Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KE 2

Mata Kuliah : ETIKA dan PRPFESI GURU


Pembimbing : Dr. H. Wawan Ahmad Ridwan, M.Ag

Nama : Rahmawati Libi Oktavia


NIM : 2281131505
SMT/Kelas : 4/A31

 Buat analisa pada artikel ini dan buatlah kesimpulannya. diunggah di kolom tugas !

Berdasarkan analisis terhadap artikel yang disajikan, kita dapat merumuskan beberapa
kesimpulan penting:

1. Kinerja Guru:
 Kinerja gurumerupakan prestasi kerja atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
seorang guru atau sekelompok guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah
ditentukan dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita pendidikan.

 Standar kinerja guru merupakan patokan dalam mengadakan pertanggung jawaban


terhadap segala hal yang telah dikerjakan. Standar kinerja guru mencakup berbagai
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, seperti mengelola program
pembelajaran, mengelola kelas, dan menilai prestasi belajar siswa.

 Penilaian kinerja guru untuk mewujudkan kinerja yang baik diperlukan proses
penilaian kinerja yang dilakukan secara teratur untuk menilai dan mengukur perilaku,
prestasi kerja, dan potensi pengembangan guru. Tujuannya termasuk memberikan
umpan balik, meningkatkan motivasi kerja, dan pengembangan sumber daya manusia
(SDM) di sekolah/Madrasah.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru:


 Kinerja guru yang sangat berpengaruhi yaitu faktor internal (seperti kemampuan,
keterampilan, motivasi) dan faktor eksternal (seperti gaji, lingkungan kerja,
kepemimpinan).
 Kemampuan dan motivasi guru menjadi faktor kunci dalam menentukan kinerja
mereka.
 Faktor yang penting dalam kinerja guru adalah faktor yang berasal dari dalam diri
guru itu sendiri yaitu meliputi kemampuan menjadi guru, motivasi menjadi guru,
keterampilan mengajar, kepribadian yang menyenangkan.
3. Indikator kinerja guru (IKG) merupakan tolak ukur untuk menilai efektivitas dan efisiensi
guru dalam melaksanakan tugasnya. Berikut beberapa poin penting dalam IKG:

1. Keterampilan Pedagogik:
 Kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
 Penguasaan materi pelajaran dan metodologi pembelajaran.
 Kemampuan menggunakan teknologi pembelajaran
 Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.
2. Profesionalisme:
 Memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai.
 Memiliki komitmen dan etos kerja yang tinggi.
 Terus mengembangkan diri secara profesional.
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan sekolah.
3. Kepribadian:
 Bersikap dedikasi, sabar, dan berwibawa.
 Mampu menjadi teladan bagi siswa.
 Memiliki hubungan yang baik dengan siswa, orang tua, dan kolega.
4. Sosial dan Emosional:
 Mampu mengelola kelas dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
 Mampu memahami dan menangani masalah siswa.
 Mampu membangun hubungan yang positif dengan siswa dan orang tua.
5. Pencapaian Hasil Belajar Siswa:
 Kemampuan meningkatkan prestasi belajar siswa.
 Kemampuan mencapai target kurikulum.
 Kemampuan mengembangkan potensi siswa secara optimal.
6. Kontribusi terhadap Sekolah:
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.
 Bersedia membantu kolega.
 Mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sekolah.

4. Adversity Quotient (AQ):


 Adversity Quotient (AQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi kesulitan dan
tantangan dalam hidup serta mengubahnya menjadi peluang kesuksesan.
 AQ terdiri dari empat dimensi: kontrol, asal-usul dan pengakuan, jangkauan, dan daya
tahan.
 Individu dapat dikelompokkan menjadi quitter, camper, atau climber berdasarkan
bagaimana mereka menanggapi kesulitan dan tantangan dalam hidup.
 Faktor pembentuk Adversity Quotient (AQ) : Daya saing, produktivitas, kreatifitas,
motivasi,mengambil resiko,perbaikan, ketekunan,belajar,merangkul perubahan,
keuletan,tekanan dan kemunduran.
KESIMPULAN:
 Penting bagi seorang guru untuk memiliki tidak hanya kompetensi dalam mengelola
pembelajaran, tetapi juga kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan tantangan
yang mungkin timbul dalam profesi mereka.
 Peningkatan kinerja guru tidak hanya bergantung pada faktor-faktor internal seperti
kemampuan dan motivasi, tetapi juga faktor eksternal seperti dukungan organisasi
dan lingkungan kerja.
 Pengembangan Adversity Quotient (AQ) dapat menjadi pendekatan yang berguna
dalam meningkatkan kinerja guru dengan membantu mereka menghadapi kesulitan
dengan lebih efektif dan mengubahnya menjadi peluang untuk pertumbuhan dan
pengembangan profesional.
 seorang guru memiliki daya saing tinggi, produktivitas tinggi, kreativitas tinggi,
motivasi tinggi, mampu mengambil resiko, perbaikan, ketekunan, belajar, merangkul
perubahan, ulet maka tingkat adversity quotient nya tinggi, tapi sebaliknya jika guru
tidak memiliki hal yang telah diuraikan diatas maka tingkat adversity quotient guru
tersebut rendah. Hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi kinerjanya sebagai
seorang guru.
 ada hubungan positif antara adversity quotient dengan kinerja guru

Anda mungkin juga menyukai