Makalah Pend. Pancasila
Makalah Pend. Pancasila
Dosen Pengampu
HARYADI., SH., MH
Disusun Oleh:
Fadel Azza (30) A1011231083
Ahmad Irham Alamsyah (23) A1011231076
Hafidh Ade Putra (12) A1011231065
Wirata Carloes (29) A1011231082
Muhammad Aldi (16) A1011231069
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Implementasi Sila
Kelima Pancasila Dalam Kebijakan Pendidikan Nasional. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Haryadi., SH., MH pada mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pembangkit bilangan acak semu bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Haryadi., SH., MH, selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami mengenai materi yang telah
disampaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerja sama dengan baik untuk saling memberi pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi dan demi kesempurnaan makalah
ini.
Pontianak, 9
Agustus 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................
1.3. Tujuan..............................................................................................................................................
2.3. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial Dalam
Sistem Pendidikan Nasional.................................................................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................................
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................................
3.2. Saran..............................................................................................................................................
ii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks global yang terus berubah, di mana tantangan ekonomi, sosial, dan
teknologi semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang bagaimana
implementasi Sila Kelima Pancasila berdampak pada kebijakan pendidikan nasional
menjadi sangat penting. Oleh karena itu, penelitian mengenai hal ini akan memberikan
wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan, praktisi pendidikan, dan
masyarakat umum untuk terus memperbaiki sistem pendidikan agar lebih adil dan
inklusif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
1.3. Tujuan
1. Untuk menganalisis sejauh mana Sila Kelima Pancasila diterapkan dalam kebijakan
pendidikan nasional Indonesia.
2. Untuk mencari solusi-solusi dan strategi konkret untuk mengatasi permasalahan dalam
sistem pendidikan nasional Indonesia.
3. Untuk menganalisis dampak dan efektivitas upaya-upaya tersebut dalam menciptakan
kesetaraan akses dan peluang pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.
4. Untuk menilai efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut dalam mencapai tujuan keadilan
sosial dalam pendidikan.
5. Mengevaluasi apakah implementasi Sila Kelima Pancasila dalam kebijakan pendidikan
telah berhasil menciptakan pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan di
seluruh Indonesia.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Sila kelima intinya terletak pada rumusan " Keadilan Sosial" (social Justice).
Plato dalam bukunya 'Republic' 'The four cardival virtues'. Empat kebajikan tersebut
adalah pengendalian diri (discipline), keberanian(courage), kearifan (wisdom), dan
keadilan (justice). Sedan Liang Gie berpendapat bahwa kebajikan adalah yang
mencakup seluruhnya di atas (all-embracing virtue).
Istilah keadilan berasal dari bahasa arab :al-ada:lah, yang padanan bahasa I
adalah : justice. Namun sesungguhnya justice sendiri semula berasal dari bahasa latin:
justitia (dari akar kata: jus).Al-'adlu yang kemudian berubah kata menjadi al-ada:lah
diartikan sebagai menempatkan atau meletakan sesuatu pada tempat yang semestinya
(proporsional). Sedang istilah justice mempunyai arti ganda. Ia dapat berarti hukum, bisa
berarti sikap tidak memihak (impartiality), dan dapat berarti persamaan dalam perlakuan
(equality of treatment). Dalam khazanah kefilsafatan akan ditemukan beberapa difinisi
atau batasan mengenai keadilan antara lain sebagai berikut:
6
(fairness in human action).adapun yang dimaksud dengan kelayakan adalah sebagai titik
tengah di antara kedua ujung yang ekstrim, atau lebih terkenal dengan teori
"The Golden Means".
Isaiah Berlin, mendefinisikan keadilan dengan kalimat keadilan terlaksana bilamana hal-
hal yang sama diperlakukan secara sama, & hal-hal yang tak sama secara tidak sama
Sayid Qutub membatasi pengertian keadilan sebagai 'satu sikap yang mutlak, yang tidak
menunjukkan kecenderungan cinta atau marah, tidak merubah ketentuan-ketentuan
karena kasih sayang atau benci.
Dari beberapa batasan seperti di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud 'KEADILAN' adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban, atau sikap yang mutlak untuk meletakkan hak dan kewajiban secara
proporsional, dan tidak merubah ketentuan-2 karena kasih sayang atau benci.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan adanya kebijakan seperti itu maka tercapailah tujuan nasional bangsa
indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertuang dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar Alinea ke empat. Selain itu dengan adanya kebijakan tersebut
berdampak signifikan dalam kehidupan bangsa Indonesia kedepannya baik itu dalam
segi ekonomi, sosial dan lainnya.
8
Dasar dari kebijakan pendidikan yaitu:
9
Pembaharuan Kurikulum: Memasukkan materi-materi yang mengajarkan nilai-
nilai keadilan sosial dalam kurikulum pendidikan.
Pemerataan Akses: Menerapkan program-program yang memastikan akses
pendidikan yang sama bagi semua lapisan masyarakat, termasuk yang marginal.
Pengurangan Disparitas Mutu: Mengidentifikasi dan mengurangi disparitas mutu
pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Hasil dan dampak dari implementasi Sila Kelima Pancasila dalam kebijakan pendidikan
bisa mencakup:
Dasar hukum yang berkaitan dengan implementasi Sila Kelima Pancasila dalam
kebijakan pendidikan meliputi:
10
Undang-Undang Dasar 1945: Pasal-pasal yang menetapkan prinsip-prinsip
Pancasila sebagai dasar negara.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional: Ketentuan-ketentuan yang
mengarahkan penerapan nilai-nilai keadilan sosial dalam sistem pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Peraturan yang lebih spesifik
mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan.
Keadilan dapat diartikan sebagai persamaan di depan hukum, persamaan hak atas
kompensasi, persamaan hak untuk bertahan hidup, persamaan hak dalam pembangunan,
tidak merugikan semua pihak, dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan
dapat menopang masa depan bangsa dan bangsa yang maju, berdaulat, adil dan makmur.
Apabila pendidikan dapat terselenggara secara adil, adil dan baik, maka generasi penerus
bangsa akan semakin berkualitas, sehingga menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan negara
yang tidak hanya mampu bersaing tetapi juga unggul. Bersaing di kancah internasional.
Rencana pemerintah untuk mencapai keadilan sosial dalam sistem pendidikan dapat
mencakup berbagai langkah dan kebijakan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan
yang sama bagi semua orang untuk memperoleh kesempatan, kesempatan dan manfaat dari
pendidikan.
11
Berikut beberapa contoh langkah yang dapat diambil pemerintah untuk mewujudkan hal
ini:
Evaluasi dan Pembaharuan Sistem pendidikan harus terus dievaluasi dan diperbarui agar
tetap relevan dan efektif dalam mencapai tujuan keadilan sosial.
12
2. Penerapan Pemerintah Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial Dalam Sistem
Pendidikan
13
Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pendidikan
dapat membantu memastikan kebijakan yang mencerminkan kebutuhan dan
aspirasi lokal.
8. Mempromosikan pendidikan inklusif
Pendidikan inklusif menekankan bahwa semua siswa, termasuk mereka yang
berkebutuhan khusus, mempunyai hak yang sama atas pendidikan yang layak.
9. Mengatasi kesenjangan sejak dini
Pemerintah dapat merancang program yang berfokus pada pengurangan
kesenjangan sejak usia dini, misalnya dengan memastikan bahwa anak-anak
menerima kesehatan dan gizi yang memadai sejak lahir.
Semua langkah tersebut harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, karena
mencapai keadilan sosial dalam sistem pendidikan merupakan tujuan jangka panjang yang
memerlukan upaya terus menerus.
Tujuan pemerintah untuk mencapai keadilan sosial dalam sistem pendidikan dapat
berbeda-beda tergantung pada kondisi nasional dan kebijakan yang diterapkan. Namun,
biasanya mencakup beberapa aspek penting:
14
Pemerintah berusaha untuk memastikan bahwa kualitas pendidikan yang
diberikan di berbagai wilayah negara sama baiknya. Hal ini melibatkan
penyediaan guru berkualitas, kurikulum yang relevan, dan fasilitas yang
memadai di seluruh wilayah.
4. Pendidikan Inklusif
Tujuan ini melibatkan memastikan bahwa semua peserta didik, termasuk anak-
anak dengan kebutuhan khusus, memiliki akses ke pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Hal ini bisa meliputi penyediaan pendidikan inklusif
di sekolah-sekolah reguler atau pendekatan khusus untuk pendidikan anak-anak
dengan kebutuhan khusus.
5. Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah dapat berupaya untuk menggerakkan masyarakat dalam proses
pendidikan dengan melibatkan orang tua, komunitas lokal, dan pemangku
kepentingan lainnya. Ini membantu membangun kesadaran tentang pentingnya
pendidikan dan melibatkan semua pihak dalam peningkatan sistem pendidikan.
Tujuan-tujuan ini sering kali diwujudkan melalui kebijakan pendidikan yang mencakup
pengaturan pendanaan, kurikulum, pelatihan guru, akses fisik, dan berbagai program
pendidikan khusus. Dengan mewujudkan keadilan sosial dalam sistem pendidikan,
pemerintah berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, setara, dan berdaya
saing.
Penerapan sistem pendidikan yang berkeadilan sosial mempunyai banyak dampak positif
terhadap individu, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan. Hasil dan dampak utama
dari keadilan sosial dalam pendidikan meliputi :
15
terhadap pendidikan ini dapat membantu mempersempit kesenjangan dalam
kesempatan pendidikan dan memastikan bahwa setiap orang memiliki
kesempatan yang sama untuk berhasil.
2. Peningkatan Kualitas Hidup
Dengan pendidikan yang merata, individu memiliki peluang lebih besar untuk
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang diperlukan
untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Pendidikan memberikan landasan
bagi perkembangan pribadi dan profesional.
3. Mengurangi Ketidaksetaraan
Keadilan sosial membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam masyarakat,
termasuk kesenjangan pendidikan. Ini dapat membantu mengurangi
ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di jangka panjang.
4. Pengurangan Kemiskinan
Pendidikan yang merata dapat memberikan peluang untuk mengurangi angka
kemiskinan. Individu yang memiliki pendidikan yang baik cenderung memiliki
peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan
berpenghasilan lebih tinggi.
5. Peningkatan Kesadaran Sosial
Pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai keadilan sosial dapat membantu membangun
kesadaran sosial di kalangan siswa. Ini dapat mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam
kegiatan sosial dan kemanusiaan.
16
hukum yang memperkuat status keadilan atas kesempatan pendidikan. Setidak-tidaknya
dapat dijumpai dalam beberapa landasan hukum di antaranya:
17
2. Akses Pendidikan yang Merata
Salah satu aspek penting dari keadilan sosial dalam pendidikan adalah
memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan
bantuan pendidikan dapat membantu dalam mencapai tujuan ini dengan cara berikut:
Selain memeratakan akses, kebijakan bantuan pendidikan juga dapat berperan dalam
meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan:
18
Penting untuk mencatat bahwa kebijakan bantuan pendidikan harus dievaluasi secara
berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam mencapai tujuan keadilan sosial dalam
pendidikan. Evaluasi ini dapat melibatkan:
Dalam kesimpulan, kebijakan bantuan pendidikan memiliki peran yang sangat penting
dalam mendukung implementasi Sila Kelima Pancasila dengan menciptakan keadilan
sosial dalam pendidikan. Melalui berbagai bentuk bantuan, kebijakan ini memastikan
bahwa semua warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pendidikan berkualitas, yang merupakan landasan untuk pembangunan
yang inklusif dan berkelanjutan.
19
Nilai-nilai Pancasila merupakan sumber dari karakter bangsa, pendidikan, dan
budaya yang diwujudkan pada masyarakat tanpa terkecuali, khususnya pada siswa yang
merupakan generasi bangsa Indonesia. Sistem penerapan nilai-nilai Pancasila secara
tidak langsung berupa kebiasaan. Pada pengembangan moral perlu dilaksanakan dengan
melatih mental siswa agar lebih percaya diri.
20
7) Tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji terhadap teman.
8) Menghargai hasil karya teman.
21
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam
berkaitannya dengan dunia pendidikan. Pada makalah ini berusaha memuat tentang :
landasanhukum,landasan filsafat,landasan sejarah,landasan sosial budaya,landasan
psikologi,danlandasan ekonomi.Jadi Pendidikan yang diterapkan di Indonesia, tidak
boleh tidak haruslah berakar pada kebudayaan Indonesia.
3.2. Saran
Semoga setelah membaca makalah ini pembaca mampu memperhatikan perkembangan
pendidikan dan hal-hal yang mendasari tentang pendidikan baik landasan yang
bersifathukum, filsafat dan juga dasar yang membangun mutu pendidikan di Indonesia.
22
DAFTAR PUSTAKA
Risdianto, D. (2017). Perlindungan Terhadap Kelompok Minoritas Di Indonesia Dalam
Mewujudkan Keadilan Dan Persamaan Di Hadapan Hukum. Jurnal Rechts
Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 6(1), 125-142.
Samidi, R., & Suharno, S. (2018). Implementasi nilai keadilan sosial melalui pendidikan
perspektif TGKH Zainuddin Abdul Majid. Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial
Dan Budaya, 3(2), 374-384.
Undang-undang R.I, Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,Copyright © 2021 Journal Dirasah: Vol. 4, No. 1. Februari 2021. p-
ISSN: 2615-0212, e-ISSN:2621-2838.
Puji Lestari, S. C. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Sila . Jurnal Hukum,
130-144.
Noor, H. M., & Dewi, F. R. (2019). Peran Bantuan Pendidikan dalam Mewujudkan
Keadilan Sosial di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 5(3),
374-386.
Mulyasa, E. (2018). Kebijakan Pendidikan: Teori dan Praktik. Remaja Rosdakarya.
Hanafi, I., & Hariri, A. (2017). Implementasi Keadilan Sosial dalam Kebijakan
Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Sosiologi, 5(1), 15-30.
Saputra, R. (2020). Akses Pendidikan yang Merata: Upaya Mewujudkan Keadilan Sosial
di Sektor Pendidikan. Jurnal Pendidikan Inklusif, 6(2), 123-138.
Supriyanto, T., & Suryani, N. (2019). Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Bantuan
Pendidikan: Studi Kasus dari Indonesia. Jurnal Kebijakan dan Manajemen
Publik, 7(2), 84-94.
Pratama, A., & Putra, W. R. (2018). Evaluasi Kebijakan Bantuan Pendidikan: Studi
Kasus di Daerah X. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 4(1), 45-60.