Anda di halaman 1dari 4

SUSUNAN KABINET DARI MASA KE MASA

Sejak kemerdekaan diproklamasikan pada tahun 1945, Indonesia telah dipimpin oleh
beberapa presiden mulai dari Presiden Soekarno sampai Presiden Joko Widodo yang
memimpin Indonesia pada saat ini. Dalam setiap era kepemimpinan, Presiden Indonesia
tidaklah sendirian. Setiap presiden memiliki kabinetnya masing-masing dalam menjalankan
tugasnya selaku kepala pemerintahan.
Dua presiden pertama Indonesia, Soekarno dan Soeharto, mempunyai jumlah kabinet
yang lebih banyak jika dibandingkan dengan presiden setelah era reformasi. Hal ini terjadi
karena pada era sebelum reformasi belum ada peraturan yang mengatur bahwa masa
kepemimpinan seorang presiden paling banyak adalah sebanyak dua periode. Kedua presiden
pertama Indonesia tersebut memiliki kabinet lebih dari 5.
Pada masa pemerintahan Bung Karno, perubahan kabinet bisa berlangsung bahkan
kurang dari setahun. Kondisi politik yang belum menentu ditambah adanya agresi militer
membuat perubahan kabinet dalam dalam waktu cepat menjadi mungkin. Bahkan pada era
kepemimpinan Panglima Besar Revolusi tersebut tercatat pernah ada kabinet yang hanya
bertahan selama 32 hari. Kabinet tersebut adalah Kabinet Dwikora II yang juga dikenal
sebagai kabinet 100 menteri meski sebenarnya jumlah menteri yang sebenarnya adalah 132
orang.
Soekarno
Sejauh ini jumlah kabinet terbanyak ada pada era Bung Karno. Sebagai negara yang
baru merdeka saat itu, Indonesia masih mencari sistem yang paling nyaman untuk digunakan.
Belum lagi dengan adanya kesibukan untuk segera menuntaskan urusan dengan Belanda
dalam menentukan wilayah. Pergolakan politik yang terjadi di Indonesia pada masa itu benar-
benar panas. Membahas kabinet Bung Karno ada baiknya dimulai dari era revolusi,
demokrasi liberal, dan demokrasi terpimpin.
Era revolusi dimulai sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya
pada 17 Agustus 1945 hingga saat Kerajaan Belanda mengakui kemerdekaan
Indonesia pada 27 Desember 1949. Kabinet yang pernah menjalankan pemerintahan
Indonesia pada era revolusi antara lain adalah Kabinet Syahrir, Kabinet Hatta, dan
Kabinet Amir Syarifuddin. Nama-nama kabinet tersebut diambil dari nama perdana
menterinya.
Selanjutnya adalah era demokrasi liberal. Pada saat itu kabinet diduduki oleh
partai-partai yang menempatkan perwakilannya dalam kabinet. Dimulai dari Kabinet
Susanto dan Kabinet Halim yang bertugas pada era Republik Indonesia Serikat (RIS)
sebelum akhirnya RIS dibubarkan. Setelah RIS dibubarkan, kabinet-kabinet yang
bertugas dimulai dari Kabinet Natsir sampai Kabinet Djuanda. Salah satu prestasi dari
era demokrasi liberal adalah untuk pertama kalinya di Indonesia diadakan pemilihan
umum yang saat itu berlangsung di bawah kepemimpinan Kabinet Burhanuddin
Harahap. Pemilihan umum pertama ini diadakan pada tahun 1955.
Setelah era demokrasi liberal berakhir, lahirlah era demokrasi terpimpin. Pada era ini kabinet
kembali dipimpin oleh presiden dan bukan lagi oleh perdana menteri. Berikut adalah daftar
kabinet pada era demokrasi terpimpin.
1. Kerja I
2. Kerja II
3. Kerja III
4. Kerja IV
5. Dwikora I
6. Dwikora II
7. Dwikora III
8. Ampera I
9. Ampera II
Kabinet yang kini dikenal sebagai kabinet seratus menteri adalah kabinet
Dwikora II. Sebenarnya ada dua kabinet yang beranggotakan lebih dari 100 orang yaitu
Kabinet Dwikora I dan Kabinet II. Adapun jumlah anggota dari kedua kabinet tersebut
adalah 110 orang pada Dwikora I dan 132 orang pada Dwikora II.
