FASE E
A. INFORMASI UMUM
a. Identitas modul
Nama penyusun : Nur Aisyah Zanuarika
Instansi : SMA Negeri 14 Semarang
Jenjang sekolah : SMA
Fase / Kelas :E/X
Elemen : Menyimak
Topik/konten : Teks Biografi
Alokasi : 2 x 45 menit
b. Kompetensi awal
Peserta didik mampu menyampaikan pengertian biografi sesuai dengan pendapat
atau pengetahuannya.
c. Pemahaman Bermakna
Teks biografi berisi kisah perjalanan dan Riwayat hidup seseorang atau tokoh
yang dapat diteladani
d. Profil Pelajar Pancasila
1. Bernalar kritis
2. Kreatif
3. Gotong royong
e. Sarana Prasarana
1. Bahan : Modul ajar, buku paket, teks biografi
2. Alat : Laptop, gawai, internet, LCD/Proyektor
3. Media : Salindia dan GoogleForm
f. Target Peserta Didik
Peserta didik Reguler
g. Pendekatan
Teaching at the Right Level dan Culturally Responsive Teaching
h. Model Pembelajaran
Problem Based Learning
i. Mode Pembelajaran
Luring
j. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
B. KOMPETENSI INTI
a. Capaian Pembelajaran
Elemen Menyimak
b. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan
Pendekatan CRT serta TaRL, peserta didik mampu menganalisis isi informasi
dalam teks biografi yang disimak.
c. Pertanyaan Pemantik
1. Siapakah tokoh favorit kalian?
2. Apakah kalian menemukan kisah menarik dari cerita tokoh favorit tersebut?
d. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
C. ASSESMEN
a) Penilaian Sikap
b) Penilaian Diagnostik
Teknik : Kuis
Instrumen : Soal
c) Penilaian Formatif
Teknik : Penugasan
Instrumen : Rubrik
D. REFLEKSI
Refleksi Peserta Didik
1. Apa yang kalian dapatkan selama proses pembelajaran?
2. Bagaimana perasaan kalian setelah melakukan proses pembelajaran hari ini?
Refleksi Guru
E. LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Lampiran Media
b. Lampiran Asesmen
c. Lampiran Materi
LAMPIRAN MEDIA
1. Media Googleform
1.
2.
3.
Keterangan :
4 : jika empat indikator terlihat
3 : jika tiga indikator terlihat
2 : jika dua indikator terlihat
1 : jika satu indikator terlihat
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
LKPD 1
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan pendekatan
Culturally Responsive Teaching serta Teaching at The Right Level peserta didik mampu
menganalisis isi informasi dalam teks biografi yang disimak.
Petunjuk Kerja :
1. Periksa kembali LKPD yang diterima. Apakah sudah sesuai dengan pembagian kelompok ?
2. Bacalah teks biografi tokoh yang terdapat pada LKPD !
3. Presentasikanlah hasil diskusi di depan kelas !
Soal :
Bacalah teks biografi tokoh Moh. Hatta kemudian buatlah peta konsep yang berisi
1. Analisislah isi informasi yang terdapat dalam teks biografi! (Nama lengkap tokoh. tempat
tanggal lahir, riwayat pendidikan tokoh, keistimewaan tokoh tersebut, dan keteladanan inspirasi
dari tokoh tersebut)
3. Teks biografi tersebut ditulis berdasarkan fakta atau imajinasi? Jelaskan alasannya
BIOGRAFI MOH. HATTA
Mohammad Hatta, namanya dikenang dalam sejarah kemerdekaan dan pemerintahan Indonesia.
Bersama Soekarno, Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, atas nama
bangsa Indonesia. Dia juga menjadi sosok wakil presiden pertama Indonesia yang menjabat selama
1945-1956. Pendidikan Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Ia berasal dari keluarga ulama
Minangkabau, Sumatera Barat. Dikutip dari laman resmi perpustakaan nasional, Hatta menempuh
pendidikan dasar di Sekolah Melayu, Bukittinggi. Kemudian, selama 1913-1916, melanjutkan
studi ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang.
Saat berusia 13 tahun, Hatta sebenarnya sudah lulus ujian masuk HBS atau Sekolah Menengah
Dagang setingkat SMA di Jakarta. Namun, ibunya menginginkan Hatta tetap di Padang mengingat
usianya yang masih muda. Akhirnya, Hatta melanjutkan studi ke Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah pertama di Padang dan lulus tahun 1919. Ia lantas
pergi ke Jakarta untuk menempuh pendidikan di HBS. Tahun 1921, Hatta menuntaskan studinya
di HBS dengan hasil sangat baik. Dia lalu pergi ke Rotterdam, Belanda, untuk belajar ilmu
perdagangan atau bisnis di Nederland Handelshogeschool yang kini menjadi Erasmus Universiteit.
Hatta tinggal di Belanda selama 11 tahun, terhitung sejak September 1921.
Sejak menempuh sekolah menengah di Padang, Hatta telah aktif di organisasi. Dia menjabat
sebagai bendahara pada organisasi Jong Sumatranen Bond cabang Padang. Ketika berpindah ke
Jakarta, ia juga aktif di Jong Sumatranen Bond Pusat, juga menjabat sebagai bendahara. Di
Belanda, Hatta bergabung dalam Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging) pada 1922. Dia lagi-
lagi dipercaya menjadi bendahara. Indische Vereeniging yang berdiri sejak 1908 sebelumnya
merupakan ajang pertemuan pelajar asal tanah air di Belanda. Namun, perhimpunan itu perlahan
mulai jadi organisasi pergerakan sejak tibanya tiga tokoh Indische Partij yakni Suwardi
Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo pada 1913. Minat politik Hatta pun
makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan
politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idolanya ketika itu ialah Abdul Moeis. Tahun
1927, Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda.
Melalui organisasi ini, ia bertemu hingga akhirnya bersahabat dengan nasionalis India, Jawaharlal
Nehru. Aktivitasnya dalam organisasi tersebut menyebabkan Hatta ditangkap pemerintah Belanda.
Ia bahkan sempat dipenjara di Den Haag, Belanda, pada 23 September 1927 sampai 22 Maret
1928. Kendati demikian, Hatta akhirnya dibebaskan setelah menyampaikan pidato pembelaannya
yang terkenal berjudul Indonesia Free. Kembali ke Indonesia Hatta kembali ke Indonesia pada
1932. Setibanya di tanah air, ia bergabung dengan organisasi Club Pendidikan Nasional Indonesia.
Organisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui proses
pelatihan-pelatihan. Namun, akibat aktivitasnya di organisasi itu, Hatta kembali ditangkap
pemerintahan kolonial. Ia ditangkap pada Februari 1934 bersama Sutan Sjahrir, ketua Club
Pendidikan Nasional Indonesia. Hatta lantas diasingkan ke Boven Digul, Irian Barat (sekarang
Papua), lantas dipindahkan ke Banda Naira di Maluku selama 6 tahun. Tercatat, Hatta juga pernah
dipenjara di Sukabumi tahun 1942 dan bebas pada 9 Maret 1942. Pada masa penjajahan Jepang,
Hatta bersama Soekarno, Ki Hajar Dewantara, KH Moh Mansyur memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera). Jelang kemerdekaan tepatnya 7 Agustus 1945, dia dipilih menjadi Wakil Ketua Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pemikiran dan gagasan Hatta dicurahkan untuk
mengupayakan kemerdekaan Indonesia. Hingga akhirnya, 17 Agustus 1945, bersama Soekarno, ia
memproklamasikan kemerdekaan tanah air. Jadi wakil presiden Pasca-kemerdekaan, Hatta terpilih
sebagai wakil presiden pertama di Indonesia. Ia mendampingi Soekarno yang kala itu menjadi
presiden. Keduanya terpilih dalam sidang PPKI yang digelar di Jakarta, 18 Agustus 1945.
Soekarno-Hatta terpilih secara aklamasi, keputusan bulat tanpa perhitungan suara karena tidak ada
calon lain yang diajukan. Saat menjadi wapres, Hatta sempat merangkap jabatan sebagai Perdana
Menteri dan Menteri Pertahanan dari Januari 1948 sampai Desember 1949. Ia juga pernah
merangkap sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS)
Desember 1949-Agustus 1950. Hatta mundur dari kursi wakil presiden setelah 11 tahun menjabat,
tepatnya 1 Desember 1956. Akhir hayat Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo. Dia kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Pada 23 Oktober 1986, Hatta
diberi gelar Pahlawan Proklamator bersama-sama dengan pemberian gelar untuk Soekarno. Gelar
itu diberikan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 81/TK/1986. Selanjutnya, 7
November 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan gelar Pahlawan
Nasional untuk Hatta.
(Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2022/05/23/19203531/profil-mohammad-hatta-sang-
proklamator-yang-jadi-wakil-presiden-pertama?page=all)
LKPD 2
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan pendekatan Culturally
Responsive Teaching serta Teaching at The Right Level peserta didik mampu menganalisis isi
informasi dalam teks biografi yang disimak.
