Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam
terbentuknya organisasi. Dalam suatu organisasi tentunya memiliki visi dan
misi tertentu, agar terciptanya suatu organisasi yang unggul di bidangnya.
Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan organisasi yang unggul tersebut
tentunya diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki etos
kerja yang tinggi, juga yang sejalan dengan visi dan misi organisasi tersebut.
Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi yang
didalamnya terdapat individu dengan kemampuan bekerja yang baik.
Organisasi yang baik akan digerakkan oleh sumber daya manusia yang
berkualitas, sebab peran manusialah yang paling berpengaruh dalam
menjalankan visi dan misi yang ada dalam organisasi tersebut. Sebagai upaya
dalam mewujudkan organisasi yang unggul, harus adanya upaya pendekatan.
Dalam hal ini, dapat digunakan pendekatan psikologi dan organisasi, budaya
serta agama.

B. Rumusan Masalah
1. Analisis Mengenai Konsep Keberkahan Dalam Ilmu Tasawuf.
2. Analisis Mengenai Kesuksesan Dalam Konsep Ilmu Tasawuf.
3. Analisis Mengenai Amalan Amalan.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Mengenai Konsep Keberkahan Dalam Ilmu Tasawuf.
2. Untuk Mengetahui Mengenai Kesuksesan Dalam Konsep Ilmu Tasawuf.
3. Untuk Mengetahui Amalan Amalan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Mengenai Konsep Keberkahan Dalam Ilmu Tasawuf


a) Pengertian berkah
Menurut Imam Al-Ghazali, berkah (barokah) adalah bertambahnya
kebaikan (Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79). Para ulama juga menjelaskan
makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah,
mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan,
ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.

Berkah dalam Al-Quran terdapat di dalam Surat Al-A’raf ayat 96


“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."
Langit dan bumi adalah semesta yang melingkupi hidup manusia. Semua
yang terdapat di langit dan bumi mulai dari air hujan, tumbuhan, hewan,
dan segala macam sumber-sumber kehidupan telah Allah limpahkan untuk
manusia. Untuk itu, keberkahan ini berarti bahwa memang Allah
memberikan nikmat berupa segala materi yang dibutuhkan manusia

Berdasarkan Q.S Al-A’raf ayat 96 dapat dipahami jika keberkahan


datangnya dari Allah swt kepada orang yang beriman dan bertakwa. Lalu
bagaimana ciri orang yang merasakan hidupnya penuh berkah? Kita
kembali mengacu pada Al Quran maupun hadits Rasulullah Saw. Ada
beberapa indikator orang-orang yang mendapat berkah dalam hidupnya
sesuai dengan kriteria Al Quran antara lain:
a) Merasa nikmat dalam beramal shaleh
“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
Islam” (QS: Al-An'am: 125) Dalam ayat ini dijelaskan bahwa keberkahan
hidup dari Allah salah satunya adalah dengan merasakan nikmat Iman dan

2
Islam serta kenikmatan dalam beribadah. Kenikamtan beribadah dengan
dada yang lapang, tanpa tekanan melainkan mendapatkan kenikmataan
dalam menjalankan ibadah.

b) Konsisten (istiqamah) dalam kebaikan


“Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah
dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di
tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah,
maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS Ali
Imron: 101)
Orang yang dalam hidupnya penuh dengan keberkahan maka dia akan
menjalankan kebaikan tersebut secara konsisten sampai akhir hidupnya.
Salah satu kebaikan yang sahabat bisa lakukan dengan mudah dan
konsisten adalah bersedekah

c) Selalu Sabar Menghadapi Ujian


“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung” (QS Ali Imran: 200)
Dengan keberkahan dari Allah SWT, maka orang-orang tersebut akan
mudah untuk bersabar dalam menghadapi berbagai ujian. Baik ujian dalam
kebahagiaan atau kesulitan. Seluruhnya adalah hal dengan ikhlas mereka
hadapi.

Namun demikian setiap pribadi tentu akan merasakan keberkahan


hidupnya yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Makna
berkah dalam hidup memang bisa berbeda dari setiap orang. Namun,
sebenarnya Allah senantiasa memberikan kemudahan dan kebutuhan
dalam hidup kita, baik kita sadari ataupun tidak. Semoga sebagai manusia
kita selalu menyadarinya dan bersyukur setiap saat akan kenikmatan yang
menjadi berkah dalam hidup kita.Untuk menambah keberkahan dalam

3
hidup, sedekah bisa menjadi salah satu kuncinya. Rezeki yang merupakan
salah satu nikmat dalam hidup ini, akan bertambah keberkahannya jika
kita membagikannya kepada orang lain membutuhkan.
1. kunci keberkahan
keberkahan dari Allah merupakan suatu yang sangat penting bagi orang
muslim, untuk itu ada kunci yang perlu orang-orang miliki dan usahakan
untuk meraih keberkahan, yaitu:
a) beriman dan bertaqwa
orang muslim yang beriman dan bertakwa akan di limpahkan aneka
kebajikan oleh Allah baik didunia maupun diakhirat.
b) Berpedoman pada Al-qur’an
Al-qur’an adalah sumber keberkahan, apabila seseorang menjalankan
nilai-nilai dan perintah yang terkandung dalam al-qur’an, maka Allah
akan memberikan keberkahan-Nya.

2. Faktor-faktor yang menghalangi keberkahan


a) Tidak bertakwa
Kebaikan dan keberkahan terletak pada ketakwaan seseorang. Karena
dengan bertakwa kita akan selamat dari berbagai persoalan dan
menjadikan mudah untuk menghadapinya.
b) Tidak ikhlas dalam bekerja
Allah tidak akan memberkahi suatu pekerjaan yang tidak diiringi
dengan keihkhlasan.
c) Memakan harta yang haram
Allah memerintahkan semua hamba-hambanya untuk memakan yang
datang dari sumber yang halal, dan baik, dan melarang makanan-
makanan yang haram. Karena makanan yang haram merupakan
makanan yang tidak baik sehingga tidak ada nilai kebaikan dan
keberkahan di dalamnya

4
B. Analisis Mengenai Konsep Kesuksesan Dalam Tasawuf

a) Pengertian kesuksesan
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kesuksesan merupakan
keberhasilan atau keberuntungan. Sukses bukanlah suatu tujuan akhir
dengan kualitas seadanya dan menghalalkan segala cara untuk
mencapainya, melainkan sebagai suatu proses yang harus di lakukan
setahap demi setahap tergantung tujuan yang kita inginkan.
 Ciri-ciri orang yang sukses
1. Berani mengambil resiko
2. Terus mengasah diri
3. Punya mimpi besar
 Cara meraih kesuksesan lebih dalam
1. Tetapkan 3 sampai 5 tugas kecil dalam sehari
2. Putuskan apa tujuan bulanan dan mingguan anda
3. Mulai dari langkah-langkah kecil

b) beberapa amalan yang mendapatkan keberkahan dalam pekerja dan usaha


 pengertian amal dalam islam
Amal dalam islam diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan
dengan maksud tertentu. Pengertian amal dalam islam dapat bersifat
baik maupun buruk. Di dalam al-qur’an, konteks amal sebagian besar
tentang amal sholeh dan sangat sedikit tentang amal buruk.

 Amalan lainnya untuk kelancaran rezeki dan usaha


1. Membaca al-qur’an sebelum dan sesudah melaksanakan ibadah
sholat
2. Memperbanyak dzikir dan membaca surat al-ikhlas di pagi dan
sore hari
3. Memperbanyak sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan
4. Beristiqomah dengan membaca surat al-waqi’ah

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam melakukan juga di butuhkan sebuah kesemangatan, karena apabila


pekerjaan tersebut dilakukan dengan tanpa kesemangatan maka pekerjaan
tersebut akan terasa hampa, dan tentunya akan sangat berpengaruh buruk
terhadap hasil pekerjaan yang ada. Kesemangatan bekerja itu dapat muncul
dari diri sendiri dengan didukung beberapa faktor. Faktor yang terkuat adalah
faktor kesadaran diri, jika seseorang sudah menyadari dirinya akan pentingnya
kesemangatan dalam bekerja, maka dari dirinya tersebut akan timbul sebuah
energi positif yang dapat menambah kualitas dalam melakukan pekerjaan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Kholid, Amru Muhammad.Sabar dan Santun, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta


2003
Saputra, Toyib Sah. dkk , AqidahAkhlak, Toha Putra. Semarang 2004
Ismail,
Ust Labib Mz, Ajaran Tasawuf dan Thoriqot , Bintang Usaha. Surabaya
2003
Supiana dkk,Materi Pendidikan Islam, Rosda Karya. Bandung 2003
Asep Usmani.Metode Menjernihkan Nurani, Mizan Publika. Jakarta 2005

Anda mungkin juga menyukai