Anda di halaman 1dari 9

QUIS QUALITATIVE RISET IN NURSING – FKEP UNPAD

Tuliskan

Nama : Nabila Salsabila


NPM : 220120237016
PROGRAM: S2 REGULER/ S2 PROGRAM KERJA SAMA / PROGRAM S3

SOAL DAN BOBOT PENILAIAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:


Uraikan lah/jawablah : dari tema yang anda tuliskan pertanyaan no 1 -
Pertanyaan Bobot
penilaian
1. Tuliskan judul/tema penelitian qualitative 10%
2. Rumuskan fenomena Penelitian qualitative tersebut 10 %
3. Tuliskan latar belakang secara singkat yang berkaitan dengan thema/ 10 %
fenomena Penelitian tersebut (maksimal ½ halaman)
4. Identifikasi literature review /references (3 artikel ), buatkan 15 %
singkatan nya dalam 3 paragraf saja (maksimal 1 halaman A 4).
5. Tuliskan research question nya untuk pendekatan /metode Penelitian 5%%
yang direncanakan
6. Tuliskan secara garis besar metode Penelitian qualitative yang akan 20 %
digunakan misalkan Fenomenology
- Jelaskan, yang anda ketahui tentang fenomenology

7. Jelaskan data collection yang akan dilakukan seperti apa. 10 %

8. Tuliskan metode analisa qualitative data yang akan dilakukan. 15 %

9. Kemampuan penulisan; keterkaitan satu dengan lainnya, penggunaan 5%


Bahasa, kemampuan mengkomunikasikan ide,.

Penilaian no. 9 (Tidak usah di isi) karena penilaian dilihat dari kemampuan menuliskan
ide dengan jelas , Bahasa yang baik dan dari referensi / content yang dituliskan.
Terimakasih selamat bekerja.
1. Tuliskan judul/tema penelitian qualitative
“A Qualitative Approach On Turnover Intention Of Indonesian Nurses Working In
Saudi Arabia”
2. Rumuskan fenomena Penelitian qualitative tersebut
Data terbaru pada tahun 2020 oleh State of the Worlds Nursing (SWON) yang
dilaporkan oleh WHO (World Health Organisation) mengungkapkan bahwa tenaga
keperawatan global saat ini mencapai 27,9 juta dan diperkirakan terjadi kekurangan
global sebanyak 5,9 juta perawat. Bukti lain menunjukkan bahwa 89% dari
kekurangan perawat ini terjadi di negara – negara menengah ke bawah, dengan
kesenjangan besar di negara – negara wilayah WHO Afrika, Asia Tenggara dan
Mediterania Timur. Sehingga secara total sebanyak 10,6 juta perawat dibutuhkan
pada tahun 2030 mendatang (ANA, 2020). Data dari Indonesian National Nurses
Association (INNA) di Arab Saudi menunjukkan jumlah perawat Indonesia di Arab
Saudi sebanyak 206 orang perawat terdaftar namun data lain menunjukkan bahwa
lebih dari 15 perawat memilih untuk tidak memperpanjang pekerjaannya setiap tahun
dan kembali ke Indonesia (Fahruddin A, et al 2023). Adanya turnover perawat setiap
tahun yang kembali ke Indonesia dapat menyebabkan penurunan dalam memenuhi
permintaan perawat Indonesia di Arab Saudi.
3. Tuliskan latar belakang secara singkat yang berkaitan dengan thema/fenomena
Penelitian tersebut (maksimal ½ halaman).
Seiring dengan pertumbuhan populasi negara Arab Saudi yang terus meningkat
dengan laju 2,52 persen per tahun, permintaan akan perawat di Arab Saudi
diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 (Al-Dossary,
2018; Alluhidan dkk. , 2020; Alsufyani dkk. , 2020). Data dari Indonesian National
Nurses Association (INNA) di Arab Saudi menunjukkan jumlah perawat Indonesia
di Arab Saudi sebanyak 206 orang perawat terdaftar namun data lain menunjukkan
bahwa lebih dari 15 perawat memilih untuk tidak memperpanjang pekerjaannya
setiap tahun dan kembali ke Indonesia (Fahruddin A, et al 2023). Adanya turnover
perawat setiap tahun yang kembali ke Indonesia dapat menyebabkan penurunan
dalam memenuhi permintaan perawat Indonesia di Arab Saudi.
Menurut Gillies (1994) standar turnover adalah 5 – 10% pertahun. Namun fakta
menunjukkan bahwa kejadian turnover cenderung meningkat diatas batas standar.
Kekurangan perawat secara global diperkirakan 1.05 juta pada tahun 2022,
sementara tingkat pergantian perawat sebesar 18,69% (Tang, 2012). Sebuah studi
menunjukkan bahwa 4-54% dari perawat di seluruh dunia berniat meninggalkan
profesi keperawatan (Gizaw et al., 2017). Data terbaru pada tahun 2020 oleh State
of the Worlds Nursing (SWON) yang dilaporkan oleh WHO (World Health
Organisation) mengungkapkan bahwa tenaga keperawatan global saat ini mencapai
27,9 juta dan diperkirakan terjadi kekurangan global sebanyak 5,9 juta perawat.
Bukti lain menunjukkan bahwa 89% dari kekurangan perawat ini terjadi di negara –
negara menengah ke bawah, dengan kesenjangan besar di negara – negara wilayah
WHO Afrika, Asia Tenggara dan Mediterania Timur (ANA, 2020).
Hasil penelitian Almalki et al., 2017 hampir 40% perawat mengindikasikan
adanya niat untuk berpindah kerja dari puskesmas mereka saat ini serta turnover
intention secara signifikan berhubungan dengan QWL. Selain itu hasil penelitian
Kaddourah et al., menunjukkan hampir 94% mengindikasikan adanya turnover
intention dari rumah sakit tempat mereka bekerja. Selain itu, 154 (93,3%) dari 165
perawat melaporkan kepuasan terhadap QNWL mengindikasikan niat untuk
berpindah kerja.
4. Identifikasi literature review /references (3 artikel ), buatkan singkatan nya dalam 3
paragraf saja (maksimal 1 halaman A 4).
Data literatur saat ini menunjukkan bahwa niat perawat untuk keluar
dipengaruhi oleh kualitas hidup mereka, termasuk kesehatan fisik dan psikologis.
Alasan tambahan untuk keluar secara khusus di antara perawat internasional adalah
gaji yang rendah, stres terkait pekerjaan, kelelahan, remunerasi yang tidak adil dan
tidak setara yang ditawarkan kepada perawat, faktor psikologis yang terkait dengan
pemberi kerja (Albougami et a l . , 2020; Alreshidi et al., 2021; Batayneh et al.,
2019).
Insiden turnover bagi perawat salah satunya disebabkan Quality of nursing
Work Life yang rendah sehingga perawat mengalami perasaan frustasi, ketidak
mampuan, dan perasaan bersalah jika berkelanjutan (Almalki et al., 2017). Hasil
penelitian Almalki et al., 2017 tentang Quality Of Work Life dan turnover intention
perawat puskesmas di Arab Saudi didapatkan bahwa responden merasa tidak puas
dengan kehidupan kerja mereka, dengan hampir 40% mengindikasikan adanya niat
untuk berpindah kerja dari puskesmas mereka saat ini serta turnover intention secara
signifikan berhubungan dengan QWL.
Hasil penelitian Kaddourah et al., menunjukkan bahwa perawat di dua RS di
kota Riyadh merasa tidak puas dengan kehidupan kerja mereka (54,7%), dengan
hampir 94% mengindikasikan adanya turnover intention dari rumah sakit tempat
mereka bekerja. Selain itu, 154 (93,3%) dari 165 perawat melaporkan kepuasan
terhadap QNWL mengindikasikan niat untuk berpindah kerja.

5. Tuliskan research question nya untuk pendekatan /metode Penelitian yang


direncanakan
“Bagaimana turnover intention perawat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi ?”
6. Tuliskan secara garis besar metode Penelitian qualitative yang akan digunakan ?
Rancangan penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi jenis deskriptif. Metode fenomenologi
dilakukan untuk menjelaskan masalah turnover intention perawat Indonesia yang
bekerja di Arab Saudi.
Metode penelitian fenomenologi merupakan pendekatan kualitatif yang
digunakan untuk memahami dan menggali makna dari pengalaman subjektif
seseorang terhadap suatu fenomena. Fenomenologi berfokus pada bagaimana
seseorang mengalami suatu fenomena dan makna yang dapat diambil dari
pengalaman tersebut. Metode ini melibatkan pengumpulan data melalui wawancara
mendalam, observasi, dan diskusi untuk memahami secara mendalam pengalaman
subjektif individu terkait dengan suatu fenomena.

7. Jelaskan data collection yang akan dilakukan seperti apa ?


 Observation
Observasi dalam penelitian kualitatif merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan metodologi subjektif untuk mengumpulkan informasi atau data.
Observasi kualitatif berkaitan dengan penggunaan 5 organ sensorik utama dan
fungsinya - penglihatan, penciuman, sentuhan, rasa, dan pendengaran, serta tidak
melibatkan pengukuran atau angka, melainkan karakteristik. Kemudian peneliti
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks di mana fenomena yang
diteliti terjadi, serta bersikap terbuka dan berorientasi pada penemuan. Observasi
juga dapat digunakan untuk melahirkan teori dan hipotesis dalam penelitian
kualitatif
 Wawancara (Interview)
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam
(indept interview). Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan
yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informal. Wawancara
penelitian lebih dari sekedar percakapan dan berkisar dari informal ke formal.
Walaupun semua percakapan mempunyai aturan peralihan tertentu atau kendali oleh
satu atau partisipan lainnya, aturan pada wawancara penelitian lebih ketat. Peneliti
cenderung mengarahkan wawancara pada penemuan perasaan, persepsi, dan
pemikiran partisipan (Rachmawati, 2007).
Pengambilan data dilakukan selama kurang lebih dua bulan yang dilakukan di
kota Jeddah Arab Saudi dengan metode wawancara mendalam (indept interview).
Wawancara mendalam (indept interview) akan dilakukan selama 30-40 menit kepada
partisipan :1) Menjelaskan tujuan wawancara serta menanyakan kesediaan
partisipan; 2) Mengadakan kontrak waktu dan tempat dengan partisipan; 3)
Mempersiapkan alat multimedia untuk melakukan perekaman dan fasilitas lain; 4)
Melakukan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara dan dijelaskan
tidak ada tekanan kepada partisipan, dan partisipan berhak untuk menghentikan
wawancara kapan saja. Kemudian, pencapaian saturasi diperoleh jika berdasarkan
hasil wawancara tidak ditemukan jawaban yang berbeda dari partisipan.

 Document
Analisis data penelitian kualitatif bertujuan untuk mengelompokkan data
menjadi lebih terstruktur dan memeperoleh makna dari data yang didapatkan.
Penelitian kualitatif umumnya menyatukan analisis data dan pengumpulan data
secara bersamaan, tidak menunggu seluruh data terkumpul, sehingga tema dan
konsep yang penting terjadi setelah data diperoleh (Polit & Beck, 2012).
Proses analisa data pada penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
fenomenologi menggunakan metode Colaizzi yaitu prosedur analisis tematik yang
jelas dan populer yang menggunakan pendekatan tujuh langkah (Daymon, 2008).
Keunggulan dari metode Colaizzi adalah adanya validasi balik kepada partisipan
terkait hasil analisis. Metode Colaizzi dapat memungkinkan dilakukannya
perubahan hasil analisa data berdasarkan validasi yang telah dilakukan kepada
partisipan (Creswell, 2013).
Proses akhir dari analisa data pada metode kualitatif adalah interpretasi data.
Unit-unit data yang akan menjadi tema atau kategori menghasilkan suatu
interpretasi atau gambaran yang dituliskan peneliti tentang intisari atau
mengartikan data sesuai substansi dari data yang dihasilkan (Afiyanti &
Rachmawati, 2014).

8. Tuliskan metode analisa qualitative data yang akan dilakukan


Proses analisa data pada penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
fenomenologi menggunakan metode Colaizzi yaitu prosedur analisis tematik yang
jelas dan populer yang menggunakan pendekatan tujuh langkah (Daymon, 2008).
Keunggulan dari metode Colaizzi adalah adanya validasi balik kepada partisipan
terkait hasil analisis. Metode Colaizzi dapat memungkinkan dilakukannya
perubahan hasil analisa data berdasarkan validasi yang telah dilakukan kepada
partisipan (Creswell, 2013).
Langkah-langkah yang direkomendasikan Colaizzi yaitu, sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan fenomena yang diteliti. Peneliti memahami pengalaman
keluarga merawat lansia pasca stroke dengan cara mempelaji dari jurnal atau
penelitian-penelitian sebelumnya. Cara yang akan ditempuh oleh peneliti,
yaitu setelah memperkenalkan diri dengan partisipan, peneliti akan melakukan
pendekatan dalam rangka membina hubungan saling percaya.
2) Mengumpulkan deskripsi fenomena melalui pendapat partisipan. Peneliti
melakukan wawancara dan menuliskannya dalam bentuk verbatim
3) Menulis data hasil wawancara dan catatan lapangan dalam bentuk transkrip
(Kamaluddin, 2010). Peneliti mendengarkan voice recorder sebanyak 3 kali
untuk memahami apa yang disampaikan partispan tentang pengalamanya.
Setiap wawancara dibuat transkrip dan semua ekspresi, pikiran, dan
pengamatan peneliti terhadap partisipan juga ditranskripkan untuk
memudahkan peneliti mengidentifikasi subtema dan tema sesuai tujuan
penelitian (Ozgul, et al., 2018). Peneliti menyimak transkrip partisipan.
Peneliti menganalisa perasaan-perasaan dan makna-makna yang berkaitan
dengan fenomena yang diteliti sesuai dengan tujuan penelitian dalam transkrip
untuk memperoleh makna secara keseluruhan (Daymon, 2008).
4) 4.Peneliti membaca transkrip sebanyak 5 kali. Peneliti kembali pada masing-
masing transkrip partisipan dan difokuskan hanya pada kalimat-kalimat dan
frase-frase yang secara langsung berhubungan dengan fenomena yang diteliti.
Peneliti memeriksa setiap bagian data yang dianggap penting terhadap
fenomena yang diteliti. Peneliti memisahkan pernyataan-pernyataan penting
dan dibuat daftar untuk pernyataan tersebut. Apabila terdapat pengulangan
pernyataan yang sama atau hampir sama pada transkrip partisipan, maka
pernyataan tersebut diabaikan (Daymon, 2008).
5) Peneliti mengelompokkan pernyataan penting dan dirumuskan menjadi
beberapa makna. Setiap pernyataan penting yang berkaitan dengan fenomena
pengalaman keluarga yang merawat lansia gangguan pemenuhan kebutuhan
hidup sehari-hari dianalisis dengan seksama untuk mengetahui maknanya.
Peneliti membuat kode untuk setiap pernyataan partisipan (Ozgul, et al.,
2018).
6) Peneliti melakukan pengelompokkan kode-kode yang sama berdasarkan
subtema dan tema yang lebih komprehensif (Ozgul, et al., 2018). Kata kunci
yang memiliki arti yang relatif sama diformulasikan dalam satu kategori.
Penentuan kategori dilakukan dengan teliti untuk menghindari kesalahan
makna dari pernyataan partisipan. Kategori-kategori yang sama
dikelompokkan dalam satu sub-sub tema. Sub-sub tema yang sama
selanjutnya dikelompokkan dalam sub tema yang lebih umum. Tema
terbentuk dari pengelompokkan beberapa sub tema yang mengandung makna
yang setara. Selanjutnya peneliti merujuk kesesuaian tema yang yang
terbentuk dengan tujuan khusus penelitian (Afiyanti & Rachmawati, 2014).
7) Peneliti melakukan uraian analitis yang rinci tentang perasaan-perasaan dan
perspektif-perspektif partisipan yang terdapat dalam tema-tema. Colaizzi
mengatakan langkah ini sebagai uraian mendalam. Peneliti menyatukan
semua kelompok tema kedalam sebuah uraian yang mengungkapkan
pandangan partisipan terhadap fenomena yang diteliti (Daymon, 2008).
8) Peneliti menjelaskan struktur dasar fenomena dan makna yang didapatkan
dari langkah-langkah sebelumnya (Ozgul, et al., 2018). Pada langkah ini
peneliti berusaha merumuskan uraian mendalan tentang keseluruhan
fenomena yang diteliti (Daymon, 2008).
9) Pada tahap akhir peneliti melakukan validasi dengan melakukan pertemuan
kembali kepada partisipan untuk memastikan bahwa data tersebut mewakili
pengalaman mereka (Ozgul, et al., 2018).
Proses akhir dari analisa data pada metode kualitatif adalah interpretasi data.
Unit-unit data yang akan menjadi tema atau kategori menghasilkan suatu
interpretasi atau gambaran yang dituliskan peneliti tentang intisari atau
mengartikan data sesuai substansi dari data yang dihasilkan (Afiyanti &
Rachmawati, 2014).

Anda mungkin juga menyukai