Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

SMAN 1 INGIN JAYA TAHUN AJARAN 2022 / 2023

Kelas/ Semester : XI / Ganjil


Alokasi Waktu : 2 X 1 JP ( Pertemuan 1 )
Topik/ Materi : Membangun kepercayaan diri
Bidang Layanan : Pribadi
Strategi Layanan : Layanan dasar / Bimbingan Kelompok
Aspek Perkembangan/SKKPD : Kematangan Emosi
Model , metode , dan Moda : Sosiodrama, moda Luring
Media dan Alat : Naskah
Tujuan Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat 4. Peserta didik/konseli 5. Peserta didik/konseli dapat
menjelaskan pentingnya dapat merumuskan melakukan cara-cara
rasa percaya diri (C2) proses pembentukan membangun rasa percaya diri
2. Peserta didik/konseli dapat rasa percaya diri (A4) (P5)
menguraikan ciri-ciri
orang yang percaya diri
(C4)
3. Peserta didik/konseli dapat
menyimpulkan manfaat
rasa percaya diri (C5)
LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan Awal a. Pemimpin Kelompok membuka kegiatan dengan salam dan menyapa anggota
kelompok
( 10 Menit ) b. Pemimpin kelompok meminta salah satu anggota kelompok untuk memimpin
berdoa
c. Pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dari Bimbingan kelompok yang
dilaksanakan
d. Pemimpin kelompok menjelaskan asas dan aturan dalam kegiatan bimbingan
kelompok yang akn dilaksanakan
e. Pemimpin kelompok menjelaskan teknik yang digunakan dalam bimbingan
kelompok yaitu sosiodrama dan membagi peran masingmasing anggota kelompok.
f. Memasuki tahap transisi, Pemimpin kelompok menjelaskan tugas dan tanggung
jawab masing masing anggota kelompok serta mengajak mereka untuk aktif
berpartisipasi dalam kegiatan
Kegiatan Inti Tahap persiapan (The warm-up)
a. Peminmpin Kelompok membacakan skenario drama yang akan diperankan
masing-masing anggota kelompok (communication)
b. Masing-masing anggota kelompok mempelajari dan menghayati peran masing-
masing (critical thinking)
c. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota kelompok yang bertugas
memainkan perannya (communication)
Tahap pelaksanaan (The action)
a. Anggota kelompok memasuki panggung drama
b. Masing-masing anggota kelompok bermain peran sesuai dengan tugasnya dan
sesuai dengan sesi untuk setiap adegannya. (creative)
Tahap diskusi (The Sharing)
a. Pemimpin kelompok memimpin diskusi berkaitan dengan drama yang sudah
diperankan (collaboration)
b. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menyampaikan perasaannya
berkaitan dengan peran yang dimainkan (communication)
c. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menganalisis keterkaitan antara
pentingnya kepercayaan diri, ciri – ciri percaya diri dan manfaat percaya diri
dengan drama yang sudah dimainkan (critical thinking)
d. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menyampaikan hasil analisis
nya dan ditanggapi oleh anggota yang lain (collaboration)
e. Pemimpin kelompok memberi penguatan atas setiap jawaban anggota kelompok
f. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menuliskan hasil analisisnya
(LKPD) (creative)
g. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menyimpulkan cara membangun
rasa percaya diri agar dapat mengatur perilakunya kearah positif
(communication)
Kegiatan Penutup a. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok membuat kesimpulan yang terkait
dengan topik yang sudah didiskusikan
b. Pemimpin kelompok memberikan penguatan dari kesimpulankesimpulan yang sudah
disampaikan oleh anggota kelompok
c. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mengisii instrument hasil
penilaian layanan
d. Pemimpin kelompok mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan terimakasih, berdoa
dan salam
PENILAIAN

1. Penilaian Guru melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses keaktifan peserta didik selama
mengikuti layanan klasikal
Proses
a. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal
b. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya.
c. Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru mengenai
perencanaan karir.
2. Penilaian Memperhatikan proses layanan dari aspek siswa dan guru (berdasarkan hasil observasi)
Hasil
3. Tindak Evaluasi setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok mengacu pada tujuan layanan
Lanjut yang sudah dibuat antara lain dari aspek pengenalan, akomodasi, dan aspek prilaku.

Mengetahui Ingin Jaya, 23 September 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Nizariah, S.Sos, M.Pd Abdul Haris, S.pd


NASKAH SOSIODRAMA
PERCAYA DIRI
( Pertemuan – 1 )

Tokoh :
1. Fya (siswa 1)
Gadis pemalu, tidak percaya diri, takut dan suka gugup, pintar.
2. Rey (siswa 2)
Gadis berani, tegas dan sigap.
3. Tari (siswa 3)
Gadis pencemburu, tidak perduli dan licik.
4. Bu Reyhan (guru bimbingan dan konseling)
Wanita perhatian, pengertian dan baik hati serta adil.
Cerita :
Stage one : halaman sekolah.
Pada pagi hari, semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Termasuk anak-anak
pergi ke sekolah dengan semangatnya. Begitu pun dengan Fya, yang merupakan siswi SMAN 1
Ingin Jaya. Pagi itu, seperti biasanya Fya pergi berangkat kesekolah dengan berjalan kaki dan tak
ketinggalan cara kebiasaanya berjalan, yaitu dengan wajah yang menunduk, tidak berani menatap
orang-orang disekelilingnya dan gerak kaki yang lamban dan pelan. Fya pun memasuki gerbang
sekolah.
Disekolah...
Fya : (berjalan dengan menundukkan kepala serta langkah kaki yang pelan)
Beberapa saat kemudian sahabatnya, Rey muncul menghampiri dan menyapa hangat Fya. Di
samping itu ternyata Tari, teman sekelas mereka melihat tingkah keduanya dengan wajah dan
senyum sinis.
Rey : “Assalamu’alaikum, Morning Fya” (jalan dengan cepat datang
mengagetkan Fya).
Fya : “Wa’alaikumsalam, hei Rey, morning.” (terkejut, kemudian menoleh kan
wajahnya dan tersenyum kepada Rey).
Rey : “Fya kalau jalan, tegak dong, mata juga lihatnya kedepan. Jangan nyari
uang jatuh terus” (sambil mempraktekkan didepan Fya).
Fya : “Iya, iya...” (hanya tersenyum kecil), “ayo cepat kita kekelas”
(menggandeng tangan Tari untuk cepat cepat menuju ke kelas).
Tari : Minggir ! (berjalan santai sambil memperhatikan Rey dan Fya sembari
tersenyum sinis).
Ke tiga siswi itu pun segera memasuki ruang kelas mereka. Disamping itu ternyata ada Ibu Reyhan
yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku ke tiga sisiwi tersebut di depan sekolah.
Bu Reyhan : Tari, Tari. (dengan wajah memperhatikan, tersenyum serta
menggelengkan kepala ketika melihat tingkah ke tiga siswi tersebut)
Stage two : di dalam kelas
Seperti biasanya setiap hari Senin pagi, saatnya bimbingan konseling memberikan layanannya,
yang akan dilakukan oleh Ibu Reyhan kepada anak kelas X1. Kelas yang diduduki Fya, Rey dan
Tari. Bu Reyhan memberikan materi tentang Menumbuhkan Percaya Diri. Diskusi kelas pun
dimulai. Disertai peristiwa menarik di dalamnya.
Bu Reyhan : “Assalamu’alaikum anak-anak...” (sapa siswa-siswa dengan riang).
Siswa-siswa : “Wa’alaikumsalam Ibu”, (dengan wajah ceria, kecuali Tari dengan
wajah yang biasa saja).
Bu Reyhan : “Hari ini ibu ingin memberikan materi kepada kalian tentang “cara
menumbuhkan rasa percaya diri”, nah sebelum ibu mulai ibu mau
tanya nih.
Ayo siapa yang tau Percaya Diri itu apa?,” (bertanya dengan wajah
Memancing kepada siswa-siswa).
Rey : “Saya Bu!” (mengacungkan tangan dengan sigap dan memberikan argumennya).
(pemeran memberikan argumennya sesuai pemahan diri pemain).
Fya : (Ingin menjawab tetapi tidak berani).
Dila : (Melirik ke arah Rey dengan wajah sinis dan kesal).
Bu Reyhan : “Ya benar sekali, bagus Tari. Ok sekarang ibu akan menjelaskan lebih lanjut”.
(meberikan reward dengan pujian daan senyuman).
Selama setengah jam Bu Reyhan menjelaskan materinya dan tiba saatnya di sesi akhir kegiatan
pembelajaran Bu Reyhan melakukan penilaian segera pada siswa-siswanya dengan menyakanan
pendapat siswanya untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat siswanya dari
pembelajaran yang di berikan.
Bu Reyhan : “Dari yang sudah ibu jelaskan tadi, ibu mau bertanya dan ibu mau lihat sejauh
mana pemahaman siswa-siswa ibu tentang materi yang ibu sampaikan ini. Jadi tolong dengarkan
baik-baik ya..” (dengan tegas memberikan arahan).
Siswa-siswa : “Iyaa.. Bu...”
Fya : Hm, aku mau nanya Rey, tapi aku takut trus gak pede juga (dengan ekspresi
gugup, takut dan ragu).
Rey : Haduh Fya. Apa sih yang mesti ditakutin? Ayo dong ! (dengan ekspresi semangat
dan siap).
Tari : (melirik, dengan ekspresi cuek dan menganggap remeh kemudian bergumam
sendiri).
Bu Reyhan : “Pertanyaan nya adalah ‘bagaimana agar kita tidak kehilangan percaya diri?’, ayo
siapa yang mau jawaaab?!”. (dengan mata menyelidik melihat siswa-siswanya).
Siswa-siswa pun bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan. Sedangkan Bu Reyhan sambil mendata
siswa-siswanya duduk menunggu jawaban. Siswa-siswa pun mulai mencoba menjawab
pertanyaan. Akan tetapi hanya satu yang bisa menjawab pertanyaan. Hanya saja ia memiliki
masalah pada kepercayaan dirinya. Siswa tersebut adalah Fya dan kejadian yang tidak diinginkan
pun terwujud.
Tari : (dengan loyo menunduk disertai wajah cemberut tidak jadi menjawab dan menoleh
kepada temannya Fya) “Fya, aku ga tau jawabannya. Fya pasti tau jawabannya kan? Buruan tunjuk
tangan gih ! Ayo dong ”.
Fya : (menundukkan kepala sambil menoleh ke arah Rey). “Aku tau, tapi kalau salah
gimana? Trus aku pasti disorak sama anak-anak”.
Rey : “Ga apa-apa Fya. Kita kan lagi belajar, jadi kalo salah sedikit ya ga masalah.
Ayolah angkat tanganmu”. (Menyemangati Fya).
Fya : “Ga ah, ga berani takut salah nanti”, (menggelengkan kepala)
Rey : “Yaudah Rey mau tau jawaban Fya apa sih?” (keingintahuan Tari untuk memancing
Fya untuk menjawab).
Fya : “Jawabannya,..”, (menjawab permintaan Tari dengan berbisik), (dialog pemeran,
sesuai dari pemahaman pemeran mengenai pertanyaan yang di berikan).
Rey : Sip, Mantap ! Tunggu apalagi Fya, jawab terus..
Disamping itu ternyata Tari diam-diam menguping pembicaraan Fya dan Rey.
Tari : (dengan badan sedikit menggeser, serta kuping sedikit mendekat, untuk mendengar
pembicaraan Fya dan Rey dengan wajah sinisnya).
Tiba saatnya Bu Reyhan meminta Jawaban dari pertanyaan yang diajukannya kepada siswa-
siswanya, dan semua siswanya pun serentak melihat Bu Reyhan dan mendengarkan apa yang akan
dikatakan Bu Reyhan. Bu reyhan pun melihat wajah siswanya satu persatu dan tahu siapa yang
bisa menjawabnya.
Bu Reyhan : “Ayo.. mana nih jawabannya? Siapa ayo yang mau menjawab?”, (dengan ekspresi
memancing siswa-siswanya untuk berbicara).
Fya : (Menunduk dan ragu-ragu).
Rey : (Menoleh ke arah Fya dan dengan sigap meraih tangan Fya dan mengacungkannya),
“Fya mau jawab bu!”.
Bu Reyhan : “iya Fya, Silahkan”.
Fya : “Engga bu, saya ga bisa”, (berbohong menurunkan tangan dan menggelengkan
kepala).
Akhirnya yang menjawab pertanyaan adalah Tari, hanya saja jawaban Tari adalah hasil
menguping jawabannya Fya.
Tari : “Bu, saya ingin Jawab !” (dengan wajah sombong dan PD nya).
Bu Reyhan : “Baik, silahkan Tari”
Tari : (menjawab pertnyaan dengan jawaban milik Fya), (pemeran berdialog untuk
mnjawab pertanyaan hasil percakapan berbisik antara Fya dengan Tari).
Mendengar sedikit jawaban yang baru dikeluarkan Tari. Fya dan Rey pun terkejut dan Rey segera
bersikap tegas.
Rey : (berdiri dengan sigap dan memotong perkataan Tari), “Maaf Bu (semua menoleh
ke arah Rey) Yang dijawab Tari itu jawabannya Fya.”, (Siswa pun bersorak ke arah Tari).
Tari : “Tidak, Ini jawaban saya bu..”, (membela diri dan memperkuat suara serta menoleh
bu Reyhan meminta pembelaan).
Rey : “Bohong bu!”.
Bu Reyhan : “Sudah-sudah jangan bertengkar, kalian sebaiknya duduk dan diam dulu..”,
(menoleh ke arah Rey dan Tari untuk diam dan duduk dan kemudian menoleh ke arah Fya), “Fya
apa betul jawaban yang diungkapkan Tari itu jawaban kamu?”.
Fya : “Iya benar, bu”.
Tari : (Melirik ke arah Fya dengan sinisnya dan Marah).
Bu Reyhan : “Nah Tari, perbuatan seperti itu tidak baik. Ibu tau apa yang kalian lakukan. Jadi,
Tari sekarang minta maaf kepada Fya! ”, (dengan wajah bijaksana meminta Dila untuk meminta
maaf).
Tari : (dengan wajah malu kepada bu Reyhan serta menoleh ke Fya dengan
wajah menyesal), “Fya maafkan Aku yaa”.
Bu Reyhan : “Ok, sekarang Fya bangun. Berikan jawaban mu kepada ibu!”, (mempersilahkan
Fya bangun).
Rey : Ayo Fya, Kamu bisa !
Fya pun dengan sedikit gemetar memberanikan diri untuk berbicara.
Bu Reyhan : “Nah, seperti yang dikatakan Fya. Jika PD kita tidak hilang, kita harus menepis
semua rasa cemas itu dan percaya bahwa kita telah memberikan yang terbaik tidak usah takut dan
ragu. Dan bagi Fya, jangan lagi takut. Kita semua sedang belajar jadi kalau salah dapat dimaklumi,
Fya harus percaya pada kemampuan Fya sendiri. Karna hal itulah yang menjadikan kekuatan dan
menumbuhkan keberanian pada iri kita. Serta untuk Tari, ibu tau Tari berani, dan ingin
mendapatkan perhatian, ingin menjawab. Tetapi harus dengan usaha sendiri, walaupun kita
mendapatkan hasil yang baik hal itu tidak menumbuhkan rasa puas atau bahagia dalam batin kita
karna itu bukan hasil dari kemampuan kita”. (dengan bijaksana menjelaskan argumennya pada
anak-anak).
Mendengar penjelasan Bu Reyhan semua siswa pun paham betul dan mencoba untuk merubah
kesalahan yang ada pada dirinya. Dengan demikian siswa pun mengerti apa itu Percaya Diri dan
mau melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
1. URAIAN MATERI
AKU PERCAYA DIRI, TIDAK RENDAH DIRI
Pengertian Percaya Diri
(Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri
dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas
kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan
atau pendapatnya. kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau
situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan
segala sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya
beberapa aspek dari kehidupan induvidu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin,
mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta
harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap
segala aspek kelebihan yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai tujuan dalam hidupnya. (Hakim, 2004:6).

Ciri-citi Individu yang Percaya Diri :

Berikut beberapa ciri atau karakteristik individu yang memiliki rasa percaya diri yang
proposional diantaranya :

a. Selalu mearasa tenang disaat mengerjakan sesuatu

b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai

c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi

d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi

e. Memiliki kondisi mental da fisik yang cukup menunjang penampilannya.

f. Memiliki kecerdasan yang cukup

g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup

h. Memiliki keahlian dan keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya


keterampilan berbahasa asing.

i. Memiliki kemampuan bersosialisasi

j. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.

k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam
menghadapi berbagai cobaan hidup.

l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar,
sabar dan tabah dalam mengahdapi persoalan hidup yang berat justru semakin memperkuat
rasa percaya diri seseorang

Memupuk Rasa Percaya Diri

Menumbuhkan rasa percaya diri dan proposional harus dimulai dari dalam diri individu. Hal ini
sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa percaya
diri yang sedang dialaminya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memupuk rasa percaya diri,
diantaranya :

a. Bangkitkan kemauan yang keras. Kemauan dapat dikatakan merupakan pondasi yang pertama
dan utama untuk membangun kepribadian yang kuat, termasuk rasa percaya diri.
b. Biasakan untuk memberanikan diri. Manfaat situasi sebagai salah satu sarana untuk berlatih
dan membangun rasa percaya diri, dengan cara membangkitkan keberanian dan berusaha
menetralisir ketegangan dengan bernapas panjang dan rileks.

c. Biasakan untuk memberanikan diri. Menghilangkan pikiran yang negatif dan membiasakan diri
untuk berpikir yang logis dan realistis, dapat membangun rasa percaya diri yang kuat dalam
individu.

d. Membiasakan untuk selalu berinisiatif. Salah satu cara efektif untuk membangkitkan rasa
percaya diri adalah dengan membiasakan diri berinisiatif dalam setiap kesempatan, tanpa
menungguh perintah orang lain.

e. Selalu bersikap mandiri.Melakukan segala sesuatu terutama berkaitan dengan pemenuhan


kebutuhan hidupnya dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.

f. Mau belajar dari kegagalan Sikap positif yang harus dilaksanakan dalam menghadapi
kegagalan adalah sikap mental untuk menerimanya, untuk kemudian mengambil hikmah dan
pelajaran dan mengetahui faktor penyebeb dari kegagalan tersebut.

g. Tidak mudah menyerahMenguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar dalam


menghadapi rintangan dan mau berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah merupakan sikap
yang harus dilakukan oleh seorang individu untuk membentuk rasa percaya diri yang kuat dalam
dirinya.

h. Membangun pendirian yang kuat Pendirian yang kuat teruji jika kita dihadapkan dalam
berbagai masalah dan pengaruh negatif sebagai imbas dari proses interaksi sosial. Individu yang
percaya diri selalu yakin dengan dirinya dengan tidak berubah pendiriannyameskipun banyak
pengaruh negatif disekitarnya.

i. Bersikap kritis dan objektif Untuk membngun rasa percaya diri yang kuat, setiap orang
hendaknya selalu mengembangkan sikap kritis dan objektif.