Soeharto
Setelahnya adalah kabinet yang menjabat di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Presiden Soeharto memimpin 7 kabinet dengan nama yang sama. Kabinet Presiden Soeharto
dimulai dari:
1. Kabinet Pembangunan I
2. Kabinet Pembangunan II
3. Kabinet Pembangunan III
4. Kabinet Pembangunan IV
5. Kabinet Pembangunan V
6. Kabinet Pembangunan VI
7. Kabinet Pembangunan VII
Beberapa prestasi yang ditorehkan oleh kabinet Presiden Soeharto adalah saat Indonesia
berhasil mencapai swasembada pangan yang berarti Indonesia berhasil memenuhi kebutuhan
pangan dalam negerinya secara mandiri tanpa impor. Dalam menjalankan pemerintahannya,
Presiden Soeharto mencanangkan program bernama Pelita (pembangunan lima tahun). Masa
bakti Kabinet Pembangunan VII berlangsung tidak lama karena terjadi peristiwa reformasi
yang diikuti dengan mundurnya Presiden Soeharto.
B.J. Habibie
Kepemimpinan Presiden Soeharto harus diakhiri saat berlangsung reformasi. Presiden
Habibie yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden akhirnya naik menjadi presiden untuk
menggantikan Presiden Soeharto. B.J. Habibie membentuk Kabinet Reformasi
Pembangunan dalam menjalankan tugasnya. Peristiwa penting yang terjadi dalam era beliau
adalah saat Timor Leste menyelenggarakan referendum yang akhirnya membuatnya berpisah
dari Indonesia. Periode kepemimpinan Presiden Habibie tidaklah lama yakni hanya dari 21
Mei 1998 – 20 Oktober 1999.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Tampuk kepemimpinan Indonesia akhirnya diteruskan oleh Presiden Abdurrahman
Wahid pasca lengsernya Presiden Habibie. Dalam menjalankan tugasnya, Gus Dur
membentuk Kabinet Persatuan Nasional. Pada era kepemimpinannya, Gus Dur
membubarkan dua kementerian (dulu masih bernama departemen) yakni penerangan dan
sosial. Selain itu, untuk pertama kalinya di Indonesia dibentuk Kementerian HAM yang kini
digabungkan dengan Kementerian Hukum. Kabinet Persatuan Nasional akhirnya harus
mengakhiri masa tugasnya lebih cepat karena pada tahun 2001 Presiden Gus Dur
dimakzulkan oleh MPR.
Megawati Soekarnoputri
Dengan dimakzulkannya Gus Dur, Presiden Megawati yang sebelumnya bertugas
sebagai wakil presiden naik menggantikan beliau. Presiden Megawati kemudian
membentuk Kabinet Gotong Royong dalam menjalankan kepemimpinannya.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden pertama dalam sejarah Indonesia yang dipilih
rakyat secara langsung melalui mekanisme pemilihan umum. Presiden SBY menjabat sebagai
presiden sebanyak dua periode dengan membentuk Kabinet Indonesia Bersatu dan Kabinet
Indonesia Bersatu II. Saat menjalankan kepemimpinan dalam Kabinet Indonesia Bersatu
jilid pertama, SBY didampingi oleh Jusuf Kalla. Adapun pada Kabinet Indonesia Bersatu
Jilid II, SBY didampingi oleh Boediono.
Joko Widodo
Salah satu hal yang tidak berubah dari masa kepemimpinan Presiden SBY sampai Presiden
Joko Widodo adalah jumlah anggota kabinet yang sama-sama berjumlah 34 orang.
Sebagaimana Presiden SBY, Presiden Joko Widodo juga menjabat selama dua periode. Pada
periode pertama yang dimulai pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo membentuk Kabinet
Kerja dengan didampingi Jusuf Kalla. Sedangkan pada pada kepemimpinannya yang kedua,
Presiden Joko Widodo bersama wakilnya KH. Ma’ruf Amin dibantu oleh Kabinet Indonesia
Maju yang diumumkan pada tanggal 23 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai