Anda di halaman 1dari 16

KASUS PT NITRADI

WAHYU CEMERLANG
KESETRUM
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FKM UNSRI
IKM C
ANGGOTA KELOMPOK 6 | IKM C

ALINI SAPITRI VINCE MIAGONI KHISTIAN DAMAYANTI

10011182227023 10011082227026 10011282227060

Dosen Pengampu : Dina Waldani, S.K.M., M.Kes


ANGGOTA KELOMPOK 6 | IKM C

LIONA AYU PERMATA SYAFITRI INTAN AMELIA MUHAMMAD FAAIZ


KUSUMA AQIILAH

10011382227146 10011382227188 10011382227201 10011382227204

Dosen Pengampu : Dina Waldani, S.K.M., M.Kes


PEMBAHASAN

1 2
Kronologi
Kasus
Penyebab
Kecelakaan
3 4
PDCA Penanggulangan
5
Kebijakan K3
01 KRONOLOGI KASUS
Peristiwa dimulai sekitar pukul 18.45 saat Arif Dwi Prasetyo
berusaha memperbaiki pompa air. Tubuhnya tiba-tiba bergetar
hebat karena tersengat listrik. Achmad Shofiq Efendy, yang
berada di dekatnya, berusaha memberi pertolongan tetapi ikut
tersengat listrik. Di dalam ruangan, karyawan lain bernama
Mansyur berhati-hati memberikan pertolongan, menarik baju
korban agar tidak terkena aliran listrik. Keduanya kemudian
dibawa ke RSUD Dr Saiful Anwar menggunakan dua ambulance,
tetapi sayangnya, dinyatakan meninggal dunia saat menjalani
perawatan pukul 20.00. Polisi melakukan penyelidikan terkait
dugaan kurangnya peralatan keselamatan dan genangan air di
lokasi kejadian.

Referensi : Dari Ibu


02 PENYEBAB KECELAKAAN
1. Terjadi akibat tersengat listrik karena peralatan
keselamatan yang digunakan kurang memadai.
2. Di lokasi kejadian terdapat banyak genangan air
yang meluber dari tandon.
3. Tubuh korban Arif mengalami getaran hebat
akibat tersengat listrik saat memperbaiki pompa
air.
4. Korban shofiq yang berusaha memberikan
pertolongan ikut tersengat listrik.

Referensi
03 PDCA
PLANNING

1.Identifikasi Masalah
Analisis menyeluruh terhadap lingkungan kerja untuk
mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin timbul. Seperti aliran
arus listrik, genangan air.

2. Wawancara dan Observasi


Melibatkan pekerja dalam wawancara dan observasi langsung saksi
untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang potensi
bahaya.

Referensi
03 PDCA
PLANNING

3. Dokumentasi
Buat catatan dan dokumentasikan semua potensi bahaya yang
diidentifikasi agar dapat diakses dan diakui oleh semua pihak yang
terlibat.

4. Penilaian Risiko
Seperti faktor-faktor seperti frekuensi kejadian, tingkat kerentanan,
dan dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja harus
dievaluasi.

Referensi
03 PDCA
PLANNING
5. Pengendalian Risiko
Dengan cara pemakaian APD, hindari bahaya langsung, perbaikan
manajemen, hindari jam kerja berlebih, pemasangan rambu-rambu
K3 di lokasi yang strategis untuk memberi tahu pekerja tentang
bahaya yang ada.

6. Menetapkan Per-UU dan Membuat Program Sasaran K3


Pastikan perusahaan mematuhi semua peraturan. Buat program
implementasi yang mencakup pelatihan, inspeksi rutin dan
peninjauan berkala untuk memastikan keefektifan program.
Referensi
03 PDCA
DO

1.Sosialisasi tentang Sistem Manajemen K3


Melalui pelatihan rutin kepada seluruh karyawan. Fokuskan pada
pemahaman terhadap kebijakan keselamatan, tata cara bertindak
dalam situasi darurat, dan penggunaan peralatan pelindung diri
(APD).

2. Identifikasi Bahaya
Pengecekan kelengkapan APD, sumber gangguan seperti genangan
air dan aluran listrik.

Referensi
03 PDCA
DO
3. Penetapan Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tetapkan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja yang spesifik, seperti
mengurangi tingkat kecelakaan, meningkatkan kesadaran keselamatan,
atau mencapai sertifikasi keselamatan tertentu.

4. Pelaksanaan Program
Jadwalkan secara rutin pertemuan keamanan bulanan, pelatihan, dan sesi
sosialisasi SMK3. Pastikan bahwa semua karyawan terlibat aktif dalam
kegiatan ini dan memahami peran mereka dalam menjaga lingkungan
kerja yang aman dan sehat.

Referensi
03 PDCA
CHECK

1. Melakukan pemantauan safety patrol pada saat jam kerja, evaluasi


berjalan terus ketika terjadi kecelakaan. Evaluasi juga dilakukan pada
saat pelaksanaan agar cepat dalam perbaikan program atau aturan.
2. Keamanan di tempat kerja diperkuat dengan tindakan proaktif,
terutama dalam menanggulangi area berisiko tinggi. Dipasangnya
rambu-rambu keselamatan kerja di seluruh area yang berpotensi
berbahaya menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan
panduan visual yang jelas kepada karyawan.

Referensi
03 PDCA
ACTION

1. Peninjauan manajemen dalam peningkatan kinerja guna mencapai


minimalisasi kejadian kecekalaan, peninjauan dilakukan secara rutin.
2. Evaluasi terus-menerus setelah kecelakaan dilakukan dengan
melakukan analisis akar penyebab, mengidentifikasi faktor pemicu, dan
mengembangkan tindakan korektif.
3. Evalusasi memastikan keefektifan dan melakukan perubahan jika
diperlukan guna meningkatkan keselamatan keseluruhan di tempat
kerja.
4. Pembuatan atau pembahasan program baru.

Referensi
04 PENANGGULANGAN
Untuk penanggulangan yang dapat dilakukan jika pekerja tersengat listrik dapat
melakukan langkah-langkah berikut antara lain:
1. Selalu menggunakan peralatan pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti sarung
tangan listrik, sepatu berbahan non-konduktif, dan pelindung kepala.
2. Sebelum memulai perbaikan, pastikan untuk memutus pasokan listrik ke pompa
dan pastikan bahwa aliran listrik benar-benar mati dengan menggunakan alat
pengukur tegangan listrik yang sesuai.
3. Jika eseorang sudah tersengat listrik, jangan menyentuhnya dengan tangan
kosong. Matikan sumber listrik segera jika mungkin atau gunakan alat non-
konduktif seperti tongkat kayu untuk memisahkan korban dari sumber listrik.
4. Hubungi tim medis darurat atau panggil ambulans jika korban kesetrum
mengalami luka serius atau kondisi yang mengancam jiwa.

Referensi
KEBIJAKAN K3
05 PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN
2015 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK DI TEMPAT KERJA,
DALAM PASAL 2 DAN PASAL 3.

Pasal 2 berbunyi:
Pengusaha dan/atau pengurus wajib melaksanakan K3 listrik
ditempat kerja.

Pasal 3 berbunyi:
Pelaksanaan K3 listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
bertujuan:
1. Melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan
orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja
dari potensi bahaya listrik;
2. Menciptakan instalasi listrik yang aman, handal dan
memberikan keselamatan bangunan beserta isinya; dan
3. Menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk
mendorong produktivitas.

Referensi
THANK YOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai