A. PENGKAJIAN
No.Rek : 49 68 08
Ruang Perawatan : Laika Waraka
Tanggal masuk RS : 9 Desember 2019
Tanggal pengkajian : 9 Desember 2019
Diagnosa : Gagal Jantung CHF
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 52 Tahun/ 18 Juli 1967
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kel. Unaaha
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status : Menikah
Suku/bangsa : Tolaki/Indonesia
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kel. Unaaha
Agama : islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan klien : Istri
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh sesak napas
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang ke IGD RSUD BAHTERAMAS dengan keluhan
sesak nafas, batuk berdahak sudah ± 1 minggu yang lalu,
kepala pusing, jantung sering berdebar – debar, Nyeri dada
sebelah kiri, nafsu makan menurun. Setelah dilakukan
pengkajian didapatkan data pemeriksaan fisik TD : 140/100
mmHg, N : 150 x/m, RR : 28 x/m, S : 36,5 C. kesadaran
chomposmetis, dengan pengkajian GCS diperoleh E4M6V5,
tampak lemah dan gelisah, keluar keringat banyak,
menggunakan otot bantu pernapasan INF RL 20 Tpm dan
terapi O2 binasal kanul 5 liter.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien sebelumnya sudah pernah dirawat di RS dengan keluhan
yang sama dan pernah masuk ICU RSUD BAHTERAMAS
pada tahun 2018. Klien mengatakan 2 bulan yang lalu klien
mempunyai riwayat bengkak pada ke 2 kakinya. Klien selalu
rutin memeriksakan penyakitnya ke Poli atau ke puskesmas
apabila penyakitnya kambuh. Klien juga mempunyai riwayat
asam urat dan tidak merokok setelah sakit- sakitan.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit yang sama seperti Tn.S dan tidak
mempunyai penyakit keturunan ataupun menular.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : klien tampak lemah dan gelisah, kesadaran
chomposmetis dengan GCS E4M6V5
b. Tanda-tanda Vital : TD : 140/100 mmHg, N : 150 x/m, RR : 28
x/m, S : 36,5 C
c. Kulit: Warna kulit pucat, konjungtiva tidak anemis, punggung
kuku pucat, CRT kembali dalam 2 detik, cubitan perut kembali
normal dalam 2 detik, telapak tangan dan kaki dingin, kulit
teraba dingin.
d. Kepala: menshochepal, tidak ada lesi atau odema , rambut
cukup bersih dan beruban
e. Mata: konjungtiva anemis, ikhterik, bentuk simetris
f. Hidung: bentuk simetris, tidak ada pholip, tidak ada cuping
hidung
g. Telinga: bentuk sejajar, tidak ada serumen
h. Mulut: mulut tampak kotor, tidak ada caries gigi dan , bibir
tidak tampak sianosis
i. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan JVP
j. Dada: bentuk simetris, tidak ada oedema dan lesi
k. Paru-paru
I : tidak ada lesi, menggunakan otot bantu pernapasan.
Pe : terdengar suara sonor
Pa : tidak ada oedema paru dan terdengar vocal vomitus
Au: terdengar suara nafas tambahan yaitu ronkhi RR : 28 x/m
l. Jantung
I : ictus cordis pada intercosta ke 2-4
Au: terdengar S1 dan S2 ireguler
Pe : bunyi redup
Pa : ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran jantung
m. Abdomen
I : tidak ada lesi, tidak ada oedema dan datar
Au: bising usus 16 x/m
Pe : terdengar bunyi timpani
Pa : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa dan tidak ada
pembesaran hepar
n. Ektremitas
Atas : tangan kanan terpasang IF RL 20 TPM
Bawah : terpasang DC no 16
o. Genetalia : tidak ada lesi dan berjenis kelamin laki-laki
4. Pola Fungsional
1. Pola Oksigenasi
Sebelum Sakit : Pasien bernafas dengan normal RR : 22x/mnt, tanpa
alat bantu pernafasan serta tidak sesak nafas.
Saat di kaji : Pasien RR : 28 x/mnt, menggunakan alat bantu
pernafasan dengan menggunakan binasal kanul 5 liter.
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
komposisi nasi, sayur dan lauk pauk. Pasien minum 6-7 gelas perhari
jenis air putih, kadang the, kopi atau pun susu
Saat dikaji : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu
yang diberikan dari RSUD tetapi klien hanya menghabiskan ¼ porsi
dari RSUD dan minum 3- 4 gelas perhari jenis air putih,
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan
konsistensi berbentuk lunak berwarna kuning. BAK ± 4-5 perhari
berwarna kuning jernih
Saat dikaji: Pasien belum BAB sejak 2 hari yang lalu.,terpasang DC
dengan volume urin 30 cc/jam.berwarna kuning dan bau khas
amoniak.
4. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivas secara
mandiri tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji: Pasien hanya bisa tiduran di tempat tidur dan terbaring
lemah.
5. Pola istirahat
Sebelum sakit: pasien mengatakan biasa tidur malam ± 6 – 7 jam
tanpa ada keluhan di malam hari dan istirahat tidur siang ± 1-2 jam
tetapi kadang-kadang.
6. Personal hygine
Sebelum sakit: pasien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi dan
keramas.
Saat dikaji : pasien belum pernah diseka oleh keluarganya.
7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Saat dikaji : Pasien tidak nyaman saat di RS dan tampak gelisah dan
khawatir terhadap kesehatanya.
Sebelum sakit : pasien menggunakan jaket dan selimut jika dingin dan
pasien memakai pakaian yang agak tipis dan yang menyerap keringat
jika merasa panas.
Saat dikaji: pasien tidak mengenakan baju karena merasa panas dan
berkeringat , hanya menggunakan selimut.
9. Kebutuhan berpakaian
Saat dikaji: pasien selama di RSUD tidak pernah memakai baju hanya
menggunakan selimut
10. Kebutuhan berkomunikasi
Saat dikaji: pasien tidak dapat bekerja dan tidak dapat melakukan
kegiatan
Hitung jenis :
b) Pemeriksaan EKG
Hasil EKG didapatkan Irama Ireguler, HR 150x/m, atrial
fibrillation with rapid ventricular response left axis deviation septal
infarct, age undetermined
abnormal ECG
c) Therapy
INF RL 20 TPM
Osigenasi : 2-5 L
Injeksi ranitidine 1 A/12 jam
Injeksi cefotaxim 1 vial/12 jam
Injeksi aminophilin 1 A drip
Injeksi Furosemide 1 A/24 jam
Intra vena : ISDN 2 x ½ mg,
captopril 2 x 25 mg
salbutamol
6. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
.
1. DS : klien mengeluh sesak hipertensi, penyakit arteri koroner, Ketidakefektifan
nafas dan batuk berdahak aritmia akut, infeksi emboli paru,dll pola napas
sudah ± 1 minggu yang lalu
kontraksi miokard menurun
DO :
- Ada sekret pengosongan ventrikel kiri
menurun
- Klien tampak sesak nafas
dan batuk berdahak tekanan ventrikel kiri meningkat
DO :
Penurunan kontraksi miokard
Kepala pusing
jantung sering berdebar- Penurunan curah jantung
debar
tampak gelisah dan lemah
gambaran EKG : Hasil
EKG pada pasien ini
didapatkan Irama Ireguler,
HR 150x/m, atrial
fibrillation with rapid
ventricular response left
axis deviation septal infarct,
age undetermined
TTV : TD :140/100 mmHg,
N : 150 x/m, RR : 28 x/m, S
:36,5 C
3. DS : Klien mengeluh nyeri hipertensi, penyakit arteri koroner, Nyeri
dada sebelah kiri menjalar aritmia akut, infeksi emboli paru,dll
ke belakang punggung
kontraksi miokard menurun
P : Nyeri dirasakan tiba-tiba
muncul saat batuk Penurunan aliran darah ke organ
Q : Nyeri dirasakan seperti
disayat-sayat Penurunan suplai o2 ke seluruh
R :: nyeri pada dada kiri tubuh
menjalar kebelakang
punggung Penurunan metabolisme
T : nyeri timbul secara tiba-
tiba Penurunan asam laktat pada
S : Skala nyeri 5 miokardium
DO :
- klien tampak menahan nyeri
nyeri
- tampak gelisah dan lemah
Keterangan : perlu
3. Sedang mengoptimalkan
4. Adekuat keseimbangan
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
3. Nyeri b. d agen cedera Setelah dilakukan tindakan 1) Lakukan pengkajian nyeri
biologis keperawatan selama 2 x 24 jam secara komprehensif termasuk
diharapkan nyeri teratasi dengan lokasi,karakteristik ,
criteria hasil: durasi ,frekuensi, kualitas dan
Pain level factor presipitasi
Criteria awal Tujuan 2) Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
Melaporkan 2 4
3) Evaluasi pengalaman nyeri
adanya nyeri
masa lampau
Frekuensi 2 4 4) Lakukakan penanganan nyeri
nyeri dengan nafas dalam
5) Berikan analgetik untuk
Panjangnya 3 4
mengurangi nyeri
episode nyeri
Ekspresi nyeri 2 4
pada wajah
Keterangan :
1. Tidak adekuat
2. Sedikit adekuat\
3. Sedang
4. Adekuat
5. Sangat adekuat
8. IMPLEMENTASI
S:-
O :-
S:
O : irama jantung ireguler
dan Hasil EKG didapatkan
Irama Ireguler, HR
150x/m, atrial fibrillation
with rapid ventricular
response left axis deviation
septal infarct, age
undetermined
3. Jumat, Nyeri b. d agen 1) Melakukan pengkajian nyeri S : pasien mengatakan
8/11/2019 cedera biologis secara komprehensif termasuk nyeri dada ketika batuk dan
Jam 22.50 Wita lokasi,karakteristik , menahan batuk
Jam 22.55 durasi ,frekuensi, kualitas dan O : tampak memegangi
factor presipitasi bagian dadanya
Jam 23 05 2) Mengobservasi reaksi nonverbal - P : Nyeri dirasakan
dari ketidaknyamanan tiba-tiba muncul saat
Jam 23.10 3) Mengevaluasi pengalaman nyeri batuk dan menahan
masa lampau batuk
Jam 23.15 4) Melakukakan penanganan nyeri - Q : Nyeri dirasakan
dengan nafas dalam seperti disayat-sayat
Jam 23.20 5) Memberikan analgetik untuk - R :: nyeri pada dada
mengurangi nyeri
kiri menjalar
kebelakang punggung
- T : nyeri timbul secara
tiba-tiba
- S : Skala nyeri 5
S:-
O : pasien tampak gelisah
S:-
O : pasien melakukan nafas
dalam ketika nyeri datang
S :-
O : terpasang INF RL 20
tpm dan DC no 16
S:-
O : menggunakan terapi
O2 dengan binasal kanul 5
liter/menit
9. EVALUASI