Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

No. Dokumen :SOP/ /


UKM /X/
2021
SOP No. Revisi :-
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/3
Kepala UPTD
Puskesmas Banggai
UPTD
PUSKESMAS
BANGGAI
ZAENAB U.HAMID,SST,MM
Nip.19771208 200312 2 010
1. Pengertian Hipertensi, ialah timbulnya desakan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
diastolik ≥ 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita
istirahat
KLASIFIKASI
1. Hipertensi kronik
Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan, dibawah
20 minggu umur kehamilan, dan hipertensi tidak
menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
2. Preeklamsia – eklamsia
Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur
kehamilan 20 minggu.
3. Hipertensi kronik (superimposed preeklamsi)
Hipertensi kronik yang disertai proteinuria
4. Hipertensi gestational
Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai
proteinuria hingga 12 minggu pascapersalinan. Bila
hipertensi menghilang setelah 12 minggu persalinan, maka
dapat disebut juga “Hipertensi Transien”.

Sebagai petugas dalam melaksanakan penanganan Hipertensi dalam


2. Tujuan
kehamilan
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Banggai

BUku Acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal


4. Referensi
tahun 2009
5. Prosedur Dilakukan
/Langkah- 1.Anamnesis pada pasien/ keluarganya
langkah
Adanya gejala-gejala : nyeri kepala, gangguan visus, rasa panas

1/2
dimuka, dyspneu, nyeri dada, mual muntah, kejang.
a. Penyakit terdahulu : adanya hipertensi dalam
kehamilan, penyulit pada pemakaian kontrasepsi
hormonal, penyakit ginjal, dan infeksi saluran
kencing.
b. Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan riwayat
kehamilan dan penyulitnya pada ibu dan saudara
perempuannya.
2. Riwayat gaya hidup : keadaan lingkungan sosial, apakah merokok
dan minum alkohol.
3. Pemeriksaan fisik :
- Kardiovaskuler : evaluasi desakan darah, suara jantung,
pulsasi
- perifer
- paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru
- Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada
hepar
- Refleks : adanya klonus
- Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade I-III
4. Pemeriksaan Obstetri : Tinggi Fundus uteri,Denyut jantung janin
5.Pemeriksaan penunjang : Protein Urine.
PEMERIKSAAN KESEJAHTERAAN JANIN
Hipertensi gestasional
Pada waktu pertama kali diagnosis,
Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin.
PENGELOLAAN DALAM KEHAMILAN
Jika kehamila <35 minggu, lakukan pengelolaan rawat jalan
1. Lakukan pemantauan tekana darah dan proteinuria serta
kondisi janin setiap minggu.
2. Jika tekanan darah meningkat,kelola sebagai preeklampsia.
3. Jika kondisi janin memburuk,atau terjadi pertumbuhan janin
yang terhambat,rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan.

PENGELOLAAN HIPERTENSI KRONIK


1. Jika pasien sebelum hamil sudah mendapatkan pengobatan
dengan obat anti hipertensi dan terpantau dengan baik,maka
lanjutkan pengobatan tersebut.
2. Jika tekanan diastolik >110 mmHg, atau tekanan sistolik ≥

2/2
160mmHg, berikan anti hipertensi.
3. Jika terdapat proteinuria,pertimbangkan superimposed
preeclampsia.
4. Pasien harus istirahat.
5. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin.
6. Jika tidak terdapat komplikasi,tunggu persalinan sampai
ateerm
7. Jika terdapat preeklampsia,pertumbuhan janin terhambat atau
gawat janin,lakukan:
- Jika serviks matang,lakukan induksi dengan oksitosin 2-
5 IU dalam 500 ml dekstrose melalui infus 10
tetes/menit atau dengan prostaglandin.
- Jika serviks belum matang,berikan prostaglandin,
misoprostol, atau kateter foley.
Observasi komplikasi seperti solusio plasenta atau superimposed
preeclampsia.

6. Diagram Alir
(bila perlu)
7. Unit terkait Dokter Umum, Bidan

8. Rekaman
Historis
Perubahan

3/2

Anda mungkin juga menyukai