Bunga LP Ruang VK
Bunga LP Ruang VK
(....................................) (.......................................)
Mengetahui,
Kepala Bagian Ruang VK
RSU Muhammadiyah Bandung Tulungagung
(...........................................)
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Daftar Isi
BAB I TINJAUAN TEORI
1.1 Laporan Pendahuluan
1.1.1 Definisi
1.1.2 Etiologi
1.1.3 Fisiologis
1.1.4 Patofisiologi
1.1.5 Pathway
1.1.6 Klasifikasi
1.1.7 Manifestasi klinis
1.1.8 Pemeriksaan penunjang
1.1.9 Penatalaksanaan
1.2 Konsep Asuhan Keperawatan Teori
1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Data umum
1.2.1.2 Data umum
1.2.1.3 Pemeriksaan fisik
1.2.1.4 Keadaan bayi saat lahir
1.2.1.5 Rangkuman hasil
1.2.2 Kasus Asuhan Keperawatan
1.2.2.1 Analisa data :data gayut (ds,do),masalah,kemungkinan
penyebab
1.2.2.2 Daftar Diagnosa Keperawatan
1.2.2.3 Intervensi
1.2.2.4 Implementasi
1.2.2.5 Evaluasi
BAB II TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
2.2 Analisa data (ds,do)
2.3 Daftar Diagnosa Keperawatan
2.4 Rencana Asuhan Keperawatan (Intervensi)
2.5 Implementasi
2.6 Evaluasi
2.7 Daftar pustaka
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1 LAPORAN PENDAHULUAN
1.1.1 Definisi
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6
minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke
keadaan normal sebelum hamil (Bobak,2016).
Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa aterm,
tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan
persalinana selesai dalam 24 jam (Bobak, 2016).
Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obatobatan
(Maspupah Fauziah,2021).
1.1.2 Etiologi
Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa
bercampur darah (bloody shoe).
1.1.7 Klasifikasi
Klasifikasi Post Partum Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu ( Mochtar, 2013) :
1) Post partum dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-
jalan.
2) Post partum intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
6-8 minggu.
3) Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat
sempurna bisa bermingguminggu, bulanan atau tahunan.
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum menurut Maspupah Fauziah, 2021:
- Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
- Keadaan umum: TTV, selera makan dll
- Payudara: air susu, putting
- Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
- Sekres yang keluar atau lochea
- Keadaan alat kandungan Pemeriksaan penunjang post
partum menurut Manjoer arif dkk, 2001
- Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
- Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.
Komplikasi
1. Komplikasi Perdarahan
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih
dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir.
Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
- Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
- Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah
bayi lahir
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan
dengan komplikasi perdarahan post partum :
- Menghentikan perdarahan.
- Mencegah timbulnya syok.
- Mengganti darah yang hilang.
Penyebab umum perdarahan postpartum adalah.Atonia Uteri
- Retensi Plasenta
- Sisa Plasenta dan selaput ketuban
Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta)
Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta seccenturia)
- Trauma jalan lahir
Episiotomi yang lebar
Lacerasi perineum, vagina, serviks, forniks dan rahim
Rupture uteri
- Penyakit darah : Kelainan pembekuan darah misalnya
afibrinogenemia /hipofibrinogenemia.
2. komplikasi infeksi
Infeksi adalah berhubungan dengan berkembang - biaknya
mikroorganisme dalam tubuh manusia yang disertai dengan
reaksi tubuh terhadapnya (Fauziah,2021). Infeksi pascapartum
(sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan) ialah infeksi
klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah
abortus atau persalinan (Bobak, 2016).
Infeksi ini terjadi setelah persalinan, kuman masuk dalam
tubuh pada saat berlangsungnya proses persalinan.
Diantaranya, saat ketuban pecah sebelum maupun saat
persalinan berlangsung sehingga menjadi jembatan masuknya
kuman dalam tubuh lewat rahim. Jalan masuk lainnya adalah
dari penolong persalinan sendiri, seperti alat-alat yang tidak
steril digunakan pada saat proses persalinan.
3. komplikasi penyakit blues
Post-partum blues (PPB) atau sering juga disebut maternity
blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma
gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu
pertama setelah persalinan atau pada saat fase taking in,
cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan
berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu
pasca persalinan.
Palpasi thorak :
8) Abdoment
NILAI APGAR
NILAI
TANDA JUMLAH
0 1 2
Denyut
Tidak ada <100 >100
Jantung
Usaha Menangis
Tidak ada Lambat
nafas kuat
Extremitas Gerakan
Tonus otot Lumpuh
fleksi sedikit aktif
Iritabilitas Tidak Reaksi
Gerakan sedikit
refleks bereaksi melawan
Tubuh
Warna Biru/pucat kemerahan tangan Kemerahan
dan kaki biru
3. Malnutrisi.
Gangguan peristaltik,
Merokok,
Penurunan homolobin,
Imununosupresi,
Leukopenia,
1. AIDS.
2. Luka bakar.
4. Diabetes melitus.
5. Tindakan invasi.
7. Penyalahgunaan obat.
9. Kanker.
11. Imunosupresi.
12. Lymphedema.
13. Leukositopedia.
2. Risiko Infeksi
Definisi : merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai
berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik.
Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan Observasi Observasi
asuhan keperawatan 1. Monitor tanda & 1. Untuk mengetahui
2 x 24 jam gejala infeksi lokal tanda & gejala infeksi
diharapkan klien dan iskemik lokal dan iskemik
dapat menurunkan Terapeutik Terapeutik
resiko infeksi ,dengan 2. Batasi jumlah 2.Agar px tidak terganggu
kriteria hasil : pengunjung dan tidak meningkatkan
1.luka membaik 3. Berikan perawatan resiko infeksi
2. kebersihan kulit pada area 3. agar perawatan kulit
meningkat episiotomi terjaga
4. Cuci tangan 4. agar menjaga kebersihan
sebelum dan 5. agar px
sesudah kontak menjaga/mempertahankan
dengan pasien teknik aseptik
5. Pertahankan teknik Edukasi
aseptik pada px 6. untuk mengetahui tanda
Edukasi dan gejala infeksi
6. Jelaskan tanda dan 7. agar px memahami
gejala infeksi kondisi lukanya
7. Ajarkan cara
memeriksa
kondisi luka/luka
operasi
1.2.2.4 Implementasi
Secara Mandiri adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa
petunjuk dari institusi atau dokter lainnya
Secara ketergantungan (interdependent) adalah kegiatan yang memerlukan
kerja sama dengan dokter atau lainnya
Rujukan (dependent) adalah kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
rencana tindakan medis.tindakan tersebut menandakan suatu cara dimana
tindakan medis dilaksanakan.