Anda di halaman 1dari 17

Modul Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fase F (Kelas XI SMK) Element Pancasila

No Komponen Deskripsi/Keterangan
.
A. Informasi Umum

1. Identitas Sekolah

Nama Penyusun RIYADHI LUTHFAN HAMDANI


Institusi SMK ISLAMIYAH CIAWI
Tahun 2023/2024
Jenjang sekolah SMK
Kelas XI
Alokasi Waktu 2 Jam pelajaran (JP) = 2 X 40 Menit = 80 menit
2. Kompetensi awal (entry 1. Hubungan antar regulasi
behavior) a. Hierarki dan hubungan antar regulasi
b. Contoh kasus hierarki dan hubungan antar
regulasi

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Bernalar kritis
b. Kreatif
c. Bernalar kritis

4. Sarana Prasarana

Sarana 1. Spidol tulis


2. Lembar observasi peserta didik
3. Jam/timer

Prasarana 1. Buku panduan PPKN SMA/SMK


2. Hand Out

6. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/ tipikal: umum, tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar.

1
7. Model Pembelajaran Tatap Muka

B. KOMPETENSI INTI

11.6 Peserta didik dapat menjelaskan dan menganalisis


8. Tujuan Pembelajaran tentang hierarki regulasi perundang- undangan, mulai dari
UUD NRI Tahun 1945 yang menempati posisi paling atas,
hingga peraturan daerah/kota di posisi paling bawah.
Selain itu, peserta didik diharapkan pula mampu
menganalisis beberapa kasus yang menunjukkan
ketidakserasian, tumpang tindih, dan kontradiksi
antarperaturan perundang-undangan, sekaligus contoh
kasus aturan yang benar, serasi, dan tidak tumpang tindih.

9. Pemahaman bermakna Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti
proses pembelajaran ini adalah;
a. Perbedaan sudut pandang/ ide/ gagasan dalam
penentuan sebuah pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah sebuah hal yang
manusiawi sebagai insan Tuhan dan insan sosial
b. Manusia bekerjasama/berkolaborasi dalam
memahami dan memecahkan permasalahan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah
kelompok akan menciptakan kekayaan pemikiran
untuk mencapai pemecahan permasalahan
dalam rangka pencapaian tujuan bersama
d. Ruang diskusi serta kolaborasi dibangun untuk
menguatkan perasaan dan kemauan agar
tergerak jasmani untuk mengimplementasikan
nilai – nilai luhur tersebut.

10. Pertanyaan Pemantik a. Sebutkan peraturan perundang-undangan di


Indonesia, baik di tingkat nasional maupun
daerah?

b. Sebutkan peraturan perundang-undangan di


Indonesia, baik di tingkat nasional maupun
daerah?

11. Persiapan Pembelajaran

2
a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru menanyakan tentang satu regulasi yang


diketahui oleh peserta didik.

2. Guru meminta peserta didik untuk mengaitkan


regulasi yang disebutkan dengan regulasi lain,
baik yang di atasnya maupun di bawahnya.

b. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan tentang hierarki perundang-


undangan di Indonesia, serta apa urgensi dan
dampak dari adanya hierarki tersebut.

2. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa


kelompok, masing-masing kelom- pok terdiri dari
5 peserta didik.

3. Masing-masing peserta didik memilih salah satu


pasal dalam UUD NRI Tahun 1945, kemudian
mencari regulasi turunannya.

4. Guru meminta masing-masing kelompok untuk


membuat poster yang berisi satu pasal dalam
UUD NRI Tahun 1945 dengan regulasi
turunannya, serta diberi keterangan tentang
apakah regulasi turunannya sesuai dengan cita-
cita dan semangat dari pasal dalam UUD NRI
Tahun 1945 yang dipilih tersebut.

5. 5) Guru melakukan observasi terhadap kegiatan


kelompok tersebut, menjawab pertanyaan yang
memungkinkan diajukan, dan memastikan bahwa
setiap peserta didik dalam kelompok
berkontribusi.

c. Kegiatan Penutup

Guru meminta peserta didik secara individual untuk


menuliskan tiga (3) hal yang mereka pelajari, dua (2) hal
yang yang ingin ditanyakan, dan satu (1) pendapat mereka
terkait materi ini. Dapat juga meminta peserta didik
melakukan refleksi terhadap diri sendiri dengan menjawab
pertanyaan yang dapat membantu peserta didik untuk
berefleksi, seperti:

1. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami

3
adalah ...

2. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya


pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih dalam
tentang ....

3. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya


lakukan dalam kehidupan sehari- hari.....

12. Kegiatan Pembelajaran

Pengkondisian siswa 1. Individu

2. Berkelompok

Metode Pembelajaran 1. Observasi

2. Diskusi kelompok

3. 2 stay 3 stray
4. Refleksi
5. Persentasi kelompok

Lokasi/ tempat Ruang kelas


Materi ajar, alat dan bahan

Materi ajar 1. Regulasi adalah seperangkat peraturan untuk


mengendalikan suatu tatanan yang dibuat supaya
bebas dari pelanggaran dan dipatuhi semua
anggotanya.

2. Menurut UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan,
konstitusi merupakan hukum yang paling tinggi
dan fundamental sifatnya sehingga peraturan-
peraturan di bawahnya tidak boleh bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar.

3. Regulasi UU tidak hanya menunjukkan adanya


hierarki, tetapi juga ada relasi atau hubungan yang
tidak boleh saling bertentangan atau tumpang
tindih antarperaturan.

4
Alat dan Bahan yang diperlukan a. Hand Out Pembelajaran
b. Bahan bacaan lainnya yang mendukung
penguatan pemahaman dan internalsiasi tentanf
peluang dan tantangan Pancasila dalam
kehidupan global
c. Laptop

Urutan Kegiatan Pembelajaran

Apersepsi 15 menit
- Mengkondisikan kelas dengan menyapa,
mengecek kehadiran
- Memberi motivasi pada peserta didik
- Peserta didik diberi pertanyaan tentang materi
sebelumnya yang telah disampaikan pada minggu
lalu

Kegiatan inti (50 menit)


- Problem Statement (pertanyaan masalah), Guru
memberikan beberapa pertanyaan pemantik
terkait materi yang akan disampaikan hari ini
- Peserta didik memperhatikan Power point materi
yang disampaikan oleh guru sebagai penguatan
stimulus atas pertanyaan pemantik di awal.
- Guru memberikan penjelasana general terkait
materi
- Data Collection (Pengumpulan data baik off line
maupun secara online), melalui pengelompokan
kelas kedalam 5 kelompok, dengan jumlah
masing – masing adalah 4 orang.
- Data procesing (Proses data) Setiap kelompok
berdiskusi untuk memetakan rumusan
permasalahan yang akan ditelit, dikaji melalui
literature review baik off line maupuan online.
- Verification (pembuktian ) dan Generalization
(penarikan kesimpulan ) Pada tahap ini, setiap
kelompok bersama sama untuk mereduksi,
membahas hingga menganalisis data hasil kajian
literatur hingga penarikan kesimpulan sebagai
bahan presentasi

5
Format asesment dilakukan selama proses pembelajaran
melalui observasi keaktifan serta partisipasi siswa dalam
pembelajaran.

Kegiatan Penutup (15 menit)


- Guru dan siswa kembali dalam satu room utama
untuk melaksanakan formatif asesment melalu
pertanyaan- pertanyaan
- Refleksi pembelajaran melalui pembuatan
kesimpulan oleh masing – masing peserta didik
- Berdoa
- Guru menutup pembelajaran

13. Asesment Pembelajaran

Kompetensi yang Dinilai a. Kompetensi Pengetahuan : Kemampuan untuk


menjelaskan arti dari konstitusi dan proses
disahkannya UUD NRI 1945 sebagai konstitusi
b. Kompetensi Sikap : Beriman dan bertaqwa kepada
tuhan YME, khebinekaan global, gotong royong,
mandiri
c. KompetensiKeterampilan:Mempresentasikan/
menyampaikan pendapat hasil diskusi tentang
hubungan antar regulasi

Asesmen yang Digunakan a. Asesment pengetahuan: Partisipasi diskusi,


pemahaman materi
b. Asesment sikap : dilakukan melalui observasi saat
diskusi kelompok
c. Asesment keterampilan : Kemampuan menyampaikan
pendapat, kemampuan berargumentasi, menyampaikan
pemahaman secara tertulis

Kriteria penilaian

6
A.Penilaian Pengetahuan, melalui tes tertulis dengan essai, adapun soalnya sebagai berikut:

Uji Pemahaman

1. Apakah yang dibahas dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011?

2. Carilah 3 contoh peraturan perundang-undangan dan sebutkan pihak yang membuatnya.

3. Bagaimana pendapat kalian jika ada satu peraturan yang bertentangan dengan peraturan
di atasnya?

Rumus penilaian;

Soal yang betul x 20


= nilai peserta didik
1

a. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilaksanakan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran.
Adapun lembar observasi tersebut adalah sebagai berikut:

No. Nama siswa Komponen penilaian Keterangan

Toleransi Kerjasama Percaya diri Bertangg


ung
jawab

7
2

...

Keterangan kualifikasi;
SB ( Sangat Baik)
B (Baik )
KB (Kurang Baik)
Perlu pendampingan (PP)

Rubik observasi penilaian sikap


Rubik yang dapat digunakan dalam observasi penilaian sikap siswa selama proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
No Komponen Kualifikasi Indikator
Penilaian
1. Toleransi Sangat baik - Menunjukan kedamaian
- Terbuka dan responsif terhadap
perbedaan
- Menghargai perbedaan
- Mampu untuk menghargai kebaikan pada
rekan kelompok

Baik Terdapat lebih dari 3 kriteria yang muncul


dalam diri peserta didik
Kurang Baik Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik

8
Perlu pendampingan Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik
2. Kerjasama Sangat baik - Bersedia menerima tanggung jawab
- Ringan tangan membantu teman satu
kelompok
- Menghargai pendapat teman satu
kelompok
- Menghargai perbedaan teman satu
kelompok

Baik Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul


dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang Baik Hanya terdapat 2 kriteria yang muncul dalam
diri peserta didik saat proses pembelajaran di
kelas
Perlu pendampingan Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam diri
perserta didik
3. Percaya Sangat baik - Berpendapat atau melakukan kegiatan
Diri tanpa ragu
- Mampu membuat keputusan dengan
cepat
- Tidak mudah putus asa
- Tidak canggung dalam bertindak
- Berani presentasi depan kelas
- Berani berpendapat, menyanggah dan
bertanya

Baik Terdapat lebih dari 4 kriteria yang muncul


dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang Baik Hanya terdapat 3 kriteria yang muncul dalam
diri peserta didik saat proses pembelajaran di
kelas
Perlu pendampingan Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik dalam proses pembelajaran
4. Bertanggun Sangat baik - Perbuatan yang diharapkan mampu untuk
gjawab dilaksanakan
- Memiliki rencana kedepan
- Selalu mencoba
- Selalu melakukan yang terbaik
- Mampu untuk Mengendalikan diri

9
Baik Terdapat lebih dari 3 kriteria yang muncul
dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang baik Hanya terdapat 2 kriteria yang muncul dalam
diri peserta didik saat proses pembelajaran di
kelas
Perlu pendampingan Hanya terdapat 1 kriteria yang muncul dalam
diri perserta didik

b. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dilaksanakan selama proses diskusi dan presentasi melalui lembar
observasi sebagai berikut;

No. Nama Siswa Komponen keterampilan yang dinilai Keterangan


Penulisan komunikasi Kelengkap Bertanya/
makalah dan an materi menjawab
PPT
1

...

10
Rubik penilaian Keterampilan

Rubik penilaian Keterampilan yang dapat digunakan untuk memastikan keakuratan penilaian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

No Aspek Sk Kriteria skor


or
1. Penulisan 4 - Dibuat makalah dan PPT nya
Makalah dan - Setiap slide memuat materi yang menarik dan berbobot
PPT - Bahasa yang digunakan jelas dan baku
- PPT yang dibuat menarik dan efektif

3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul dalam penulisan


makalah dan ppt
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan
ppt
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan
ppt
2. Komunikasi 4 - Adanya komunikasi yang efektif selama proses diskusi
- Adanya komunikasi dua arah antara pemateri dan
peserta
- Peserta mengikuti jalannya diskusi dengan antusias
- Banyak pertanyaan yang datang dari peserta

3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul saat presentasi


2 Terdapat 2 kriteria yang muncul saat presentasi
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul saat presentasi
3. Kemampuan 4 - Dipresentasikan dengan penuh percaya diri
presentasi - Presentasi menggunakan bahasa yang jelas dan baku
- Seluruh anggota kelompok berpartisipasi
- Membuat suasana kelas semakin hidup

