2
Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak
Pendidikan Guru Penggerak (PGP ) A7
•
Pembelajaran yang diperoleh dan diterapkan
• Dalam perjalanan membawa perubahan, pasti muncul gangguan dan perbedaan
pendapat yang harus didamaikan baik dari murid yang diampu atau rekan kerja atau
lingkungan. Guru Penggerak harus bisa membangun keselarasan dengan makna
menerima perbedaan yang muncul dan menuntun yang lain untuk bisa melampaui
perbedaan yang ada. Guru penggerak diharapkan mampu memahami peran dan
menjiwai nilai-nilai dari seorang guru penggerak untuk diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari agar telahir Profil Pelajar Pancasila. Beberapa peran guru
penggerak yang seharusnya diketahui dan dipahami, diantaranya :
• 1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran
• 2. Menjadi Coach bagi guru lain
• 3. Mendorong Kolaborasi
• 4. mewujudkan Kepemimpinan Murid
• 5. Menggerakkan Komunitas Praktisi
•
Peran Sebagai Pemimpin Pembelajaran
• Peran sebagai pemimpin pembelajaran merupakan awal dari terbentuknya peran-peran yang lain.
Dalam menjalankan tugas utamanya sebagai guru, peran yang terdekat adalah menuntun murid
dan lingkungannya dengan pedoman Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut
Wuri Handayani. Dalam mempimpin pembelajaran, guru juga harus menerapkan nilai-nilai
sebagai guru penggerak, yaitu : Berpihak pada anak, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif.
• Setelah guru bisa menjalankan perannya dan menanamkan nilai-nilai pada dirinya, kemudian
waktunya bergerak dan menggerakkan orang lain dengan peran-peran lainnya.
Peran Menjadi Coach bagi Guru Lain
• Setelah coach bagi guru lain sudah menjadi kebiasaan, maka akan terjalin kedekatan.
Guru penggerak harus bisa menerima dan mengolah pendapat rekan kerjanya
karena hal itu akan menambah kekayaan pengetahuan guru penggerak yang
bersangkutan. Bagi seorang muslim, hal itu juga sesuai dengan sabda Nabi
Muhammad SAW. bahwa perbedaan pendapat umat adalah rahmat. Jadi perbedaan
pandang tersebut bukan untuk menjatuhkan namun justru dijadikan kekayaan akan
sebuah ilmu pengetahuan yang bisa menjadi dasar atau pedoman bagi kehidupan
orang-orang selanjutnya. Saat inilah waktu yang tepat untuk bergerak menjalin
kolaborasi memunculkan atau menciptakan suatu inovasi baru ( tentang
pembelajaran atau tentang pengembangan instansi) di komunitas lembaganya. Tanpa
adanya kolaborasi, tujuan yang diharapkan tidak akan maksimal apalagi
berkembangnya suatu instansi karena kurangnya kekuatan.
Peran Mewujudkan Kepemimpinan Murid
• Setelah Nilai- nilai guru penggerak sudah melekat begitu pula beberapa peran utama
sudah terlaksana, sebagai guru harus lebih professional dalam mengelola
pembelajarannya dengan memberikan ruang gerak yang luas atau memberikan
kebebasan murid untuk mengembangkan bakat dan minatnya tanpa ada intervensi
atau dikte dari gurunya agar murid benar-benar bisa mengembangkan potensi,
mandiri, percaya diri secara alami. Guru hanya sebagai pendukung gerak dan
aktivitas murid terkait pembelajarannya serta memberikan apresiasi. Dengan
menciptakan Profil Pelajar Pancasila, maka akan tercipta generasi-generasi yang siap
memimpin dan mengisi peradapan baru yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai
budayanya.
Menggerakkan Komunitas Praktisi
• Pada sesi ini seorang guru penggerak sudah memiliki nilai-nilai dan sudah menjalankan
hampir semua peran seorang guru penggerak. Saat inilah waktunya guru penggerak
menggerakkan orang pada komunitas belajar instansi lain. Guru Penggerak harus
menumbuhan budaya kolaboratif agar komunitas dapat berjalan secara
berkesinambungan. Dari Kerangka yang dapat diterapkan dalam pelaksanaannya, yakni
: Merencanakan (Plan), melaksanakan (Do), Melihat Kembali (See). Implementasinya,
dari komunitas para praktisi membuat suatu inovasi-inovasi peningkatan kualitas
pembelajaran.
Penerapan melalui Nilai Berpihak Pada Murid