Akibat Kurang Percaya Diri

Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri
rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :

a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh
sungguh.

b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)

c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulita

d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah

e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)

f. Canggung dalam menghadapi orang

g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang


meyakinkan.

h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis

i. Terlalu perfeksionis

j. Terlalu sensitif (perasa)


INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

Mengetahui Ingin Jaya, 23 September 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Nizariah, S.Sos, M.Pd Abdul Haris, S.pd


INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
BIMBINGAN KELOMPOK
NAMA :
KELAS :
MATERI LAYANAN : MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI

Cara menerjakan ;
Berilah tanda centang pada kolom dibawah ini :

SKOR
NO ASPEK PERNYATAAN
YA TIDAK
Saya dapat memahami
pentingnya rasa percaya diri
saya dapat memamhami dan
1 Pengenalan menguraikan ciri - ciri perilaku
percaya diri
saya dapat memahami manfaat
dari rasa percaya diri

2 Akomodasi saya dapat merumuskan proses


terbentunya percaya diri
saya dapat melakukan cara -
3 Tindakan cara untuk membangun rasa
percaya diri
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama siswa :
Kelas :

Intruksi :
Pada tabel dibawah ini tuliskan apa yang menjadi kekuranganmu dan kelebihanmu serta cara
mengatasi apa yang menjadi kekuranganmu. Sebutkan sebanyak mungkin minimal lima.

Cara mengatasi kekurangan


No Kelebihan Kekurangan
dalam diri

5
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
SMAN 1 INGIN JAYA TAHUN AJARAN 2022 / 2023

Kelas/ Semester : XI / Ganjil


Alokasi Waktu : 2 X 1 JP ( Pertemuan 2 )
Topik/ Materi : Membangun kepercayaan diri
Bidang Layanan : Pribadi
Strategi Layanan : Layanan dasar / Bimbingan Kelompok
Aspek Perkembangan/SKKPD : Kematangan Emosi
Model , metode , dan Moda : Sosiodrama, moda Luring
Media dan Alat : Naskah
Tujuan Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
Layanan
1. Peserta didik dapat 3. Peserta didik/konseli 4. Peserta didik/konseli dapat
mengkalsifasikan faktor- dapat menampilkan mengelola rasa percaya diri
faktor penghambat perilaku percaya diri (P5)
terbentuknya rasa percaya (A2)
diri (C3)
2. Peserta didik dapat
mengklasifikasikan proses
pembentukan rasa percaya
diri (C3)
LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan Awal g. Pemimpin Kelompok membuka kegiatan dengan salam dan menyapa anggota
kelompok
( 10 Menit ) h. Pemimpin kelompok meminta salah satu anggota kelompok untuk memimpin
berdoa
i. Pemimpin kelompok menanyakan kembali hasil pertemuan sebelumnya
j. Pemimpin kelompok menjelaskan tujuan, asas dan aturan dalam kegiatan
bimbingan kelompok yang akn dilaksanakan
k. Pemimpin kelompok menjelaskan teknik yang digunakan dalam bimbingan
kelompok yaitu sosiodrama dan membagi peran masingmasing anggota kelompok.
l. Memasuki tahap transisi, Pemimpin kelompok menjelaskan tugas dan tanggung
jawab masing masing anggota kelompok serta mengajak mereka untuk aktif
berpartisipasi dalam kegiatan
Kegiatan Inti Tahap persiapan (The warm-up)
a. Peminmpin Kelompok membacakan skenario drama yang akan diperankan
masing-masing anggota kelompok (communication)
b. Masing-masing anggota kelompok mempelajari dan menghayati peran masing-
masing (critical thinking)
c. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota kelompok yang bertugas
memainkan perannya (communication)
Tahap pelaksanaan (The action)
a. Anggota kelompok memasuki panggung drama
b. Masing-masing anggota kelompok bermain peran sesuai dengan tugasnya dan
sesuai dengan sesi untuk setiap adegannya. (creative)
Tahap diskusi (The Sharing)
a. Pemimpin kelompok memimpin diskusi berkaitan dengan drama yang sudah
diperankan (collaboration)
b. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menyampaikan perasaannya
berkaitan dengan peran yang dimainkan (communication)
c. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menganalisis factor – factor
penghambat percaya diri dengan drama yang sudah dimainkan (critical thinking)
d. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menyampaikan hasil analisis
nya dan ditanggapi oleh anggota yang lain (collaboration)
e. Pemimpin kelompok memberi penguatan atas setiap jawaban anggota kelompok
f. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menuliskan hasil analisisnya
(LKPD) (creative)
g. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok menyimpulkan cara membangun
rasa percaya diri agar dapat mengatur perilakunya kearah positif
(communication)
Kegiatan Penutup a. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok membuat kesimpulan yang terkait
dengan topik yang sudah didiskusikan
b. Pemimpin kelompok memberikan penguatan dari kesimpulankesimpulan yang sudah
disampaikan oleh anggota kelompok
c. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mengisii instrument hasil
penilaian layanan
d. Pemimpin kelompok mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan terimakasih, berdoa
dan salam
PENILAIAN

