkaْmendatangkanْmaslahatْdanْ
menolakْ mafsadatْadalahْ kewajibanْ manusiaْdalamْ menjagaْhakْbinatangْternakْ
danْhewan.ْManusiaْwajibْmenafkahiْdenganْpantasْbinatangْtersebutْseandainyaْ
binatangْituْsakitْdanْtidakْdapatْdiambilْmanfaatnya;ْtidakْbolehْmembebaninyaْ
denganْ pekerjaanْ yangْ tidakْ sanggupْ dilakukannya;ْ tidakْ mengumpulkannyaْ
denganْ hewanْ sejenisْ atauْ hewanْ jenisْ lainْ yangْ dapatْ menanduk,ْ memecahkan,ْ
atauْ melukainya;ْ harusْ menyembelihْ denganْ caraْ terbaikْ bilaْ inginْ
menyembelihnya;ْ tidakْ mengoyakْ kulitnya,ْ tidakْ bolehْ mematahkanْ tulangnyaْ
sehinggaْmelemahkanْdanْmenghilangkanْdayaْhidupnya,ْtidakْbolehْmenyembelihْ
anaknyaْdiْhadapannya,ْtidakْbolehْmengisolasinya,ْharusْmenyiapkanْalasْterbaikْ
untukْ diaْ dudukْ mendeku;ْ mengumpulkanْ jantanْ danْ betinaْ padaْ musimْ kawin;ْ
tidakْ bolehْ membuangْ hasilْ buruannya;ْ tidakْ bolehْ melemparnyaْ denganْ alatْ
(keras)ْ yangْ dapatْ mematahkanْ tulangnya;ْ atauْ melempar/membenturkannyaْ
denganْ bendaْ yangْ tidakْ membuatْ halalْ dagingnya,"ْ (Izzuddinْ binْ Abdissalam,ْ
QawaidulْAhkamْfiْMashalihilْAnam,ْ[Beirut,ْDarulْKutubْAl-Ilmiyyah:ْ2010ْM],ْ
juzْ I,ْ halamanْ 112).ْ (Alhafiz Kurniawan)

Jam Ke- 4
DISKUSI-ْTANYAْJAWABْMENGENAIْTOPIKْAKHLAHْKEPADAْ SESAMAْ
DANْLINGKUNGAN
KEGIATAN 2
Jam Ke-5
SECARAْ KOLABORATIFْ SISWAْ ْ MEMBUATْ NASKAHْ SOSIODRAMAْ
TOPIKْAKHLAKْTERHADAPْSESAMA

1.ْTemaْTolongْMenolong
Contoh naskah drama pendek pertama yaitu tentang pentingnya untuk saling
tolong menolong.

Apalagi sebagai manusia tidak bisa untuk hidup sendirian tanpa melibatkan
bantuan dari orang lain. Tiga tokoh yang ada di dalam cerita yaitu Wira,
Sena, dan seorang nenek.

Prolog

Wira dan Sena merupakan dua orang sahabat yang selalu pulang bersama
karena rumah mereka yang berdekatan. Pada suatu hari, mereka melihat
seorang nenek yang terlihat kesulitan untuk menyebrang. Kemudian,
mereka memutuskan untuk menghampiri nenek tersebut dan menanyakan
apakah ada bantuan yang bisa mereka berikan.

Wira: Sena, sebentar berhenti dulu. Kamu lihat di sana, sepertinya


neneknya perlu bantuan kita.
Sena: Nenek mana? Kok aku tidak melihatnya.
Wira: Itu di seberang jalan. Kita coba ke sana saja, ya? Siapa tahu beliau
perlu bantuan.
Sena: Yuk.

Sena dan Wira kemudian menghampiri nenek yang sedang terlihat


kebingungan.
Wina: Permisi, Nek. Apakah ada yang bisa kami bantu?
Nenek: Nenek sebenarnya mau menyebrang jalan ke sana. Nenek takut
karena ada banyak kendaraan yang lewat.
Sena: Kita bantu ya, Nek? Apa perlu pegangan tangan ke saya? Biar kita
bantu sampai ke seberang sana.
Nenek: Iya. Terima kasih, Nak.

Sena membantu nenek untuk menyebrang jalan dengan selamat dan


membiarkan nenek tersebut untuk pegangan ke dirinya. Sementara Wina
ada di samping dengan barang bawaan dari nenek.
Nenek: Terima kasih ya, Nak atas bantuannya.
Sena: Sama-sama, Nek.
Wina: Kami lanjut jalan dulu ya, Nek. Hati-hati sampai tujuan.

2.ْTemaْKejujuran

Contoh naskah drama pendek lainnya yaitu kali ini menceritakan dengan
tema kejujuran. Tokoh yang ada yaitu Yusuf, Roni, dan Pak Doni.

Prolog

Pada suatu siang, Roni dan Yusuf terlihat sedang pulang dari kafe tempat
mereka mengerjakan tugas. Di tengah jalan, mereka melihat sebuah dompet
yang sepertinya tidak sengaja jatuh dari kantong pemiliknya. Mereka segera
mengambil dan mengecek identitas dari pemilik dompet tersebut agar bisa
segera dikembalikan.

Roni:ْSuf,ْituْdompetْbukan?ْSepertinyaْjatuhْdiْjalan.
Yusuf:ْCobaْkitaْcekْisinya.ْSiapaْtahuْadaْKTPْatauْidentitasْdariْ
pemiliknya.ْPastiْorangnyaْsedangْkebingunganْmencariْdompetnya.
Roni:ْIniْadaْKTP.ْRumahnyaْcukupْdekatْdariْsini.ْMauْkitaْkembalikanْ
sekarang?ْKamuْlihatْiniْadaْuangْcukupْbanyak.ْPastiْdiaْsedangْburu-
buru.
Yusuf:ْYaْsudah.ْAyoْsegeraْkeْsana.

YusufْdanْRoniْsegeraْbergegasْmenujuْrumahْdariْpemilikْdompetْyangْ
ditemukan.
Roni:ْPermisi.
PakْDoni:ْIya.ْAdaْyangْbisaْsayaْbantu?
Yusuf:ْApaْbenarْiniْrumahْPakْDoni?
PakْDoni:ْBenar,ْdenganْsayaْsendiri.ْAdaْkeperluanْapa?
Roni:ْBegini,ْPak.ْKamiْtadiْmenemukanْdompetْmilikْBapakْjatuhْdiْ
jalan.ْApaْbenarْiniْdompetnya?
PakْDoni:ْBenar.ْItuْdompetnya.ْSayaْdariْtadiْsudahْkebingunganْ
mencariْdompetْini.ْTerimaْkasihْya.
Yusuf:ْSama-sama,ْPak.ْBisaْdicekْkembaliْisinya,ْkamiْhanyaْ
mengembalikanْsaja.ْTadiْdibukaْuntukْmelihatْalamatْrumahْBapak.
PakْDoni:ْTerimaْkasihْsekaliْlagi.ْApaْkalianْsudahْmakan?ْMariْmasukْ
dulu.
Roni:ْTidakْperluْrepot-repot,ْPak.ْKamiْhanyaْinginْdompetnyaْkembaliْ
keْpemiliknyaْsaja.
PakْDoni:ْTidakْapa-apa.ْAnggapْsajaْiniْbentukْterimaْkasihْsayaْkepadaْ
kalian.
Yusuf:ْBolehْkalauْbegitu,ْPak.

3.ْTemaْSahabat

Contoh naskah drama yang selanjutnya yaitu dengan tema persahabatan


antara empat orang teman. Terdapat lima orang pemeran yang ada di
dalamnya yaitu Reza, Tari, Putri, Sani, dan Bu Lisa.

Prolog

Padaْsebuahْwaktuْpagiْhariْyangْcerah,ْterdapatْtigaْorangْsahabatْyangْ
terlihatْ sedangْ asikْ berbincang-bincang.ْ Ketiganyaْ yaituْ Reza,ْTari,ْ danْ
Putriْ yangْ sedangْ seriusْ membicarakanْ tentangْ sahabatْ baikْ merekaْ
bernamaْ Sani.ْ Merekaْ merasaْ bahwaْ beberapaْ waktuْ belakangan,ْ Saniْ
terlihatْberbedaْdanْlebihْmurung.ْPadahal,ْSaniْmerupakanْseorangْpribadiْ
yangْdikenalْceriaْsertaْperiang.
Reza: Kalian apa juga merasa ada yang aneh dengan perilaku Sani? Tidak
biasanya dia murung begini.
Tari: Iya, nih. Kemarin aku coba untuk bicara sama dia, tapi dijawab tidak
apa-apa. Kira-kira ada apa ya?
Putri: Aku sebenarnya kemarin melihat dia sedang ke ruang BK. Dia
dipanggil oleh Bu Lisa.
Tari: Apa dia terlibat masalah di sekolah dan tidak berani cerita ke kita?
Putri: Kurasa tidak. Lagipula, sekolah juga tidak ada keramaian beberapa
minggu ini.
Reza: Benar juga. Lalu, bagaimana jika kita menghadap Bu Lisa saja?
Siapa tahu ada permasalahan penting yang mungkin bisa dibantu.
Tari: Benar. Tidak mungkin kita membiarkan sahabat baik untuk melewati
waktu sulit sendirian.
Reza: Nanti saja saat istirahat kedua, kita langsung menuju ke ruang BK.

Seperti yang sudah direncanakan, ketiga sahabat karib tersebut menemui


Bu Lisa di ruang BK sekolah.
Bu Lisa: Masuk, anak-anak. Tumben sekali kalian ke sini, ada yang bisa
dibantu?
Putri: Kami mau menanyakan terkait dengan Sani, Bu. Tidak ada apa-apa,
hanya khawatir saja dan memastikan dia dalam keadaan yang baik.
Reza: Kami tahu kemarin dia sempat dipanggil ke ruang BK. Tidak
biasanya hal ini terjadi juga.
Tari: Sebenarnya ada apa dengan Sani, jika kami boleh tahu?
Bu Lisa: Sani sedang mengalami permasalahan ekonomi dan sudah dua
bulan ini menunggak pembayaran SPP. Keluarganya sedang mengalami
permasalahan yang berat sehingga hal ini terjadi.
Reza: Astaga, jadi begitu.
Putri: Bukankah sekolah ada program beasiswa? Apa Sani bisa
mengikutinya?
Bu Lisa: Kemarin sudah Ibu tawarkan, tapi dia merasa ragu. Coba kalian
bujuk anaknya.

Setelah mendengar penjelasan dari Bu Lisa, ketiga sahabat tersebut


mencari informasi mengenai beasiswa untuk membantu Sani.
Sani: Terima kasih, ya sudah membantu. Berkat kalian, sekarang aku bisa
mendapatkan beasiswa.
Tari: Itu guna teman, San.
Putri: Jangan sungkan lagi untuk meminta bantuan, ya?
Reza: Yuk, kita makan bakso. Aku yang traktir!

4.ْTemaْPertengkaran

Kali ini terdapat contoh dari naskah drama pendek dengan tema tentang
pertengkaran antara tiga sahabat. Ketiga tokoh yang berperan diantaranya
yaitu Mira, Glen, dan Risa.

Terdapat tiga orang teman yang terlihat sedang dalam pertengkaran cukup
hebat. Awal mula pertengkaran yang ada yaitu karena kesalahpahaman yang
terjadi di antara mereka.

Naskah Drama

Risa: Mira, aku ingin berbicara dengan kamu. Apa benar kamu yang
sebenarnya merusakkan novelku?
Mira: Kamu kenapa menuduhku seperti itu?
Risa: Kamu tidak perlu kesulitan untuk mengelak. Aku sudah tahu
semuanya.
Glen: Kalian tenang dulu. Coba untuk dibicarakan dengan baik-baik. Risa,
coba kamu ceritakan bagaimana kamu bisa menyimpulkan hal itu.
Risa: Rizal kemarin melihat Mira yang menumpahkan tehnya ke novelku
yang sekarang rusak. Kenapa tidak jujur saja?
Mira: Kalau boleh jujur, sebenarnya aku juga tidak ingin berbohong ke
kamu. Aku tahu novel itu barang kesayanganmu. Aku merasa takut kalau
kamu nanti marah. Maafkan aku ya, Risa.
Risa: Novel bisa beli lagi, Mira. Kalau kamu minta maaf dan menjelaskan
kejadiannya, pasti aku juga akan paham.
Glen: Sekarang sudah jelas, kan? Coba bersalaman lagi.

Penutup

Itu tadi terdapat beberapa contoh dari naskah drama pendek tentang tolong
menolong, kejujuran, sahabat, dan pertengkaran yang bisa kamu baca dan
perhatikan dengan seksama.

Semoga contoh naskah yang ada di atas bisa memberikan manfaat dan
membantu kamu untuk memahami materi yang ada.

Jam Ke-6
SECARAْ KOLABORATIFْ SISWAْ ْ MEMBUATْ NASKAHْ SOSIODRAMAْ
TOPIKْAKHLAKْTERHADAPْLINGKUNGAN

Contoh Naskah Drama 6 Orang


Tentang Hari Lingkungan Hidup
Sedunia
Naskah drama 6 orang tentang Hari Lingkungan Hidup
Sedunia adalah sebuah teks atau skrip yang menggambarkan
cerita atau situasi yang melibatkan enam tokoh dalam konteks
peringatan atau perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dalam naskah ini, tokoh-tokoh tersebut dapat memiliki
berbagai sikap, pandangan, dan konflik yang berkaitan dengan
isu lingkungan.

Naskah ini biasanya mencakup dialog-dialog antara tokoh-tokoh


tersebut, interaksi mereka, serta penyelesaian atau
pembelajaran yang terjadi sepanjang cerita.

Naskah drama ini bertujuan untuk mengedukasi, menginspirasi, atau


memotivasi penontonnya tentang pentingnya pelestarian lingkungan
hidup dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh tindakan individu
maupun kolaboratif terhadap lingkungan.

Judul: "Kisah Kecil, Aksi Besar"

Tokoh:
1. Rani - Siswa bersemangat tentang lingkungan.
2. Budi - Siswa malas yang perlu disadarkan.
3. Maya - Siswa pintar dan peduli.
4. Dian - Siswa yang tidak peduli.
5. Pak Agus - Guru yang mendukung kegiatan lingkungan.
6. Ibu Linda - Tokoh masyarakat yang memiliki masalah
lingkungan.

Setting:
Di sebuah sekolah, dalam dan luar kelas. Juga di rumah Ibu
Linda.

Naskah:

(Scene 1: Di dalam kelas)

[Rani, Budi, Maya, dan Dian duduk di dalam kelas.]

Rani: (Semangat) Hai teman-teman! Kamu tahu tidak hari ini


adalah Hari Lingkungan Hidup Sedunia?

Maya: (Senang) Ya, Rani! Hari yang penting untuk meningkatkan


kesadaran kita tentang lingkungan.

Dian: (Acuh tak acuh) Ah, aku tidak peduli dengan hari itu.
Lingkungan tidak penting bagiku.

Budi: (Malas) Benar juga. Apa yang bisa kita lakukan?

Rani: (Bersemangat) Kita bisa melakukan banyak hal, mulai


dari menjaga kebersihan sekolah, menghemat energi, atau
bahkan melakukan aksi nyata di luar sekolah
(Scene 2: Di luar kelas)

[Rani, Budi, Maya, dan Dian berada di taman sekolah.]

Maya: Lihat, ada sampah berserakan di taman sekolah. Mari


kita kumpulkan bersama!

Budi: (Malas) Ah, aku capek. Aku lebih suka duduk di sini
saja.

Rani: (Bersemangat) Budi, lingkungan adalah tanggung jawab


kita bersama. Jika kita tidak peduli, siapa lagi yang akan
melakukannya?

Dian: (Ragu) Ya, tapi apa gunanya? Sampah akan terus ada.

Maya: (Penuh semangat) Tapi jika kita beraksi, orang lain


akan melihat contoh kita. Mereka bisa terinspirasi untuk
melakukan hal yang sama.

[Rani dan Maya mulai membersihkan sampah sambil Dian masih


ragu.]

(Scene 3: Di rumah Ibu Linda)

[Rani, Budi, Maya, Dian, dan Pak Agus berada di rumah Ibu
Linda.]

Ibu Linda: (Cemas) Maafkan kekacauan rumah saya. Saya sangat


prihatin dengan kondisi lingkungan sekitar kita.

Rani: (Prihatin) Apa yang terjadi, Ibu Linda?

Ibu Linda: (Menyedihkan) Sungai di belakang rumah saya tercemar


limbah pabrik. Airnya tidak lagi bersih dan ikan-ikan mati.

Maya: (Tegas) Kita harus melakukan sesuatu!

Pak Agus: (Setuju) Maya benar. Kita bisa membuat petisi untuk
menghentikan pencemaran ini.

Budi: (Merasa bersalah) Aku minta maaf, Ibu Linda. Kami tidak
menyadari masalah ini sebelumnya.

Dian: (Bersalah) Aku juga minta maaf. Aku seharusnya lebih


peduli dengan lingkungan.

(Scene 4: Di sekolah)

[Rani, Budi, Maya, Dian, dan Pak Agus berada di depan kelas.]
Rani: (Bersemangat) Teman-teman, mari kita lakukan aksi besar
untuk lingkungan kita!

Maya: (Memberikan petisi kepada siswa lain) Tolong bantu kami


mengumpulkan tanda tangan untuk memberantas pencemaran
sungai.

Budi: (Mengatur tim untuk menjaga kebersihan sekolah) Kita


akan mengatur jadwal kebersihan rutin di taman sekolah dan
sekitarnya.

Dian: (Membantu membuat spanduk) Aku akan membantu membuat


spanduk tentang pentingnya menjaga lingkungan.

(Scene 5: Di taman sekolah)

[Rani, Budi, Maya, Dian, dan siswa lainnya berada di taman


sekolah.]

Rani: (Bersemangat) Terima kasih teman-teman, aksi kecil kita


membawa dampak besar!

Maya: Lihat, banyak siswa lain yang bergabung dengan kita.

Budi: (Berkat) Kami telah membantu mengubah persepsi mereka


tentang lingkungan.

Dian: (Peduli) Dan kami telah belajar betapa pentingnya


menjaga lingkungan untuk masa depan kita.

[Semua siswa mengangkat spanduk dan berteriak, menunjukkan


dukungan mereka untuk lingkungan.]

Akhirnya, dengan semangat dan kerjasama, Rani, Budi, Maya, Dian,


dan siswa lainnya menyadarkan orang-orang akan pentingnya menjaga
lingkungan hidup dalam aksi mereka yang kecil namun berdampak
besar.***

Jam Ke-7
SISWA ْMENAMPILKANْْSOSIODRAMAْTOPIK AKHLAK TERHADAP SESAMA
Jam Ke-8
SISWA ْMENAMPILKANْْSOSIODRAMAْTOPIK AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN
HARI : SELASA
KEGIATAN 3
Jam ke- 1
1. Mendengarkan paparan pemateri tentang materi pembuatan pedoman
obsersvasi dan wawancara
Pedoman Observasi
Pedomanْobservasiْadalahْsuatuْprosesْyangْdapatْdilakukanْsebelumْmelakukanْ
wawancaraْbaikْdilakukanْsecaraْlangsungْdenganْcaraْbertemuْnarasumberْatauْ
menggunakanْbantuanْteknologi.

Cara Membuat Wawancara Singkat

Sudah tahu cara membuat wawancara singkat dengan teman? Mulailah dengan langkah-
langkah berikut.

1. Menentukanْtujuanْwawancara
2. Menentukanْnarasumber
3. Menentukanْmetodeْyangْakanْdigunakan
4. Mempersiapkanْpertanyaan
5. Memeriksaْpertanyaanْkembali
6. Melakukanْwawancaraْ(mengawaliْdenganْperkenalan,ْtujuanْwawancara)
7. Mencatatْatauْmerekamْinformasiْpenting
8. Merangkumْhasilْwawancara

Hal-Hal Penting Sebelum Wawancara

Sebelum bertemu nara sumber dan mengajukan pertanyaan-


pertanyaan, ada hal penting yang harus diperhatikan. Pertama,
persiapkan pertanyaan dan tujuan wawancara.
Terdapat wawancara untuk mencari tahu data individu dan
wawancara untuk mendapatkan informasi tertentu. Kedua,
perkenalkan diri dengan baik agar pewawancara dan narasumber
bisa nyaman berinteraksi.

Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara. Terapkan sikap yang


baik agar narasumber berkenan menjawab pertanyaan.

Sudah siap melakukan wawancara? Berikut ini referensi contoh


wawancara singkat dengan narasumber teman yang dapat kamu
gunakan.

Wawancara tentang akhlak terhadap sesama

Tentu, berikut adalah 10 pertanyaan wawancara


tentang budi pekerti dan akhlak mulia:
1. Apa pengertian budi pekerti menurut Anda?
2. Bagaimana Anda mengartikan akhlak mulia?

3. Mengapa budi pekerti dan akhlak mulia penting dalam kehidupan sehari-hari?

4. Apa saja contoh perilaku budi pekerti yang dapat Anda berikan?

5. Bagaimana Anda menghadapi situasi yang menguji budi pekerti Anda?

6. Apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan akhlak mulia Anda?

7. Bagaimana Anda mengajarkan budi pekerti dan akhlak mulia kepada anak-anak atau
generasi muda?

8. Apa dampak positif yang dapat dihasilkan dari memiliki budi pekerti dan akhlak mulia?

9. Bagaimana Anda mengatasi konflik atau perbedaan pendapat dengan menggunakan


budi pekerti dan akhlak mulia?

10. Bagaimana Anda melihat peran budi pekerti dan akhlak mulia dalam membangun
hubungan yang baik dengan orang lain?
Semoga pertanyaanpertanyaan ini dapat membantu Anda dalam melakukan wawancara
tentang budi pekerti dan akhlak mulia. Jika Anda memiliki pertanyaan lain atau
membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

Contoh Wawancara Singkat tentang akhlak terhadap


Lingkungan
Ari: Selamat siang, bisa minta waktu sebentar?
Ana: Boleh, silakan.
Ari: Ada tugas dari sekolah untuk melakukan wawancara. Aku bermaksud bertanya
tentang kondisi lingkungan saat ini.
Ana: Baik. Aku akan menjawab sebisaku
Ari: Kalau boleh tau, dimana kamu tinggal dan sejak kapan?
Ana: Saat ini aku tinggal di bantaran Sungai XX. Sebenarnya aku sudah tinggal di sana
sejak kecil.
Ari: Apa ada industri yang dibangun di sekitar rumah?
Ana: Ya. Ada pabrik kain kurang lebih 2 km dari rumah
Ari: Kapan pabrik itu berdiri?
Ana: Belum lama. Mungkin 3 tahun yang lalu.
Ari: Apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pabrik berdiri?
Ana: Maksudnya?
Ari: Dampak adanya pabrik di sekitar tempat tinggalmu.
Ana: Oh, ada. Dampak positifnya, tetangga di dekat rumah tidak ada yang menganggur.
Mereka diminta bekerja di pabrik.
Ari: Kalau dari segi lingkungan apa ada yang berubah?
Ana: Iya. Aku amati limbah pakaian seperti air yang berbau menyengat dibuang ke dalam
sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Sebenarnya aku dan para tetangga sudah lama tidak
menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari karena berbau tajam dan berwarna.
Ikan-ikan yang biasanya berenang pun sudah tidak ada lagi.
Ari: Apakah kalian pernah melaporkannya pada pihak berwajib?
Ana: Sudah. Tapi belum ditindaklanjuti hingga saat ini. Akhirnya kami terpaksa membeli
air dari luar kampung.
Ari: Apa harapanmu untuk pemilik pabrik?
Ana: Semoga segera ada tindak lanjut pengolahan limbah cair sebelum dibuang. Kasihan
orang-orang yang menggantungkan hidupnya dari air sungai.
Ari: Baik. Itu pertanyaan terakhir. Terima kasih atas waktunya.
Ana: Sama-sama

Berikut adalah kumpulan contoh pertanyaan tentang sampah dan pengelolaannya


yang dapat digunakan sebagai bahan latihan.
1. Bagaimana cara membuang sampah dengan baik?
Jawab: Membuang sampah di tempat sampah, membedakan tempat pembuangan sampah
organik dan anorganik, dan menutup bak sampah.
2. Sebutkan kegiatan yang dapat memanfaatkan sampah!
Jawab: Mendaur ulang, membuat kompos, dan memanfaatkan barang bekas.
3. Bagaimana cara mengelola sampah yang baik?
Jawab: Mengelola sampah dapat dilakukan dengan cara pengurangan dan penanganan.
Pengurangan sampah dilakukan dengan 3R (reduce, reuse, recycle) yaitu pengurangan
sampah, penggunaan kembali sampah, dan pendaur ulang sampah. Sedangkan penanganan
sampah dilakukan dengan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan,
pemrosesan akhir.
4. Apakah sampah dapat merusak lingkungan?
Jawab: Iya, sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan merusak
lingkungan.
5. Tindakan yang keliru dalam menanggulangi sampah organik kecuali?
Jawab: Menguburnya, karna sampah organik berupa dedaunan yang dapat terurai di tanah.

Penutup

Setelah membaca artikel contoh wawancara singkat dengan teman, ayo pelajari
cara membuatnya, apakah kamu sudah lebih paham? Ternyata tidak sulit membuat
wawancara yang singkat.
KEGIATAN 3
Jam ke-
2. Secara kolaboratif peserta didik membuat panduan observasi dan wawancara
tentang akhlak terhadap sesama
3. Secara kolaboratif peserta didik membuat panduan observasi dan wawancara
tentang akhlak terhadap lingkungan
4. Secara bergiliran peserta didik mempresentasikan rancangan yang dibuat dan
saling memberikan masukan terkait rancangan panduan observasi dan
wawancara

KEGIATAN 4
Jam Ke-
1. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak terhadap
sesama

2. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak terhadap
sesama

3. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak terhadap
sesama
4. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak terhadap
sesama

5. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak terhadap
sesama

HARI : RABU
KEGIATAN 4
1. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak
lingkungan
2. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak
lingkungan
3. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak
lingkungan

4. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak
lingkungan
5. Secara kolaboratif peserta didik melakukan observasi dan wawancara tentang akhlak
lingkungan

HARI : KAMIS
KEGIATAN 6
Jam ke-
1. Peserta didik membuat narasi cinta untuk sesama
2. Peserta didik membuat narasi tentang ecobrick dengan memanfaatkan alam sebagai sinergi lokal

KEGIATAN 7
Jam ke-
3. Peserta didik berlatih menyampaikan narasi cinta untuk sesama secara lisan
4. Peserta didik berlatih menyerahkan narasi kreasi ecobrick darisampah yang telah dibuat kepada pembimbing
5. Peserta didik merefleksi hasil

KEGIATAN 8
Jam ke-
6. Peserta didik menyampaikan narasi cinta untuk sesama secara lisan
7. Peserta didik menyampaikan narasi cinta untuk sesama secara lisan
8. Peserta didik menyerahkan narasi kreasi 1000 ecobrick darisampah yang telah dibuat kepada pembimbing
9. Peserta didik menyerahkan narasikreasi1000 ecobrick darisampah yang telah dibuat kepada pembimbing
HARI : JUM’AT
AKTIVITAS 1
Jam ke- 1
1. Jenis masalah lingkungan terbesar
Hari Bumi: Ketahui 10 Masalah Lingkungan Terbesar
Tahun 2022
Isu lingkungan dan perubahan iklim masih menjadi sorotan dan gerakan yang
terus digaungkan. Hal ini dikarenakan krisis iklim semakin cepat pada tingkat
yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara krisis memiliki banyak faktor yang berperan dalam memperburuknya,


ada beberapa yang memerlukan perhatian lebih daripada yang lain.

Berikut adalah beberapa masalah lingkungan terbesar dalam hidup kita,

1. Pemanasan Global Dari Bahan Bakar Fosil

CO2 PPM (bagian per juta) berada di 418 dan kenaikan suhu global adalah 1,1 derajat
Celcius dibandingkan dengan tingkat pra-industri.
Peningkatan emisi gas rumah kaca telah menyebabkan suhu meningkat, yang
menyebabkan peristiwa bencana di seluruh dunia – dari Australia dan AS mengalami
beberapa kebakaran hutan paling dahsyat yang pernah tercatat, belalang berkerumun di
beberapa bagian Afrika, Timur Tengah dan Asia, menghancurkan tanaman.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa planet ini telah melewati serangkaian titik kritis
yang dapat memiliki konsekuensi bencana, mikroplastik ditemukan di es Antartika
untuk pertama kalinya, gelombang panas di Antartika yang melihat suhu naik di atas
20 derajat untuk pertama kalinya, peringatan memajukan pencairan permafrost di
wilayah Arktik, lapisan es Greenland mencair pada tingkat yang belum pernah terjadi
sebelumnya, meningkatkan deforestasi di hutan hujan Amazon, peringatan polusi udara
yang memperburuk penyebaran COVID-19.
China mengalami banjir terburuk di beberapa dekade, tingkat metana naik ke rekor
tertinggi, runtuhnya lapisan es utuh terakhir Kanada, sebuah taman nasional di AS yang
mencatat suhu tertinggi yang pernah tercatat di Bumi, 13% kematian di UE terkait
dengan berbagai bentuk polusi, sebuah laporan mengatakan bahwa ukuran populasi
satwa liar telah mengalami penurunan rata-rata 68% sejak 1970 dan kebakaran hutan
yang memecahkan rekor di California yang menghalangi sinar matahari – dan ini
hanyalah sebagian kecil dari kejadian tersebut.
Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa bahkan jika semua emisi gas rumah kaca
dihentikan pada tahun 2020, pemanasan global hanya akan berhenti sekitar tahun 2033.
Sangat penting bagi kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca; untungnya, tahun ini
akan melihat serapan tertinggi proyek energi terbarukan di seluruh dunia.
2. Tata Kelola yang Buruk
Menurut ekonom seperti Nicholas Stern, krisis iklim adalah akibat dari berbagai
kegagalan pasar.
Ekonom dan pemerhati lingkungan telah mendesak pembuat kebijakan selama
bertahun-tahun untuk menaikkan harga kegiatan yang mengeluarkan gas rumah kaca
yang kekurangannya merupakan kegagalan pasar terbesar, misalnya melalui pajak
karbon, yang akan merangsang inovasi dalam teknologi karbon.
Pajak karbon nasional saat ini diterapkan di 27 negara di seluruh dunia, termasuk
berbagai negara di Uni Eropa, Kanada, Singapura, Jepang, Ukraina, dan Argentina.
Namun, menurut laporan Penggunaan
3. Sampah makanan
Sepertiga dari makanan yang dimaksudkan untuk konsumsi manusia sekitar 1,3 miliar
ton terbuang. Ini cukup untuk memberi makan 3 miliar orang. Limbah dan kerugian
makanan menyumbang 4,4 gigaton emisi gas rumah kaca setiap tahun; jika itu sebuah
negara, limbah makanan akan menjadi penghasil gas rumah kaca tertinggi ketiga, di
belakang Cina dan AS.
Pemborosan dan kehilangan makanan terjadi pada tahap yang berbeda di negara
berkembang dan negara maju; di negara berkembang, 40% sisa makanan terjadi di
tingkat pasca panen dan pengolahan, sedangkan di negara maju, 40% sisa makanan
terjadi di tingkat ritel dan konsumen.
Di tingkat ritel, jumlah makanan yang terbuang sia-sia karena alasan estetika; faktanya,
di AS, lebih dari 50% dari semua produk yang dibuang di AS dilakukan karena
dianggapْ“terlaluْjelek”ْuntukْdijualْkepadaْkonsumen - ini berjumlah sekitar 60 juta
ton buah dan sayuran. Hal ini menyebabkan kerawanan pangan, salah satu masalah
lingkungan terbesar dalam daftar.
4. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Selama 50 tahun terakhir telah terlihat pertumbuhan pesat konsumsi manusia, populasi,
perdagangan global, dan urbanisasi, yang mengakibatkan umat manusia menggunakan
lebih banyak sumber daya Bumi daripada yang dapat diisi ulang secara alami.
Laporan WWF baru-baru ini menemukan bahwa ukuran populasi mamalia, ikan,
burung, reptil, dan amfibi telah mengalami penurunan rata-rata 68% antara tahun 1970
dan 2016.
Secara lebih luas, analisis baru-baru ini menemukan bahwa kepunahan massal keenam
satwa liar di Bumi semakin cepat. Lebih dari 500 spesies hewan darat berada di ambang
kepunahan dan kemungkinan besar akan hilang dalam waktu 20 tahun; jumlah yang
sama hilang selama satu abad terakhir. Para ilmuwan mengatakan bahwa tanpa
perusakan alam oleh manusia, tingkat kehilangan ini akan memakan waktu ribuan
tahun.
5. Polusi Plastik
Sebuah laporan oleh jurnal sains, Nature, menetapkan bahwa saat ini, sekitar 11 juta
ton plastik masuk ke lautan setiap tahun, merusak habitat satwa liar dan hewan yang
hidup di dalamnya. Penelitian menemukan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil,
krisis plastik akan tumbuh menjadi 29 juta metrik ton per tahun pada tahun 2040. Jika
kita memasukkan mikroplastik ke dalam ini, jumlah kumulatif plastik di lautan bisa
mencapai 600 juta ton pada tahun 2040.
Yang mengejutkan, National Geographic menemukan bahwa 91% dari semua plastik
yang pernah dibuat tidak didaur ulang, tidak hanya mewakili salah satu masalah
lingkungan terbesar dalam hidup kita, tetapi juga kegagalan pasar besar-besaran
lainnya.
6. Penggundulan hutan
Setiap menit, hutan seluas 20 lapangan sepak bola ditebang. Pada tahun 2030, planet
ini mungkin hanya memiliki 10% hutannya; jika deforestasi tidak dihentikan,
