Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN

Tentang

“PENILAIAN OTENTIK ARAH KURIKULUM 2013”

Disusun Oleh

Kelompok I:

Febry astuti
Nim :17060020140

Muhammad ferry
Nim :15060020140

Yesi gusmayeni
Nim :1706002014009

Dosen Pembimbing:

Ridania eka wati M,Pd.

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

DAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, karena berkat rahmat
dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penilaian otentik arah kurikulum 2013”.Penulis juga berterima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Evaluasi pembelajaran yaitu ibu ridania eka wati,
M,Pd yang masih memberikan kepercayaan, dan penghargaan yang begitu besar
kepada penulis.

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah evaluasi pembelajaran


yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa. Dalam penulisan makalah ini, penulisan
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan, serta dorongan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah ikut berpatisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.Sebelumnya penulis
mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Penulismengharapakan kritik dan saran yang dapat membangun Demikiankah ma
kalah penulis buat, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua.

Pasaman Barat,24 juni 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam pendidikan, kurikulum merupakan salah satu aspek yang sangat
penting. Kurikulum senantiasa berkembang sejalan dengan perubahan dan
perkembangan zaman sehingga kurikulum memiliki sifat fleksibel. Hal ini
dimaksudkan bahwa kurikulum bisa dikembangkan sesuai porsi dan kebutuhan di
dalam pendidikan. Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam
pengembangan kurikulum diantaranya adalah cara berpikir masyarakat, sistem
nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses pengembangan
kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan
nasional. Pengembangan dari kurikulum mencakup pada rancangan desain,
implementasi, dan evaluasi.
Pengertian kurikulum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir
19 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik agar
menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah, kemudian menjadikan peserta didik sebagai warga
negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis,bertanggungjawab serta mampu berkontribusi pada kehi
dupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
B.RUMUSAN MASALAH
1. jelaskan Pengertian penilaian otentik.?
2.jelaskan karakteristik,tujuan dan prinsip penilaian otentik.?
3.karakteristik penilaian menurut kurikulum.?
4.pelaksanaan peniaian otentik.?
C.TUJUAN
1.mengetahui pengertian penilaian otentik
2.mengetahui karakteristik,tujuan dan prinsip penilaian otentik
3.mengetahui karakteristik penilaian menurut kurikulum
4.mengetahui pelaksanaan penilaian otentik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian penilaian otentik
Pembelajaran dengan Kurikulum 2013 mengamanatkan kegiatan
pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Kurikulum 2013 pada dasarnya
menekankan pada pembelajaran siswa aktif penilaian autentik. penilaian autentik
(Authentic Assessment) menurut BPSDM Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjamin Mutu Pendidikan (2014:87) adalah penilaian hasil belajar peserta didik
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah di tetapkan.
Menurut American Library Association, Penilaian autentik didefinikasikan
sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi dan sikap-sikap peserta
didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran.
Ketentuan mengenai sistem penilaian kurikulum 2013 diatur dalam Peraturan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, yaitu :

1.Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan


informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.

2.Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.

3.Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai instrumen


penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok,
dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
B.Tujuan penilaian autentik:

a.Menjadikan siswa pembelajaran yang berhasil menguasai pengetahuan.

b.Melatih keterampilan siswa menggunakan pengetahuannya dalam konteks


kehidupannya.

c.Memberi kesempatan siswa menyelesaikan masalah nyata.


Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara
terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu
yang berbeda. Dalam penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran
adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaiain autentik harus
mencerminkan dunia nyata.

C. Prinsip penilaian otentik


Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan
penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1. Sahih maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang


mencerminkan kemampuan yang ingin diukur;
2. Objektif, penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas
dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru);
3. Adil, suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa
hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta memiliki
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender;
4. Terpadu, penilaian dikatakan memenuhi prinsip ini apabila guru yang
merupakan salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran;
5. Transparan, di mana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, mencakup segala aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. Dengan
demikian akan dapat memantau perkembangan kemampuan siswa;
7. Sistematis, Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan
dilakukan secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;
8. Akuntabel, penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya;
9. Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan
siswa.

D.Karakteristik penilaian otentik

Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:

a.Belajar Tuntas Ketuntasan


belajarmerupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan pelajaran yang
harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu. Ketuntasan aspek
sikap (KI-1 dan KI-2) ditunjukkan dengan perilaku baik peserta didik. Jika
perilaku peserta didik belum menunjukkan kriteria baik maka dilakukanpemberian
umpan balik dan pembinaan sikap secara langsung dan terus-menerus sehingga
peserta didik menunjukkan perilaku baik.

Ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4)


ditentukan oleh satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan peserta didik
tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum
kompetensi tersebut tuntas.Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik
untuk mengetahui kompetensi yang sudah atau belum dikuasai peserta didik.
Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik
sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.
b.Otentik

Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara


holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan
sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia
sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk
dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui
oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan
oleh peserta didik.

c.Berkesinambungan

Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang


dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran
berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai bentuk
penilaian.

d.Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi


Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau
dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan, seperti tes tertulis,
tes lisan, penugasan, penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek,
portofolio, dan pengamatan atau observasi.

e.Berdasarkan acuan kriteria


Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan kriteria.
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap ketuntasan yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan ditetapkan
oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan
karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan.
E.Pelaksanaan penilaian otentik

Muler mengemukakan sejumlah langkah yang di lakukan dalam


pelaksanaan penilaian otentik ,yaitu :

a.identifikasi dan penentuan standar

standar adalah pernyataan dari apa yang psesrta didik harus tau dan
mampu lakukan. Standar lebih di kenal dengan istilah kompetensi di
Indonesia.kompetensi merupakan tujuan yang ingin di capai dalam proses
pembelajaran . standar yang harus di identifikasi sebelum melakukan penilaian
adalah menentukan standar kompetensi,kompetensi dasar,dan indicator yang
menjadi dasar,acuan,dan tujuan dalam proses penilaian.

b.penentuan tugas otentik.

Setelah menentukan standar,langkah kedua adalah menentukan tugas


otentik,bahasa standar yang telah di kemukakan dengan baik sudah meenunjukkan
tugas yang harus di lakukan peserta didik.pemilihan tugas otentik harus di
sesuaikan dengan kompetensi mana yang akan di ukur dan juga di sesuiakan
dengan keadaan di dunia nyata.

c.Pembuatan kriteria tugas otentik.

Kriteria dalam penilaian otentikdi gunakan untuk mengevaluasi seberapa baik


peserta didikmenyelesaikan tugas dan seberapa baik mereka telah memenuhi
standar

d.pembuatan rublik

rublik di gunakan sebagai patokan untuk menentukan tingkat pencapaian peserta


didik.ruplik biasanya di buat dengan berisi kriteria penting dan tingkat capaian
kriteria yang bertujuan untuk mengukur kinerja peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah penyusun memaparkan pembahasan pada Bab II, maka penyusun


menyimpulkan bahwa:

1. Penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para


siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang
sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan
pengetahuan.
2. Tujuan penilaian autentik:

a.Menjadikan siswa pembelajaran yang berhasil menguasai


pengetahuan.

b.Melatih keterampilan siswa menggunakan pengetahuannya dalam


konteks kehidupannya.ngetahuan esensial yang bermakna.

3. Prinsip penilaian otentik

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat


melaksanakan penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut:

-Sahih maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang


mencerminkan kemampuan yang ingin diukur;

-Objektif, penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang


jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru);

B. Saran

Saran penyusun dalam makalah ini yaitu agar sekiranya dosen pembimbing
menerima dan bersedia memberikan bimbingan kepada penyusun jika dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan-kesalahan.
Daftar rujukan

Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses Dan
Produk Dalam Pembelajaran Yang Berbasis Kompetensi. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha

Ibrahim, Muslimin. 2005. Asesmen Berkelanjutan: Konsep dasar, Tahapan


Pengembangan dan Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota IKAPI

Muijs, Daniel & David Reynolds. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai