Anda di halaman 1dari 14

03/03/24, 05.

28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

Lembar kerja Nama

SUMATIF TEKS NARASI


Kelas
Total pertanyaan: 20
Estimasi pengerjaan: 43menit
Tanggal
Disusun oleh Ruri Ula

1. Tidak lama Melan pun tiba di dapur. Ia melihat Mama begitu sibuk mengukus, mendinginkan kue yang sudah
matang, dan juga menyusunnya. Tapi ada pula yang dipisah untuk keluarga, saudara, maupun kerabat dan tidak
ketinggalan pula untuk yang dibagikan kepada tetangga nantinya. Semua masing- masing sudah diatur Mama.
Mama begitu sibuk di dapur.
“Melan, hanya melihat saja bukan bantu Mama?” ucap Mama.
“Maaf ya, Ma! Melan melamun,” jawab Melan senyum sendiri. “Habis Melan kaget melihat Mama membuat kue
keranjang banyak sekali. Memang buat siapa saja, Ma?”
“Ya sudah, sekarang bantu Mama dulu ya untuk membereskannya,” kata Mama. “Oya, jangan lupa ya sayang
nanti dipisah kue keranjang yang untuk para tetangga,” lanjut Mama.
Melan masih bertanya-tanya. Mama buat apa membagikan ke para tetangga? Pikirnya.
Akhirnya Tahun Baru Imlek yang ditunggu-tunggu tiba. Melan sangat gembira menyambutnya. Apalagi ia
mendapatkan angpao dari Mama, Ayah, Om Tedi, Tante Tita, Oma. Dan Opah serta saudara yang lainnya. Melan
panen angpao hari itu.
Kini tibalah acara kumpul-kumpul dan makan bersama di ruang makan sambil menikmati hidangan Tahun Baru
Imlek yang sudah mama sediakan. Di sana sudah tersedia bandeng goreng, bandeng presto, buah jeruk, manisan 8
dewa, permen kacang, coklat nanas, dan es sirup merah. Tidak lupa kue keranjang. Semua lengkap ada di sana, di
ruang makan. Mama Melan membuat kue keranjang untuk keluarga, saudara, dan tetangga. Melan dan
keluarganya menikmati kue tersebut pada….

a) Perayaan perkawinan b) Perayaan kelahiran

c) Perayaan Cap Go Meh d) Perayaan Tahun Baru Imlek

2. Tidak lama Melan pun tiba di dapur. Ia melihat Mama begitu sibuk mengukus, mendinginkan kue yang sudah
matang, dan juga menyusunnya. Tapi ada pula yang dipisah untuk keluarga, saudara, maupun kerabat dan tidak
ketinggalan pula untuk yang dibagikan kepada tetangga nantinya. Semua masing- masing sudah diatur Mama.
Mama begitu sibuk di dapur.
“Melan, hanya melihat saja bukan bantu Mama?” ucap Mama.
“Maaf ya, Ma! Melan melamun,” jawab Melan senyum sendiri. “Habis Melan kaget melihat Mama membuat kue
keranjang banyak sekali. Memang buat siapa saja, Ma?”
“Ya sudah, sekarang bantu Mama dulu ya untuk membereskannya,” kata Mama. “Oya, jangan lupa ya sayang
nanti dipisah kue keranjang yang untuk para tetangga,” lanjut Mama.
Melan masih bertanya-tanya. Mama buat apa membagikan ke para tetangga? Pikirnya.
Akhirnya Tahun Baru Imlek yang ditunggu-tunggu tiba. Melan sangat gembira menyambutnya. Apalagi ia
mendapatkan angpao dari Mama, Ayah, Om Tedi, Tante Tita, Oma. Dan Opah serta saudara yang lainnya. Melan
panen angpao hari itu.
Kini tibalah acara kumpul-kumpul dan makan bersama di ruang makan sambil menikmati hidangan Tahun Baru
Imlek yang sudah mama sediakan. Di sana sudah tersedia bandeng goreng, bandeng presto, buah jeruk, manisan 8
dewa, permen kacang, coklat nanas, dan es sirup merah. Tidak lupa kue keranjang. Semua lengkap ada di sana, di
ruang makan. Kue keranjang dan makanan lain, seperti bandeng goreng, bandeng presto, buah jeruk, manisan 8
dewa, permen kacang, coklat nanas, dan es sirop merah tersaji di ruang….

Jawab.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 1/
03/03/24, 05.28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

3. “Nataga, berhati-hatilah dengan ekor birumu!” Levo mengingatkan, “Ekormu sangat kuat!”
“Levo benar! Jangan sampai pohon ini roboh karena sabetan ekormu!” seru semut-semut pada Nataga. “Kamu
juga dapat terbakar jika bertengger terus di ekor Nataga!” kata Mora mengingatkan para semut. “Kalau malam
hari kami merasa hangat saat tidur di ekor Nataga. Mungkin di dalam ekor ini banyak apinya,” gurau para
serangga.
“Hai, Semut! Coba kamu pasang telinga di atas ekor Nataga, ada bunyi seperti api!” sambung serangga.
Semut tentu saja penasaran dengan ulah serangga yang menempelkan telinga di ekor Nataga. Semut- semut pun
melakukan hal yang sama pada ekor Nataga.
“Ahh…benar! Seperti ada suara api terkena angin di ekor biru ini!” heran semut-semut.
Saudara-saudara Nataga menggeleng-gelengkan kepala menanggapi hal itu. Kutipan cerita tersebut merupakan
struktur….

