Anda di halaman 1dari 18

INTERAKSI ANTAR SPESIES

DALAM POPULASI
OLEH : Dr. ALFRED ANTOH, S.Hut, M.Si
DOSEN MAGISTER PSAL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS CENDERAWASIH
TAHUN 2024
❑ Pengaruh Lingkungan pada dasarnya bersifat acak (random) dan
tidak langsung terkait dengan perubahan komunitas, terutama ialah
faktor iklim seperti suhu dan curah hujan. Terdapat banyak data yang
mengarahkan perubahan acak iklim yang pertama menentukan
kerapatan populasi, sebaliknya populasi akan mati apabila tidak
cocok.
❑ Pada prinsipnya pengaruh di atas berlaku bagi kebanyakan
organisme, akan tetapi pengaruh yang sebenarnya terjadi maka dapat
memicu perubahan mendasar sampai kepada variasi.
❑ Faktor abiotik lingkungan terkait dengan parameter toleransi,
sebaran dan optimasi, faktor-faktor biotik tidak langsung terkait
dengan faktor-faktor tersebut.
❑ Faktor biotik lebih realistik, bervariasi dan mampu menciptakan
stabilitas populasi. Faktor-faktor biotik lebih rumit, tetapi interpretasi
jauh lebih sederhana.
TIPE-TIPE INTERAKSI ANTARA SPESIES

• Menurut Odum (1993) mengatakan bahwa : spesies-spesies anggota


populasi saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk
interaksi yang positif, negatif dan nol atau kombinasi yang
membentuk interaksi itu dapat dibagi menjadi 9 tipe, yaitu
:neutralisme, kompetisi (tipe gangguan langsung), kompetisi (tipe
penggunaan sumberdaya), amensalisme, parasitisme, predasi
(pemangsaan), komensalisme, protokooperasi dan mutualisme.
• Tipe-tipe interaksi adalah sebagai berikut :
1. Neutralisme, yaitu : Interaksi antara dua atau lebih spesies yang
masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Tipe interaksi
ini diberi lambang (00).
2. Kompetisi (tipe gangguan langsung), yaitu interaksi antara dua atau
lebih spesies yang masing-masing langsung saling menghalangi
secara aktif. Tipe interaksi gangguan langsung ini diberi lambang (- -)
3. Kompetisi (tipe penggunaan sumberdaya alam), yaitu interaksi antara
dua atau lebih spesies dalam menggunakan sumberdaya alam yang
persediaannya di dalam kondisi kurang. Dalam interaksi tersebut
masing-masing spesies berpengaruh saling merugikan yang lain
dalam perjuangannya untuk memperoleh sumberdaya alam. Tipe
interaksi kompetisi pengguna sumberdaya alam diberi lambang (- -).
4. Amensalisme, yaitu : Interaksi antara dua atau lebih spesies yang
berakibat salah satu pihak dirugikan (mendapat rintangan), sedangkan
pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Tipe interaksi
amensalisme diberi lambang (- 0).
5. Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat
salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit)
beruntung. Tipe interaksi parasitisme diberi lambang (-+).
6. Predasi atau pemangsa, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang
salah satu pihak (Organisme yang dimangsa) dirugikan sedangkan pihak
lainnya (predator atau organisme yang memangsa) beruntung. Tipe interaksi
predasi diberi lambang (- +).
7. Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu
pihak beruntung sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya
asosiasi. Tipe interaksi komensalisme diberi lambang (+ 0).
8. Protokooperasi, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-
masing saling memperoleh keuntungan adanya asosiasi, tetapi asosiasi
yang terjadi tidak merupakan keharusan. Tipe interaksi protokooperasi diberi
lambang (++).
9. Mutualisme, yaitu : interkasi antara dua atau lebih spesies yang masing-
masing saling memperoleh keuntungan adanya asosiasi, dimana masing-
masing spesies membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk
berasosiasi. Tipe interaksi protokooperasi diberi lambang (++).
KOMENSALISME

• Komensalisme merupakan hubungan diantara dua organisme


yang satu beruntung sedangkan organisme yang lain tidak
berakibat apa-apa. Liana, anggrek dan epifit lainnya banyak
dijumpai di hutan hujan tropis dan ini merupakan contoh dari
interaksi komensalisme.
• Liana sendiri merupakan tumbuhan yang tumbuh pada tanah
tetapi batangnya membutuhkan penopang tetapi tidak
merugikan tumbuhan penopang tetapi kemungkinan yang
terjadi hanya pada naungan.
• Tumbuhan liana sangat beranekaragam dan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Perambat (leaners) yaitu tumbuhan yang tidak
mempunyai perlengkapan khusus untuk berpegangan
pada tumbuhan penopang. Contoh: Plumbago capensis
2. Liana berduri (thorn lianas), yaitu tumbuhan yang
mempunyai duri atau penusuk pada batangnya meskipun
duri tersebut secara spesifik dihasilkan untuk membantu
liana untuk menjangkau pada tumbuhan penopang.
Contoh liana berduri :Bougainvillea spp.
3. Pembelit (twiners), yaitu :tumbuhan yang umumnya
berupa herba yang seluruh batangnya membelit batang
tumbuhan penopang. Contoh tumbuha pembelit adalah
:Ipomea spp.
4. Liana bersulur (tendril lianas), yaitu: tumbuhan yang
mempunyai organ spesial berupa sulur-sulur yang
dihasilkan secara khusus untuk membantu liana
memanjat pada tumbuhan penopang.
• Epifit yaitu : tumbuhan yang
hidupnya menempel pada
tumbuhan lain sebagai
penopang, tidak berakar pada
tanah, berukuran lebih kecil dari
tumbuhan penopang atau inang.
Kurang lebih terdiri dari 33 family
dari tumbuhan berbunga hidup
berasosiasi dengan tumbuhan
epifit. Spesies epifit umumnya
merupakan anggota family:
Arecaceae, Asplendiceae,
Cactaceae, Orchidaceae dan
Rubiaceae.
lebih dari 19% pohon di hutan
hujan tropis berasosiasi dengan
tumbuhan epifit.
Amensalisme
• Amensalisme merupakan keadaan yang berlawanan dengan
komensalisme. Amensalisme adalah merupakan hubungan antara
dua organisme, yang satu pihak dirugikan dengan pihak lain tidak
berakibat apa-apa (tidak rugi dan tidak untung).Pada kebanyakan
kasus organisme yang dirugikan disebabkan oleh bahan kimia
yang dikenal sebagai allelopathy. Beberapa ganggang yang
termasuk genus Anabaena, Aphanizomenon, dan Gymnodinium
mengeluarkan zat kimia yang bersifat allelopathy dan beracun dan
mematikan ikan dan beberapa unggas lainnya.
• Terdapat pula ganggang dari genus Hydrodiction dan
Scenedesmus telah diketahui senyawa kimia antibiotik yang dapat
mematikan bakteri. Misalkan :Ascomycetes dan Actinomycetes
juga diketahui menghasilkan zat kimia antibiotik.
• Beberapa jenis pohon tertentu menghasilkan toxic (racun)
sehingga beberapa dari herba (rumput) tidak dapat tumbuh atau
mati.
• Spesies inang yang menjadi
tuan rumah bagi spesies
amensialisme mendapat
manfaat . Amensalisme dalam
banyak hal malah punah atau
menyebabkan punah.
Berbagai antibiotik dalam
dunia kedokteran merupakan
contoh amensalisme yang
banyak bermanfaat untuk
penyembuhan penyakit.
MUTUALISME DAN PROTOKOOPERASI
• Mutualisme atau disebut juga simbiosis merupakan interaksi
obligatori (wajib) yang diperlukan oleh kedua belah pihak yang
berinteraksi karena adanya saling memerlukan. Protokooperasi
kadar interaksinya lebih kurang tetapi tidak bersifat obligatori bagi
kedua pihak.
• Interaksi yang disebut mutualisme dan protokooperasi merupakan
simbiosis yang menguntungkan bagi setiap organisme yang
bersangkutan, baik organisme tingkat rendah maupun tingkat
tinggi.
• Asosiasi dari dua organisme yang bersimbiosis itu yang
merupakan sesuatu yang esensial (keharusan), maka asosiasi itu
disebut interaksi mutualisme. Contoh:interaksi antara bakteri
penambat nitrogen dengan spesies tumbuhan anggota family
leguminosae. Atau misalkan lumut (lichenes) berkembang melalui
interaksi mutualisme.
• Sedangkan asosiasi antara dua
atau lebih spesies organisme
yang berakibat keduanya saling
beruntung akan tetapi asosiasi
bukan merupakan keharusan,
maka asosiasi itu disebut
dengan tipe interaksi
protokooperasi. Contoh :
asosiasi antara jamur dengan
semut atau serangga tertentu.
Serangga memperoleh
makanan dari adanya jamur
sedangkan jamur dibantu
serangga dalam penyebaran
sporanya, meskipun asosiasi ini
tidak harus terjadi.
Parasitisme dan Pemangsaan

• Tipe interaksi ini salah satu spesies menjadi pakan lawan spesies
interaksinya. Pemasangan dan parasitisme merupakan interaksi
antara dua atau lebih organisme yang menimbulkan kerugian pada
suatu organisme lain yang selalu beruntung.
• Tipe interaksi pemangsaan (predasi) bahwa predator itu
membunuh untuk dimangsa sehingga secara langsung predator
dapat hidup karena ada hewan yang dimangsa. Kondisi ini terjadi
karena kebutuhan hidupnya diperoleh dengan cara memangsa.
PERSAINGAN (KOMPETISI)
• Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama
maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumberdaya
alam.
• Di dalam mempergunakan sumberdaya alam tiap-tiap organisme
bersaing untuk memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk
hidup dan pertumbuhannya.
• Persaingan yang terjadi seperti keaktifan dalam memperebutkan
kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsur hara, air, sinar
matahari, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau faktor-
faktor ekologi lainnya sebagai sumberdaya yang dibutuhkan dari
setiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.
• Persaingan diantara dua atau lebih spesies organisme terhadap
sumberdaya alam akan menimbulkan efek yang merugikan kedua
pihak, bahkan salah satu dari spesies yang lain dapat tersingkir.
Persaingan Intraspesifik
• Persaingan intraspesifik yaitu : persaingan yang terjadi antara
individu organisme yang berspesies sama.
• Dalam persaingan intraspesifik menerangkan bahwa
pertumbuhan individu-individu organisme berbanding terbalik
dengan kepadatan populasinya.
• Dilain sisi, Total biomasa per-satuan luas perlu diperhitungan
dalam menilai suatu spesies.
Persaingan Inter-spesifik
• Persaingan interspesifik terjadi antara dua atau lebih individu
organisme yang berlainan spesies. Spesies yang berhasil dalam
bersaing bergantung pada kemampuan pertumbuhan dan
reproduksinya.
• Perbedaan waktu perkecambahan biji dan pembentukan anakan
pohon (seedling) juga mempengaruhi efek persaingan. Perbedaan
kisaran toleransi dan syarat-syarat ekologi yang dimiliki suatu
spesies organisme juga akam mempengaruhi kemampuannya
untuk bersaing.
• Persaingan akan berpengaruh pada ukuran populasi, struktur
komunitas, dan keanekaragaman spesies. Secara teori menurut
odum (1993) terdapat peranan yang dimainkan oleh persaingan
terhadap seleksi habitat organisme.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai