Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 3 RUANG KOLABORASI

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

DOSEN PENGAMPU

Listyaningsih, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. ARINA AMELIYAH (2300103911154011)


2. KEMAL PASHA (2300103911154015)
3. LAVITA PERMATA ARNI SARI (2300103911154003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PERIODE ANGKATAN 2023
Ruang Kolaborasi

Setelah mempelajari konsep, prinsip, dan jenis-jenis asesmen, silakan selesaikan studi kasus
berikut ini dalam kelompok kecil (3-4 orang per kelompok).

Kasus
Saat ini adalah permulaan tahun ajaran baru. Anda adalah seorang wali kelas IV
SD yang memiliki peserta didik usia 10 tahun bernama Rika. Wali kelas Rika
ketika kelas III mengeluhkan dinamika bersekolah Rika kepada Anda. Wali kelas
tersebut mengatakan nilainya jauh tertinggal dari teman-teman lainnya di kelas.
Rika juga kurang baik dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya selama masa PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh) kemarin. Bahkan pihak wali kelas mengatakan bahwa
ia khawatir dengan tuntutan yang semakin tinggi di kelas IV di pelajaran IPA,
Bahasa, dan IPS yang membutuhkan banyak bacaaan. Rika seringkali tidak
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan ulangannya menunjukkan nilai
yang kurang. Namun demikian, ketika materi tugas dan ulangan tersebut diulangi
secara lisan dan individual, Rika dapat menjawabnya.

Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan konsep, prinsip,
dan jenis-jenis asesmen yang telah dipaparkan.

1. Kira-kira bagaimanakah cara melakukan asesmen terhadap keadaan Rika?


Jika saya menjadi wali kelas IV SD yang memiliki peserta didik usia 10 tahun bernama Rika
dengan latar belakang kondisi yang telah diceritakan oleh wali kelas sebelumnya waktu di
kelas III, maka langkah awal yang saya lakukan adalah melakukan observasi terlebih dahulu.
Kegiatan observasi ini membantu saya untuk mencari dan mendeteksi karakteristik Rika
mulai dari gaya belajar, kemampuan awal, minat belajar, motivasi belajar, perkembangan
emosional, dan motoriknya. Dari hasil observasi ini dapat saya jadikan acuan untuk
mengetahui kekurangan atau kelemahan Rika dalam proses pembelajaran, jadi dapat
memvalidasi kebenaran informasi yang telah dikatakan oleh wali kelas sebelumnya. Saya
sebagai wali kelas IV tidak boleh langsung membenarkan informasi dari wali kelas
sebelumnya, tetapi harus tetap melakukan observasi ulang untuk mengetahui karakteristik
Rika. Selain melakukan observasi, saya juga melakukan asesmen awal berupa diagnostik
kognitif untuk mengidentifikasi dan memastikan sejauh mana kompetensi awal dari Rika.
Dari hasil asesmen ini nantinya dapat saya jadikan acuan untuk menerapkan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2. Jenis asesmen apakah yang akan Anda berikan kepada peserta didik tersebut? Jelaskan
pertimbangan Anda.
Setelah melihat kasus diatas, asesmen yang cocok digunakan adalah asesmen formatif. Selain
dilakukan di awal, asesmen formatif dapat dilakukan selama proses pembelajaran untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dan pemberian umpan balik kepada peserta didik.
Asesmen formatif meliputi tes singkat, pertanyaan lisan, diskusi kelompok, proyek, tugas
dan pengamatan langsung oleh guru. Berdasarkan kasus diatas, asesmen formatif yang cocok
digunakan untuk Rika yaitu dengan memberikan pertanyaan lisan karena pada kasus diatas,
Rika mampu menjawab pertanyaan secara lisan dibandingkan mengerjakan ulangan.
Asesmen formatif digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik,
kendala atau kesulitan yang mereka hadapi, dan untuk mendapatkan informasi
perkembangan peserta didik. Sehingga asesmen formatif sebagai umpan balik bagi peserta
didik dan juga pendidik. Oleh sebab itu, guru harus memahami betul karakteristik masing-
masing peserta didik sehingga dapat disesuaikan kebutuhan belajar mereka. Dengan begitu
tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.

3. Kesimpulan apa yang Anda dapat tarik dari asesmen yang Anda rancang dan lakukan tersebut?
Kesimpulannya, Rika adalah murid yang cerdas dan spesial secara kemampuan dia diatas
rata-rata, cuman kekurangan dia adalah malas maka kita sebagai guru harus tahu mengatasi
perilaku star sindromnya dengan pendekatan Humanistik dan Kognitif sehingga kita harus
mendekatkan pembelajaran berdiferensiasi untuk dia dan menggunakan reword and
punisment ketika dia juara tidak mengerjakan tugas sebagai seorang guru, penting untuk
memahami karakteristik siswa dan memiliki kemampuan menemukan metode yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Dalam kasus di mana seorang wali kelas mengeluhkan bahwa
anak didiknya merasa tertinggal dalam pembelajaran jarak jauh, namun mampu menjawab
pertanyaan dari guru dengan baik, menurut saya, guru bisa menggunakan penilaian tak
tertulis atau metode evaluasi kinerja seperti tes wawancara. Hal ini karena dalam kasus Rika,
gaya belajarnya cenderung auditori, yang memungkinkannya menangkap materi dengan baik
melalui pendekatan lisan. Maka untuk Asesment dia harus pendekatanya beda kadang kita
harus memakai sumatif dan formatif terutama kita harus menggunakan umpan balik untuk
memicu daya kritis dia.

Anda mungkin juga menyukai