Jawab.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 2/
03/03/24, 05.28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

4. Dion tidak menyalami bapaknya. Sebab, tangan bapaknya berlepotan oli seperti biasa. Bapak Dion sendiri
bukannya tidak melihat wajah murung anaknya, tapi ia tidak mau menghentikan pekerjaannya. Sore hari
barulah bapak Dion menghampiri anaknya.
“Ada masalah di sekolah?” ujar bapak Dion.
Dion tidak segera menjawab. Ia tampak ragu-ragu mengucapkan kata-kata yang sejak siang hari
berputar-putar di kepalanya.
Bapaknya dengan sabar menunggu, tidak memaksa Dion menyampaikan isi hatinya. “Pak Guru
IPA mau mengajak para siswa ke sini,” kata Dion akhirnya.
Bapak Dion mengerutkan keningnya. “Mau apa ke sini?”
“Katanya sih supaya para siswa tau bagaimana cara kerja sepeda motor. Pak Guru minta Bapak menjelaskannya
kepada para siswa.”
Bapak Dion mengangguk-angguk. “Bagus itu.”
Dion mendongak, tak menyangka bapaknya malah menanggapi permintaan Pak Guru IPA dengan gembira dan
antusias.
“Tapi….”
“Tapi kenapa?”
“Eee….”
“Kamu malu, ya, karena Bapak pasti tampil kotor?”
Bapak Dion tertawa. Dion mula-mula tetap diam, tapi kemudian ikut tertawa. Kalau memakai pakaian biasa,
sebenarnya bapak keren juga, pikir Dion. Dan kata orang, dia mirip bapaknya.
Dua hari kemudian, ketika para siswa datang diiringi Pak Guru IPA, bapak Dion sudah siap menyambut mereka.
Kali itu penampilan bapak Dion berbeda dengan biasanya. Tidak berlepotan oli dan bajunya bersih. Ia
menjelaskan bagaimana cara kerja mesin sepeda motor agar bisa melaju di jalan raya. Kata-katanya jelas,
dengan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami dan menarik karena sering diselingi humor. Bapak Dion
menjelaskan sambil memperlihatkan bagian-bagian sepeda motor yang saat itu sedang dibongkar.
Ketika para siswa sudah kembali ke kelas, Tanti mendekati Dion, lalu berkata pelan, “Bapakmu hebat, pantas
menjadi guru.”
Dion termangu sejenak, tak menyangka Tanti akan memuji bapaknya.
Tapi kemudian wajah Dion terasa hangat. Senang rasanya mendengar kata-kata Tanti itu. Apakah Tanti menyukainya
juga? Batin Dion. Kutipan tersebut menceritakan kunjungan Pak Guru IPA dan teman- teman Dion ke bengkel
bapak Dion. Pernyataan yang sesuai dengan kutipan cerita adalah….

a) Dion bangga terhadap usaha bengkel b) Bapak Dion tidak percaya diri karena tampil
bapaknya. kotor.

c) Dion mengajak teman-temannya mengunjungi


d) Tanti memuji bapak Dion hebat dan pantas
bengkel bapak Dion.
menjadi guru.

e) Pak Guru IPA mengajak para siswa ke bengkel


bapak Dion.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 3/
03/03/24, 05.28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

5. “Nataga, berhati-hatilah dengan ekor birumu!” Levo mengingatkan, “Ekormu sangat kuat!”
“Levo benar! Jangan sampai pohon ini roboh karena sabetan ekormu!” seru semut-semut pada Nataga. “Kamu
juga dapat terbakar jika bertengger terus di ekor Nataga!” kata Mora mengingatkan para semut. “Kalau malam
hari kami merasa hangat saat tidur di ekor Nataga. Mungkin di dalam ekor ini banyak apinya,” gurau para
serangga.
“Hai, Semut! Coba kamu pasang telinga di atas ekor Nataga, ada bunyi seperti api!” sambung serangga.
Semut tentu saja penasaran dengan ulah serangga yang menempelkan telinga di ekor Nataga. Semut- semut pun
melakukan hal yang sama pada ekor Nataga.
“Ahh…benar! Seperti ada suara api terkena angin di ekor biru ini!” heran semut-semut. Saudara-
saudara Nataga menggeleng-gelengkan kepala menanggapi hal itu. Penggunaan kata sambung untuk
menandai sebab atau alasan dalam teks cerita tersebut adalah….

Jawab.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 4/
03/03/24, 05.28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

6. Jodohkan berikut iniDion tidak menyalami bapaknya. Sebab, tangan bapaknya berlepotan oli seperti biasa.
Bapak Dion sendiri bukannya tidak melihat wajah murung anaknya, tapi ia tidak mau menghentikan
pekerjaannya.
Sore hari barulah bapak Dion menghampiri anaknya. “Ada
masalah di sekolah?” ujar bapak Dion.
Dion tidak segera menjawab. Ia tampak ragu-ragu mengucapkan kata-kata yang sejak siang hari
berputar-putar di kepalanya.
Bapaknya dengan sabar menunggu, tidak memaksa Dion menyampaikan isi hatinya. “Pak Guru
IPA mau mengajak para siswa ke sini,” kata Dion akhirnya.
Bapak Dion mengerutkan keningnya. “Mau apa ke sini?”
“Katanya sih supaya para siswa tau bagaimana cara kerja sepeda motor. Pak Guru minta Bapak menjelaskannya
kepada para siswa.”
Bapak Dion mengangguk-angguk. “Bagus itu.”
Dion mendongak, tak menyangka bapaknya malah menanggapi permintaan Pak Guru IPA dengan gembira dan
antusias.
“Tapi….”
“Tapi kenapa?”
“Eee….”
“Kamu malu, ya, karena Bapak pasti tampil kotor?”
Bapak Dion tertawa. Dion mula-mula tetap diam, tapi kemudian ikut tertawa. Kalau memakai pakaian biasa,
sebenarnya bapak keren juga, pikir Dion. Dan kata orang, dia mirip bapaknya.
Dua hari kemudian, ketika para siswa datang diiringi Pak Guru IPA, bapak Dion sudah siap menyambut mereka.
Kali itu penampilan bapak Dion berbeda dengan biasanya. Tidak berlepotan oli dan bajunya bersih. Ia
menjelaskan bagaimana cara kerja mesin sepeda motor agar bisa melaju di jalan raya. Kata-katanya jelas,
dengan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami dan menarik karena sering diselingi humor. Bapak Dion
menjelaskan sambil memperlihatkan bagian-bagian sepeda motor yang saat itu sedang dibongkar.
Ketika para siswa sudah kembali ke kelas, Tanti mendekati Dion, lalu berkata pelan, “Bapakmu hebat, pantas
menjadi guru.”
Dion termangu sejenak, tak menyangka Tanti akan memuji bapaknya.
Tapi kemudian wajah Dion terasa hangat. Senang rasanya mendengar kata-kata Tanti itu. Apakah Tanti menyukainya
juga? Batin Dion. Jodohkan pernyataan pada kolom sebelah kiri dengan jawaban di sebelah kanan sesuai
informasi dalam kutipan cerita dengan cara menarik garis lurus!

Dion tidak mau menyalami bapaknya Tangan bapak Dion berlepotan oli

Wajah Dion kelihatan murung Dion dimarahi Pak Guru IPA

Bapak Dion menyambut gembira dan antusias Guru IPA dan siswa ke bengkel bapak
Dion

Dion malu terhadap bapaknya Bapak Dion tampil kotor

Penjelasan Bapak Dion mudah dipahami


Tanti memuji kehebatan bapak Dion

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 5/
03/03/24, 05.28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

7. “Hai, hiu! Aku selamat!” sapa ikan lumba-lumba kepada ikan hiu dengan hati gembira.
“Bagaimana kau bisa lolos?” tanya ikan hiu keheranan.
“Nelayan-nelayan itu yang melepaskanku. Mereka itu baik hatinya. Mereka tidak sampai hati menjualku ke
pasar. Padahal, aku bisa dijual dengan harga mahal,” cerita ikan lumba-lumba kepada ikan hiu.
“Ah tidak, nelayan-nelayan itu serakah! Seharusnya aku yang mendapatkan ikan-ikan besar tadi. Karena nelayan
itu menjaringnya, aku jadi tidak kebagian!” ujar ikan hiu dengan hati kesal.
“Tidak kawan, nelayan itu tidak serakah. Kalau mereka serakah, pasti aku sudah dijualnya tadi,” ucap ikan
lumba-lumba menyangkal pendapat hiu.
“Tidak, aku tetap tidak suka dengan nelayan itu. Mereka tangkap ikan-ikan yang seharusnya menjadi bagianku.
Kelak suatu saat, jika ada perahu nelayan yang hancur diterjang badai, aku akan memangsa mereka sebagai
gantinya.” Demikian ikan hiu bersumpah.
“Jangan kawan, janganlah kamu berbuat begitu. Kamulah yang sebenarnya serakah. Tidak puaskah kamu
memakan ikan-ikan yang ada. Rasa-rasanya kita tidak akan kekurangan makanan walaupun nelayan-nelayan
itu menangkapi ikan-ikan di sini setiap hari,” tutur ikan lumba-lumba menasihati. “Bila kelak ada manusia
yang tertimpa musibah, aku pasti akan menolongnya. Aku merasa berutang
budi kepada nelayan yang telah menolongku. Aku tak akan melupakan budi baik mereka. Makanya aku berjanji
akan selalu menolong manusia yang kesusahan.” Begitulah janji ikan lumba-lumba untuk membalas kebaikan
manusia.
Pilihlah dua pernyataan yang sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam fabel yang kamu baca!

a) Para nelayan menangkap ikan di lautan b) Tokoh hiu tidak senang dengan tokoh lumba-
menggunakan jala lumba yang berteman dengan manusia.

c) Tokoh lumba-lumba tidak berani mengingatkan


d) Tokoh lumba-lumba menasihati tokoh hiu yang
kesalahan tokoh hiu
menganggap manusia serakah

e) Tokoh hiu menyerang para nelayan yang


mengambil ikan di samudera

8. Serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh
di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung
mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang
ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka
meniup bola api yang terbang menuju arah mereka. Cuplikan cerita di atas merupakan bagian alur yang disebut
bagian….

a) Akhir b) Awal

c) Tengah d) Pengantar

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 6/
03/03/24, 05.28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

9. Legenda Putri Serindang Bulan


Putri Serindang Bulan terkenal sebagai gadis yang cantik, baik hati, bijaksana, dan tidak pernah menyimpan
dendam. Kecantikan Putri Serindang Bulan sudah tersebar hingga ke negeri tetangga. Banyak pangeran yang jatuh
hati pada putri itu dan ingin meminangnya. Anehnya, setiap ada pangeran yang datang melamar, Putri Serindang
Bulan langsung terserang penyakit kusta. Penyakit itu akan hilang dengan sendirinya ketika pertunangan
dibatalkan.
Peristiwa ini sudah terjadi sembilan kali dan membuat kakak-kakaknya malu. Mereka pun berniat untuk membuat
Putri Serindang Bulan. Ki Karang Nio mendapat tugas untuk membuang adik bungsunya, meskipun ia sangat
menyayangi adiknya itu.
Dalam perjalanan ke Sungai Air Ketahun, Ki Karang Nio mencari akal agar adiknya bisa selamat. “Adikku, mari
kubuatkan perahu agar kau bisa menyusuri sungai ini. Nanti, pilihlah tempat yang nyaman untuk menetap,” kata
Ki Karang Nio. Putri Serindang Bulan mengangguk.
Setelah terbawa arus sungai selama berhari-hari, akhirnya Putri Serindang Bulan terdampar di Pulau Pegat. Saat
itu, Raja Negeri Setio Barat Bernama Indrapura sedang berburu dan ia menemukan Putri Serindang Bulan. Ia
terpesona dengan kecantikan sang putri, lalu Raja Indrapura mengajak Putri ke istana. Mereka pun akhirnya
menikah.
Kakak-kakak Putri Serindang Bulan pun mendengar kabar pernikahan itu. Ki Gete, kakak tertua, marah besar
karena Ki Karang Nio telah membohonginya. Namun, Ki Gete juga takut kalau Raja Indrapura murka.
Akhirnya, kakak-kakak Putri Serindang Bulan ikut menghadiri pesta pernikahan yang bahagia itu.
Putri Serindang Bulan menyambut bahagia kedatangan kakak-kakaknya. Bahkan, raja memberi mereka hadiah
emas untuk dibawa pulang.
Dalam perjalanan pulang, kapal yang ditumpangi kakak-kakak Putri Serindang Bulan terkena badai besar. Kapal
itu pun karam dan mereka terdampar di Pulau Ipuh. Perhiasaan hadiah dari Raja Indrapura tenggelam Bersama
kapal ke dasar laut. Yang tersisa hanya perhiasaan milikKi Karang Nio. Melihat perhiasaan itu, kakak-kakak yang
lain berencana untuk merebutnya. Ki Karang Nio yang mengetahui niat buruk itu langsung membagi-bagikan
semua perhiasannya ke semua kakaknya.
Mereka semua jadi tersentuh dengan kebaikan hati Ki Karang Nio.
“Oh, Karang Nio. Kami malu pada sikap kami. Kamu sungguh bijaksana. Kalau begitu, biarlah kami tinggal di
pulau ini. Dan jadilah kau raja yang baik,” kata Ki Gete. Ki Karang Nio akan menjadi raja yang dicintai
rakyatnya karena ia adalah raja yang….

Jawab.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 7/
03/03/24, SUMATIF TEKS NARASI |

10. Legenda Putri Serindang Bulan


Putri Serindang Bulan terkenal sebagai gadis yang cantik, baik hati, bijaksana, dan tidak pernah menyimpan
dendam. Kecantikan Putri Serindang Bulan sudah tersebar hingga ke negeri tetangga. Banyak pangeran yang
jatuh hati pada putri itu dan ingin meminangnya. Anehnya, setiap ada pangeran yang datang melamar, Putri
Serindang Bulan langsung terserang penyakit kusta. Penyakit itu akan hilang dengan sendirinya ketika
pertunangan dibatalkan.
Peristiwa ini sudah terjadi sembilan kali dan membuat kakak-kakaknya malu. Mereka pun berniat untuk
membuat Putri Serindang Bulan. Ki Karang Nio mendapat tugas untuk membuang adik bungsunya,
meskipun ia sangat menyayangi adiknya itu.
Dalam perjalanan ke Sungai Air Ketahun, Ki Karang Nio mencari akal agar adiknya bisa selamat. “Adikku, mari
kubuatkan perahu agar kau bisa menyusuri sungai ini. Nanti, pilihlah tempat yang nyaman untuk menetap,” kata
Ki Karang Nio. Putri Serindang Bulan mengangguk.
Setelah terbawa arus sungai selama berhari-hari, akhirnya Putri Serindang Bulan terdampar di Pulau Pegat. Saat
itu, Raja Negeri Setio Barat Bernama Indrapura sedang berburu dan ia menemukan Putri Serindang Bulan. Ia
terpesona dengan kecantikan sang putri, lalu Raja Indrapura mengajak Putri ke istana. Mereka pun akhirnya
menikah.
Kakak-kakak Putri Serindang Bulan pun mendengar kabar pernikahan itu. Ki Gete, kakak tertua, marah besar
karena Ki Karang Nio telah membohonginya. Namun, Ki Gete juga takut kalau Raja Indrapura murka. Akhirnya,
kakak-kakak Putri Serindang Bulan ikut menghadiri pesta pernikahan yang bahagia itu.
Putri Serindang Bulan menyambut bahagia kedatangan kakak-kakaknya. Bahkan, raja memberi mereka hadiah
emas untuk dibawa pulang.
Dalam perjalanan pulang, kapal yang ditumpangi kakak-kakak Putri Serindang Bulan terkena badai besar. Kapal
itu pun karam dan mereka terdampar di Pulau Ipuh. Perhiasaan hadiah dari Raja Indrapura tenggelam Bersama
kapal ke dasar laut. Yang tersisa hanya perhiasaan milikKi Karang Nio. Melihat perhiasaan itu, kakak-kakak
yang lain berencana untuk merebutnya. Ki Karang Nio yang mengetahui niat buruk itu langsung membagi-
bagikan semua perhiasannya ke semua kakaknya.
Mereka semua jadi tersentuh dengan kebaikan hati Ki Karang Nio.
“Oh, Karang Nio. Kami malu pada sikap kami. Kamu sungguh bijaksana. Kalau begitu, biarlah kami tinggal di
pulau ini. Dan jadilah kau raja yang baik,” kata Ki Gete. Jika Ki Karang Nio tidak mengetahui niat jahat
saudara-saudaranya yang hendak merebut perhiasaannya, situasi yang akan terjadi adalah….

a) Ki Karang Nio akan didukung saudara- b) Ki Karang Nio dan saudara-saudaranya akan
saudaranya sebagai raja berseteru satu dengan yang lain

c) Ki Karang Nio tetap akan membagikan


d) Ki Karang Nio dan saudaranya tidak akan
perhiasannya kepada saudara-saudaranya
pernah keluar dari Pulau Ipuh

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 8/
03/03/24, SUMATIF TEKS NARASI |

11. “Aku memiliki sarang yang cantik. Sarangku terbuat dari helaian alang-alang dan rumput kering. Helaian itu
dijalin dengan rapi. Jadi, saat hujan tidak akan basah. Saat terik pun tidak akan kepanasan. Aku menghabiskan
waktu berminggu-minggu untuk membuatnya,” kata burung tempua.
Jika kalimat langsung di atas diubah menjadi kalimat tidak langsung, kalimat yang tepat adalah….

a) Burung tempua mengatakan bahwa dia memiliki b) Burung tempua mengatakan bahwa dia memiliki
sarang yang cantik. Sarangku terbuat dari helaian sarang yang cantik. Sarangnya terbuat dari
alang-alang dan rumput kering. Helaian itu dijalin helaian alang-alang dan rumput kering. Helaian
dengan rapi. Jadi, saat hujan tidak akan basah. itu dijalin dengan rapi. Jadi, saat hujan tidak
Saat Terik pun tidak akan kepanasan. Aku akan basah. Saat Terik pun tidak akan
menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk kepanasan. Dia menghabiskan waktu berminggu-
membuatnya minggu untuk membuatnya

c) Burung tempua mengatakan bahwa aku memiliki


d) Aku memiliki sarang yang cantik. Sarangku
sarang yang cantik. Sarangku terbuat dari helaian
terbuat dari helaian alang-alang dan rumput
alang-alang dan rumput kering. Helaian itu dijalin
kering. Helaian itu dijalin dengan rapi. Jadi, saat
dengan rapi. Jadi, saat hujan tidak akan basah.
hujan tidak akan basah. Saat terik pun tidak
Saat terik pun tidak akan kepanasan. Aku
akan kepanasan. Aku menghabiskan waktu
menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk
berminggu-minggu untuk membuatny. kata
membuatnya
burung tempua.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 9/
03/03/24, SUMATIF TEKS NARASI |

12. Wah, Aku Bertemu Hewan Purba!


I Wayan Sugiarta
Namaku Anton. Aku amat gemar menjelajahi tempat-tempat baru yang jarang dikunjungi orang lain. Tentu saja
aku pergi menjelajah tak seorang diri. Terlalu berbahaya jika dilakukan oleh seorang bocah kecil yang masih
duduk di bangku kelas 8 SMP. Ayah dan ibu juga sangat gemar menjelajah. Saat muda, mereka pertama kali
bertemu ketika mendaki Gunung Timi Razi, gunung tertinggi kelima di Myanmar.
Pekan lalu, kami mengunjungi Lembah Hukawng di Myanmar. Hal luar biasa aku temukan di bawah pohon
damar saat orang tuaku sedang beristirahat di bibir gua. “Wah, lucu sekali, tapi kasihan juga serangga ini
terjebak di dalam bongkahan getah,” ucapku takjub. Tanpa pikir panjang, langsung kuunggah foto itu di media
sosialku. Saat kami melanjutkan perjalanan, ponselku tak henti-hentinya bergetar. Saat kulihat ponselku, aku
sungguh kaget. Ada ratusan komentar di foto terakhir yang aku unggah. Aku tidak paham dengan komentar
orang-orang. Yang paling menarik perhatian adalah sebuah komentar yang berbunyi 'Selamat pagi. Saya dan
tim peneliti tertarik dengan foto ini. Bisakah Anda menginformasikan alamatnya? Kami sudah sejak lama
berusaha mencari spesies hewan purba itu.'
“Hewan purba? Berarti itu hewan langka?” gumamku dalam hati dengan penuh tanya. Para peneliti langsung
menyusul ke Lembah Hukawng. Saat tiba, mereka kuantar dan tunjukkan lokasinya. Di perjalanan kami
berbincang-bincang mengenai spesies ini yang ternyata adalah kecoa purba. Wah! “Spesies kecoa ini berbeda
dengan yang umumnya kita temukan. Mereka bertubuh pucat, mata dan sayapnya kerdil, dan kakinya tidak
memiliki duri pelindung karena hidupnya di dalam gua,” ucap seseorang yang kupikir adalah pemimpin
kelompok peneliti ini. Saat fosil itu ditemukan, aku sungguh kaget bahwa kecoa itu sudah berusia 99 juta
tahun. “Getah damar inilah yang mengawetkan fosil kecoa sehingga tak banyak kerusakan di fosilnya hingga
saat ini.” Setelah diteliti, ternyata dua kecoa spesies ini bernama Crenocticola svadba dan Mulleriblattina
bowagi yang diduga hidup pada zaman dinosaurus. Aku juga baru tahu, tak hanya getah damar, tapi ternyata
lingkungan gua sangat mendukung proses pemfosilan tulang. Sungguh aku masih tidak menyangka. “Iseng-
iseng berhadiah,” kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Mengapa Anton kaget saat mengetahui fakta dari kecoa purba?

a) Fosil kecoa saat ditemukan berusia 99 juta b) Kecoa ditemukan di Lembang Hukawang,
tahun Myanmar

c) Fosil kecoa awet dan utuh karena getah damar d) Kecoa yang ditemukan adalah spesies langka.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 10/
03/03/24, 05.28 SUMATIF TEKS NARASI | Quizizz

13. Wah, Aku Bertemu Hewan Purba!


I Wayan Sugiarta
Namaku Anton. Aku amat gemar menjelajahi tempat-tempat baru yang jarang dikunjungi orang lain. Tentu saja
aku pergi menjelajah tak seorang diri. Terlalu berbahaya jika dilakukan oleh seorang bocah kecil yang masih
duduk di bangku kelas 8 SMP. Ayah dan ibu juga sangat gemar menjelajah. Saat muda, mereka pertama kali
bertemu ketika mendaki Gunung Timi Razi, gunung tertinggi kelima di Myanmar.
Pekan lalu, kami mengunjungi Lembah Hukawng di Myanmar. Hal luar biasa aku temukan di bawah pohon
damar saat orang tuaku sedang beristirahat di bibir gua. “Wah, lucu sekali, tapi kasihan juga serangga ini
terjebak di dalam bongkahan getah,” ucapku takjub. Tanpa pikir panjang, langsung kuunggah foto itu di media
sosialku. Saat kami melanjutkan perjalanan, ponselku tak henti-hentinya bergetar. Saat kulihat ponselku, aku
sungguh kaget. Ada ratusan komentar di foto terakhir yang aku unggah. Aku tidak paham dengan komentar
orang-orang. Yang paling menarik perhatian adalah sebuah komentar yang berbunyi 'Selamat pagi. Saya dan
tim peneliti tertarik dengan foto ini. Bisakah Anda menginformasikan alamatnya? Kami sudah sejak lama
berusaha mencari spesies hewan purba itu.'
“Hewan purba? Berarti itu hewan langka?” gumamku dalam hati dengan penuh tanya. Para peneliti langsung
menyusul ke Lembah Hukawng. Saat tiba, mereka kuantar dan tunjukkan lokasinya. Di perjalanan kami
berbincang-bincang mengenai spesies ini yang ternyata adalah kecoa purba. Wah! “Spesies kecoa ini berbeda
dengan yang umumnya kita temukan. Mereka bertubuh pucat, mata dan sayapnya kerdil, dan kakinya tidak
memiliki duri pelindung karena hidupnya di dalam gua,” ucap seseorang yang kupikir adalah pemimpin
kelompok peneliti ini. Saat fosil itu ditemukan, aku sungguh kaget bahwa kecoa itu sudah berusia 99 juta
tahun. “Getah damar inilah yang mengawetkan fosil kecoa sehingga tak banyak kerusakan di fosilnya hingga
saat ini.” Setelah diteliti, ternyata dua kecoa spesies ini bernama Crenocticola svadba dan Mulleriblattina
bowagi yang diduga hidup pada zaman dinosaurus. Aku juga baru tahu, tak hanya getah damar, tapi ternyata
lingkungan gua sangat mendukung proses pemfosilan tulang. Sungguh aku masih tidak menyangka. “Iseng-
iseng berhadiah,” kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala. Bagaimanakah ciri fisik kecoa purba yang
disampaikan oleh peneliti kepada Anton?

a) Memiliki sayap yang kerdil b) Memiliki duri pelindung beracun

c) Bertubuh pucat d) Ada selaput pelindung di kaki

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 11/
03/03/24, SUMATIF TEKS NARASI |

14. Jodohkan berikut iniWah, Aku Bertemu Hewan Purba! I


Wayan Sugiarta
Namaku Anton. Aku amat gemar menjelajahi tempat-tempat baru yang jarang dikunjungi orang lain. Tentu saja
aku pergi menjelajah tak seorang diri. Terlalu berbahaya jika dilakukan oleh seorang bocah kecil yang masih
duduk di bangku kelas 8 SMP. Ayah dan ibu juga sangat gemar menjelajah. Saat muda, mereka pertama kali
bertemu ketika mendaki Gunung Timi Razi, gunung tertinggi kelima di Myanmar.
Pekan lalu, kami mengunjungi Lembah Hukawng di Myanmar. Hal luar biasa aku temukan di bawah pohon
damar saat orang tuaku sedang beristirahat di bibir gua. “Wah, lucu sekali, tapi kasihan juga serangga ini
terjebak di dalam bongkahan getah,” ucapku takjub. Tanpa pikir panjang, langsung kuunggah foto itu di media
sosialku. Saat kami melanjutkan perjalanan, ponselku tak henti-hentinya bergetar. Saat kulihat ponselku, aku
sungguh kaget. Ada ratusan komentar di foto terakhir yang aku unggah. Aku tidak paham dengan komentar
orang-orang. Yang paling menarik perhatian adalah sebuah komentar yang berbunyi 'Selamat pagi. Saya dan
tim peneliti tertarik dengan foto ini. Bisakah Anda menginformasikan alamatnya? Kami sudah sejak lama
berusaha mencari spesies hewan purba itu.'
“Hewan purba? Berarti itu hewan langka?” gumamku dalam hati dengan penuh tanya. Para peneliti langsung
menyusul ke Lembah Hukawng. Saat tiba, mereka kuantar dan tunjukkan lokasinya. Di perjalanan kami
berbincang-bincang mengenai spesies ini yang ternyata adalah kecoa purba. Wah! “Spesies kecoa ini berbeda
dengan yang umumnya kita temukan. Mereka bertubuh pucat, mata dan sayapnya kerdil, dan kakinya tidak
memiliki duri pelindung karena hidupnya di dalam gua,” ucap seseorang yang kupikir adalah pemimpin
kelompok peneliti ini. Saat fosil itu ditemukan, aku sungguh kaget bahwa kecoa itu sudah berusia 99 juta
tahun. “Getah damar inilah yang mengawetkan fosil kecoa sehingga tak banyak kerusakan di fosilnya hingga
saat ini.” Setelah diteliti, ternyata dua kecoa spesies ini bernama Crenocticola svadba dan Mulleriblattina
bowagi yang diduga hidup pada zaman dinosaurus. Aku juga baru tahu, tak hanya getah damar, tapi ternyata
lingkungan gua sangat mendukung proses pemfosilan tulang. Sungguh aku masih tidak menyangka. “Iseng-
iseng berhadiah,” kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala. Pasangkan deskripsi tempat berikut dengan
nama tempat yang sesuai berdasarkan isi teks!

Lingkungan hidup kecoa purba Gunung Timi Razi

Tempat ayah dan ibu Anton pertama


kali bertemu saat muda Lembah Hukawng

Tempat orang tua Anton beristirahat saat


mengunjungi Lembah Hukawng Di dalam gua

Tempat yang dikunjungi Anton, ayah,


dan ibu pekan lalu Di bibir gua

15. Setelah lelah mengejar layang-layang yang putus, kedua kakak beradik itu kembali lagi ke tepi laut untuk
membawa itik-itiknya pulang. Namun, sesampainya di sana, Muria dan Segenda tidak mendapati satu ekor itik
pun karena seluruhnya telah hilang ditelan ombak lautan. Dengan perasaan takut karena lalai dalam
menjalankan tugas yang diberikan, akhirnya mereka pulang untuk melaporkan kejadian itu kepada orang
tuanya. Sesampainya di rumah, mereka segera melapor. Mendengar laporan kedua anaknya tersebut, sang ayah
murka dan menyuruh mereka mencari itik-itik itu sampai dapat dan tidak boleh pulang ke rumah sebelum
dapat.
Kutipan legenda tersebut merupakan struktur….

Jawab.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 12/
03/03/24, SUMATIF TEKS NARASI |

16. Kedua burung tersebut hanya berpisah pada saat tidur di malam hari. Mereka tidur di sarang mereka masing-
masing. Meskipun dalam banyak hal mereka punya satu kesamaan, dalam hal berteduh dan bersarang di malam
hari, keduanya memiliki selera yang berbeda. Sarang tempua tergantung tinggi di atas pohon walaupun ada
yang agak rendah. Jikalau pun rendah, pasti di dekatnya ada sarang ular, lebah atau penyengat. Burung tempua
berlindung pada hewan-hewn tersebut. Kalau burung tempua bersarang pada posisi rendah, pastilah ada yang
dapat menjaganya.
Kata ganti yang terdapat pada kutipan fabel di atas adalah kata ganti orang ke....

Jawab.

17. Ke mana pun, aku selalu membawa tas punggung yang berisi tablet, kamera DSLR, handycam, headset,
alat perekam. Terkadang aku membawa novel klasik, baik Indonesia ataupun Inggris serta laptop. Barang
bawaan itu terkait dengan aktivitasku di UKM fotografi dan jurnalistik.
Di antara enam sahabatku, aku pertama kali mengenal Vanty. Kami paling sering bertemu di perpustakaan pusat,
tepatnya di meja pojok tempat novel-novel. Vanty, gadis bermata sipit dan berkulit kuning langsat ini adalah
mahasiswi kedokteran.
Berbeda denganku, kelas ekonomi Vanty jelas lebih tinggi. Bapak ibuku guru. Kedua orang tua Vanty dokter
bedah ternama di Jakarta. Vanty memilih melanjutkan trah keluarganya untuk menjadi dokter. “Kakek dan
nenekku juga dokter. Aku pun harus melanjutkan tradisi menjadi dokter. Dan aku tak terpaksa menjalaninya. Aku
senang,” kata Vanty mengungkapkan alasannya kuliah kedokteran.
Meskipun ayah dan ibunya membelikan mobil, Vanty menolak membawa mobil ke kampus. Dia lebih suka
mengendarai sepeda motor. Sejak dia diterima sebagai mahasiswi Universitas Brawijaya, ayah dan ibunya
langsung membelikan rumah dua lantai di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang. Tas
punggung tokoh Aku berisi barang-barang, seperti tablet, kamera DSLR, handycam, headset, dan alat
perekam. Berdasarkan barang-barang yang dibawanya, tokoh Aku gemar dengan dunia….

Jawab.

18. Ke mana pun, aku selalu membawa tas punggung yang berisi tablet, kamera DSLR, handycam, headset,
alat perekam. Terkadang aku membawa novel klasik, baik Indonesia ataupun Inggris serta laptop. Barang
bawaan itu terkait dengan aktivitasku di UKM fotografi dan jurnalistik.
Di antara enam sahabatku, aku pertama kali mengenal Vanty. Kami paling sering bertemu di perpustakaan pusat,
tepatnya di meja pojok tempat novel-novel. Vanty, gadis bermata sipit dan berkulit kuning langsat ini adalah
mahasiswi kedokteran.
Berbeda denganku, kelas ekonomi Vanty jelas lebih tinggi. Bapak ibuku guru. Kedua orang tua Vanty dokter
bedah ternama di Jakarta. Vanty memilih melanjutkan trah keluarganya untuk menjadi dokter. “Kakek dan
nenekku juga dokter. Aku pun harus melanjutkan tradisi menjadi dokter. Dan aku tak terpaksa menjalaninya. Aku
senang,” kata Vanty mengungkapkan alasannya kuliah kedokteran.
Meskipun ayah dan ibunya membelikan mobil, Vanty menolak membawa mobil ke kampus. Dia lebih suka
mengendarai sepeda motor. Sejak dia diterima sebagai mahasiswi Universitas Brawijaya, ayah dan ibunya
langsung membelikan rumah dua lantai di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang.
Berdasarkan isi cerita, perubahan latar tempat yang terjadi pada kehidupan Vanty adalah….

a) Vanty berasal dari keluarga dokter bedah di b) Vanty dibesarkan dalam keluarga dokter
Jakarta, lalu memutuskan kuliah kedokteran di ternama di Malang, sampai besar dia tetap
Malang. tinggal di Malang.

c) Vanty besar dalam lingkungan keluarga dokter di


d) Vanty dibesarkan di lingkungan adat Jawa
kota besar, lalu memutuskan hidup di Malang.
yang penuh mitos, lalu melanjutkan kuliah
kedokteran di Malang.

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 13/
03/03/24, SUMATIF TEKS NARASI |

19. Miss Selena dan sosok tinggi kurus itu masih saling tatap, berhitung. Tetapi pertarungan tidak bisa dihindari
lagi, percakapan selesai. Sosok tinggi kurus itu menyerang lebih dahulu. Badannya ringan melompat ke
depan, memukulkan tangan kanannya. Miss Selena dengan cepat menghindar ke samping. Tidak terlihat apa
yang melintas di udara menyerbu Miss Selena, hanya suaranya menderu kencang, dan saat mengenai tembok
aula, menimbulkan dentum keras. Tiang basket hancur berantakan.
Kutipan cerita imajinasi tersebut merupakan struktur bagian…. Jawab.

20. Nek Sita menceritakan kalau manusia disakiti orang lain, diam saja dan bersabar saja. Terkadang Tuhan yang
akan membalas kepada orang yang menyakiti kita. Kita tak perlu membalasnya. Dendam dan sakit hati tak
perlu diobati dengan balas dendam. Tapi obati dengan menjalani kehidupan apa adanya.
“Bagi siapa yang menanam, maka dia yang akan menuai.”
Nek Sita bercerita agar siapa pun yang mendengar ceritanya dapat mengambil pelajaran dari kisah hidupnya.
Agar jangan sampai mengambil sikap yang sama. Belajar bukan hanya dari pengalaman diri sendiri, juga dari
kisah orang lain.
“Tak ada satu pun yang ada di alam semesta ini lepas dari hukum karmaphala.”
Sebuah senyuman tulus kini terukir dari bibir Nek Sita. Senyuman kalau dia memang ingin agar aku dan
Vanty mengambil hikmah dalam kisah hidupnya.
Manakah pernyataan yang sesuai dengan tokoh Nek Sita?

a) Nek Sita percaya bahwa setiap tindakan akan b) Nek Sita sering tertimpa masalah selama
mendapat balasan baik ataupun buruk hidupnya, tetapi ia tidak ambil pusing

c) Nek Sita sudah bertemu dengan banyak orang


d) Nek Sita seorang pengajar yang berhati sabar dan
dengan berbagai karakter
bijaksana

https://quizizz.com/print/quiz/653b0c1ec98bc93d54abf7d2 14/

Anda mungkin juga menyukai