Anda di halaman 1dari 28

PERSEPSI SISWA TERHADAP ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMPIT AL-


USWAH BANGIL

TUGAS AKHIR

Oleh :
Nabila Fitri Qurrota’aini

SMPIT ALUSWAH BANGIL


Jalan Raya Bangil-Pandaan Km. 1, Kel. Pogar
Kec. Bangil, Kab. Pasuruan, Jawa Timur
Tahun Pelajaran 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas akhir ini disusun oleh Nabila Fitri Qurrota’aini,


dengan judul “PERSEPSI SISWA TERHADAP ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMPIT AL-USWAH
BANGIL”. Telah disetujui pada tanggal …....………………
untuk diujikan pada tanggal ………………..

Bangil,

Pembimbing

Taufan Syarifudin, S.Pd

i
PERNYATAAN PENGESAHAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN


KHUSUS DI SMPIT AL-USWAH BANGIL

Judul tugas akhir diatas telah memenuhi persyaratan kelulusan


tugas akhir di

SMPIT Al-Uswah Bangil

No Nama Penguji Tanda Tangan Penguji

1 Aprilia Koliandari, S.Psi ………………

2 Rodhiyatus Sholichah, S.Pd ………………

Mengetahui,

Kepala SMPIT Al-Uswah Bangil

Alief Nuryadi, S.S, MPd. CRA

ii
ABSTRAK

Qurrota’aini, Nabila, Fitri 2022. Persepsi Siswa Terhadap Anak


Berkebutuhan Khusus di Smpit Al-Uswah Bangil,
pembimbing: Taufan Syarifudin S.Pd.

Kata Kunci: Persepsi, Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang


mempunyai karakteristik khusus dan berbeda dengan anak
sebagaimana umumnya, dengan kata lain mereka tidak mampu
menunjukkan ketidakmampuan mental, emosi maupun fisik.
Salah satu sekolah inklusi adalah SMPIT Al-Uswah Bangil,
dimana sekolah ini merupakan sekolah yang memberikan Pendidikan
kepada semua anak berkebutuhan khusus, yang diberi Pendidikan
setara dengan siswa pada umumnya, adapun tujuan di buatnya TA ini
adalah bagaimana persepsi siswa terhadap anak berkebutuhan khusus
di SMPIT Al-Uswah Bangil.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif dengan survey (kuesioner). Pengumpulan data yang
digunakan adalah Teknik survei yang berupa pengisisan kuesioner
dalam bentuk diagram lingkaran, oleh responden melalui angket atau
kuesioner yang dibagikan kepada seluruh siswa-siswi SMPIT Al-
Uswah Bangil.
Berdasarkan hasil responden dari hasil pengumpulan data
disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap anak berkebutuhan
khusus di Smpit Al-Uswah Bangil ada 2 persepsi. Pertama, persepsi
negative dimana beberapa siswa kurang nyaman dengan keberadaan
anak bekebutuhan khusus akibat sering diusik dan diganggu. Kedua,
persepi positive dimana kebanyakan siswa dapat menerima
kehadiran teman ABK, dapat memahami, menghargai, dan menerima
kondisi ABK apa adanya dan bersedia untuk mengajak berbicara.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat


dan hidayah-Nya penelitian ini dapat diselesaikan dengan judul
“Persepsi Siswa Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di SMPIT Al
Uswah Bangil”
Penulis menyadari sepenuhnya, terselesaikan penelitian ini
bukan hanya hasil kerja keras penulis sendiri. Banyak pihak yang
terkait yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini
dengan baik, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Kepada Kepala SMPIT AL-Uswah Bangil Ustadz


Alif Nuryadi, S.S, M.Pd. CRA yang telah memberi
kesempatan menuntut ilmu di SMPIT Al-Uswah Bangil.
2. Kepada Pembimbing saya ustadz (Taufan
Syarifudin, S.Pd.), yang selalu membimbing dengan
penuh kesabaran dan arahan yang baik.
3. Kepada Ustadzah Aprilia Kolandari S.Psi. selaku
pembimbing kedua saya, yang telah memberikan
motivasi dan ilmu-ilmu yang diberikan.
4. Kedua orang tua yang mencurahkkan segenap kasih
sayang baik materi maupun doa dan tiada henti
mengajaran penulis tentang makna kehidupan, kejujuran
dan arti kerja keras.
5. Kepada semua teman-teman yang selalu
menyemangati dan memberikan dukungan kepada
penulis.
6. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk membantu peneliti dalam mengisi
kuesioner dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, yang telah tulus memberikan doa dan
dukungan hingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

iv
Dengan menyelesaikan tugas akhir ini kami sadari bahwa masih
banyak kekurangan, kritik dan saran yang membangun kami harapan
untuk perbaikan sehingga penulisan ini dapat membantu pemahaman
para siswa terhadap siswa anak berkebutuhan khusus di SMPIT Al
Uswah Bangil.

Penulis

v
DAFTAR ISI
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki


perbedaan dengan anak lain pada umumnya. Anak berkebutuhan
khusus memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya seperti
tingkat kecerdasan diatas rata-rata. Anak berkebutuhan khusus
juga memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk
mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna.

Dalam agama Islam disebutkan dalam kitab sucinya, Al-


Qur’an, dalam QS. Al-Hujuraat ayat 13 “Hai Manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan ber suku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya seorang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah adalah orang yang paling bertaqwa, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.(Al Hujuraat: 13),
adapun hadits Rasulullah SAW yang artinya: “Sesungguhnya
Allah tidak melihat kepada bentuk-bentuk rupa kalian dan
harta-harta kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada amal
perbuatan dan hati kalian.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Meningkatnya jumlah anak berkebutuhan khusus di


indonesia semakin tinggi. Menurut kementrian pendidikan dan
kebudayaan Sebanyak 36.884 anak berkebutuhan khusus tengah
mengenyam pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP)
Sedangkan, ada 25.411 anak berkebutuhan khusus yang tengah
menempuh sekolah menengah (SM).

1
2

Anak berkebutuhan khusus umumnya bersekolah di sekolah


yang menyediakan pelayanan dan Pendidikan khusus yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Anak berkebutuhan khusus ini
disebut dengan siswa berkebutuhan khusus (SBK).

Salah satu sekolah inklusi adalah SMPIT Al-Uswah Bangil,


dimana sekolah ini merupakan sekolah yang memberikan
Pendidikan kepada semua anak berkebutuhan khusus, yang
diberi Pendidikan setara dengan siswa pada umumnya. Tahun ini
sekolah SMPIT Al-Uswah Bangil menerima 2 orang anak
berkebutuhan khusus. melihat fenomena diatas membuat penulis
tertarik dan ingin meneliti pemahaman siswa-siswi SMPIT Al-
Uswah Bangil.

Penelitian ini dilakukan dengan upaya untuk mengetahui


tingkat pemahaman siswa SMPIT Al-Uswah Bangil terhadap
anak berkebutuhan khusus, Oleh karena itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Persepsi siswa terhadap
anak berkebutuhan khusus di SMPIT Al-Uswah Bangil”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian dapat


mengambil rumusan masalah yaitu “untuk mengetahui persepsi
siswa terhadap siswa berkebutuhan khusus di SMPIT Al-Uswah
Bangil”.

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka Tujuan penelitian


ini adalah untuk mengetahui, “Bagaimana persepsi siswa
terhadap anak berkebutuhan khusus di SMPIT Al-Uswah
Bangil?”.
3

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun dua manfaat yang ingin dicapai dari penelitan ini


adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagaimana
berikut:

1. Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini diharapkan para siswa-siswi
SMPIT Al-Uswah Bangil dapat menambah
wawasan/pemahaman lebih luas mengenai devinisi dan
pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus, serta
memberikan dampak positif bagi semua pembaca serta
menjadi wawasan luas dalam pemahaman siswa terhadap
anak berkebutuhan khusus.

2. Manfaat Praktis
Selain manfaat teoritis adapun kegunaan hasil penelitian
memiliki beberapa manfaat praktis sebagaimana berikut ini:

1. Bagi siswa SMPIT Al-Uswah Bangil : Sebagai


pemahaman mengenai anak berkebutuhan khusus
dan acuan untuk selalu empati dan simpati.

2. Bagi guru: Sebagai rujukan bagi para guru mengenai


persepsi siswa terhadap anak berkebutuhan khusus,
di SMPIT Al-Uswah Bangil.

3. Bagi pembaca: Penelitian ini bermanfaat kepada para


pembaca untuk memperluas wawasan tentang
lingkup materi anak berkebutuhan khusus. Penelitian
ini juga bisa dijadikan sebagai sumber referensi bagi
para peneliti lain.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Persepsi

Menurut Pride dan Ferrel dalam Fadila dan Lestari


(2013:45), persepsi adalah segala proses pemilihan,
pengorganisasian dan penginterprestasian masukan informasi,
sensasi yang diterima melalui penglihatan, perasaan,
pendengaran, penciuman dan sentuhan untuk menghasilkan
makna.

Dari pendapat ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa


persepsi adalah suatu proses pemahaman seseorang dalam
memberikan kesan, penilaian, pendapat melalui kelima indra
supaya kita bisa memilih, mengatur, dan
menerjemahkan/menginterpesikan sebuah informasi.

2.2 Pembagian Persepsi

Persepsi dibagi menjadi 2: ada positif dan negatif.


1. Persepsi positif : penilaian individu terhadap suatu
informasi dengan pandangan positif atau sesuai ekspetasi
informasi.
2. Persepsi negatif: persepsi individu terhadap informasi
dengan pandangan yang negatif/berlawanan apay ng
diharapkan informasi.

4
5

2.3 Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki


kelainan dan kesulitan belajar secara kompleks yang berbeda
dengan teman seusianya. Anak-anak dikatakan berkebutuhan
khusus, karena mereka memiliki kesulitan belajar lebih besar
dibandingkan sebagian besar anak-anak seusia mereka (OPSI
dalam Thompson, 2010).

Dari pendapat ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa anak


berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki
karakteristik yang berbeda dari anak lainnya. Dan dapat di
katakan bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki ha mbatan
perkembangan yang jauh lebih besar, seperti contoh

2.4 Aspek-aspek Anak Berkebutuhan Khusus

Kelainan ABK dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek,


seperti aspek fisik/motorik, misalnya cerebral palsi, polio, dan
lain-lain, aspek gangguan kognitif seperti retardasi mental,
ataupun anak unggul (berbakat), aspek bahasa dan bicara, aspek
pendengaran, aspek penglihatan.

2.5 Hambatan Anak Berkebutuhan Khusus

Anak-anak berkebutuhan khusus mengalami hambatan


dalam perkembangannya. Hambatan perkembangan yang
dialami beragam meliputi gangguan pendengaran, penglihatan,
kecerdasan, interaksi dan komunikasi, gerak serta aspek sosial
dan perilaku.
BAB III
METODE PENELITIAN

`3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang saya lakukan ini berupa


pendekatan jenis kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2018;13) menjelaskan bahwa data


kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian
berupa angka-angka yang akan diukur menggunakan
statistik sebagai alat uji penghitungan, berkaitan dengan
masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu
kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
persepsi siswa terhadap anak berkebutuhan khusus, dengan
cara membagikan angket kepada responden.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang persepsi siswa terhadap anak


berkebutuhan khusus di SMPIT Al-Uswah Bangil, ini
dilaksanakan pada bulan Januari 2022. Untuk pengambilan
data melalui pembagian angket dilaksanakan pada tanggal
17 Januari 2022 di SMPIT Al-Uswah Bangil.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa siswi SMPIT Al-


Uswah Bangil yang berjumlah 138 orang. Sampel yang
diambil berjumlah 15 responden yang terdiri dari kelas 7,
8, dan 9. Dengan hitungan 8 siswi perempuan dan 7 siswa
laki-laki.
6
7

3.4 Teknik Pengumpulan


data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah


angket yang berisi pertanyaan untuk mengetahui persepsi
siswa terhadap anak berkebutuhan khusus di SMPIT Al-
Uswah Bangil.

3.5 Teknik Analisis Data

Dari angket yang dibagikan dan sudah diisi responden,


dianalisis, serta akan dibahas dan disajikan dengan
diagram lingkaran serta dibahas secara rinci kemudian
dibuat kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian, bahwasanya ada 15 responden


yang menjawab. Adapun hasil jawaban dari responden sebagai
berikut:

4.1 Diagram Persepsi Anak Berkebutuhan Khusus


Memiliki Karateristik Yang Berbeda

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MEMILIKI


KARAKTERISTIK YANG BERBEDA

SATUJU
TIDAK SETUJU

100%

Diketahui dari diagram 4.1, terdapat 15 orang


menjawab setuju pada pertanyaan anak berkebutuhan khusus
memiliki krakteristik yang berbeda. Sedangkan 0 orang tidak
menjawab tidak setuju.

8
9

4.2 Diagram Persepsi Anak Berkebutuhan Khusus


Hanya Akan Mengganggu Minat Belajar

anak berkebutuhan khusus hanya akan mengganggu


minat belajar

7%

IYA
TIDAK
93%

Diketahui dari diagram 4.2, terdapat 14 orang (93%)


menjawab iya pada pertanyaan anak berkebutuhan khusus
hanya akan menggangu minat belajar. Sedangkan 1 orang (7%)
menjawab tidak.

Sebagian besar alasan responden menjawab “iya”


dikarenakan anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak
untuk belajar (berpendidikan). Sekian orang menjawab iya,
dikarenakan mereka sedikit terganggu akibat sering
diusik/dijahilin.
10

4.3 Diagram Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah


Mampu Meningkatkan Motivasi Belajar

Diketahui dari diagram 4.3, terdapat 10 orang (67%)


menjawab “iya” pada pertanyaan anak berkebutuhan khusus di
sekolah mampu meningkatkan motivasi belajar. Sedangkan 5
orang menjawab “tidak”. Sebagian besar responden menjawab
“iya” dikarenakan mereka bisa lebih bersyukur dengan apa
yang mereka miliki. Beberapa responden menjawab “tidak”
dikarenakan kurang terlalu peduli kepada anak berkebutuhan
khusus.
11

4.4 Keinginan Bermain/Berinteraksi Kepada anak


Berkebutuhan Khusus

KEINGINAN BERMAIN/BERINTERKSI
KEPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Mau
13% tidak mau
mau secara terpaksa
dll

87%

Diketahui dari diagram 4.4, terdapat 13 orang (87%)


menjawab “Mau” pada pertanyaan keinginan
bermain/berinteraksi kepada Anak Berkebutuhan Khusus.
Sebagian kecil 2 orang (13%) menjawab “dan lain-lain”, yang
mereka maksud adalah tergantung pada anak berkebutuhan
khusus.
12

4.5 Diagram Hambatan yang dialami saat Berinteraksi


dengan Anak Berkebutuhan Khusus.

HAMBATAN YANG DIALAMI SAAT BERINTERAKSI


DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

7% kesulitan berkomunikasi
kesulitan memahami
40% perilaku
gangguan pendengaran

53%

Diketahui dari diagram 4.5, terdapat 4 orang (40%)


menjawab kesulitan memahami perilaku, pada pertanyaan
hambatan yang dialami saat berinteraksi dengan anak
berkebutuhan khusus. Sedangkan sebanyak 8 orang (53%)
menjawab kesulitan memahami perilaku, dan 1 orang (7%)
menjawab gangguan pendengaran.
13

4.6 Diagram Persepsi Kelebihan Yang Dimiliki Anak


Berkebutuhan khusus

KELEBIHAN YANG DIMILIKI ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS

murah senyum
cerdas
27% percaya diri
40% tangguh dan punya
semangat yang tinggi
7%

27%

Diketahui dari diagram 4.6, terdapat 4 orang (27%)


menjawab “murah senyum”, pada pertanyaan kelebihan yang
dimiliki anak berkebutuhan khusus. adapun 1 orang (6%)
menjawab “cerdas”, 4 orang (27%) menjawab ”percaya diri”.
Sebagian besar 6 orang (40%) menjawab “Tangguh dan punya
semangat yang tinggi”
14

4.7 Diagram interaksi dengan Anak Berkebutuhan


Khusus

USAHA YANG SUDAH SISWA/I


LAKUKAN KEPADA (Anak Berkebutuhan
Khusus)
Menegur Sapa
Memberi semangat
Bermain/Bercanda gu-
33% rau
40% Hanya Tersenyum

20% 7%

Diketahui dari diagram 4.7, terdapat 6 orang (29%)


menjawab “Menegur Sapa” pada pertanyaan usaha yang sudah
dilakukan kepada mereka (anak berkebutuhan khusus).
Sedangkan 1 orang menjawab “memeberi semangat”, dan 3
orang (20%) menjawab bermain/bercanda gurau”. Adapun 5
orang (33%) menjawab hanya tersenyum.
15

4.8 Diagram Persepsi Siswa terhadap Anak Berkebutuhan


Khusus di SMPIT Al-Uswah Bangil
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, menyimpulkan bahwa


persepsi Siswa-Siswi SMPIT Al-Uswah Bangil memiliki 2
persepsi. Pertama, persepsi negatif dimana beberapa siswa
kurang nyaman dengan keberadaan anak bekebutuhan
khusus akibat sering diusik dan diganggu. Kedua, persepi
positif dimana kebanyakan siswa dapat menerima kehadiran
teman ABK, dapat memahami, menghargai, dan menerima
kondisi ABK apa adanya dan bersedia untuk mengajak
berbicara. Salah satu hambatan yang sering ditemukan adalah
kesulitan memahami perilaku.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang perlu disampaikan


sehubungan dengan hasil penelitian ini, antara lain:

1. Bagi Sekolah SMPIT Al-Uswah Bangil :


Sebagai acuan untuk lebih maju dalam dunia
Pendidikan inklusi, agar kedepannya menjadi contoh
bagi sekolah inklusi lain.

2. Bagi siswa/siswi SMPIT Al-Uswah Bangil :


Sebagai acuan agar lebih termotivasi dengan
keberadaan anak berkebutuhan khusus seperti, tidak
mudah menyerah dan belajar untuk bersyukur. Selain
itu, dapat memngembangkan rasa empati pada
siswa/siswi SMPIT Al-Uswah Bangil

16
17

3. Bagi pembaca & Peneliti selanjutnya :

Diharapkan semua pembaca dapat memahami


dan menambah pengetahuan tentang definisi anak
berkebuhan khusus. Bagi peneliti selanjutnya dapat
menjadi referensi penelitian dan diharapkan penelitian
ini bisa dikembangkan jauh lebih dalam.
18

DAFTAR PUSTAKA

Adhitama, Septyan Wahyu (2005) “Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap


Pembelajar Aktivitas Air di SMP Negeri 2 Klaten”,
yoghyakarta (online)
https://eprints.uny.ac.id/32086/1/SKRIPSI%20SEPTYAN.pdf

Adzka, Muhammad Raihan (2021) “Sekilas Artikel: Anak


Berkebutuhan Khusus” (online)
https://kumparan.com/raihanadzka12/sekilas-artikel-anak-
berkebutuhan-khusus-1v3nWdy8SZq

Manar, Mayasari (2015) “Persepsi Mahasiswa Terhadap Anak


Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara
Pendidikan Inklusif” (Online)
http://repository.unj.ac.id/1352/1/SKRIPSI%20MAYASARI
%20MANAR.pdf

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: alfabeta (online)
http://repository.stei.ac.id/2117/3/BAB%203.pdf
LAMPIRAN

ANGKET PENELITIAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI SMPIT AL-USWAH BANGIL
Nama :
Kelas :
1. Apakah kamu setuju anak berkebutuhan khusus memiliki
karakteristik yang berbeda?
a) Setuju b) Tidak

2. Apakah adanya anak berkebutuhan khusus hanya akan


mengganggu minat belajar kamu?
a) Iya b) Tidak
Berikan alasanmu?.....................................................................

3. Apakah adanya anak berkebutuhan khusus di sekolah mampu


meningkatkan motivasi belajar kamu pada umumnya?
a) Iya b) Tidak
Berikan alasanmu?.....................................................................

4. Apakah kamu mau bermain/berinteraksi kepada mereka (Anak


Berkebutuhan Khusus)
a) Mau c) Mau secara terpaksa
b) Tidak mau d) Lain-lain (sebutkan)
………..................

5. Hambatan apa saja yang kamu alami saat bermain/berinteraksi


bersama mereka (Anak Berebutuhan Khusus)
a) Kesulitan berkomunikasi
b) Kesulitan memahami perilaku
c) gangguan pendengaran
d) Lain-lain (sebutkan) ………………………….

19
20

6. Menurutmu kelebihan apa saja yang dimiliki anak berkebutuhan


khusus?
a) Murah senyum
b) Cerdas / setia
c) Percaya diri
d) Tangguh dan punya semangat tinggi

7. Usaha apa saja yang sudah kamu lakukan


a) Menegur Sapa
b) Memberi Semangat
c) Bermain/bercanda gurau
d) Hanya Tersenyum

Anda mungkin juga menyukai