4. Penilaian Guru melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses keaktifan peserta didik selama
mengikuti layanan klasikal
Proses
d. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal
e. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya.
f. Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru mengenai
perencanaan karir.
5. Penilaian Memperhatikan proses layanan dari aspek siswa dan guru (berdasarkan hasil observasi)
Hasil
6. Tindak Evaluasi setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok mengacu pada tujuan layanan
Lanjut yang sudah dibuat antara lain dari aspek pengenalan, akomodasi, dan aspek prilaku.

Mengetahui Ingin Jaya, 23 September 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Nizariah, S.Sos, M.Pd Abdul Haris, S.pd


NASKAH SOSIODRAMA
PERCAYA DIRI
( Pertemuan – 2 )

Tokoh :
1. Fya (siswa 1)
Gadis pemalu, tidak percaya diri, takut dan suka gugup, pintar.
2. Rey (siswa 2)
Gadis berani, tegas dan sigap.
3. Tari (siswa 3)
Gadis pencemburu, tidak perduli dan licik.
4. Bu Reyhan (guru bimbingan dan konseling)
Wanita perhatian, pengertian dan baik hati serta adil.
Cerita :
Stage one : Kantin sekolah.
Saat jam istirahat para siswa terlihat memenuhi area kantin sekolah, tidak ketinggalan Rey dan
Fya juga sedang asik menyantap jajanan yang tersedia di kantin sekolah. Tari yang baru saja
kembali dari ruang guru menyapa Rey dan Fya yang terlebih dahulu sudah berada di kantin.
Tari : Hai guys…. Udah baca mading di depan ruang guru belum?
Rey : Ada apa sih Tar, datang – datang udah heboh aja…
Fya : Ada apa memangnya di mading sekolah tar?
Tari : Dalam rangka hari guru, sekolah kita mengadakan lomba debat, akum au ikutan ah,
pasti aku menang ( dengan gaya angkuhnya )
Fya : Oooooo…. Aku kirain ada apa ( dengan ekspresi lesu )
Tari : Kamu gak ikut rey? Sekalian ajak si Fya, dia kan anak pintar ( sambal senyum sinis )
Rey : Iya Fy, kita ikutan yuk… hitung – hitung cari pengalaman…
Fya : Aku gak berani Rey, kepingin sih ikutan…. Tapi……
Rey : udah tidak usah takut, nanti aku bantu kamu latihan, kita latihan sama – sama mulai
nanti pulang sekolah, kan acaranya masih lama
Fya : Coba aku pikir dulu deh Rey…
Rey : udahh gak usah pikir lagi ( sembari menarik Tari beranjak dari pergi dari kantin )
Stage two : Ruang Osis.
Tampak di ruang osis bu Reyhan yang juga Pembina Osis sedang menunggu di depan meja
pendaftaran lomba untuk hari Guru.
Lalu ………..
Rey : Assalamualikum bu,
Bu Reyhan : Waalaikumsalam, masuk Rey, masuk Fya.. Bagaimana? Adakah yang bisa ibu bantu?
Rey : Ini bu, Fya mau daftar untuk lomba debat menyambut hari guru bu! (sambal tertawa usil)
Fya : Tii.. Tidak bu… Rey yang ingin ikutan lomba debatnya, saya hanya menemani rey
mendaftar bu,
Rey : Sudalah fya… sekarang saatnya kamu menujnukkan kemampuanmu, kamu itu siswa yang
pintar, hanya saja kamu kamu terlalu takut untuk tampil di depan public, kemarin waktu di
kelas kamu sudah mampu menunjukkan kamu bisa, ayo fya kamu pasti bisa….
Bu reyhan : Iya fya, benar apa kata rey, kamu hanya kurang percaya diri saja, pihak sekolah
menyelenggarakan perlombaan ini juga salah satunya bertujuan untuk melatih kalian
untuk berani tampil di depan khalayak ramai, kami berharap dengan adanya
perlombaan ini para siswa disekolah kita dapat lebih mengasah kemampuannya dan
mampu menumbuhkan rasa percaya diri.
Fya : Tapi Fya takut bu..
Rey : Ayo lah fy…. Ada aku kok yang bnatu kamu latihan buat kamu tampil pas debat nanti,
kalua kamu ngak pernah coba kamu gak akan berani.
Bu Reyhan : Fya…. Ibu yakin fya pasti bisa, fya harus bisa melawan rasa takut fya… ibu yakin
fya bisa.
Fya : Baiklah bu, fya mau daftar bu, mudah – mudahan fya bisa ya bu
Rey : Yesss
Buk Reyhan : Nah, gitu dong… duduk sini biar ibu isi nama kamu sebagai peserta.
Stage three : Aula Sekolah
Para siswa terlihat sudah memadati ruangan Aula SMAN 1 Ingin Jaya, dewan juri disusul para
peserta lomba juga terlihat memasuki ruangan dari pintu samping panggung dan mulai megisi
tempatnya masing – masing, ditengah – tengah antusiasme para siswa, Fya yang terlihat gugup
duduk bersebelahan dengan Rey di Atas panggung. Hari ini kelompok Fya dan Rey akan berdebat
dengan kelompok Tari dan alex.
