Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENCEGAHAN STUNTING’’
Memenuhi tugas matakuliah
Promosi Kesehatan
Yang dibimbing Achmad Vindo Galerasa, S.Kep., NS., M.Kep

Disusun oleh :
1. Aulia Dian Safitri (202302007)
2. Herawaty Cahyaning Tyas (202302018)
3. Pingkan Malika Andriani (202302029)
4. Shinta Wahyu Anggraini (202302040)
5. Syilfa Eka Nurcahyani (202302043)

PRODI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN 2024/2025
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi penyuluhan : Pencegahan stunting
Pokok bahasan : Pencegahan stunting
Sasaran : Orang tua anak
Hari/Tanggal : Mei 2024
Waktu : 20 menit
Tempat : STIKES BHM Madiun

1. LATAR BELAKANG
Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi
(PE/mikronutrein) yang mempengaruhi bayi sebelum lahir. Terkait dengan
ukuran ibu, gizi selama ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin.
Menurut Sudiman Ngaisyah, stunting pada anak balita merupakan salah satu
indikator status gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan
keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan pada 2 tahun
awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yangsulit diperbaiki. Saalah
satu faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting yaitu status ekonomi
orang tua dan ketahanan pangan keluarga.
Status ekonomi orang tua dapat dilihat berdasarkan pendapatan orang
tua. Pendapatan keluarga merupakan pendapataan total keluarga yang
diperoleh dari berbagai sumber yaitu hasil kepala keluarga, hasil istri, hasil
pemberian, hasil pinjaman, dan hasil usaha sampingan per bulan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Ngaisyah pada tahun 2015 menunjukkan
bahwa kelompok stunting lebih banyak pendapatannya adalah dibawah UMR
yakni sebanyak 67 responden (35,8%), sedangkan yang memiliki pendapatan
diatas UMR hanya sedikit yakni sebanyak 45 orang (22%). Hasil penelitian
lain yang dilakukan oleh Lestari et all. Tahun 2014 menunjukkan bahwa
pendapatan keluarga yang rendah merupakan faktor resiko kejadian stunting
pada balita 6-24 bulan. Anak dengan pendapatan keluarga yang rendah
memiliki resiko stunting sebesar 8,5 kali dibandingkan pada anak dengan
pendapatan tinggi. Rendahnya tingkat pendapatan secara tidak langsung akan
menyebabkan terjadinya stunting hal ini dikarenakan menurunnya daya beli
pangan baik secara kuantiitas maupun kualitas atau terjadinya ketidaktahanan
pangan dalam keluarga.

2. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua anak dapat mengetahui dan
memahami bagaimana mencegah stunting.
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga pasien
dapat mengetahui tentang :
1. Definisi stunting
2. Penyebab stunting
3. Dampak stunting
4. Cara mencegah stunting

3. RENCANA KEGIATAN
1. Metode ; Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
2. Media dan alat : Leaflet, Pertunjukan slides melalui laptop dan LCD
3. Tempat dan Tanggal : STIKES BHM Madiun/ Mei 2024
4. Materi dan pemateri : Kelompok 7
5. Peserta : Orang tua anak
6. Waktu : 20 menit

4. KEGIATAN PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai