SUMMARY
Korupsi masih menjadi masalah bagi Indonesia hingga saat ini. Korupsi merupakan tindak
pidana yang menyebabkan kerugian keuangan negara serta melanggar hak-hak sosial maupun
ekonomi yang terjadi secara sistemik. Pemberantasan korupsi tidak hanya terletak pada upaya
pencegahan maupun pemidanaan para koruptor saja, tetapi juga meliputi tindakan yang dapat
mengembalikan atau pengembalian aset (asset recovery) kerugian negara. Para pelaku memiliki
akses yang luar biasa luas dan sulit dijangkau dalam menyimpan aset hasil kejahatannya atau
aset hasil tindak pidana korupsi. Dalam banyak kasus, terdapat aset-aset hasil tindak pidana
korupsi, yang sulit dikembalikan karena berada di luar yuridiksi Indonesia atau seringkali berada
melampaui batas wilayah negara dengan ditransfer dan ditempatkan di luar negeri oleh para
pelaku melalui mekanisme pencucian uang dengan maksud untuk menghilangkan jejak sehingga
menyulitkan dalam hal pengembaliannya Sementara, para penegak hukum tidak mudah
menembus batasbatas yurisdiksi dan melakukan penegakkan hukum di dalam yurisdiksi negara-
negara lain. Dalam melakukan proses pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi ini, negara-
negara di dunia saling melakukan kerja sama internasional, salah satunya dengan memanfaatkan
mekanisme bantuan hukum timbal-balik (Mutual Legal Assistance – MLA) dalam rangka
mempermudah proses pengembalian aset. Mutual Legal Assistance (MLA) adalah sistem
Bantuan Timbal Balik dalam masalah pidana (Mutual Legal Assistance) atau sering disingkat
dengan MLA merupakan sistem kerjasama internasional dalam bidang pencegahan dan
pemberantasan kejahatan khususnya terhadap kejahatan lintas negara (transnational crime).
RUMUSAN MASALAH