Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tujuan utama pembangunan bangsa kita adalah menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat
secara menyeluruh. Kemakmuran suatu masyarakat tentunya dapat diukur dari standar hidup
(standard of living) dan tingkat pendapatan (income) masyarakat pada umumnya.
Kesimbangan dan distribusi pendapatan yang adil dalam masyarakat adalah merupakan
salah satu prasyarakat sehingga suatu masyarakat dapat dikatakan “makmur”. Sasaran dari
keseimbangan pendapatan ini menyangkut bagaimana pendapatan, pelayanan publik dan
konsep kesejahteraansecara umum didistribusikan secara adil dan merata. Banyak kalangan
yang mengukur bahwa dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan GDP
adalah merupakan indikator utama terjadinya peningkatan Akesejahteraan dalam
masyarakat.Sementara disatu sisi sebagian ekonom seakan-akan mengamini pendapat
tersebut.Orientasi konsep pembangunan ekonomi yang lebih menekan pada
memaksimalkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Gross Domestic
Product(GDP) daripada pemberantasan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(income disparities) dalam masyarakatsudah selayaknya ditinjau kembali.Hal ini perlu
dicermati oleh kita bersamabahwa konsep pembangunan ekonomi kemasyarakatan
seharusnya diimplementasikan dalam perencanaan, strategi, kebijakan dan program kerja
pembangunan ekonomi yang lebih memfokuskan pada menyeimbangkan distribusi
pendapatan dalam upaya untuk memberantas kemiskinan.Pola pendekatan pemikiran
yang mengfokuskan pada orientasi pertumbuhan ekonomi yang pesat dan mengalirnya
Foreign Direct Investment (FDI) sudah seharusnya dapat memberikan dampak/kontribusi
yang lebih besar kepada rakyat miskin (low income society). Sudah selayaknya kita
meninggalkan hal-hal menyangkut political and institusional struktur kekuasaaan yang pada
akhirnya menyebabkan kesulitan bagi pemerintah dalam melakukan reorientasi strategi
pembangunan terutama terhadap kepentingan masyarakat miskin.Kemiskinan (poverty)
dan ketidakseimbangan pemerataan pendapatan (inequality income distribution) bukan saja
hanya permasalahan pemerintahan, akan tetapi juga permasalahan kita bersama. Kajian yang
cermat da objective menyangkut konsep pemberantasan kemiskinan serta tarik menarik
pendapat menyangkut determinasi teoritis tentang kemiskinan dan ketidakseimbangan
pendapatan dan bagaimana pola/strategi pemecahannya baik dari para pakar, para
perencana (planner) dan pengambilkeputusan (decision maker) haruslah
dihilangkan.Sebenarnya bila kita mau mengacuh pada evolusi dan konsep ilmu
ekonomi,banyak hal bisa kita pakai sebagai respons kita terhadap permasalahan
ekonomi yang dihadapi termasuk di dalamnya pemberatasan kemiskinan dan ketidak
seimbangan pendapatan, seperti Malthusian theory of population, Marx theory of the
increasing misery of the masses, Teori Keynesian “income and employment
determination”dan teori Harrod-Domar “economic of Growth, (Todaro., pp.73) yang
merupakan respons langsung terhadap permasalahan ekonomi dan sosial kemasyarakatan
yang dihadapi saat ini. Selayaknya dalam permasalahan pemberantasan kemiskinan dan
ketidakseimbangan pendapatan tidak seharusnya mengabaikan pertumbuhan
ekonomi.karena pertumbuhan tetap dibutuhkan dan penting dalam usaha
pemberantasan kemiskinan. Jadi permasalahan yang dihadapi ini bukan pada pemilihan
antara pertumbuhan ekonomi yang pesat atau keseimbangan pendapatan. Akan tetapi
lebih berhubungan dengan model pertumbuhan ekonomi yang dapat memberi manfaat
yang merata bagi seluruh rakyat, tidak seperti selama ini manfaatnya hanya dirasakan
oleh sekelompok elite masyarakat saja. Singkatnya,strategi dan kebijakan pembangunan
ekonomi yang dibutuhkan saat ini tidak hanya berhubungan dengan peningkatan
pertumbuhan ekonomi saja, tetapi harus juga berhubungan secara langsung dengan
peningkatan standar hidup (standards of living) sebagian besar penduduk.

Berdasarkan latar belakang


tersebut penulis merumuskan
masalah sebagai
berukut:
1. Apakah pengertian dan
macam-macam dari distribusi
pendapatan ?
2. Apakah indikator dari
distribusi pendapatan
Berdasarkan latar belakang
tersebut penulis merumuskan
masalah sebagai
berukut:
1. Apakah pengertian dan
macam-macam dari distribusi
pendapatan ?
2. Apakah indikator dari
distribusi pendapatan
Berdasarkan latar belakang
tersebut penulis merumuskan
masalah sebagai
berukut:
1. Apakah pengertian dan
macam-macam dari distribusi
pendapatan ?
2. Apakah indikator dari
distribusi pendapatan
erdasarkan latar belakang
tersebut penulis merumuskan
masalah sebagai
berukut:
1. Apakah pengertian dan
macam-macam dari distribusi
pendapatan ?
2.

5
3. Apakah pengertian dan
macam-macam dari
kemiskinan?
4. Apakah indikator dari
kemiskinan?
5. Apakah strategi dari
pemerataan kemiskinan?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang
tersebut tujuan pembahasan
sebagai berukut:
1. Mengetahui apa yang
dimaksud dengan distribusi
pendapatan dan macam
macam pendapatan pendapatan
2. Mengetahui indikator dan
distribusi pendapatan
3. Mengetahui apa yang
dimaksud dengan kemiskinan
dan macam macam
kemiskinan
4. Mengetahui indikator dari
kemiskinan
5. Mengetahui strategi
pemerataan kemiskinan
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah sebagai berukut:
1. Apakah pengertian dan macam-macam dari distribusi pendapatan ?
2. Apakah indikator dari distribusi pendapatan?
3. Apakah pengertian dan macam-macam dari kemiskinan?
4. Apakah indikator dari kemiskinan?
5. Apakah strategi dari pemerataan kemiskinan?

Tujuan Pembahasan Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan pembahasan sebagai berukut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan distribusi pendapatan dan macam macam
pendapatan
2. Mengetahui indikator dan distribusi pendapatan
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kemiskinan dan macam macam kemiskinan
4. Mengetahui indikator dari kemiskinan
5. Mengetahui strategi pemerataan kemiskinan
PEMBAHASAN
Distribusi Pendapatan
Pengertian Distribusi Pendapatan adalah pencerminan merata atau timpangnya pembagian
hasil suatu negara di kalangan penduduknya ( Dumairy,1999 ).
Faktor Penyebab Ketidak Merataan Pendapatan Menurut Adelman dan Morris ( 1973 )
terdapat delapan penyebab ketimpangan pendapatan, sebagai berikut:
1. Pertambahan penduduk yang tinggi akan memicu penurunan pendapatan perkapita.
2. Inflasi atas pendapatan uang yang bertambah tidak diikuti secara proporsional oleh
pertambahan produksi barang-barang.
3. Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
4. Investasi yang banyak dalam proyek proyek yang padat modal (capital investment)
sehingga presentase pendapatan dari tambahan modal lebih besar daripada presentase
pendapatan yang berasal dari kerja sehingga angka penganguran bertambah
5. Rendahnya mobilitas sosial
6. Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan pada harga
barang-barang hasil industri guna melindungi usaha- usaha golongan kapitalis
7. Memburuhnya nilai tukar (term of trade) bagi negara sedang berkembang dalam
perdagangan dengan negara -negara maju, sebagai akibat adanya ketidakelastisan permintaan
terhadap barang-barang ekspor NSB.
8. Hancurnya insdustri kerajinan rakyat dan industri rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai