H
DENGAN GANGGUAN SISTEN PERSARAFAN “STROKE”
DI RUANG KENANGA RSUD CIAMIS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Alamat : Jl. KH A. Dahlan no 76 Ciamis
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Protestan
Pendidikan :-
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Diagnosa medis : Stoke Hemoragik
Tgl Masuk RS : 23 oktober 2015
Tanggal Pengkajian : 30 oktober 2015
No. RM : 190405
B. Keluhan Utama
C. Riwayat Penyakit
Keluarga pasien mengatakan 8 hari yang lalu tiba tiba pasien tidak bisa bangun
dan tidak bisa berbicara.Kemudian keluarga langsung membawa pasien ke rumah
sakit, 7 hari pasien di rawat di bangsal tetapi tidak ada kemajuan sehingga di
pindah ke ICU.
Menurut keluarga 7 bulan yang lalu pasien pernah dirawat dirumah sakit ketika
dilakukan pembedahan pada kaki kanannya akibat luka yang ditimbulkan oleh
penyakit Diabetes Melitus yang diderita Pasien.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut keluarga pasien, dalam keluarga tidak ada yang menderita stroke, akan
tetapi keponakan pasien menyebutkan bahwa ayah dari pasien menderita DM
semasa hidupnya.
G. Primary Suvey
1. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas berupa cairan, sputum atau benda asing.
2. Breathing
Respiratory rate : 24
SPO2 : 99%
Suara nafas : vesikuler
Irama nafas regular, tidak terdapat batuk, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
menggunakan pernafasan cuping hidung.
3. Circulation
Suhu : 37,1 °C
TD : 201/133 mmHg
MAP : 137
HR : 64 x/menit
Turgor kulit : Buruk
Mata : Tidak cekung
Capilary refill :< 2 detik
Tidak sianosis, anemis, akral hangat, tidak ada muntah
4. Disability
5. Eksposure
Terdapat luka lecet pada paha kanan, tangan kanan dan kiri serta terdapat luka
bekas debridement 7 bulan yang lalu pada kaki kanannya.
6. Fluid
Klien terpasang kateter no. 16 dengan jumlah urine 300 cc berwarna kuning jernih
7. Gastric
H. Pemeriksaan Fisik
8. Jantung
9. Payudara
10. Abdomen
12. Ekstermitas
Inspeksi :
Pada Ekstermitas atas kanan : Terdapat pembengkakan dan terpasang
IVFD
Pada ekstermitas Atas Kiri : Nampak sedikit bengkak
Pada ekstermitas kanan bawah : terdapat luka bekas debridement ulkus DM,
bagian paha terdapat penggelapan warna kulit akibat bedtres yang lama. Terdapat
udema
Pada ekstermitas kiri bawah : terdapat penggelapan warna kulit akibat
bedtres yang lama. Terdapat udema
Klien saat ini di rawat di ruang ICU, klien mengalami penurunan kesadaran dan
tampak lemah.Keluarga berharap klien cepat sembuh dan bisa kembali kerumah.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit, keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1 kali sehari
atau 2 hari sekali. Saat di rumah sakit, klien BAB 1x.Klien terpasang kateter
dengan urine berwarna kuning jernih.
4. Pola Aktivitas
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa tidur pukul 21.00 -
05.00.Klien biasa tidur siang.
Keluarga klien mengatakan klien dapat menerima keadaannya yang sekarang, dan
dapat mengontrol emosinya.
J. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
23 oktober 2015
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
HbsAg - Negatif
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
pH 5,5 4,0-7,8
Leukosit 2+ -
Nitrit - -
Protein 3+ -
Glukosa - -
Keton - -
Urobilinogen - -
Eritrosit 3+ -
Sedimen
- Sel epitel 1 1
- Leukosit 10-15 0-5/LPB
- Eritrosit 15-25 0-2/LPB
- Kristal - -
- Silinder
Hyalin + -
Granula + -
4. Terapi obat
Nama obat Dosis
Ceftriaxon 1x2gr
Aminophilin 2 ampul
drip/500ml
Sanmol 2x1
Brainact 2 x 500 mg
Lapibal 2x1 A
Herbrezzer Drip
Futrolit 20tpm
Ceftriaxone 1x2gr
Aminophilin 2 ampul
drip/500ml
Sanmol 2x1
Brainact 2 x 500 mg
Lapibal 2x1 A
Herbrezzer Drip
Futrolit 20tpm
Ceftriaxone 1x2gr
Aminophilin 2 ampul
drip/500ml
Kalnex 3x500mg
Brainact 2 x 500 mg
Lapibal 2x1 A
Herbrezzer Drip
K. Analisa Data
Analisa data Etiologi Masalah
L. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral b/dgangguan aliran arteri atau vena
2. Kelebihan Volume cairan b.d Gangguan mekanisme regulasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penyakit kronis
(Stroke)
4. Defisit perawatan diri total b/d kelemahan
5. Hambatan mobilitas fisik b/d kaku sendi atau kontraktur
M. Nursing Care Plan
No Diagnosa
NOC NIC
Keperawatan
A=
Masalah belum teratasi
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Monitor status cairan
4. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
P= Lanjutkan intervensi
3. Ketidakefektifan perfusi 1. Memonitor TTV ( perjam, 14.00 – S =-
jaringan cerebral 21.00).
