Anda di halaman 1dari 41

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN DINAS PENANAMAN

MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI RIAU

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

IDYA NARASYA

NIM : 2070201002

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(STISIP) PERSADA BUNDA

PEKANBARU

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

dan rahmat-nya lah penulisan ini dapat diselesaikan guna melengkapi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana ilmu komunikasi (S.IKOM) pada program

Studi Sastra Satu (S1) Ilmu Komunikasi di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik (STISIP) Persada Bunda Pekanbaru dengan Judul: “Strategi Komunikasi

Dalam Pelayanan Pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau”.

Selanjutnya dalam kesempatan ini tidak lupa disampaikan ucapan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua kepada semua pihak atas segala

dorongan, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dengan baik secara moril

maupun materil dalam menyelesaikan penulisan ini terutama :

1. Ibu Hj. Agustin Basriani, S.E., M.M. Selaku Ketua STISIP Persada Bunda.

2. Bapak Andi kardian Riva’I S.Sos., M.Si. Selaku Ketua Program Studi

Ilmu komunikasi Persada Bunda.

3. Bapak Andi kardian Riva’I S. Sos., M.Si. Selaku dosen pembimbing I.

4. Ibu Sartika ,S.Sos., M.I.Kom. Selaku dosen pembimbing II.

5. Yth. Bapak/ibu Dosen Program studi Ilmu komunikasi yang telah

memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman yang tidak

terhingga nilainya selama peneliti menempuh studi hingga saat ini.

6. Yth. Pihak Lembaga dimana penelitian dilakukan di dinas Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi riau yang

banyak membantu untuk menyelesaikan proposal peneliti .

i
7. Terima Kasih Kepada Orang Terdekat Saya sahabat-sahabat, saudara,

adek, abang sepupu, kakak sepupu, Terima kasih sudah memberikan

motivasi, pendapat, nasihat, membantu pengerjaan Peneliti juga

mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam

penyusunan proposal penelitian ini.

Pekanbaru, 22 November 2023

VIDYA NARASYA

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR BAGAN..................................................................................................v

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Fokus Penelitian.............................................................................................2

1.3 Rumusan masalah...........................................................................................3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................................3

1.5 Sistematika penulisan.....................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................5

2.1 Tinjauan Ilmu Komunikasi.............................................................................5

2.1.1 Pengertian Ilmu Komunikasi...................................................................5

2.1.2 Tujuan Komunikasi.................................................................................6

2.1.3 Fungsi Komunikasi..................................................................................6

2.1.4 Komponen Komunikasi...........................................................................7

2.1.5 Proses Komunikasi..................................................................................8

2.1.6 Unsur- Unsur Dalam proses komunikasi.................................................9

2.1.7 Strategi Komunikasi..............................................................................11

2.1.8 Pelayanan Publik...................................................................................14

2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................17

2.3 Kerangka Konsep.........................................................................................23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................24

iii
3.1 Metode Penelitian........................................................................................24

3.2 Tempat dan waktu penelitian......................................................................24

3.3 Informan Penelitian.....................................................................................25

3.4 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................25

3.5 Subjek dan Objek Penelitian........................................................................26

3.6 Teknik analisa data.......................................................................................27

2.7 Keabsahan data.............................................................................................28

DAFTAR PUSAKA..............................................................................................30

LAMPIRAN DAFTAR WAWANCARA...........................................................32

iv
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Konsep...............................................................................23

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian..........................................................24

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam praktiknya masih terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam

pelayanan publik di DPMPTSP Provinsi Riau. Salah satu masalah yang muncul

adalah kurangnya efektivitas strategi komunikasi yang digunakan dalam

pelayanan publik . Strategi komunikasi yang tidak optimal dapat menyebabkan

ketidak jelasan informasi, kesalahpahaman antara pihak penyedia pelayanan dan

masyarakat, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses pelayanan.

Ketika strategi Komunikasi yang digunakan dalam pelayanan publik tidak

efektif, hal ini dapat berdampak negatif pada kepuasan masyarakat,kepercayaan

terhadap institusi pemerintah, dan akhirnya menghambat pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi di provinsi riau.

Selain itu, Provinsi Riau juga memiliki karakteristik geografis yang

khusus, dengan luas wilayah yang besar dan tersebar di berbagai pulau. Hal ini

dapat menjadi tantangan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat

secara efektif dan merata.

Oleh karena itu,penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi

komunikasi yang digunakan dalam pelayanan publik DPMPTSP Provinsi Riau

dan mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin muncul dalam

implementasinya. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberi

rekomendasi yang konstruktif untuk meningkat strategi komunikasi dalam

pelayanan publik di DPMPTSP Provinsi Riau, Sehingga dapat meningkatkan

1
kepuasan masyarakat, memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat,

serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Pelayanan publik yang efektif dan efisien menjadi salah satu indikator

penting dalam menilai kualitas suatu pemerintahan. Dalam Konteks Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP) Provinsi

Riau, Pelayanan publik yang baik sangat penting untuk mendukung pertumbuhan

dan perkembangan ekonomi serta investasi di provinsi tersebut. Namun, dalam

praktiknya, masih terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pelayanan

publik di DPMPTSP Provinsi Riau. Salah satunya adalah kurangnya efektivitas

strategi komunikasi yang digunakan dalam pelayanan publik . Oleh karena itu,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang digunakan

dalam pelayanan publik DPMPTSP Provinsi Riau dan mengidentifikasi kendala-

kendala yang mungkin muncul dalam implementasi.

Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang

pesat, strategi komunikasi yang efektif dan inovatif menjadi semakin penting.

Oleh karena itu, penelitian ini juga akan mengkaji penggunaan media komunikasi

digital dan teknologi informasi dalam pelayanan publik DPMPTSP Provinsi

Riau , dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi teknologi dalam meningkatkan

kualitas pelayanan dan mencapai efisiensi .

1.2 Fokus Penelitian


Penelitian ini berfokus menganalisis strategi komunikasi yang digunakan

dalam pelayanan DPMPTSP Provinsi Riau, mengevaluasi strategi tersebut,

mengidentifikasi kendala yang muncul dalam implementasinya, dan memberikan

2
rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan strategi komunikasi dalam

pelayanan tersebut. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberikan

konstribusi yang signifikan dalam meningkatkan kuliatas pelayanan publik,

memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta pemerintah dan

masyarakat, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di

provinsi riau.

1.3 Rumusan masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya yang telah

dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian tentang strategi

komunikasi dalam pelayanan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu

pintu ( DPMPTSP) Provinsi Riau dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi komunikasi yang digunakan dalam pelayanan

DPMPTSP Provinsi Riau ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a) Tujuan penelitian

1. Menganalisis dan menjelaskan strategi komunikasi yang

digunakan dalam pelayanan DPMPTSP Provinsi Riau.

b) Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman yang lebih

mendalam tentang strategi komunikasi dalam pelayanan DPMPTSP

Provinsi Riau, serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan

kualitas pelayanan publik, memperkuat hubungan antara pemerintah

3
dan masyarakat, mendukung pertumbuhan dan perkembangan

ekonomi di Provinsi Riau.

1.5 Sistematika penulisan

Sistematika Penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang penelitian ,rumusan masalah,tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi ulasan literatur terkait dengan konsep-konsep utama

dalam penelitian, seperti pelayanan publik, DPMPTSP Provinsi Riau,

dan Startegi Komunikasi dalam pelayanan publik. Bab ini juga akan

mencakup kerangka teori yang digunakan dalam penelitian.

BAB 3: METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan,

termasuk jenis penelitian lokasi dan waktu penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Ilmu Komunikasi

2.1.1 Pengertian Ilmu Komunikasi

Istilah komunikasi secara bebas dipergunakan oleh setiap orang dalam

masyarakat, “Istilah Komunikasi berasal dari kata latin Communcatio, dan

bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah

sama makna.” (Effendy 1998:9).

Thoha menyatakan bahwa “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian

dan penerimaan informasi dari seseorang kepada orang lain.” ( Thoha,1996:145).

Dalam Penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, bukanlah hal

yang mudah, sebab apabila mudah tidak akan mungkin terjadinya yang meleset.

Pada saat dua orang berkomunikasi, ibarat dua dunia yang berbeda bertemu sebab

masing-masing individu memiliki pengalaman yang berbeda atau latar belakang

yang berbeda. Dalam Proses penyampaian hendaklah berusaha menimbulkan

kesamaan makna mengenai apa yang di percakapkan. Kesamaan makna dapat

terlihat dari mengerti bahasa yang digunakan dan dimengerti makna dari hal yang

di percakapkan. Dengan adanya kesamaan tersebut akan memudahkan penerimaan

informasi dari orang yang kita ajak komunikasi.

5
2.1.2 Tujuan Komunikasi

Kegiatan Komunikasi yang manusia lakukan sehari-hari tentu memiliki

suatu tujuan tertentu yang berbeda-beda yang nantinya diharapkan dapat tercipta

saling pengertian. Berikut Tujuan Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy:

1. Perubahan Sikap (Attitude change)

2. Perubahan Pendapat (Opinion Change)

3. Perubahan Perilaku (Behavior change )

4. Perubahan Sosial (Social change) (Effendy, 2003:8)

Dari empat point yang dikemukakan oleh Onong Uchjana effendy, dapat

disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap, pendapat,

perilaku, sosial masyarakat. Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah sebagai

penyampai informasi yang utama, mendidik, menghibur dan yang terakhir

mempengaruhi orang lain dalam bersikap dan bertindak.

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Menurut dalam teori dan filsafat komunikasi fungsi komunikasi adalah

menginformasikan, mendidik, menghibur, mempengaruhi. Menurut peneliti fungsi

komunikasi adalah sebagai alat menyalurkan informasi untuk memenuhi

kebutuhan. Karena komunikasi ini dapat diklasifikasikan menjadi langsung dan

tidak langsung. Secara langsung komunikasi ini dapat disampaikan kepada objek

yang diproses melalui non-perantara dan secara implisit berarti komunikasi

disampikan kepada objek sasaran melalui media. Fungsi Komunikasi dapat

dikelompokkan menjadi lima yaitu:

1. Fungsi Informatif yaitu: untuk menyampaikan pesan.

6
2. Fungsi persuasif yaitu: Untuk mempengaruhi orang lain.

3. Fungsi integratif yaitu: untuk membangun hubungan.

4. Fungsi ekspresif yaitu: untuk mengekspresikan diri.

5. Fungsi Kontrol yaitu: untuk mengontrol orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa manusia perlu dalam konteks hubungan (relationship0,

kami sependapat dengan semua orang membutuhkan kontak. Orang perlu

berkomunikasi karena seseorang membutuhkan orang lain untuk di ajak bicara :

alasannya adalah sebagai berikut seperti yang di katakan :

1. Orang-orang membicarakan hubungan kerja mereka apa adanya terlibat

dalam cara mengekspresikan energi anda.

2. Orang-orang berbicara tentang komitmen dalam hubungan. komitmen

adalah kondisi awal hubungan.

3. Orang-orang berbicara tentang hubungan sebagai partisipasi, melakukan

sesuatu bersama-sama kuantitatif dan kualitatif dalam percakapan, dialog,

berbagi pengalaman.

4. Orang-orang berbicara tentang hubungan dan istilah manipulasi, seperti

caranya saling memandang.

5. Orang-orang tentang relasi dalam istilah untuk mempertimbangkan dan

memperlihat (Liliweri,2013:6).

2.1.4 Komponen Komunikasi

Berdasarkan definisi komunikasi di atas, namun demikian yang tercakup

adalah beberapa bagian atau elemen yang menjadi persyaratan komunikasi.

Lingkup ilmu komunikasi berdasarkan komponennya terdiri dari:

7
1. Komunikator: Seseorang yang menyampaikan pesan.

2. Komunikan: orang yang menerima pesan.

3. Pesan: informasi yang disampaikan oleh komunikator.

4. Media: alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam

komunikasi jauh tempatnya atau dalam jumlah besar.

5. Efek ( Effect): Dampak sebagai pengaruh dari pesan.

Berdasarkan kutipan diatas, komunikasi adalah suatu proses tidak ada

kekurangan siapa yang menyampaikannya, pesan apa, kepada siapa,

menggunakan media apa dan efek yang di capai, komponen tersebut

melaksanakan protesnya untuk menyampaikan gagasan.

2.1.5 Proses Komunikasi

Komunikasi tidak bisa terlepas dari proses, oleh karena itu apakah suatu

komunikasi dapat berlangsung dengan baik atau tidak tergantung dari proses yang

berlangsung tersebut. Menurut Rusady Ruslan proses komunikasi adalah:

“Diartikan sebagai “transfer informasi “ atau pesan-pesan (message) dari pengirim

pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan,

dalam proses komunikasi tersebut bertujuan (feedback) untuk mencapai saling

pengertian (mutual understanding) atau antar kedua belah pihak.” (Ruslan

1999:69).Sementara itu menurut Onong Uchjana effendy proses komunikasi

terbagi dua tahap, berikutnya :

1. Proses komunikasi secara primer.

Proses pencapaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai

8
media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat,

gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung dapat

menerjemahkan pikiran atau perasaan yang paling banyak digunakan

dalam komunikasi adalah bahasa.

2. Proses komunikasi secara sekunder

Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai

lambang sebagai media pertama, media kedua yang sering digunakan

diantaranya adalah surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film

dan lain-lain ( effendy,1984:11-17).

Pentingnya peranan media yakni media sekunder dalam proses

komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan

dalam jumlah yang amat banyak. Jelas efisien karena dengan menyiarkan

sebuah pesan satu kali saja sudah dapat tersebar luas kepada khalayak

yang begitu banyak jumlahnya, bukan satu jutaan, melainkan puluhan juta,

bahkan ratusan juta, seperti misalnya pidato kepala negara yang disiarkan

melalui radio atau televisi.

2.1.6 Unsur- Unsur Dalam proses komunikasi

Dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya

sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan

terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Sumber

9
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat

atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa

terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya

partai, organisasi, atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim,

komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender, atau

encoder.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan

cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu

pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa

inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau

information.

3. Media

Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa

pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media

bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antar

pribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh

sumber penerima biasa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk

kelompok, partai negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam

10
istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa inggris

disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipaham

bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak

ada penerima jika tidak ada sumber.

5. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku

seseorang (De Fleur, 1982). Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan

perubahan atau penguatan keyakinan paapengetahuan, sikap dan tindakan

seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu

bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi

sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan

media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah

konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang

digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum

sampai ke tujuan. Seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh

sumber.

11
2.1.7 Strategi Komunikasi

Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni “Tidak ada sesuatu

yang berarti dari segalanya kecuali mengetahui apa yang dikerjakan oleh musuh,

sebelum mereka mengerjakannya.” (Cangara, 2014:64).

Karl von Clausewitz (1780-1831) adalah seorang pensiunan jenderal Rusia

Bukunya On War mendefinisikan strategi sebagai “seni menggunakan instrumen

berperang untuk mencapai tujuan militer.” (Karl dalam Cangara, 2014:64)

Marthin-Anderson (1968) juga merumuskan strategi sebagai suatu seni di mana

melibatkan kemampuan akal/pikiran untuk menggabungkan semua sumber daya

mencapai tujuan yang dapat dicapai melalui keuntungan maksimal dan efisien.

(Anderson Cangaras, 2014:64). “Berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi

secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Strategi pada

hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk

mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi

sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus

menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya” (Effendy, 2003: 300).

Selain itu, strategi komunikasi merupakan kombinasi perencanaan

komunikasi (perencanaan komunikasi) dan manajemen komunikasi (manajemen

komunikasi) untuk mencapai tujuan. "Untuk melakukan hal ini, strategi

komunikasi harus mampu ditampilkan sebagai taktik operasi yang harus

dilakukan, dalam arti pendekatan kata (pendekatan) dapat berubah sewaktu-

waktu tergantung situasi dan keadaan (Effendi, 2003:301).

12
Semuanya harus ada untuk mencapai strategi komunikasi yang solid

terkait dengan komponen yang merupakan respons pertanyaan dalam rumus

Lasswell “Siapa mengatakan apa, saluran apa, kepada siapa Apa efeknya".

Strategi komunikasi adalah rencana atau pendekatan yang digunakan

untuk mencapai tujuan komunikasi dengan efektif. Tujuan strategi komunikasi

dapat bervariasi, seperti menyampaikan informasi, mempengaruhi pendapat orang

lain, membangun hubungan, atau memecahkan masalah.

1. Analisis Audiens: Memahami audiens atau penerima pesan adalah langkah

penting dalam strategi komunikasi. Anda perlu mengidentifikasi siapa

yang akan menerima pesan Anda, karakteristik mereka, kebutuhan mereka,

dan preferensi komunikasi mereka. Hal ini akan membantu Anda

menyusun pesan yang relevan dan efektif.

2. Menentukan Tujuan Komunikasi: Menentukan tujuan yang jelas dalam

komunikasi adalah langkah penting dalam strategi komunikasi. Tujuan

dapat berupa menyampaikan informasi, mempengaruhi pendapat,

mengajukan pertanyaan, atau membangun hubungan. Menentukan tujuan

akan membantu Anda merumuskan pesan dengan lebih baik.

3. Memilih Saluran Komunikasi yang Tepat: Memilih saluran komunikasi

yang tepat adalah bagian penting dari strategi komunikasi. Saluran

komunikasi dapat berupa tatap muka, telepon, email, media sosial, atau

kombinasi dari semuanya. Pilih saluran yang sesuai dengan audiens Anda

dan tujuan komunikasi Anda.

13
4. Menggunakan Bahasa yang Tepat: Menggunakan bahasa yang sesuai dan

mudah dipahami adalah strategi penting dalam komunikasi. Sesuaikan

bahasa Anda dengan tingkat pemahaman audiens Anda dan hindari

penggunaan jargon atau bahasa yang rumit.

5. Menggunakan Komunikasi Nonverbal yang Efektif: Komunikasi

nonverbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara, dapat

mempengaruhi cara pesan Anda diterima. Pastikan komunikasi nonverbal

Anda mendukung pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan

konteks komunikasi.

6. Mempertimbangkan Konteks Komunikasi: Konteks komunikasi, seperti

budaya, lingkungan, dan hubungan antara pengirim dan penerima, dapat

mempengaruhi strategi komunikasi Anda. Pertimbangkan konteks tersebut

dan sesuaikan pesan Anda dengan baik.

7. Menerima dan Memberikan Umpan Balik: Umpan balik adalah bagian

penting dari strategi komunikasi. Menerima umpan balik dengan terbuka

dan memberikan umpan balik yang konstruktif dapat membantu

meningkatkan komunikasi dan memperbaiki kesalahpahaman.

8. Evaluasi dan Penyesuaian: Setelah berkomunikasi, penting untuk

mengevaluasi efektivitas strategi komunikasi Anda. Tinjau apakah tujuan

Anda tercapai dan apakah pesan Anda diterima dengan baik. Jika perlu,

lakukan penyesuaian untuk meningkatkan strategi komunikasi Anda di

masa mendatang.

14
Strategi komunikasi dapat bervariasi tergantung pada tujuan, audiens, dan

konteks komunikasi. Yang terpenting adalah memilih strategi yang sesuai dengan

situasi dan tujuan Anda, serta beradaptasi dengan perubahan yang mungkin

terjadi.

2.1.8 Pelayanan Publik

Pelayanan yang baik dan berkualitas dapat membantu pemerintah

mencapai tujuan tersebut. Pelayanan ini sangat penting bagi setiap masyarakat

karena kepercayaan masyarakat meningkat dengan kualitas pelayanan, diberikan

kepada pemerintah yang bergerak dibidang jasa tersebut oleh masyarakat. Pasal

satu (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

menyatakan bahwa "pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.”

“Optimalisasi pelayanan publik adalah memberikan pelayanan secara

profesional dan berkualitas yang mempunyai implikasi positif terhadap kepuasan

masyarakat,” oleh Indri dan Hayat dalam Hayat (2015:22).

Menurut Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 25

Tahun 2004, "pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan

perundang-undangan."

15
Menurut Menpan Nomor 63 Tahun 2004, tujuan pelayanan publik adalah

memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, yang merupakan tanggung

jawab aparatur pemerintah sebagai abdi kepada masyarakat. Oleh karena itu,

dengan keputusan ini, pemerintah, sebagai pelaku pelayanan publik, harus selalu

memberikan layanan terbaik kepada masyarakatnya.

Menurut Kepmenpan Nomor 63/KEP/M.PAN/ 7/2003, layanan publik

terbagi menjadi beberapa kategori:

1. Pelayanan Administratif adalah pelayanan yang menghasilkan dokumen

resmi yang dibutuhkan oleh publik, seperti status kewarganegaraan,

sertifikat, akta kelahiran dan kematian, IMB, Surat Tanda Nomor

Kendaraan Bermotor (STNKB), dan sebagainya.

2. Pelayanan Barang adalah pelayanan yang menghasilkan barang yang

digunakan oleh publik, seperti listrik, air, telepon, dan sebagainya.

3. Pelayanan Jasa adalah pelayanan yang menghasilkan dokumen resmi yang

dibutuhkan oleh publik.

16
2.2 Penelitian Terdahulu

beberapa penelitian terdahulu serta perbedaannya dengan penelitian yang

akan dilakukan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

N NAMA JUDUL METODE HASIL

O ARTIKEL PENELITIAN PENELITIAN

1 Eceh Trisna Strategi Penelitian ini Hasil penelitian

Ayuh dan Susi Komunikasi menggunakan menunjukkan

Nurfitriani Pelayanan metode bahwa berbagai

(2019). Publik pendekatan strategi digunakan,

Universitas Terpadu Satu Kulitatif yang termasuk

Muhammadiyah Pintu Kota bersifat membangun

Bengkulu Bengkulu deskriptif komunikasi internal

untuk di antara anggota

menjelaskan organisasi,

strategi menciptakan

komunikasi hubungan

organisasi emosional dan

17
yang membangun rasa

digunakan oleh kepedulian terhadap

Dinas anggota organisasi,

Penanaman melakukan evaluasi

Modal dan terhadap kinerja

Pelayanan yang telah dicapai,

Perizinan dan selalu

Terpadu Satu menerima kritik.

Pindu di Kota Hal-hal yang

Bengkulu. menghalangi

komunikasi

termasuk perbedaan

pribadi setiap orang,

kemungkinan

mutasi dan

perpindahan

karyawan, dan

kurangnya

kemampuan

beberapa karyawan.

Terakhir, semua

sistem, termasuk

sistem pelayanan

18
publik, dapat

berfungsi dengan

baik jika

komunikasi antar

organisasi berjalan

dengan baik.

2 Muhtamat, Kebijakan Penelitian ini Hasil penelitian

Suparnyo dan Pelayanan menggunakan menunjukkan

Sukresno Online Single metode yuridis bahwa kebijakan

(2020). Submission sosiologis pelayanan Online

Universitas Dinas dengan Single Submission

Muria Kudus Penanaman pengambilan (OSS) Dinas

Modal Dan data Penanaman Modal

Pelayanan menggunakan dan Pelayanan

Terpadu Satu metode Terpadu Satu Pintu

Pintu wawancara (DPMPTSP)

Kabupaten dengan lokasi Kabupaten Kudus

Kudus penelitian di melaksanakan

Dinas fungsinya.

Penanaman

Modal Dan sebagai cabang atau

Pelayanan fasilitas untuk

Terpadu Satu mengidentifikasi,

19
Pintu menyesuaikan, dan

(DPMPTSP) di membantu

Kabupaten pengusaha dan

Kudus dengan kelompok

menggunakan masyarakat yang

penentuan akan mengajukan

sampel random izin, baik izin usaha

sampling dan maupun non-usaha

hasil melalui OSS.

pengolahan Pelayanan perizinan

data disajikan terintegrasi secara

dengan elektronik melalui

deskriptif Online Single

analisis. Submission (OSS)

di Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

(DPMPTSP)

Kabupaten Kudus

telah berjalan

dengan baik.

20
3 Salsabilla Strategi Dinas Penelitian ini asil dari penelitian

Regiyati dan Penanaman menggunakan ini adalah strategi

Zaili Rusli Modal dan metode DPMPTSP Kota

(2021). Pelayanan kualitatif Pekanbaru belum

Universitas Terpadu dengan terlaksana secara

Riau, Pekan Satu Pintu pendekatan maksimal, karena

Baru dalam deskriptif. kendala pandemi

Meningkatkan Covid-19 sehingga

Investasi di kegiatan terhenti

Kota sementara, namun

Pekanbaru investasi terus

(Strategy of meningkat.

the Investment Keterbatasan:Dalam

Service and penelitian ini,

the One peneliti kekurangan

Stop Service informan.

in Increasing Informannya adalah

Investment at para investor yang

Pekanbaru berinvestasi di Kota

City) Pekanbaru.

4. Poniah Strategi Penelitian ini Hasil penelitian

juliawati, Anna Promosi dilakukan menunjukkan

Noviana, Nurtia Investasi Pada secara bahwa strategi

21
Ayuningtias Dinas deskriptif promosi investasi

dan Dewi Penanaman kualitatif yang dilakukan oleh

Reniawati Modal Dan dengan DPMPTSP Kota

(2023) Pelayanan pendekatan Bandung berjalan

Terpadu Satu studi kasus. dengan cukup baik.

Pintu Selain itu, data

(DPMPTSP) dikumpulkan

Kota Bandung melalui

observasi,

wawancara,

dan

dokumentasi.

2.3 Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan gambar

kerangka pemikiran sebagai berikut :

22
Bagan 2.1 Kerangka Konsep

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN DINAS


PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU PROVINSI RIAU

STRATEGI KOMUNIKASI
1. Penemuan Fakta ( fact finding )
2. Strategi ( progamming )
3. komunikasi ( communicating )
4. Evaluasi ( Evaluating )

2.3 Proposisi

Proposisi penelitian adalah dugaan sementara dari sebuah penelitian terhadap

fenomena yang terjadi. Berdasarkan kerangka konseptual, maka proposisi

penelitian ini adalah di duga komunikasi dalam pelayanan dinas penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu Provinsi Riau perlu di kaji lebih

dalam.

23
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang

digunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain,

metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota pekanbaru yaitu Dinas penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi riau di jl jendral sudirman No. 460

komplek kantor gubernur gedung menara lancang kuning Lt 1 & 2 Pekanbaru.

Penelitian ini akan dilakukan selama 2 bulan , dimana penulis membaginya

menjadi beberapa tahapan .Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari Oktober

Hingga Desember 2023.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

NO KEGIATAN BULAN

OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

1 Pengajuan

Judul

2 Pengajuan

RUP

3 Survei Awal

4 Bimbingan Pra

Proposal Bab I

24
S/d III

5 Seminar

Proposal

3.3 Informan Penelitian

Penentuan Informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive,

yaitu pemilihan sample (informan). berdasarkan karakteristik tertentu yang

dianggap mempunyai hubungan dengan penelitian ini. Teknik purposive adalah

teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu ini,

misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan,

atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi objek atau situasi sosial yang di teliti (sugiyono, 2012:54).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa langkah untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan, antara lain :

1. Observasi, mengadakan observasi dalam kenyataan melukiskan dengan

kata-kata secara cermat dengan tepat apa yang di telah diamati,

mencatatnya dan kemudian mengolahnya dalam rangka masalah yang di

teliti secara ilmiah (Nasution, 2008:106 ).

2. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Banister (dalam poerwandri, 2009) menyatakan

wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud ingin memperoleh

pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu

25
berkenaan dengan topik yang akan di teliti dan bermaksud melakukan

ekspolrasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan

melalui pendekatan lain.

3. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,

laporan kegiatan, foto, data yang relevan dengan penelitian.

3.5 Subjek dan Objek Penelitian

Menurut sugiyono (2019:32) subjek penelitian adalah “segala sesuatu yang

menjadi objek pengamatan penelitian.” Objek penelitian adalah “hal yang

.menjadi pokok persoalan untuk kemudian akan diamati dan di teliti,“

Subjek penelitian dapat berupa orang, benda, situasi, atau peristiwa. Objek

penelitian dapat berupa hal-hal yang bersifat fisik, seperti benda atau situasi, atau

hal-hal yang bersifat non-fisik, seperti peristiwa atau konsep.

Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian biasanya berupa orang-orang

yang terlibat dalam fenomena yang diteliti. Objek penelitian dalam penelitian

kualitatif biasanya berupa fenomena yang diteliti, baik yang bersifat fisik maupun

non-fisik.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian tentang strategi

komunikasi dalam pelayanan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu

pintu provinsi riau, subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat adalah

dalam pelaksanaan pelayanan publik, yaitu kepala dinas, pejabat struktual,

pegawai, dan masyarakat pengguna pelayanan publik.

26
Objek penelitian adalah pelayanan publik itu sendiri, yang mencakup

semua aspek yang terkait dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat mulai

dari proses pelayanan kualitas pelayanan, hingga kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian

adalah orang-orang yang memberikan informasi tentang objek penelitian. Objek

penelitian adalah hal yang menjadi pokok persoalan untuk kemudian akan diamati

dan di teliti.

3.6 Teknik analisa data

Menurut Bogdan & Biklen (Lexy J. Moleong, 2012:248) analisis data

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada

orang lain. Setelah data terkumpul, kemudian dilaksanakan pengolahan datan

dengan metode kualitatif, setelah itu dianalisis secara kualitatif dilakukan dengan

langkah-langkah sebagaimana dikemukakan oleh Moleong (2012:13) berikut:

1. Klasifikasi data, yakni mengkelompokkan data sesuai dengan topik-topik

pembahasan.

2. Reduksi data, yaitu memeriksa kelengkapan data untuk mencari kembali

data yang masih kurang dan mengesampingkan data yang kurang relevan.

3. Deskripsi data, yaitu menguraikan data secara sistematis sesuai dengan

topik-topik pembahasan.

27
4. kesimpulan, yaitu merangkum uraian uraian penjelasan kedalam usunan

yang singkat dan padat melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

2.7 Keabsahan data

Dalam penelitian kualitatif , instrumen utamanya adalah manusia , karena

itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya. Untuk menguji kredibilitas data

penelitian peneliti menggunakan teknik Triangulasi . Teknik triangulasi adalah

menjaring data dengan berbagai metode dan cara dengan menyilangkan informasi

yang diperoleh agar data yang didapatkan lebih lengkap dan sesuai dengan yang

diharapkan. Setelah mendapatkan data yang jenuh yaitu keterangan yang

didapatkan dari sumber-sumber data telah sama maka data yang didapatkan lebih

kredibel (Nusa putra dan ninin dwi lestari,2012: 87).

Sugiyono (2008:125), Membedakan empat macam triangulasi diantaranya

dengan memanfaatkan pengguna sumber, metode, penyidik dan teori.Triangulasi

dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh

langkah sebagai berikut:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

28
3. Membandingkan apa yang di katakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen.

29
DAFTAR PUSAKA

Ayuh, E. T., Nurfitriani. S. (2019). Stategi Komunikasi Pelayanan Publik Terpadu


Satu Pintu Kota Bengkulu. Journal of Public Policy and Administration
Silampari, 1 (1), 41-47.
Effendy, onong (2003). Ilmu, Teori, Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Effendy, onong (2003). Ilmu Komunikasi dan Praktik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Cangara Hafied. (2014). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT raja
Grafindo Persada.
Cangara, Hafied (2013). Perencanaan dan trategi komunikasi. Jakarta: PT raja
grafindo persada.
Indriyati dan Hayat. (2015). Peranan Perawat dalam Kerangka Kinerja Pelayanan
Publik Berdasarkan Undang-Undang Keperawatan. Jurnal Transformasi
Administrasi, 4 (1), 828-845.
Juliawari, P., Noviana, A., Ayuningtias, N & Reniawati, D. (2023). Strategi
Promosi Investasi Pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung. Jurnal Administrasi Bisnis, 9 (2),
310-320.
Lexy J. Moleong (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Morrisan, M (2014). Metode Penelitian Survei. Cet- 2. Jakarta: Kecana.
Mulyana deddy (2007). Ilmu Komunikasi: Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhtamat., Suparno & Sukresno. (2020). Kebijakan Pelayanan Online Single
Submission Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kudus. Jurnal Suara Keadilan, 21 (2), 129-135.
Regiyati, S., Rusli, Z. (2021). Strategi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dalam Meningkatkan Investasi di Kota Pekanbaru
(Strategy of the Investment Service and the One Stop Service ind

30
Increasing Investment at Pekanbaru City). Jurnal Studi Ilmu Sosial dan
Politik (Jasispol), 2 (1), 47-56.
Sugiyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan uantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wiryanto (2004). Pengantar lmu Komunikasi. Penerbit Grasindo Jakarta: PT
GRASINDO.

31
LAMPIRAN DAFTAR WAWANCARA

1. Identitas Peneliti

Judul Penelitian : Strategi Komunikasi dalam pelayanan dinas penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu

Lokasi Penelitian : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Provinsi Riau

Peneliti : Vidya Narasya

2. Identitas wawancara:

Nama : R. Yena Verawati

Jabatan : Penata Perizinan Ahli Muda

A. Daftar pertanyaan

Menentukan masalah

1. Menurut anda apakah ada permasalahan yang di hadapi oleh

masyarakat yang membutuhkan pelayanan dari dinas penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi riau ini ?

2. Bagaimana anda mengetahui permasalahan umum yang sering

dirasakan oleh masyarakat terhadap pelayanan dinas penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu ?

3. Sejauh mana anda bisa mengamat masalah yang di hadapi oleh

masyarakat ?

32
4. Apakah anda selalu mengetahui permasalahan di lapangan yang sering

dirasakan oleh masyarakat?

5. Mengapa anda perlu mengetahui permasalahan masyarakat terhadap

pelayanan pada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu

pintu Ini ?

Perencanaan dan penyusutan program

1. Setelah mengamati permasalahan masyarakat kepada pelayanan dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, ini apakah anda

akan memahami program kerja untuk mengamati hal tersebut ?

2. Program kerja seperti apakah yang akan di terapkan dalam

penyelesaian masalah / keluhan dari masyarakat ?

3. Mengapa perlu membuat program/rencana kerja dalam penyelesain

masalah masyarakat ?

4. Seberapa pentingkah penyusunan program kerja dalam melayani

kebutuhan masyarakat ?

5. Selama ini apakah program dan penyusukan program tersebut berjalan

baik ?

Melakukan tindakan dan komunikasi

1. Setelah menentukan program kerja apakah dinas penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu selalu melakukan tindakan dari program

tersebut?

2. Apakah ada kendala saat melakukan perencanaan program kerja tersebut ?

33
3. Komunikasi apa yang diterapkan oleh dinas penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu saat menyelesaikan masalah masyarakat ?

4. Demi mencapai tujuan dalam bertindak atas program kerja bagaimana

komunikasi dengan sesama rekan kerja ?

5. Apakah selama ini tindakan komunikasi berjalan baik antara sesama

karyawan dan seluruh staf ?

Evaluasi program

1. Apakah dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu selalu

melakukan evaluasi dari kerja tiap2 divisi/karyawan?

2. Berapa kalikah dalam setiap evaluasi program baik apakah 1 kali setahun

lebih ?

3. Bagaimana cara dinas penanaman modal dalam melaksanakan evaluasi

program kerja ?

4. Apakah evaluasi program kerja dilakukan oleh tim khusus atau hanya

leader (pemimpin) saja ?

5. Menurut anda apa hasil secara umum evaluasi program kerja dari progam

disini ?

6. Apakah masih banyak yang harus di perbaiki ?

34

Anda mungkin juga menyukai