Anda di halaman 1dari 12

ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

PERTEMUAN 10

PERENCANAAN KARIR

A. Tujuan Pembelajaran

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan karir pada organisasi
atau perusahaan. Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan
mampu: menjelaskan tentang pengertian karir dan perencanaan karir, langkah-
langkah dalam perencanaan karir, metode dan tahapan perencanaan karir, factor
yang mempengaruhi perencanaan karir, manfaat perencanaan karir, faktor
penghambat karir, pengertian dan manfaat pengembangan karir, manajemen karir
dan proses sosialisasi dalam karir

B. Pembahasan Materi

1. Pengertian Karir
Karir didefinisikan sebagai perjalanan pekerjaan seorang pegawai
di dalam organisasi. Perjalanan ini dimulai sejak ia diterima sebahai
pegawai baru dan beralhir pada saat ia tidak bekerja lagi dalam organisasi
tersebut.
Konsep karir adalah konsep yang netral, karena itu karir ada yang
baik dan karir yang buruk. Ada perjalanan karir yang lambat da nada yang
cepat. Tentu saja semua orang mendambakan karir yang baik dan bergulir
dengan cepat.
Jalur karir adalah urutan pekerjaan yang harus dilalui pegawai
untuk mencapai suatu tujuan karir. Jalur karir bersifat formal dan ditentukan
oleh organisasi. Jalur karir selalu bersifat ideal dan normative dengan
asumsi setiap pegaai mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai
tujuan karir.

a. Tipe Jalur Karir


ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Untuk mencapai tujuan karir selain harus melakukan perencanaan


dan pengembangan karir juga perlu dibentuk jalur karir yang
memfokuskan pada mobilitas ke depan dalam jabatan khusus. Ada 3
(tiga) tipe jalur karir yaitu sebagai berikut :
1) Jalur karir tradisional
Dimana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus ke
depan dari satu pekerjaan khusus ke pekerjaan selanjutnya.
Pekerjaan terdahulu adalah inti persiapan untuk menuju
tingkatan yang lebih tinggi.
2) Jalur karir jaringan
Merupakan suatu jaringan kerja yang vertikal dan rentetan dari
kesempatan horizontal. Adanya pertukaran dari pengalaman
pada tingkat sebelum dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3) Jalur karir dual
Mengakui bahwa spesialis tehnik dapat dan akan memberikan
kontribusi dan keahlian mereka pada perusahaan tanpa
berharap menjadi manager.

b. Tujuan Karir
Tujuan atau sasaran karir adalah posisi atau jabatan tertentu
yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersaangkutan
memenuhi semua syarat dan semua kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan jabatan tersebut.

2. Pengertian Perencanaan Karir

Perencanaan karir merupakan kegiatan atau usaha untuk


mengatakan perjalanan karir pegawai serta mengidentifikasi hal-hal yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir tertentu. Suatu proses yang
bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan individu
dengan kesempatan untuk mengisi secara sistematis.

Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama


yaitu :

a. Perencanaan Karir Individual (career planning)


ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi


latihan diagnostic dan prosedur untuk membantu individu
menentukan segi potensi dan kemampuannya. Perencanaan karir
individual meliputi :
1) Penilaian diri
2) Penilaian pasar tenaga kerja
3) Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
4) Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan
pengembangan karir
5) Perencanaan transisi karir

b. Perencanaan Karir Organisasional (organizational career planning)


Perencanan karir organizational mengintegrasikan kebutuhan SDM
dan sejumlah aktivitas karir dengan menitik beratkan pada jenjang
atau jalur karir. Tujuan perencanaan karir organizational adalah :
1) Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang
tersedia.
2) Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan
jalur karir tradisional atau jalur karir yang baru
3) Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisirn di
dalam divisi atau lokasi geografis
4) Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
5) Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training
yang diberikan oleh perpindahan karir vertikal dan horizontal
6) Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat
menyebabkan berkurangnya perputaran karyawan
7) Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan

3. Langkah-langkah Dalam Perencanaan Karir

Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun


rencana karir terdiri atas :
a. Menilai Diri Sendiri.
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau


memahami diri sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya?
Keterampilan apa yang saya miliki? Bagaimana dengan bakat dan
nilai yang saya miliki? Apakah saya
menyukainya?Mengenalikesempatan-kesempatan,keterampilan,
bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan karir.
b. Menetapkan Tujuan Karir.
Setelah seseorang dapat menilai kekuatan, kelemahan, bakat, dan
setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan
kerja, maka tujuan karir dapat dibentuk.

c. Menyiapkan Rencana-Rencana.
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain
kegiatan untuk mencapai tujuan karir.

d. Melaksanakan Rencana-Rencana.
Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan diperlukan
iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen
tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen
untuk membantu bawahan mereka.

4. Metode Perencanaan Karir

Perencanaan karir dapat dilukan dengan 3 (tiga) cara yaitu :

a. Pendidikan karir
b. Penyediaan informasi
c. Bimbingan karir

5. Tahapan Perjalan Karir


Secara umum tahapan perjalanan karir seseorang dapat
dikelompokan ke dalam 5 (lima) tahapan yang didasarkan pada usia yaitu
:
a. Pertumbuhan ( < 15 tahun)
b. Penjajakan ( 15 – 24 tahun)
c. Pemantapan (25 – 44 tahun)
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

d. Pemeliharaan ( 45 – 65 tahun)
e. Kemunduran ( > 66 tahun)

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan Karir


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan karir,
dimana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan factor-
faktor tersebut saat mereka merencanakan karir yaitu sebagai berikut :
a. Tahap kehidupan karir
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian
memandang perbedaan karir mereka pada berbagai tingkatan dalam
hidupnya.

b. Dasar karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang dan pengalaman
yang berbeda satu dengan yang lain.

Ada 5 (lima) perbedaan motif dasar karir yang menjelaskan jalan bagi
orang-orang untuk memilih dan mempersiapkan karirnya, dimana mereka
menyebutnya sebagai jangkar karir ( career anchor) yaitu antara lain :
a. Kemampuan manajerial
Tujuan karir bagi manajer adalah meningkatkan kualitas diri sendiri,
analitis dan kemampuan emosional.

b. Kemampuan fungsional teknis


Digunakan para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari
bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam
manjerial.

c. Keamanan
Digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan
kesadaran karir mereka.

d. Kreativitas
Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Ingin
membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

e. Otonomi dan kebebasan


Dasar karir ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan
agar bebas dari aturan organisasi.

7. Manfaat Perencanaan Karir


a. Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan

Perencanaan karir membantu untuk mengembangkan suplai karyawan


internal

b. Meningkatkan potensi karyawan

Perencanaan karir mendorong para karyawan untuk lebih menggali


kemampuan-kemampuan potensial mereka karena mereka
mempunyai sasaran-sasaran karir tertentu

c. Mendorong pertumbuhan

Berbagai rencana dan sasaran karir memotivasi para karyawan untuk


tumbuh dan berkembang

d. Mengurangi penimbunan

Tanpa perencanaan karir, para manajer akan mudah menimbun


bawahan-bawahan kunci yang berketerampilan dan berprestasi kerja
tinggi. Perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan
departemen personalia menjadi sadar akan kualifikasi karyawan.

e. Memuaskan kebutuhan karyawan

Dengan sedikit penimbunan dan meningkatnya kesempatan untuk


tumbuh bagi karyawan, kebutuhan-kebutuhan dan penghargaan
individual, seperti penghargaan dan prestasi, akan lebih terpuaskan.

f. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui

Perencanaan karir dapat membantu para anggota kelompok agar siap


untuk jabatan-jabatan yang lebih penting. Persiapan ini akan
membantu pencapaian rancana-rencana kegiatan yang telah disetujui.

g. Menurunkan perputaran karyawan


ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Perencanaan terhadap karir individual akan meningkatkan kesetiaan


organisasi dan oleh karena itu menurunkan perputaran karyawan.

8. Faktor-faktor Penghambat Karir

Beberapa faktornya diantaranya sebagai berikut:


a. Alergi dengan kritik
Sikap anda yang cepat merasa tersinggung dan sakit hati setiap ada
kritikan dialamatkan kepada anda,menjadikan anda sebagai orang
yang akan dijahili dan dikucilkan. Biasanya sifat seperti ini melekat
pada orang yang menganggap pendapatnya adalah yang benar,dan
orang lain salah.

b. Tidak sportif
Setiap ada kesalahn yang melibatkan anda atau tim,anda selalu
membela diri dan cari-cari kesalahan orang lain. Anda cenderung
cuci tangan dan manimpakan kesalahan pada rekan yang lain.
Seharusnya bersikaplah kesatria dengan meminta maaf jika
bersalah. Kalau atasan atau rekan menegur karena anda
keliru,terima dengan lapang dada.

c. Hitung-hitungan
Anda selalu mau bekerja atau menerima tugas sesuai dengan porsi
(biasanya anda membuat perhitungan sendiri seberapa besar
kontribusi,yang anda berikan disesuaikan dengan besarnya bayaran
yang anda terima).

d. Tidak menghargai waktu


Anda selalu terlambat dalam hal apapun,entah itu meeting,menepati
janji,datang kekantor,menyelesaikan tugas atau deadline yang
sudah disepakati.

e. Kerja serabutan
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Ini berkaitan dengan konsep dan manajemen kerja. Bila anda


bekerja tanpa perencanaan yang matang,perhitungan yang masuk
akal,dan strategi pencapaian yang jitu,maka bisa dipastikan hasilnya
juga tidak maksimal.

9. Pengembangan Karir (Career Development)


Pengembangan karir adalah proses mengidentifisikan potensi karir
pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk
mengembangkan potensi tersebut. Secara umum pengembangan karir
dimulai engan mengevaluasi kinerja pegawai. Proses ini lazim disebut
sebagai penilaian kinerja ( performance appraisal).
Pengembangan karir meliputi aktivitas-aktivitas untuk
mempersiapkan seseorang individu pada kemajuan jalur karir yang
direncanakan. Beberapa prinsip pengembangan karir adalah sebagai
berikut :
a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap pengembangan karir.
b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh
permintaan pekerjaan yang spesifik.
c. Pengembangan akan terkadi hanya jika seseorang individu belum
memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
d. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat dikurangi
dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu
yang rasional.
Titik awal [pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri,
dimana setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau
kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki beberapa kegiatan
pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen
SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagai karyawan.

10. Manfaat pengembangan Karir


a. Bagi organisasi, pengembangan karir dapat :
1) Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

2) Meningkatkan kemampuan organisasi unyuk mendapatkan dan


mempertahankan karyawan yang berkualitas.
3) Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita
mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir.
4) Mengurangi frustasi karyawan
5) Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam suatu
organisasi
6) Meningkatkan nama baik organisasi

b. Bagi karyawan, pengembangan karir identic dengan keberhasilan,


karena pengembangan karir bermanfaat untuk dapat :
1) Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya
2) Menambah tantangan dalam bekerja
3) Meningkatkan otonomi
4) Meningkatkan tanggung jawab

11. Manajemen Karir


Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang
meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan
konseling karir serta penggambaran keputusan karir.
Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang
bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi
secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area
kegiatan yang sangat luas.

12. Proses Sosialisasi Dalam Karir

a. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuah kelompok atau masyarakat . Sejumlah sosiolog
menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).
Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan oleh individu.
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

b. Jenis Sosialisasi
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua:
1) Sosialisasi Primer (dalam keluarga)
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan Sosialisasi primer
sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil
dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi
primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak
belum masuk kesekolah . Anak mulai mengenal anggota keluarga
dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu
membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak
menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola
interaksi secara terbatas di dalamnya.
2) Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan
setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam
kelompok tertentu dalam masyarakat . Salah satu bentuknya
adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi,
seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam
proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas
diri yang lama.

c. Langkah-langkah dari sosialisasi


Menurut George Herbert Mead George Herbert Mead berpendapat
bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui
tahap-tahap sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang
anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya ,
termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap
ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak
sempurna. Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada
anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut
juga belum dipahami tepat oleh anak.
2) Tahap Meniru (Play Stage)
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak


menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa . Pada
tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa
nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai
menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang
diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan
untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk
pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan
banyak orang telah mulai terbentuk
3) Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan
oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh
kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang
lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan
bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya
tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan
teman-temannya .
4) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized
Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa . Dia sudah dapat
menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan
kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-
orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat
luas.

d. Faktor-Faktor Penghambat dalam Sosialisasi


Dalam pelaksanaan sosialisasi tidak terlepas dari berbagai
hambatan-hambatan dan rintangan yakni sebagai berikut:
1) Kemampuan berbahasa
Orang yang pandai berbahasa mempunyai kecenderungan dapat
dengan mudah melaksanakan sosialisasi. Sebaliknya apabila sulit
berbahasa, sulit pula berkomunikasi. Kesulitan berbahasa bisa
disebabkan oleh antara lain sebagai berikut:
• Cacat pada bibir sumbing
• Malu berbicara, pendiam
ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

• Kurang fasih menguasai bahasa

2) Cara terbentuknya sosialisai sangat ditentukan oleh pergaulan.


Orang yang pandai bergaul dan bisa menempatkan dirinya akan
mudah menjalankan proses sosialisasi. Sebaliknya orang yang sulit
berkomunikasi, bersikap kaku, kurang beretika dan cenderung
menghambat sosialisasi. Kendala-kendala dalam bergaul, di
antaranya sebagai berikut:
• Perbedaan golongan
• Perbedaan status
• Perbedaan pendidikan
• Perbedaan sosial ekonomi

3) Kehidupan masyarakat yang terisolir.


4) Kesulitan dalam melakukan komunikasi.
5) Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu
lain.
6) Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi.
7) Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok masyarakat.

e. Tujuan sosialisasi

Beberapa tujuan sosialisasi diantaranya sebagai berikut:


1) Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup
bermasyarakat.
2) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3) Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari
melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4) Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan
kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.
5) Seseorang akan menyadari eksistensi dirinya terhadap masyarakat
di sekelilingnya.

Anda mungkin juga menyukai