Bu Reyhan : Assalamualaikum, ( membuka acara dan mempersilakan peserta untuk
memperkenalkan diri )
Rey : Assalamualikum ( memperkenalkan diri )
Fya : Assalamualaikum ( memperkenalkan diri dengan sedikit terbata – bata )
Bu Reyan : Baik, terimakasih kelompok satu, selanjutnya kelompok dua silahkan
memperkenalkan diri
Alex : Assalamualikum ( memperkenalkan diri )
Tari : Assalamualaikum ( Memperkenalkan diri )
Bu Reyhan : Terimakasih sekali lagi kepada kedua kelompok yang telah memperkenalkan diri,
untuk mempersingkat waktu langsung saja kita masuki ke dalam acara debat dengan
tema “isu penggunaan gadged di lingkungan sekolah oleh siswa”. Silahkan
kelompok satu memberikan argumennya mengenai isu tersebut.
Fya : Kamu aja rey, aku gak berani…
Rey : Menurut saya penggunaan gadged di lingkungan sekolah sangat banyak manfaatnya
untuk para siswa, disana mereka bisa mencari tau tentang banyak hal, wawasan yang
mereka bisa dapatkan dari gadget itupun tidak terbatas.
Bu Reyhan : Bagaimana menurut kelompok dua? Silahkan disampaikan argumnnya!
Tari : Penggunaan gadged di lingkungan sekolah banyak sekali kekurangannya menurut kami,
siswa menjadi lalai, bermain game saat jam pelajaran, telat masuk karena asik bermain
game di kantin dan masih banyak sekali kemudharatannya menurut kelompok kami.
Fya : rey, ini.. ( sembari memberikan coretan kepada rey )
Rey : sudah, kamu saja yang ngomong, ayoo cepatt waktu kita tidak banyak
Fya : taapii kan efek negative dari penggunaan gadget di sekola itu bisa diatasi dengan aturan
– aturan dan tata tertib ( dengan nada sedikit gugup )
Rey : Bagus fy, kamu hebat! ( menyemangati )
Alex : Kalau penggunaan gadged di sekolah bertujuan supaya siswa mudah mengakses materi
pelajaran, hal ini akan menimbulkan rasa malas membaca bagi siswa, merekan akan malas
baca buku karena mereka bisa mengetahui apa yang mereka perlukan secara isntan, tinggal
googling saja, ini menurut kami dapat menyebabkan siswa menjadi malas.
Perdebatan berlangsung alot dan seru, fya mulai berani menyampaikan pendapatnya dan
mematahkan pendapat lawan debatnya dengan baik. Bel berbunyi pertanda waktu untuk mereka
telah habis, lalu bu reyhan mengakhiri acara perlombaaan tersebut.
MATERI LAYANAN
1. Pengertian Percaya Diri

Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement)
diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan
atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan
atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan
dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan
atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan
segala sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa
aspek dari kehidupan induvidu terseburt dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan
percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang
realistik terhadap diri sendiri. Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai tujuan dalam hidupnya. (Hakim, 2004:6). Pengertian Kepercayaan Diri. Dalam bahasa gaul
harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan 15
istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan
wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya
menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede/percaya diri dengan
apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya.

2. Faktor Penghambat Rasa Percaya diri

Ada beberapa pendapat pakar tentang faktor-faktor yang bisa menghambat kepercayaan diri
pada seseorang. Berikut dipaparkan beberapa di antaranya:

1. Takut dan Cemas

Syaifullah (2010: 114-115) menyebutkan takut dan cemas merupakan penyebab yang bisa
menghambat tumbuhnya rasa percaya diri seseorang. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh
dasar yang terjadi sebagai respon terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman
bahaya. Ketika seseorang mengalami ketakutan, ia tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa dilakukan
hanyalah mendramatisirnya dengan berlebihan, bisa menjadikan seseorang terpuruk dan bisa saja
depresi. Sedangkan kecemasan merupakan perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang
menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya
rasa aman.

2. Negative Thinking

Negative Thinking adalah pikiran buruk terhadap suatu objek yang dihadapi oleh seseorang.
Berpikiran negatif dalam kehidupan hanya akan menyebabkan seseorang menjadi gelisah dalam
menjalani kehidupannya. Jika dengan cara positif seseorang bisa merancang langkahlangkah dalam
kehidupannya, maka ketika berpikir negatif ia justru mengalami berbagai hambatan, karena konsentrasi
yang dibangunnya sudah mulai buyar (Amrin, 2009: 19-20).

3. Menutup diri

Menutup diri adalah suatu sikap yang cenderung diam terhadap apa-apa yang dirasakannya.
Ketika itu dia akan memberatkan dirinya sendiri, dengan menyendiri dan tidak akan membiarkan dirinya
diganggu orang lain. Orang yang selalu menyendiri atau tertutup biasanya sayap relasinya tidak lebar.
(Syaifullah, 2010: 149-150)

3. Proses Pembentukan percaya diri

Dalam situs tempo.co yang tayang pada 18 September 2019 dengan artikel berjudul “5 Tips
Meningkatkan Rasa Percaya Diri” menjelaskan cara membangun rasa percaya diri, sebagai berikut:
1. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Hidup bukanlah sebuah kompetisi. Anda mungkin sering merasa kalah dari pencapaian rekan
Anda, tidak percaya diri karena fisik orang lain menurut Anda lebih baik. Membandingkan diri dengan
orang lain, kerap membuat Anda iri, dan perilaku tersebut bukanlah hal yang sehat.

2. Sayangi diri dengan gaya hidup sehat dan self-care

Dalam sebuah studi yang dimuat dalam Neuropsychiatric Disease and Treatment, beraktivitas
fisik dengan teratur, terbukti dapat menghadirkan citra tubuh yang positif. Citra tubuh yang positif
membantu Anda untuk lebih percaya diri. Kombinasikan gaya hidup sehat, yang diiringi dengan
selfcare. Melalui langkah ini, berarti Anda meluangkan waktu untuk menyenangkan diri, dengan cara
yang positif.

3. Menerima keraguan diri

Sebuah riset yang dimuat di Psychology of Sport and Exercise membuktikan, keraguan diri yang
muncul, sebenarnya membantu Anda memberikan performa yang baik. Menerima keraguan, bukan
berarti melakukan suatu kegiatan tanpa persiapan.

4. Menerapkan self-compassion

Istilah self-compassion merujuk pada pemahaman untuk diri sendiri, tatkala dilanda momen yang
tidak mengenakkan. Dengan menerapkan self-compassion, pahami bahwa diri Anda adalah manusia
yang seutuhnya. Mengalami kegagalan dan melakukan kesalahan, amatlah manusiawi.

5. Melawan pikiran negatif

Cara terbaik untuk merespons pikiran negatif yakni dengan melawannya. Tak sedikit orang yang
bisa menyembunyikan rasa minder. Rendahnya rasa percaya diri rendah, dapat berakar dari penyebab
yang lebih parah, seperti pengalaman traumatis di masa lalu
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Untuk LKPD siswa dapat mengakses link dari satupersen.net yaitu :

https://satupersen.net/quiz/tes-faktor-pede
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
6. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
7. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
8. Metode yang digunakan variatif dan menarik
9. Menggunakan media layanan BK
10.RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
6. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
7. Peserta didik mempunyai perasaan positif
8. Peserta didik berkurang masalahnya
9. Peserta didik terentaskan masalahannya
10. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
6. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
7. Peserta didik aktif bertanya
8. Peserta didik aktif menjawab
9. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
10.Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
6. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
7. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
8. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
9. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
10.Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

Mengetahui Ingin Jaya, 23 September 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Nizariah, S.Sos, M.Pd Abdul Haris, S.pd


INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
BIMBINGAN KELOMPOK
NAMA :
KELAS :
MATERI LAYANAN : MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI

Cara menerjakan ;
Berilah tanda centang pada kolom dibawah ini :

SKOR
NO ASPEK PERNYATAAN
YA TIDAK
Saya dapat mengklasifikasikan
factor penghambat rasa
percaya diri
1 Pengenalan
saya dapat mengklasifikasikan
proses pembentukan perilaku
percaya diri

2 Akomodasi saya mampu menampilkan


sikap percaya diri

3 Tindakan saya dapat mengelola rasa


percaya diri

Anda mungkin juga menyukai