semuanya bisa hilang dalam waktu kurang dari 100 tahun.
Tiga negara yang mengalami tingkat deforestasi tertinggi adalah Brasil, Republik
Demokratik Kongo dan Indonesia, namun Indonesia sedang menangani deforestasi,
sekarang melihat tingkat terendah sejak awal abad ini.
7. Polusi udara
Salah satu masalah lingkungan terbesar saat ini adalah polusi udara luar
ruangan. Penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa
diperkirakan 4,2 hingga 7 juta orang meninggal karena polusi udara di seluruh dunia
setiap tahun dan bahwa sembilan dari 10 orang menghirup udara yang mengandung
polutan tingkat tinggi. Setelah pandemi COVID-19, perhatian diberikan pada peran
gas polusi udara dalam mengangkut molekul virus. Studi awal telah mengidentifikasi
korelasi positif antara kematian terkait COVID-19 dan polusi udara dan ada juga
hubungan yang masuk akal dari partikel di udara yang membantu penyebaran virus.
Hal ini dapat berkontribusi pada tingginya angka kematian di China, di mana kualitas
udara terkenal buruk, meskipun studi yang lebih definitif harus dilakukan sebelum
kesimpulan seperti itu dapat ditarik.
8. Pertanian
Penelitian telah menunjukkan bahwa sistem pangan global bertanggung jawab atas
sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca yang disebabkan manusia, dimana 30%
berasal dari peternakan dan perikanan. Produksi tanaman melepaskan gas rumah kaca
seperti dinitrogen oksida melalui penggunaan pupuk.
60% dari area pertanian dunia didedikasikan untuk peternakan sapi, meskipun hanya
24% dari konsumsi daging global.
Pertanian tidak hanya mencakup sejumlah besar lahan, tetapi juga mengkonsumsi
sejumlah besar air tawar, salah satu masalah lingkungan terbesar dalam daftar ini.
Sementara tanah yang subur dan padang penggembalaan menutupi sepertiga dari
permukaan tanah Bumi, mereka mengkonsumsi tiga perempat dari sumber daya air
tawar dunia yang terbatas.
Para ilmuwan dan pemerhati lingkungan terus menerus memperingatkan bahwa kita
perlu memikirkan kembali sistem pangan kita saat ini; beralih ke pola makan nabati
yang lebih banyak akan mengurangi jejak karbon industri pertanian konvensional
secara dramatis.
9. Kerawanan Pangan dan Air
Meningkatnya suhu dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan telah
mengakibatkan meningkatnya ancaman kerawanan air dan pangan dan menjadikan
mantel sebagai salah satu masalah lingkungan terbesar saat ini.
Secara global, lebih dari 68 miliar ton lapisan tanah atas terkikis setiap tahun dengan
kecepatan 100 kali lebih cepat daripada yang dapat diisi ulang secara alami. Dipenuhi
dengan biosida dan pupuk, tanah berakhir di saluran air yang mencemari air minum dan
kawasan lindung di hilir.
Selain itu, tanah yang terbuka dan tidak bernyawa lebih rentan terhadap erosi angin dan
air karena kurangnya sistem akar dan miselium yang menyatukannya. Kontributor
utama erosi tanah adalah pengolahan tanah yang berlebihan: meskipun meningkatkan
produktivitas dalam jangka pendek dengan mencampurkan nutrisi permukaan
(misalnya pupuk), pengolahan tanah secara fisik merusak struktur tanah dan dalam
jangka panjang menyebabkan pemadatan tanah, kehilangan tanah. kesuburan dan
pembentukan kerak permukaan yang memperburuk erosi tanah lapisan atas.
Dengan populasi global yang diperkirakan akan mencapai 9 miliar orang pada
pertengahan abad, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa
(FAO) memproyeksikan bahwa permintaan pangan global dapat meningkat 70% pada
tahun 2050. Di seluruh dunia, lebih dari 820 juta orang melakukannya tidak cukup
makan.
Dalam hal keamanan air, hanya 3% dari air dunia adalah air tawar, dan dua pertiganya
tersimpan di gletser beku atau tidak tersedia untuk kita gunakan.
Akibatnya, sekitar 1,1 miliar orang di seluruh dunia kekurangan akses ke air, dan total
2,7 miliar orang mengalami kelangkaan air setidaknya selama satu bulan dalam
setahun. Pada tahun 2025, dua pertiga populasi dunia mungkin menghadapi
kekurangan air.
10. Fast Fashion dan Limbah Tekstil
Permintaan global untuk mode dan pakaian telah meningkat pada tingkat yang belum
pernah terjadi sebelumnya sehingga industri mode sekarang menyumbang 10% dari
emisi karbon global, menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar di zaman kita.
Fashion saja menghasilkan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada gabungan
sektor penerbangan dan pelayaran, dan hampir 20% dari air limbah global, atau
sekitar 93 miliar meter kubik dari pewarnaan tekstil, menurut Program Lingkungan
PBB.
Terlebih lagi, dunia setidaknya menghasilkan sekitar 92 juta ton limbah tekstil setiap
tahun dan jumlah itu diperkirakan akan melonjak hingga 134 juta ton per tahun pada
tahun 2030.
Limbah pakaian dan tekstil yang dibuang berakhir di tempat pembuangan sampah,
yang sebagian besar adalah non -biodegradable, sedangkan mikroplastik dari bahan
pakaian seperti poliester, nilon, poliamida, akrilik dan bahan sintetis lainnya, terbawa
ke dalam tanah dan sumber air terdekat. Sejumlah besar tekstil pakaian juga dibuang
di negara-negara kurang berkembang seperti yang terlihat di Atacama Chili, gurun
terkering di dunia, di mana setidaknya 39.000 ton limbah tekstil dari negara lain
dibiarkan membusuk di sana.
Masalah yang berkembang pesat ini hanya diperburuk oleh model bisnis mode cepat
yang terus berkembang, di mana perusahaan bergantung pada produksi pakaian
berkualitas rendah yang murah dan cepat untuk memenuhi tren terbaru dan terbaru.

Jam ke-2
2. Faktor penyebabnya
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kerusakan Lingkungan Hidup

Saat ini, lingkungan hidup sudah banyak mengalami kerusakan. Jika dibiarkan
terus-menerus, hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat besar pada
ekosistem. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan
lingkungan hidup adalah sebagai berikut.

1. Faktor Alam

Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam terjadi karena adanya


bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan gunung meletus.

2. Banjir

Selain karena ulah manusia, banjir juga dapat terjadi karena faktor alam,
misalnya hujan yang terus-menerus. Curah hujan seperti ini akan membuat
sungai meluap atau membuat tanggul jebol karena tidak mampu lagi
menampung debit air. Banjir yang sering terjadi saat musim penghujan dapat
membuat bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak, lapisan tanah
yang subur hilang terbawa air, serta tanaman-tanaman rusak.

4. Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi atau aktivitas
gunung berapi dan dampaknya bergantung pada besarnya kekuatan gempa.
Gempa bumi akan mengakibatkan banyak bangunan yang roboh, terjadi
tanah longsor, dan terputusnya jalur transportasi. Jika kekuatan gempa
sangat besar, kemungkinan akan menimbulkan tsunami.
5. Gunung Berapi Meletus

Saat meletus, gunung berapi akan mengelurkan abu vulkanik, lahar, lava, uap
panas, dan material lainnya yang dapat merusak lingkungan. Dampak dari
letusan tersebut dapat berlangsung lama bergantung pada besarnya kekuatan
letusan, tetapi saat kembali normal, daerah yang terdampak letusan akan
menjadi subur. Letusan gunung berapi akan mengakibatkan gangguan
pernapasan, gas beracun, kerusakan lingkungan, bahkan dapat mematikan
lingkungan sekitar.

6. Faktor Manusia

Selain faktor alam, faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan


lingkungan hidup.

7. Membuang Sampah Sembarangan

Saat ini, masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan,


terutama di sungai. Hal ini akan mengakibatkan banjir jika musim penghujan
tiba.

8. Limbah Industri

Limbah industri ini dapat berasal dari pabrik dan rumah tangga. Jika tidak
dikelola dengan tepat, limbah-limbah tersebut akan merusak lingkungan
hidup.

9. Menebang Hutan Secara Liar

Saat ini, luas hutan di Indonesia semakin berkurang karena maraknya aksi
penebangan liar. Hutan yang gundul tidak dapat meresap dan menahan aliran
air hujan sehingga dapat terjadi banjir dan longsor.

Itulah faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Agar


ekosistem di dalamnya dapat hidup dengan baik, kita harus menjaga
kelestarian lingkungan.

Jam ke-3
3. Dampak lingkungan dalam kehidupan
Dampak Kerusakan Alam Bagi Kehidupan
Manusia sangat bergantung terhadap lingkungan. Lingkungan hidup merupakan
sebuah kesatuan yang meliputi berbagai makhluk hidup beserta komponen yang
ada di sekitarnya seperti hewan, tumbuhan, dsb.

Manusia sebagai salah satu makhluk hidup memiliki peranan penting dalam
mengelola lingkungan hidup, apabila terjadi kerusakan lingkungan hidup maka akan
sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri.
Kerusakan lingkungan hidup dapat terjadi di darat, udara, maupun air. Faktor
penyebabnya yaitu bisa dari faktor alam dan juga faktor manusia itu sendiri.

Sejak awal tahun, bencana melanda beberapa wilayah di Indonesia. Faktor


penyebabnya yaitu bisa dari faktor alam dan juga faktor manusia itu sendiri. Dampak
dari kerusakan alam sangat merugikan manusia, baik segi ekonomi maupun sosial
bahkan dapat menyebabkan korban jiwa.
Berikut adalah dampak dari kerusakan alam yang perlu diperhatikan.

1. Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming merupakan bencana penipisan lapisan ozon
yang diakibatkan meningkatnya karbondioksida dan menipisnya oksigen.
Karbondioksida semakin meningkat karena adanya penggundulan hutan,
pembakaran hutan, dan penggunaan batu bara yang berlebihan.

2. Pencemaran
Pencemaran terjadi akibat adanya pembuangan limbah pabrik yang sembarangan.
Limbah pabrik akan mempengaruhi lingkungan udara dengan asapnya dan
lingkungan air dengan pembuangan ke aliran sungai. Dampak dari pencemaran
akan mempengaruhi kesehatan warga sekitar pabrik, seperti gangguan pernafasan.

3. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat berakibat fatal pada persediaan oksigen. Selain itu,
keberadaan flora dan fauna di hutan akan semakin terancam punah. Kebakaran
hutan terjadi karena faktor cuaca yang panas dan pembakaran lahan untuk
pendirian pabrik.

4. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan bencana pengikisan tanah oleh air hujan. Hal tersebut
karena kurangnya penyerapan air oleh pohon sehingga mengakibatkan terjadinya
erosi. Penyebab utama dari tanah longsor adalah penebangan liar tanpa diiringi
reboisasi yang tepat.
5. Banjir
Banjir merupakan bencana akibat terhambatnya penyerapan air dan aliran sungai
sehingga air membludak ke daratan. Selain karena curah hujan yang tinggi,
kurangnya kesadaran manusia akan kebersihan lingkungan dan menyebabkan
menggunungnya sampah pada aliran sungai.

Jam ke-4
Pesertaْdidikْbekerjaْdalamْkelompokْyangْterdiriْdariْ3-4ْorangْuntukْmembuatْpetaْkonsepْ
danْtanggapanْterhadapْpersentasi

Anda mungkin juga menyukai