Topik 3-Ruang Kolaborasi-Kelompok 3
Topik 3-Ruang Kolaborasi-Kelompok 3
DIDIK DAN
PEMBELAJARANNYA
RUANG KOLABORASI
KELOMPOK 3
KASUS
Saat ini adalah permulaan tahun ajaran baru. Anda adalah seorang wali kelas
IV SD yang memiliki peserta didik usia 10 tahun bernama Rika. Wali kelas Rika
ketika kelas III mengeluhkan dinamika bersekolah Rika kepada Anda. Wali
kelas tersebut mengatakan nilainya jauh tertinggal dari teman-teman lainnya
di kelas. Rika juga kurang baik dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya
selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kemarin. Bahkan pihak wali kelas
mengatakan bahwa ia khawatir dengan tuntutan yang semakin tinggi di kelas
IV di pelajaran IPA, Bahasa, dan IPS yang membutuhkan banyak bacaaan. Rika
seringkali tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan ulangannya
menunjukkan nilai yang kurang. Namun demikian, ketika materi tugas dan
ulangan tersebut diulangi secara lisan dan individual, Rika dapat menjawabnya
kelemahan peserta didik seperti keadaan yang dialami Rika maka guru
melakukan pendekatan secara personal yaitu dengan memberikan
pertanyaan langsung untuk mengetahui umpan balik yang diberikan
Rika dan mendiagnosis daya serap terhadap materi yang telah
diberikan. Sehingga sangat penting dalam implementasi Kurikulum
Merdeka dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan dasar setiap
peserta didik. Berdasarkan hasil dan asesmen diagnostik, guru bisa
menciptakan kegiatan belajar yang cocok dan sesuai dengan
kebutuhan dan gaya belajar Rika. Cara yang bisa dilakukan untuk
memberikan asesmen diagnostic terhadap keadaan Rika adalah
mengidentifikas kompetensi dasar yang belum tercapai
ketuntasannya, menentukan dan menganalisis sumber masalah,
menentukan solusi dan membuat perencanaan pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan belajar Rika.