3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul saat presentasi


2 Terdapat 2 kriteria yang muncul saat presentasi
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul saat presentasi
4 Kelengkapan 4 - Ppt terdiri dari judul, isi materi, kesimpulan dan dafus
Materi - Makalah dan PPT disusun secara sistematis
- Terdapat daftar pustaka
- Dilengkapi dengan gambar/grafik yang menarik sesuai dg
tema yang dibawakan

3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul dalam penulisan


makalah dan ppt
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan

11
ppt
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan
ppt
14. Materi Pengayaan dan Remedial
a. Materi Pengayaan

Materi pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mampu mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan terhadap
tujuan kognitif tentang Hubungan antar regulasi
Adapun bentuk pengayaan yang dilakukan sebagai berikut: ;
a. Melaksanakan konsep tutor sebaya, dimana peserta didik yang telah faham memberi
bantuan kepada rekannya yang belum mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan
b. Memberikan penguatan melalui tugas menonton video dan membaca beberapa artikel
jurnal terkait tema yang dibelajarkan.

b. Materi/ Kegiatan Remedial siswa

Kegiatan remedial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mampu mencapai kompetensi
dari pembelajaran. Hal ini dilaksankaan guna membantu dan memotivasi peserta didik agar
secepatnya mampu mencapai target tujuan pembelajaran.
Kegiatan ini dilaksankan melalui beberapa hal, yaitu:
a. Melaluli tutor sebaya
b. Pengulangan materi diluar jam pelajaran

15. Refleksi Peserta Didik dan Guru

a. Apakah anda menyukai pembelajaran hari ini?


b. Apa yang anda dapatkan setelah mengikuti proses pembelajaran ini?
c. Kesulitan apa yang ditmukan selama proses pembelajaran?
d. Gaya belajar yang seperti apa yang membantumu lebih memahami materi dan
keseluruhan proses pembelajaran?

C. LAMPIRAN

16. Lembar Kerja siswa

Lampiran 1

17. Bahan Bacaan Siswa & Guru

12
Lampiran 2

18. Daftar Pustaka


diwijoyo, Suwarno. 2005. Konsolidasi Wawasan Maritim Indonesia. Jakarta: Pakar Pusat Kajian
Reformasi

Ady, Kellie. 2019. The Student-Centered Learning Cycle. https://www.schoology.com/blog/


student-centered-learning-cycle

Anderson, L. W. and Krathwohl, D. R., et al (Eds.) (2000) A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives . Allyn & Bacon.
Boston, MA (Pearson Education Group)

Asshidiqie, Jimly. Tanpa Tahun. “Gagasan Dasar Tentang Konstitusi dan Mahkamah
Konstitusi”, makalah.

Budiyono. 2014. Hubungan Negara Dan Agama Dalam Negara Pancasila, Fiat Justisia Jurnal
Ilmu Hukum Volume 8 No. 3, Juli-september

Danusaputro, Munadjat. 1976. Tata Lautan Nusantara dalam Hukum dan Sejarahnya. Jakarta:
Binacipta

Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap


Merdeka. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Dick-Read, Robert. 2008. Penjelajah Bahari: Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika,


Bandung: Mizan

Djoub, Zineb. 2018. 3 Key Characteristics of Project-Based Learning. https://edulearn2c-


hange.com/article-3-key-characteristics-of-project-based-learning/

Duch B.J.,Groh S.E., Allen D.E. 2001. Why problem-based learning? A case study of institu-
tional change in undergraduate education. In B. Duch, S. Groh, & D. Allen (Eds.). The power of
problem-based learning (pp.3-11). Sterling, VA:Stylus

Duchacek, Ivo D. 1987. “Constitution and Constitutionalism” dalam Bogdanor, Vernon (ed),
Blackwell’s Encyclopaedia of Political Science, Oxford: Blackwell,

Eddy, I Wayan Tagel. 2018. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara, Dharma Smrti, Nomor 18 Vol. I Mei

Fadilah, Nurul. 2019. Tantangan Dan Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0. Journal Of Digital Education, Communication, And Arts, Vol. 2, No. 2,
September 2019

Goodman, B., & Stivers, J. 2010. Project-based learning. Educational psychology, 2010, 1-8.

13
Diunduh dari http://www.fsmilitary.org/pdf/Project_Based_Learning.pdf.

Grant, M. M. 2002. Getting a grip on project-based learning: Theory, cases and recommenda-
tions. Meridian: A Middle School Computer Technologies Journal, 5, 1-17.

Hadiwidjoyjo, Suryo Sakti. 2011. Perbatasan Negara dalam Dimensi Hukum Internasional.
Yogyakarta: Graha Ilmu

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA SISWA

Nama ;
Kelas :

1. Apakah yang dimaksud dengan hierarki dan hubungan antarregulasi?

2. Sebutkan contoh adanya hierarki dan hubungan antarregulasi itu!

3. Sebutkan contoh adanya hierarki dan hubungan antarregulasi itu!

4. Apakah yang dibahas dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011?

5. Carilah 3 contoh peraturan perundang-undangan dan sebutkan pihak yang membuatnya.

14
6. Bagaimana pendapat kalian jika ada satu peraturan yang bertentangan dengan peraturan di
atasnya?

Lampiran 2
BAHAN BACAAN SISWA & GURU

Dalam hierarki hukum, konstitusi merupakan hukum tertinggi dan fundamental sifatnya sehingga
peraturan-peraturan di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang Dasar. Hal ini
sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

UU Nomor 12 Tahun 2011


Bagian III
Jenis, Hierarki, Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan

Pasal 7

(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

2. Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki sebagaimana

15
dimaksud pada ayat (1).

Pasal 8

3. Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi,
Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau
komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah
Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.
4. Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui keberadaannya
dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

Pasal 9

1. DalamhalsuatuUndang-UndangdidugabertentangandenganUndang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.
2. Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang diduga
bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

Dari uraian di atas, tampak jelas, bahwa aturan perundang-undangan memiliki hierarki, dari
UUD 1945 hingga peraturan daerah kabupaten/kota. Peraturan- peraturan itu dalam istilah
formal disebut regulasi, yaitu seperangkat peraturan untuk mengendalikan suatu tatanan yang
dibuat supaya bebas dari pelanggaran dan dipatuhi semua anggotanya. Regulasi berasal dari
berbagai sumber, tetapi bentuk yang paling umum adalah regulasi pemerintah. Peraturan
pemerintah adalah perpanjangan dari undang-undang.

Contoh Kasus Hierarki dan Hubungan antarregulasi

Regulasi UU tidak hanya menunjukkan adanya hierarki, tetapi juga ada relasi atau hubungan yang
tidak boleh saling bertentangan atau tidak boleh terjadi tumpang tindih antar peraturan. Karena jika ini
terjadi, maka akan terjadi kekacauan aturan, yang menyebabkan kebingunan bagi warga negara.

Jadi, antar peraturan atau UU itu selain menunjukkan hierarki, sebagaimana tertuang dalam pasal 7 UU
Nomor 12 Tahun 2011, juga harus “harmonis” dan memiliki korelasi yang positif. Sekadar contoh,
untuk melihat bagaimana pola hierarki dan relasi antar peraturan yang serasi, dapat diamati pada kasus
otonomi daerah.

Mungkin kalian tidak sadar atau heran, mengapa saat sekarang banyak bermunculan tempat-tempat
wisata baru di berbagai daerah. Mengapa juga setiap daerah terlihat memiliki ciri atau kekhasan
masing-masing? Ini semua terjadi setelah pemerintah menerapkan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah.

Pemerintah daerah sejak saat itu, dan hingga kini, diberi kewenangan untuk mengatur dan

16
mengembangkan potensi daerah masing-masing, namun juga tetap harus memperhatikan agar tidak
melampaui kewenangan bidang lain. Berikut ini dapat diperhatikan, kewenangan pemerintah daerah,
sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang digantikan
oleh UU Nomor 32 Tahun 2004 dan kemudian diganti dengan UU Nomor 23 Tahun 2014

Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014, kewenangan pemerintahan daerah meliputi hal-hal sebagai
berikut.

1. Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya sesuai dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Pemerintah daerah melaksanakan urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan oleh
pemerintah pusat menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah dengan berdasar atas asas tugas
pembantuan.
3. Pemerintahan daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum yang menjadi
kewenangan presiden dan pelaksanaannya dilimpahkan kepada gubernur dan bupati/wali kota,
dibiayai oleh APBN.

17

Anda mungkin juga menyukai