RPL Kesetaraan Gender
RPL Kesetaraan Gender
“Kesetaraan Gender”
Disusun Oleh :
1. (230111603669)
2. (230111609392)
3. Virda Salcabillah W (230111609201)
Offering : A1E
2024
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
Bidang Layanan :
dan salam
PENILAIAN
Lanjut tujuan layanan yang sudah dibuat antara lain dari aspek pengenalan,
akomodasi, dan aspek prilaku.
NASKAH SOSIODRAMA
*Tokoh:*
• Rani: Seorang perempuan muda yang ambisius dan ingin mengejar karirnya.
• Doni: Kakak laki-laki Rani yang overprotektif dan selalu ingin mengatur Rani.
• Ibu:Ibu Rani dan Doni yang bijaksana dan selalu berusaha mendamaikan mereka.
• Pak Tono: Ayah Rani dan Doni yang tradisional dan memiliki pandangan bahwa perempuan
harus di rumah.
• Bu Ana: Tetangga Rani dan Doni yang merupakan aktivis perempuan dan selalu vokal
tentang kesetaraan gender.
*Setting:*
*Sinopsis:*
Rani ingin mengejar mimpinya untuk menjadi seorang pengusaha, namun Doni selalu
menentangnya. Doni dan Pak Tono beranggapan bahwa perempuan hanya cocok untuk menjadi
ibu rumah tangga. Ibu dan Bu Ana mencoba menengahi mereka dan menjelaskan tentang
pentingnya kesetaraan gender.
*Adegan 1:*
Rani sedang duduk di depan laptopnya, mengerjakan proposal bisnisnya. Doni masuk ke
kamarnya dengan marah.
• DONI: Rani! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu masih mengerjakan proposal itu?
Sudah kubilang kamu harus berhenti membuang-buang waktu dan fokus pada
pernikahanmu!
• RANI: Kak, tolong jangan seperti ini. Aku ingin mengejar mimpiku. Aku ingin menjadi
pengusaha yang sukses.
• DONI: Pengusaha? Mimpi apa itu? Kamu perempuan, Rani! Tugasmu itu di rumah,
mengurus suami dan anak. Jangan bertingkah seperti laki-laki!
• RANI: Kak, itu sudah kuno! Di zaman sekarang, perempuan juga bisa berkarir dan mandiri.
Aku tidak ingin hanya menjadi ibu rumah tangga.
Doni dan Rani terus berdebat. Ibu masuk ke kamar mereka dan mencoba menengahi.
• IBU: Doni, Rani, cukup! Kalian berdua harus saling memahami. Rani, boleh saja kamu ingin
mengejar mimpimu, tapi kamu juga harus memikirkan perasaan kakakmu. Doni, kamu
harus mendukung Rani. Perempuan juga punya hak yang sama dengan laki-laki.
• DONI:Tapi Bu, Rani itu perempuan. Dia tidak kuat untuk bekerja di luar sana.
• IBU:Itu salah! Perempuan itu kuat, Doni. Rani mampu melakukan apa yang dia inginkan.
*Adegan 2:*
Rani, Doni, Ibu, dan Pak Tono sedang duduk di ruang tamu. Bu Ana, tetangga mereka, datang
berkunjung.
• BU ANA: Rani, aku dengar kamu ingin menjadi pengusaha? Wah, itu bagus sekali!
Semangat ya, Nak!
• RANI: Terima kasih, Bu Ana. Saya ingin sekali membuktikan bahwa perempuan juga bisa
sukses di dunia bisnis.
• BU ANA: Tentu saja bisa! Perempuan itu hebat. Kita harus selalu memperjuangkan
kesetaraan gender.
• PAK TONO: Tapi Bu Ana, menurut saya, perempuan itu tempatnya di rumah. Tugasnya
mengurus suami dan anak.
• BU ANA: Pak Tono, itu pemikiran yang sudah kuno. Di zaman sekarang, perempuan juga
berhak untuk bekerja dan mengejar mimpinya. Perempuan dan laki-laki itu setara.
• PAK TONO: Hmm, saya masih belum yakin.
• BU ANA: Pak Tono, coba lihat Rani. Dia perempuan yang cerdas dan ambisius. Dia punya
potensi yang besar untuk menjadi pengusaha yang sukses. Kita harus mendukungnya,
bukan malah menghalangi.
*Adegan 3:*
Rani sedang duduk di depan mejanya, membaca buku tentang bisnis. Doni masuk ke kamarnya.
• DONI: Rani, maafkan aku atas sikapku tadi. Aku baru saja sadar bahwa aku salah. Kamu
berhak untuk mengejar mimpimu. Aku akan mendukungmu.
• RANI:* Benarkah? Kak, terima kasih banyak! Aku sangat senang mendengarnya.
• DONI:* Aku ingin kamu tahu bahwa aku bangga padamu, Rani. Kamu perempuan yang
kuat dan mandiri. Teruslah berjuang untuk mimpimu.
*Adegan 4:*
Rani sudah menjadi pengusaha yang sukses. Dia memiliki perusahaan sendiri dan
mempekerjakan banyak orang. Doni bekerja di perusaha
MATERI LAYANAN
Kesetaraan gender adalah keadaan di mana laki-laki dan perempuan memiliki hak, kesempatan,
dan perlakuan yang sama dalam semua aspek kehidupan. Ini berarti bahwa tidak ada
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dalam hal:
• Pendidikan: Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan pendidikan yang sama, baik
kualitas maupun aksesnya.expand_more
• Pekerjaan: Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan pekerjaan yang sama, dengan
gaji dan yang setara untuk pekerjaan yang setara.
• Kesehatan: Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan akses layanan kesehatan
yang sama.
• Politik: Laki-laki dan perempuan berhak berpartisipasi dalam politik secara setara.
• Kehidupan keluarga: Laki-laki dan perempuan berhak memiliki hak dan tanggung jawab
yang sama dalam keluarga.
Mengapa Kesetaraan Gender Penting?
Meskipun telah banyak kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender, masih banyak tantangan
yang dihadapi, seperti:
• Mempelajari tentang kesetaraan gender: Semakin banyak kita tahu tentang kesetaraan
gender, semakin baik kita dapat mempromosikannya.
• Menantang stereotip gender: Kita dapat menantang stereotip gender dengan
menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan dapat melakukan apa pun yang mereka
inginkan.
• Mendukung organisasi yang memperjuangkan kesetaraan gender: Kita dapat
mendukung organisasi yang bekerja untuk mempromosikan kesetaraan gender di
komunitas kita.
• Berbicara menentang diskriminasi gender: Kita dapat berbicara menentang
diskriminasi gender ketika kita melihatnya terjadi.
• Menjadi contoh yang baik: Kita dapat menjadi contoh yang baik bagi orang lain dengan
menunjukkan perilaku yang setara gender dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ketimpangan gender, di mana laki-laki dan perempuan tidak memiliki hak, kesempatan, dan
perlakuan yang sama, adalah sebuah realitas yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.
Faktor-faktor yang mendasarinya kompleks dan saling terkait, dan dapat dikategorikan menjadi
beberapa aspek: