Laporan PKL PTPN Xii 2023
Laporan PKL PTPN Xii 2023
Oleh :
Tri Agustin 202004019
Dea Puji Lestari 202004001
Riska Meriana 202004013
Sarifa Wulandari 202004006
Oleh :
Tri Agustin 202004019
Dea Puji Lestari 202004001
Riska Meriana 202004013
Sarifa Wulandari 202004006
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan ini diterangkan bahwa Laporan Praktek Kerja Lapang yang disusun
oleh:
Nama (NPM) : - Tri Agustin (202004019)
- Dea Puji Lestari (202004001)
- Riska Meriana (202004013)
- Sarifa Wulandari (202004013)
Telah diterima dan terdaftar di Fakultas Pertanian Universitas Pat Petulai
sebagai salah satu syarat untuk lulus dari mata kuliah Praktek Kerja Lapang pada
Program Studi Sains Perkopian Fakultas Pertanian Universitas Pat Petulai.
Tanggal Pengesahan :
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang yang
merupakan program kurikuler yang dilaksanakan mahasiswa Program S-1
Program Studi Sains Perkopian Fakultas Pertanian Universitas Pat Petulai.
Laporan PKL ini berjudul “Penerapan Teknologi Budidaya dan Pengolahan
Pasca Panen Kopi Arabika (Coffea Arabica L) PTPN XII Kebun Kalisat Jampit,
Bondowoso” disusun sebagai hasil pelaksanaan PKL mulai dari tanggal 13
Februari s/d 18 Maret 2023 di PT. Perkebunan Nusantara XII(Persero) Kebun
Kalisat Jampit, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Regi Fernandez M.P selaku dosen pembimbing
2. Bapak Samuel (Askep) dan Bapak Hamdan (Astan) di PTPN XII Kebun
Kalisat Jampit selaku Pembimbing Lapangan
3. Ibu Ela Hasri Windari. S.Si, M.Sc selaku Kaprodi Sains Perkopian.
4. PTPN V dan BUMN selaku lembaga mitra PTPN XII.
5. Orangtua
6. Mandor dan karyawan serta masyrakat di lingkungan PTPN XII yang
banyak membantu kami selama kegiatan PKL berlangsung.
Penulis manyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan masukan dari pembaca laporan ini. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua
terlebih kepada penulis.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
5.2 Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan...............................................33
5.3 Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan...........................................................35
5.4 Taksasi Buah Kopi.............................................................................................36
5.5 Pengolahan Pasca Panen....................................................................................37
5.6 Uji Citarasa dan Mutu Kopi (Cupping Test)....................................................38
BAB VI............................................................................................................................41
PENUTUP.......................................................................................................................41
6.1 Kesimpulan..........................................................................................................41
6.2 Saran....................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................42
LAMPIRAN KEGIATAN.............................................................................................44
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Magang menjadi bentuk perkuliahan melalui kegiatan langsung di
lapangan kerja. Magang ini merupakan suatu kegiatan praktek bagi
mahasiswa dengan tujuan mahasiswa mendapatkan pengalaman dari kegiatan
tersebut, yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan profesi.
Kompetensi yang dimiliki seorang calon sarjana Sains Perkopian diperlukan
untuk pelaksanaan perannya pada berbagai bidang, seperti bidang pengolahan
pasca panen kopi petik merah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
perannya seorang sarjana lulusan Prodi Sains Perkopian dituntut untuk
mempunyai sifat profesionalisme. Profesionalisme ini dapat dicerminkan dari
kemampuan analisis dan perumusan kebijakan di bidang social dan ekonomi
pertanian.
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), selanjutnya disebut PTPN XII,
merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan status Perseroan Terbatas.
Saham perusahaan secara keseluruhan dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia. PTPN XII merupakan perusahaan agribisnis yang profesional,
memiliki integritas yang tinggi utamanya dalam pengelolaan komoditi
perkebunan. Karakteristik pengelola (insan) PTPN XII setia kepada
perusahaan, selalu menjunjung tinggi dan menerapkan panduan tata nilai
(sinergi, profesionalitas, integritas, responsibilitas, inovasi dan transparansi)
yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan.
Namun, perluasan perkebunan kopi tidak hanya terbatas pada perusahaan
perkebunan besar saja, akan tetapi pada saat ini perkebunan yang dikelola
oleh rakyat juga semakin luas. Ini terbukti pada tahun 1974/1975 luas areal
kopi rakyat mencapai ± 90% dari seluruh areal tanaman kopi di Indonesia
yang tersebar dibeberapa daerah yaitu Aceh, Sumatera Selatan/Lampung, Bali
dan Sulawesi Selatan. Sedangkan daerah yang diusahakan oleh perusahaan
perkebunan besar adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan luas areal
mencapai ± 97% dari total luas perkebunan kopi di Indonesia. Dengan
demikian yang menghasilkan bahan ekspor bukan hanya perkebunan besar,
akan tetapi perkebunan kopi yang dikelola oleh rakyat juga berpotensi untuk
menghasilkan kebutuhan ekspor kopi Indonesia.. Dari hasil ekspor ini,
Indonesia mendapatkan devisa dalam jumlah besar, sehingga dapat
5
dipergunakan untuk membeli alat-alat dan bahan-bahan industri yang belum
dibuat. (Kanisius 1988).
Di samping itu tanaman kopi mempunyai fungsi sosial sebab dengan
adanya perkebunan kopi akan membuka peluang kerja bagi masyakat
sehingga berdampak pada penurunan angka pengangguran.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
(kardiovaskuler).(Dikutip dari sumber : Lahan.co.id :Web Portal Bisnis
Pertanian)
Tanaman kopi merupakan tanaman yang memiliki nama latin Coffea
canephora Pierre untuk jenis kopi robusta, dan Coffea Arabica L. untuk jenis
kopi Arabica. Berikut akan dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi dari
tanaman kopi itu sendiri:
(Dikutip dari sumber : agotek.co.id :BOTANI)
Kingdom (Kerajaan) : Plantae Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta Super Divisi : Embryophyta
Division (Divisi) : Tracheophyta Sub Divisi : Spermatophytina
Class (Kelas) : Magnoliopsida Super Ordo : Asteranae
8
- Struktur remah-derajat struktur kuat
- Porositas dan Permeblilitas baik
- Tidak berbatu
7. 7. Sifat Kimia Tanah : - pH : 5,50-6,50
- Kadar Nigtrogen total : > 0,20 %
- Fosfor tersedia (P2O5) : >30 ppm
- Kalsium Tertukar : > 0,10 me%
9
Enten cabang atau "tak enten", bila entres dari cabang kipas (waaier
tak enten) atau entres dari cabang pecut (sweep tak enten). Tanaman
baru akan tumbuh sebagai batang horizontal.
3). Cara Menyambung:
Sambungan celah (Splent Enten/Cleft Grafting) : batang bawah
dipotong mendatar 15-30 cm di atas permukaan tanah. Dibelah
membentuk huruf V ± 3-4 cm dari ujung. Entres dipotong satu ruas
yang ada bukunya, di atas buku dipotong ± 1-2 cm. Di bawah buku
dipotong ± 7 cm dan diruncingkan. Entres dimasukkan dalam celah
dan dibalut dengan tali rafia/pita kain. Diolesi parafin dan ditutup
dengan tabung keras/kantong plastik. Tutup dipertahankan selama 3-4
minggu, bila sudah tumbuh tunas baru pada batang atas, tutup dilepas.
Sambungan rata (Plak grafting), caranya sama dengan di atas,
bedanya, yaitu: batang atas dan bawah diiris dengan kemiringan yang
sama, selanjutnya dilekatkan, sehingga kambiumnya saling melekat.
Pada umumnya dilakukan dipersemaian dalam peremajaan.
Cara kina/Kina Grafting
Dilakukan pada tanaman yang batang bawahnya lebih besar dari entres.
Batang bawah diiris miring ke bawah sepanjang ± 3 cm pada
ketinggian 10-15 cm dari leher akar. Entres diiris tegak simetris, tapi
hanya 1 bidang saja. Entres disisipkan pada irisan batang bawah dan
dibalut. Perlakuan selanjutnya sama dengan yang lain. Batang bawah
baru diadakan pemotongan setelah sambungan itu sudah jelas hidup.
Sambungan tidak berhasil dapat dipindahkan ke bagian lain pada
batang yang sama.
4) Menyetek
Waktu menyetek : pada akhir musim penghujan, yaitu pada akhir bulan
April-Mei, atau sampai bulan Juni.
Sumber stek terdiri dari: bahan stek dapat dibeli dari para penangkar
benih/bibit, kebun entres/kebun produksi. Bahan stek berupa ujung
wiwilan/cabang liar yang sehat dan tumbuh subur, serta berasal dari
varietas/klon yang dianjurkan. Bahan yang dipakai adalah ruas kedua
10
dan ketiga dari ujung batang yang masih pipih. Mata sirung (knop)
sedapat mungkin dihilangkan.Kapasitas tumbuh: Ruas kedua dapat
tumbuh 90% dalam waktu 1 bulan, ruas ketiga 80% dan ruas keempat
70%.
2.2.2 Teknik Penyemaian Benih Cara generatif
1.) Menyambung
Penyemaian dilakukan ± 9-12 bulan sebelum waktu penyambungan.
Waktu yang diperlukan sejak bibit disambung hingga siap tanam di areal
pertanaman 4-10 bulan.
2). Menyetek
Bedengan tertutup : bedengan tanah dibuat dengan ukuran panjang
220 cm, lebar 140 cm dan tinggi 15 cm. Jarak antara bedengan ± 75 cm.
Tanah dalam bedengan tidak perlu diolah. Buat kotak kayu yang
panjangnya 2 m, lebar 120 cm, dan tinggi 60 cm. Sisi atas dan bawah
kotak tidak perlu ditutup. Tempatkan kotak pada bedengan yang sudah
dibuat. Dasar kotak diisi kerikil kecil-kecil setebal ± 5 cm dan di atas
lapisan kerikil diberi pasir yang sudah dicuci setebal ± 20 cm. Bedengan
hanya sekali-sekali disiram.
Bedengan terbuka: di tempat yang sudah ada naungannya, dibuat
bedengan tanah dengan ukuran panjang ± 5-10 m, lebar 120 cm dan
tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan ± 75 cm. Tanah sebaiknya ditanggul
dengan papan atau seng agar tidak tererosi/longsor. Tanah di atas
bedengan di cangkul, kemudian dicampur pasir dengan perbandingan
1:1. Bedengan diberi naungan/atap dari daun kelapa atau alang-alang
seperti pada bedengan penyemaian benih.
Cara penyemaian :
mengurangi penguapan.
11
Pertumbuhan akar stek kopi dapat dirangsang dengan merendam stek
Pada bedengan tertutup, sisi kotak sebelah atas ditutup dengan plastik
dan diikat kuat supaya tidak kabur. Penyiraman dilakukan 5-10 hari
Setelah berumur 2-3 bulan atau panjang tunasnya ± 3-4 cm stek sudah
semai.
12
2.3.1 Pemupukan
Pada umur 3 bulan, pupuk dibenamkan ke dalam tanah di sekeliling
bibit sejauh 7 cm. Pada umur 5 bulan dan selanjutnya pupuk
dibenamkan dalam tanah pada parit kecil yang dibuat di tengah-tengah
barisan bibit.
Pemupukan pada bibit yang di tanam di dalam polybag dilakukan
dengan cara membenamkan pupuk pada parit kecil yang dibuat
mengelilingi bibit.
Dosis pupuk :
Umur 3 bulan: ZA=25 gram; Urea=10 gram; TS=10 gram;
NPK=75 gram.
Umur 5 bulan: ZA=50 gram; Urea=25 gram; TS=25 gram;
NPK=125 gram.
Umur 7 bulan: ZA=75 gram; Urea=50 gram; TS=50 gram;
NPK=200 gram.
Umur 9 bulan: ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram;
NPK=250 gram.
Umur 12 bulan: ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram;
NPK=300 gram.
2.2.2 Pengaturan Intensitas Naungan
Bibit di persemaian: 80-90 %. Bibit di pembibitan:- 30-10 minggu
sebelum dipindah ke lapang: 75 %- 4 minggu sebelum dipindah ke
lapang: 50 %- 4-0 minggu sebelum dipindah ke lapang: 40 %.
13
Gondang-gandung / rorak dibuat sejak TBM 1
Pembuatan Gondang-gandung
Kebruk pendem dimulai pada TBM II dilaksanakan menjelang
musim hujan,untuk tanah miring kebruk terasan
Jalan kebun / gantangan dibersikan secara manual
b) Pemeliharaan Jalan dan Saluran Air
Pemeliharaan jalan dikerjakan minimal 2 kali setahun dan sekali
pada akhir musim hujan
Saluran air dijaga agar tetap berfungsih
Pada areal “becer” agar dibuat saluran penuntasan / drainage, jika
pada daerah tersebut tanaman banyak mati maka penyulaman /
penanaman agar dibuat sistem “sistem surjan” .
c) Pengendalian Gulma
Dilakukan secara mekanis /manual, tidak mengunakan herbisida.
Diutamakan dengan “Jombretan” dan hasil jombretan dimulasakan
dilingkaran pohon hingga cukup tebal sehingga dapat menekankan
pertumbuhan pada gulma. Hasil jombretan dimulsakan ini secara
berkala diulang. Menjelang kemarau mulsa yang tebal yang
dilingkarkan pohon disemprot mengunakan EM 4/F2 dan ditutup
mulsa lagi atau dibenam / dicangkul sehingga menjadi
bokhasi,sekaligus antisipasi dampak kemarau.
d) Menyulam
Perlu diusahakan bibit sulaman dari TBM 1 disiapkan seumur
dengan tanaman yang disulam,mengunakan polybag dengan
ukuran yang lebih besar,sehingga tanaman sulaman
pertumbuhanya dapat sama dengan tanaman sekitarnya /
pertumbuhan tidak tertinggal.
TBM 1 penyulaman dilakukan 1-2 bulan setelah tanam
TBM II, TBM III Sulaman dengan membuat lubang sulam,
sesuai populasi
e) Pangkasan
14
Tujuan dari pangkas TBM adalah untuk menyiapkan pohon-pohon
TM dengan habistus yang kuat dan baik,artinya ketinggian pohon
terjangkau waktu pemetikan buah,percabangan kuat tersebar
merata,serta sirkulasi udara. Untuk tujuan tersebut harus diusahakan
tinggi pohon serta jumlah cabang yang optimum dengan cara
pemangkasan sedini mungkin. Pada TBM dilaksanakan pangkas
bentuk,pada masa vegetatif (sebelum 21 Maret).
f) Pemupukan dan Pemberian Bahan Organik
Definisi pupuk menurut Imam Muhali (1981) adalah: Bahan yang
ditambahkan kedalam tanah dengan maksut untuk mempertinggi
kadar unsur hara yang diserap tanaman dari dalam tanah, sehingga
pertumbuhan, hasil, kualitas atau nilai gizi (Nutritive value) dari
tanaman yang tumbuh daitasnya dapat ditingkatkan.
Tujuan dari pemupukan bukan untuk mencari produksi yang
maksimal, tetapi produksi yang optimal, diperoleh keuntungan yang
maksimal (M. Sholeh dan Mudrig Yahmadi, 1979). Pemupukan
dilakukan untuk mempertahakan dan memperbaiki kesuburan tanah,
sehingga produktivitas tanah dapat meningkat dan kita peroleh hasil
tanaman yang optimal.
Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman
Untuk pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan sinar
matahari, air, gas O2 dan CO2 juga memerlukan unsur-unsur
hara yang diserap dari dala tanah. Apabila tanaman kekuragan
unsur hara pertumbuhannya akan menderita, produksi menurun
dan bahkan dalam beberapa hal tertentu bisa mengakibatkan
mematianya.
g) Pupuk Organik
Bahan organik (BO) merupakan salah satu bahan yang
dipergunakan dalam proses produksi “Bio product”. Disamping itu
BO dapat meningkatkan kandungan BO tanah yang umumnya
dilingkungan PT Perkebunan Nusantara XII (Prosero) rendah sampai
dengan sedang. Bahkan organik dapat diperoleh dari kotoran hewan,
15
ataupun dengan memanfaatkan sebuah bahan sisa tanaman (Residual
crop) yang ada dikebun atau dari luar kebun yang dapat berfungsi
sebagai sumber bahan organik.
16
-Mempermudah pengendalian penyakit
-Peroleh bentuk tanaman yang ideal
Persiapan Panen
-Taksasi bunga
-Pengamatan bunga menjadi buah
-Taksasi buah
-Kriteria panen
-Sarana panen
17
5. Hasil hitungan tiap contoh, tiap blok / tahun tanam dihimpun dan
dicari rata – rata gelondongan per tahun tanam, kemudian dijadikan
keping sampai ketemu kopi pasar.
2.6 Pengolahan Pasca panen dan Uji Cita Rasa (Cupping Test)
2.6.1 Pengolahan Pasca Panen
Mutu dan citarasa seduhan biji kopi sangat dipengaruhi oleh jenis
kopi, kualitas panen, lokasi pertanaman, sistem agronomis, metode
pengolahan dan sortasi. Mutu kopi yang baik hanya dapat diperoleh dari
buah kopi yang telah masak dan cara pengolahan yang tepat. Buah kopi
hasil panen harus segera diolah karena buah kopi mudah rusak secara
kimiawi dan biologis. Keterlambatan pengolahan menyebabkan
hilangnya citarasa khas kopi dan menimbulkan cacat citarasa. Perubahan-
perubahan internal dalam buah kopi karena pengolahan yang tidak tepat
dapat menyebabkan cacat citarasa rioy, rubbery dan- fermented.
Perubahan-perubahan kondisi eksternal yang tidak baik selama
pengolahan kopi dapat menyebabkan cacat citarasa earthy (bau tanah),
musty (bau apek) dan hidy (kulit sapi) (Lingle, 2011). Secara umum
proses pengolahan buah kopi dibagi atas dua kelompok, yaitu pengolahan
kering (dry process) dan pengolahan basah (wet process).
Kopi mutu asalan dari Indonesia masih tergolong rendah karena
banyak mengandung biji kopi cacat dan bercampur dengan barang-
barang non-kopi. Cacat biji kopi yang penting adalah biji hitam, biji
coklat, biji pecah dan biji berlubang. Sebaran cacat mutu kopi adalah
13,5% biji berlubang karena hama bubuk buah, 36,9% biji hitam karena
petik muda, 7,8% biji pecah karena Penggilingannya kurang tepat, dan
37,7% merupakan biji coklat, berkulit ari, bertutul-tutul karena
fermentasi dan penggilingan kurang tepat, sena 3,8% merupakan biji
bercampur batu, gelondong kering, dan tanah kering. Perbaikan mutu
sangat diperlukan dengan perbaikan penanganan sejak prapanen, masa
18
panen dan pasca panen. Perbaikan mutu pada prapanen ditekankan pada
pengendalian hama dan penyakit sebaik mungkin, utamanya serangan
hama bubuk buah (PBKo) oleh Stephanoderis hampei yang
menyebabkan biji berlubang. Perbaikan mutu masa panen ditekankan
pada pemetikan selektif, yaitu panenan hanya pada buah yang telah
merah. Perbaikan mutu pasca panen harus dititik-beratkan pada
penggunaan peralatan pengolahan kopi yang tepat seperti cara
pengeringan, dan sortasi yang baik. (sumber: Yusianto dan Sukrisno
Widyoutomo : Buku Pusat Penilitian Kopi dan kakao :2018)
Cita rasa kopi sangat penting sehingga seorang panelis akan bertindak
sebagai alat ukur (cup taster). Cup taster tersebut harus peka sekaligus
konsisten, kepekaannya meliputi kepekaan mengenali, kepekaan
membedakan dan kepekaan membandingkan. Cup taster akan melakukan
kegiatan yang disebut Cupping, mengingat mutu kopi akan dinilai setelah
kopi disangrai dan digiling. Setelah itu, penilaian pun dilakukan saat kopi
diseduh. Aroma kopi yang muncul akan berbeda-beda tergantung asal
kopinya. Uji citarasa kopi ini dilakukan secara inderawi, yaitu melalui
aroma dan rasa. Citarasa yang muncul sangat penting, khususnya di
segmen spesialti.
Coffee cupping pada awalnya dipelopori oleh Clarence E. Bickford
dari San Fransisco (AS) di pertengahan akhir abad ke-19. Metodenya
semakin berkembang dan terus disempurnakan. Apabila anda sudah
menjadi cup taster yang berpengalaman, maka anda dapat mengetahui
perbedaan cita rasa kopi dari daerah penghasilnya melalui cara yang
sederhana yaitu dengan mencium aroma dan merasakan seduhan
kopinya. Hal itu dikarenakan ketika anda melakukan cupping terjadi satu
seri tahapan yang berakhir dengan evaluasi sensorik menggunakan
olfaksi, gustasi, dan sensasi di dalam rongga mulut (mouth feel).
Secara umum citarasa utama pada kopi adalah fragrance (bau kopi
bubuk kering), aroma (bau sedap), flavor (khas bau kopi), body
(kekentalan), acidity (rasa asam enak), bitterness (rasa pahit), dan
19
sweetness (rasa manis). Sedangkan indikator lain untuk menilai citarasa
adalah keseimbangan rasa, kebersihan rasa, dan keseragaman rasa.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Minggu Ke
No. Nama Kegiatan
1 2 3 4
1. Lahan Pembibitan
20
3.3 Metode Praktek Kerja Lapang
3.3.1 Metode Observasi
Praktek, pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap obyek atau
tanaman kopi dengan maksud untuk mendapatkan data yang sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya.
3.3.2 Metode wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab dengan responden dari pihak mandor PTPN
XII guna memperoleh data secara tepat dan akurat.
3.3.3 Studi Pustaka
Dengan mengumpulkan data dari buku-buku referensi dan brosur- brosur
dari instansi maupun sumber-sumber lain.
21
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN LEMBAGA PERUSAHAAN
22
3. Menghasilkan profit yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan
berkembang untuk meningkatkan nilai bagi shareholders dan
stakeholders lainnya.
4. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta
peduli pada kelestarian alam dan tanggung jawab sosial pada
lingkungan usaha (community development).
23
4.1.3 Tujuan Umum PTPN XII adalah:
1. Memupuk keuntungan untuk menunjang kebijakan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya
di sektor pertanian sub sektor perkebunan.
2. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan di bidang perkebunan
3. Menyediakan lapangan kerja
4. Memelihara kekayaan alam dan kelestarian Sumber Daya Alam
24
i) Sumberdaya manusia dibangun melalui pengembangan kompetensi
sebagai bentuk investasi.
j) Penghargaan diberikan berdasarkan kompetensidan kinerja.
k) Hubungan industrial yang harmonis dikembangkan atas dasar
kemitraan yang setara.
l) Hubungan kerja sama yang sinergis dengan masyarakat,
pemerintah dan stakeholders lainnya, dilaksanakan untuk menjaga
kelestarian lingkungan dan mengembangkan tanggung jawab sosial
pada masyarakat sekitar.
2. Tata Nilai Insan PTPN XII.
Setiap insan N12 dalam mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan
selalu menjunjung tinggi dan menerapkan panduan tata nilai yang
disebut dengan akronim SPIRIT, yang terdiri atas nilai-nilai Sinergi,
Profesionalitas, Integritas, Responsibilitas, Inovasi dan Transparansi.
a) Sinergi adalah selalu memadukan berbagai kekuatan yang saling
mendukung untuk mencapai hasil yang terbaik.
b) Profesionalitas merupakan wujud dari sikap insan N12 sebagai
pelaku agribisnis yang loyal kepada perusahaan dan memiliki
komitmen yang tinggi, dalam menjalankan tugas dan perannya,
menghasilkan produk bernilai tinggi, dan selalu berupaya
meningkatkan kompetensi.
c) Integritas adalah selalu berpegang teguh pada prinsip kebenaran
dalam menjalankan tugas dan perannya sesuai peraturan yang
berlaku secara jujur, konsisten, ikhlas dan sepenuh hati.
d) Responsibilitas (Tanggung Jawab) berarti selalu menggunakan
logika berpikir (untuk mempertimbangkan untung dan rugi),
kesadaran diri, mengembangkan imajinasi maupun mendengarkan
suara hati dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan.
e) Inovasi merupakan kemampuan mengembangkan dan memperbaiki
diri atau keadaan secara kreatif dengan semangat hari esok harus
lebih baik dari hari ini dan kemarin.
25
f) Transparansi adalah landasan untuk menjunjung tinggi keterbukaan
dan keadilan.
26
5. Tertib
Insan PTPN XII (Persero) meyakini bahwa tertib adalah salah satu
bagian dari sikap mental disiplin. Dalam bekerja, insan PTPN XII
(Persero) selalu melakukan kerja secara tertib. Tertib menyangkut
aspek : tertib administrasi, tertib biaya, tertib pekerjaan.
6. Tanggung Jawab
Tanggung adalah sikap hidup insan PTPN XII (Persero) yang
timbul sebagai akibat dari melakukan aktifitas kerja. Tanggung jawab
adalah beban resiko yang harus ditanggung oleh masing-masing insan
PTPN XII (Persero). Hal ini disadari karena segala tindakan sudah
dipikirkan dan dipertimbangkan terlebih dahulu.
7. Peka
Peka adalah sifat tanggap terhadap situasi dan kondisi yang ada.
Setiap insan PTPN XII (Persero) tertanam kepekaan dalam
mengantisipasi keadaan, sehingga dalam dirinya selalu muncul usaha
atau tindakan untuk menangkap situasi sebagai peluang.
8. Peduli
Peduli adalah mau tahu, dan selalu ikut merasa, pada batasan yang
lain peduli bisa berarti empati. Manajemen yang dijalankan oleh setiap
insan PTPN XII (Persero) berasaskan pada empati.
9. Patuh
27
L.M.O.D (Land Bow Matscapij Ond Djember), tahun 1958 dinasionalisir
pemerintah RI dengan nama PPN Baru-Pirae Unit A, tahun 1961 bernama
PPN Kesatuan Jawa Timur VII, tahun 1963 bernama PPN Antan XII, tahun
1968 bernama PPN XXVI, tahun 1972 bernama PT. Perkebunan XXVI
(persero), tahun 1995 bernama PT. Perkebunan Kelompok Jawa Timur dan
pada tahun 1966 berubah nama menjadi PT. Perkebunan Nusantara XII
hingga saat ini.
Perkebunan Kalisat-Jampit terletak di Desa Kalisat Kecamatan Sempol
Kabupaten Bondowoso dengan jarak tempuh ± 50 km dari kota Bondowoso.
Kebun Kalisat-Jampit berkantor pusat di Surabaya. Kebun ini termasuk dalam
Group Inspektur Wilayah II PTPN XII yang berkedudukan di Jember
(meliputi budidaya karet, kakao, kopi, kelapa dan tanaman hortikultura)
dengan letak geografi 96,80 oLS ; 06,60 oBT, ketinggian 1100-1550 m dpl.
Berdasarkan data yang didapat, tanah di Kebun Kalisat-Jampit lebih dominan
tanah andosol dengan tekstur galuh, struktur remah, porositas baik dengan PH
tanah 5,5-6,6. Tipe iklim berdasarkan Schmidt dan Ferguson digolongkan tipe
iklim C (agak basah – D (sedang) dengan curah hujan 1000-3000 mm/tahun.
Suhu udara maksimun 30 oC dan minimum 0 oC.
Perkebunan Kalisat-Jampit dipimpin oleh seorang Manajer yang
membawahi beberapa Asisten Tanaman, mulai Wakil Manajer atau yang
sering disebut Sinder Kepala (SK), Asisten Tanaman (Sinder), Asisten
Teknologi Pengolahan, Kepala Tata Usaha dan Mantri Kesehatan. Di
Perkebunan Kalisat-Jampit terdapat 14 Afdeling dengan luas total
keseluruhan 3.917,10 ha. Kopi arabika merupakan komiditi utama yang
dibudidayakan di Perkebunan Kalisat-Jampit, akan tetapi saat ini juga
dibudidayakan tanaman Sengon, Makadamia, Balza, Casia vera, Akasia
digoren, Pinus dan juga strawbery. Selain perkebunan juga dikembangkan
wisata alam kawah Ijen dan juga penginapan yang teketak di Kalisat dan
Afdeling Jampit.
28
4.3 Peta Wilayah PTPN XII Kalisat Jampit
Peta wilayah
Perkebunan Kalisat-Jampit terletak di Desa Kalisat Kecamatan Sempol
Kabupaten Bondowoso dengan jarak tempuh ± 50 km dari kota Bondowoso.
Kebun Kalisat-Jampit berkantor pusat di Surabaya. Kebun ini termasuk
dalam Group Inspektur Wilayah II PTPN XII yang berkedudukan di Jember
(meliputi budidaya karet, kakao, kopi, kelapa dan tanaman hortikultura)
dengan letak geografi 96,80 oLS ; 06,60 oBT, ketinggian 1100-1550 m dpl.
Berdasarkan data yang didapat, tanah di Kebun Kalisat-Jampit lebih
dominan tanah andosol dengan tekstur galuh, struktur remah, porositas baik
dengan PH tanah 5,5-6,6. Tipe iklim berdasarkan Schmidt dan Ferguson
digolongkan tipe iklim C (agak basah – D (sedang) dengan curah hujan
1000-3000 mm/tahun. Suhu udara maksimun 30 oC dan minimum 0 oC.
Data Curah hujan dapat dilihat di lampiran I.
Di Perkebunan Kalisat-Jampit terdapat 14 Afdeling dengan luas total
keseluruhan 3.917,10 ha. Sedangkan untuk pabrik mempunyai luasan lahan
6 ha. Kopi arabika merupakan komiditi utama yang dibudidayakan di
Perkebunan Kalisat-Jampit, akan tetapi saat ini juga dibudidayakan tanaman
Sengon, Makadamia, Balza, Casia vera, Akasia digoren, Pinus dan juga
strawbery. Selain perkebunan juga dikembangkan wisata alam kawah Ijen
dan juga penginapan yang teketak di Kalisat dan Afdeling Jampit.
29
BAB V
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
30
Media tanam yang digunakan pada awal pembibitan adalah polibag agar
dapat menjaga pertumbuhan bibit yang maksimal media pembibitan polibag
adalah berikut.
Kebutuhan polibag 120% (100% kebutuhan tanam, 5% seleksi, 5% risiko
angkutan, 5% sulaman, dan 5% risiko kerusakan pembibitan)
Ukuran polibag (bila akan ditanam dalam umur kurang lebih 1tahun yaitu
20x30x0,001%cm plastik warna hitam, diberi lubang sebanyak 20 lubang
, 18 lubang disamping dan 2 lubang dibagian bawah.
Penataan polibag, salah satu teknis penataan polibag adalah: dilakukan
penganjiran untuk posisi polibag (sesuai jarak antar polibag) lebih
dahulu, kemudian polibag yang sudah berisi media diletakan menempel
anjir lurus satu arah. Polibag diuruk (agar tidak roboh) yang diambilkan
tanah antar guludan sekaligus untuk pembuatan parit.
Campurkan tanah untuk media isi polibag dapat menggunakan campuran
2:1 yaitu pupuk kandang dan tanah.
Campuran tanah lapisan atas (top soil) dan pupuk kandang difumigasi
(disucihamakan) dengan inseksida.
Polibag diisi sampai 2cm dari tepi atas.
Perbanyakan tanaman berperan penting untuk menghasilkan tanaman
baru sejenis yang berkualitas. Sifat unggul, seperti lebih cepat berbunga dan
berbuah, berpotensi lebih mudah diwariskan ke tanaman baru dengan cara
perbanyakan secara vegetatif seperti cangkok, setek okulasi, dan sambung.
Untuk mendapatkan hasil penyambungan yang baik ada beberapa hal
yang harus diperhatikan
Entres batang atas yang disiapkan dari bibit asal benih varietas anjuran.
Umur bibit yang dapat diambil entresnya jika umurnya minimal berumur
4 bulan.
Entres batang atas juga dapt diambildari pohon induk. Umur tunas air
yang dijadikan batang umur 5-6bulan ( batang sebesar pensil) sudah dapt
disambung.
Masing-masing gulud disambung dengan klon yang sama
Menggunakan klon ajuran.
31
Perbanyakan dengan cara penyambungan ada 2 macam
a) Setek sambung
Adalah cara perbanyakan dengan membuat setek berakar dari batang
bawah kemudian disambung dengan variietas batang atas
b) Sambung setek
Adalah pembuatan bibit sambungan dengan cara melakukan
penyambungan terlebih dahulu entres atas dan bawah baru kemudian
disetek.Cara perbanyakan tersebut terbukti lebih efesien, lebih hemat,
dan hasilnya memuasakan.
Di kebun kalisat jampit tidak hanya memiliki bibit sendiri, mereka juga
membeli bibit dari puslitkoka jember. Kemudian untuk perawatan bibit polibag
karna bibit berada didalam polibag dan disungkup menggunakn plastik, yang
hanya dibuka seminggu 2x agar pencahayaan merata
Disiram saat pembukaan sungkup
Menyiang rumput-rumput yang tumbuh di media polibag
Setiap bulan menjelang pemupukan, media polibag dikecroh
ringan/digemburkan.
Pemupukan : - lewat tanah sesuai rekomendasi, lewat daun sebulan sekali
dengan pemupukan daun konsentrasi 0,3-0,5%, dengan GEER
100cc/bibt, diikuti penggeburan tanah.
Sulaman, segera dilakukan sebelum bibit berumur 1 bulan
Seleksi, dilakukan setiap bulan terhadap bibit yang pertumbuhannya
kerdil, terserang hama/penyakit dengan dicabut
Pemberantasan hama/penyakit dilakukan secara prefentif.
a. Hama : dengan insektisida metidation 0,10-0,15%
b. Penyakit : dengan fungsi mankozed 0,20-0,30%
c. Nematoda: dengan karbofuran/aldicard 25gr/m atau 1,5-2,0 gr/pohon.
Tiga bulan sebelum tanam dilapangan naungan dibuka secara bertahap.
a. Tahap I : 25%
b. Tahap II : 50%
c. Tahap III: 100%
32
Bibit dalam polybag siap tanam berumur 12 bulan, memiliki cabang
primer 4 pasang.
5.2 Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan
Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan Adalah cara yang dilakukan
untuk melindungi tanaman dari berbagai ancaman yang dapat menggagu
pertumbuhan pada tanaman, pemeliharaan TBM Kopi adalah
5.2.1 Pengolahan tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah agar
menjadi gembur dan subur, sehingga mampu menyimpan unsur hara
dalam tanah lebih banyak.
Pemeliharan teras pada tanah miring
Petak kecroh dilaksanakan dua kali menjelang pemupukan
Pada tanah rawan pecah, ditambah kecrohan pada saat menjelang
kemarau
Gondang-gandung/ rorak dibuat sejak TBM 1
Kebruk pendem dimulai pada TBM II dilaksankan menjelang
musim hujan, untuk tanah miring kebruk terasan.
Jalan kebun / gentangan dibersihan secara manual.
5.2.2 Pengendalian Gulma/Penyiangan
Interval penyiangan disesuaikan dengan kondisi tanaman, penyiangan
dimaksudkan supaya media tanam tetap bersih dan juga untuk meminimalisir
terjadinya perebutan unsur hara sehingga bibit dapat tumbuh normal. Selain
itu penyiangan dimaksudkan agar organisme pengganggu tidak berkembang
disekitar pembibitan. Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan
menggunakan tangan atau koret Setelah melakukan penyiangan, media
tanam dikecrok agar tanahnya menjadi lebih baik. Di PTPN XII kalisat
jampit terdapat Tiga cara penyiangan, yaitu : (1)Penyiangan Manual
(dilakukan oleh tenaga manusia) (2) Penyiangan Mekanis (dilakukan oleh
tenaga mesin) (3)Penyiangan Kimiawi (dilakukan dengan penyemprotan
dengan bahan kimia).
5.2.2 Penyulaman.
Penyulaman adalah teknik memperbaiki atau menanam kembali
tanaman kopi yang mati akibat serangan hama dan penyakit, tujun dari
33
penyulaman adalah memperbaiki dan mengoptimalkan tanaman yang
dibudidayakan akan tetap bisa berproduktivitas dengan bai ketika
waktu panen tiba
5.2.3 Pangkasan
Pangkasan pada Tanaman belum menghasilkan terjadi sebanyak 2
kali, yaitu pada tanaman kopi yang telah mencapai tinggi 120 cm dan
160 cm, tujuan dari pemangkasan ini adalah mengoptimalkan tanaman
kopi itu sendiri agar mendapat sinar matahari secara merata dan ketika
panen pohon kopi yang akan diambil buahnya mudah untuk dijangkau
oleh pemertik kopi.
5.2.4 Pemupukan dan Pemberian bahan Organik
Pemupukan dilakukan untuk memenuhi unsur hara yang dibutuhkan
tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan normal. Di Kebun Kalissat
Jampit pemupukan dilakukan setiap setiap bulan. Pada minggu I
menggunakan pupuk lewat tanah (anorganik) dengan dosis yang sudah
ditentukan (Tabel 4)
Tabel 2. Dosis Pemupukan
Jenis Pupuk dan Dosis (gr)
Umur (Bulan)
Urea SP36 KCl Jumlah
1 1 0,25 0,25 1,5
2 1 0,25 0,25 1,5
3 1 0,25 0,25 1,5
4 2 0,5 0,5 3
Jenis Pupuk dan Dosis (gr)
Umur (Bulan)
Urea SP36 KCl Jumlah
5 2 0,5 0,5 3
6 2 0,5 0,5 3
7 3 1 1 5
8 3 1 1 5
9 3 1 1 5
10 4 1,5 1,5 7
11 4 1,5 1,5 7
12 4 1,5 1,5 7
Untuk menambah unsur hara pada bibit juga diberikan GEER dan
pemupukan lewat daun Geer merupakan bahan yang terbuat dari
campuran urine sapi, pupuk kandang dan urea dengan perbandingan 1
34
kg pupuk urea, 5 kg pupuk kandang, 10 liter urine sapi dan sisanya air
samapai mencapai 100 liter. Pengaplikasian geer dapat dilakukan
setiap 2 minggu 1 kali
35
tujuannya adalah memperbaiki tanaman itu sendiri agar bisa
berproduktivitas dengan baik pada saat panen berlangsung.
5.3.3. Pengendalian Gulma
Pengendalian Gulma pada tanaman kopi sangat berpengaruh
terhadap produktivitasnya, selain mengoptimalkan tanah agar dapat
menyerap makanan dengan baik, pengendalian gulma juga dapat
meningkatkan produktivitas tanaman kopi, karena unsur zat hara dan
lainnya tidak terbadi dengan gulma disektiran pohon kopi yang
dibudidayakan. Di PTPN XII pengendalian gulma terdapat 3 cara,
yaitu (1)Pengendalian manual dengan tenaga manusia(2)pengendalian
mekanis dengan mesin(3)pengendalian kimia dengan penyemprotan
bahan kimia.
5.3.4. Pengendalian hama
Pengendalian hama adalah pengoptimalan tanaman kopi agar tidak
mudah terserang hama dan penyakit, contohnya dengan pengenndalian
kimia dan pengecekan tanaman kopi yang terserang hama dan
penyakit.
36
Apabila dalam pengambilan sampling tepat pada kopi mati/sulaman,
sampling digeser ke sampingnya yang pohonnya produktif.
Tiap pohon yang disampling dihitung buahnya satu persatu dengan
menggunakan alat hand counter.
Hasil hitungan tiap contoh,tiap blok dihimpun dan dicari rata-rata
gelonfongnya per tahun tanaman, kemudian dijadikan keeping dan
perhitungan dalam kopi yang siap dipasarkan.
37
2) Sortasi pada bak penerimaan
3) Pemisahan Biji kopi merah, bancut,rambangan, dan kopi
hiijau, dan kopi kering.
4) Fermentasi
5) Pencucian
6) Penjemuran kopi HS
7) Penggrebusan
8) Pengayakan
9) Penyimpanan pada ruang Silo
10) Sortasi dan pengemasan
11) Penyimpanan dan penggudangan.
12) Pemasaran dalam bentuk Greanbean
5.5.2. Pengolahan Kering (Dry Procces)
Pengolahan kering yang dilakukan adalah buah kopi yang
memeiliki warna hija dan kering pada proses bak penyortiran,
tahapan proses pengeringan adalah sebagai berikut :
1) Penimbangan
2) Sortasi Pada Bak penerimaan
3) Penjemuran
4) Penggrebusan dan pengayakan
5) Sortasi biji kopi
6) Siap Delivery
38
aroma dan rasa. Citarasa yang muncul sangat penting, khususnya di segmen
spesialti.
Coffee cupping pada awalnya dipelopori oleh Clarence E. Bickford dari
San Fransisco (AS) di pertengahan akhir abad ke-19. Metodenya semakin
berkembang dan terus disempurnakan. Apabila anda sudah menjadi cup
taster yang berpengalaman, maka anda dapat mengetahui perbedaan cita
rasa kopi dari daerah penghasilnya melalui cara yang sederhana yaitu
dengan mencium aroma dan merasakan seduhan kopinya. Hal itu
dikarenakan ketika anda melakukan cupping terjadi satu seri tahapan yang
berakhir dengan evaluasi sensorik menggunakan olfaksi, gustasi, dan
sensasi di dalam rongga mulut (mouth feel).
Secara umum citarasa utama pada kopi adalah fragrance (bau kopi bubuk
kering), aroma (bau sedap), flavor (khas bau kopi), body (kekentalan),
acidity (rasa asam enak), bitterness (rasa pahit), dan sweetness (rasa manis).
Sedangkan indikator lain untuk menilai citarasa adalah keseimbangan rasa,
kebersihan rasa, dan keseragaman rasa. Lalu secara khusus, cita rasa
ditentukan dari:
1. Aroma. Fragrance (bau dari kopi ketika masih kering) dan aroma (bau
dari kopi ketika diseduh dengan air panas) adalah aspek dari aroma
yang dapat dinilai melalui tahapan berikut: Mencium bubuk kopi yang
berbeda dalam mangkok sebelum di tuang dengan air, mencium aroma
saat mengaduk permukaan kopi seduhan, dan mencium aroma kopi saat
kopi sudah larut.
2. Flavour. Flavour menunjukan sifat khusus yang merupakan kombinasi
antara aroma, acidity dan after taste. Flavour di rasakan pada lidah
sekaligus pada hidung ketika aroma uap mengalir dari mulut ke hidung.
Flavour akan menentukan nilai pada kualitas dan kompleksitas.
3. After taste. After taste adalah lama bertahannya suatu flavour positif
(rasa dan aroma) yang berasal dari langit-langit belakang mulut dan
bertahan setelah kopi dibuang atau ditelan. Jika after taste langsung
hilang dan tidak enak maka diberikan nilai rendah.
39
4. Acidity. Acidity sering digambarkan sebagai rasa asam yang enak, atau
masam jika tidak enak. Acidity yang baik akan terasa manis seperti
rasa buah segar yang langsung terasa saat kopi diseruput. Sebaliknya
acidity yang terlalu dominan dikategorikan tidak enak. Acidity yang
tinggi seperti pada kopi Kenya dan acidity yang rendah seperti kopi
Sumatra biasanya menjadi acuan para cup taster.
5. Body. Body adalah rasa ketika kopi masuk kedalam mulut khususnya
antara lidah dan langit-langit mulut. Biasanya body yang kental
mendapat nilai yang tinggi. Namun body yang ringan juga dapat
memiliki rasa enak di mulut. Kopi yang memiliki body yang kental
seperti kopi Sumatra atau kopi yang memiliki body ringan seperti kopi
Mexico juga menjadi acuan walaupun berbeda.
6. Balance. Semua aspek flavor, after taste,acidity, body yang seimbang
disebut balance. Jika kurang saja salah satu aspeknya atau berlebihan
akan mengakibatkan nilai balance berkurang.
7. Sweetness. Kopi mengandung karbohidrat sehingga akan timbul rasa
manis yang menyenangkan. Lawan dari manis dalam konteks ini
adalah sour, astringent atau mentah. Sweetness berbeda dengan rasa
sukrosa yang ditemukan dalam minuman ringan/soft drink.
8. Clean cup. Dalam menilai Clean Cup perlu memperhatikan tahap
cupping sejak awal. Apabila tidak ada nilai negatif dari cita rasa sampai
after taste maka akan mendapatkan nilai, sebaliknya kopi yang tidak
memiliki rasa dan aroma akan disingkirkan.
9. Uniformity. Adanya keseragaman aroma dari setiap mangkok.
40
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: qahwah yang berarti
kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi
tinggi. Kata qahwahkembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang
berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam
bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Budidaya kopi arabika di PTPN XII telah dilakukan sejak lama, dengan
klon AS, Komasti dan lain sebagainya. Dalam pembudidayaan kopi ini
terdapat tahapan-tahapan dan teknis agar pertumbuhan kopi yang menjadi
bagus. Adapun tahanpannya seperrti, pemangkasan, penyiangan,
pemupukan, pemeliharaan gulma dan masih banyak lagi.
6.2 Saran
Melalui laporan ini kami mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya
kepada PTPN XII yang telah bekerjasama baik dan memberikan ilmunya kepada
kami. Semoga PTPN XII semakin maju dan berkembang dengan harapan lebih baik
lagi dari sebelumnya. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami mohon maaf sedalam-dalamnya.
41
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2006. Tanaman Kopi. Aceh Tengah: Persatuan Petani Kopi Gayo Organik at
blogspot.com
_________. 2008. Kopi Andalan Ekspor Indonesia. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Pertanian, Departemen Pertanian. Inc. All Rights Reserved. Jakarta;
http://pphp.deptan.go.id: webagribisnis@deptan.go.id ; infoweb@pphpdeptan.org
_______.2009. Pengolahan Kopi Robusta. PTPN XII Kebun Malangsari
Ernawati, Rr. Dkk. 2008. Teknologi Budidaya Kopi Poliklonal. Agro Inovasi
Najiyati, sri.Ir dan Ir. Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.
Jakarta: Penebar Swadaya
42
Lahan.co.id , 2022, Pengertian Kopi, Manfaat, Jenis, Sejarah. Banten : Web
Portal BisnisPertanian.
Agrotek.id, 2022, KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN KOPI,
Malang :Botani
Cyber Extension Agriculture, 2020 , PANEN DAN PASCA PANEN KOPI ,
Kabupaten Kebumen : Materi Lokalita
Coffeland.co.id, 2018, MENGENAL UJI CITARASA KOPI(CUPPING TEST),
Bandung:
Coffeland Indonesia Informasi Paket Teknologi, 2018 :Pengolahan Biji Kopi
Sekunder , Jember :
Pusat Penilitian Kopi dan kakao Indonesia
Informasi Paket Teknologi,2018 :Pengolahan Biji Kopi Primer, Jember :Pusat
PenilitianKopi dan kakao Indonesia.
43
LAMPIRAN KEGIATAN
44
45
46
47