berhubungan dengan 2. Memonitor SPO2, ukuran pupil, , O=
gangguan aliran arteri kesimetrisan dan reaksi. ( perjam, 14.00 –
atau vena · Vital Sign tiap jam terlampir pada catatan
21.00).
perkembangan RM12
3. Mencatat perubahan pasien dalam
· Pupil isokor ukuran 2 : 2 reaksi +/+
merespon stimulus. (jam 20.00)
· Input Asering dan diit 650 ml (16.00)
4. Memonitor status cairan (jam 20.00)
· Output Urine = 300 ml ( jam 20.30)
5. Memantau tingkat kesadaran pasien.
( perjam, 14.00 – 21.00). · O2 3 liter/menit
A=
Masalah belum teratasi
P=
Lanjutkan intervensi :
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Monitor status cairan
4. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
4 Kelebihan volume cairan Monitor balance cairan ( 20.00) S=-
tubuh b.d gangguan Monitor TTV (Perjam (14.00-21.00)
mekanisme regulasi
O=
· Input futrolit dan diit 200 ml ( jam 20.30)
· Urin 100 ml ( jam 20.45)
· Balance cairan + 100
· TTV terlampir
A= Masalah teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi.
1. Bantu pasien dalam melakukan self care.
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Monitor status cairan.
4. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
P=
Lanjutkan Intervensi.
1. Pantau respon kardiovaskuler.
2. Pantau respon oksigen tehadap aktifitas
keperawatan.
3. Pantau kemampuan mobilisasi pasien
P=
Lanjutkan Intervensi
IMPLEMENTASI
A=
Masalah belum teratasi
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Monitor status cairan.
4. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
P= Lanjutkan intervensi
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi.
1. Bantu pasien dalam pemenuhan ADL dan
self care
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan intervensi.
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Monitor status cairan.
4. Pantau perubahan tingkat kesadaran pasien.
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi
1. Pantau respon kardiovaskuler.
2. Pantau respon oksigen tehadap aktifitas
keperawatan.
3. Pantau kemampuan mobilisasi pasien
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi.
1. Bantu pasien dalam pemenuhan ADL dan
self care.
A=
Masalah belum teratasi
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Kaji kekuatan otot
4. Monitor status cairan.
5. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
P=
Lanjutkan Intervensi
1. Pantau respon kardiovaskuler.
2. Pantau respon oksigen tehadap aktifitas
keperawatan.
3. Pantau kemampuan mobilisasi pasien.
4. Ajarkan latihan ROM pasif.
P=
Lanjutkan Intervensi
1. Bantu pasien dalam ADL dan self care.
A=
Masalah Teratasi
P=
Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor intake nutrisi
2. Mengatur posisi semi fowler atau fowler
tinggi selama makan
3. Mempertahankan terapi IV line
IMPLEMENTASI
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Kaji kekuatan otot
4. Monitor status cairan.
5. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi
1. Bantu Pasien dalam ADL dan self
care.
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Kaji kekuatan otot
4. Monitor status cairan.
5. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
6 Kelebihan volume cairan Monitor balance cairan S=- Nurul Hidayah S,Kep
tubuh b.d gangguan ( 20.00) O=
mekanisme regulasi Monitor TTV (Perjam (14.00- · Input futrolit 700 ml (20.30)
21.00)
· Urin 200 ml (20.30)
· Balance cairan +500 (20.30)
· TTV terlampir
A= Masalah teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
P=
Lanjutkan Intervensi
1. Latihan ROM Pasif
2. Mobilisasi/ 4 jam
3. Pertahankan pemberian Oksigen
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran pupil,
kesimetrisan, dan reaksi.
3. Kaji kekuatan otot
4. Monitor status cairan.
5. Pantau perubahan tingkat kesadaran
pasien.
P=
Lanjutkan Intervensi
1. Bantu pasien dalam ADL dan Self
care