Petunjuk Kerja :
1. Periksa kembali LKPD yang diterima. Apakah sudah sesuai dengan pembagian kelompok ?
2. Bacalah teks biografi tokoh yang terdapat pada LKPD !
3. Presentasikanlah hasil diskusi di depan kelas !
Soal :
Bacalah teks biografi tokoh Ir. Soekarno kemudian buatlah peta konsep yang berisi :
1. Analisislah isi informasi yang terdapat dalam teks biografi! (Nama lengkap tokoh. tempat
tanggal lahir, riwayat pendidikan tokoh, keistimewaan tokoh tersebut, dan keteladanan inspirasi
dari tokoh tersebut)
3. Teks biografi tersebut ditulis berdasarkan fakta atau imajinasi? Jelaskan alasannya
BIOGRAFI Ir. SOEKARNO
Soekarno adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia. Soekarno lahir pada 6 Juni
1901 di Surabaya, Jawa Timur, dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Soekarno memiliki
peran penting dalam kemerdekaan Indonesia yaitu sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia
dan presiden pertama Indonesia. Soekarno lahir dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan
Ida Ayu Nyoman Rai pada tanggal 6 Juni 1901. Ayahnya adalah seorang guru di sekolah dasar
berdarah Jawa dan ibunya adalah putri dari keluarga bangsawan Bali. Soekarno merupakan anak
ketiga dari empat bersaudara. Masa kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden
Hardjokromo di Tulungagung, Jawa Timur. Selanjutnya Soekarno memasuki sekolah dasar di
Eerste Inlandse School di Mojokerto dan pada tahun 1911, Soekarno pindah ke Europeesche
Lagere School. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Soekarno melanjutkan pendidikan di
HBS (Hogere Burger School) di Surabaya. Soekarno tinggal bersama H.O.S Cokroaminoto sang
pemimpin organisasi pergerakan Syarekat Islam (SI). Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke
jurusan teknik sipil di THS (Technische Hoogeschool) Bandung pada tahun 1921 dan
mendapatkan gelar insinyur sipil (Ir.) pada tahun 1927.
Soekarno mulai aktif di dunia politik sejak tinggal di Surabaya. Pemikirannya dipengaruhi H.O.S
Cokroaminoto dan teman seperjuangan seperti Alimin, Musso, Darsono, Haji Agus Salim dan
Abdul Muis. Soekarno muda juga sudah aktif di organisasi Tri Koro Dharmo dan menulis tulisan
di harian Oetoesan Hindia. Pada masa pendidikan di THS dengan didirikannya Algemene Study
Club pada tahun 1926 yang nantinya menjadi cikal bakal PNI. Pada 1929, karena aktivitas
politiknya Soekarno ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores, karena dianggap terlibat dalam
gerakan nasionalis yang dianggap merusak ketertiban kolonial. Selama masa pengasingan,
Soekarno banyak menulis esai dan pidato yang menginspirasi gerakan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Soekarno bisa bebas dari penjara
setelah membacakan pledoinya berjudul Indonesia Menggugat dihadapan pemerintah Hindia
Belanda, anggota PNI dan masyarakat umum. Soekarno dibebaskan dari penahanan pada tahun
1942. Pada awalnya, Soekarno mendukung kedatangan Jepang. Kebijakan pendirian organisasi
seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI menjadi pengaruh Jepang
untuk mengajak kaum nasionalis bergabung.
Pada tahun 1965 terjadi insiden G30S yang menjadi awal kemunduran kepemimpinan Soekarno.
Akibat G30S kondisi Indonesia tidak stabil yang mengharuskan Soekarno bertindak mengeluarkan
surat perintah Sebelas Maret (Supersemar). Dari Surat inilah kemudian mandat kepemimpinan
berpindah ke Soeharto hingga secara resmi 1967 presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto. Ia
meninggal pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
(Sumber : https://sma13smg.sch.id/materi/biografi-soekarno/)
LKPD 3
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan pendekatan Culturally
Responsive Teaching serta Teaching at The Right Level peserta didik mampu menganalisis isi
informasi dalam teks biografi yang disimak.
Petunjuk Kerja :
1. Periksa kembali LKPD yang diterima. Apakah sudah sesuai dengan pembagian kelompok ?
2. Bacalah teks biografi tokoh yang terdapat pada LKPD !
3. Presentasikanlah hasil diskusi di depan kelas !
Soal :
Bacalah teks biografi tokoh I Gusti Ngurah Rai kemudian buatlah peta konsep yang berisi :
1. Analisislah isi informasi yang terdapat dalam teks biografi! (Nama lengkap tokoh. tempat
tanggal lahir, riwayat pendidikan tokoh, keistimewaan tokoh tersebut, dan keteladanan inspirasi
dari tokoh tersebut)
3. Teks biografi tersebut ditulis berdasarkan fakta atau imajinasi? Jelaskan alasannya
BIOGRAFI I GUSTI NGURAH RAI
I Gusti Ngurah Rai merupakan nama pahlawan nasional yang diabadikan menjadi nama bandara
internasional di Pulau Bali. Jasanya dalam melawan penjajah Belanda di Perang Puputan
Margarana masih dikenang hingga kini. Sebagai Kepala Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti
Ngurah Rai, ia dan pasukannya berjasa dalam melawan para penjajah yang datang dan ingin
merebut wilayah Indonesia setelah kekalahan Jepang. Biografi I Gusti Ngurah Rai I Gusti Ngurah
Rai merupakan sosok perwira kelahiran di Carangsari, Bali, 30 Januari 1917. Ayahnya bernama I
Gusti Ngurah Palung dan ibunya bernama I Gusti Ayu Kompyang. Memiliki ayah yang bekerja
sebagai seorang Camat Petang membuat Ngurah Rai dapat mengenyam pendidikan di sekolah
formal. I Gusti Ngurah Rai menempuh pendidikan dasar di Hollands Inlandsche School (HIS) yang
merupakan sekolah bagi kaum pribumi zaman kolonial Belanda yang berlokasi di Denpasar.
Selanjutnya, ia bersekolah di MULO yang merupakan sekolah menengah pertama di Malang, Jawa
Timur. Ketertarikannya kepada dunia militer membuatnya melanjutkan sekolahnya di Sekolah
Kader Militer di Bali pada 1936. Lulus dalam waktu empat tahun, I Gusti Ngurah Rai dilantik
sebagai Letnan II pada tahun 1940. Tak sampai disitu saja, ia melanjutkan pendidikan di Corps
Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), sekolah militer buatan Belanda, di Magelang.Peran
I Gusti Ngurah Rai di Gerakan Militer Berkat kecerdasannya, I Gusti Ngurah Rai dijadikan intel
sekutu di daerah Bali dan Lombok semasa penjajahan kolonial Belanda. Selepas proklamasi
kemerdekaan, ia dan rekan-rekannya membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sunda Kecil
dimana I Gusti Ngurah Rai menjadi komandannya. I Gusti Ngurah Rai kemudian berangkat ke
Yogyakarta yang kemudian menunjuknya sebagai Komandan Resimen Sunda Kecil dengan
pangkat Letnan Kolonel. Di bawah I Gusti Ngurah Rai, TKR Sunda Kecil memiliki kekuatan 13,5
kompi yang tersebar di seluruh kota di Bali dan dikenal dengan sebutan Ciung Wanara. Perang
Puputan Margarana Usaha Belanda melakukan negosiasi dengan I Gusti Ngurah Rai selalu gagal,
sementara kekuatan TKR Sunda Kecil tak bisa dianggap remeh. Akhirnya Belanda melakukan
serangan besar pada 20 November 1946 dengan mengarahkan bantuan pasukan dari Lombok dan
juga serangan pesawat udara. Melihat perang yang tak seimbang, seketika I Gusti Ngurah Rai pun
memerintahkan pasukannya untuk melakukan Puputan atau bertarung hingga titik darah
penghabisan. Dalam perang tersebut, I Gusti Ngurah Rai bersama 95 orang pasukannya tewas
dalam pertempuran ini. I Gusti Ngurah Rai gugur dalam usia 29 tahun dan kemudian dimakamkan
di Buleleng, Bali. Walau begitu, jasa-jasa dan pengorbanannya selalu dikenang hingga saat ini
oleh rakyat Indonesia. Selain diabadikan menjadi nama bandara, potret I Gusti Ngurah Rai juga
terpampang pada lembaran uang Rp 50.000 seri tahun 2005.
(Sumber : https://denpasar.kompas.com/read/2022/01/31/190157378/biografi-i-gusti-ngurah-rai-
asal-perjuangan-dan-peran-dalam-perang-puputan?page=all)
LAMPIRAN KUNCI JAWABAN
Riwayat Sekolah :
Keistimewaan tokoh :
Keteladanan/ inspirasi :
Riwayat sekolah :
Keteladanan/ inspirasi :
a. Nama lengkap tokoh, tempat tanggal Nama Lengkap : I Gusti Ngurah Rai
lahir, serta riwayat pendidikan tokoh
TTL : Carangsari, Bali, 30 Januari 1917
Riwayat sekolah :
Hollands Inlandsche School (HIS)
MULO, sekolah menengah pertama di Malang,
Jawa Timur
Sekolah Kader Militer di Bali
Corps Opleiding Voor Reserve Officieren
(CORO), sekolah militer buatan Belanda, di
Magelang
Keistimewaan tokoh :
b. Manfaat dan tujuan ditulisnya teks 1. Dapat mengenal secara mendalam sosok, I Gusti
biografi Ngurah Rai
2. Menjadi teladan bagi pembeca.
3. Memberikan motivasi dan semangat bagi pembaca.
4. Menghargai dan menghormati perjuangan Moh Hatta
3. Fakta atau imajinasi Peserta didik dapat menjawab dengan benar dan 20
dalam teks biografi disertai dengan alasan yang tepat
Penilaian presentasi
Teks Biografi
1. Pengertian Biografi
Menurut bahasa : Biografi berasal dari bahasa Yunani yaitu bios artinya hidup dan
graphien artinya tulis. Jadi biografi adalah sebuah tulisan yang menceritakan kisah hidup
seseorang berdasarkan kenyataan atau peristiwa yang nyata dialami tokoh serta berisi data
diri tokoh dari mulai nama lengkap, riwayat pendidikan dan hal lain mengenai tokoh
tersebut. Teks biografi termasuk ke dalam teks narasi
2. Struktur Teks Biografi
a. Orientasi : Berisi pengenalan tokoh dan tokoh lain yang berperan penting dalam hidup
tokoh yang dikisahkan. Misalnya : B. J Habibie lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan
pada 25 juni 1936. Beliau memiliki istri yang bernama Ibu Ainun.
b. Peristiwa penting : Berisi peristiwa yang berkitan dengan masalah yang dihadapi tokoh,
seperti perjuangan menggapai cita-cita, mimpi dan perjalanan mencapai kesuksesan.
Misalnya :
c. Reorientasi : Berisi komentar atau kesimpulan tentang rangkaian peristiwa yang
dialami tokoh. (Opsional)
3. Ciri-ciri Teks Biografi
a. Berbentuk narasi
b. Gaya penulisan menarik
c. Bersifat inspiratif
d. Mengandung pesan dari tokoh
e. Kisah hidup tokoh yang nyata
f. Terdiri dari orientasi, peristiwa penting dan reorientasi.
4. Jenis-Jenis Teks Biografi
a. Penulisan
1) Biografi : Ditulis oleh orang lain
2) Autobiografi : ditulis oleh tokoh sendiri
b. Isi
1) Biografi perjalanan hidup
2) Biografi karir
c. Izin
1) Authorized biography : penulisan mendapat izin atau tokoh sudah mengetahui
penulisan kisahnya
2) Unauthorized biography : penulisan tanpa izin atau tanpa sepengetahuan tokoh
d. Persoalan
1) Bidang politik : mengisahkan pengalaman tokoh negara atau sudut pandang politik.
Misalnya politik Moh. Hatta
2) Bidang jurnalistik : berdasarkan wawancara dengan tokoh atau informan
pendukung
3) Bidang intelektual : penulisan membutuhkan riset untuk mengumpulkan data.
Misalnya biografi Gus Dur dan Ilmu sosial Transformatif
e. Penerbit
1) Buku sendiri : biaya produksi ditanggung penulis sendiri
2) Buku subsidi : biaya produksi ditanggung pihak sponsor
Glosarium
Biografi : salah satu teks berisi kisah yang dialami oleh seorang tokoh yang diceritakan oleh orang
lain.
Teks : satuan lingual yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk
mengungkapkan makna secara kontekstual.
Inspiratif : memberikan ilham atau mendatangkan inspirasi, ide, atau petunjuk dan dorongan
semangat
Kesimpulan: pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuatnya pada bagian pembahasan
Struktur: cara penyusunan berdasarkan pola tertentu; pengaturan unsur-unsur atau bagian-bagian
sesuatu
Widyaningsih, Emi. & Dwi Apriana. (2022). Bahasa Indonesia untuk Kelas X Semester Gasal.
Surakarta: CV Gahadi