Anda di halaman 1dari 94

PARIS REVIEW, 2017 1

27 artikel
27 APIP masuk desa
Mendobrak mitos
33
37 rubrik
Mengenal irasionalitas dalam rasionalitas di
37 birokrasi
41 PIONIR budaya organisasi BPKP
Pengembangan Indikator Pemantauan dan
49 Evaluasi Penggunaan Dana Desa
57 PKPT level 3 dalam kerangka IACM

63 Pentingnya Risk Culture dalam Pengadopsian


Enterprise Risk Management

67 kolom pelayanan prima


03 dari redaksi 67 Payroll Klik

04 round up 70 kolom manajemen kinerja


70 Aplikasi itu bernama SIMA 4.0
04 Bukan lagi mimpi
75 Kilas berita
07 topik utama 77 seputar jogja
77 Wajah baru Malioboro
07 Sejahtera berkat dana desa

Gemerincing rupiah di desa 82 Bandara baru Sejuta harapan dan tantangan


11
Berkah atau masalah?
86 tutur tinular
16 wawancara eksklusif 86 Keteguhan hati palgunadi
16 Satu jam bersama kepala desa
Sidoarum Godean 90 warna warni
20 Mengenal pengawal akuntabilitas
90 Umbak mak byar
pembangunan desa

23 Pengawal keuangan desa Bumi Kulon 92 english corner


Progo
93 oase

PARIS REVIEW, 2017 2


Dari Redaksi

Lega rasanya, setelah beberapa saat vakum, akhirnya kami bisa kembali
menghadirkan majalah ini kepada para pembaca setia Paris Review sebagai te‐
man minum kopi dan menyantap makanan kecil. Sekalian kami perkenalkan
punggawa kita yang baru sebagai Pimred Mas Aryanto Wibowo, menggantikan
Mas Susetyo Gigih Trilaksono, alias Mas Sony yang pindah tugas ke Jakarta di
Kedeputian Akuntan Negara pada awal tahun ini.
Dana Desa, kalau kita mendengar kata itu rasanya masih menjadi sesuatu yang
menggiurkan untuk menjadi bahan perbincangan, sehingga menjelang akhir bu‐
lan Oktober 2017 lalu telah ditandatangani MOU antara Polri, Kementerian Dalam
Negeri dan Kemendes PDTT, terkait pencegahan, pengawasan dan permasalahan
dana desa, sehingga tak salah kalau topic utama kami kali ini akan menyajikan li‐
putan seputar dana desa.
Pertanyaan yang menggelitik adalah, dengan semakin banyaknya dana desa yang
dikucurkan, akankah membawa berkah bagi penduduk desa atau malah menim‐
bulkan masalah, khususnya bagi para aparat desa? Edisi kita kali ini akan memba‐
has hal tersebut dengan lugas, apa manfaat yang didapat oleh desa, termasuk
kecurangan dan berbagai modus operandi yang sering terjadi dalam penggunaan
dana desa.
Wawancara ekslusif kepada Kepala Desa Sidoarum Kecamatan Godean Kabu‐
paten Sleman, selaku penerima dana desa, Camat Godean selaku pengawal
akuntabilitas, monitoring dan evaluasi dana desa serta wawancara kepada In‐
spektur Kabupaten Kulon Progo sebagai pengawas dana desa. Diharapkan akan
lebih memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai implementasi dana
desa yang sesungguhnya.
Seputar jogja kali ini akan menyajikan wajah baru Malioboro yang merupakan
ikon kota jogja, yang pasti akan membuat penasaran bagi pembaca yang sudah
lama tidak berkunjung ke kota Jogja yang istimewa ini, dan tentunya jangan terle‐
watkan untuk menyimak juga sajian kami tentang akan dibangunnya bandara
baru Yogyakarta di Kulon Progo, dengan berbagai tantangan dan harapannya.

Semoga anda puas dengan sajian kami. Salam...

PARIS REVIEW, 2017 3


Round Up

Oleh: RISPARANTO

Tiga tahun telah berjalan pemerintah menggelontorkan anggaran cukup besar ke seluruh desa
di Indonesia melalui program dana desa. Jika diakumulasi, secara keseluruhan program
penyaluran dana desa sudah menelan dana lebih dari Rp100 triliun. Negara kita memiliki sekitar
74,754 desa yang terdiri dari desa mandiri, desa maju, desa berkembang, serta desa tertinggal.
Hadirnya program dana desa diharapkan mampu menjadi pengungkit agar desa tertinggal bisa
naik kelas menjadi desa berkembang, dan akhirnya bisa menjadi desa mandiri.

Barangkali benar, kenyataan di lapangan tidak selalu seindah yang


diinginkan. Beberapa data menunjukkan bahwa kesenjangan antara desa dan
kota masih relatif besar. Hal tersebut disampaikan oleh Boediarso Teguh
Widodo, Direktur Jenderal Perimbangan Kementerian Keuangan. “Selama ini,
penggunaan dana desa masih menyisakan masalah berupa ketimpangan
ekonomi antar satu daerah dengan daerah lainnya, jumlah desa tertinggal dan
sangat tertinggal masih cukup besar,” ujarnya pada Agustus lalu. Saat ini, pulau
Jawa dan Sumatera menerima dana desa dengan jumlah yang hampir sama
besar, yakni Rp18 triliun untuk pulau Sumatera dan Rp19 triliun untuk pulau
Jawa. Namun, jumlah daerah tertinggal dan sangat tertinggal di kedua pulau

PARIS REVIEW, 2017 4


- wujudkan desa sejahtera-
Round Up

tersebut berbeda jauh. Di pulau Sumatra, 70 persen wilayahnya merupakan daerah


tertinggal dan sangat tertinggal, sedangkan pulau Jawa hanya 31 persen. Boediarso
melanjutkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dana desa. "Tahun ketiga
pelaksanaan dana desa akan dilakukan evaluasi dan akan kami lakukan reformulasi.
Reformulasi dana desa tahun 2018 fokus pada pengentasan kemiskinan dan
ketertinggalan infrastruktur," paparnya.

Selain masalah ketidaktepatan formulasi alokasi, penyalahgunaan dana desa di


berbagai daerah juga masih menjadi penghambat proses pembangunan di desa.
Banyaknya kasus
penyimpangan yang
melibatkan kepala
desa menjadi
pekerjaan rumah
tersendiri yang perlu
segera dibenahi.

Meski masih
menyisakan masalah,
namun sejatinya tidak
sedikit keberhasilan
yang telah dicapai
berkat program dana
desa. Data Kemendes
sampai dengan tahun
2017 menyebutkan
dana desa telah
membangun jalan
desa sepanjang
121,709 km, jembatan
sepanjang 1.960 km,
embung desa 41.739
unit, pasar desa 5.220
unit, sarana olah raga
2.366 unit, dan
mendirikan BUMDes
21.811 unit. Selain itu,
dana desa juga telah
menciptakan

PARIS REVIEW, 2017 5


- wujudkan desa sejahtera - Round Up

program peningkatan kualitas hidup tingkat pengangguran sekaligus juga


masyarakat pedesaan di seluruh meningkatkan pendapatan bagi
Indonesia, antara lain melalui masyarakat desa. Ketika masyarakat
pembangunan penahan tanah desa memiliki pendapatan, maka akan
sebanyak 291.393 unit, sistem drainase meningkatkan daya beli. Dengan
sehat 590.371 unit, sumur 45.856 unit, meningkatnya daya beli masyarakat,
MCK 82.356 unit, Polindes 6.041 unit, diharapkan dapat meningkatkan
dan Posyandu aktif 13.973 unit. beragam sektor usaha sehingga akan
menumbuhkan perekonomian desa.
Output fisik berupa
infrastruktur tersebut telah memberi Berbagai keberhasilan di atas
manfaat yang besar bagi masyarakat selayaknya mampu menjadi pemacu
pedesaan, antara lain memperlancar bagi desa‐desa di seluruh Indonesia
transportasi di desa sebagai sarana untuk bekerja keras memajukan dan
peningkatan perekonomian warga, mensejahterakan desa. Didasari tekad
menjamin ketersediaan air untuk untuk berakuntabilitas, bekerja keras
pertanian, serta mempermudah dan perubahan mindset tentang
masyarakat mendapatkan layanan pentingnya inovasi dan teknologi
kesehatan dan pendidikan. merupakan faktor utama yang harus
Penggunaan tenaga kerja setempat dimiliki. Jadi..., mewujudkan desa
dalam pembangunan infrastruktur, yang maju dan sejahtera (mestinya)
juga telah banyak membuka lapangan bukan lagi sebatas mimpi.
kerja, sehingga selain mengurangi

Dok. HUmas BPKP DIY

PARIS REVIEW, 2017 6


TOPIK UTAMA
Umbul Ponggok, Klaten

RISPARANTO Tuladha Dari Tiga Desa mewujudkan kesejahteraan bukan lagi


isapan jempol. “Alhamdulillah, di desa
Kisah seputar perjuangan mewujudkan
kami tidak ada orang miskin,” kata
kesejahteraan bagi masyarakat desa
Junaedhi Mulyono, Sang Kepala Desa,
bisa jadi sama epiknya dengan kisah
saat menyambut Menteri Keuangan Sri
Pandawa ketika harus terlibat palagan
Mulyani Indrawati pada medio Agustus
dengan Kurawa yang penuh konflik,
lalu.Lewat tangan dingin pria yang men‐
intrik, tantangan, perdebatan, bahkan
jabat Kades dua kali itu, desa Ponggok
kasak‐kusuk dari berbagai ka‐
berubah menjadi desa yang cukup
langan. Betapa tidak, Presiden Jokowi
membanggakan. Tahun ini Ponggok
sampai menyebut tahun ini ada kurang
memperoleh gelar prestisius sebagai
lebih 900 desa yang bermasalah, para
desa wisata terbaik nasional. Kunci ke‐
kepala desa ditangkap karena menyele‐
suksesannya yakni penerapan konsep
wengkan dana desa. Bisa jadi salah
good governance dan kredibilitas angga‐
satunya berada di daerah kita?
ran melalui transparansi penggunaan
Namun di tengah maraknya kasus yang anggaran desa. Perkawinan dua konsep
melukai nalar sehat tersebut, ternyata itu berhasil mengoptimalkan pemban‐
masih ada beberapa desa yang punya gunan di desa berpenduduk kurang le‐
kisah sebaliknya. Desa Ponggok, Klaten, bih 700 kepala keluarga tersebut. Infra‐
Jawa Tengah misalnya. Meski konsep struktur dasar misalnya jalan desa, fasili‐
sejahtera bagi mereka mungkin tas MCK, hingga Badan Usaha Milik
berbeda dengan masyarakat perkotaan, Desa nyaris sempurna. Bahkan soal
perjuangan warga desa untuk BUMDes, desa Ponggok menargetkan

PARIS REVIEW, 2017 7


Topik utama
penerimaan desa tahun ini tembus ke angka saat pemilihan, tidak dengan jalan politik
Rp15 miliar. Target itu cukup ambisius, namun uang,” ujarnya mantap. Ia menambahkan, pe‐
dengan potensi desa yang ada, utamanya pari‐ merintahan desa hanyalah penyelenggara ad‐
wisata serta adanya strategi ekspansif rasanya ministrasi, karena warga punya eksistensi
target itu tak mustahil untuk diraih. Apalagi sendiri. Meski demikian, warga membutuhkan
dengan adanya sokongan pemerintah melalui kepemimpinan untuk menjalankan program
kucuran dana desa, turut membantu memper‐ kolektif berkesinambungan yang bermanfaat
siapkan infrastruktur dasar penunjang serta bagi kepentingan bersama. Sinergi apik antara
sumber daya manusia yang mumpuni. warga dengan perangkat desanya terbukti te‐
lah mengangkat Panggungharjo sebagai salah
Kalau di Jawa Tengah ada desa Ponggok, di
satu desa terbaik di negeri ini. Sehingga tidak
Daerah Istimewa Yogyakarta ada desa
heran kalau desa ini selalu sibuk menerima
Panggungharjo, tepatnya di Kecamatan
tamu studi banding dari berbagai wilayah yang
Sewon, Bantul. Panggungharjo juga punya
ingin “ngangsu kawruh” pengalaman sukses
kisah sukses dan patut menjadi “tuladha” bagi
mereka. Contoh program unggulan desa Pang‐
desa‐desa lain dalam mensejahterakan
gungharjo salah satunya adalah pengelolaan
warganya. Panggunggharjo pernah meraih
ekonomis sampah. Petugas sampah yang me‐
Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat
ngumpulkan sampah warga juga berperan se‐
Nasional 2014 yang diselenggarakan
bagai mata dan telinga pemerintahan desa.
Kementerian Dalam Negeri. Indikator penilaian
Aspirasi warga dapat diterima dan diukur,
yang digunakan meliputi pengelolaan fasilitas
salah satunya dengan cara interaksi antara
desa; sarana dan prasana di bidang
petugas pengumpul sampah dengan warga
pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan,
saat mengambil sampah. Kreatifitas unggulan
dan ketertiban, serta pemberdayaan
lainnya adalah dibukanya usaha kuliner
kesejahteraan keluarga pada masyarakat desa.
berkonsep tradisionil yang bernama
Kunci keberhasilan dalam pembangunan desa “Kampung Mataraman” yang menyajikan
menurut sang kepala desa, Wahyu Anggoro menu kampung khas di Yogyakarta dan ramah
Hadi, adalah berkat kepercayaan dan dukun‐ di kantong. Pengelola bisnis kuliner yang ber‐
gan warga bentuk Bumdes tersebut adalah masyarakat
kepada per‐ sekitar Desa Panggungharjo, sehingga selain
angkat desa. menambah lapangan kerja juga akan mening‐
“Bagaimana katkan Pendapatan Asli Desa.
mungkin 33
Masih di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
pegawai
ada desa Jepitu yang terletak di kecamatan
desa dapat
Girisubo, kabupaten Gunungkidul. Lokasinya
melayani
dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor
25.727 jiwa
selama 2 jam dan berjarak kurang lebih 64 km
Kampung Mataraman warga Pang‐
dari pusat kota Yogyakarta.Di desa yang asri
gungharjo,
ini,penduduknya masih mempercayai dan
bila tanpa kepercayaan? Kompetensi sosial itu
menerapkan nilai‐nilai budaya dari leluhur.
diraih dengan kompetensi birokrasi desa yang
Berkat dana desa, kini desa Jepitu termasuk
menyentuh kebutuhan warga serta pemerin‐
kategori desa yang cukup maju dengan jumlah
tahan desa yang bebas beban politik, karena

PARIS REVIEW, 2017 8


Topik utama
penduduk 4.306 jiwa, Jepitu mendapat akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa
dana desa sebesar Rp897.027.900,00 (BUMDes) yang diharapkan akan
pada tahun 2017 ini. Hasil musyawarah meningkatkan PADes serta potensi
desa, kegiatan yang telah dilaksanakan ekonomi lokal.
dari penerimaan dana desa meliputi pem‐
Untuk menunjang kemajuan
bangunan infrastruktur, peningkatan ka‐
perekonomian desa, pemerintah desa
pasitas pemerintah dan lembaga desa,
Jepitu juga melakukan pembukaan akses
serta penanggulangan kemiskinan.
jalan dari lahan pertanian warga di dusun
Dana desa yang diterima oleh desa Jepitu Pendowo ke akses jalan utama.
benar‐benar dimanfaatkan untuk “Terimakasih sekali pak, dulu jalan ini
mensejahterakan masyarakat. Diantaranya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki
dialokasikan untuk bantuan jamban sehat karena lebar jalan hanya 0,5 meter dan
berupa 61 buah kloset yang dibagikan itupun jika musim hujan jalan menjadi
kepada 61 penerima dari keluarga tidak becek, sekarang jalan sudah bisa dilalui
mampu yang tersebar di 10 pedukuhan. dengan motor maupun mobil sehingga
Salah satu penerima bernama mbah Re‐ distribusi hasil pertanian menjadi semakin
bon yang berada di dusun Pendowo. Ne‐ lancar” ucap warga setempat.
nek berusia 70 tahun ini tinggal sebatang
Benang Merah
kara di rumah gedek (kayu) yang sangat
sempit, sebelum adanya bantuan ini, WC Terdapat benang merah yang bisa kita
dirumah mbah Rebon masih berlantai ambil dari kisah keberhasilan tiga desa di
tanah tapi kini mbah Rebon dapat mem‐ atas yakni kuatnya integritas dan ke‐
bersihkan tubuhnya dengan lebih nyaman. pemimpinan para kepala desa dalam men‐
gorganisasikan dan menggerakkan selu‐
Masyarakat tidak mampu lainnya juga
ruh sumber daya yang dimiliki untuk me‐
menerima bantuan rehabilitasi Rumah Ti‐
laksanakan semua program, kegiatan, dan
dak Layak Huni (RTLH) dari dana desa.
rencana yang telah disusun dan disepakati
“Terima kasih sekali kepada pemerintah
bersama warga. Faktor lain yang juga ber‐
yang telah memberikan bantuan bedah
pengaruh adalah tumbuhnya kesadaran
rumah kepada keluarga kami, sekarang
kolektif seluruh warga desa untuk maju
kami tidak khawatir lagi karena kemarin
bersama sehingga memudahkan aparat
rumah kami sudah hampir rubuh” ucap Bu
desa dalam merealisasikan program dan
Partinah, Sang penerima bantuan. Suami
kegiatan desa. Hal tersebut lahir karena
yang hanya bekerja sebagai buruh, tanpa
tingginya tingkat kepercayaan masyarakat
bantuan dari pemerintah, sulit bagi kami
pada kemampuan dan kejujuran aparat
untuk memperbaiki rumah” imbuhnya.
desa dalam mengelola pemerintahan
Dana desa juga dialokasikan untuk desa.
pembangunan lahan parkir dan kios desa
Kisah sukses tiga desa di atas, selayaknya
yang akan digunakan untuk menampung
memang menjadi cermin bagi desa‐desa
kendaraan pengunjung yang ingin
lain untuk segera berbenah mewujudkan
berwisata ke pantai di wilayah desa Jepitu.
kemajuan desa seperti yang diharapkan.
Lahan parkir dan kios tersebut nantinya
Ironisnya, masih banyak desa yang masih

PARIS REVIEW, 2017 9


bergelut dengan berbagai persoalan pada‐ membangun dan memajukan desa. Apa
hal gelontoran dana desa dari APBN se‐ yang telah dilakukan oleh tiga kepala desa
benarnya sudah cukup besar seandainya di atas dapat menjadi contoh yang baik,
mereka mampu mengelolanya dengan diantaranya dengan membuat
baik. Menurut buku indeks pembangunan perencanaan yang baik dalam penggunaan
desa (IPD) 2014 yang diprakarsai oleh Ke‐ dana desa, meningkatkan kompetensi dan
menterian Perencanaan Pembangunan Na‐ membangun komitmen dan integritas SDM
sional dan Badan Pusat Statistik menyebut‐ aparatur desa, menggali inovasi, memban‐
kan bahwa masih ada 27,22 persen desa gun transparansi, serta meningkatkan par‐
yang tergolong tertinggal. tisipasi masyarakat dalam merencanakan
dan merealisasikan program dan kegiatan
Lalu apa yang menjadi penghambat
desa.
kemajuan desa pada umumnya? Di samping
Perencanaan penggunaan dana desa
faktor integritas, kepemimpinan dan komit‐
idealnya disusun berbasis data spasial yang
men, ternyata beberapa persoalan klasik di
berisi kondisi desa, baik aspek fisik, sosial,
lapangan masih menjadi kendala dalam me‐
ekonomi, maupun demografis masyarakat
majukan sebuah desa. Pertama, kualitas
yang kemudian dikompilasi dalam sistem
sumber daya manusia yang rendah. Candra
keuangan. Perencanaan keuangan
Fajri Ananda (2006), Guru Besar Fakultas
semaksimal mungkin dilakukan bersifat
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
teknokratis, selanjutnya dikonsultasikan
mengatakan, UU Desa mengamanatkan
dengan publik melalui forum
pentingnya partisipasi masyarakat dalam
permusyawaratan desa. Warga desa perlu
pembangunan desa. Pendekatan ini menu‐
diberi ruang untuk terlibat memberikan
rut Fajri memerlukan kualitas SDM yang
inisiatif serta kritik terhadap penganggaran
baik sebagai syarat untuk menghasilkan
dana desa. Peningkatan kompetensi dan
dokumen perencanaan dan penganggaran
komitmen aparat desa bisa dilakukan
yang baik. Kita ketahui bahwa sebagian
melalui berbagai cara dan sarana, dimulai
besar kepala desa berlatar belakang pen‐
dengan teladan yang ditunjukkan oleh sang
didikan sekolah menengah pertama (SMP)
kepala desa yang harus terus berinovasi
dan sekolah menengah atas (SMA), hal ini
menciptakan peluang untukmengeloladan
akan mempengaruhi percepatan pemban‐
memajukan desa. Transparansi juga harus
gunan desa. Kedua, sedikitnya kaum usia
dikedepankan dalam mengelola pemerin‐
muda yang mau tinggal dan membangun
tahan desa,termasuk melibatkan sebanyak
desa. Pemuda terutama yang mengenyam
mungkin partisipasi warga dalam menga‐
pendidikan tinggi lebih suka mencari peker‐
wasi penggunaan dana desa yang dimulai
jaan dan hidup di kota. Hal ini terlihat dari
sejak dari perencanaan sampai dengan per‐
tingginya angka urbanisasi. Alhasil, desa
tanggungjawaban. Segala sesuatu pasti‐
kehilangan kader muda potensial yang se‐
akan berhasil bila diawali dengan semangat
harusnya dapat menjadi lokomotif kema‐
dan niat baik yang tulus untuk kese‐
juan desa.
jahteraan rakyat.
Solusi
Diperlukan strategi yang baik dalam
***

PARIS REVIEW, 2017 10


Topik utama

Ana Suprihatiningsih (PFA Bidang AN) Paska diundangkannya Undang‐ baik. Akibatnya desa semakin
Ibnu Sejati (PFA Bidang Investigasi)
Undang Desa nomor 6 Tahun 2014 terpinggirkan sementara kota
pada awal tahun 2014, terdapat mengalami kelebihan populasi.
banyak harapan sekaligus kekha‐ Oleh karena itu dengan guyuran
watiran dari masyarakat, kenapa? dana desa diharapkan mampu
Karena bicara adanya gelontoran sebagai stimulant yang mampu
uang dalam jumlah besar ke desa‐ mengubah wajah desa dan
desa sebagai konsekuensinya. menghambat meledaknya arus
Terbitnya Undang undang terse‐ urbanisasi di kemudian hari.
but dilatarbelakangi oleh adanya Undang undang tersebut juga
anggapan bahwa desa menjadi selaras dengan visi dan misi Presi‐
bagian wilayah yang selalu den yaitu membangun dari ping‐
terpinggirkan, yang identik den‐ giran. Sedangkan salah satu poin
gan keterbelakangan masyarakat‐ yang krusial dari keseluruhan
nya, penduduk usia renta, profesi pasal pasal yang termuat di
tak mentereng serta kemiskinan. dalamnya adalah adanya pengalo‐
Hipotesis tersebut seolah menjadi kasi anggaran untuk desa sebesar
terbukti de‐ngan adanya 10% dari transfer daerah menurut
fenomena pening‐katan ur‐ APBN dan ditambah 10% dana
banisasi penduduk usia produktif dari APBD, sehingga diperkirakan
dan terpelajar desa yang berbon‐ tiap desa per tahun akan menda‐
dong‐bondong pindah ke kota patkan hingga sampai 1,4 miliar
guna mengejar fatamorgana pen‐ rupiah yang diharapkan menjadi
ingkatan kesejahteraan yang lebih jawaban dalam upaya untuk

PARIS REVIEW, 2017 11


Topik utama

menanggulangi permasalahan kesenjangan Itulah yang disampaikan Presiden Joko


antara desa dan kota. Widodo dalam pidatonya saat membuka
Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah
Dana yang cukup besar apabila peng‐
Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Asrama
gunaannya efektif akan mampu meningkat‐
Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, pada
kan pendapatan masyarakat desa sehingga
Sabtu, 26 Desember 2015 sebagaimana
akan mengurangi ketidakmerataan penda‐
dimuat dalam berita online https://
patan, sebagai contoh di Daerah Istimewa
m.tempo.co/read/news.
Yogyakarta, dalam beberapa tahun terakhir
memiliki angka gini ratio yang menduduki Wow….. fantastis! Setelah tiga tahun sejak
rangking teratas dibandingkan provinsi lain ditetapkannya Undang‐undang nomor 6
di Indonesia, yaitu 0,43 (rata‐rata Indonesia tahun 2014 tentang Desa, maka setiap desa
0,41). saat ini mengelola keuangan desa yang
bersumber dari pendapatan asli desa
Undang‐Undang Desa mensyaratkan asas
(PADesa), APBN, APBD Tingkat I dan APBD
transparan dan akuntabel dalam penyeleng‐
Tingkat II. Besaran alokasi dana ke desa
garaan pemerintah desa, yang dimaksudkan
setiap tahun mengalami peningkatan, yang
bahwa untuk setiap kegiatan harus
merupakan perwujudan komitmen pemerin‐
mengedepankan aspek keterbukaan dan
tah pusat dan daerah untuk memajukan
pertanggungjawaban yang memadai terha‐
perekonomian masyarakat desa serta men‐
dap hasil akhir kegiatan penyelenggaraan
gatasi kesenjangan pembangunan nasional.
pemerintah desa kepada masyarakat desa
Konsekuensi dari kucuran dana‐dana terse‐
sesuai dengan peraturan perundang‐
but, Pemerintahan Desa diharapkan mampu
undangan.
memanfaatkannya untuk kesejahteraan
Pihak yang mengkhawatirkan fenomena be‐ masyarakat desa.
sarnya kucuran dana ke desa merasa bahwa
Penerapan Undang‐undang Desa yang men‐
persoalan utama desa bukan sekedar ma‐
galokasikan dana yang cukup besar membu‐
salah anggaran tetapi bagaimana mengubah
tuhkan pengawalan berbagai pihak agar da‐
sistem, mind‐set dan perilaku masyarakat
pat terselenggara secara transparan dan
desa, yang ini justru menjadi agenda lebih
akuntabel, bagaimana peran pengawasan
krusial. Ketika persoalan ini belum teratasi,
dalam hal ini? Pengawalan dari sisi regulasi
ditambah dengan masalah kualitas manusia
terhadap pengelolaan keuangan desa sudah
yang masih terbatas, alokasi dana yang
dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Ke‐
melimpah justru akan menimbulkan moral
menterian Dalam Negeri, dan Kementerian
hazard baru di kalangan aparat desa. Ini yang
Desa dengan mengeluarkan berbagai pera‐
harus jadi Pekerjaa Rumah yang besar bagi
turan perundang‐undangan
Pemerintah!!

Regulasi sudah mengatur pemanfaatan dana


Pengawalan
yang diprioritaskan untuk penyelenggaraan
“Tahun ini Rp 20,8 triliun. Tahun depan dana pemerintahan, pembangunan, pember‐
desa sebesar Rp 47 triliun. Bahkan tidak dayaan masyarakat dan kemasyarakatan.
tertutup kemungkinan anggaran dana desa Akan tetapi terkait punishment atas ketidak‐
pada 2017 bisa mencapai Rp 60 ‐ 80 triliun”

PARIS REVIEW, 2017 12


Topik utama
taatan belum begitu tegas dan signifikan pelaksanaan/penggunaan dana desa sudah
yang membuat efek jera, hanya berupa pe‐ sesuai dengan peraturan perundang‐
nundaan penyaluran dana desa. Indikator undangan yang dikeluarkan oleh Kemente‐
hukuman hanya sebatas ketaatan terhadap rian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri,
administrasi tanpa mengevaluasi kualitas dan Kementerian Desa, dan BPKP, dan
penggunaan. Selain itu pada umumnya sampai menguji apakah penggunaan dana
regulasi yang dibuat masih bersifat umum desa masih dijumpai inefisiensi bahkan tin‐
belum diikuti dengan petunjuk teknis atau dak pidana korupsi?
petunjuk pelaksanaan sehingga implemen‐
Jumlah desa di Daerah Istimewa Yogya‐
tasinya di lapangan masih sangat beragam.
karta menurut data BPS sebanyak 438 desa
BPKP dalam hal pengawalan terhadap dana yang tersebar di empat kabupaten, yaitu
desa, sudah berkontribusi dari sisi pengen‐ Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung‐
dalian dengan melakukan bimbingan dan kidul. Jumlah auditor yang dimiliki oleh
konsultasi pengelolaan keuangan desa keempat inspektorat kabupaten tersebut
yang dilakukan oleh seluruh Perwakilan sebanyak 101 orang (terdiri atas 93 orang
BPKP se Indonesia, termasuk Perwakilan PFA dan 8 orang P2UPD) dan kelemba‐
BPKP D.I. Yogyakarta, yang meliputi peren‐ gaannnya masih pada taraf level dua
canaan dan penganggaran keuangan desa, (infrastructure) dan level 3 dengan catatan
pelaksanaan APBDes, penatausahaan perbaikan (integrated) dari lima level se‐
keuangan desa. Selain itu BPKP juga telah suai dengan evaluasi model Internal Audit
memfasilitasi pengelolaan keuangan desa Capability Model (IACM). Jadi dengan
dengan aplikasi atau program komput‐ kondisi tersebut dapat dilihat seberapa
erisasi sistem keuangan desa (Siskeudes), efektif pengawasan yang dapat dilakukan
walau pun sampai dengan tahun ketiga pe‐ oleh inspektorat terhadap pengelolaan
laksanaannya belum begitu menggembira‐ dana/keuangan desa, belum lagi dalam
kan. Pada beberapa desa di wilayah Daerah menjalankan tugasnya inspektorat kabu‐
Istimewa Yogyakarta pemanfaatannya paten harus melaksanakan kebijakan pe‐
baru untuk menyusun anggaran. ngawasan dari Kementerian Dalam Negeri,
Kementrian teterkait lainnya, pemerintah
Salah satu perangkat desa di Kabupaten
provinsi, dan pemerintah kabupaten yang
Gunungkidul menyatakan bahwa dengan
menjadi induknya. Dapat disimpulkan
program aplikasi sistem keuangan desa
bahwa pengawasan masih lemah untuk
sangat membantu dan memudahkan dalam
mengawasi jumlah dana besar, sekitar
menyusun APBDes. Dia berharap secara
Rp613,2 milyar sehingga berisiko muncul‐
berkelanjutan mendapatkan pelatihan agar
nya berbagai permasalahan dalam pelak‐
bisa memanfaatkan menu penatausahaan
sanaannya, termasuk kecurangan.
dan pelaporan.

Modus Penyimpangan
Pengawalan yang paling dekat dan sesuai
dengan kewenangannya terhadap pengel‐ Seberapa sering terjadi penyimpangan
olaan dana desa tentunya berada di tangan dalam pengelolaan keuangan desa setelah
inspektorat kabupaten. Inspektorat dikucurkannya dana desa, apakah semakin
memiliki peranan untuk menguji apakah meningkat atau menurun? Faktor‐faktor

PARIS REVIEW, 2017 13


Topik utama
apa yang menjadi sebab penyimpangan tersebut di atas? Tidak mudah untuk menjawab pertan‐
yaan‐pertanyaan tersebut. Khusus untuk desa di Wilayah Provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta
kita dapat melihat kasus‐kasus penyimpangan keuangan desa dari hasil audit investigatif dan au‐
dit perhitungan kerugian keuangan negara sebagai berikut:

Sumber
No Modus Operandi
Dana
Kepala desa menagih dan menerima pendapatan desa dan meminta Bendahara untuk PADes
1
mencatat penerimaan dan penggunaannya sesuai informasi dari kepala desa

Pendapatan desa dikelola langsung oleh kades tidak disetor ke bendahara penerimaan PADes
2
desa. Bendahara desa didikte kades untuk mencatat dalam BKU jumlah penerimaan
dan penggunaan dana yg dikelolanya.

Pungutan biaya yg tidak ditanggung APBN dalam Prona ditetapkan dalam Perdes PADes
3
tetapi perdes tidak dilaporkan kepada bupati sebagai bahan pembinaan dan pengawa-
san. Penerimaan dan penggunaannya tidak dibukukan dalam APBDes dan sebagian
penggunaannya tidak benar

Penerimaan dibukukan lebih kecil dari yang sebenarnya oleh bendahara PADes
4
Kepala desa mengambil dana yang sudah ditransfer ke rekening desa dan mengguna- Banprov/
5
kannya untuk kepentingan pribadi tanpa disertai pencatatan dalam BKU, pertanggung- DBHP
jawaban, dan laporan.

Kepala desa mengambil dana yang sudah ditransfer ke rekening desa dan mengguna- ADD
6
kannya untuk kepentingan pribadi tanpa disertai pencatatan dalam BKU, pertanggung-
jawaban, dan laporan.

Kepala desa meminta dana yang sudah diserahkan kepada TPK dan melaksanakan ADD
7
sendiri kegiatan pembangunan. Bukti-bukti penggunaan dari kepala desa disuruh men-
catat Bendahara dan TPK disuruh membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan.

8 Kepala desa meminta dana yang sudah diserahkan kepada TPK dan melaksanakan DD
sendiri kegiatan pembangunan. Bukti-bukti penggunaan dari kepala desa disuruh men-
catat Bendahara dan TPK disuruh membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan.

Kecurangan terhadap dana keuangan desa dapat terjadi kapan saja dan tanpa memperhatikan
sumber dananya. Pelakunya adalah mereka yang mempunyai kesempatan karena adanya akses
atau kewenangan terhadap dana yang dikelola, yaitu kepala desa, bendahara desa, dan pelak‐
sana kegiatan, tanpa diikuti dengan akuntabilitas dan integritas yang memadai sehingga menim‐
bulkan kecurangan. Modus dan cara kecurangan dilakukan relatif sama dan sederhana dari ta‐
hun ke tahun, dan semakin hari semakin rapi, lengkap, dan meyakinkan terkait administrasi for‐
mal di luar substansi yang telah “disetrika”. Oleh karena itu auditor harus lebih waspada pada
saat melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan desa dengan mengumpulkan bukti yang
cukup, relevan, dan kompeten sebelum menyimpulkan hasil auditnya. Terjadinya kecurangan
pada satu desa yang dilakukan selama bertahun‐tahun dan baru diketahui setelah masa lima ta‐
hun juga menunjukan kurang efektifnya pengawasan dari APIP dalam melakukan audit terhadap
pengelolaan keuangan di desa.

PARIS REVIEW, 2017 14


Topik utama

Simpulan dan Saran dalam papan pengumuman mengenai


sumber dana dan besarnya anggaran,
Pemerintah pusat dan daerah telah
siapa yang melaksanakan, dan metode
memenuhi janjinya untuk mendorong Desa
pelaksanaannya. Pemerintah kabupaten
menjadi lebih mandiri melalui pengucuran
juga harus menjabarkan kebijakan penge‐
Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.
lolaan keuangan desa dalam pedoman tek‐
Konsekuensinya pemerintah desa harus
nis atau petunjuk pelaksanaan yang lebih
dapat memanfaatkan dana‐dana tersebut
teknis untuk memperjelas ketentuan yang
sesuai peruntukannya sebagaimana telah
sifatnya masih umum dengan memperhati‐
diatur perundangan yang berlaku.
kan kearifan lokal.
Pemerintah Desa harus dapat menyusun
perencanaan dan penganggaran yang Selain itu, perlu dilakukan evaluasi atas
transparan dan akuntabel sehingga substansi Undang‐undang Nomor 6 Tahun
program‐program pembangunan dan 2014, khususnya terkait pengaturan re‐
pemberdayaan desa akan dapat ward dan punishment terhadap kinerja
memberikan dampak nyata bagi desa, serta pada pelaksanaan pemba‐
masyarakat desa sehingga menjadi desa ngunan desa untuk mengukur tingkat ke‐
yang maju dan mandiri. berhasilan dan sekaligus mengidentifi‐
kasi hambatannya guna memperbaiki kele‐
Penguatan kelembagaan desa sebagai en‐
mahan yang masih ada.
titas mandiri yang mempunyai kewe‐
nangan mengatur dirinya sendiri sudah Selain itu kapabilitas APIP Dalam melaku‐
tentu berkonsekuensi pada tuntutan besar kan pengawasan pengelolaan keuangan
masyarakat agar mengelola keuangan desa juga perlu ditingkatkan. Auditor di‐
desa yang tergolong besar tersebut secara tuntut untuk lebih teliti dalam melaksana‐
transparan dan akuntabel. Mengingat kan pengawasan dengan mengutamakan
keterbatasan kompetensi perangkat desa kualitas pengawasan (audit, evaluasi, re‐
yang masih kurang dan adanya dorongan viu, dan monitoring) dari pada kuantitas
moral hazard, maka potensi kecurangan desa yang diawasi, bila perlu merencana‐
akan terbuka lebar. Tanpa adanya sistem kan dan menganggarkan untuk melibatkan
pengelolaan keuangan yang memadai dan kantor akuntan publik dengan penugasan
memuat adanya substansi reward and pun‐ berdasarkan mandat dari inspektorat ka‐
ishment, perangkat desa rawan terjerat bupaten pada desa yang berisiko tinggi.
kasus kecurangan.
Hasil pengawasan inspektorat kabupaten
Langkah‐langkah yang harus dilakukan un‐ bila perlu di ekspose kepada seluruh desa
tuk mengurangi risiko terjadinya kecu‐ di wilayah kabupaten untuk memberikan
rangan antara lain dengan mengurangi sanksi moral apabila terjadi kecurangan
“kesempatan” dengan memperkuat pe‐ pada desa dan memberi apresiasi pada
ngendalian. Transparansi penggunaan desa yang telah mengelola keuangan desa
keuangan desa, terutama untuk pemba‐ dengan baik.
ngunan sarana dan prasarana, bisa dilak‐
***
sanakan antara lain dengan menginforma‐
sikan setiap kegiatan yang dilakukan

PARIS REVIEW, 2017 15


Wawancara Eksklusif

Dok. Humas BPKP DIY

WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA SIDOARUM, GANEFO SUGIYARTONO

Sidoarum adalah nama desa di wilayah Kecamatan Godean Kabupaten Sleman yang menjadi
salah satu penerima Dana Desa. Tim paris review memilih desa ini untuk dijadikan sampel penuli‐
san karena melihat Bapak Presiden Jokowi telah mengunjungi salah satu pedukuhan di desa ini,
dan beberapa kali dijadikan sampel penelitian dari beberapa Perguruan Tinggi. Berikut ini redaksi
ceritakan kembali rangkuman wawancara dengan Kepala Desa Sidoarum beberapa saat lalu.

Administrasi rumit dan banyak aturan Pak!! memberikan kewenangan yang lebih bagi
Itulah jawaban pertama kali yang terlontar Desa sebagai daerah otonom ke III untuk
dari Pak Ganefo Sugiyartono menanggapi mengatur rumah tangganya sendiri, terma‐
perbedaan sebelum dan sesudah terbitnya suk untuk mengelola keuangan yang jumlah‐
UU no 6 tahun 2014 tentang Desa. Pria seten‐ nya semakin besar tadi. Keuangan desa bisa
gah baya kelahiran Pekalongan ini meru‐ bersumber dari mana saja, baik dari pemerin‐
pakan Kepala desa 2 periode Desa sidoarum tah pusat dengan Dana Desa dan Bantuan
Kecamatan Godean yang tahun 2017 mengel‐ Keuangan Khusus, daerah dengan Alokasi
ola dana 3 kali lipat dari tahun sebelumnya Dana Desa, maupun dari desa itu sendiri den‐
yang hanya rata‐rata 1 Milyar per tahun. Jum‐ gan Pendapatan Asli Daerah atau pendapatan
lah yang cukup signifikan. lain yang sah. Sungguh wajar apabila dengan
banyaknya dana yang dikelola maka pera‐
Dengan dikeluarkannya UU no 6 tahun 2014
turan yang menjadi beleid cukup banyak, hal

PARIS REVIEW, 2017 16


Wawancara Eksklusif - Ganefo Sugiyartono

itu semata mata agar dana yang hingga diharapkan kualitas fisik
dikelola tadi tidak bocor atau lebih baik apabila dibandingkan
menguntungkan oknum tertentu melalui pihak ketiga.
karena bagaimanapun juga itu
Perencanaan dan musyawarah
uang rakyat yang harus kembali
desa antara perangkat desa, to‐
untuk kesejahteraan rakyat.
koh masyarakat, Badan Penga‐
Pak Ganefo, begitu panggilan was Desa, dan pihak kabupaten
akrabnya, menyetujui apabila yang didelegasikan kepada Ke‐
regulasi bagi desa banyak dan camatan selaku Pembina menjadi
rigid. “Gak papa pak, karena itu hal yang cukup penting dan
jadi filter saya dalam mengelola strategis dalam memberi arah
dana segede ini agar dapat ber‐ pembangunan desa, degan
“ aturan yang ba- jalan tidak salah arah selama
aturan itu konsisten…. gak
memilah program dan kegiatan
yang memiliki prioritas tinggi bagi

nyak berubah akan berubah‐ubah” begitu ujarnya. produktivitas masyarakat, se‐


Memang aturan yang banyak hingga RPJMDes, RKPDes, dan
sedikit mengganggu berubah akan sedikit meng‐ APBDes sebagai produk formal
ritme kerja pemerin- ganggu ritme kerja pemerintahan rencana Desa memuat substansi
tahan Desa yang Desa yang akhirnya terjebak me‐ yang realistis dan relevan bagi

akhirnya terjebak menuhi urusan administrasi dari‐


pada fokus pada pelaksanaan
perkembangan masyarakat Desa.

memenuhi urusan pembangunan desa, mengingat


Di dalam tahap pelaksanaan pem‐
bangunan Desa, integritas dan
administrasi dari- jumlah maupun kompetensi
kompetensi pelaksana, serta pen‐
pada fokus pada pe- aparat desa juga terbatas.
gawasan masyarakat dan APIP
laksanaan pemba- Dengan adanya keuangan desa menjadi suatu keniscayaan agar
yang dikelola makin banyak dia‐ program dan kegiatan yang telah
ngunan desa, kui oleh Pak Kades memiliki kon‐ direncanakan dapat terlaksana
“ sekuensi positif dan negatif bagi
aparat desa. Desa Sidoarum yang
dengan Baik. Untuk hal ini pak
Ganefo selalu membentuk Tim
membawahi 8 pedukuhan sampai Pelaksana Kegiatan (TPK) ber‐
saat ini telah bisa mewujudkan jumlah 9 orang yang berisikan
sebagian impiannya melalui pro‐ perangkat Desa sampai pada
gram‐program pembangunan wakil masyarakat pedukuhan
infrastruktur atau fisik desa yang yang diketuai oleh Sekretaris
cukup banyak. Jalan‐jalan desa, Desa. TPK inilah yang bertang‐
talud, dan irigasi desa telah mulai gung jawab dari mulai peranca‐
terbangun yang didukung den‐ naan (RAB), pelaksanaan, sampai
gan swadaya masyarakat dari pada penyusunan surat pertang‐
segi pembiayaan dan swakelola gungjawaban (SPJ) dan pembua‐
dari segi pelaksanaannya, se‐ tan surat permintaan pem‐

PARIS REVIEW, 2017 17


Wawancara Eksklusif - Ganefo Sugiyartono

bayaran (SPP) untuk setiap pelaksanaan dah bertukar ilmu dengan mendatangkan
kegiatan. Proses verifikasi terhadap SPP dan narasumber formal dari birokrasi atau diskusi
SPJ dari TPK oleh Sekretaris Desa menjadi internal masyarakat. Kegiatan ini telah men‐
salah satu faktor penting dalam hal kea‐ jadi percontohan dan ditiru oleh Desa lain.
manan keuangan Desa. Untuk melaksanakan Pada Tahun 2016 Bapak Presiden Jokowi juga
hal itulah maka integritas dan kompetensi telah berkesempatan untuk meninjau pelak‐
memegang Peranannya. Jangan dilupakan sanaan Dana Desa di Desa Sidoarum ini, dan
pula, seorang bendahara diharapkan juga meminta untuk menggunakan Dana Desa
menjadi penentu keberhasilan bagi kea‐ yang diterima secara bijaksana untuk kese‐
manan keuangan Desa. jahteraan masyarakat dan jangan disalah
gunakan. Bapak Presiden dan Menteri Teknis
Dampak positip lain di luar pembangunan
terkait juga mendorong untuk segera mem‐
infrastruktur, pak Ganefo juga mengemu‐
bentuk BUMDes. Disamping untuk menam‐
kakan bahwa saat ini program dan kegiatan
bah pendapatan asli desa juga untuk menam‐
untuk pembinaan dan pemberdayaan
bah ketrampilan masyarakat desa dari sisi
masyarakat telah dapat dijalankan antara lain
manajerial dan jiwa enterprenure. Khusus
dengan menggerakan program:
pembentukan BUMDes ini, Kepala Desa telah
1. Kelembagaan (Karang Taruna) mencantumkannya dalam RPJMDes dan
2. Pelatihan boga dan perhotelan bagi ibu‐ dalam proses pengkajian mengenai jenis
ibu kegiatannya.

3. Pelatihan pada Gabungan Kelompok Tani

4. Dsb Disamping hal positip, hal negatip juga dike‐


mukakan oleh Pak Ganefo secara terang‐
Khusus untuk pelatihan dan penyuluhan pak
terangan terhadap banyaknya dana yang
Kades berinovasi dengan membentuk Seko‐
dikelola Desa. “ Bayangkan pak setiap bulan
lah Sabtu yang rutin dijalankan sebagai wa‐

Dok. Humas BPKP DIY

PARIS REVIEW, 2017 18


Wawancara Eksklusif - Ganefo Sugiyartono

minimal ada 10 kegiatan, sehingga beban regulasi desa secara matang namun ada
kerja saya semakin besar, saya berharap yang tidak. Frekuensi kedatangan di setiap
adanya peningkatan kesejahteraan bagi desapun masih jarang, mengingat keterba‐
Kepala Desa….ujarnya sambil tersenyum”. tasan jumlah pendamping desa dibanding‐
Ungkapan seolah bercanda namun benar kan dengan desa yang diampunya menjadi
dari proses manajemen yang sehat. Se‐ tidak sebanding. Substansi pendampingan
makin tinggi risiko setiap kegiatan hen‐ juga perlu ditingkatkan tidak hanya terbatas
daknya diikuti pula dengan semakin ting‐ pada pelaksanaan pembangunan fisik
ginya proses penghargaan agar perilaku seperti penyusunan RAB, pengawasan fisik
menyimpang dari para pengelola keuangan di lapangan, ataupun dalam hal penyusunan
Desa dapat dicegah disamping harus juga SPJ. Perangkat desa dan masyarakat perlu
menerapkan punishment secara tegas dari juga diberi pencerahan terhadap hal lain
pemerintah. yang bersifat pembinaan dan pember‐
dayaan untuk ke arah kreatifitas dan enter‐
SDM terbatas baik secara jumlah maupun
prenuership, sehingga kemandirian
kualifikasinya juga menjadi masalah
masyarakat dapat tercipta.
tersendiri disamping regulasi yang rumit
tadi dari mulai perencanaan sampai dengan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
pertanggungjawaban, ujarnya. Hal inilah wawancara dengan kepala Desa Sidoarum,
yang harus menjadi perhatian pemerintah, bahwa besaran dana yang mengucur ke
agar banyak memberi bimbingan teknis dan Desa serta regulasi yang ketat tetap diper‐
pelatihan bagaimana cara megelola keuan‐ tahankan, asal konsistensi tetap terjaga
gan desa dengan benar. Beruntung bagi demi lancarnya proses pembelajaran dalam
desa Sidoarum, bimbingan terhadap benda‐ melaksanakan pengelolaan keuangan Desa.
hara cukup banyak. Pelatihan pengelolaan Disamping itu reward and punishment dan
keuangan desa dengan aplikasi Siskeudes ruh kompetisi kinerja Desa perlu untuk dila‐
yang diselenggarakan oleh pemerintah cu‐ kukan guna menambah semangat para pi‐
kup banyak membantu perbaikan adminis‐ hak yang terlibat dalam seluruh program
trasi keuangan di desa tersebut. Bagaimana dan kegiatan kelembagaan Desa. Yang tera‐
dengan daerah lain? khir adalah pengawasan dari APIP maupun
masyarakat, serta bimbingan dari pemerin‐
Pak Ganefo juga mengamini bahwa peranan
tah melalui program pendamping desa atau
pendamping desa juga tidak bisa dinafikan
program lainnya perlu ditingkatkan. Apabila
bagi kelancaran pelaksanaan pembangunan
hal‐hal tersebut dapat dijalankan, niscaya
Desa. Pendamping desa adalah orang‐orang
kesejahteraan masyarakat akan meningkat
yang direkrut dan didanai oleh Kementrian
dengan diikuti aspek akuntabilitas yang me‐
Desa yang ditujukan untuk membantu per‐
madai dari perangkat atau masyarakat pe‐
angkat desa dan masyarakat desa dalam
laku pengeloaan keuangan Desa.
menjalankan program dan kegiatan yang
telah direncanakan. Di lapangan, pelak‐ ***
sanaan pendamping desa tersebut ternyata
sangat dinamis, ada yang aktif mempelajari

PARIS REVIEW, 2017 19


“Mengawal akuntabilitas
pembangunan desa serta
monitoring dan evaluasi me-
rupakan tugas Pemerin-
tahan Kecamatan”

WAWANCARA DENGAN CAMAT GODEAN, AHMAD YUNO NURKARYADI

Godean merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sleman yang mempunyai tujuh desa, den‐
gan nama unik karena seluruh desanya diawali dengan kata “Sido”, yaitu Sidorejo, Sidoluhur, Si‐
domulyo, Sidoagung, Sidokarto, Sidoarum, dan Sidomoyo. Sejak 23 Januari 2014 Godean dipimpin
oleh seorang alumni UGM kelahiran Kulon Progo tahun 1962, yaitu Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi,
MM.

Dengan dikeluarkannya Undang‐undang no‐ lola menjadi tiga kali lipat. Dengan dana sebe‐
mor 6 tahun 2014 kewenangan desa untuk sar itu, tentunya perlu pengawalan yang agak
mengatur rumah tangganya sendiri semakin ketat, baik dari Kecamatan sebagai wakil dari
besar, termasuk jumlah dana yang dikelola Bupati , APIP, maupun masyarakat.
menjadi semakin besar. Jika sebelumnya jum‐
Mengawal akuntabilitas pembangunan desa
lah dana yang dikelola desa‐desa di wilayah
serta monitoring dan evaluasi merupakan tu‐
Kecamatan Godean berkisar satu milyar, sete‐
gas Pemerintahan Kecamatan, kata Arifin,
lah diimplementasikannya Undang‐undang
Sekretaris Kecamatan, didampingi oleh Us‐
nomor 6 tahun 2014 jumlah dana yang dike‐

PARIS REVIEW, 2017 20


Wawancara Eksklusif - Ahmad Yuno Nurkaryadi

man selaku Kepala Seksi Pemerintahan. keuangan desa, pembinaan dilakukan antara
Dimulai dari perencanaan, pertanggung‐ lain melalui paguyuban bendahara desa se
jawaban, dan pelaporan pelaksanaan pem‐ Kecamatan Godean. Pertemuan dilakukan
bangunan desa selalu dicermati pemerin‐ secara rutin untuk saling tukar pengalaman
tahan kecamatan sebelum memberikan re‐ dan pengetahuan diantara bendahara. Sis‐
komendasi. Selain itu dalam hal legal draft‐ tem keuangan desa (siskudes) sudah di‐
ing tidak kalah pentingnya untuk dikawal terapkan walau kemajuannya kurang meng‐
sebelum desa menerbitkan peraturan‐ gembirakan. Menurut Arifin, Pemerintah
peraturan yang akan diterbitkan sebagai Kecamatan Godean akan mendorong imple‐
landasan pelaksanaan kegiatan di desa. mentasi siskuedes secara maksimal guna
meningkatkan akuntabilitas pengelolaan
Dalam perencanaan pembangunan, Pemer‐
keuangan desa dengan melatih para opera‐
intah Kecamatan Godean mengawal pelak‐
tor di desa‐desa seKecamatan Godean serta
sanaan musyawarah di tingkat pedukuhan
mengoptimalkan paguyuban bendahara.
dan musyawarah di tingkat desa sampai
pembuat‐an RKP desa serta melakukan Peran pemerintahan Kecamatan memang
evaluasi terhadap RAPBDes yang meru‐ dituntut sebagaimana tertuang dalam Pera‐
pakan pendelegasian tugas dari Bupati Sle‐ turan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Ta‐
man. Pak Usman sebagai Kepala Seksi Pe‐ hun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
merintahan menerangkan bahwa evaluasi Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
yang dilakukan terhadap RAPBDes meliputi
kesesuaiannya dengan kebijakan anggaran,
efektivitasnya dalam mencapai tujuan pem‐
bangunan desa, kesesuaiannya dengan stan‐
dar dan spesifikasi yang berlaku. Pelak‐
sanaannya di lapangan untuk pembangunan
sarana dan prasarana fisik banyak dilakukan
oleh pendamping desa yang jumlahnya ada
dua orang untuk Wilayah Kecamatan
Godean. Walaupun diakuinya bahwa dalam
melaksanakan tugas evaluasi RAPBDes be‐
lum mempunyai standard operating proce‐
dures (SOP).

Untuk meningkatkan tertib administrasi

PARIS REVIEW, 2017 21


Wawancara Eksklusif—Ahmad Yuno Nurkaryadi

Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman bupaten sih masih ada, walau pun tidak ter‐
Pembangunan Desa. SDM yang terbatas lalu menonjol.
secara jumlah maupun kualifikasinya masih
Sebelum Paris Reviu berpamitan, kami dije‐
menjadi kendala dalam melaksanakan peran
laskan bahwa kecamatan menerima alokasi
di atas, tuntutan untuk selalu meng‐update
dana seperti dana desa, tetapi untuk tingkat
peraturan yang jumlahnya cukup banyak
kecamatan namanya dana PUPM (Pagu Usu‐
adalah suatu keharusan, karena untuk dapat
lan Partisipasi Masyarakat) yang besarnya
menjalankan peran secara optimal dituntut
per tahun antara 1 – 2 milyar. PUPM sendiri
memahami peraturannya, demikian kata
adalah jumlah dana perencanaan pemban‐
Sekretaris Camat yang dibenarkan oleh
gunan daerah untuk tahun yang akan
Kepala Seksi Penerintahan.
datang, dialokasikan di setiap kecamatan,
Tentang pengaduan, nampaknya belum per‐ dimana usulan jenis program dan
nah ada pengaduan penyalahgunaan ke‐ kegiatannya dibahas pada saat pelaksanaan
uangan di desa yang kami terima pak, ham‐ Musrenbang Kecamatan.
pir bersamaan Pak Arifin dan Pak Usman
menjawab ketika Paris Reviu menanya‐
***
kannya. Kalau temuan dari Inspektorat Ka‐

PARIS REVIEW, 2017 22


Wawancara Eksklusif—Riyadi Sunarto

Senyum mengembang dari Si Tuan Rumah Mengenai pengelolaan keuangan desa di


menyambut kedatangan kami di ruang Kulon Progo, Pak Didi dengan bangga
kerjanya yang sederhana namun bersih dan menunjukkan betapa besar perhatian
rapi. Kesan energik jelas tertangkap dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada
gestur dan nada bicara beliau yang nampak pengelolaan keuangan pemerintah desa
selalu antusias. Drs. Riyadi Sunarto nama dengan mulai memproses penerbitan
lengkapnya atau Pak Didi panggilan perda tentang keuangan desa yaitu Perda
akrabnya adalah Inspektur Kabupaten No 4 Tahun 2015 tanggal 9 Januari 2015
Kulon Progo yang menjadi salah satu bahkan sebelum permendagri dan
narasumber edisi paris reviu saat ini. permendes mengaturnya. Perda ini telah
Dengan topik utama penerbitan kali ini mengatur keuangan desa yang bersumber
adalah mengenai pengelolaan dana desa, dari Dana Desa (DD), Alokasi Desa (DAD),
tidak salah kiranya kami memilih Pak Didi Bagi Hasil Pajak Daerah dan Bagi Hasil
untuk berbicara tentang pengelolaan dana Retribusi daerah dengan menimbang
desa dari sisi pengawasan, karena beliau aturan pada PP no 43 tahun 2014 dan PP no
telah “dibesarkan“ di pemberdayaan 60 tahun 2014. Dalam Perda ini juga telah
masyarakat desa selama kurang lebih 18 diatur secara eksplisit peran Inspektorat
tahun. Sehingga beliau sangat fasih yaitu melakukan audit atas penggunaan
meriwayatkan mulai dari pemerintahan APBDesa setelah berakhirnya tahun
desa, pengelolaan keuangan desa hingga anggaran, sedangkan pertanggungjawaban
pengawasannya dengan segala pernik‐ pelaksanaan APBDesa oleh Kepala Desa
perniknya. hanya bisa dilakukan setelah audit selesai
dilaksanakan.

PARIS REVIEW, 2017 23


Wawancara Eksklusif—Riyadi Sunarto

Ketika berbicara masalah pengawasan anggaran sudah mendukung program


terhadap dana desa, Pak Didi bercerita kerja inspektorat Pak Didi dengan cepat
bahwa sebelum Surat Mendagri tanggal menyahut, “Anggaran sangat cukup,“
22 Desember 2016 mengenai pedoman kemudian dengan tersenyum simpul
pengawasan dana desa yang beliau menyambung lagi, “ Bahkan
memerintahkan para gubernur dan teman‐teman yang tidak mampu lagi
bupati/walikota untuk menugaskan menyerap,“.
inspektorat provinsi dan inspektorat
Ketika membahas pemeriksan yang
kabupaten/kota melakukan pengawasan
dilakukan pada pemerintahan desa, Pak
desa, PKPT inspektorat Kulon Progo
Didi menyebutkan bahwa Inspektorat
tahun 2017 telah selesai disusun. Dalam
kabupaten Kulon Progo melaksanakan
PKPT tersebut, Inspektorat Kabupaten
audit operasional, audit investigasi, dan
Kulon progo telah merencanakan 87 pe‐
audit khusus baik atas permintaan AHP
nugasan audit operasional pemerintah
seperti penghitungan keuangan negara
desa untuk seluruh desa di wilayah Kulon
maupun pengaduan masyarakat lewat
Progo yang berjumlah 87 desa. Sehingga
email untuk pelaksanaan APBDesa.
amanat Mendagri dalam surat di atas
dilaksanakan dengan menambahkan Wawancara makin menghangat ketika
prosedur audit pada audit operasional Pak Didi menjelaskan tentang apa saja
tersebut. yang telah dilakukan inspektorat dalam
mengamankan dana desa yang waktu itu
Kecukupan SDM yang menjadi masalah
menarik perhatian masyarakat luas. Di
bagi sebagian besar APIP daerah
awal jabatan beliau sebagai Inspektur,
ternyata bagi Kabupaten Kulon Progo
Bupati Kulon Progo waktu itu sudah
tak lagi menjadi masalah. Pak Didi
wanti‐wanti agar Pak Didi mengawal
menjelaskan untuk 87 PP audit
Dana Desa supaya tidak menjadi masalah
operasional pemerintahan desa beliau
di desa maupun di pemerintah
menugaskan 7 tim yang terdiri dari
kabupaten. Dengan instruksi khusus dari
Pengendali Mutu, Pengendali teknis,
Bupati ini, Pak Didi segera bergerak
Ketua Tim, Anggota Tim sampai tenaga
mengadakan sosialisasi untuk desa‐desa
administrasi. Audit operasional atau
di wilayah Kabupaten Kulon Progo.
audit reguler APB Desa dilaksanakan
Soaialisasi dilaksanakan sebanyak tiga
pada bulan Januari – Maret dengan hari
kali tiap desa di tahun 2016 itu, dengan
pemeriksaan 10 hari. Jumlah SDM masih
melibatkan SDM inspektorat dan SDM
mencukupi apalagi pada tahun 2016 telah
bantuan dari BPKP DIY.
dilakukan penarikan kembali 6 auditor
hasil rekrutmen tahun 2010 dari Sosialisasi dilaksanakan untuk
penempatannya di OPD lain sesuai surat memberikan pemahaman kepada aparat
dari BKN. Pada saat ini auditor di inspek‐ pemerintah desa tentang ketentuan
torat Kulon Progo sebanyak 32 auditor. yang berlaku mengenai pelaksanakan
Sebagai inspektur Pak Didi optimis pengelolaan keuangan desa serta
dengan sumber daya manusia memotivasi para aparat pemerintah desa
instansinya baik jumlah maupun untuk menjalankan tugas dan
kualitasnya. Ketika ditanya apakah kewenangannya sesuai ketentuan

PARIS REVIEW, 2017 24


Wawancara Eksklusif—Riyadi Sunarto

tersebut. Peran Inspektorat sebagai instansi terjalin dengan BPKP Perwakilan DI


pengawas adalah menjamin pelaksanaan Yogyakarta sehingga dimungkinkan
pengelolaan keuangan dana desa oleh permintaan penghitungan kerugian
aparat desa telah dilaksanakan sesuai keuangan negara oleh APH di wilayah Kulon
dengan peraturan perundangan yang Progo seluruhnya ditangani oleh
berlaku. Inspektorat. Pak Didi sangat optimis bahwa
SDM inspektorat mampu menjawab apa
Pelaksanaan sosialisasi sekaligus bimtek
yang menjadi permintaan APH terkait
telah dilaksanakan secara maksimal sesuai
penghitungan kerugian keuangan negara
dengan kemampuan SDM inspektorat di
dengan salah satu upayanya berupa
tahun 2016, sedangkan di tahun 2017
pemberian motivasi secara mental dan
Inspektorat berfokus pada kegiatan audit/
finansial untuk menjadi saksi ahli di
pemeriksaan saja. Strategi yang dijalankan
pengadilan.
pada kegiatan pengawasan ini adalah
dengan menyosialisasikan ke pemerintah Dan perbincangan dengan Pak Didi pun
desa di awal tahun tentang jadwal beralih tentang peraturan yang telah ada di
pemeriksaan dalam PKPT dan data‐data Kabupaten Kulon Progo. Menurut beliau
yang harus disiapkan. Strategi ini harus peraturan terkait pengelolaan dana desa di
dilakukan untuk mengantisipasi Kabupaten telah cukup dengan 8 Perda
ketidaksiapan pemerintah desa untuk terkait desa, tidak lagi membutuhkan
diaudit yang biasanya berupa tambahan peraturan baru. Seandainya
penyelenggaran BKU, dan buku‐buku pemerintah desa telah sepenuhnya
pembantu yang belum dikerjakan, bukti mengacu kepada seluruh Perda, dan
pengeluaran yang belum rapi Perbup tentang Desa yang ada, beliau
didokumentasikan serta dokumen seperti memastikan penyelenggaraan pemerntahan
RPJMDes, RKPDes, dan APBDes yang harus dan pengelolaan keuangan desa tidak akan
disediakan. Dengan waktu pemeriksaan melanggar ketentuan perundangan yang
yang terbatas, ketidaksiapan ini menjadi lebih tinggi. Dengan alasan peraturan yang
kendala yang signifikan bagi kinerja tim ada yang ada telah mengatur sampai ke
audit dalam melaksanaan audit. teknis, Kulon Progo tidak memerlukan lagi
peraturan yang lebih teknis daripada.
Perkembangan sangat bagus diutarakan
Namun demikian karena Perda dan Perbup
Pak Didi terkait masalah kerjasama
tersebut ditetapkan sebelum Permendagri
inspektorat dengan BPKP dan Aparat
dan Permendes yang terbaru maka perlu
Penegak Hukum (APH). Komunikasi intens
dilakukan penyesuaian segera. Pak Didi
yang terus dijalin dengan APH berbuah
sangat berharap pemerintah desa mau
manis dengan makin eratnya hubungan dan
memperhatikan dan melaksanakan
makin dalamnya pemahaman atas masing‐
peraturan‐peraturan tersebut.
masing peran dalam penanganan
penyalahgunaan wewenang oleh aparat Dari beberapa hambatan yang ada pada
pemerintah. Salah satu contoh konkrit proses pengawasan pengelolaan keuangan
kondisi ini adalah auditor Inspektorat yang desa, Pak Didi menyebut bahwa hambatan
makin merasa “nyaman” ketika harus atas kualitas SDM adalah hambatan yang
memberikan keterangan ahli di terbesar. Banyak aparat desa yang belum
persidangan. Komunikasi yang baik juga bisa mengikuti tuntutan peraturan terbaru.

PARIS REVIEW, 2017 25


Wawancara Eksklusif—Riyadi Sunarto

Laporan penggunaan keungan desa yang mengurangi besaran TPP (Tunjangan


dituntut akuntabel belum sepenuhnya bisa Perbaikan Penghasilan) suatu OPD hingga
dilaksanakan oleh pemerintah desa. 30% apabila rekomendasi terkait
Siskuedes yang telah ada dan sangat kepatuhan pada perundanganan belum
bermanfaat untuk mempercepat proses ditindaklanjuti. Dengan kewenangan ini
pencatatan maupun pelaporan keuangan peran Inspektorat di bidang pengawasan
desa terkendala dengan aparat desa yang berjalan baik. Hal ini terbukti dengan telah
tidak menguasai komputer. Namun selesai ditindaklanjutinya seluruh
inspektorat sangat terbantu dengan rekomendasi tahun 2015. Suatu
peraturan baru yang mulai tahun 2016 pencapaian yang sangat memuaskan.
yaitu bahwa Laporan Keuangan Desa
Harapan dari Pak Didi mengakhiri
menjadi bagian dari LKPD (Laporan
perbincangan kami yang berlangsung tidak
keuangan Pemerintah Daerah). Sehingga
kurang dari 1,5 jam, yang tentu saja juga
mau tidak mau Badan Pemberdayaan
menjadi harapan kita semua bahwa
Masyarakat Desa harus mengumpulkan
pengelolaan keuangan desa berjalan baik
Laporan Keuangan Desa untuk
sejak perencanaan, penganggaran,
dimasukkan dalam LKPD.
pelaksanaan, pelaporan, hingga
Pertanyaan terakhir, apakah harapan pertanggungjawaban, di bawah
inspektorat terhadap hasil pengawasan yang efektif dari APIP dalam
pengawasannya, dijawab Pak Didi dengan hal ini Inspektorat. Diiringi jabat tangan
sangat serius dan penuh tekanan, bahwa optimis dari Pak Didi kami meninggalkan
OPD harus menghormati kewenangan kantor inspektorat dengan asa yang besar
pengawasan yang di amanahkan kepada di masa depan akan pembangunan desa
Inspektorat dengan selalu menindaklanjuti yang makin menyejahterakan
seluruh rekomendasi yang disampaikan. masyarakatnya.
Untuk memastikan hal itu, Inspektorat
***
dibekali alat kendali yang cukup kuat
@ Afriani & Ning
dengan diberi kewenangan untuk

PARIS REVIEW, 2017 26


Ilustrasi: Humas BPKP DIY (Nurul Ashari )

Dengan dikeluarkannya Undang‐ Akuntabilitas pengelolaan keuangan


Undang Nomor 6 Tahun 2014 men‐ desa yang baik bertujuan untuk men‐
jadikan desa sebagai subyek pem‐ ingkatkan value desa. Apabila value
ARDENO KURNIAWAN SE,Ak bangunan. Hal ini membuat desa desa bertambah, maka visi
INSPEKTORAT KABUPATEN SLEMAN memperoleh peluang yang lebih “Membangun Indonesia dari pinggi‐
banyak untuk memajukan desa. Bagi ran dengan memperkuat daerah‐
pemerintah pusat dengan dikeluar‐ daerah dan desa dalam kerangka
kannya aturan ini berarti timbul ke‐ Negara Kesatuan” sebagaimana
wajiban untuk menyediakan tamba‐ yang terdapat dalam Nawacita akan
han alokasi dana bagi desa dalam dapat terwujud. Namun hal tersebut
bentuk dana desa disamping alokasi bukan hal mudah dicapai bagi desa,
dana lain yang telah diterima desa karena dalam kenyataannya masih
saat ini, termasuk alokasi dana dari banyak desa yang belum siap
pemerintah kabupaten yang menjadi menerapkan prinsip tata kelola
sumber keuangan desa. Dengan be‐ keuangan yang baik, terutama yang
sarnya dana yang diterima memiliki berhubungan dengan implementasi
konsekuensi bagi perangkat desa prinsip akuntabilitas pengelolaan
mengelolanya secara efisien, efektif keuangan desa.Hal ini menimbulkan
dan akuntabel. potensi penyalahgunaan keuangan‐
Keuangan desa sendiri apabila diter‐ desa untuk kepentingan pribadi. Un‐
jemahkan secara aturan merupakan tuk itu peningkatkan kualitas akunt‐
semua hak dan kewajiban desa yang abilitas keuangan desa menjadi issue
dapat dinilai dengan uang, serta yang cukup sexy untuk dicermati, di
segala sesuatu berupa uang dan mana APIP harus dapat menjadi in‐
barang yang berhubungan dengan stitusi pengawasan keuangan yang
pelaksanaan hak dan kewajiban dapat diandalkan di tengah eforia
desa. Sebagai bentuk akuntabilitas yang muncul.
pengelolaan keuangan desa terse‐
Kurniawan (2012) mendefinisikan
but wajib membuat:
akuntabilitas sebagai kewajiban
1. Perencanaan keuangan desa.
menyampaikan pertanggungjawa‐
2. Pelaksanaan keuangan desa.
ban atau untuk menjawab atau
3. Penatausahaan keuangan desa.
menerangkan kinerja dan tindakan
4. Pelaporan keuangan desa.
seseorang/badan hukum/pimpinan
5. Pertanggungjawaban keuangan
kolektif suatu organisasi kepada pi‐
desa.
hak yang memiliki hak atau wewe‐

PARIS REVIEW, 2017 27


Artikel
nang untuk memperoleh keterangan akan pertanggungjawaban. Maka, dalam
konteks instansi pemerintah, akuntabilitas publik mengandung makna kewaji‐
ban lembaga‐lembaga negara, termasuk desa tentunya, untuk mengungkap‐
kan dan mempertanggungjawabkan berbagai kinerja yang telah dicapai, baik
keuangan maupun non keuangan kepada para stakeholders yang berkepen‐
tingan seperti masyarakat dan lembaga‐lembaga legislatif.
Indra Bastian (2006) mendifinisikan kinerja sebagai gambaran pencapaian pe‐
laksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi or‐
ganisasi.Dalam praktek konsep akuntabilitas di desa, sesuai dengan teori ke‐
agenan, maka pemerintah sebagai principal menyerahkan dana kepada desa
sebagai agen. Sebagai agen, maka pemerintah desa harus melaksanakan
pengelolaan dana yang diserahkan kepada desa dengan baik dalam rangka
mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut kepada pemerintah.
Akuntabilitas dalam organisasi sektor publik ditunjukkan melalui kemampuan
organisasi dalam menggunakan dana yang diterimanya secara ekonomis,
efektif, dan efisien. Ada 2 jenis akuntabilitas yang penting
1. Akuntabilitas keuangan yaitu pertanggungjawaban penggunaan dana yang
diserahkan kepada organisasi tertentu dengan efisien dan ekonomis.
2. Akuntabilitas kinerja yaitu pertanggungjawaban kinerja dan kegiatan yang
dilakukan organisasi dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini, kinerja
kegiatan harus mampu mencapai tujuan yang dikehendaki.
Akuntabilitas keuangan desa adalah bagaimana mempertanggungjawabkan
penggunaan keuangandesa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.Dalam pelaksanaannya, akuntabilitas desa menjadi hal yang
sulit diterapkan karena perangkat desa belum terbiasa dengan konsep akun‐
tabilitas, dan belum memahami pentingnya mempertanggungjawabkan hasil‐
hasil kegiatan yang telah dilaksanakannya.
Selama ini perangkat desa belum melaksanakan pengelolaan keuangan di desa
dengan baik, yang ditunjukkan dengan banyak transaksi di desa yang belum
didukung oleh buku administrasi serta bukti‐bukti pendukung dengan lengkap
sehingga sulit diketahui apakah dana yang dimiliki desa memang benar‐benar
digunakan untuk kesejahteraan masyarakat desa atau tidak. Selain itu meka‐
nisme pengeluaran untuk membiayai kegiatan yang terjadi belum mempertim‐
bangkan aspek efisiensi dan kehematan serta banyak pengeluaran yang tidak
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat desa. Direktorat Penelitian
dan Pengembangan KPK pada tahun 2015 menyatakan kelemahan dalam tata
laksana desa ditunjukkan dengan laporan pertanggungjawaban dibuat belum
mengikuti standar dan rawan manipulasi. Kelemahan tersebut disebabkan:
1. Lemahnya kompetensi SDM aparatur desa.
2. Kurangnya pemahaman terhadap aturan pertanggungjawaban keuangan
desa.
3. Kurangnya pembinaan dan pengawasan dari Pemerintah Kabupaten/
kecamatan.
4. Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengawasi pembangunan desa.
Sebagai bentuk akuntabilitas pengelolaan keuangan desa maka aparat pemer‐
intah desa harus menyusun beberapa laporan pertanggungjawaban sebagai
bentuk akuntabilitas keuangan desa berupa:
1. Laporan Realisasi AnggaranDesa yang dibuat setiap semester dan tahunan.
2. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Realisasi Pelaksanaan APB Desa yang
dibuat satu tahun sekali

PARIS REVIEW, 2017 28


Artikel
3. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan (LPP) Desa Tahunan dan LPP Desa akhir Masa
Jabatan.
4. Laporan Kekayaan Milik Desa yang dibuat setiap tahun.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
pengelolaan keuangan desa. Posisi APIP penting dalam peningkatan akuntabilitas keuangan
desa karena APIP memiliki kewenangan untuk mendorong peningkatan kualitas pengelolaan
keuangan desa agar dapat menjadi lebih akuntabel.
Dalam meningkatkan kualitas akuntabilitas kinerja dan keuangan yang baik dalam pengelolaan
keuangan desamaka aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan kegiatan di
desa sangat diperlukan karena tiga hal inilah yang menjadi value dari organisasi sektor publik.
Apakah value dari organisasi sektor publik, termasuk desa? Berbeda dengan organisasi swasta
yang bersifat profit oriented dan mengukur kesuksesannya dari laba yang dicapai, keberhasilan
organisasi sektor publik, termasuk desa, diukur dari value yang dicapai dalam kurun waktu
tertentu.
Untuk desa, value diukur dari capaian kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
desa dan melaksanakan pembangunan yang diperlukan desa seperti pemberdayaan masyara‐
kat desa maupun pembangunan infrastuktur dan sarana dan prasarana yang produktif bagi
desa.
Kinerja desa dianggap baik ketika mampu menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat secara efisien dan ekonomis. Agar kinerja pemerintah desa baik maka kegiatan‐
kegiatan di desa terutama yang berhubungan dengan pembangunan desa harus dilaksanakan
secara efisien, ekonomis, dan efektif. Apabila capaian kinerja pemerintah desa tinggi maka
value desa akan bertambah.
Capaian kinerja tinggi dapat dicapai melalui implementasi konsep 3E yaitu efisiensi, ekonomis,
dan efektif. Konsep 3E menekankan pada penggunaan dana untuk mencapai tujuan yang dike‐
hendaki dengan efisien dan ekonomis (cost effectiveness). Dalam hal ini sebuah kegiatan di desa
harus dapat dilaksanakan dandapat mencapai tujuan yang diinginkan (efektif) dengan meng‐
gunakan cara‐cara yang ekonomis dan efisien.
Kegiatan dilaksanakan
dengan efisien

Value Kegiatan dilaksanakan


organisasi dengan ekonomis
sektor publik
Kegiatan dilaksanakan
dengan efektif

Value Organisasi Sektor Publik


Konsep 3E merupakan salah satu dasar terwujudnya pengelolaan keuangan desa yang baik
karena melalui penerapan konsep 3E dalam pelaksanaan kegiatan di desa maka memungkinkan
keuangan desa dapat digunakan secara efisien, ekonomis, dan efektif sehingga dapat mening‐
katkan kesejahteraan masyarakat desa. Di bawah ini adalah gambar mengenai ukuran‐ukuran
efisiensi, ekonomis, dan, efektivitas.

Nilai input Input Proses Output Outcome

Ekonomi Efisiensi Efektivitas

Gb.1.2 Indikator‐Indikator Kinerja 3E

PARIS REVIEW, 2017 29


Artikel

Berikut ini adalah penjelasan mengenai menggunakan kriteria ini:


masing‐masing ukuran‐ukuran 3E di atas: Nilai Kategori
1. Input adalah segala sesuatu yang < 100% Ekonomis
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
100% Ekonomis berimbang
dan menghasilkan output tertentu.
2. Proses adalah seluruh kegiatan yang > 100% Tidak ekonomis
dilakukan dengan menggunakan input 2. Efisiensi
yang dimiliki untuk menghasilkan output Konsep efisiensi adalah konsep yang
tertentu. mengutamakan pada bagaimana
3. Output adalah segala sesuatu yang melakukan sesuatu dengan benar (doing
dihasilkan dari pelaksanaan proses thing right). Sebuah kegiatan dikatakan
dengan menggunakan input yang efisien apabila:
dimiliki.Output dapat ditetapkan dalam a. Mampu menghasilkan output yang
bentuk persentase pencapaian fisik lebih banyak daripada yang
sebuah kegiatan. direncanakan dengan
4. Outcomes adalah segala sesuatu yang menggunakaninput yang
menunjukkan bahwa output memang direncanakan.
berfungsi sebagaimana mestinya. b. Mampu menghasilkan output dalam
Outcomes merupakan penilaian publik proporsi yang lebih banyak
terhadap output kegiatan yang dibandingkan proporsi peningkatan
dilaksanakan. penggunaan input.
c. Mampu menurunkan tingkat
Kriteria‐kriteria ukuran kinerja yang terdapat
penggunaan input untuk
dalam konsep 3E antara lain:
menghasilkan output yang
1. Ekonomis (kehematan) direncanakan.
Konsep ekonomis berhubungan dengan d. Mampu menurunkan tingkat
nilai dari input yang akan digunakan penggunaan input dengan proporsi
dalam proses. Sebuah organisasi yang lebih besar dibandingkan
dikatakan telah menerapkan prinsip dengan proporsi penurunan jumlah
ekonomis ketika input telah diperoleh output yang dihasilkan.
dengan biaya yang serendah mungkin Efisiensi dalam kegiatan desa
atau lebih rendah dari nilai input yang mengandung makna desa mampu
telah direncanakan (spending less than menghasilkan output yang lebih banyak
planned). dengan menggunakan input yang telah
Kata kunci konsep ekonomis adalah direncanakan atau mampu menghasilkan
apakah organisasi telah memperoleh output sebagaimana direncanakan
input pada level kualitas dan kuantitas dengan menggunakan input yang lebih
yang dibutuhkan dengan biaya terendah sedikit.
yang dapat diterima (lowest reasonable Cara menghitung tingkat efisiensi
cost). Implementasi konsep ekonomis pengeluaran dalam sebuah kegiatan
dalam kegiatan desa berarti perangkat adalah:
desa mampu melaksanakan kegiatan
(Persentase realisasi anggaran/
dengan input yang lebih sedikit daripada persentase realisasi output) X100%
yang direncanakan.
Cara menghitung tingkat ekonomis
pengeluaran dalam sebuah kegiatan adalah:. Untuk mengetahui tingkat efisiensi
Untuk menilai tingkat ekonomis sebuah sebuah kegiatan maka dapat digunakan
kegiatan maka dapat digunakan sebuah sebuah kriteria. Kriteria efisiensi dari
kriteria. Kriteria ekonomis dari sebuah sebuah kegiatan dapat diketahui dengan
kegiatan dapat diketahui dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

PARIS REVIEW, 2017 30


Artikel
Nilai Kategori Asumsikan Indeks kepuasan masyarakat
< 100% Efisien terhadap kegiatan (pengaspalan) diketa‐
100% Efisien berimbang hui sebesar 2000 dengan demikian nilai
> 100% Tidak efisien outcome adalah sebesar:
Nilai outcome = (2000 /2500) X100% = 80%
3. Efektivitas Dalam menilai tingkat efektivitas maka
Konsep efektivitas adalah konsep diperlukan sebuah kriteria. Kriteria yang
mengenai bagaimana sebuah organisasi dimaksud adalah sebagai berikut:
melakukan kegiatan yang benar (doing
the right thing). Efektivitas berkenaan Nilai Kategori
dengan kualitas output dari proses yang < 100% Tidak efektif
dilakukan. Sebuah organisasi dianggap 100% Efektif berimbang
telah memenuhi prinsip efektivitas ketika > 100% Efektif
output yang dihasilkan dari proses yang
dilaksanakan di dalam organisasi telah Nilai outcome diketahui 80% maka nilai
sesuai dengan tujuan yang hendak efektivitas dapat diketahui dengan perhi‐
dicapai. Di dalam konsep ini terdapat tungan berikut ini:
hubungan yang harus diperhatikan yaitu Nilai efektivitas =(80%/100%) X 100% = 80%
hubungan antara output yang dihasilkan (tidak efektif)
dengan tujuan yang hendak dicapai
sebuah organisasi. Bagaimana peranan APIP dalam meningkat‐
Untuk konteks pengelolaan keuangan kan tingkat ekonomis, efisiensi dan efektivi‐
desa, pelaksanaan kegiatan dengan efek‐ tas kegiatan di desa, dalam rangka men‐
tif mengandung makna output yang diha‐ dorong terlaksananya akuntabilitas keuan‐
silkan mampu menghasilkan outcome gan di desa? Salah satu kegiatan yang dapat
yang dibutuhkan masyarakat desa. Dalam dilakukan oleh auditor APIP adalah melak‐
hal ini, output yang dihasilkan mampu sanakan value for moneyauditing, yang
mengatasi permasalahan‐permasalahan menurut Okwoli (2004) adalah evaluasi sis‐
desa dan memenuhi hak dasar warga tematik mengenai metodologi yang diguna‐
desa. kan dalam pelaksanaan program, proyek
Cara menghitung tingkat efektivitas dan aktivitas dengan tujuan untuk memasti‐
sebuah pengeluaran dalam kegiatan kan apakah tujuan program, proyek dan
adalah: aktivitas telah tercapai dengan mempertim‐
bangkan pengeluaran yang dikeluarkan un‐
(Nilai outcomes /nilai output ) X100% tuk melaksanakan program, proyek dan ak‐
tivitas tersebut.
Nilai outcomes dapat diperoleh dari Mardiasmo (2009) menyatakan tujuan
perbandingan antara: darivalue for moneyauditing (VFM) adalah
untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap sektor publik dan memperbaiki kinerja pe‐
kegiatan/Indeks Kepuasan Masyarakat merintah. Akuntabilitas publik menuntut
pemerintah desa agar dapat mempertang‐
Contoh Interval Kategori Indeks Kepua‐
gungjawabkan penggunaan dana desa den‐
san Masyarakat
gan baik. Istilah baik yang dimaksud dalam
hal ini adalah bahwa seluruh kegiatan yang
Interval Kategori
dilakukan dengan menggunakan keuangan
500‐1000 Tidak puas desa telah dilaksanakan dengan efektif,
1000‐1500 Kurang puas efisien dan ekonomis sehingga dapat men‐
1500‐2000 Puas dorong peningkatan kesejahteraan masyara‐
2000‐2500 Sangat puas kat desa. Desa dikatakan telah melaksana‐

PARIS REVIEW, 2017 31


Artikel

kan kegiatan dengan value yang tinggi baik yang disebabkan karena kegiatan pen‐
ketika suatu kegiatan yang dilaksanakan di gaspalan jalan dilakukan pada saat musim
desa telah mencapai tujuannya secara hujan. Dari informasi tersebut maka auditor
efisien dan tidak ada pemborosan dana APIP dapat memberikan rekomendasi/saran
desa. kepada perangkat desa untuk me‐
Bagaimana auditor APIP rencanakan pelaksanaan pekerjaan pengas‐
mengimplementasikan value for money palan jalan dengan lebih baik.
auditing di desa? Dalam kegiatan
SIMPULAN
pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor
Value for money auditing yang dilaksanakan
APIP, dapat dilakukan pemeriksaan men‐
oleh auditor APIP dapat membantu
genai efektivitas, efisiensi dan tingkat kee‐
pemerintah desa untuk meningkatkan
konomisan suatu kegiatan yang dilaksana‐
akuntabilitas keuangan desa. Melalui
kan di desa. Dalam melakukan VFM audit
valuefor money auditing maka auditor APIP
maka terdapat dua jenis audit yaitu audit
dapat melakukan penilaian terhadap tingkat
efisiensi dan ekonomis serta audit efektivi‐
ekonomis, efisiensi dan efektivitas kegiatan
tas.
di desa.
Dalam melaksanakan audit efisiensi dan
Melalui penilaian terhadap tiga aspek
ekonomis,terdapat beberapa langkah yang
tersebut maka auditor APIP dapat
harus dilakukan yaitu:
memberikan berbagai macam rekomendasi
1. Mencari data mengenai jumlah
yang diperlukan agar pelaksanaan kegiatan
anggaran, realisasi anggaran dan tingkat
dapat berjalan dengan lebih ekonomis,
realisasi output.
efisien, dan efektif sehingga kegiatan di
2. Melakukan perhitungan tertentu untuk
desa dapat dilaksanakan dengan efisien dan
mengetahui tingkat ekonomis dan
ekonomis namun tetap dapat mencapai tu‐
efisiensi serta mencari informasi
juannya (efektif).
mengenai hambatan‐hambatan yang
Apabila kegiatan di desa telah dilaksanakan
memunculkan ketidakefisienan dan
dengan ekonomis, efisien dan efektif maka
ketidakekonomisan.
akuntabilitas terhadap penggunaan dana
3. Memberikan masukan kepada perangkat
yang diserahkan kepada desa akan dapat
desa untuk menghilangkan hambatan‐
semakin baik karena dana yang diserahkan
hambatan yang ada.
kepada desa memang telah digunakan
Dalam melaksanakan audit efektivitas, ter‐
dengan ekonomis, efisien dan efektif dalam
dapat beberapa langkah yang harus dilaku‐
memberdayakan masyarakat desa.
kan yaitu:
1. Mencari informasi mengenai nilai REFERENSI
outcome dari kegiatan yang dilakukan. 1. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Di
2. Melakukan perhitungan untuk Indonesia. Yogyakarta: BPFE UGM.
mengetahui tingkat efektivitas dan 2. Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi
Pemberantasan Korupsi. 2015. Laporan Kajian
mencari informasi mengenai hambatan‐ Sistem Pengelolaan Keuangan Desa: Alokasi Dana
hambatan dalam pencapaian outcome. Desa dan Dana Desa. Jakarta.
3. Memberikan masukan kepada perangkat 3. Mahsun, Muhammad. 2006. Pengukuran Kinerja
desa untuk mengatasi hambatan dalam Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE UGM.
pencapaian outcome. 4. Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta, 2009.
Dari contoh kasus perhitungan efektivitas di 5. Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit Internal Nilai
atasdapat disimpulkan bahwa kegiatan pen‐ Tambah Bagi Organisasi. Yogyakarta: BPFE UGM.
gaspalan jalan belum dilaksanakan dengan 6. Okwoli, A.A. 2004. Value for moneyAuditing in the
efektif. Setelah auditor APIP mencari infor‐ Nigeria Public Sector: Its Problems and Prospects in
the Next Millennium. Go‐go Int’l Ltd. Jos.
masi mengenai penyebab kegiatan pengas‐ 7. Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam
palan jalan belum efektif, diketahui bahwa Negeri Nomor 113 Tahun 2014. Jakarta.
kualitas jalan yang diaspal ternyata kurang

PARIS REVIEW, 2017 32


Artikel

Oleh: Mutia Rizal

Laporan keuangan dengan predikat WTP


semestinya bukan barang yang perlu
diperjuangkan berlebihan, apalagi dimitoskan
menjadi prestasi.
Di level diskursus birokrasi pemerintahan, audit
keuangan atau audit atas laporan keuangan
banyak dipersepsikan sebagai kegiatan
pemeriksaan keuangan yang komprehensif untuk
menemukan penyimpangan dan identifikasi
tindakan koruptif.
Masyarakat umum dan banyak birokrat juga
belum paham betul dengan kebenaran sifat audit
keuangan. Mereka mempersepsikan jika opini
hasil audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
maka pengelolaan keuangan telah dinyatakan
bersih dari penyimpangan.
Alhasil, masih banyak yang terpana ketika sebuah
instansi pemerintah mendapatkan opini WTP,
tetapi tiga bulan kemudian beberapa pejabat di
instansi tersebut tertangkap tangan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski telah dijelaskan oleh Ketua Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), banyak yang belum
memahami bahwa tujuan audit keuangan
hanyalah untuk memeriksa penyajian angka‐
angka di laporan keuangan. Pemeriksaan itu
terutama terkait kesesuaian penyajiannya
dengan standar akuntansi, kepatuhan terhadap
peraturan dan kelemahan sistem pengendalian
internal.
Jadi, audit keuangan itu bukan untuk
menentukan bersih‐tidaknya dari penyimpangan,
apalagi kinerja sebuah instansi pemerintah.
Jika menilik arti dan manfaat sebenarnya dari

Ilustrasi : Humas BPKP DIY

PARIS REVIEW, 2017 33


Artikel

kegiatan audit keuangan, maka pengertian keuangan sebenarnya tidak lebih dari
audit keuangan tidak akan ‘semencekam’ sebuah ritual yang dilakukan jika sebuah
yang banyak dibayangkan masyarakat. instansi memiliki laporan keuangan. Ritual
yang harus dijaga agar mitos pengelolaaan
Audit keuangan adalah kegiatan
keuangan yang baik mampu diraih.
pemeriksaan yang berfungsi memberikan
pendapat atas kewajaran suatu penyajian Mitos tidak dapat terbangun dengan
informasi laporan keuangan. Artinya, sendirinya. Ada upaya tertentu dari
pemeriksaan ditujukan untuk melihat berbagai pihak untuk membuat sebuah
kualitas informasi akuntansi yang penanda menjadi makna tertentu yang
dibandingkan dengan prinsip‐prinsip mengakar kuat di masyarakat. Mitos bukan
akuntansi dan standar yang berlaku. konsep atau ide, tetapi merupakan suatu
cara pemberian arti.
Secara teoritis seharusnya audit keuangan
tidak mencekam seperti yang dibayangkan Mengacu kepada konsep mythologies
selama ini. Sayangnya, praktik audit ini di dalam buku yang ditulis oleh Roland
Indonesia, terutama yang dilakukan oleh Barthes, mitos mengenal tiga unsur, yaitu
BPK, telah berubah menjadi sangat penanda, petanda, dan tanda. Laporan
‘mencekam’. audit sebagai penanda, sedangkan opini
sebagai petanda. Adapun, tanda adalah
Hal ini karena beberapa auditor BPK telah
hubungan antara penanda dan petanda
berimprovisasi dalam melakukan
yang mempunyai arti khusus, yang bisa jadi
pemeriksaan di lapangan sehingga akhirnya
arti tersebut adalah tata kelola keuangan
memberi kesan menakutkan bagi instansi
yang baik.
yang diaudit. Karena itulah, lalu masyarakat
awam berharap lebih banyak dari audit Dalam hal ini, mitos yang dibangun
laporan keuangan. Semacam gayung terhadap opini laporan audit keuangan
bersambut, terjalinnya improvisasi auditor adalah tata kelola keuangan yang baik.
dengan ekspektasi masyarakat. Pemaknaan ‘baik’ pun dapat mengalami
reduksi di sana sini.
Begitu pula terkait pemanfaatannya.
Laporan keuangan yang telah diaudit ‘Baik’ menurut auditor adalah sesuai
dianggap mampu diandalkan dan dengan standar. ‘Baik’ menurut instansi
bermanfaaat menjadi bahan pengambilan bisa jadi adalah telah tertib dan bebas
keputusan yang baik. kesalahan administrasi. ‘Baik’ menurut
masyarakat bisa jadi adalah tata kelola
Padahal, pengambilan keputusan ternyata
yang bersih dari penyimpangan.
belum banyak memanfaatkan laporan hasil
audit keuangan ini. Bahkan, pemangku Banyaknya pergeseran makna karena
kepentingan tertentu masih kesulitan interpretasi yang berbeda ini lah yang
melakukan interpretasi terhadap arti dari kemudian melahirkan mitos. Sebuah
laporan keuangan. Kebanyakan para kebenaran yang dianggap nyata, tetapi
pemangku kepentingan hanya membaca belum tentu dapat dibuktikan.
judul dari pernyataan opini, apakah WTP
Opini jadi instrumen penguasa
atau tidak. WTP kesannya adalah auditor
telah memberikan stempel “approved”. Selama ini, mitos tersebut telah dipelihara
dan dibiarkan sehingga maknanya
Ketidakpahaman pemangku kepentingan,
tereduksi di sana sini. Seperti halnya pohon
masyarakat, maupun sebagian birokrat ini
beringin, yang arti denotatifnya adalah
dapat dimaklumi mengingat berbagai pihak
pohon besar dan rindang, ia telah
telah membangun dan membentuk sendiri
mengalami pergeseran makna menjadi
mitos ritual audit keuangan ini. Ya, audit

PARIS REVIEW, 2017 34


Artikel

pohon keramat yang menyimpan cerita tidak bebas dari permasalahan. Standar dan
mistis, atau sebagian mereduksi maknanya aturan formal adalah produk dari
sebagai pohon yang penuh rahmat dan rasionalitas Weberian yang menganggap
rezeki. Pergeseran makna ini tidak terlepas kegiatan birokrasi akan efektif dan efisien
dari budaya setempat yang melingkupinya. jika segala sesuatunya dibentuk dan
ditentukan dengan sebuah standar dan
Demikian pula opini dari hasil audit
aturan.
keuangan. Pergeseran makna dari
kesesuaian dengan standar menjadi Yang dituntut oleh standar dan aturan ini
gambaran tata kelola keuangan yang bersih adalah kepatuhan. Namun, seringkali
dan bebas penyimpangan, lalu terjadi kepatuhan yang berlebihan melupakan
reduksi makna sebagai prestasi. kepatutan. Nilai‐nilai luhur dan etika
kemudian terpinggirkan.
Saat prestasi menjadi makna baru bagi hasil
audit keuangan, tak heran kemudian Dalam beberapa kasus penyusunan
banyak instansi pemerintah yang berlomba maupun penggunaaan anggaran, secara
meraihnya, bahkan terkadang menjadi standar dan aturan telah benar. Namun,
komoditas yang diperjualbelikan. secara substansi bisa jadi hal tersebut tak
Pemaknaaan sebagai prestasi sangat erat sesuai dengan kepatutan yang ada di
kaitannya dengan budaya atau rezim aturan masyarakat.
yang menyelimuti birokrasi di Indonesia,
Contohnya, acara rapat koordinasi sebuah
yaitu prestasi mematuhi aturan dan
instansi yang memakan biaya ratusan juta
standar.
telah diselenggarakan di sebuah kota
Reduksi makna ini bukan hanya bermain tertentu seolah‐olah tidak menyalahi
pada tataran ucapan dan komunikasi, tetapi aturan. Namun, ternyata pemilihan waktu
telah masuk pada tataran praktik dan dan tempat rapat tersebut disesuaikan
legitimasi. Di level pemegang otoritas dengan adanya acara pernikahan anak
pemerintahan, opini hasil audit telah seorang pejabat di instansi itu.
dilegitimasi menjadi instrumen kekuasaan
Kegiatan ini tidak melanggar kepatuhan,
dengan pemberian penghargaan bagi
tetapi tidak sesuai dengan azas kepatutan.
instansi pemerintah yang berhasil meraih
Banyak pegawai kelas bawah yang
opini WTP.
sebenarnya merasa terusik dengan
Alhasil, ditengarai pemberian persetujuan ketidakpatutan tersebut.
anggaran menjadi lebih mudah dan
Rezim kepatuhan terhadap standar dan
sekaligus sebagai sarana menormalisasi
aturan telah disuburkan oleh audit
politik anggaran. Legitimasi ini
keuangan BPK. Instrumentalisme semakin
melanggengkan mitos bahwa opini hasil
tumbuh subur. Aturan dan standar yang
audit keuangan WTP sebagai sebuah
tadinya dimaksudkan hanya sebagai sarana
prestasi yang membanggakan.
mengatur, kini semakin meningkat
Di lain pihak, legitimasi atas mitos prestasi derajatnya menjadi tujuan.
ini juga berfungsi mengukuhkan budaya
Semua berlomba‐lomba mengejar prestasi
kepatuhan di lingkungan birokrasi. Artinya,
opini audit BPK dan sering melupakan
semakin instansi pemerintah ingin
tujuan dasar meningkatkan nilai layanan
memperoleh prestasi tersebut, semakin
publiknya.
perlu menaikkan kadar kepatuhan terhadap
aturan dan standar. Banyak terjadi mundurnya pejabat
pengadaan yang ketakutan jeratan hukum
Di sisi lain, budaya kepatuhan terhadap
dan aturan karena rezim kepatuhan terus
aturan yang melanggengkan mitos tersebut

PARIS REVIEW, 2017 35


Artikel
ditumbuhkan. Keampuhan efek audit auditor.
keuangan ini pun sebenarnya sejalan
Kini audit keuangan telah menjadi sebuah
dengan kasus kriminalisasi pejabat atau
mekanisme pengawasan yang bersifat
pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
panoptikon, pengawasan yang diskontinyu
Standar juga berefek negatif terhadap tapi efeknya kontinyu. Sebab, setiap
efisiensi, yang sebenarnya sebuah tujuan pegawai terutama di bagian keuangan dan
yang ingin disasar oleh birokrasi itu sendiri. administrasi menjadi cenderung
Terjadi paradoks di sini. menerapkan prosedur ketat terhadap
urusan keuangan dan administrasi.
Dengan semangat memenuhi aturan agar
mendapatkan opini WTP, semua instansi Mereka selalu dihantui oleh kesalahan
semakin ketat menerapkan prosedur, administrasi dan pemenuhan standar
terutama prosedur keuangan. akuntansi hanya untuk mengejar mitos
Pertanggungjawaban bahkan disasar bernama prestasi. Laporan keuangan
sampai pada rincian detail. Berkas dengan predikat WTP semestinya bukan
pertanggungjawaban terkadang perlu barang yang perlu diperjuangkan
dibuat berlembar‐lembar, dan tanpa berlebihan, apalagi dimitoskan menjadi
makna. prestasi.
Alhasil, terjadi inefisiensi waktu, tenaga, Ibarat membuka warung makan, makanan
dan sumber daya lainnya. Padahal, siap saji sudah semestinya tersaji, tidak
gelombang teknologi informasi yang perlu diperjuangkan lagi hingga dianggap
sebenarnya mampu membuat cara bekerja prestasi. Prestasi seharusnya diukur pada
lebih efisien. Bahkan, standar akuntansi seberapa mampu makanan yang disajikan
pun terlihat tertinggal daripada pesatnya tadi berdampak pada kesehatan pelanggan
kemajuan teknologi. Pantas Presiden Joko yang menikmatinya.
Widodo sempat mengeluh bahwa prestasi
Auditor, terutama auditor BPK, dan kita
PNS hanyalah berhasil mengurus SPJ.
semua harus berani merombak ritual audit
Pemenuhan standar juga menjadikan ini, yang seharusnya tidak perlu mencekam.
semua bentuk pelayanan publik menjadi Perlu keberanian bagi instansi yang diaudit
sama. Jenis maupun bentuk pelayanan untuk terkadang rela dianggap tidak
pubik yang tertuang dalam laporan “berprestasi” karena tidak meraih predikat
keuangan hasil audit menjadi seragam di WTP namun tetap memiliki nilai bagi
mata standar. masyarakat.
Jika semuanya sama dan seragam, maka Selain itu, perlu keberanian dari pemegang
fleksibilitas menjadi tergerus. Padahal, otoritas pemerintahan, terutama Presiden,
fleksibilitas berupa diskresi kadang agar tidak lagi melegitimasi mitos opini
diperlukan untuk kecepatan pemenuhan WTP audit BPK. Yang diperlukan adalah
pelayanan publik. pemerintah menciptakan mitos baru untuk
menggeser sekadar ‘budaya kepatuhan’
Audit sebagai sebuah ritual telah didukung
menjadi ‘budaya kepatutan’ untuk
dengan pembentukan mitos akan
memenuhi pelayanan publik. Dengan
memproduksi ritual‐ritual baru dalam
demikian, peradaban birokrasi kita mampu
praktik birokrasi. Dalam kapasitasnya
bergerak menuju peradaban baru yang
sebagai teknik kekuasaan, audit keuangan
lebih bermakna.
benar‐benar menunjukkan tajinya. Dengan
audit, perilaku institusi pemerintah menjadi ***
terbentuk, cenderung mengamankan
institusinya dari kesalahan yang
kemungkinan mampu dideteksi oleh

PARIS REVIEW, 2017 36


Rubrik Kebijakan Publik

Ilustrasi: Nurul Ashari


MENGENAL IRASIONALITAS DALAM RASIONALITAS DI BIROKRASI
Mutia Rizal*
Tahukah anda bahwa birokrasi saat ini adalah birokrasi modern? Bukan berarti kita mema‐
suki era teknologi dan semuanya selalu didukung dengan teknologi informasi, namun bi‐
rokrasi modern yang dimaksud adalah birokrasi yang tidak lagi seperti zaman kerajaan, yaitu
birokrasi dijalankan dengan kekuasaaan absolut untuk kepentingan sang raja. Bukan juga
birokrasi zaman kolonial (penjajahan), birokrasi yang dijalankan secara terpusat bukan un‐
tuk kepentingan masyarakat tapi mirip zaman kerajaan, untuk kepentingan penjajah. Pada
zaman itu, justru birokrasi mengalami kondisi yang paling parah karena penjajah banyak
bekerjasama dengan para elit kerajaan. Pemerintah kolonial pada saat itu memberikan tu‐
gas kepada pejabat birokrasi lokal namun bukan untuk kepentingan kualitas pelayanan
masyarakat, melainkan untuk kepentingan politik kekuasaan pemerintah kolonial termasuk
dalam rangka pemungutan pajak dan mengirim upeti kerajaan secara teratur.

Birokrasi modern mulai berkembang di atau didasarkan pada pengetahuan ra‐


abad 19, birokrasi lalu menjadi semakin sional dan keahlian.
rasional dengan adanya struktur hirarki,
Itulah rasionalisasi birokrasi modern. Ra‐
spesialisasi tugas, munculnya standar dan
sionalisasinya adalah,proses administrasi
aturan. Rasionalisasi birokrasi ini diperke‐
dalam kegiatan birokrasi itu hanya dapat
nalkan oleh Max Weber, seorang sosiolog
menjadi efisien, rutin, dan nonpartisan
Jerman yang mengatakan birokrasi seba‐
apabila cara kerja organisasi itu dirancang
gai jenis organisasi yang paling efisien di‐
sedemikian rupa sehingga menyerupai
tandai dengan hirarki dan kesatuan ko‐
cara kerja sebuah mesin untuk mencapai
mando, pembagian kerja dan spesialisasi
efisiensi, ouput standar, dan kepastian.
tugas, urusan kepegawaian berdasarkan
jasa dan promosi, aturan secara universal Sampai dengan hari ini, kita, para birokrat
diterapkan untuk mengatur sistem kerja, mengalami dan menyaksikan rasionalisasi
komunikasi pun berwujud formal. Bagi birokrasi modern itu. Disekitar kita ada
Max Weber, birokrasi tipe ideal lebih ung‐ hirarki struktur organisasi, lengkap dengan
gul daripada struktur otoritas tipe tra‐ uraian tugas, jabatan dan kewenangan.
disional dan karismatik, karena birokrasi ini Tugas‐tugas telah diatur siapa mengerja‐
didasarkan pada hukum dan keputusan akan apa lengkap dengan pembagian ru‐
rasional, tindakan, dan kepemimpinan angan dan jenjang komando. Lalu standar

PARIS REVIEW, 2017 37


Rubrik Kebijakan Publik
baku berupa SOP selalu ada dimana‐mana. yang dapat diprediksi. Penerima layanan
Pengawasan berupa kontrol terhadap pe‐ pun seperti konsumen dalam restoran
laksanaan SOP terus ditingkatkan. Aturan McDonald, mereka telah dapat mem‐
disiplin pegawai setiap hari mengintai prediksi produk atau layanan apa yang
pegawai yang mencoba melanggar. akan dihasilkan oleh birokrasi.
Penghargaan dan sangsi lengkap dengan
Ketiga unsur sebelumnya memerlukan
kategorisasi pegawai malas, rajin,
apa yang disebut sebagai pengendalian.
berkinerja unggul dan juga berkinerja ren‐
Efisiensi, kalkulasi dan prediski diken‐
dah. Itu semua dilakukan dengan rasiona‐
dalikan secara ketat dalam birokrasi.
liasi agar jalannya birokrasi dapat efisien
Dalam konsep manajemen pun selalu ada
dan efektif, atas nama pelayanan untuk
unsur pemantauan. Pemantauan/
masyarakat. Begitulah birokrasi modern
pengendalian dapat dilakukan secara on
berjalan. Terlihat bagus dan tidak ada
going ataupun periodik. Inti dari pengen‐
yang salah. Semua baik‐baik saja karena
dalian adalah mengendalikan manusia pe‐
bisa jadi kita memang telah terlatih berta‐
laksana birokrasi agar tidak keluar dan
hun‐tahun dengan praktik seperti itu.
terjadi penyimpangan dari prosedur dan
Lalu muncul pendapat bahwa birokrasi hasil yang sudah ditetapkan.
kita bekerja layaknya restoran cepat saji
Nah dari keempat unsur yang rasional itu,
McDonald. Pendapat itu diusung oleh
Ritzer manambahkan unsur terakhir untuk
Ritzer, sosiolog Amerika yang menggagas
menjelaskan sisi lain dari rasionalitas bi‐
konsep McDonaldisasi di birokrasi. Kon‐
rokrasi, yang distilahkan sebagai irasion-
sep ini menegaskan cara kerja birokrasi
alitas dalam rasionalitas (irrationality of
modern, bahwa proses kerja birokrasi
rationality). Terkadang hal ini tidak kita
seperti restoran cepat saji, ada unsure-
perhatikan, sesuatu yang kita anggap nor‐
fisiensi, prediktabilitas, kuantibilitas
mal namun justru kita dan pihak lain ser‐
(kalkulabilitas), dan pengendalian.
ing menggurutu karenanya.
Efisiensidalam birokrasi sering kita saksi‐
Cerita dalam restoran cepat saji misalnya,
kan sebagai penggunaan sumber daya
akan timbul permasalahan irasionalitas
yang seminimal mungkin untuk mencapai
berupa banyaknya antrian pelanggan di
output yang optimal. Jam kerja, biaya, dan
depan petugas sebagai akibat dari
juga jumlah personil dalam bertugas ser‐
efisiensi pelayanan. Selain itu kecepatan
ing dibatasi dengan adanya efisiensi. Ter‐
dan kuantitas makanan terjual terkadang
masuk juga dalam hal pelayanan kepada
tidak memberikan edukasi kepada pelang‐
masyarakat, kecepataan pelayanan dalam
gan bahwa makanan junk food tersebut
hal ini efisiensi waktu menjadi hal yang
justru berbahaya bagi konsumen dari segi
diperhatikan oleh birokrasi. Dengan cepat‐
kesehatan. Adanya kontrol ketat juga
nya pelayanan, diharapkan mampu me‐
menimbulkan hambatan kreatifitas petu‐
muaskan lebih banyak masyarakat peng‐
gas dalam melayani pelanggan, bahkan
guna.
inovasi telah dimatikan.
Kalkulabilitasmenekankan pada sesuatu
Di birokrasi, irasionalitas sebenarnya da‐
yang dapat dikalkulasi, dihitung, dan di‐
pat dirasakan setiap hari, namun sering
kuantifikasikan. Semua input, output
kita tidak mempedulikannya. Mulai dari
bahkan outcome dalam pelaksanaan
absen kehadiran di pagi hari, saking ra‐
proses kerja birokrasi harus dapat dihi‐
sionalnya kita agar tidak terkena poton‐
tung. Jika tidak dapat dihitung, kinerja
gan tunjangan kinerja (efek efisiensi dan
dianggap menjadi sesuatu yang absurd.
kalkulasi) dan teguran aturan disiplin
Rasionalisasi birokrasi menggunakan stan‐ (efek pengendalian), seringkali kita men‐
dar baku semacam SOP, menjadikan jadi irasional dalam bertindak. Perilaku
proses berikut hasilnya sebagai sesuatu kita terburu‐buru, kadang berlari menge‐

PARIS REVIEW, 2017 38


Rubrik Kebijakan Publik
jar angkutan, ngebut di jalan, menerobos petugas dengan jumlah tertentu.
lampu merah, dan banyak yang terkesan
Dalam praktiknya baik layanan langsung
tidak mengindahkan keselamatan diri dan
maupun tidak langsung, sebenarnya bisa
orang lain. Beberapa korban pun telah
saja dilakukan kompromi antar petugas/
berjatuhan karenanya.
pegawai untuk bergiliran bertugas se‐
Pada saat kita mulai bekerja dalam me‐ hingga layanan tetap berjalan dan peker‐
layani masyarakat misalnya. Di berbagai jaan tetap terselesaikan.Maka tambahan
loket entah loket pengurusan seritifikat, cuti 2 atau 3 hari seharusnya tidak men‐
pengurusan KTP, SIM dan lainnya, karena jadi masalah, toh cuti adalah hak semua
alasan efisiensi yang menuntut kece‐ pegawai dan telah ada ketentuan ba‐
patan bekerja, seringkali kita lupa untuk tasan jumlahnya. Larangan cuti diluar cuti
berbicara ramah, tersenyum, dan sopan. bersama menjadi hal yang menjengkel‐
Terkesan semua terburu‐buru dan berbi‐ kan bagi banyak pegawai terutama pega‐
cara sesuai perlunya saja. Jika ada per‐ wai yang bertugas terpisah pulau dengan
sonil yang mengobrol dengan teman keluarganya yang memakan waktu dalam
bahkan dengan masyarakat yang dilayani perjalanan mudiknya. Rasionalitas efisien
akan mendapat teguran dari pengendali dan kalkulabilitas justru berpotensi men‐
(supervisor). Irasionalitas dalam rasionali‐ jadi tidak efektif karena kekesalan pega‐
tas disini membuat banyak personil wainya.
bekerja layaknya robot, yang justru akan
Bekerja dengan SOP yang ketat, mem‐
membuat jengkel masyarakat yang di‐
buat semua produk layanan menjadi ter‐
layani.
prediksi. Dengan SOP pula, pegawai tidak
Lalu atas nama ketertiban dalam rangka dituntut untuk menjadi seorang inovator.
kalkulasi dan prediktabilitas pelayanan, Cukup terampil dan ahli menjalankan SOP
terkadang pemegang otoritas terlalu jauh saja sudah cukup. Pegawai benar‐benar
mengekang kehidupan pribadi pega‐ dilatih untuk membuat produk layanan
wainya. Dalam hal pengurusan cuti misal‐ yang terstandar. Bahkan jika ada usulan
nya, seorang Menteri PAN dan RB pun nyleneh tentang modifikasi layanan yang
harus repot‐repot memberikan himbauan sebenarnya dapat lebih menguntungkan
bahkan dengan nada ancaman bahwa masyarakat justru dianggap salah dan
semua PNS tidak diperbolehkan men‐ menyimpang. Rasionalitas prediski bere‐
gambil cuti selain cuti bersama di saat fek irasionalitas akan keinginan pegawai
lebaran yang telah ditetapkan. Rasion‐ untuk meningkatkan kapastias poten‐
alisasi yang digunakan oleh sang menteri sinya. Maka tidak heran banyak yang ber‐
adalah bahwa cuti diluar cuti bersama anggapan bahwasanya PNS mempunyai
akan mengganggu jalannnya pelayanan daya inovasi yang rendah.
kepada masyarakat.
Dari beberapa contoh sederhana di atas,
Pengaturan ini termasuk menyeragam‐ terlihat jika irasionalitas dalam rasionali‐
kan semua sifat layanan, bahwa ada sifat tas birokrasi dapat berefek negatif terha‐
layanan langsung dan sifat layanan yang dap tujuan dari berjalannya proses bi‐
tidak langsung. Namun karena terlalu rokrasi itu sendiri (disfungsi birokrasi).
rasional ditambah dengan megahnya Instrumentalisme dan dehumanisasi me‐
rezim aturan, maka semua layanan pun ngancam persendian birokrasi.
dianggap seragam. Bagi layanan lang‐
Contoh absen yang ketat disertai an‐
sung kepada masyarakat memang dibu‐
caman potongan tunjangan kinerja mem‐
tuhkan kehadiran petugas yang terus
buat aturan yang seharusnya sebagai
menerus dengan jumlah tertentu. Namun
sarana mencapai tujuan, justru berubah
bagi layanan yang bersifat tidak langsung
fungsi menjadi tujuan itu sendiri. Bahkan
bisa jadi tidak memerlukan kehadiran
menteri PAN/RB sendiri telah mengata‐

PARIS REVIEW, 2017 39


Rubrik Kebijakan Publik
kan banyak PNS bekerja hanya untuk ab‐ Contoh‐contoh kegiatan informal tersebut
sen. Itulah yang disebut sebagai instrumen‐ perlu lebih digalakkan. Jika budaya terse‐
talisme. Sarana berubah menjadi tujuan. but ditolak oleh institusi formal hasilnya
Pegawai menjadi lupa tujuan hakiki mereka justru perlawanan dan budaya negatif yang
bekerja untuk apa, gara‐gara dilatih untuk akan timbul. Kebersamaan, gotong royong
selalu menganggap aturan sebagai tujuan. dan tenggang rasa justru masuk pada
aspek negatif berupa penyimpangan bi‐
Pegawai yang sejenak meluangkan wak‐
rokrasi seperti suap dan korupsi.
tunya untuk menjemput anaknya tidak lagi
menjadi masalah jika yang bersangkutan Jika kita sebagai manusia dapat bekerja
tetap komit terhadap penyelesaian tugas‐ nyaman, lebih fleksibel dengan mene‐
nya, hal ini justru menjadi pelicin semangat kankan tanggungjawab,adanya pengakuan
kerja pegawai karena kantor menghargai kekuasaan individu untuk meraih kebe‐
sisi humanisnya.Dehumanisasi terjadi di basan berkreasi, kesadaran menjadi lebih
area ini. Pegawai tidak lagi dianggap seba‐ utama dibanding kepatuhan, produktifitas
gai manusia yang memiliki kepentingan diukur bukan hanya dari angka‐angka na‐
pribadi. Segalanya hanya tentang bekerja mun lebih pada kepuasan pegawai dan
menurut aturan institusi. masyarakat pengguna layanan,maka kita
telah menuju pada birokrasi yang melam‐
Lalu bagaimana mengatasi irasionalitas
paui modern.Menuju post‐birokrasi yang
dalam rasionalitas tersebut? Rasionalitas
menganggap tubuh birokrasi bukan tubuh
yang digagas oleh Weber yang banyak dii‐
yang tunggal tapi terdiri dari banyak indi‐
kuti oleh birokrasi pemerintahan adalah
vidu, dan individu itu adalah manusia.
rasionalitas legal‐formal. Segala sesuatu
dibuat formal, terstandar. Bahkan budaya
dalam organisasi pun banyak yang dibuat
***
formal.
Sudah saatnya kita memperhatikan hal‐hal
yang informal, yang lebih humanis dan flek‐ *Seorang pegawai BPKP yang sedang melaksanakan
tugas belajar di Program S3 Administrasi Publik di
sibel. Visi tidak lagi menjadi milik pimpinan UGM.
saja, namun visi serta harapan individu hen‐
daknya lebih diperhatikan dan terjadi saling Yang bersangkutan adalah sekaligus pegiat Komunitas
Birokrat Menulis, sebuah pergerakan literasi menulis
dialog satu sama lain. Hirarki struktur or‐ bagi birokrat kritis yang peduli dengan permasalahan
ganisasi hendaknya dianggap sebagai pem‐ birokrasi. Pergerakan yang dimulai sejak awal tahun
bagian tugas saja, bukan untuk dimanfaat‐ 2017 ini beranggotakan para birokrat dari berbagai
kan sebagai jurang pemisah kekuasaan instansi baik pusat maupun daerah, beberapa
akademisi dan pengamat birokrasi. Telah lebih dari 90
antara struktur atas dan bawah. Aktivitas tulisan yang tersaji di laman
informal hasil dari local wisdom seperti in‐ www.birokratmenulis.org, dihasilkan dari pergerakan
dahnya kebersamaan, tenggang rasa, go‐ ini. Pergerakan yang berusaha menyeru perubahan di
tong royong seharusnya dipandang seba‐ lingkup birokrasi ke arah peradaban yang lebih hu‐
manis, berorientasi pada kesadaran, dan bernilai bagi
gai budaya yang cair dengan suasana for‐
publik.
mal. Kongkritnya seperti kerja tim,
berdiskusi secara informal, bersedia mem‐
bantu pekerjaan kolega di saat waktu me‐
mungkinkan dan tidak selalu terbatas pada
bidang tugasnya, memberi ruang yang cu‐
kup dan empatik bagi pegawai dalam me‐
menuhi kepentingan pribadi, juga berdia‐
log pimpinan dan bawahan dalam suasana
cair, tanpa memperlihatkan jarak kekua‐
saan.

PARIS REVIEW, 2017 40


Rubrik Manajemen Perubahan

Pengantar
Mindarto Totok Oktaruna Secara umum, budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang
dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi contoh organisasi untuk
membedakan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
Budaya organisasi juga dapat diartikan sebagai nilai‐nilai dan norma
perilaku yang diterima serta dipahami secara bersama‐sama oleh
anggota organisasi sebagai dasar dalam ketentuan perilaku yang ada
di dalam organisasi tersebut.
Budaya organisasi menurut Robbins (1998; 248) adalah suatu sistem
makna bersama yang dianut oleh anggota‐anggota yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain.
Robbins memberikan beberapa karakteristik budaya organisasi antara
lain:
1. Inovation and risk taking, yaitu organisasi mendorong para
karyawan bersikap inovatif dan berani mengambil risiko. Selain itu
bagaimana organisasi menghargai tindakan pengambilan risiko
oleh karyawan dan membangkitkan ide karyawan;
2. Attention to detail, adalah organisasi mengharapkan karyawan
memperlihatkan kecermatan, analisis dan perhatian kepada
rincian;
3. Outcome orientation, yaitu manajemen memusatkan perhatian
pada hasil dibandingkan pada teknik dan proses yang digunakan
untuk meraih hasil tersebut;
4. People orientation, yaitu keputusan manajemen memperhitungkan
efek hasil‐hasil pada orang‐orang di dalam organisasi;
5. Team orientation, yaitu kegiatan kerja diorganisasikan pada tim‐

PARIS REVIEW, 2017 41


Rubrik Manajemen Perubahan
tim, tidak hanya pada individu, untuk cukup membuat Xiaomi dapat mengguncang
mendukung kerjasama; dunia. Selain itu struktur keorganisasian mereka
6. Aggressiveness, yaitu orang‐orang dalam yang menggunakan orang‐orang berpengala‐
organisasi itu agresif dan kompetitif untuk man dibidangnya menjadi salah satu kesuksesan
menjalankan budaya organisasi sebaik‐ mereka saat ini. Strategi pemasaran produk
baiknya.; mereka yang hanya menggunakan online shop
7. Stability, yaitu kegiatan organisasi tanpa adanya iklan cukup menyukseskan harga
menekankan status quo sebagai kontras dari produk mereka yang dibilang cukup miring. Hal
pertumbuhan. inilah yang membuat Xiaomi semakin berjaya
hingga saat ini.
Praktik budaya organisasi di berbagai negara
maju berbeda‐beda, misalnya di Amerika yang Di Indonesia, budaya organisasi bukan
menganut budaya terkait dengan inovasi. merupakan hal yang baru, akhir‐akhir ini
Mereka akan menciptakan berbagai inovasi budaya kita sudah mengarah ke nilai inovasi. Di
untuk meningkatkan kemajuan perusahaannya. sektor corporate bisa kita lihat PT.TELKOM Tbk
Selain itu Amerika juga menganut budaya telah lama mengembangkan budaya
organisasi kapitalisme (memupuk kekayaan organisasinya menggunakan The Telkom Way
sendiri) dan menganut prinsip kepemimpinan 135 sebagai budaya organisasi yang harus
serta budaya feodal yang mengutamakan disepakati semua karyawannya. Pola 1‐3‐5 itu
perbedaan harkat dan martabat antar petinggi sendiri berarti 1 asumsi dasar yang disebut
dan bawahan. Beda dengan Jepang yang Comitted 2U, 3 nilai inti yang mencakup:
menganut budaya organisasi on time. Mereka Customer Value (Nilai Pelanggan); Excellent
setia pada perusahaan, menghargai waktu dan Service (Pelayanan yang Sempurna);
pendapat orang lain. Budaya organisasi di Competent People (Orang‐orang yang
Jepang disebut Kaizen yang artinya Kompeten), sedangkan 5 merupakan langkah
penyempurnaan berkesinambungan yang perilaku untuk memenangkan persaingan yang
melibatkan seluruh anggota perusahaan. terdiri atas Stretch The Goals, Simplify, Involve
Metode kaizen mengubah cara kerja karyawan Everyone, Quality is My Job, Reward the
sehingga lebih produktif, tidak melelahkan, Winners.
lebih efisien, aman dan selalu memperbaiki
Selain di corporate, budaya organisasi di sektor
prosedur kerja perusahaan.
publik juga telah dikembangkan melalui
Selain dua negara tersebut, ada Korea Selatan PerMenpan Nomor 39 Tahun 2012 tentang
dan Tiongkok yang saat ini mulai mendunia. Pedoman Pengembangan Budaya Kerja.
Korea Selatan banyak belajar dari Amerika Seluruh K/L telah menerapkannya termasuk
dengan inovasi dan kapitalismenya. Dukungan Kementrian Keuangan. Sesuai Keputusan
pemerintah yang total membuat Korea Selatan Menteri Keuangan Nomor 312/
menjadi negara modern dengan berbagai KMK.01/2011 Tentang Nilai‐Nilai Kementerian
produknya, sebut saja brand Samsung, Hyundai, Keuangan menyebutkan bahwa nilai–nilai di
Android, LG, dan tentu saja K‐Pop‐nya. Kementrian Keuangan adalah integritas,
profesionalisme, sinergi, pelayanan dan
Pasang surut hubungan Tiongkok dengan
kesempurnaan. Selain nilai‐nilai tersebut, sesuai
negara barat membawa dampak pada
Keputusan Menteri Keuangan Republik
perubahan budaya organisasi di Tiongkok yang
Indonesia Nomor 127/KMK.01/2013 tentang
perlahan tapi pasti membuka diri pada dunia
Program Budaya di Lingkungan Kementerian
luar dan secara sadar/tidak sadar menjadi
Keuangan Tahun 2013 menyebutkan bahwa
negara kapitalis. Contoh nyata inovasi di
program budaya Kementerian Keuangan
Tiongkok adalah produk HP Xiaomi. Dibangun
adalah : 1) satu informasi setiap hari ; 2) dua
pada tahun 2010, Xiaomi menapaki tangga suk‐
menit sebelum jadwal; 3) tiga salam setiap hari;
ses dengan cepat tanpa halangan. Sang pendiri,
4) rencanakan, kerjakan, monitor dan
Mr. Lei Jun, menggunakan etos kerja seperti
tindaklanjuti; 5) ringkas, rapi, resik, rawat, rajin.
orang Tionghoa yaitu giat, gigih tanpa putus asa
ditambah dengan menganut sistem just for fun Lantas bagaimanakah budaya organisasi di

PARIS REVIEW, 2017 42


Rubrik Manajemen Perubahan
BPKP? Apakah sudah menerapkan budaya kegiatan, target, dan realisasi serta penanggung
organisasi sesuai dengan pedoman yang ada? jawab kegiatan tersebut.
Bagaimana implementasinya di Perwakilan
Pemilihan kelemahan dan kegiatan dimulai dari
BPKP DIY? Hal ini tentunya akan dibahas di
hal‐hal yang kecil dan diharapkan berdampak
bawah ini.
pada pencapaian kinerja dan produktifitas yang
tinggi. Perumusannya pun dipilih sesuai kejadian
Budaya Organisasi dan Implementasinya di atau belum terjadi, tergantung dari kebutuhan.
BPKP dan Perwakilan BPKP DIY
Budaya organisasi ini juga merupakan elaborasi
Budaya organisasi di BPKP diatur dengan budaya organisasi, reformasi birokrasi, lingkun‐
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 gan pengendalian (SPIP), dan revolusi mental
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010‐ dalam satu gugus tugas manajemen perubahan.
2025. Pada semester II Tahun 2016, Berikut adalah masalah‐masalah yang telah
pengembangan budaya organisasi di BPKP yang dipetakan dan kegiatan yang dipilih untuk pen‐
sebelumya sesuai dengan Keputusan MenPan yelesaiannya:
Nomor 25 Tahun 2002 berupa budaya kerja
dengan enam program/kelompok budaya kerja
Profesional
yaitu program/KBK peningkatan akhlak dan
etika, kebersamaan dan kesejahteraan, Profesional dimaknai sebagai suatu standar
efektifitas kebijakan serta kepemimpinan yang kualitas kerja keahlian yang menjamin
visioner dan inspiratif, komitmen dan ketepatan kepercayaan masyarakat pada umumnya dan
waktu, organisasi yang responsif dan antisipatif, pengguna jasa pada khususnya, karena dilandasi
serta transparansi dan organisasi, oleh pola kerja, pola pikir, dan pola sikap
dikembangkan menjadi sesuai ketentuan menurut standar keahlian minimal yang
PerMenPAN RB Nomor 39 Tahun 2012 dan Surat ditetapkan oleh organisasi profesi dan/atau
Sekretaris Utama BPKP Nomor S‐1244/ peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
SU/02/2016 tanggal 23 Mei 2016 tentang Untuk mendukung kinerja dan produktifitas
Rencana Kerja Budaya Organisasi BPKP Tahun yang tinggi, maka ditetapkan beberapa
2016. Budaya organisasi di BPKP berupa budaya kelemahan yang dianggap penting dan dijumpai
organisasi dengan nilai dasar PIONIR pada nilai luhur profesional, antara lain: tidak
(Profesional, Integritas, Orientasi Pengguna, seluruh pegawai memiliki kompetensi teknis,
Nurani dan Akal Sehat, Independen dan pertanggungjawaban dana mitra kurang akurat,
Responsibel) melalui budaya unggul yaitu dan pelaksanaan pengawasan belum
budaya bersih, budaya disiplin, budaya inovatif, sepenuhnya sesuai standar.
budaya tertib dan budaya kerja. Perwakilan
BPKP DIY menggali berbagai macam kegiatan Atas dasar kelemahan di atas, ditetapkan
yang dibutuhkan dengan mengacu pada nilai‐ kegiatan sebagai berikut:
nilai PIONIR melalui budaya unggul. 1. Pelatihan di Kantor Sendiri/Program
Penyusunan rencana budaya organisasi dimulai Pelatihan Mandiri (PKS/PPM) terjadwal
pada triwulan III tahun 2016 dengan beberapa selama setahun.
tahap. Tahap pertama adalah mencari Diklat substantif yang ada nampaknya belum
kelemahan‐kelemahan (Area Of Improvement) dapat menjaring seluruh pegawai. Oleh
yang bisa atau sering kita lihat dalam kedinasan karena itu, pegawai yang ditugaskan
sehari‐hari dan ada pada nilai‐nilai luhur tiap mengikuti diklat substantif diwajibkan
huruf “PIO” pada triwulan III dan “NIR” pada menjadi narasumber PPM kantor. Selain itu,
triwulan IV. Setelah kelemahan diidentifikasi, telah pula dijadwalkan PPM kantor dan
berikutnya ditetapkan budaya unggul apa yang bidang selama setahun. Pada tahun 2016,
relevan dengan kelemahan‐kelemahan tersebut. PPM kantor dilaksanakan setiap minggu,
Langkah selanjutnya adalah menyusun tindakan sedangkan pada tahun 2017, PPM
dalam bentuk kegiatan melalui tahapan ADKAR dilaksanakan 2 minggu sekali. Untuk
(Awarenes, Desire, Knowledge, Ability, pelaksanaan PPM bidang tergantung dari
Reinforcement), kemudian menetapkan output kebutuhan masing‐masing bidang. PPM

PARIS REVIEW, 2017 43


Rubrik Manajemen Perubahan
kantor dimulai dengan pre test sejumlah 5 tulus, dan amanah, bertindak transparan,
pertanyaan. Untuk mengetahui sampai sejauh menjaga martabat dan tidak melakukan tindakan
mana pemahaman dan penerimaan materi tercela, serta menyelaraskan antara perkataan
kepada peserta PPM, di akhir acara diberikan dan perbuatan. Beberapa kelemahan yang terjadi
post test. Dengan Adanya PPM ini, diharapkan dan disepakati untuk dikelompokkan ke dalam
seluruh pegawai mengikuti pelatihan minimal nilai integritas dan diagendakan kegiatannya
40 jam dalam satu tahun sesuai ketentuan UU antara lain:
ASN Tahun 2014. 1. Pembacaan kedisiplinan bidang/bagian tiap
Dengan adanya diklat substantif dan PKS/PPM sebulan sekali sebelum doa pagi.
ini diharapkan seluruh pegawai memiliki Tidak banyak pegawai yang datang terlambat
kompetensi teknis yang lebih memadai atau dan pulang cepat tanpa ijin, namun untuk
minimal mengetahui keilmuan kompetensi menumbuhkan semangat kejujuran dan
teknis yang disajikan. konsekuen, perlu ada sebuah dorongan
2. SOP dan rekonsiliasi dana mitra sehingga pegawai tersebut tidak masuk dalam
Dana mitra (Damit) adalah pemanfaatan laporan GDN. Untuk menghilangkan
sumber daya keuangan milik mitra kerja oleh kelemahan tersebut, maka setiap hari Senin
Perwakilan BPKP. Pemanfaat dana mitra sebelum doa pagi setelah tanggal 19 tiap
sebagian besar adalah Bidang APD untuk bulannya, Kasubbag Kepegawaian akan
Damit Pemda dan Bidang IPP untuk Damit membacakan jumlah pegawai tidak disiplin
kementrian teknis. SOP rekonsiliasi dana mitra pada masing‐masing bidang serta jumlah
dibuat sebagai standar prosedur pelaksanaan kejadiannnya dari tanggal 16 bulan
rekonsiliasi. Rekonsiliasi dana mitra yang sebelumnya sampai dengan tanggal 15 bulan
dilaksanakan tiap awal tahun oleh Subbagian berjalan. Selain itu juga disandingkan dengan
Keuangan ini telah dilaksanakan sejak tahun bulan sebelumnya untuk melihat apakah ada
2015 dengan teknik konfirmasi dan rekonsiliasi peningkatan atau penurunan disiplin. Dengan
ke Pemda dan Bidang APD. Dengan adanya adanya kegiatan ini diharapkan pegawai lebih
rekonsiliasi ini diharapkan dana mitra yang disiplin dalam jam kerja.
diterima sesuai dan tepat jumlah. 2. Pembuatan enam video berkaitan dengan
2. Peer review penugasan pengawasan. integritas
Tidak menutup kemungkinan auditor dalam BPKP selalu melaksanakan kegiatan
melaksanakan pengawasan belum sesuai penandatanganan pakta integritas setiap awal
standar. Untuk memastikan kualitas hasil tahun. Pada penandatanganan pakta
pengawasan, maka dilaksanakan kegiatan peer integritas tahun 2017, Perwakilan BPKP DIY
review penugasan pengawasan. Peer review tampil beda dengan pakaian adat jawa dan
dilaksanakan secara sampling antar tim satu menghadirkan tokoh berintegritas yaitu
bidang maupun antar bidang. Busyro Muqoddas untuk berbagi kisahnya saat
bertugas di KPK. Selain itu, tiap bidang/bagian
Tiga kegiatan di atas dirumuskan dalam budaya diwajibkan membuat video tentang integritas
unggul “kerja” dengan tahapan ADKAR masuk di dan ditayangkan setelah penandatangan
tahap knowledge. Pada tahun 2016, realisasi pakta integritas tersebut. Realisasi kegiatan ini
kegiatan PPM dan rekonsiliasi mencapai 100% dari mencapai 100% dari target enam video
target sebanyak 97 kali PPM dan 1 SOP integritas. Dengan kegiatan ini diharapkan
rekonsiliasi dana mitra. Untuk kegiatan peer semakin memperkuat integritas seluruh
review, dari target sebanyak 10 laporan peer pegawai Perwakilan BPKP DIY.
review terealisasi sebanyak 13 laporan peer review 3. Mengisi lembar integritas bagi pegawai tidak
atau mencapai 130%. aktif kegiatan olah raga di hari krida.
Dari hal yang kecil seperti kegiatan olahraga,
Integritas integritas seorang pegawai diuji. Seringkali
Integritas adalah nilai yang mengandung makna pada hari jumat pegawai tidak mengikuti
gabungan dari kejujuran, objektivitas, keberanian, senam atau olah raga lainnya tanpa adanya
konsistensi, dan konsekuensi. Perilaku yang alasan. Bagi pegawai yang tidak senam atau
utama dalam integritas adalah bersikap jujur, berolah raga pada hari jumat, digugah

PARIS REVIEW, 2017 44


Rubrik Manajemen Perubahan
kesadarannya untuk berintegritas dengan NKPT maka dibuatlah NKPT terpadu untuk
mengisi lembar tidak mengikuti olah raga payung di tingkat Pemda dengan harapan
hari jumat beserta alasannya. Dengan berbagai KAK di SKPD berada dalam satu
adanya kegiatan ini diharapkan integritas NKPT. Pada tahun 2016 telah dibuat NKPT
para pegawai semakin matang. terpadu sebanyak tiga Pemda yaitu
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Cilacap
Ketiga kegiatan di atas dirumuskan dalam
dan Kabupaten Magelang, sedangkan pada
budaya unggul “disiplin, tertib, inovatif dan
tahun 2017 triwulan I sebanyak dua Pemda
kerja” dengan tahapan ADKAR masuk di tahap
yaitu Kabupaten Kebumen dan Cilacap.
awareness dan knowledge. Dari target
Dalam pelaksanaanya, NKPT terpadu telah
sebanyak 6 kali pembacaan kedisiplinan di
dilaksanakan sesuai yang direncanakan.
tahun 2016 dan 4 kali di triwulan I tahun 2017,
serta 6 video integritas, realisasinya mencapai 3. Edukasi kepada mitra kerja mengenai tugas
100%.. dan fungsi BPKP
Tak sedikit permintaan pendampingan dari
Orientasi Pengguna mitra ke BPKP, namun permintaan tersebut
Orientasi pada pengguna adalah keinginan un‐ belum seluruhnya dapat dipenuhi.
tuk membantu atau melayani pihak lain untuk Permintaan tersebut tidak hanya
memenuhi kebutuhan mereka, dengan cara pendampingan yang memang sesuai tugas
mengetahui dan memenuhi kebutuhan peng‐ dan fungsi BPKP, tapi tak jarang pula
guna meliputi pengguna internal dan eksternal. permintaan tersebut bukan merupakan
Perilaku utama dalam orientasi pengguna tugas dan fungsi serta kewenangan BPKP.
adalah konsisten dengan standar pelayanan Untuk itu perlu adanya kegiatan edukasi
minimal, bersikap proaktif dan cepat tanggap, kepada mitra berkaitan dengan tugas dan
bersikap ramah, santun dan tidak bersikap aro‐ fungsi BPKP. Kegiatan ini dilaksanakan pada
gan, menyederhanakan prosedur pemberian saat mitra kerja berkonsultasi ke Perwakilan
layanan, bersikap adil dan tidak diskriminatif. BPKP DIY.
Kelemahan‐kelamahan hasil pemetaan antara
4. Survei kepuasan mitra kerja dan kepuasan
lain adanya komplain mitra kerja bahwa
pegawai
kualitas hasil pengawasan kurang optimal dan
Sudah lebih dari tiga tahun survei mitra kerja
permintaan mitra kerja belum seluruhnya
dan kepuasan pegawai dilaksanakan oleh
dapat dipenuhi.
Perwakilan BPKP DIY. Survei ini menjadi
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka
salah satu alat evaluasi atas pelayanan
dilaksanakan kegiatan:
Perwakilan BPKP DIY terhadap mitra kerja
1. Review meeting antar tim untuk
serta menggali kebutuhan atau keinginan
peningkataan hasil pengawasan
dan harapan mitra kerja dalam
Berbagai risiko kemungkinan terjadi,
pendampingan BPKP. Survei dilaksanakan
termasuk adanya komplain mitra kerja atas
untuk penugasan consulting mitra kerja
kualitas hasil pengawasan yang kurang
Bidang IPP, APD, AN, Investigasi dan P3A.
optimal. Untuk itu perlu adanya
Dari hasil survei beberapa tahun terakhir,
pembekalan dan penyeragaman saat
dapat disimpulkan bahwa mitra merasa
melakukan pengawasan yang diwujudkan
puas terhadap layanan Perwakilan BPKP
dalam forum review meeting untuk
DIY.
peningkatan hasil pengawasan. Review
meeting dilaksanakan di masing‐masing Selain survei mitra kerja, ada pula survei
bidang sebelum penugasan dimulai. kepuasan pegawai terhadap layanan Bagian
Tata Usaha meliputi Subbag Kepegawaian,
2. Penyusunan dan pelaksanaan NKPT terpadu
Keuangan dan Umum serta P3A untuk
Pen yusu nan Nas kah Kesepa katan
melihat sejauh mana kepuasan pegawai
Pelaksanaan Teknis (NKPT) dibuat setelah
terhadap pelayanan Ketatausahaan dan
Kerangka Acuan kerja (KAK) disusun oleh
P3 A . S e d a n g ka n u n t u k m e l i h a t
Pemda. Banyaknya KAK yang dibuat di
kepemimpinan struktural, korwas, dan
masing‐masing SKPD berdampak pada
dalnis, dilakukan pula survei kepemimpinan.
banyaknya NKPT yang disusun. Untuk
Hasil survei menunjukkan rata‐rata pegawai
memudahkan auditor dalam menyusun

PARIS REVIEW, 2017 45


Rubrik Manajemen Perubahan
merasa sangat puas dengan layanan salah satunya adalah dengan memberikan
Subbag Keuangan dan puas dengan footer di pengantar surat tugas yang
Subbag lain serta P3A. Dalam penilaian berbunyi “Terima kasih atas kepercayaan
kepemimpinan, hasil survei bervariasi saudara. Pegawai BPKP tidak menerima
antara sangat baik dan baik. gratifikasi dalam bentuk apapun dalam
melaksanakan tugas. Keluhan atas
Hasil survei menjadi salah satu acuan
penugasan kami, silahkan kirim sms ke
untuk menyusun Rencana Tindak
085643177769”.
Pengendalian (RTP) tahun berikutnya.
Kedua kegiatan di atas dirumuskan dalam
Keempat kegiatan di atas dirumuskan dalam
budaya unggul “kerja” dengan tahapan
budaya unggul “disiplin, tertib, inovatif dan
ADKAR masuk di tahap ability, sedangkan
kerja” dengan tahapan ADKAR masuk di
target dan realisasi mencapai 100%.
tahap knowledge, sedangkan target dan
realisasi mencapai 100%.
Independen
Independen mencakup dua hal yaitu
Nurani dan Akal Sehat independensi dalam sikap dan dalam
Nurani dan akal sehat adalah nilai untuk penampilan. Perilaku utama nilai independen
bertindak proporsional, menghindarkan diri adalah menghindarkan diri dari konflik
dari praktik pengawasan yang berlebihan. kepentingan, bersikap objektif berdasarkan
Perilaku utama nurani dan akal sehat adalah data dan fakta, menghindari intervensi (tidak
memiliki prasangka baik, bekerja dengan mudah dipengaruhi).
empati, saling percaya antar pegawai, Beberapa kelemahan yang didapat dalam
m eme r hat i kan ke s ej aht e raa n da n nilai independen adalah risiko auditor
kenyamanan pegawai dalam penyusunan mempunyai hubungan keluarga atau
kebijakan, bersikap proporsional dalam hubungan pertemanan dengan auditan
pelaksanaan tugas. (benturan kepentingan) dan risiko
Beberapa kelemahan yang dapat dipetakan penugasan assurance untuk satu auditor
antara lain pegawai menggunakan data/ pada satu auditan yang berulang‐ulang.
informasi yang sifatnya rahasia untuk Untuk mengatasi kelemahan‐kelemahan
kepentingan pribadi atau golongan yang tersebut di atas, maka dilaksanakan kegiatan:
mungkin akan merusak nama baik organisasi 1. Membuat SOP benturan kepentingan
dan pegawai menerima suatu pemberian dari Ada risiko auditor mempunyai hubungan
auditan terkait dengan keputusan maupun keluarga atau hubungan pertemanan
pertimbangan profesionalnya dengan auditan, untuk mengatasi hal
Untuk mengatasi kelemahan‐kelemahan tersebut perlu dibuat SOP berkaitan
tersebut di atas, maka dilaksanakan kegiatan dengan benturan kepentingan. SOP ini
budaya unggul kerja sebagai berikut: mengatur dengan detail dan teknis apa
1. Remainding pembacaan pakta integritas yang harus dilakukan oleh auditor saat
Pakta integritas ditandatangani setahun terjadi benturan kepentingan tersebut.
sekali di awal tahun. Untuk mengingatkan Pada tahun 2016 telah dibuat SOP
pegawai, setiap awal bulan pada hari tersebut dan akan disosialisasikan di
Rabu, sebelum doa pagi dibacakan tahun 2017.
kembali butir‐butir pakta integritas.
2. Membuat laporan monitoring penugasan
2. Footer di pengantar ST “tidak menerima tiap auditor
gratifikasi” Adakalanya terjadi penugasan assurance
Setiap pelaksanaan penugasan, auditor yang dilaksanakan oleh satu auditor pada
dibekali surat tugas dan surat pengantar satu auditan yang dilakukan berulang‐
dari kantor. Auditor diharapkan bekerja ulang. Hal ini dapat mengakibatkan
dengan baik pada saat penugasan salah menurunnya independensi dan rawan
satunya dengan menghindarkan diri dari terjadi kolusi. Untuk mengetahui dan
praktik pengawasan yang berlebihan. mengantisipasi hal tersebut maka perlu
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, dibuat laporan monitoring penugasan tiap
perlu dilakukan pencegahan dini yang bulan sehingga akan mudah terpantau

PARIS REVIEW, 2017 46


Rubrik Manajemen Perubahan
dan diantisipasi. Kedua kegiatan di atas dirumuskan dalam
budaya unggul “tertib dan kerja” dengan
Kedua kegiatan di atas dirumuskan dalam
tahapan ADKAR masuk di tahap ability,
budaya unggul “kerja” dengan tahapan
sedangkan target dan realisasi mencapai
ADKAR masuk di tahap desire dan ability,
100%.
sedangkan target dan realisasi mencapai
100%.
Budaya Organisasi Sebagai Simbol yang
Masih Dipertahankan
Responsibel
Selain budaya organisasi yang telah
Responsibel adalah sikap seorang yang
dirumuskan di atas, Perwakilan BPKP DIY
mengakui adanya tanggung jawab yang
masih melaksanakan budaya organisasi dalam
bermula pada dirinya (obligation to act).
arti simbol/simbolik antara lain:
Perilaku utama nilai responsibel adalah
1. Doa pagi bersama, pembacaan kata‐kata
bertanggung jawab atas tindakan yang
bijak/motivasi dan ucapan ulang tahun. Doa
dilakukan, menyelesaikan pekerjaan sesuai
pagi setiap hari Senin dilaksanakan di lantai
standar kualitas dan jadwal yang ditetapkan,
I, hari Selasa melalui speaker/pengeras
berperan aktif dalam mewujudkan good
suara, hari Rabu di lantai II, hari Kamis di
governance dan pencegahan KKN.
lantai III, dan hari Jumat sebelum senam
Beberapa kelemahan yang dapat dipetakan
pagi. Untuk memotivasi pegawai, setiap
adalah laporan hasil pengawasan terlambat
hari Senin sebelum doa pagi dibacakan kata
dan entri laporan hasil pengawasan ke dalam
‐kata bijak. Selain itu, setelah doa pagi akan
aplikasi SKI belum tertib.
diumumkan pegawai yang berulang tahun
Untuk mengatasi kelemahan‐kelemahan
dan diberikan berbagai kejutan seperti
tersebut di atas, maka dilaksanakan kegiatan:
pemberian kado ulang tahun yang unik.
1. Pemantauan penerbitan laporan hasil
2. Jumuwah guyub
pengawasan
Jumuwah guyub adalah kegiatan
Seringkali penerbitan laporan hasil
kebersamaan berupa permainan/game
pengawasan terlambat terbit.
setelah pelaksanaan senam pagi. Untuk
Keterlambatan terjadi dalam proses review
memupuk kebersamaan antar pegawai,
dari ketua tim, dalnis, korwas, dan kaper.
kegiatan ini dilaksanakan setiap dua bulan
Untuk mengetahui letak keterlambatan,
sekali dengan koordinator bergiliran dari
perlu dilakukan pemantauan penerbitan
bagian dan bidang‐bidang.
laporan hasil pengawasan. Pemantauan
dilaksanakan oleh korwas dan dalnis 3. Family gathering
masing‐masing bidang. Output dari Kebersamaan dan keceriaan bukan hanya
kegiatan ini adalah laporan pengendalian milik para pegawai BPKP DIY, namun perlu
(KM 12). Dengan adanya laporan ini, juga kebersamaan dengan seluruh keluarga
diharapkan dapat menjadi evaluasi pegawai. Untuk itu setiap tahun diadakan
perbaikan berkelanjutan proses review acara family gathering di kantor dengan
mana yang perlu diperbaiki ketepatan berbagai permainan yang menarik untuk
waktunya. keluarga terutama anak‐anak.
2. Pemantauan hasil SKI 4. Mengantar pegawai yang purna tugas
Untuk memastikan bahwa entri laporan hingga ke rumah
hasil pengawasan ke dalam aplikasi SKI Di penghujung masa kerja di Perwakilan
telah tertib, tahun 2016 dilaksanakan BPKP DIY, setiap pegawai yang akan
pemantauan hasil SKI oleh Bidang P3A. memasuki masa purna tugas diantar untuk
Dengan adanya pemantauan ini diharapkan finger print terakhir kalinya dan dilanjutkan
seluruh proses input data di aplikasi SKI diantar hingga sampai rumahnya. Hal ini
berjalan dengan lancar. Output secara simbolik bermakna bahwa pegawai
pemantauan berupa Laporan Hasil tersebut telah lulus sebagai alumnus BPKP
Pemantauan Aplikasi SKI. Untuk dan dikembalikan ke keluarganya.
pengawasan tahun 2017 beralih ke aplikasi
5. Kegiatan simbolik lainnya seperti pengajian
SIMA yang pemantauannya tetap
bulanan, peninjauan kebersihan ruangan
dilaksanakan oleh Bidang P3A..

PARIS REVIEW, 2017 47


Rubrik Manajemen Perubahan
dan meja kerja pegawai oleh dharma menerus, dijaga pelaksanaannya dan
wanita, membuang kardus snack ke tempat dikembangkan untuk perubahan yang lebih
sampah setelah acara rapat/PPM, baik yang berujung pada kinerja yang tinggi
merapikan kursi setelah rapat, menanam dan cara kerja yang lebih efisien dan efektif.
buah dalam pot di lantai 4, memanfaatkan Komitmen pimpinan dan seluruh pegawai
air daur ulang untuk memelihara ikan lele menjadi kunci kesuksesan sebuah perubahan
dan nila, doa akhir tahun dengan berbagai yang awalnya adalah sebuah paksaan dan
ekspresi kegiatan seperti melepas balon berlanjut menjadi sebuah kebutuhan yang
dengan menulis harapan masing‐masing dirasakan seluruh pegawai. Selain itu, budaya
pegawai, dll. setempat/kearifan lokal dan pola pikir yang
lebih cepat merespon perubahan ikut
Budaya organisasi dan Kinerja mempengaruhi terciptanya kemudahan
Suatu organisasi biasanya dibentuk untuk praktik budaya organisasi yang diharapkan
mencapai tujuan tertentu melalui kinerja bersama.
segenap sumber daya manusia yang ada dalam Di Perwakilan BPKP DIY, budaya organisasi
organisasi. Namun, kinerja sumber daya terus‐menerus dikembangkan dan tidak hanya
manusia ini sangat ditentukan oleh kondisi dalam bentuk simbol‐simbol semata, tapi
lingkungan internal maupun eksternal terus diarahkan menjadi budaya bernilai
organisasi, termasuk budaya organisasi. PIONIR dengan Budaya Unggul yang telah
Karenanya kemampuan menciptakan suatu digariskan oleh BPKP Pusat yaitu budaya
organisasi dengan budaya yang mampu bersih, budaya disiplin, budaya inovatif,
mendorong kinerja adalah suatu kebutuhan budaya tertib dan budaya kerja.
(Wibowo, 2010:363).
Demikian juga di Perwakilan BPKP DIY, dari
data kuantitatif berdasarkan evaluasi kinerja
Inspektorat BPKP, Perwakilan BPKP DIY
selama beberapa tahun berhasil
mempertahankan kinerjanya dengan predikat Daftar Pustaka
sangat baik dengan perolehan nilai sebagai Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025
berikut: Keputusan Menteri Keuangan Nomor 312/
No Tahun Kinerja Kinerja Total KMK.01/2011 tentang Nilai‐Nilai Kementerian
Utama Penunjang Kinerja Keuangan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
1 2012 70.54 17.92 88.46 127/KMK.01/2013 Tentang Program Budaya Di
2 2013 74.74 18.16 92.90 Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2013.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
3 2014 73.74 18.74 92.48 Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2012
Robbins, Stephens P. Teori organisasi, struktur, desain dan
4 2016 67.53 24.12 91.65 aplikasi‐organizations theory, structure, and
applications/Stephen P. Robbins, alih bahasa,
*) Tahun 2015 tidak dilakukan evaluasi kinerja Jusuf Udaya‐Jakarta:Arcan, 1998.
Surat Sekretaris Utama BPKP Nomor S‐1244/SU/02/2016
Dengan demikian, selain faktor‐faktor/ variabel tanggal 23 Mei 2016 tentang Rencana Kerja
‐variabel penting lainnya yang dapat Budaya Organisasi BPKP Tahun 2016
Wibowo, (2011). Manajemen Kinerja, Jakarta : Rajawali Pers
mempengaruhi kinerja, faktor/variabel budaya
______ (2010). Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan
organisasi juga berpengaruh terhadap nilai Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka Panjang,
kinerja BPKP DIY. Jakarta: Rajawali Pers.
http://annisanurhaz.blogspot.co.id/2016/11/budaya‐
Simpulan organisasi‐pt‐telkom‐indonesia_12.html ‐ Budaya
Organisasi PT TELKOM Indonesia
Menjadikan budaya organisasi sebuah www.mi.com‐ http://elvanrafif. blogspot.com/
kebutuhan nampaknya butuh upaya dan 2014_10_01_archive. html ‐ http://www. dcc‐
ke i n gi na n ya n g kua t /be s a r u ntu k dp.org/berita568‐kunci‐sukses‐xiaomi‐saingi‐
mewujudkannya. Perlu adanya tahapan samsung‐‐‐apple.html
kegiatan yang dimulai dari hal‐hal kecil dan
menyenangkan serta secara simultan
dilakukan berbagai kegiatan secara terus‐

PARIS REVIEW, 2017 48


Rubrik Akuntansi

Sebuah Studi

Pengembangan Indikator Pemantauan dan Evaluasi


Penggunaan Dana Desa

Oleh: Asti Kartika Wijayanti

Sejak diluncurkan pada tahun 2015, Desa. Seharusnya pemerintah dituntut un‐
keberadaan Dana Desa semakin menambah tuk selalu menerapkan prinsip 3E dalam
aliran dana yang masuk ke desa. Nota pengelolaan keuangan negara dan daerah
Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan (Halim, 2011). Oleh karena itu, instansi pe‐
dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 menun‐ merintah memerlukan tata kelola yang
jukkan kenaikan pagu Dana Desa sebesar mampu mewujudkan sebuah pelayanan se‐
Rp26 triliun atau 126% sehingga masing‐ cara transparan, akuntabel, adil, efisien, dan
masing kabupaten/kota menerima rata‐rata efektif sehingga dapat melayani kebutuhan
dua kali lipat jika dibandingkan dengan ta‐ seluruh pemangku kepentingannya dengan
hun 2015. Besarnya kenaikan Dana Desa se‐ baik, terutama masyarakat luas (Akbar et
harusnya diiringi dengan pengelolaan yang al., 2012).
baik agar tidak menimbulkan risiko pengel‐ Dana Desa
olaan keuangan desa. Salah satu cara yang Penggunaan Dana Desa diatur dalam
ditempuh ialah dengan melakukan peman‐ PP Nomor 8 Tahun 2016 tentang Dana Desa
tauan dan evaluasi. yang Bersumber dari APBN. Peraturan ini
Pedoman teknis pemantauan dan merupakan perubahan kedua dari PP No‐
evaluasi yang berkaitan dengan Dana Desa mor 60 Tahun 2014 tentang hal yang sama.
ialah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Perubahan ini dimaksudkan untuk memper‐
Nomor 49 Tahun 2016 tentang Tata Cara baiki dan mempercepat tahapan penyaluran
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Dana Desa serta mengatur tentang sisa
Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa, be‐ Dana Desa baik di Rekening Kas Desa (RKD)
lum diarahkan untuk mengukur pencapaian maupun di Rekening Kas Umum Daerah
kualitas pelayanan kepada masyarakat (RKUD) sehingga sisanya dapat diperguna‐
dalam penggunaan Dana Desa yang sesuai kan lebih fleksibel tanpa melalui perubahan
dengan prinsip ekonomis, efisien dan efektif APBD.
(3E). Pedoman tersebut terfokus pada nilai Dana Desa diprioritaskan untuk mem‐
rupiah penyaluran, realisasi dan sisa Dana

PARIS REVIEW, 2017 49


Rubrik Akuntansi
biayai pelaksanaan program dan kegiatan ber‐ lum tentu sama dengan desa lainnya. Sebagai
skala lokal desa bidang Pembangunan Desa contoh, penelitian kali ini berada di Desa Sido‐
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. arum Kabupaten Sleman yang memiliki ti‐
Kegiatan tersebut dilakukan secara swakelola pologi dataran rendah.
dengan menggunakan sumber daya atau ba‐ Dalam melaksanakan pengelolaan
han baku lokal serta banyak menyerap tenaga keuangan desa, pemerintah desa masih ber‐
kerja dari masyarakat desa setempat. fokus pada besaran anggaran yang harus
Pemantauan dan Evaluasi segera direalisasikan agar tidak terkena
Pemantauan dan evaluasi dapat mem‐ sanksi pada penyaluran berikutnya. Hal ini
berikan informasi yang unik tentang kinerja berpotensi mendorong terjadinya double
kebijakan, program dan proyek pemerintah. pembiayaan dalam pertanggungjawaban
Pemantauan dan evaluasi dapat mengidentifi‐ pengelolaan Dana Desa. Double pembiayaan
kasi apa yang dapat berfungsi, apa yang tidak, terjadi ketika suatu kegiatan dilakukan secara
dan mengapa (Mackay, 1998). UNDP (2002) swadaya, yaitu masyarakat bergotong‐royong
menggambarkan pemantauan sebagai fungsi memberikan tenaga, uang maupun bahan
yang berkelanjutan, bertujuan untuk mem‐ material, namun pada pertanggungjawa‐
berikan pihak manajemen informasi lebih bannya tetap diakui sebagai realisasi Dana
awal tentang progres maupun kekurangan Desa padahal dana tersebut tidak diberikan
pelaksanaan proyek, program atau jenis ke‐ kepada masyarakat. Dengan demikian, tidak
luaran lainnya. Artinya, terdapat proses pen‐ cukup mengukur pencapaian kegiatan dan
gumpulan dan analisis informasi berdasarkan program hanya dari indikator persentase re‐
indikator yang ditetapkan secara sistematis alisasi anggaran saja. Perlu ditambahkan den‐
dan kontinu tentang kegiatan program/ gan indikator terukur lain seperti peman‐
proyek sehingga dapat dilakukan tindakan faatan hasil dari kegiatan tersebut. Hal ini
koreksi untuk penyempurnaan program/ penting untuk membantu proses pengenda‐
proyek itu selanjutnya. lian internal setiap program dan kegiatan pe‐
laksanaan APBDesa.
Definisi di atas sejalan dengan maksud
pemantauan dan evaluasi dalam PP Nomor 39 Indikator pemantauan dan evaluasi
Tahun 2006. Pemantauan adalah kegiatan penggunaan Dana Desa dikembangkan men‐
mengamati perkembangan pelaksanaan ren‐ jadi dua yaitu indikator umum dan indikator
cana pembangunan, mengidentifikasi serta khusus. Indikator umum merupakan indikator
mengantisipasi permasalahan yang timbul kinerja yang berfungsi secara umum. Arti
dan/atau akan timbul untuk dapat diambil pentingnya adalah dengan atau tanpa melihat
tindakan sedini mungkin. Evaluasi adalah jenis kegiatan Dana Desa, apakah termasuk di
rangkaian kegiatan membandingkan realisasi dalam bidang pelaksanaan pembangunan
masukan (input), keluaran (output), dan hasil atau pemberdayaan masyarakat, indikator ini
(outcome) terhadap rencana dan standar. tetap diperlukan oleh evaluator untuk menilai
kepatuhan pelaksanaan Dana Desa yang se‐
Pengembangan Indikator Kinerja
suai dengan peraturan yang ber‐
Sudah semestinya pengukuran kinerja laku.Sedangkan Indikator khusus merupakan
Dana Desa menggunakan indikator yang telah indikator yang telah disesuaikan dengan‐
disesuaikan dengan karakteristik masing‐ bidang dan jenis kegiatan prioritasnya. Beri‐
masing kegiatan. Tidak sekedar menilai infor‐ kut merupakan pengembangan indikator pe‐
masi umum yang berkaitan dengan jumlah mantauan dan evaluasi berdasarkan prinsip
rupiah yang disalurkan maupun yang telah 3E yang dapat dijadikan panduan bagi evalua‐
direalisasikan. Hal ini mengingat tipologi atau tor pada saat menilai kinerja Dana Desa.
karakteristik serta kemampuan tiap desa be‐

PARIS REVIEW, 2017 50


Rubrik Akuntansi

No Indikator Langkah dan Sumber Data Scoring


Indikator Umum
1 Ketersediaan pedoman Telusuri dokumen pedoman teknis Dana Ada = 1
teknis Dana Desa dari Desa dari Bupati Tidak Ada = 0
Bupati
2 Ketepatan waktu Catat tanggal penerimaan di RKUD dan Keterlambatan Tahap I:
penyaluran dari RKUN ke bandingkan dengan jadwal semestinya ≤ minggu IV Maret = 1
RKUD (Tahap I Maret dan Tahap II Agustus). > minggu IV Maret = 0
Telusuri ketepatan waktu penyampaian
satu set dokumen berikut ini dari Keterlambatan Tahap II:
Bupati/Walikota kepada Menteri ≤ minggu IV Agustus = 1
Keuangan c.q Direktur Jenderal > minggu IV Agustus = 0
Perimbangan Keuangan:
Perda tentang APBD TA berjalan;
Perbup/Perwali tentang tata cara
pembagian dan penetapan rincian
Dana Desa setiap desa;
Laporan realisasi penyaluran dan
konsolidasi penggunaan Dana Desa
TA sebelumnya dari bupati/walikota.
Sumber:
Rekening RKUD, tanda terima dokumen
3 Ketepatan waktu Catat tanggal penerimaan di RKD dan ≤ 7 hari kerja = 1
penyaluran dari RKUD ke bandingkan dengan jadwal semestinya > 7 hari kerja = 0
RKD (Tahap I Maret dan Tahap II Agustus),
toleransi keterlambatan adalah tujuh hari
kerja setelah Dana Desa diterima di
RKUD.
Sumber:
Rekening koran RKUD dan RKD
4 Kesesuaian jumlah rupiah Bandingkan jumlah rupiah Dana Desa Sesuai = 1
Dana Desa yang diterima yang diterima di RKD dengan peraturan Tidak sesuai = 0
Sumber:
Rekening koran RKD
5 Realisasi Dana Desa Cek jumlah realisasi Dana Desa apakah ≥ 50% = 1
sudah terealisasi lebih dari 50% < 50% = 0
Sumber:
Laporan pertanggungjawaban Dana Desa
6 Sisa Dana Desa Cek jumlah sisa Dana Desa tahun berjalan ≤ 30% = 1
dan tahun lalu tidak lebih dari 30% > 30% = 0
Sumber:
Laporan pertanggungjawaban Dana Desa
7 Rasio kesesuaian Cek kegiatan Dana Desa apakah termasuk
penggunaan Dana Desa dalam bidang prioritas yaitu pelaksanaan
pembangunan atau pemberdayaan
masyarakat atau tidak.

Semakin besar rasionya, semakin menun‐


jukkan kesesuaian

Sumber:
RKTDesa, APBDesa, Peraturan Menteri
Desa PDTT nomor 8 tahun 2016

PARIS REVIEW, 2017 51


Rubrik Akuntansi

8 Rasio Pendapatan Asli Semakin tinggi rasionya maka mengindika‐


Desa (PADes) sikan semakin besar efektivitas Dana Desa
terhadap Dana Desa
Sumber:
Dokumen laporan realisasi APBDesa
9 Akuntabilitas Adminis‐ Cek kelengkapan dokumen berikut ini:
trasi Dana Desa 1. Laporan penyaluran dan realisasi Dana
Desa;
2. Laporan pertanggungjawaban
APBDesa;
3. Peraturan Desa terkait APBDesa;
4. LKPPD (Laporan Keterangan
Penyelesaian Pemerintahan Desa);
5. SK tim pelaksana kegiatan.
10 Penggunaan aplikasi 1. Terdapat aplikasi sistem untuk tata
sistem untuk tata kel‐ kelola keuangan di desa
ola keuangan di desa 2. Laporan dihasilkan dari penggunaan
aplikasi sistem tata kelola keuangan
desa
11 Ketepatan waktu Catat tanggal penyampaian laporan re‐
Keterlambatan Tahap I:
penyampaian laporan alisasi penggunaan Dana Desa dan band‐
≤ minggu II Juli = 1
realisasi penggunaan ingkan dengan jadwal semestinya:
> minggu II Juli = 0
Dana Desa  Tahap I: paling lambat minggu II Juli TA
berjalan
Keterlambatan Tahap II:
 Tahap II: paling lambat minggu II
≤ minggu II Februari = 1
Februari TA berikutnya
> minggu II Februari = 0
Sumber:
Tanda terima dokumen
12 Partisipasi masyarakat Evaluasi apakah terdapat:
1. Keterwakilan unsur berikut ini pada
musyawarah desa:
 masyarakat desa,
 RT,
 RW,
 dukuh,
 tokoh masyarakat,
 perempuan,
 karang taruna,
 Perangkat desa,
 LPMD,
 BPD.
2. Keterwakilan unsur perempuan minimal
30% pada musyawarah desa
3. Pengemukaan ide, opini (kritik maupun
saran) dari masyarakat desa.
4. Sumbangan sukarela dari masyarakat
berupa uang dan/ atau barang.

Sumber:
Notulen rapat, daftar hadir, foto‐foto
kegiatan, papan informasi, kotak pen‐
gaduan masyarakat, laporan kegiatan
Dana Desa.

PARIS REVIEW, 2017 52


Rubrik Akuntansi
13 Dukungan pemerin‐ 1. Terdapat bimtek pengelolaan keuangan
tah desa dari pemerintah provinsi/
kabupaten/kecamatan kepada
pemerintah desa
2. Terdapat pembinaan atau penyampaian
informasi secara berkala dari
pemerintah desa kepada masyarakat
tentang penggunaan Dana Desa
Indikator Khusus Bidang Pelaksanaan Pembangunan
1 Ketertiban 1. Kesesuaian rencana kebutuhan bahan/
pengadaan bahan/ material dan tenaga kerja dengan
material dan tenaga standar harga yang berlaku;
kerja 2. Kesesuaian realisasi jenis dan jumlah
bahan/material dan tenaga kerja;
3. Kesesuaian waktu pelaksanaan
pengadaan.
Sumber:
RAB, Proposal Teknis Kegiatan, dan Laporan
Kegiatan.
2 Swakelola 1. Tersedia dan atau termanfaatnya bahan
baku material setempat;
2. Tenaga kerja atau tukang berasal dari
masyarakat desa setempat.
Sumber:
RAB, Proposal Teknis Kegiatan, RKPDesa
3 Kualitas Kesesuaian RAB dan atau standar teknis
pembangunan bangunan dengan progres maupun
hasilnya.
Sumber:
Proposal teknis kegiatan, RAB, standar
teknis bangunan
4 Efisiensi realisasi Ukur efisiensi pembebanan kos konsumsi
anggaran sumber daya ke aktivitas, dengan cara:
1. Catat anggaran kos material (pasir,
semen, batu, aspal, dsb) beserta
kuantitasnya Jika:
2. Catat realisasi kos material (pasir,
semen, batu, aspal, dsb) beserta 1. Rate aktual ≤ rate
kuantitasnya standar = 0,5
3. Hitung rate standar bahan material: atau
Rate aktual > rate stan‐
dar = 0
4. Hitung rate aktual bahan material:
2. Kos standar ≤ Kos
realisasi = 0,5
atau
5. Bandingkan rate standar dengan rate Kos standar > Kos
aktual realisasi = 0
6. Hitung kos standar:
Catatan:
7. Bandingkan hasil perhitungan kos Kualitas sama
standar dengan kos realisasi material
Sumber:
RKP Desa, rincian anggaran dan realisasi
pada laporan kegiatan

PARIS REVIEW, 2017 53


Rubrik Akuntansi
Pemanfaatan 1. Adanya kemudahan akses dari dan menuju desa
hasil berupa jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat
pembangunan 2. Adanya investasi baru yang masuk ke desa dalam
5
kurun waktu satu tahun terakhir
Sumber: Observasi lapangan dan/atau dokumen terkait
perekonomian desa
Indikator Khusus Pemberdayaan Masyarakat
1 Perubahan kesa‐ 1. Catat jumlah kehadiran peserta kelompok tani dan
daran kelompok usaha periode sebelumnya dan periode
saat ini.
2. Hitung persentase kenaikannya dengan rumus:

Keterangan:
> 1% = 1
X = jumlah kehadiran peserta
≤ 1% = 0
∆x = selisih X atau (Xt ‐ Xt‐1)
t‐1 = periode sebelumnya

Semakin tinggi persentasenya maka semakin besar kesa‐


daran masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kelompok tani dan usaha
Sumber: Daftar hadir dan laporan kegiatan pembinaan
kelompok
2 Kepedulian dan Evaluasi apakah terdapat:
kerjasama 1. Regulasi pemerintah kabupaten tentang
pemberdayaan masyarakat;
2. Gotong royong dalam melaksanakan kegiatan;
3. Dukungan masyarakat terhadap pengembangan
produk unggulan kelompok;
4. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam tahap
pemasaran produk unggulan.
Sumber: Dokumen kegiatan, kontrak kerjasama
3 Kreativitas Terdapat produk unggulan desa dari hasil pembinaan
Ya = 1
kelompok
Tidak = 0
Sumber: Dokumen profil desa
4 Kepercayaan diri Terdapat penghargaan atau prestasi kelompok Ya = 1
dan kepuasan Sumber: Dokumen profil desa Tidak = 0
5 Efisiensi realisasi Ukur efisiensi pembebanan kos konsumsi sumber daya
anggaran ke aktivitas, dengan cara:
1. Catat anggaran kos barang dan jasa beserta Jika:
kuantitasnya
2. Catat realisasi kos barang dan jasa beserta 1. Rate aktual ≤ rate
kuantitasnya standar = 0,5
3. Hitung rate standar barang dan jasa: atau
Rate aktual > rate
standar = 0
4. Hitung rate aktual barang dan jasa:
2. Kos standar ≤ Kos
realisasi = 0,5
atau
5. Bandingkan rate standar dengan rate aktual
Kos standar > Kos
6. Hitung kos standar:
realisasi = 0

7. Bandingkan hasil perhitungan kos standar dengan Catatan:


kos realisasi barang dan jasa Kualitas sama
Sumber: RKP Desa, rincian anggaran dan realisasi pada
laporan kegiatan

PARIS REVIEW, 2017 54


Rubrik Akuntansi

6 Pemanfaatan hasil pem‐ Evaluasi apakah terdapat:


berdayaan masyarakat 1. Keuntungan finansial dari aktivitas
perekonomian lokal;
2. Keuntungan sosial dari aktivitas
ekonomi produktif;
Sumber:
Dokumen pendukung profil desa ten‐
tang perekonomian dan aktivitas sosial
masyarakat, laporan kegiatan kelom‐
pok tani dan kelompok usaha, obser‐
vasi

Cara Menilai (Scoring) dan Menyimpulkan


Setelah setiap indikator diberikan nilai maka penyimpulan akan dilakukan dengan cara men‐
jumlahkan skor kinerja secara menyeluruh. Kemudian, total skor kinerja tersebut dinyatakan
dalam bentuk persentase dengan rumusan sebagai berikut:

(Total nilai skor yang diperoleh/ Total skor dari seluruh indikator) x 100%

Terakhir, persentase hasil dari perhitungan tersebut diinterpretasikan dengan rentang nilai
yang merujuk kepada nilai tingkat kepatuhan sebagai berikut.

Nilai Tingkat Kate‐


No Interpretasi
Kepatuhan gori
1 >80%‐100% A Sangat Baik
2 >60%‐80% B Baik, perlu sedikit perbaikan
3 >40%‐60% C Cukup (Memadai), perlu banyak perbaikan tidak
mendasar
4 >20%‐40% D Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk peruba‐
han yang mendasar
5 0%‐20% E Sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan
perubahan yang sangat mendasar.
Sumber: diolah (Permenpan‐RB Nomor 25 Tahun 2012)

Simpulan
Pelaksanaan anggaran yang berbasis kinerja di tingkat desa pun menuntut pertang‐
gungjawaban yang besar karena mengelola dana publik untuk kepentingan masyarakat
yang pada akhirnya berujung pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap akuntabilitas
kinerja organisasi publik itu sendiri. BPKP selaku APIP yang kerap melakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap program pemerintah, khususnya Dana Desa, semestinya dilengkapi
dengan pedoman teknis yang praktis, objektif, handal dan relevan. Oleh karena itu, indika‐
tor kinerja yang dikembangkan kali ini disesuaikan dengan kebutuhan evaluator di la‐
pangan. Meskipun demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu indikator yang

PARIS REVIEW, 2017 55


Rubrik Akuntansi

dikembangkan adalah hasil dari analisis pelaksanaan penggunaan Dana Desa dengan objek
penelitian di wilayah tipologi dataran rendah sehingga tidak dapat mewakili untuk diterap‐
kan ke semua jenis tipologi desa. Oleh karena itu, direkomendasikan bagi penelitian beri‐
kutnya untuk memperluas objek penelitian sehingga dapat diaplikasikan di berbagai ti‐
pologi desa.

Referensi

Akbar, R., Pilcher, R. and Perrin, B. 2012. Performance measurement in Indonesia: the case of localgovernment
R. Adler, ed. Pacific Accounting Review. [Online]. 24(3),pp.262–291. [Accessed 24 August 2016]. Available
from: http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/01140581211283878.

Cavalluzzo, K.S. and Ittner, C.D. 2004. Implementing performance measurement innovations: evidence from
government. Accounting, Organizations and Society. [Online]. 29(3–4),pp.243–267. [Accessed 5 October
2016]. Available from: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0361368203000138.

Friedman, M. 2005. Trying hard Is Not Good Enough (How to Produce Measurable Improvements for Customers
and Communities). FPSI Publishing.

Halim, A. 2011. Pengelolaan Keuangan Negara‐Daerah: Hukum, Kerugian Negara, dan Badan Pemeriksa Keuangan I.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Halim, A., Syam Kusufi, M. and Paputungan, V. 2016. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik Dari
Anggaran Hingga Laporan Keuangan Dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah 2nd ed. Jakarta: Salemba Em‐
pat.

Mackay, K. 1998. IEG. [Accessed 13 September 2016]. Available from: http://www.academia.edu/


download/33128313/ME_better_gov_bahasa.pdf.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49/
PMK.07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi
Dana Desa.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 2012. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re‐
formasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja In‐
stansi Pemerintah.

Republik Indonesia. 2016c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Angga‐
ran Pendapatan dan Belanja Negara.

UNDP. 2002. Handbook on Monitoring and Evaluating for Results. [Accessed 4 February 2016]. Available from:
http://web.undp.org/evaluation/documents/ handbook/me‐handbook.pdf.

PARIS REVIEW, 2017 56


Rubrik Kapabilitas APIP

Pembangunan nasional dimotori oleh pengawasan yang meliputi Badan


birokrasi mempunyai tujuan akhir Pengawasan Keuangan dan
untuk meningkatkan kesejahteraan/ Pembangunan, Inspektorat Jenderal
kualitas hidup manusia dan Kementerian, Inspektorat Utama/
masyarakat secara berkelanjutan. Inspektorat Lembaga Pemerintah Non
Untuk menjamin adanya Kementerian, Inspektorat Provinsi/
kesinambungan pembangunan Kabupaten/ Kota.
nasional perlu dilakukan penyusunan Untuk menjaga mutu hasil audit yang
rencana pembangunan jangka dilaksanakan APIP, praktek audit harus
menengah sebagaimana tertuang mengacu standar profesi yang telah
Sidik Wardaya
dalam Peraturan Presiden Nomor 2 disusun oleh organisasi profesi sesuai
Pengendali Teknis Tahun 2015 tentang Rencana dengan Keputusan Dewan Pengurus
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Asosiasi Auditor Intern
Nasional Tahun 2015‐2019. RPJMN ini Pemerintah Indonesia (AAIPI) Nomor
juga berfungsi sebagai bahan KEP‐005/AAIPI/DPN/2014 tentang
penyusunan dan penyesuaian RPJMD Pemberlakuan Kode Etik Auditor
dengan memperhatikan tugas dan Intern Pemerintah Indonesia, Standar
fungsi pemerintah daerah dalam Audit Auditor Intern Pemerintah
mencapai sasaran nasional yang Indonesia, dan Pedoman Telaah
termuat dalam RPJMN. Sejawat Auditor Intern Pemerintah
Salah satu prioritas dalam RPJMN Indonesia.
adalah penguatan kerangka Praktek profesional auditor sesuai
kelembagaan, antara lain membangun dengan Standar Profesi dan Kode Etik
tata kelola pemerintahan yang bersih, AAIPI akan menuntun pada
efektif, demokratis dan terpercaya tercapainya secara optimal peran
melalui optimalisasi Aparat efektif APIP dalam peningkatan tata
Pengawasan Intern Pemerintah kelola pemerintahan. Peran efektif
(APIP), sehingga dapat berperan APIP, sebagaimana tercantum dalam
sebagai garda depan dalam upaya Standar Audit AAIPI dan Peraturan
pencegahan korupsi di internal Pemerintah nomor 60 tahun 2008
Kementerian/Lembaga/Pemerintah tentang Sistim Pengendalian Intern
Daerah (KLP). Pembangunan APIP Pemerintah,dapat dicapai apabila APIP
yang efektif ditargetkan dalam RPJMN sekurang‐kurangnya telah dapat:
dan selayaknya juga ditargetkan dalam 1. memberikan keyakinan yang
setiap RPJMD berupa target level memadai atas ketaatan,
kapabilitas APIP pada level 3 dari kehematan, efisiensi, dan
maksimal level 5. efektivitas pencapaian tujuan
Pengawasan intern pemerintah penyelenggaraan tugas dan fungsi
dilaksanakan oleh berbagai unit kerja instansi pemerintah;

PARIS REVIEW, 2017 57


Rubrik Kapabilitas APIP
2. memberikan peringatan dini dan praktek profesional auditor intern
meningkatkan efektivitas manajemen pemerintah saat ini dengan standar profesi
risiko dalam penyelenggaraan tugas dan dan kapabilitas APIP merupakan bahasan
fungsi instansi pemerintah; dan yang luas, dalam kesempatan pada rubrik ini
3. memelihara dan meningkatkan kualitas akan dibahas terlebih dahulu kondisi praktek
tata kelola penyelenggaraan tugas dan profesional dalam hal penyusunan program
fungsi instansi pemerintah. kerja pemeriksaan tahunan (PKPT).

Apabila tiga peran efektif di atas telah dapat PRAKTEK PROFESIONAL PENYUSUNAN
dicapai suatu inspektorat, secara organisasi PROGAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN
pengawasan akan sangat mendukung dan Perencanaan merupakan tahapan penting
memberikan dampak tercapainya level 3 dalam suatu proses manajemen, karena
kapabilitas APIP bagi inspektorat yang merupakan dasar untuk pelaksanaan
bersangkutan. Sebaliknya untuk dapat kegiatan manajemen lanjutannya.
memenuhi tiga peran efektif APIP tersebut Pentingnya perencanaan tercermin dalam
diperlukan infrastruktur dan praktek ungkapan bijak dari Abdullah Gymnastiar
profesional APIP yang antara lain tercermin “Awalilah setiap pekerjaan dengan
dalam kriteria level kapabilitas APIP dalam perencanaan yang baik, karena gagal
enam elemen yang disyaratkan. Kriteria merencanakan sama dengan merencanakan
dimaksud adalah pemenuhan atas area kegagalan” Hal ini berarti perencanaan yang
proses kunci (Key Process Area/KPA), uraian baik akan memandu dan memudahkan
pernyataan aktivitas essensial sampai proses pelaksanaan dalam mewujudkan hasil
dengan pendokumentasian dan kerja yang baik sesuai dengan target dan
kemanfaatan dari aktivitas essensial terkait. tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
Pencapaian level kapabilitas APIP suatu perencanaan yang tidak baik justru akan
inspektorat harus mengikuti tahapan dan mengakibatkan proses pelaksanaan menjadi
kriteria yang telah ditetapkan oleh pembina tidak fokus pada proses dan tujuan, yang
kapabilitas APIP. Pasal 3 huruf j Instruksi dapat mengakibatkan gagalnya pencapaian
Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang tujuan.
Badan Pengawasan Keuangan dan Perencanaan kegiatan pengawasan tahunan
Pembangunan menetapkan salah satu fungsi di lingkungan APIP disusun dalam wujud
BPKP adalah “pembinaan kapabilitas PKPT, yang diharapkan akan memandu
pengawasan intern pemerintah dan pelaksanaan pemeriksaan sepanjang tahun
sertifikasi jabatan fungsional auditor” sesuai dengan tugas dan fungsi APIP dalam
Dalam upaya menjamin adanya ukuran rangka pengawalan pencapaian tujuan KLP
kualitas dan level kapabilitas APIP yang terkait.
dapat dipertanggungjawabkan dan upaya Penyusunan PKPT yang baik harus mengikuti
pembinaan yang berkesinambungan, BPKP standar profesi AAIPI dan/ atau memenuhi
sebagai pembinan kapabilitas APIP telah Key Process Area (KPA) dan pernyataan
menerbitkan peraturan Kepala BPKP sebagai sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala
berikut: BPKP Nomor 16/2015 tentang Pedoman
1. Peraturan Kepala BPKP Nomor 6 Tahun Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP, untuk
2015 tentang Grand Design Peningkatan mencapai suatu level kapabilitas APIP
Kapabilitas APIP Tahun 2015‐2019; tertentu. Substansi PKPT harus
2. Peraturan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun menyesuaikan dengan kebijakan
2015 tentang Pedoman Teknis pengawasan yang ditetapkan dan fokus
Peningkatan Kapabilits APIP; pada pengawalan visi, misi, tujuan serta
3. Peraturan Kepala BPKP Nomor PER‐1633/ program/kegiatan K/L/P.
K/JF/2011 tentang Pedoman Teknis Pernyataan standar profesi AAIPI, dan KPA/
Peningkatan Kapabilitas APIP. pernyataan dalam peningkatan kapabilitas
APIP terkait dengan penyusunan PKPT
Sehubungan dengan keterkaitan antara adalah sebagai berikut:

PARIS REVIEW, 2017 58


Rubrik Kapabilitas APIP
A. STANDAR PROFESI AAIPI kepentingan.
Pernyataan standar profesi terkait c. Pernyataan 6, PKPT yang kami
perencanaan program kerja pemeriksaan susun telah disetujui oleh Pimpinan
tahunan secara ringkas diuraikan sebagai KLP.
berikut: 2. Level 3, Elemen 3 Praktek Profesional
1. Pengelolaan audit intern untuk a. Key Process Area 1, Adanya
memastikan audit intern memberikan perencanaan audit berbasis risiko.
nilai tambah bagi auditi berupa Terlaksananya penilaian risiko
kontribusi pada efektivitas dan secara sistimatis dan fokus pada
efisiensi proses tata kelola, prioritas rencana kegiatan periodik
manajemen risiko dan pengendalian APIP (audit, evaluasi, reviu,
(Standar Pelaksanaan 300). pemantauan, jasa lain) atas
2. Rencana kegiatan audit intern gambaran risiko organisasi IP
tahunandisusun berdasarkan penilaian secara keseluruhan.
risiko yang dilakukan APIP beserta b. Pernyataan 19, Perencanaan
sumber daya yang diperlukan (Standar penugasan kami juga telah
Pelaksanaan 3010‐03). mencakup pengawasan atas auditi
3. Rencana audit intern tahunan memiliki risiko tinggi dan/ atau
dikomunikasikan kepada pimpinan K/L/ penanganannya belum tepat.
D dan mengomunikasikan dampak c. Pernyataan 20, Kami telah
karena keterbatasan sumber daya memperbandingkan rencana
(Standar Pelaksanaan 300‐05). pengawasan yang akan dilakukan
4. Dengan keterbatasan sumber daya, dengan tujuan strategik organisasi
harus menyusun skala prioritas untuk memastikan keduanya telah
kegiatan audit intern berdasarkan selaras. Seluruh kegiatan
risiko terbesar dan selaras dengan pengawasan yang tercantum dalam
tujuan APIP (Standar Pelaksanaan PKPT telah mempertimbangkan
3030‐07). kesesuaian dengan pencapaian
5. Keterbatasan tidak menghilangkan tujuan K/L/D.
kewajiban sesuai standar (Standar 3. Level 3, Elemen 6, Struktur Tata Kelola.
Pelaksanaan 3030‐08). a. Pernyataan 9, Penganggaran kami
mencakup sumber daya yang
B. PEDOMAN PENINGKATAN KAPABILITAS dibutuhkan untuk melaksanakan
APIP assurance and advisory services
Pernyataan dalam Pedoman Peningkatan guna mengatasi risiko organisasi
Kapabilitas APIP tentang perencanaan yang telah diidentifikasi
program kerja pemeriksaan tahunan sebelumnya (proses penganggaran
secara ringkas diuraikan sebagai berikut: didasarkan pada rencana
1. Level 2, Elemen 3 Praktek Profesional: pengawasan berbasis risiko)
a. Key Process Area 1, Adanya b. Pernyataan 11, Kami telah
rencana pengawasan periodik mengidentifikasi dampak dari
(tahunan/beberapa tahun) yang adanya pembatasan sumber daya
disusun berdasarkan hasil dan telah mengomunikasikan
konsultasi dengan manajemen dan dampak tersebut kepada jajaran
atau pemangku kepentingan. pimpinan dalam organisasi Pemda.
b. Pernyataan 4, Kami telah
mengidentifikasi area dan topik C. PRAKTEK PENYUSUNAN PKPT DI
yang dipertimbangkan untuk INSPEKTORAT
menjadi prioritas kegiatan APIP Praktek penyusunan PKPT oleh
dalam PKPT dengan berkonsultansi Inspektorat di lingkungan wilayah kerja
kepada manejemen/pemangku Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

PARIS REVIEW, 2017 59


Rubrik Kapabilitas APIP
Yogyakarta pada umumnya belum pemenuhan target dan realisasi atas
memperlihatkan proses yang baik, kuantitas pengawasan dan belum
terutama dalam menjaring auditi memperhatikan kualitas dan manfaat
berdasar prioritas manajemen dan atau hasil pengawasan sebagaimana
berdasarkan risiko dalam upaya dimaksud sebagai peran efektif
pengawalan pencapaian visi, misi, tujuan, inspektorat/APIP.
program/kegiatan pemerintah daerah. Kondisi PKPT inspektorat di atas
Kondisi ini memperlihatkan bahwa PKPT memperlihatkan PKPT belum sepenuhnya
yang disusun pada umumnya belum berperan menjadi acuan dalam upaya
berorientasi memberikan nilai tambah pengawalan pencapaian visi, misi, tujuan
pada auditi. Kondisi praktek penyusunan pembangunan yang dicanangkan kepala
PKPT Inspektorat sampai dengan kondisi daerah dalam RKPD. Kondisi tersebut
tahun 2016, adalah sebagai berikut: terutama disebabkan proses penyusunan
1. Sebagian besar kegiatan pengawasan PKPT belum sepenuhnya sesuai standar
adalah audit reguler (tugas fungsi, profesi AAIPI dan KPA/pernyataan
kebijakan, keuangan, sarana prasarana peningkatan kapabilitas APIP,
dan kepegawaian) atas satuan kerja, sebagaimana diuraikan berikut ini:
Desa atau UPT. 1. Inspektorat belum memiliki profil
2. Sebagian besar kegiatan pengawasan auditi yang berisikan data umum
berulang dilaksanakan dari tahun ke (struktur organisasi, tugas dan fungsi,
tahun. SDM, anggaran, sarpras), program
3. Kegiatan pengawasan belum fokus kegiatan beserta anggaran dan
pada program dan kegiatan yang keterkaitan dukungan dengan visi, misi
dapat secara langsung memberi dan tujuan dalam rencana kerja
dukungan nyata dalam pengawalan pemerintah daerah (RKPD), serta
pencapaian visi,misi dan tujuan kepala tingkat risiko dari setiap program
daerah. kegiatan.
4. Waktu dan dana untuk audit relatif 2. Inspektorat belum meminta masukan/
sama antara satu kegiatan penjaringan pada manajemen /
pengawasan yang satu dengan yang pimpinan SKPD tentang program/
lainnya sehubungan ada prinsip kegiatan strategis yang mendukung
“pemerataan”, kalaupun ada langsung visi, misi, tujuan dalam RKPD
perbedaan relatif tidak material dan dan perlu dilakukan pengawalan/ audit
bukan sepenuhnya karena oleh Inspektorat.
pertimbangan ruang lingkup dan atau 3. Inspektorat belum menyusun PKPT
tingkat risiko audit. berdasarkan tingkat risiko auditi, yang
5. Keterbatasan sumber daya terutama dipetakan berdasarkan faktor risiko
jumlah auditor dan dana, sehingga yang dikembangkan dan
tidak sebanding dengan jumlah auditi dipertimbangkan oleh Inspektorat.
yang ada. Dalam rangka agar lebih 4. Inspektorat belum menyusun PKPT
banyak auditi dapat diperiksa, berdasarkan profil dan peta risiko
dilakukan pembatasan rencana hari satuan kerja dan atau program
audit dalam PKPT. kegiatan strategis terutama bagi
6. Keterikatan inspektorat pada pemerintah daerah yang sudah
penetapan target tahunan oleh melaksanakan penyelenggaraan SPIP
Bappeda dan atau DPRD, yang lebih dengan baik dan mendapatkan skor
menekankan pada kuantitas dengan maturitas penyelenggaraan SPIP ≥ 3.
jumlah target kuantitas yang selalu 5. Inspektorat belum mempunyai standar
naik dari tahun ketahun. biaya khusus pemeriksaan untuk
7. Kondisi tersebut di atas setiap jenis pengawasan, sehingga
mengakibatkan kecenderungan pada jumlah auditor, hari dan dana

PARIS REVIEW, 2017 60


Rubrik Kapabilitas APIP
pengawasan untuk setiap penugasan berisikan data umum (struktur
pengawasan belum direncanakan organisasi, tugas dan fungsi, SDM,
berdasar tingkat risiko dan tingkat anggaran, sarpras), program kegiatan
kesulitan/ bahaya dan luasnya lingkup beserta anggaran dan keterkaitan
pengawasan. dukungan dengan visi, misi dan tujuan
6. Belum menyusun analisis dampak dalam rencana kerja pemerintah daerah
keterbatasan sumber daya, terutama (RKPD), serta tingkat risiko dari setiap
jumlah auditor dan dana, sekaligus program kegiatan.
sebagai sarana memberi masukan 2. Dalam rapat koordinasi penyusunan
kepada kepala daerah untuk RKPD dan atau RKA dengan kepala
memfasilitasi kecukupan sumber daya daerah beserta seluruh jajaran
pengawasan, bagi keberhasilan manajemen daerah, agar disampaikan
pengawasan dan pengawalan oleh inspektur atas nama dan atau atas
pencapaian visi,misi serta tujuan kepala ijin kepala daerah, agar pimpinan SKPD
daerah. terutama SKPD strategis untuk
Kondisi proses penyusunan PKPT yang menyampaikan masukan berupa
belum optimal tersebut, harus segera program kegiatan strategis yang perlu
dilakukan perbaikan agar dapat dilakukan pemeriksaan oleh
memberikan dampak positif dalam upaya inspektorat.
pencapaian peran efektif APIP. 3. Memanfaatkan peta dan profil risiko
SKPD dan atau peta dan profil risiko
D. PENYUSUNAN PKPT SESUAI STANDAR program kegiatan SKPD dalam
PROFESI AAIPI DAN KPA/PERNYATAAN penyelenggaraan SPIP, sebagai dasar
PENINGKATAN KAPABILITAS APIP menyusun prioritas program kegiatan
Memperhatikan praktek penyusunan PKPT yang masuk dalam rencana PKPT.
yang belum sesuai dengan pernyataan 4. Menyusun standar biaya khusus untuk
dalam Standar Profesi AAIPI dan KPA/ setiap jenis kegiatan pengawasan dan
pernyataan peningkatan kapabilitas APIP mengomunikasikannya dengan
sebagai kriteria yang baik dalam pimpinan daerah untuk mendapat
mewujudkan PKPT yang baik, perlu persetujuan dalam penyusunan RKA.
dilakukan perbaikan proses penyusunan 5. Menyusun kebutuhan auditor melalui
PKPT. Proses penyusunan PKPT agar lebih analisis beban kerja berdasarkan
memperhatikan dan berorientasi pada potensi auditi dan rencana PKPT
memberi nilai tambah bagi auditi dalam dengan pertimbangan angka 1, 2, 3 di
meningkatkan efektivitas tata kelola, serta atas, serta mengomunikasikan
difokuskan pada upaya pengawalan kebutuhan auditor kepada pimpinan
pencapaian visi, misi dan tujuan kepala daerah agar mendapat perhatian untuk
daerah sebagaimana telah ditetapkan kecukupan jumlah dan kompetensi
dalam RKPD. auditor.
Proses penyusunan PKPT sesuai Standar 6. Dengan memperhatikan data dan
Profesi AAIPI dan sesuai KPA/pernyataan informasi tersebut angka 1 sampai
dalam upaya peningkatan kapabilitas APIP, dengan 5 di atas, inspektorat menyusun
sebaiknya dilakukan sebagai berikut: rencana skala prioritas PKPT dengan
1. Seiring dengan penyusunan RKPD dan mempertimbangkan hal sebagai
atau rencana kerja anggaran (RKA), berikut:
inspektorat melakukan pengumpulan a. Unit kerja/SKPD yang mendukung
data dan informasi rencana kerja setiap langsung visi, misi, tujuan kepala
satuan kerja perangkat daerah (SKPD). daerah sebagaimana tercantum di
Pengumpulan data dilakukan dengan RKPD.
meminta agar setiap SKPD/auditi b. Unit kerja/SKPD yang mempunyai
mengirimkan profil auditi yang tingkat risiko tinggi dalam

PARIS REVIEW, 2017 61


Rubrik Kapabilitas APIP
mendukung pencapaian visi, misi, adalah mitra bagi manajemen dalam
tujuan kepala daerah. mengawal tercapainya tujuan yang telah
c. Unit kerja/SKPD yang melayani publik ditetapkan dan terutama pencapaian
secara langsung. program pembangunan strategis dalam
d. Unit kerja/SKPD yang berpotensi dalam RPJMD dan RKPD yang merupakan
peningkatan pendapatan daerah. penjabaran visi, misi dan tujuan kepala
e. Program kegiatan strategis yang daerah.
langsung mendukung program Komitmen kepala daerah menjadi kunci
strategis yang tercantum dalam RKPD. dalam mengefektifkan peran pengawasan
f. Prioritas pada pengawasan sesuai dengan memberi keleluasaan dan menjaga
instruksi kepala daerah independensi pengawasan serta
g. Mencadangkan kegiatan untuk memfasilitasi sumber daya untuk dapat
mengantisipasi dalam perjalanan waktu dicapainya peran efektif inspektorat.
terdapat “current issues” yang menjadi Koordinasi inspektorat dengan pimpinan
perhatian publik dan perlu dilakukan daerah/SKPD dalam rangka menumbuhkan
pemeriksaan oleh inspektorat. pemahaman penting dan manfaat
h. Membuat analisis rencana pengawasan, sehingga dapat menumbuhkan
pemanfaatan SDM dan atau hari kesadaran perlunya pengawasan oleh
pengawasan (HP) atas potensi HP inspektorat terutama atas program kegiatan
dalam satu tahun. strategis.
i. Membuat analisis dampak Keberhasilan pelaksanaan pengawasan,
keterbatasan sumber daya auditor dan khususnya penyusunan rencana PKPT sangat
anggaran, terutama terkait tergantung pada komitmen inspektur untuk
keterbatasan jangkauan pengawasan mengoptimalkan pencapaian peran efektif
inspektorat terhadap SKPD, program pengawasan, disamping pentingnya
kegiatan strategis yang secara koordinasi antara pimpinan di pemerintah
langsung mendukung keberhasilan visi, daerah.
misi dan tujuan kepala daerah. Rencana PKPT yang efektif dapat disusun
j. Membuat analisis dampak dengan baik apabila koordinasi dengan
keterbatasan sumber daya sehubungan pimpinan daerah/SKPD dan komitmen
tersebut angka 6 huruf i, sehingga dukungan dari kepala daerah benar‐benar
banyak SKPD dan atau program dapat diwujudkan dengan baik.
kegiatan yang tidak terjangkau
pengawasan. E. REFERENSI
k. Mengomunikasikan dampak tersebut 1. Standar Profesi AAIPI, sesuai Keputusan
huruf i dan j kepada kepala daerah, dan Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional
memberikan masukan agar difasilitasi AAIPI Nomor KEP‐005/AAIPI/DPN/2014
peningkatan sumber daya terkait oleh tentang Pemberlakuan Kode Etik Auditor
pimpinan kepala daerah. Intern Pemerintah Indonesia, Standar
l. Menyampaikan rencana PKPT kepada Profesi Auditor Intern Pemerintah
kepala daerah untuk mendapat Indonesia, dan Telaah Sejawat Auditor
persetujuan, dan mengomunikasikan Intern Pemerintah Indonesia.
tujuan, manfaat pengawasan dalam 2. Peraturan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun
mengawal dan mendukung pencapaian 2015 tentang Pedoman Teknis
visi, misi dan tujuan kepala daerah dan Peningkatan Kapabilitas Aparat
atau program kegiatan pembangunan Pengawasan Internal Pemerintah.
yang telah direncanakan dalam RKPD. 3. Hasil Evaluasi Tata Kelola APIP pada
Inspektorat di wilayah kerja Perwakilan
E. SIMPULAN BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta, diolah
Pengawasan bukan semata kebutuhan kembali.
inspektorat tapi juga keperluan bagi seluruh ***
lini manajemen, karena sifat pengawasan

PARIS REVIEW, 2017 62


Rubrik Manajemen Risiko

PENTINGNYA RISK CULTURE


PENGADOPSIAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT

Oleh: Betrika Oktaresa, S.S.T, M.Sc, CRMP


Fauqi Achmad Kharir, Ak., M.Ec.Dev., CA., CRMP

Budaya menurut KBBI dapat diartikan Pendekatan ini juga dapat diartikan seba‐
sebagaisesuatu yang sudah menjadi kebi‐ gai sebuah siklus karena attitude dan
asaan yang sudah sukar diubah. Definisi behaviour sangat dipengaruhi oleh bu‐
tersebut secara teoritis dapat dijelaskan daya dari kelompok atau organisasi
melalui pendekatan A‐B‐C, yang meru‐ tersebut. Edgar Henry Schein, seorang
pakan kepanjangan dari Attitude‐ pakar di bidang pengembangan or‐
Behaviour‐Culture. Secara singkat, ganisasi, mendefinisikan budaya or‐
pendekatan A‐B‐C tersebut menggam‐ ganisasi sebagai sebuah pola dari asumsi
barkan bagaimana budaya terbentuk. dasar bersama dalam sebuah kelompok
Proses tersebut diawali dengan bagai‐ yang digunakan untuk menyelesaikan
mana sikap yang diadopsi oleh setiap masalah adaptasi eksternal dan integrasi
individu dalam suatu organisasi, dikenal internal, yang telah berjalan dengan baik
dengan istilah ‘attitude’. Attitude dari dan valid, yang dapat digunakan untuk
masing‐masing individu dalam suatu or‐ mengajarkan tentang cara memahami,
ganisasi tersebut membentuk sebuah berpikir, dan merasakan kepada anggota
perilaku di dalam organisasi, atau dikenal baru terkait permasalahan tersebut.
dengan ‘behaviour’. Pengulangan peri‐ Budaya yang kuat didefinisikan sebagai
laku di dalam suatu organisasi inilah yang adanya seperangkat keyakinan, nilai,
akan membentuk sebuah budaya or‐ asumsi, dan praktik yang konsisten dan
ganisasi (organisational culture). telah merasuk di seluruh level organisasi.

PARIS REVIEW, 2017 63


Rubrik Manajemen Risiko

Budaya yang kuat terbukti dapat men‐ angan global ber‐skala besar, Lehman
dukung tercapainya tujuan strategis or‐ Brothers, yang telah berusia lebih dari
ganisasi, memungkinkan sebuah or‐ satu abad dinyatakan bangkrut. Banyak
ganisasi bertindak secara terpadu dan yang percaya bahwa faktor utama pe‐
terkoordinasi. Dalam pengertian yang nyebab krisis industri perbankan yang
sederhana, strategi organisasi menentu‐ kemudian berkembang menjadi krisis
kan "apa," sedangkan budaya menentu‐ keuangan global adalah kegagalan pe‐
kan "bagaimana".Dalam kaitannya den‐ nerapan manajemen risiko pada lem‐
gan implementasi manajemen risiko, baga‐lembaga keuangan di Amerika
budaya organisasi, khususnya budaya Serikat.Enterprise Risk Management,
organisasi dalam memandang dan yang meskipun telah popular diadopsi
mengelola risiko atau lebih dikenal de‐ oleh berbagai organisasi baik di sektor
ngan risk culture (budaya risiko) diang‐ swasta maupun publik sejak awal tahun
gap sebagai sebuah bagian yang sangat 2000‐an, masih dianggap belum secara
penting dalam organisasi pasca krisis efektif diterapkan untuk mendukung
keuangan global yang terjadi pada ta‐ pencapaian tujuan bisnis organisasi. Hal
hun 2007‐2009. Banyak negara di dunia ini didukung oleh penelitian yang dilaku‐
terguncang oleh krisis keuangan terse‐ kan oleh John R.S. Fraser dan Betty J.
but, bahkan beberapa pihak menggam‐ Simkins, dua orang praktisi di bidang
barkan krisis keuangan tersebut meru‐ manajemen risiko, dalam survei yang
pakan krisis keuangan terburuk sejak mereka lakukan menemukan fakta
Great Depressionyang terjadi sekitar de‐ bahwa hanya seperempat dari seluruh
lapan dekade lalu. Baik negara maju perusahaan besar di US yang berhasil
maupun berkembang sama‐sama sangat menerapkan ERM. Sedangkan beberapa
terpengaruh, termasuk menurunkan perusahaan lainnya telah mencoba dan
Produk Domestik Bruto (PDB) dunia gagal, dan bahkan sisanya masih ber‐
menjadi 0,6 persen pada tahun 2009. juang untuk memulai.
Hal itu berkembang menjadi resesi eko‐ Kegagalan penerapan ERM tersebut
nomi dunia yaitu sebuah periode di‐ dapat dilihat dari dua perspektif yang
mana pertumbuhan ekonominya adalah sama‐sama terkait dengan budaya
negatif, yang pertama kalinya sejak Pe‐ risiko. Pertama, budaya risiko dapat
rang Dunia II. Harga saham di seluruh menjadi katalisator bagi seluruh pihak di
pasar saham global anjlok, banyak bank dalam organisasi untuk dapat mema‐
di AS dan Eropa menderita kerugian, hami risk management policy (kebijakan
hingga sebuah perusahaan jasa keu‐ manajemen risiko) dan mengintegrasi‐

PARIS REVIEW, 2017 64


Rubrik Manajemen Risiko

kan kebijakan tersebut dalam aktivitas tersebut, tantangan bagi Board adalah
operasional mereka sehari‐hari. Artinya, perlunya pemahaman atas seberapa jauh
tanpa adanya budaya risiko, dokumen‐ organisasi dapat menanggung risiko‐
dokumen penerapan manajemen risiko risikonya. Misalnya, sebuah perusahaan
tersebut hanya akan tetap menjadi se‐ yang agresif memiliki risk appetite yang
buah dokumen formalitas saja. Dalam tinggi namun tidak memiliki kapasitas
berbagai penelitian yang dilakukan terkait yang mencukupi untuk menghadapi risiko
bagaimana efektivitas penerapan mana‐ tersebut dapat mengancam keberlanju‐
jemen risiko, salah satu faktor yang men‐ tan bisnis perusahaan. Namun, dalam me‐
yebabkan kegagalan penerapannya nentukan risk appetite, Board perlu mem‐
adalah organisasi masih menganggap pertimbangkan kinerja yang ingin dicapai.
penerapan ERM merupakan bagian dari Jika risk appetiteditetapkan terlalu ren‐
pemenuhan kewajiban regulasi. Kondisi dah, artinya organisasi cenderung
seperti ini biasanya terjadi pada or‐ menghindari risiko, kemungkinan kinerja
ganisasi yang masih baru dalam mengenal yang dicapai juga akan rendah. Seba‐
manajemen risiko, terutama di negara‐ liknya, jika risk appetite ditetapkan terlalu
negara berkembang. Sedangkan dalam tinggi, hal itu bisa memicu dampak nega‐
perspektif kedua, kealpaan budaya risiko tif karena perusahaan akan menginvesta‐
menjadi faktor yang menyebabkan krisis sikan banyak dana dalam investasi yang
keu‐angan global terjadi satu dekade lalu. berisiko untuk mendapatkan keuntungan
Untuk dapat memahami secara kompre‐ jangka pendek.
hensif hal ini, perlu terlebih dulu dipahami Disinilah peran budaya risiko menjadi fak‐
tentang risk appetite atau selera risiko. tor penting dalam implementasi ERM.
Risk appetite merupakan pernyataan yang Budaya risiko berarti bagaimana sebuah
disampaikan oleh Board (Dewan Ko‐ organisasi mengelola dan merespon
misaris dalam konteks perusahaan di In‐ risiko. Sehingga budaya risiko yang kuat
donesia) sebagai top management dalam menggambarkan kondisi dimana telah
organsiasi, yang akan menjadi panduan tercipta sebuah lingk‐ungan yang meman‐
bagi keseluruhan proses manajemen dang risiko organisasi sebagai risiko bagi
risiko. Risk appetite mengidentifikasi ting‐ seluruh pihak di dalam organisasi. Teru‐
kat risiko optimal untuk memperoleh po‐ tama adanya pemahaman bersama atas
tensi hasil yang lebih tinggi, yang dapat risk appetite yang telah ditetapkan oleh
menjadi panduan bagi penetapan organisasi. Artinya, segala keputusan bis‐
strategi, perencanaan, dan taktik or‐ nis organisasi yang dilakukan dari level
ganisasi. Dalam penetapan selera risiko strategis sampai level operasional selalu

PARIS REVIEW, 2017 65


Rubrik Manajemen Risiko

merujuk pada risk appetite yang telah Pembangunan awareness terhadap budaya
ditetapkan tersebut, mengambil risiko yang risiko merupakan hal penting yang harus
sesuai dengan kapasitas organisasi. Budaya dilaksanakan untuk mengurangi kemungki‐
risiko yang kuat memberikan keunggulan nan terjadinya ketidakefektifan dalam im‐
kompetitif karena dapat mendukung or‐ plementasi, atau bahkan berakhirnya ERM
ganisasi dalam memanfaatkan peluang‐ hanya sebagai sebuah dokumen formalitas
peluang tanpa menggiring organisasi pada yang diciptakan untuk pemenuhan permin‐
tingkat risiko yang tidak dapat diterima. taan regulasi ataupun shareholders. Di sek‐
Organisasi dengan budaya risiko yang le‐ tor pemerintah, merujuk pada kesuksesan
mah dapat membawa organisasi pada ting‐ yang telah diraih oleh Pemerintah UK dalam
kat risiko yang berlebihan, yang mampu menerapkan manajemen risiko, tentu sa‐
mengancam keberlanjutan organisasi. Hal ngat terbuka peluang bagi Pemerintah In‐
tersebut tergambar dalam krisis keuangan donesia untuk turut mengadopsinya. Na‐
yang terjadi, dimana banyak lembaga mun, langkah pertama yang harus dilaku‐
keuangan terlalu berani dalam mengejar kan tentu meyakinkan kepada seluruh pi‐
peluang bisnis yang ada, bahkan melebihi hak di dalam pemerintah bahwa mana‐
titik kapasitas risiko organisasi. jemen risiko merupakan sebuah solusi
Penjelasan tentang pentingnya peran bu‐ dalam menjalankan tugas dan fungsi pe‐
daya risiko dalam menentukan keberhasilan merintah, bukan sebagai tambahan beban
implementasi ERM dapat dijadikan bahan tanggung jawab. Artinya perlu dibangun
referensi bagi berbagai pihak di Indonesia, sebuah budaya risiko di sektor pemerin‐
baik di sektor privat maupun publik, terma‐ tahan, menggeser pola pikir yang mengang‐
suk bagi regulator. Sejak gaung dari gap bahwa manajemen risiko hanya ber‐
pentingnya ERM terus disebarkan pasca guna di sektor swasta. Bermula dari sana,
krisis keuangan yang terjadi, ERM semakin ketika ada regulasi yang secara khusus
banyak diadopsi oleh perusahaan non‐ mengatur, tidak lagi hanya berakhir pada
keuangan di Indonesia, tidak lagi hanya pemenuhan kewajiban dari regulasi saja,
populer di sektor perbankan. Hal ini tentu melainkan dapat diterapkan dan dirasakan
perlu diimbangi dengan pemahaman manfaatnya. Karena sebelumnya, seluruh
bahwa implementasi ERM bukan hanya ten‐ pihak sudah terlebih dulu paham bahwa
tang pembentukan komite manajemen mengelola risiko diperlukan dalam penca‐
risiko dan unit manajemen risiko, paian tujuan pemerintah.
penetapan kebijakan manajemen risiko,
***
atau penugasan kepada unit internal audi‐
tor untuk mengevaluasi penerapannya.

PARIS REVIEW, 2017 66


Kolom Pelayanan Prima

Jumadi Latar Belakang pembuat gaji dan tun‐jangan kinerja


Kasubbag Keuangan BPKP DIY
Pembayaran gaji, tunjangan yang pada porsinya bukan pekerjaan
kiinerja dan uang makan kepada para utama dari petugas pembuat gaji dan
pegawai secara tepat jumlah dan tepat tunjangan kinerja. Adanya keinginan
waktu merupakan salah satu tugas dari para pegawai bahwa seluruh
pokok dan fungsi subbag keuangan iuran/arisan/potongan/pinjaman yang
yang dikerjakan secara rutin tiap awal berkaitan dengan pihak ketiga dapat
maupun akhir bulan. Kondisi tersebut diakomodir dengan cara melakukan
menuntut upaya yang optimal dari pemotongan langsung di gaji maupun
subbag keuangan agar para pegawai tunjangan kinerja kondisi tersebut
memperoleh haknya sekaligus menjadi tugas tambahan dari petugas
memperoleh kepuasan karena pembuat gaji dan tunjangan. Keinginan
pembayaran yang dilakukan oleh dari para pegawai tersebut pada prak‐
subbag keuangan sudah sesui dengan teknya tidak mudah untuk dikerjakan
harapan. Namun demikian, dalam oleh petugas pembuat daftar gaji dan
prakteknya tidaklah mudah karena tunjangan kinerja yang hanya ditangani
membutuhkan ketekunan dan oleh satu orang apalagi setiap poton‐
ketelitian dengan banyaknya jenis po‐ gan/iuran para pegawai setiap bu‐
tongan yang dikelola oleh petugas lannya selalu berubah sesuai dengan

PARIS REVIEW, 2017 67


Kolom Pelayanan Prima

keikutsertaan para pegawai dengan pihak oleh para pegawai melalui media gadget
ketiga terutama pinjaman ke koperasi sehingga para pegawai tidak perlu datang
maupun pihak perbankan. Selain itu, ke subbag keuangan untuk melihat slip
petugas pembuat daftar gaji dan tunjan‐ gaji dan slip tunjangan kinerja sehingga
gan kinerja harus menagih para koordina‐ lebih praktis dan kerahasiaan informasi
tor penanggungjawab potongan agar keuangan masing‐masing pegawai
menyetorkan datanya agar pembayaran terjaga dengan baik.
gaji dan tunjangan kinerja dapat diproses
oleh pihak bank pembayar. Setelah Penyusunan Payroll Klik
proses penghitungan oleh petugas pem‐
Dalam rangka memenuhi syarat
buat daftar gaji dan tunjangan kinerja se‐
keberhasilan dalam proyek perubahan,
lesai, petugas selanjutnya membuat slip
maka perlu ditentukan tujuan yang ingin
gaji dan tunjangan kinerja per orang un‐
dicapai, batasan dan waktu yang diperlu‐
tuk dicetak dan disimpan di ruang subbag
kan. Maka akhirnya dipilihlah cara yang
keuangan yang setiap pegawai bisa meli‐
dianggap bisa memenuhi tujuan tersebut
hat sendiri apabila ingin tahu berapa jum‐
yaitu ketepatan pembayaran gaji dan tun‐
lah potongan dan berapa jenis potongan
jangan kinerja dengan membangun se‐
serta jumlah yang diterima di bank
buah aplikasi online. Setelah berpikir lama
apakah sudah cocok dengan catatan di
dan berunding dengan tim yang mem‐
subbag keuangan. Pengecekan yang dila‐
bangun aplikasi, maka aplikasi yang dis‐
kukan oleh para pegawai menjadi ma‐
usun dalam mendukung proyek peruba‐
salah ketika pegawai yang bersangkutan
han tersebut akhirnya diberi nama ap‐
melihat slip gaji dan tukin karyawan lain‐
likasi tukin dan payroll klik.
nya sehingga kerahasiaan masing‐masing
Aplikasi disusun selama kurang lebih 6
pegawai terkait kondisi keuangan kurang
bulan dari bulan Maret sampai dengan
terjamin sehingga menjadi rahasia umum
Agustus 2016 sesuai dengan rentang
dan di sisi lain terlalu banyak menghabis‐
waktu dari proyek perubahan dan pada
kan kertas bila slip gaji dan tunjangan
masa uji coba penerapannya mengalami
kinerja seluruh pegawai setiap bulan dua
kendala yakni aplikasi sulit diakses secara
kali di cetak , hal ini terkesan pemborosan
online sehingga pada tahun 2016 belum
dan tidak ramah lingkungan.
bisa difungsikan secara optimal sebagai
Berdasarkan latar belakang tersebut,
tools untuk mengetahui gaji dan
maka pada saat saya mengikuti diklatpim
tunjangan kinerja yang masuk di rekening
IV model baru tahun 2016 dimana setiap
para pegawai. Barulah pada tahun 2017,
peserta harus membuat proyek
aplikasi selesai disusun dan dibangun
perubahan sehingga terpikir untuk
dengan menggabungkan aplikasi tukin
menjadikan slip gaji dan slip tunjangan
dan aplikasi payroll klik dalam satu
kinerja secara online yang bisa diakses
aplikasi yang akhirnya diberi nama

PARIS REVIEW, 2017 68


Kolom Pelayanan Prima

aplikasi payroll klik. Tim penyusun  Pertama, menu Referensi yang berisi
aplikasi payroll klik berjumlah dua orang, Daftar Pegawai, Daftar Absensi
yakni selaku penggagas ide adalah Dju‐ Pegawai dan Mutasi,
madi dan sebagai pengembang sekaligus  Kedua, menu Gaji dan Uang Makan
narasumber adalah Heri Sufriana. yang berisi Import Daftar Gaji, Import
Daftar Uang Makan, Import Potongan
Manfaat Payroll Klik Gaji, Input Potongan Gaji, Daftar
Aplikasi payroll klik dirancang untuk Potongan Gaji dan Daftar Uang
memenuhi dua keperluan, yang pertama Makan,
sebagai tools bagi petugas pembuat gaji  Ketiga, menu Tunjangan Kinerja yang
dan tunjangan kinerja untuk membuat berisi Import Data Tunjangan Kinerja,
daftar tunjangan kinerja yang sampai den‐ Import Potongan Tukin, Input
gan saat ini belum mempunyai aplikasi Potongan Tukin, Hitung Tunjangan
yang mudah dan akurasinya masih lemah Kinerja, Daftar Tukin, Rekapitulasi
karena menggunakan aplikasi excel yang Tukin – Kelas, Rekapitulasi Tukin –
fiturnya tidak memadai apabila meng‐ Jabatan, dan Daftar Potongan Tukin,
gunakan web.
 Keempat, menu Nama Pegawai
Yang kedua bagi para pegawai, setiap se‐ (admin) yang berisi Slip Gaji, Slip
lesai penerimaan gaji maupun tunjangan Tukin, Data Absensi, Profil, Ubah
kinerja dapat diliat langsung uang yang Password dan Keluar.
masuk di rekening masing‐masing seka‐
ligus jenis apa saja potongan yang di‐
Sedangkan fitur buat user yakni para
kurangkan dari gaji bruto maupun tun‐
pegawai hanya berisi satu menu yaitu
jangan kinerja bruto melalui akses gadget
Nama Pegawai masing‐masing pegawai.
masing‐masing dimanapun berada den‐
Untuk login ke aplikasi Payroll Klik cukup
gan syarat ada sambungan internet. Se‐
mudah tinggal kunjungi http://
lain itu, para pegawai dapat mengecek
118.97.51.130:3000/payklik melalui gadget
kehadiran selama kurun waktu periode
atau pc/laptop yang tersedia jaringan
pembayaran tunjangan kinerja sehingga
internet.
bila ada yang kurang benar/tepat bisa me‐
lakukan konfirmasi ke subbag kepega‐ Aplikasi Payroll Klik dalam perjalanannya
waian. terus dilakukan pengembangan untuk
kesempurnaan sehingga bisa bermanfaat
bagi Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta
Fitur Payroll Klik
secara khusus dan BPKP secara umum.
Fitur yang tersedia bagi petugas pembuat
gaji dan tunjangan kinerja selaku admin
***
terdiri dari 4 menu yaitu:

PARIS REVIEW, 2017 69


Kolom Manajemen Kinerja

Y. Yuli Ari Widodo


Auditor Bidang P3A

Berlatar belakang kesulitan para pimpinan bil keputusan strategis yang mendukung pe‐
puncak BPKP saat ditanya dalam rapat kabinet merintahan dengan moto kerja, kerja, dan
maupun rapat penting lainnya mengenai kerja ini.
kegiatan pengawasan jenis apa yang detik ini
sedang dilakukan di sebuah K/L/Pemda, dan Untuk menghasilkan data atau informasi yang
kegiatan pengawasan jenis apa sehingga men‐ accurate, reliable, objective, dan time lines ten‐
yebabkan pimpinan K/L/Pemda mengucapkan tunya memerlukan suatu sistem manajemen
terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pengawasan yang terintegrasi, dimulai dari
BPKP. Semakin bertambah tingkat ke‐ perencanaan sampai dengan pemantauan tin‐
galauannya saat dikeluarkannya Peraturan dak lanjut untuk setiap jenis pengawasan yang
Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Ta‐ dilaksanakan oleh unit pelaksana di pusat
hun 2014 Tentang BPKP dan beberapa paket maupun di setiap perwakilan BPKP yang terse‐
Instruksi Presiden sebagai turunannya men‐ bar di Seluruh Indonesia.
jadikan BPKP secara de jure maupun de facto
menjadi bagian dari lembaga kepresidenan Guna menjawab tantangan untuk menyem‐
yang harus dapat menyediakan data secara purnakan sistem manajemen pengawasan
real time kepada Presiden itulah menjadi asal yang belum sepenuhnya terintegrasi, maka
muasal lahirnya SIMA yang akan menjadi topik manajemen BPKP dengan menggandeng PT.
artikel ini. Telekomunikasi Indonesia menciptakan pro‐
gram manajemen pengawasan dengan label
Menjadi sebuah lembaga yang cukup strategis Sima 4. BPKP bertanggung jawab selaku de‐
bagi pelaksanaan proses manajemen pemerin‐ signer program system pengawasan, sedang‐
tahan tidak hanya cukup dapat menyediakan kan PT Telekomunikasi Indonesia sebagai pi‐
data dan informasi secara real time kepada hak yang menerjemahkan ke dalam program
Presiden , namun juga dituntut untuk dapat dan aplikasi berbasis teknologi yang terinte‐
memenuhi unsur accurate, reliable, dan objec‐ grasi, baik untuk program maupun untuk lo‐
tive, sehingga presiden dapat segera mengam‐ cus pelaksanan program tersebut.

PARIS REVIEW, 2017 70


Kolom Manajemen Kinerja

Sekilas Tentang Sima 4.0


SIMA merupakan akronim dari Sistem Infor‐
masi Manajemen Akuntabilitas. Sedangkan
4.0 menggambarkan dimensi atau fokus
pengawasan, yaitu
1. Pengawalan Pembangunan Nasional,
dengan fokus pengawasan terhadap
kinerja Program Prioritas Nawacita
2. Ruang Fiskal, dalam rangka optimalisasi
penerimaan dan efisiensi pengeluaran Aplikasi yang didanai oleh State Accountabil‐
yang terdiri dari : Audit OPN/OPD, DAK, ity Revitalization – Asian Development Bank
Migas, Klaim, Eskalasi/ Penyesuaian (STAR – ADB) ini menggabungkan dari ber‐
Harga, Audit Pengelolaan Aset/Hutang/ bagai aplikasi otonom yang sebelumnya
Subsidi dan Koperasi. telah ada IPMS, ST‐SKI, SIM HP, Keinvesti‐
3. Pengamanan Aset Negara/Daerah, gasian, dan IACM, menjadi aplikasi yang ter‐
berupa kegiatan pendampingan sejak integrasi dan berbasis Web mencakup 4 Ap‐
proses pengadaan aset hingga peman‐ likasi SIMA Renlakpor, SIMA Investigasi,
faatan aset pada Kementerian, Lembaga, SIMA KLDBU, dan SIMA Kapabilitas APIP.
dan Pemerintah daerah.
4. Perbaikan Governance System. terkait
dengan sistem pengendalian intern pe‐
merintah dan perihal kapabilitas inspek‐
torat jenderal kementerian.
Sehingga dengan terbangunnya aplikasi ini
diharapkan akan mampu menciptakan
proses manajemen pengawasan yang ter‐
struktur dan terintegrasi sehingga mampu
memberikan data, informasi, dan rekomen‐
dasi yang strategis kepada Presiden secara
accurate, reliable, objective, dan tepat
waktu melalui dashboard pimpinan sebagai
terminal dari program aplikasi ini.
Terkait Raw material untuk menjalankan Harapan kedepan dengan berjalannya SIMA
aplikasi ini tidak saja bersumber dari data 4.0 selain untuk menghasilkan sistem infor‐
yang sudah terstruktur dari BPKP atau APIP masi manajemen pengawasan untuk ke‐
lain, namun juga bersumber dari unstruc‐ pentingan stakeholders utama, juga untuk
tured data yang berasal dari media sosial, mengintegrasikan dengan sistem penilaian
website, dan media massa baik cetak, elek‐ kinerja pegawai dan penilaian angka kredit
tronika, maupun online, yang akan mem‐ pegawai melalui pengisian DUPAK guna
bentuk data warehouse sehingga informasi mengeliminir terjadinya kegiatan yang beru‐
yang disajikan pada dashboard pimpinan lang sehingga kerja menjadi lebih efisien.
menjadi balance yang digambarkan dengan Mari kita lihat satu persatu intisari dari SIMA
alur logika seperti tampak pada gambar. 4.0 building walaupun hanya sebatas pada
kulit program dari hasil sebuah re‐

PARIS REVIEW, 2017 71


Kolom Manajemen Kinerja
engineering, pengembangan dari aplikasi yang dari proses perencanaan adalah daftar ren‐
sudah ada, maupun pembangun aplikasi dari cana kegiatan pengawasan selama 1 tahun
awal sesuai kebutuhan bisnis yang telah dide‐ atau disebut sebagai Program Kerja Penga‐
finisikan seperti nampak pada gambar sebe‐ wasan Tahunan (PKPT).
lumnya. Proses selanjutnya adalah proses pelak‐
sanaan. Pada proses ini yang menjadi obyek
1. SIMA RENLAKPOR utama adalah Surat Tugas. Surat Tugas
Sistem Informasi Manajemen Akuntabilitas adalah realisasi dari PKPT yang telah dis‐
RENLAKPOR merupakan sisten yang diban‐ usun pada proses perencanaan dan men‐
gun untuk membantu proses perencanaan, jadi acuan sebuah kegiatan telah terlaksana
pelaksanaan, dan pelaporan. Sistem ini dan siap untuk pembuatan laporan pada
merepresentasikan proses bisnis utama proses pelaporan.
BPKP dalam menjalankan tugas pokoknya Proses terakhir dari SIMA RENLAKPOR
yaitu melakukan pengawasan pemban‐ adalah proses pelaporan. Surat Tugas yang
gunan. SIMA RENLAKPOR menjadi alat bagi sudah terealisasi menjadi acuan dalam
BPKP untuk merekam, mengawal, menge‐ pembuatan laporan. SIMA Pelaporan yang
valuasi dan menganalisis proses pengawa‐ akan dibangun memperhatikan 2 aspek dari
san pembangunan yang dilakukan oleh pelaporan.
pegawainya. Aspek pertama adalah aspek pelaporan
Sebagai sebuah lembaga pemerintahan, kegiatan. Sebagai pelaporan kegiatan SIMA
BPKP memiliki Visi dan Misi yang harus dica‐ Pelaporan mendukung pelaporan kegiatan
pai. Visi dan misi yang dimiliki diturunkan seperti yang tercantum dalam Surat Tugas,
menjadi strategi, program, dan kegiatan yaitu hari pelaksanaan setiap orang yang
untuk mengukur performanya sebagai se‐ terlibat dalam Surat Tugas, anggaran yang
buah lembaga. Sasaran strategi dengan keluar untuk melakukan pengawasan, pen‐
fokus dan prioritas sebagai Indikator gawasan pembuatan pelaporan, dan lain ‐
Kinerja Utama (IKU), sasaran program lain.
(outcome) dan sasaran kegiatan (output) Aspek yang kedua yaitu aspek pelaporan
menjadi alat ukur untuk mengevaluasi substansi kegiatan. Pada aspek ini SIMA
kinerja atau performa BPKP. SIMA RENLAK‐ Pelaporan dikaitkan dengan substansi dari
POR dibangun untuk mendukung pengu‐ laporan hasil pengawasan (LHP). Ketika
kuran dan pencapaian setiap alat ukur proses pengawasan pembuatan laporan
seperti yang dijelaskan sebelumnya, se‐ maka tim yang melakukan pengawasan dan
hingga diharapkan akuntabilitas BPKP seba‐ pihak ‐ pihak yang terkait perlu membuat
gai lembaga pemerintah dapat dikawal. dan merevisi simpulan laporan hasil penga‐
Proses bisnis SIMA RENLAKPOR ini terbagi wasan. Simpulan ini tercantum pada TP3
menjadi 3 bagian besar yaitu Perencanaan, yang dibuat oleh Ketua Tim sesuai dengan
Pelaksanaan, dan Pelaporan dengan pe‐ LHP yang dibuat.
riode dan durasi dari proses ini adalah tahu‐
nan. 2. SIMA Pengawasan Investigasi
Proses dimulai dari perencanaan. Pada SIMA Investigasi adalah sistem informasi
proses perencanaan ini, Kebijakan Acuan yang memenuhi kebutuhan proses bisnis di
Pengawasan (KAP) memiliki peran sentral. Kedeputian Investigasi. Secara garis besar
Segala bentuk kegiatan pengawasan diran‐ proses bisnis yang terjadi di deputi investi‐
cang agar memilki induk KAP. Hasil akhir gasi tidak berbeda dengan deputi yang lain.

PARIS REVIEW, 2017 72


Kolom Manajemen Kinerja
Secara prinsip dalam menjalankan tugas kelembagaan, profil anggaran dan re‐
pokoknya deputi investigasi harus me‐ alisasi (anggaran dan realisasinya,
lalui proses perencanaan, pelaksanaan neraca, opini laporan keuangan), profil
dan pelaporan, meskipun dalam detail opini BPK, status GCG, profil Program
pelaksanaannya ada beberapa hal yang Nasional (Program Lintas Sektor, Proyek
unik sebagai pembeda. Strategis Nasional, Program KSP per Te‐
Pengembangan SIMA Investigasi matik).
dipisahkan dengan SIMA Renlakpor Cakupan pengawasan SIMA Pengawasan
karena beberapa alasan sebagai berikut : KLPBU terdiri atas tiga (3) bagian, seba‐
a. Proses pengawasan berbasis permin‐ gai berikut:
taan a. SIMWAS KLP : Profil Kementrian,
Deputi investigasi memiliki pendeka‐ Lembaga dan Pemda
tan yang berbeda dengan kedeputian b. SIMWAS Badan Usaha : Profil Badan
yang lainnya. Sebagain besar proses Usaha
pengawasan di deputi investigasi c. SIMWAS ProgNas : Profil Program
adalah permintaan dari pihak luar. Nasional
Mengenai pembiayaan proses penga‐ Dilihat berdasarkan alur data, data entry
wasan atau audit tetap dibiayai oleh ke sistem berasal dari dua bagian (APIP
APBN meski permintaan untuk proses dan Unit Kerja BPKP), dimana APIP mela‐
audit atau pengawasan dari pihak kukan data entry melalui jaringan inter‐
luar. net untuk modul SIMWAS KLP untuk en‐
b. Sifat kerahasiaan data try beberapa data, dan Unit Kerja BPKP
Data ‐ data proses audit atau penga‐ melakukan data entry ke SIMWAS KLP,
wasan maupun hasil pengawasan di SIMWAS BU dan SIMWAS PROGNAS.
deputi investigasi bersifat rahasia.
Tidak semua orang dapat melihat 4. SIMA Pengawasan Kapabilitas APIP
atau mengakses data tersebut. Hal ini Dalam rangka mewujudkan tata kelola
disebabkan karena beberapa kegiatan pemerintahan yang bersih dan teratur,
pengawasan berhubungan dengan diperlukan peran APIP yang efektif dari
proses hukum. seluruh Indonesia. Untuk mendukung hal
Dengan dua alasan tersebut maka SIMA ini maka peningkatan kapabilitas APIP
Investigasi dipisahkan dengan SIMA adalah hal yang harus dilakukan. Pemer‐
Renlakpor, meskipun pemisahan tidak intah melalui Rencana Pembangungan
dilakukan pada keseluruhan proses dan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
data. Proses perencaan sepenuhnya 2015‐2019 menargetkan agar APIP
menggunakan sistem SIMA Renlakpor, berada pada level 3 di tahun 2019 sesuai
dan data ‐ data yang berhubungan den‐ kriteria penilaian Internasional.
gan pelaksanaan tetap satu. Pengertian Kapabilitas APIP adalah suatu
kemampuan untuk melaksanakan tugas
3. SIMA Pengawasan KLPBU dan pengawasan yang harus dimiliki APIP
Merupakan program aplikasi yang agar berperan efektif dalam rangka
digunakan untuk manajemen informasi membantu pemerintah mewujudkan
terpusat mengenai profil Kementrian, pembangunan yang lebih baik. Untuk
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Badan mewujudkan peningkatan kapabilitas
Usaha (KLPBU), mulai dari profil umum APIP yang sesuai kriteria internasional,

PARIS REVIEW, 2017 73


Kolom Manajemen Kinerja
pendekatan metode IACM digunakan diharapkan mampu untuk mendiseminasi
dalam kegiatan ini, dimana metode ini kepada para pihak yang terlibat untuk
telah disahkan oleh The Institute of Inter‐ jalannya Aplikasi SIMA 4.0 di Perwakilan
nal Auditor (IIA). Tools ini akan diguna‐ BPKP DIY.
kan untuk penilaian Self Assessment ter‐ Diseminasi sekaligus praktek dikemas dalam
hadap Key Process Area, sehingga akan bentuk workshop selama 1 minggu, yang
diketahui area yang memerlukan perbai‐ dimulai pada tanggal 27 Pebruari 2017 sam‐
kan (AOI) untuk menuju ke arah level pai dengan tanggal 1 Maret 2017 dan diikuti
kapabilitas yang lebih tinggi. 5 bidang teknis dan bidang Tata Usaha.
Bidang teknis diikuti oleh seluruh pejabat
Demikian sekelumit tentang Program SIMA fungsional, Sedangkan bidang Tata Usaha
4.0. Demi keberhasilan program SIMA ini, diikuti oleh Pejabat Struktural (kasubbag)
sangat diperlukan peran serta dari berbagai yang terlibat di sub bagian keuangan,
jenjang baik struktural maupun staff BPKP , umum, dan kepegawaian dan sekretaris
yang tentunya ditunjang dengan infrastruk‐ kepala perwakilan termasuk Kepala Per‐
tur yang berbasis teknologi informasi dan wakilan tentunya sebagai Penanggung
mitigasi terhadap risiko yang mungkin ter‐ Jawab seluruh kegiatan yang ada di Per‐
jadi. wakilan BPKP DIY.
Meskipun aplikasi ini belum sepenuhnya Perkembangan implementasi SIMA 4.0 ini
optimal, namun sejak awal tahun 2017 SIMA akan selalu dipantau oleh high
telah diimplementasikan di seluruh perwaki‐ level manajemen, mengingat aplikasi ini
lan BPKP serta unit kerja di kantor pusat. sangat dibutuhkan dan merupakan investasi
Hal ini menjadi salah satu upaya untuk me‐ yang tidak murah. Demi memantapkan
nemukan bentuk aplikasi yang ideal. SIMA 4.0 dibutuhkan masukan terutama
dari pengguna melalui berbagai media ko‐
Dinamika Diseminasi dan Implementasi munikasi, antara lain melalui website, lotus
Sejak dikeluarkan Surat dari Kedeputian note, maupun forum whatsapp.
Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Apalagi saat ini para manajemen sudah mu‐
Keuangan Daerah tanggal 9 Januari 2017 lai berwacana untuk bisa memenuhi kebutu‐
sebagai pimpinan proyek SIMA 4.0, mene‐ han mikro organisasi yang bersifat periodi‐
kankan bahwa aplikasi SIMA 4.0 harus su‐ cal monitoring, seperti laporan bulanan, la‐
dah diterapkan oleh semua unit BPKP di poran triwulanan, laporan kinerja dan seba‐
Pusat maupun Perwakilan. Menjawab surat gainya. Diharapkan SIMA 4.0 akan sem‐
dari kedeputian tersebut, maka semua unit purna dengan cepat seiring dana STAR‐ADB
mulai bergerak tak terkecuali Perwakilan batch II tetap berlanjut, semoga. SIMA Is A
BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta turut Long Journey (YAW)
“heboh” mempersiapkan diri sambil secara
pararel tetap menggunakan aplikasi lama Referensi:
dan manual sebagai back up data pengawa‐ 1. Berbagai berita terkait SIMA di website BPKP
san. (http://www.bpkp.go.id).
2. Pusat Informasi Pengawasan.2017. Proses
Satgas SIMA 4.0 yang dibentuk di tingkat
Bisnis Aplikasi dan Dashboard Pimpinan: Sis‐
perwakilan, yang kebetulan digawangi
tem Informasi Manajemen Akuntabilitas 4.0.
bidang P3A, diundang ke BPKP Pusat se‐
Jakarta.
lama 1 minggu untuk mendapatkan pen‐ 3. Berbagai sumber online.
cerahan mengenai aplikasi SIMA 4.0 yang

PARIS REVIEW, 2017 74


Kilas Berita
Kegiatan Tahun 2017

Tahun 2017 merupakan tahun yang sibuk bagi BPKP DIY adalah memberikan asistensi terhadap
perwakilan BPKP DIY, terlihat dari banyaknya pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/
kegiatan selama satu tahun ini. Berikut BUMD, dan kinerja instansi pemerintah Pusat/
rangkuman sebagian kegiatan di tahun 2017. D a e r a h /B U M N/
Selasa (31/01, penandatangan pakta integritas di BUMD. Salah satu
Perwakilan BPKP DIY menghadirkan atmosfer kegiatanya
berbeda agar memorable dan selalu diingat, b e r u p a
yaitu dengan Bimbingan Teknis
mewajibkan Sistem Informasi
s e t i a p Akuntansi (SIA)
pegawai BLUD di
u n t u k lingkungan
mengenakan Kabupaten
pakaian adat Kebumen yang
j a w a , diselengarakan pada Senin (6/3) di aula kantor.
dilaksanakan Acara dibuka oleh Kepala Perwakilan BPKP DIY,
di aula. Tytut Ratih Kusumo dan dihadiri oleh Sekretaris
D u d u k Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Prayit.
lesehan di Peserta bimbingan teknis sebanyak 78 orang
lantai dihiasi ornamen jawa yang kental. berasal dari 35 Puskesmas dan 1 UPT
Penandatangan pakta ini diikuti oleh seluruh PNS Pengobatan Penyakit Paru. Kegiatan ini
Perwakilan BPKP DI Yogyakarta. M. Busyro berlangsung selama empat hari sejak tanggal 6
Muqoddas mantan ketua KPK periode 2010‐2011 sampai dengan 9 Maret 2017.
dan wakil ketua KPK periode 2011‐2015
dihadirkan untuk memberikan paparan Rapat yang paling dinanti seluruh pegawai
mengenai integritas agar seluruh pegawai lebih Perwakilan BPKP DIY adalah Rapat Anggota
memaknai isi dari pakta integritas tersebut. Tahunan (RAT)
Koperasi Karya
Yogyakarta Audita. RAT tahun
m e m a n g buku 2016 ini
tempat yang diselengarakan
nyaman untuk pada Jumat (31/3)
dijadikan bertempat di Aula
t e m p a t Kantor Perwakilan
t i n g g a l BPKP DIY. RAT
m a u p u n di hadi r i o le h
berkegiatan. Ke pala Di nas
Perwakilan Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota
BPKP DIY, Yogyakarta dan 107 orang dari total 132 orang
mendapatkan kesempatan memfasilitasi anggota atau 81,06%. Dalam rapat tersebut
Rakorwas Bidang Akuntan Negara. Rakorwas disampaikan bahwa berdasarkan hasil penilaian
tersebut mengusung tema “Berkinerja Unggul tahun 2016, Koperasi Karya Audita Perwakilan
dengan Tetap Menjunjung Tinggi Integritas”. BPKP DIY termasuk koperasi yang sehat dengan
Rakorwas dilaksanakan selama 3 hari sejak 20 skor 80,2 dan merupakan salah satu dari 191
Februari 2017 dan dihadiri 67 peserta dari seluruh koperasi yang telah berhasil menyelenggarakan
Perwakilan BPKP. Selain Rakorwas Bidang RAT TB 2016 dari total 556 koperasi di DIY
Akuntan Negara, Perwakilan BPKP DIY juga
memfasilitasi Forum Kepegawaian tahun 2017, Menyambut hari jadi BPKP, Perwakilan BPKP DIY
dengan tema “Persiapan Menuju Wilayah Bebas menggelar acara pembukaan rangkaian kegiatan
Korupsi serta Sosialisasi Aplikasi/Peraturan dalam rangka HUT ke 34 BPKP bersamaan
Kepegawaian BPKP” forum dilaksanakan selama dengan peringatan hari Kartini, Jumat (21/4).
2 hari mulai 23 Februari 2017, dihadiri 137 peserta Pembukaan diselenggarakan di Aula Kantor
dari seluruh Perwakilan BPKP. Perwakilan BPKP DIY. Upacara pembukaan
ditandai dengan dibukanya buku raksasa berisi
Salah satu tugas pokok dan fungsi Perwakilan logo HUT 34 BPKP oleh Kepala Perwakilan BPKP

PARIS REVIEW, 2017 75


Kilas Berita
DIY, Tytut Ratih P e m e r i n t a h K a b u p a t e n P u r wo r e j o .
Kusumo. Upacara Penandatanganan perjanjian kerjasama
diikuti oleh seluruh berlangsung pada Senin (9/10) bertempat di
pe gawai dan ruang rapat Kepala Perwakilan BPKP DIY. Hadir
dharma wanita pada acara tersebut, Sekda Kabupaten
Perwakilan BPKP Purworejo, Plt. Kepala Badan Pendapatan
DIY dalam balutan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
pakaian adat Jawa. Kabupaten Purworejo, Pimpinan Cabang PT
Sedangkan puncak Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
acara hari jadi ke Cabang Purworejo, Inspektur Kabupaten
34 BPKP jatuh pada hari Selasa (30/5), Purworejo, Kepala Perwakilan BPKP DIY,
diperingati dengan upacara bendera Korwas Bidang Akuntabilitas Pemerintah
dilanjutkan khotmil Qur'an dan sesi motivasi Daerah Perwakilan BPKP DIY bersama
sebagai agenda utama dalam puncak pengendali teknis di Bidang APD Perwakilan
peringatan HUT ke 34 BPKP. BPKP DIY.

Yogyakarta terpilih Perwakilan


menjadi ajang BPKP DIY
berkumpulnya 125 k e m b a l i
insan kehumasan menduduki
BPKP, baik pusat peringkat I
maupun di Ke te r bu kaan
perwakilan. Melalui Informasi
F GD Layanan Badan Publik
Informasi dan Tahun 2017
Komunikasi BPKP untuk kategori
Tahun 2017, diharapkan setiap permintaan Instansi vertikal. Rabu (25/10). Penganugerahan
informasi dapat dilayani dengan sebaik‐baiknya penghargaan Keterbukaan Instansi Badan
dan tidak menjadikan sengketa informasi. FGD Publik 2017 diserahkan langsung oleh Wakil
diselengarakan di Aula Kantor Perwakilan BPKP Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X, di
DIY selama tiga hari sejak tanggal 28 Agustus Gedhong Pracimosono Komplek Kepatihan.
2017. FGD dibuka secara resmi oleh Sekretaris Hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi
Utama BPKP. Acara pembukaan dihadiri oleh Informasi DIY, Komisioner Komisi Informasi
Kepala Biro Hukum dan Humas BPKP, Direktur Pusat, Ketua DPRD DIY, Ketua Komisi A DPRD
PLP Bidang Kesejahteraan Rakyat Deputi DIY, serta seluruh Badan Publik se wilayah DIY.
Polhukam PMK BPKP, Kepala Perwakilan BPKP
DIY, Kepala Bagian Humas dan HAL BPKP, Bertemakan
Kepala Biro Umum, serta Auditor Utama BPKP. D A H S Y A T
FGD menjadi ajang sinergi pengelolaan (Dedication,
informasi dan komunikasi publik BPKP sehingga A c t i v e ,
semakin meningkatkan dan mendorong tugas Humanism,
dan fungsi BPKP sebagai auditor Presiden. Spirit, Youth,
A g i l e ,
P e m e r i n t a h Teamwork)
K a b u p a t e n Perwakilan
P u r w o r e j o , BPKP DIY
Perwakilan Badan menyelenggarakan rapat kerja pada 29‐30
Pengawasan November 2017. Raker dilaksanakan di ruang
Keuangan dan kelas Barat dan Timur lantai 3 Perwakilan BPKP
Pembangunan DIY. Materi raker terdiri dari evaluasi
Daerah Istimewa penyelenggaraan (maturitas) SPIP Perwakilan
Yogyakarta dan PT BPKP DIY Tahun 2017, evaluasi implementasi
Bank Pembangunan SIMA dan overview Rencana Kinerja Tahun
Daerah Jawa Tengah Cabang Purworejo 2018, evaluasi kinerja Tahun 2017 oleh masing
menjalin kerjasama dalam pengembangan ma si ng bi dang / bagian, ke bija ka n
aplikasi SIMDA Keuangan dalam proses ketatausahaan, serta pemaparan hasil survei
pencairan SP2D secara online di lingkungan kepuasan pegawai dan kepuasan mitra kerja

PARIS REVIEW, 2017 76


Seputar Jogja

bambu dan rotan mulai dari tas


Berlibur ke Jogja? Tidak akan lengkap
Rosalia Kustyaningsih sampai gantungan kunci, kerajinan
kalau belum mengunjungi Malioboro,
Staf Bidang P3A dari kulit seperti wayang kulit, tas,
ruas jalan yang beririsan dengan
sepatu, berbagai jenis batik khas
kawasan nol kilometer kota budaya
Yogyakarta, blangkon, kerajinan
tersebut. Jalan Malioboro merupakan
perak, sampai kaos yang terkenal di
garis imaginer dari Keraton
Jogja yaitu “dagadu”, kaos dengan
Yogyakarta. Keramaian Malioboro
tulisan maupun gambar unik ala
tidak lepas dari pedagang kaki lima
Jogja. Bila malam tiba, malioboro
(PKL) yang tertata berjajar di
berubah menjadi pusat keramaian
sepanjang jalan Malioboro. Mereka
untuk menikmati suasana malam
menjajakan dagangan di sepanjang
dengan iringan musisi jalanan serta
pinggiran pertokoan. Sebagian besar
tenda kuliner lesehan di sepanjang
barang yang ditawarkan merupakan
pinggiran jalan.
kerajinan khas Jogja sebagai
souvenir bagi para pengunjung,
diantaranya kerajinan anyaman dari Dengan semakin tingginya tingkat

PARIS REVIEW, 2017 77


kunjungan wisatawan ke Malioboro, wisatawan. Karena itu perlu penataan
menimbulkan masalah seperti agar masyarakat luas bisa menikmati
kemacetan lalu lintas, parkir kendaraan keberadaan Malioboro dengan lebih
berjubel di sepanjang trotoar, trotoar nyaman.
dipenuhi dagangan sehingga berdesakan
dengan pejalan kaki. Masalah kebersihan Perubahan wajah Malioboro menjadi
seperti sampah pengunjung dan sampah pedestrian dilakukan bertahap.
dari PKL sepanjang Malioboro, Revitalisasi tahap pertama dimulai dari
semrawutnya becak dan andong, tidak depan Inna Garuda Malioboro hingga
tersedianya area untuk istirahat yang kawasan utara Pasar Beringharjo. Hasil
memadai bagi pejalan kaki, dan sulitnya pembangunan tahap satu telah
mencari toilet yang layak menambah dilaunching 22 Desember 2016 oleh
panjang daftar yang mengusik Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku
kenyamanan pengunjung saat melintas Buwono X. Sementara pembangunan
di Malioboro. Bagaimanapun kondisi yang sedang berjalan di tahun 2017 ini
Malioboro, tetap menjadi magnet bagi adalah revitalisasi kawasan Malioboro
para pengunjung untuk terus tahap dua. Di sisi selatan pembangunan
mendatangi ikon penting Yogyakarta trotoar dimulai dari kawasan depan
tersebut. pasar Beringharjo dan di sisi barat,
dimulai dari Ngejaman (Jam dinging
Pemda DIY tampaknya mulai menyadari kuno) sampai titik nol serta
pentingnya memperbaiki wajah pembangunan toilet underground di
Malioboro sebelum berubah menjadi “si depan Kantor Bank Indonesia.
buruk rupa” dengan semakin tingginya
tingkat kepadatan di area yang hanya Titik nol km merupakan titik pusat
“sak megare payung” itu. Mulai tahun wilayah DIY. Mulai dari titik inilah
2016, pemerintah daerah DIY pengukuran luas wilayah DIY. Kawasan
memperbaharui paras jalan legendaris nol km Jogja sarat bangunan bernilai
tersebut menjadi pedestrian. PKL sejarah. Ke arah selatan menuju keraton
Malioboro tidak akan digusur karena Jogja, di sisi barat‐daya berdiri bangunan
bagaimanapun kekuatan Malioboro kuno Bank Indonesia, sisi barat‐laut
adalah keberadaan PKL. Hanya perlu terdapat Gedung Agung, ke arah utara
penataan agar lebih rapi dan enak Jalan Malioboro yang terkenal, di timur‐
dipandang. Banyak pihak merasa laut berdiri Monumen Serangan
memiliki Malioboro, khususnya Oemoem 1 Maret, dan di tenggara
masyarakat Yogyakarta yang merasa bangunan kuno Kantor Pos Besar masih
sebagai tuan rumah bagi para terlihat sangat cantik.

PARIS REVIEW, 2017 78


Dalam pembangunan toilet kawasan titik Jogja yang sering menampilkan
nol kilometer di depan Kantor Bank performance mereka menjadi lebih
Indonesia akan dilengkapi dengan leluasa dan nyaman. Baik performance
eskalator menuju toilet di ruang bawah musik, drama, serta performance
tanah. Fasilitas ini untuk memudahkan lainnya. Tontonan tersebut menjadi
akses bagi penyandang disabilitas. Toilet bagian yang menarik untuk dinikmati
berada di kedalaman lima meter dengan para pengunjung. Pengunjung di
jumlah kamar toilet 20 pintu. Di bagian Malioboro menjadi semakin nyaman dan
tengah tersedia ruang laktasi, serta dua tak perlu kuatir saat kelelahan
toilet bagi penyandang disabilitas. menikmati jalanan Malioboro karena
Bagian atas bangunan dapat saat mereka lelah berjalan, sudah
dimanfaatkan sebagai ruang terbuka tersedia kursi‐kursi taman berjajar rapi
hijau. sepanjang trotoar. Kedai makanpun
telah ditata rapi di pinggir trotoar. Kedai
Pembangunan toilet itu menggunakan pinggir jalan yang dulu terkesan kumuh,
teknologi ramah lingkungan. Limbah sekarang tampak bersih. Menjaga
toilet akan diolah menggunakan bakteri kebersihan sekitar kedai menjadi
pengurai dan diolah dengan teknologi kewajiban tiap pedagang. Kawasan
pengolahan air limbah sehingga air bisa Malioboro saat ini juga sudah cukup
dimanfaatkan kembali misal untuk ramah bagi kaum difabel. Keberadaan
menyiram tanaman. guiding block, sangat membantu para
tuna netra.
Revitalisasi tahap tiga di tahun 2018
adalsah pekerjaan pedestrian sisi barat Malioboro semakin indah dengan
Malioboro atau yang sekarang di pemasangan lampu budaya. Keindahan
gunakan sebagai jalan becak dan andong dapat dirasakan khususnya di malam
nantinya juga akan diubah menjadi hari. Suasana Malioboro penuh cahaya
kawasan pedestrian, yaitu mulai dari serasa berada di taman kota. Semakin
depan Hotel Inna Garuda sampai sejuk dengan keberadaan taman‐taman
Ngejaman. Selain itu juga pembangunan kecil yang ditanami beberapa tanaman
underpass penyeberangan di selatan seperti pohon asam jawa, gayam,
Maliboro yaitu dari Taman Parkir tanaman perdu soka kuning, merah dan
Senopati ke Taman Pintar. jingga. Wisatawan tidak perlu khawatir
kehausan saat berjalan di siang hari
Seperti apa Malioboro saat ini? Lihatlah karena telah dipasang fasilitas air bersih
sekarang. Trotoar lebar, berlantai teraso. siap minum di dua titik yaitu di depan
Trotoar lebar ini membuat para seniman Kantor Kepatihan dan di kawasan

PARIS REVIEW, 2017 79


Seputar Jogja

Ramayana. Untuk menghalau kapasitas trotoar timur Malioboro.


kendaraan naik ke area pedestrian, di Demi kenyamanan pengunjung, TKP
sepanjang trotoar dipasang bollard ABA juga dilengkapi mushola, toilet
tabung dan bollard bulat. Di trotoar umum dan toilet khusus difabel, P3K,
Malioboro tersedia juga tempat parkir bahkan tersedia pula ruang laktasi.
sepeda, satu‐satunya kendaraan yang
boleh parkir di atas trotoar Malioboro. Pilihan lokasi parkir pengunjung
Malioboro ada di beberapa tempat
Bersamaan dengan pembenahan diantaranya area parkir Jalan Senopati,
Malioboro menjadi pedestrian area parkir Benteng Vredeburg, area
dibarengi dengan larangan parkir parkir Ngabean, area parkir Pasar
kendaraan di sepanjang jalan Beringharjo dan Ketandan, area parkir
Malioboro. Sejak diberlakukan aturan eks Bioskop Indra, area parkir Ramai
pemindahan lokasi parkir yaitu sejak Mall, area parkir sisi utara Jalan
April 2016, trotoar timur Malioboro Suryatmajan, area parkir samping dan
yang semula dijadikan tempat parkir basement Malioboro Mall, sisi utara
motor tampak luas dan bersih. Ribuan Jalan Perwakilan, serta selatan Stasiun
motor yang biasanya terparkir di Tugu.
trotoar timur kini tidak diperbolehkan
diparkir di trotoar. Tidak ada lagi Yang baru dibandingkan Malioboro
parkiran motor malioboro yang sebelum revitalisasi, adalah layanan
semrawut di pinggiran jalan Malioboro. penjaga malioboro atau jogoboro.
Mereka mengenakan seragam safari
Lantas di mana para pengunjung dinas hitam. Jogoboro bertugas yang
Malioboro b isa mema rkir kan membantu keamanan dan kelancaran
kendaraannya? Taman Khusus Parkir lalu lintas serta membantu para
Abu Bakar Ali (TKP ABA). Yang pengunjung yang memerlukan
berlokasi di utara Jalan Malioboro bantuan. Mereka bertugas sejak pagi
menjadi parkiran resmi yang sampai dengan malam hari.
diperuntukkan bagi pengunjung Pengunjung Malioboro tidak perlu
Malioboro. Parkiran TKP ABA berlantai sungkan menghubungi jogoboro jika
tiga dengan kapasitas 2400 motor. memerlukan bantuan.
Sedangkan di lantai satu bisa muat
hingga 30‐40 bus wisata. Jumlah Fasilitas sepeda disediakan juga untuk
kendaraan bermotor yang bisa menjembatani pengunjung Malioboro
ditampung TKP ABA jauh di bawah yang parkir di TKP ABA serta

PARIS REVIEW, 2017 80


d i p e r u n t u k ka n bagi seluruh Keindahan wajah baru Malioboro ini
pengunjung Malioboro. Bebas semoga tak akan pernah hilang. Jangan
dipergunakan selama 24 jam guna sampai dikotori "tenda biru" yang
mendukung kawasan semi pedestrian menggunung menutupi dagangan,
yang bebas kendaraan. Namun sampai aroma sampah berbaur dengan
dengan saat ini belum dimanfaatkan keringat pengunjung yang berdesakan,
secara optimal. Operasional sepeda parkir liar, atau juru parkir yang
baru dimanfaatkan petugas patroli memanfaatkan liburan dengan
Jogoboro. Namun, terkadang ada memasang tarif parkir selangit di luar
beberapa wisatawan yang meminjam aturan. Malioboro akan semakin
sepeda tersebut. Tampaknya istimewa seistimewa Jogja.
kurangnya sosialisasi terkait fasilitas
sepeda membuat wisatawan belum ***
tahu soal keberadaan sepeda.

PARIS REVIEW, 2017 81


Seputar Jogja

BANDARA BARU.....

Ilustrasi: Humas BPKP DIY

M. Yasril Friandi Hari itu, sesuai kesepakatan dewan komisaris mulai berdatangan
PFA Bidang APD dijadwalkan pertemuan antara tim as‐ satu per satu dikarenakan padatnya
sesment GCG Perwakilan BPKP D.I. jalur penerbangan dari dan menuju
Yogyakarta dengan dewan komisaris Yogyakarta. Selain itu delayyang berjam
PT. Taman Wisata Candi Borobudur, ‐jam juga masih menjadi keluhan, rasa
Prambanan dan Ratu Boko (PT. TWC) kurang nyaman pada saat landing, pesa‐
bertempat di ruang rapat dewan ko‐ wat terasa kurang smooth karena lan‐
misaris PT. TWC. Untuk suksesnya dasan pacu bandara Adisutjipto yang
acara tersebut telah dilakukan persia‐ relatif pendek dengan tingkat kesibu‐
pan dari jauh‐jauh hari sebelumnya den‐ kan yang sangat padat. Dalam sehari
gan mempersiapkan materi pertanyaan setidaknya Bandara Adisutjipto dipadati
dan lainnya. Pada hari pelaksanaan, tim sebanyak 53 penerbangan komersial,
telah bersiap untuk menuju PT. TWC belum lagi penerbangan militer (TNI‐
dengan segala konsekwensinya. Tetapi AU) serta aktivitas lainnya yang berkai‐
pada detik‐detik terakhir dari pihak PT. tan dengan sekolah penerbangan yang
TWC mengabarkan bahwa pertemuan juga ikut menggunakan fasilitas ban‐
ditunda ± 3 jam ke depan karena delay dara.
atas seluruh penerbangan menuju
Yogyakarta sebagai destinasi wisata
Yogyakarta. Akhirnya pada waktu yang
semakin memikat ditunjukkan dengan
telah ditentukan tim telah berkumpul di
meningkatnya kunjungan wisatawan
ruang rapat dewan komisaris PT. TWC
baik dalam maupun luar negeri yang
dan ditemui oleh staf PT. TWC, sekre‐
selalu melampaui target. Tercatat di
taris dewan komisaris, dan satu orang
tahun 2015 berdasarkan data dari dinas
dewan komisaris dari tiga orang ang‐
pariwisata DIY, jumlah wisatawan
gota yang direncanakan hadir. Anggota

PARIS REVIEW, 2017 82


nusantara sebanyak 3.896.572 orang Sebagai gambaran, pada tahun 2010
sedangkan wisatawan asing sebanyak penumpang domestik mencapai 3.488.500
292.096, dengan kondisi seperti ini dan orang dan penumpang internasional
dengan bertambahnyarute‐rute 206.500 orang. Sedangkan luas terminal
penerbangan baru serta penerbangan domestik dan internasional yang ada saat
langsung Jogja‐Pekanbaru, Balikpapan, ini hanya cukup untuk 1.050.000
Denpasar, Surabaya, Pangkalanbun, penumpang/tahun
Banjarmasin, bahkan Jogja‐Singapura serta (jogja.tribunnews.com/2011/08/15).
Jogja‐Kuala Lumpur, maka diperlukan Padatnya penumpang yang hilir mudik ke
sarana dan prasarana yang memadai, salah Yogyakarta melalui bandara Adisucipto
satunya adalah peningkatan kapasitas menjadi overload, dimana bandara yang
bandara internasional. ada hanya mampu menampung 1,5 juta
penumpang pertahun, sedangkan beban
Pangkalan Udara Maguwo, yang dibangun
yang pada saat ini harus ditampung
sejak tahun 1938 dan dipergunakan pada
diperkirakan mencapai lebih dari 6 juta
tahun 1942 dan pada tanggal 17 Agustus
penumpang setiap tahunnya.
1952 berubah nama menjadi pangkalan
udara Adisutjipto. Tahun 1964 Pelabuhan Lokasi bandara Adisucipto pada saat ini
Udara Adisutjipto Jogjakarta menjadi tidak lagi memadai untuk dilakukan
pelabuhan udara Gabungan Sipil dan perluasan ataupun peningkatan menjadi
Militer. Pada tanggal 1 April 1992, sesuai lapangan udara modern. Bandara modern
dengan PP Nomor 48 Tahun 1992, Bandar adalah tidak hanya sekedar bangunan fisik
Udara Adisutjipto secara resmi masuk ke property bangunan tetapi berupa
dalam pengelolaan Perum Angkasa Pura I. infrastruktur ekonomi yang memberikan
Bandara Adisucipto menjelma menjadi kemudahan akses bagi segala kalangan
bandara internasional pada tanggal 21 masyarakat untuk mengembangkan
Februari 2004. Pada saat itu, Garuda keperluannya masing‐masing. Selain itu
Indonesia mengoperasikan rute juga bandara moder tidak hanya sebagai
Yogyakarta ‐ Kuala Lumpur. moda transportasi untuk transit dan
memindahkan orang tetapi bagaimana
Pemerintah Provinsi DIY dan PT Angkasa
orang datang ke bandara dan dapat
Pura I (Persero) telah menandatangani
menikmati fasilitas yang ada di bandara
Memorandum of Understanding (MoU)
seperti bandara Changi, Singapura atau
rencana pembangunan bandara pengganti
mempunyai potensi wisata tersendiri.
Bandara Internasional Adisutjipto di
Sleman. Lahannya akan menggunakan Untuk membangun sebuah bandara
tanah Puro Pakualaman (Sultan Ground). modern diperlukan persyaratan kelayakan
Kondisi Bandara Adisutjipto dalam kurun 5 diantaranya yaitu dekat dengan area laut
‐ 10 tahun ke depan akan mengalami dan tidak jauh dari lintasan kereta api yang
pertumbuhan rata‐rata penumpang sampai masih aktif digunakan, selain itu juga
10 persen per‐tahun. Hal ini menimbulkan menarik dan memudahkan bagi calon
kekurangan kapasitas dan fasilitas bandara penumpang diwilayah sekitar bandara
antara lain terminal, runway, taxiway, dengan cakupan yang lebih luas. Atas
apron dan parkir kendaraan. dasar hal tersebut maka ditentukan bahwa
bandara baru di wilayah Temon Kabupaten

PARIS REVIEW, 2017 83


Kulon Progo karena paling mendekati yang pembangunannya direncanakan
persyaratan tersebut. Pemilihan wilayah dimulai pada tahun 2015 tetapi mengalami
Temon yang berada diperbatasan antara hambatan dalam proses pengadaan lahan.
Yogyakarta dengan Purworejo sehingga Untuk menyelesaikan hal tersebut Pihak
akan menarik bagi sebagian besar Angkasa Pura I menggandeng Perwakilan
masyarakat di Karisidenan Kedu. BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta untuk
mendampingi dalam proses pengadaan
Rencana pembangunan bandara baru
lahan tersebut. Peran Perwakilan BPKP
dengan kapasitas 15 juta penumpang
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
setiap tahunnya membutuhkan luasan
memberikan arahan dan masukan kepada
dengan total 587 hektare, yang dipenuhi
Angkasa Pura I dalam proses pengadaan
sebanyak 40% merupakan “Sultan Ground”
lahan tersebut agar tidak bertentangan
atau tahan milik keluarga keraton.
dengan peraturan perundangan yang
Sedangkan 60% area lainnya adalah tanah
berlaku.
milik warga dengan katagori produktif,
baik sebagai lahan pertanian ataupun Dikutip dari pernyataan Bupati Kulon
sebagai rumah huni sekitar 500 keluarga. Progo Hasto Wardoyo yang mengatakan
bahwa New Yogyakarta Airport sebagai
Pembangunan bandara ini diperkirakan
awal lahirnya Kulon Progo baru dan mudah
selesai dalam kurun waktu 2,5 tahun
‐mudahan Kota Wates akan menjadi kota
dengan menelan danan sebesar Rp 9,3
barunya Yogyakarta.
triliun. Pembangunan konstruksi akan di‐
tangani langsung oleh Angkasa Pura, se‐ Bandara baru akan menggerakan roda
dangkan akses jalan belum diketahui pihak perekonomian masyarakat dari hal‐hal kecil
yang akan melaksanakannya. Sedangkan hingga yang besar sehingga diperlukan
dana pembangunan bandara tidak meng‐ kesiapan sumber daya manusia terampil.
gunakan dana pemerintah, tetapi murni Dan menjadi harapan bagi masyarakat
memberdayakan korporasi dengan meng‐ Kulon Progo untuk menjadi pelaku utama
gandeng investor asing.Bandara baru den‐ tidak hanya menjadi penonton.
gan konsep airport city menggunakan
Dengan dibangunnya bandara baru
desain khusus yang berkekuatan ciri khas
tersebut diharapkan dapat menciptakan
culuture Yogyakarta, menarik investor
lapangan kerja baru. Untuk setiap satu juta
yang telah berhasil mengembangkan ban‐
penumpang, akan ada 1.000 orang tenaga
dara Mumbai dan Banglore di India yaitu
kerja formal dan informal yang terlibat.
Grama Vikash & Infrastrucure (GVK Group).
Dengan beroperasinya bandara akan
Konsep airport city yaitu pembangunan
berdampak positif terhadap terbukanya
tidak hanya terbatas bangunan bandara
peluang usaha bisnis penunjang lainnya
saja, melainkan ada hotel, rumah sakit
seperti perhotelan, rumah makan, tempat
airport, stasiun kereta api, pusat
tinggal, jasa, hingga mendorong
perbelanjaan, dan sarana pendukung
pertumbuhan industri dan pariwisata.
lainnya. Dengan konsep ini diharapakan
Dengan terciptanya lapangan pekerjaan
perekonomian di daerah sekitar bandara
yang besar sehingga diharapkan dapat
akan mengalami perkembangan.
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pembangunan bandara baru Yogyakarta dan menekan pengangguran. Dampak

PARIS REVIEW, 2017 84


positif berikutnya adalah masuknya para daerah lainya seperti kota Yogyakarta dan
investor untuk membuka usaha dan Sleman, pembangunan hotel dan aparte‐
industri baru, mempercepat arus lalu llintas men yang tak terkendali menyebabkan
manusia serta barang dan jasa. Dan pada banyaknya konflik sosial antara pengem‐
akhirnya akan meningkatkan Pedapatan bang dan warga sekitar. Akibat hasrat in‐
Asli Daerah (PAD), khususnya Kulon Progo vestasi efek pembangunan bandara baru,
melalui sektor pariwisata, perdagangan, sangat mungkin trend konflik perebutan
dan pajak/retribusi. ruang terjadi juga karena masifnya industri
properti di Kulon Progo, terlebih wilayah
Merujuk data BPS pada tahun 2014 di
Kulon Progo masih lebih agraris di banding
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
Kota Yogyakarta dan Sleman.
menunjukkan tingkat kesenjangan
ekonomi cukup tinggi karena ketersediaan Masyarakat di daerah Temon Kulon Progo
lapangan kerja pertanian dan pengelolaan mempunyai basik sebagai petani secara
yang stagnan. Pertumbuhan ekonomi lebih turun temurun. Daerah pertanian termasuk
banyak menguntungkan kelas menengah yang produktif di daerah tersebut. Dengan
ke atas yang berjumlah 20 persen atau 720 dibangunnya bandara baru akan
ribu dari total penduduk Yogyakarta mengurangi lahan pertanian, termasuk
sebanyak 3,6 juta orang. Sisanya juga dengan bangunan pendukungnya.
merupakan penduduk miskin yang bekerja Merupakan pekerjaan rumah bagi
di sektor pertanian. Pemerintah Daerah Kulon Progo dan
Angkasa Pura I untuk mempersiapkan
D.I Yogyakarta bukanlah wilayah dengan
sumber daya yang ada di daerah tersebut
keberadaan Industri besar perdagangan
untuk memenuhi kebutuhan SDM terkait
dan manufaktur sebagaimana diwilayah
dengan bandara baru serta fasilitas
utara Pulau Jawa. Rencana Bandara baru
pendukung yang lainnya.
dengan demikian hanyalah akan lebih
banyak melayani pergerakan orang baik Persoalan yang muncul adalah persoalan
nasional atau internasional, terutama keuntungan dari proses mata rantai bisnis
dengan tujuan perdagangan dan jasa. terkait. Yaitu dana yang masuk di daerah
Terlebih D.I Yogyakarta sangat bergantung Kulon Progo dan Yogyakarta tidak kembali
dengan industri pariwisata. Selain itu, keluar, dana yang masuk harus bisa
karakteristik Yogyakarta sebagai wilayah dinikmati oleh masyarakat di daerah Kulon
tempat tinggal idaman memicu banyak Progo dan Yogyakarta. Ditunggu kebijakan
pendatang untuk bertempat tinggal dari Pemerintah terkait mengenai hal
diwilayah karena tidak terlalu padat seperti tersebut sehingga dengan dibangunnya
kota besar lainnya dan juga karena ingin bandara baru dapat dinikmati dan
punya akses dekat ke lokasi wisata. digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tidak hanya
Kulon Progo sendiri belum
dinikmati oleh kalangan investor semata.
memilikirencana detail tata ruang
kabupaten, tentu sangatlah Bandara baru untuk kesejahteraan
mengkhawatirkan bagaimana kemudian bersama.
dengan penatagunaan tanah dan
***
pemanfaatan ruang. Belajar dari daerah‐

PARIS REVIEW, 2017 85


Tutur tinular

Purwaningsih Handayani

Setelah sekian lama menempa diri menimba ilmu di padepokan Sokalima, berlatih aneka ragam ilmu
kanuragan, ilmu bela diri tangan kosong dan persenjataan, akhirnya Resi Drona mengijinkan para murid-
nya, pandawa dan kurawa berlibur. Mereka diperbolehkan meninggalkan padepokan selama 2 pekan ke-
manapun mereka suka. Para Kurawa berniat pulang ke istana Hastinapura untuk berpesta pora, sedang-
kan pandawa lebih memilih berdiam di padepokan mematangkan kemampuan mereka, kecuali Arjuna. Ia
berniat mengunjungi eyangnya Bhagawan Abiyasa di partapaan Saptaarga di Wukir Rahtawu. Ketika per-
jalanannya sampai di tengah hutan, terdorong keinginannya menguji kemampuannya memanah, Arjuna
membidik seekor rusa tepat dijantungnya. Tanpa sempat menjerit rusa itupun tersungkur. Namun alang-
kah terkejutnya Arjuna ketika ia menghampiri bangkai rusa itu karena ia mendapati bahwa anak panah
yang menancap di jantung rusa itu tak hanya satu, tak hanya miliknya, tapi dua dan menancap berhimpit
di titik yang sama.
Belum sempat keterkejutannya mereda, datanglah seorang pemuda tampan, bertubuh tegap dan
menyandang jemparing (busur panah) memintanya menyingkir dari bangkai rusa itu karena itu buruan
miliknya. Arjuna sungguh tersinggung diperlakukan sedemikian rupa. Bukan tersinggung karena ada orang
lain yang mengaku buruannya, namun lebih tersinggung karena ada orang lain yang memiliki kemampuan
memanah menyamai dirinya. Sebagai murid kesayangan Resi Drona, berkali-kali sang guru menyatakan
ialah pemanah terbaik yang pernah ada. Belum pernah beliau menemui atau mendengar kesatria lain
yang memiliki kemampuan yang melebihi atau hanya sekedar menyamai kemampuan Arjuna dalam
memanah. Tapi kini ada sesosok pemuda yang baru saja nyata-nyata menunjukkan kepadanya mampu
menandingi kelihaiannya memainkan busur panah. Ego yang terluka sekaligus rasa penasaran ingin tahu
sejauh mana kemampuan pemuda asing ini, membuatnya tak mampu menahan marah dan mulai
menerjang sang pemuda dengan serangan cundrik (keris) di tangannya. Tapi rupanya pemuda itu telah
waspada, gerakannya sungguh lentur meliuk liuk menghindari serangan dari kesatria penengah pandawa
yang kawentar memiliki kadigdayan mumpuni dalam olah kanuragan.Ketika adu kelihaian dengan senjata
keris tak juga mampu menunjukkan siapa yang lebih tangguh, adu keahlian memanah menjadi pilihan
berikutnya. Seperti halnya kesibukan tangan dan kaki, mulut mereka pun tak henti saling memaki,
mencerca, menghina dan menyombongkan diri. Mereka saling sombong menyebutkan nama masing-
masing, hingga menyombongkan guru masing-masing dan secara bersamaan menyebut guru
mereka....Resi Drona. Didorong oleh rasa terkejut dan marah mendengar gurunya diaku oleh orang yang
tak dikenal, membuat Arjuna menyerang sang pemuda dengan gesit lewat pukulan tangan kosong. Selang
beberapa jurus, ternyata Arjuna lah yang terdesak. Hingga akhirnya pelipisnya terkena tempeleng yang
membuatnya matanya berkunang-kunang, dan nyaris tersungkur. Dengan menahan sakit dan malu karena
berhasil dikalahkan oleh seorang pemuda asing serta didorong rasa marah karena merasa dikhianati
gurunya, Arjuna membatalkan perjalannnya dan memilih kembali ke padepokan Sokalima untuk
mengadukan hal ini pada gurunya, Resi Drona.
Siapakah pemuda ini? Mengapa ia bisa begitu berilmu tinggi hingga mampu mengalahkan Arjuna yang

PARIS REVIEW, 2017 86


berjuluk lelananging jagat? Ia adalah Palgunadi raja kerajaan Paranggelung. Sewaktu muda ia bernama
Bambang Ekalaya. Seorang pemuda yang tampan, memiliki kemauan keras dan bakat yang luar biasa. Atas
keinginan yang sangat kuat untuk belajar memanah, dengan memberanikan diri Ekalaya muda menghadap Resi
Drona dan memohon untuk menjadi muridnya. Resi Drona menatap tajam pada postur tegap dengan otot-otot
liat dan struktur tulang sempurna dihadapannya. Tak ada sedikitpun keraguan, pemuda ini sangat layak menjadi
muridnya bahkan jauh lebih layak dibanding murid-muridnya kurawa bersaudara.Tapi beliau tak dapat
menerima pemuda ini menjadi muridnya. Dirinya telah terikat sumpah pada penguasa Astinapura bahwa ia
hanya akan menjadi guru ilmu keprajuritan bagi para Pandawa dan Kurawa bersaudara, tak akan mengangkat
siapapun menjadi muridnya selain mereka.
Meski sangat kecewa, penolakan Resi Drona ternyata tak sedikitpun mengurangi hormat Ekalaya terhadap
orang yang telah dianggap menjadi guru baginya itu. Tekadnya telah bulat, apapun penerimaan Resi Drona, ia
harus berguru padanya. Tekad itu pulalah yang menuntunnya untuk menghadirkan sosok guru dalam sebuah
patung. Ekalaya membangun patung sosok Resi Drona dan memasangnya ditempat ia biasa berlatih olah
kanuragan. Kepada patung Resi Drona, Ekalaya menghaturkan sembah pangabekti serta berbincang tentang
apa saja seolah-olah sang guru benar-benar berada di tempat itu menungguinya berlatih. Demikianlah dari hari
ke hari, dari minggu ke minggu ia berlatih olah keprajuritan secara mandiri. Mengandalkan otak cerdasnya ia
menganalisa dan mengevaluasi setiap latihannya sedemikian rupa sehingga dia mampu belajar dari setiap
kekurangan yang ia temui untuk menjadi lebih baik. Dengan kerja keras, kesabaran serta keteguhan hati yang
luar biasa membuat ekalaya tak hanya mampu menguasai ilmu memanah dan memainkan keris dengan
sempurna. Seiring dengan kemampuan ragawinya, kedewasaannya pun terasah pula yang pada akhirnya
membentuknya menjadi pribadi yang berbudi luhur, jujur, adil dan bijaksana dan kelak menjadikannya seorang
raja yang sangat dicintai rakyatnya di Paranggelung. Tak hanya menjadi raja yang dicintai rakyatnya, ia pun
memiliki seorang istri yang amat rupawan, sangat setia dan berbakti kepadanya yang bernama Dewi Anggraini.
Kesetiaannya dibuktikannya pada akhir cerita ini.
Kembali ke perjalanan Arjuna ke padepokan Sokalima. Resi Drona tercengang mendengar pengaduan Arjuna
murid kesayangannya. Ada seorang pemuda dengan kemampuan yang linuwih bernama Palgunadi mengaku
sebagai muridnya, padahal ia tak merasa memiliki murid selain pandawa dan kurawa.Untuk membuktikan
kepada Arjuna bahwa Palgunadi itu benar-benar bukan muridnya, sang Bhegawan pun mengajak Arjuna
mencari Palgunadi berada.
Sepeninggal Arjuna, Palgunadi tertegun menatap kearah Arjuna oncat dari palagan meninggalkan dirinya.
Kendati ada perasaan bangga berhasil mengalahkan Arjuna, namun juga ada perasaan cemas menyelinap
karena dia tahu pasti Arjuna tidak akan tinggal diam, apalagi dia sudah terlanjur mengaku sebagai murid Resi
Drona. Benar saja. Tak lama kemudian dari kejauhan dia melihat sosok seseorang yang menjadi idolanya yaitu
Sang Reshi Begawan Drona. Perasaan bangga diam-diam menyelinap di dadanya. Jika Sang Begawan berkenan
hadir di tempat itu atas pengaduan Arjuna maka jelas Palgunadi adalah tokoh kesatria yang pantas
diperhitungkan..
Begitu Begawan Drona dekat, Palgunadi segera bersembah sujud layaknya seorang murid pada Gurunya. Drona
bertanya, ”Benarkah engkau yang bernama Palgunadi dan mengaku menjadi muridku ?” Palgunadi mengiyakan,
sedangkan Arjuna hanya mempu berdiri dibelakang Gurunya sambil bersungut-sungut. Drona melanjutkan,
”Aku tidak merasa mempunyai murid dirimu, dan juga aku tidak merasa mengajarkan sesuatu pada dirimu,
bagaimana mungkin hubungan kita adalah Guru dan murid ?” Palgunadi menjawab sambil mengingatkan bahwa
dirinya pernah melamar menjadi murid Begawan Drona… ”Betul.. aku masih ingat pada waktu engkau
memohon untuk kuangkat sebagai murid.. aku masih ingat betul karena akupun terkesan akan postur tubuh dan
struktur tulangmu yang sangat ideal untuk dididik olah kaprajuritan… namun aku tidak menerimamu sebagai
muridku.. karena hal itu tidak boleh terjadi, diriku terikat sumpah hanya akan mengajarkan ilmu kesaktian
kepada Pandhawa dan Kurawa saja.. dan pada waktu itu engkaupun segera meninggalkan Padepokan Sokalima,
hingga saat ini aku berjumpa lagi denganmu tidak pernah ada pertemuan di antara kita, bagaimana mungkin
kesaktian yang engkau punyai adalah merupakan buah dari pelajaran yang aku berikan ?!” Palgunadi menjawab
bahwa sepulang dari Padepokan Sokalima dulu di membuat patung perwujudan Begawan Drona, dan seperti

PARIS REVIEW, 2017 87


telah diceritakan di atas, Palgunadi belajar secara otodidak dengan ditunggui patung Begawan Drona tadi.

Arjunapun diam-diam menyimak percakapan itu sehingga dia menjadi tahu duduk permasalahannya. Selain rasa
kagum terselip juga rasa iri di hati Arjuna. Namun terpikir olehnya jika saja dia tidak terkena tempeleng
Palgunadi maka belum tentu kalah. Dengan setengah berbisik Arjuna mengemukakan hal tersebut pada
Gurunya. Sang Begawan Drona tanggap akan maksud muridnya. Dia menyambung percakapan dengan
Palgunadi, ”Baiklah… Jika memang demikian adanya, apakah engkau lahir batin mengaku murid padaku ?
Karena sungguh berat kewajiban murid kepada seorang Guru… Sadarkah engkau akan hal itu ?” Palgunadi
terbuai akan kata-kata Drona, dia melihat secercah harapan bahwa dia bisa diangkat murid secara resmi oleh
Sang Begawan… sehingga dengan lantang dan mantab diapun menjawab bahwa lahir batin dia mengaku murid
pada Begawan Drona, bahkan dia bersumpah apapun perintah Sang Begawan akan dia laksanakan dengan
senang hati….
Sang Begawan Drona tersenyum puas karena merasa perangkapnya telah berhasil… Dia menanyakan,
bagaimana mungkin hanya dengan satu tempelengan di pelipis
Arjuna bisa terhuyung-huyung hampir jatuh? kesaktian apakah itu?
Pucat wajah Sang Palgunadi begitu mendengar pertanyaan Drona.
Dia terpaksa harus mengaku bahwa kesaktian tangan kirinya itu
disebabkan karena Pusaka Manik Sotyaning Ampal yang berwujud
cincin.. Drona menyambung, bahwa dia kepingin mengetahui
wujud cincin itu seperti apa.. Seperti tercekat tenggorokan
Palgunadi, karena dia baru saja bersumpah bahwa apapun perintah
Drona akan dia laksanakan dengan senang hati maka diapun
menjawab bahwa cincin Manik Sotyaning Ampal karena itu adalah
pusakan maka dia berada didalam kulit namun diluar daging
sehingga tidak bisa dilepas.. ”Kalau memang engkau tidak ingkar
akan janjimu akan senantiasa menaati perintahku, maka mana tanganmu aku ingin melihatnya…” ucap Drona.

Dengan perasaan bingung tak tahu harus berbuat apa, Palgunadi mengulurkan tangannya… Dengan serta merta
secepat kilat Drona menghunus keris dan memotong jari manis tangan kanan Palgunadi di mana cincin Manik
Sotyaning Ampal berada… Palgunadi meraung kesakitan dan mengucapkan kata-kata terakhir yang menyayat
hati…”Oh.. Guru.. mengapa engkau tega berbuat demikian kepadaku… sesungguhnya pusaka itu merupakan
kekuatanku namun juga menjadi kelemahanku.. apabila sampai cincin itu terlepas dariku maka akan matilah
aku… Lahir batin aku mengaku murid kepadamu.. ketaatanku penuh tanpa syarat kepadamu… namun apa
balasanmu kepadaku… dalam kondisi diriku tak berdaya engkau tega menghabisi nyawaku dengan cara yang
tidak ksatriya kau potong jariku hanya karena engkau ingin memiliki cincin Pusakaku Manik Sotyaning Ampal…
Ingatlah kata-kata terakhirku ini, apabila besuk suatu saat terjadi perang besar, maka keadaan seperti ini akan
berbalik menimpa padamu.. Dalam kondisi tak perdaya maka nyawamu akan aku jemput dengan meminjam
raga seorang ksatriya sehingga dendam ini akan terbalas…. Begitu Palgunadi selesai berkata-kata, maka terkulai
lemaslah badannya… pisah nyawa dan raganya.. mati sia-sia di tangan seorang Begawan yang menjadi
pujaannya dalam kondisi yang berdaya.Tragis...

Bersamaan dengan itu menyambarlah petir di angkasa disertai kilat yang menyambar-nyambar… memberikan
saksi bahwa alampun tidak berkenan atas kematian Palgunadi, dan sekaligus menjadi pertanda bahwa apa yang
diucapkan Palgunadi akan menjadi kenyataan kelak di kemudian hari. Hati Begawan Drona bergetar atas reaksi
alam itu. dia tahu bahwa dia telah berbuat aniaya pada seseorang. Namun hal itu memang sudah menjadi takdir
yang harus dia lakoni. Dia tahu bahwa suatu ketika pasti akan terjadi perang besar antara Pandhawa dan
Kurawa yang disebut Bharatayuda, maka jika ada kekuatan yang tidak bisa membantu Pandhawa pasti akan
digunakan oleh Kuwara untuk menambah kekuatannya… Palgunadi sudah menanam bibit permusuhan dengan
Arjuna, maka kemungkinan besar kekuatan Palgunadi tidak akan bisa menyatu dengan Pandhawa.. dengan

PARIS REVIEW, 2017 88


demikian apabila Palgunadi akhirnya bergabung pada Kurawa, apakah tidak akan semakin berkepanjangan dan
berlarut-larut perang besar tersebut. Dalam perang Bharatayuda kutuk dendam Palgunadi menjadi kenyataan.
Arwahnya menyatu dalam tubuh Arya Drestadyumena satria Pancala, yang memenggal putus kepala Resi Drona
hingga menemui ajalnya.

”Ngger.. Arjuna.. sekarang Palgunadi telah mati. Kesaktianya yang berwujud cincin juga sudah aku ambil. Maka
jangan sekali-kali kau ragukan kecintaan gurumu ini kepadamu. Engkau murid kesayanganku, dan semua ilmu
aku tumpahkan tidak ada yang aku sembunyikan darimu. Camkan itu ya Ngger… Mana telapak tangan kirimu…
cincin Manik Sotyaning Ampal ini aku berikan padamu… supaya bertambah kesaktianmu dan kau ingat benar
bahwa engkau adalah murid kesayanganku…” Dengan tersipu-sipu dan hati berbunga-bunga, Arjuna hanya
tertunduk dan mengangguk mendengar perkataan gurunya.. Namun betapa kaget Sang Arjuna, begitu potongan
jari Palgunadi dimana cincin sakti itu berada menempel pada sela-sela jarinya, maka melekatlah jari itu pada
tangan Arjuna dan tidak dapat lepas lagi. Sehingga jari-jari tangan kiri Arjuna menjadi berjumlah enam.

Syahdan ketika Palgunadi meraung kesakitan karena jarinya dipotong oleh Drona, suaranya sayup-sayup
terdengar sampai pakuwon tempat dimana rombongan para penderek Prabu Palgunadi dari negara
Paranggelung berada. Hati Dewi Hanggraheni bergetar tidak terkira. Ia yakin betul bahwa suara raungan
kesakitan itu adalah suara suaminya. Namun nalarnya menolak hal itu karena dia
tahu betapa sakti mandraguna suaminya Sang Prabu Palgunadi. Namun
perasaannya tidak bisa dibohongi, ada sesuatu yang tidak beres pada suaminya.
Seketika dia berlari menghampiri arah suara raungan itu berasal.
Pada saat dia sampai di tempat Palgunadi meninggal, baru saja Arjuna menerima
cincin Manik Sotyaning Ampal. Dia menubruk jenazah suaminya sambil menangis
tersedu-sedu. Karena dia seorang perempuan maka tidak segera tanggap harus
segera berbuat apa menghadapi peristiwa yang sedemikian tidak dinyana-nyana
ada di hadapannya. Di sinilah tokoh Arjuna yang demikian diidolakan banyak
orang. Dengan predikat Satria bagus tanpa cacat, Lelananging jagat, yen lanang
ngondangake kasektene, yen wadon ngondangake kebagusane, ternyata juga tak
luput dari sifat kekurangan yang mungkin apabila terjadi pada tokoh lain sudah
menghasilkan hujatan dan caci maki yang tidak berkesudahan. Betapa tidak.
Karena rasa iri akan kesaktian Palgunadi dia bunuh Palgunadi untuk dimiliki
kesaktianya dengan meminjam tangan gurunya. Setelah melihat kecantikan Dewi Anggraini janda Palgunadi dia
masih menginginkan juga untuk diambil istri.
Namun kecantikan Dewi Anggraini tidak hanya di luar saja namun tulus sampai ke dalam sanubarinya.
Walaupun Arjuna seorang ksatriya yang gagah tampan rupawan, namun kesetiaannya pada Prabu Palgunadi tak
pernah luntur. Dia menolak pinangan Arjuna yang menjadikan Arjuna semakin kalap tenggelam oleh nafsunya
begitu melihat kecantikan Dewi Anggraini. Dia bermaksud memaksakan kehendaknya. Sang Dewi
Anggrahenipun berlari sekencang-kencangnya sambil berteriak teriak histeris. Betapa hatinya hancur luluh
berkeping-keping, baru saja suaminya dbunuh kini kehormatannyapun diancam. Segesit-gesitnya mengindar,
secepat-cepatnya berlari,sang Dewi bukanlah tandingan Arjuna. Dengan sekali loncatan maka tangan Dewi
Anggraini telah tertangkap. Sang Arjuna terus merayu sehingga sang Dewi pun semakin muak. Telah bulat
tekadnya, lebih baik mati daripada harus mengkhianati cinta suaminya dan menyerahkan kehormatannya. Maka
dengan tak berfikir panjang, ia tarik cundrik (keris kecil senjata untuk wanita) yang terselip dibalik sabuknya dan
menancapkannya didadanya. Demikianlah kesetiaan dan kesucian cinta Dewi Anggraheni pada suaminya.
Hikmah kisah ini yang dapat diambil adalah pertama bahwa tekad dan kemauan yang kuat lebih utama dan me-
nentukan dalam keberhasilan upaya menuntut ilmu dibandingkan ketersediaan fasilitas. Dengan tekad yang
kuat, segala hambatan tidak akan terasa berarti, jalan keluar mudah ditemui. Kedua, sepanjang yang dijadikan
idola adalah sosok manusia maka tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. ***

PARIS REVIEW, 2017 89


Warna Warni

FKY 29

Kamis malam itu tak seperti biasanya, pembukaan juga menampilkan ko‐
Oleh: Siti Solekah
Jalan Parangtritis km 5,5 Sewon Ban‐ laborasi Total Perkusi dan Dominique
(PFA Bidang APD) tul tepatnya di Planet Pyramid terlihat Naura. Rangkaian acara dilanjutkan
ramai dan gemerlap dengan lampu dengan pembukaan pasar seni di
yang terang benderang. Ada apa Planet Pyramid dengan berbagai per‐
gerangan?? Ahaai, rupanya ada per‐ tunjukkan kesenian tradisi dan kon‐
helatan Festival Kesenian Yogyakarta temporer.
(FKY) ke‐29. Acara ini dibuka dengan
pawai di sepanjang jalan Malioboro FKY ibarat pelopor dari berbagai
mulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali acara kesenian yang kemudian hadir
dan berakhir di titik nol kilome‐ di Yogyakarta. Digelar pertama kali
ter.Pawai ini melibatkan beragam pe‐ pada tahun 1989 bersamaan dengan
laku seni dan budaya seperti Bregada pembukaan Monumen Jogja Kembali
Mloyo Kusumo, Plangkir Paku Alam, (Monjali) dan setelahnya FKY digelar
perwakilan dari Kabupaten/Kota di secara rutin tiap tahun dengan tem‐
DIY, NatyaLaskita (sanggar Didik Nini pat perhelatan yang berbeda‐beda.
Thowok) serta Tim Karnaval Fakul‐ FKY pernah dihelat di Alun‐Alun Utara
tasTeknik UNY yang menyajikan per‐ Keraton, Benteng Vredeburg, dan
tunjukkan jalanan fashion show PasarNgasem. FKY tahun sebelumnya
“Umbar Mak Byarr”. Selain itu, komu‐ digelar di Taman Kuliner Condongca‐
nitas kesenian dari luar DIY seperti tur, Sleman. Tahun ini, Planet Pyramid
dari NTT, Maluku dan Papua juga ikut terpilih sebagai tempat berlang‐
meramaikan pawai ini. Sesi pawai sungnya pasar seni dengan maksud

PARIS REVIEW, 2017 90


Warna Warni
untuk mendekati produsen seni kreatif Berbagai agenda yang biasa kita nikmati
yang banyak berada di Bantul. dalam acara FKY 29 yaitu Berbagai
agenda yang bisa kita nikmati dalam acara
Tema yang diusung dalam FKY 29 adalah FKY 29, yaitu Pawai dan pembukaan FKY,
Umbar Mak Byarr yang dimaknai sebagai Pembukaan pasar seni FKY, Panggung
pemanfaatan waktu luang untuk mene‐ Pasar Seni dan Bioskop FKY, JVMP, Lo‐
mukan ide segar dan kreatif, khususnya kakarya FKY, Lomba dan Workshop, Sas‐
bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogya‐ tra FKY, PAPERU (pameran perupa
karta. FKY diharapkan bias menjadi hela‐ muda), Diskusi seni FKY, Teater FKY,
tan utama untuk menjaga predikat Yogya‐ Panggung Senyap, Panggung Mak Byar
karta sebagai kota seni serta menjadiikon dan Wayang Kulit.
event tahunan festival kebudayaan di
Yogyakarta dan bersanding dengan festi‐ Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,
val lain, baik di level nasional maupun in‐ Sri Sultan Hamengku Buwono X mengata‐
ternasional. kan FKY dapat menjadi wahana peng‐
gerak masyarakat menuju dimensi‐
Dalam pidato yang disampaikan pada dimensi nilai yaitu dimensi keagamaan
pawai pembukaan FKY29, Gubernur yang merupakan nilai ketuhanan yang
Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan berkebudayaan, dimensi estetik yang ber‐
Hamengku Buwono X mengatakan bahwa kaitan dengan keindahan, dimensi sosial,
tema Umbar Mak Byarr memberi peluang dimensi ekonomi, dan lainnya. “Sudah
bakda “pemerdekaan” muncullah “byar” semestinya Jogja istimewa untuk Indone‐
sebuah gagasan yang “wow” yang ber‐ sia. Menjadi Jogja adalah menjadi Indone‐
makna bagi kehidupan seni dan keman‐ sia“ tegas Sultan.
faatan masyarakat.
***
Umbar merupakan bahasa jawa yang
memiliki dua makna dan serupa dengan
waktu luang. Pertama, umbar memiliki
makna aktivitas beristirahat, bermain‐
main hingga inkubasi. Kedua,umbar meru‐
pakan wujud mengekspresikan sesuatu
secara total (mengumbar): ide, gagasan
maupun kreativitas. Dari sisi internal, FKY
29 diharapkan mampu menjadi ruang un‐
tuk mengekspresikan gagasan bermain (‐
main) bagi semua pihak yang berkontri‐
busi di dalamnya yaitu para seniman, bu‐
dayawan, desainer, pembuat acara, mau‐
pun pasar seni. Dari sisi eksternal, FKY 29
diharapkan mampu menjadi ruang bagi
masyarakat untuk sejenak melepas ke‐
penatan, untuk mendapatkan kesegaran
jiwa raga dan kreativitas baru saat ber‐
main (‐main ) di FKY.

PARIS REVIEW, 2017 91


English Corner
Afriani Nur Fajriah
Auditor Muda

BPKP DIY has a new spirit. That spirit is innovation. Innovation is cre‐
ated to be useful and expedite the work. Eventhough we can not
really explain what innovation is, we have several example of inno‐
vation that we have created.

The making of tutorial video about siskeudes was born from this
spirit. Maybe it is a mediocre innovation but the important thing is
this innovation was created with sincerity, help stakeholders to
operate siskeudes easily. Tutorial video was prepared by the team
of APD BPKP DIY. The video was completed within two months, con‐
sists of 20 parts.

This video contains the steps to operate siskeudes starts from plan‐
ning, budgeting, management, reporting, and ends with account‐
ability. This video leads the operation of siskeudes with simple, re‐
laxed, coherent, and clear language. This video can help to serve
practically, faster, and clearly.

This innovation changes the assistances system. When the stake‐


holders come to ask about siskuedes, the fasilitator answer it with
the video. It is like watching movie in a cinema. It is really fun for
everyone.

PARIS REVIEW, 2017 92


oase

“Orang Baik vs Penyeru Kebaikan


Apakah bedanya? Orang baik melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan
penyeru kebaikan mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain.
Orang baik dicintai manusia, tetapi penyeru kebaikan dimusuhi manusia.

Mengapa demikian? Nabi Muhammad SAW sebelum diutus sebagai Rosul,


beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik, namun ketika
Allah Ta’ala mengutus nya menjadi penyeru kebaikan, kaumnya langsung
memusuhi dan mencacinya. Itulah sebabnya Luqman al Hakim menasihati
anaknya agar bersabar ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan
menghadapi permusuhan. Disebutkan dalam Al Quran:
“Hai anakku tegakkanlah shalat, perintahkanlah kebaikan,
laranglah kemungkaran dan bersabarlah atas apa yang
menimpamu” (QS.Luqman:17)

Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan orang baik (yang
tidak menyerukan kebaikan). Sesungguhnya melalui penyeru kebaikan itulah,
Allah menjaga umat ini. Sedangkan orang baik hanya cukup menjaga dirinya
sendiri.
Maka marilah kita berusaha dengan sungguh‐sungguh untuk menjadi penyeru
kebaikan, dan semoga Allah memberi kita kesabaran menjalankannya.

(disampaikan kembali oleh Niken KW)

PARIS REVIEW, 2017 93


PARIS REVIEW, 2017 94

Anda mungkin juga menyukai