Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KABAENA BARAT
Jl. Poros Sikeli-Dongkala Telp….. Kode pos 93781
Email:Pkmkkabar76
@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KABAENA BARAT
KABUPATEN BOMBANA
NOMOR: 445/030/SK/PKM-KABAR/I/2023

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA UPTD PUSKESMAS KABAENA
BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa penetapan indikator mutu dan kinerja puskesmas


digunakan sebagai kegiatan pengendalian atau pedoman
evaluasi kegiatan program dan pelayanan yang dilaksanakan di
UPTD Puskesmas Kabaena Barat ;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu secara
berkesinambungan, apabila dalam penilaian kinerja
puskesmas terjadi hasil yang tidak sesuai target maka harus
c. ditindaklanjuti dengan koreksi; bahwa sehubungan dengan yang
dimaksud pada huruf a dan b diatas, diperlukan Keputusan
Kepala Puskesmas tentang Penetapan Indikator Mutu dan
Kinerja Puskesmas.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perseorangan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012
Tentang Rahasia Kedokteran
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014
Tentang Penanggulangan Penyakit
Menular;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015
Tentang Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2016
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Mata Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 34 Tahun 2015 Ttg Penanggulangan Kanker
Payudara Dan Kanker Leher Rahim;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
SPM Bidang Kesehatan;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
SPM Bidang Kesehatan;
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2020
Tentang Penanggulangan Gangguan Penglihatan Dan
Gangguan Pendengaran;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan;
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa
Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, Dan
Pelayanan Kesehatan Seksual
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021
Tentang Penerapan SPM
28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2023
Tentang Rekam Medis
29. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2023
Tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan Dokter Gigi, Klinik Pusat
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium
Kesehatan, Dan Unit Transfusi Darah
30. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2023
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik, Labkes, Utd, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi
31. Keputusan Menteri Kesehatan Noomor HK.01.07 /
MENKES/165/2023 ttg Standar Akreditasi Puskesmas
32. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/D/4871/2023 ttg Instrumen Survei Akreditasi
Puskesmas

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KABAENA BARAT


TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS.
KESATU : Indikator Mutu dan kinerja menjadi tolok ukur pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Kabaena Barat
. Monitoring dan evaluasi pada program dan pelayanan
KEDUA puskesmas
: dilakukan setiap satu bulan sekali untuk memperoleh informasi
tentang faktor penyebab dan upaya mengatasi
Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
KETIGA : akan
dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Baliara
Pada tanggal : 03 Januari 2023
KEPAL A UPTD PUSKESMAS KABAEANA ARAT
B
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KABAENA BARAT
NOMOR : NOMOR: 445/030/SK/PKM-KABAR/I/2023
TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA UPTD PUSKESMAS
KABAENA BARAT

A. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN


No Indikator Target
2023
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1.Tatanan Sehat

1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS 59%


2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi 69%
IV)
3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 100%
4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 64%
5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/7-8 indikator PHBS Tempat- 49%
Tempat Kerja (klasifikasi IV)
6.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok 29%
Pesantren (Klasifikasi IV)
2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga 100%
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan 100%
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan 100%
4. Kegiatan intervensi pada TTU 100%
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja 100%
6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren 100%
2.1.1.3.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI (Purnama Mandiri) 72%
2.Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri 97%
2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)
1. Penyuluhan Napza 24%
2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif
1.Desa Siaga Aktif 97%
2.Desa Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri) 13%
3.Pembinaan Desa Siaga Aktif 100%
2.1.1.6. Promosi Kesehatan
1.Promosi kesehatan untuk program prioritas di dalam gedung 100%
Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat )
2.Promosi kesehatan untuk program prioritas melalui 100%
pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar
gedung Puskesmas)
2.1.1.7 Program Pengembangan
1. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren 95%
2..Poskestren Aktif 29%
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos UKK 95%
4. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM 95%
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 15%
2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan 84%
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 85%
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman
1.Pembinaan Tempat Penge-lolaan Makanan (TPM) 55%
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan 40%
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
1..Pembinaan sanitasi perumahan 30%
2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 73%
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
1.Pembinaan sarana TTU 87.5%
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan 63%
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)
1.Konseling Sanitasi 10%
2. Inspeksi Sanitasi PBL 40%
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 40%
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) =
Pemberdayaan Masyarakat
1.Rumah Tangga memiliki Akses thd jamban sehat 85%
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF 60%
3.Jamban Sehat 65%
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 75%
2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana
2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 100%
2.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 100%
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 100%
4.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan 100%
5.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 97%
6.Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 80%
2.1.3.2. Kesehatan Bayi
1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1) 100%
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lengkap) 100%
3.Penanganan komplikasi neonatus 80%
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 97%
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) 85%
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) 100%
3.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) 81%
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan 100%
pemeriksaan penjaringan kesehatan
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang 100%
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan 92.50%
pemeriksaan penjaringan kesehatan
4.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas I 100%
setingkat SD/MI/SDLB
5.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas VII 100%
setingkat SMP/MTs/SMPLB
6.Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan 100%
skrining kesehatan sesuai standar
7. Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa 92.50%
penjaringan kesehatan
8.. Pelayanan kesehatan remaja 68%
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 70%
2. Peserta KB baru 10%
3. Akseptor KB Drop Out <3.5 %
4. Peserta KB mengalami komplikasi < 3.5 %
5. Peserta KB mengalami efek samping <
12.50%
6. PUS dengan 4 T ber KB 80%
7. KB pasca persalinan 60%
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV 95%
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 85%
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 85%
bulan 2 (dua) kali setahun
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 95%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 25%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi
1.Pemberian PMT-P pada balita kurus 85%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 80%
3..Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar 100%
tatalaksana gizi buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1.Penimbangan balita D/S 80%
2.Balita naik berat badannya (N/D) 60%
3.Balita Bawah Garis Merah (BGM) < 1.8%
4.Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 90%
5.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) < 19.7%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 47
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 47
8 Balita pendek (Stunting) < 25.2
2.1 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
.5
2.1.5.1. Diare
1.Pelayanan Diare Balita 100%
2. Penggunaan oralit pada balita diare 100%
3. Penggunaan Zinc pada balita diare 100%
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) 100%
2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Pemuan penderita Pneumonia balita 85%
2.1.5.3.Kusta
1. Kusta (Angka Penemuan Kasus Baru Kusta) <5 per
100.000
Pdk

2. Kusta (Jumlah Kasus baru Kusta yang Menyelesaikan Pengobatan lebih


Dengan Tepat Waktu)
dari
95%
3. Kusta (Proporsi Kasus Kusta Baru Tanpa Cacat) 0%

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru


1. Cakupan penemuan kasus Tuberkulosius 75 %
2. Jumlah kasus tuberculosis yg di temukan dan di obati 100%
3. Angka keberhasilan pengobatan kasus Tb 100%

2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS


1.Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah 100%
dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV 100%
2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih
dari
95%
2. Penderita DBD ditangani 100%
3.PE kasus DBD 100%
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD 100%
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT) 100%
3.Penderita positif Malaria yang di follow up 100%
2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100%
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi 100%
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi
1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 95%
2. UCI desa 95%
3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) 80%
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 98%
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD 98%
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 98%
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 85%
8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 85%
9. Pemantauan suhu lemari es vaksin 100%
10..Ketersediaan catatan stok vaksin 100%
11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 90%
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)
1. Laporan STP yang tepat waktu >80%
2.Kelengkapan laporan STP > 90%
3.Laporan C1 tepat waktu >80%
4.Kelengkapan laporan C1 > 90%
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu >80%
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan) > 90%
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah 100%
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam 100%
waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 30%
2.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR 30%
3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun 30%
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
2.2. UKM PENGEMBANGAN
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)
1.Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 80%
2.Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang 70%
mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home care)
3. Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah pembinaan 50%
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa
1.Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program 25%
kesehatan jiwa
2.Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat 100%
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
3.Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / 15%
Specialis
4.Kunjungan rumah pasien jiwa 30%
5.Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ) ringan atau 100%
Ganguan Mental Emosional (GME) mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
2.2.3.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
1.PAUD/TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan gigi dan mulut 50%
2.Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut 30%
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional
1.Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki STPT 10%
2.Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki STPT 10%
3.Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk 10%
4.Panti Sehat berkelompok yang berijin 10%
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional 10%
berkelompokyang berijin
6.Pembinaan ke Penyehat Tradisional 35%
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga
1.Kelompok /klub olahraga yang dibina 30%
2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 70%
3.Pengukuran Kebugaran jasmani pada anak sekolah 25%
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera
2.2.6.1.Mata
1.Penemuan dan penanganan Kasus refraksi. 60%
2.Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas 50%
3.Penemuan kasus katarak pada usia diatas 45 tahun 30%
4.Pelayanan rujukan mata 25%
2.2.6.2.Telinga
1.Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas 12%
melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
2.Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas 40%
3.Penemuan Kasus Serumen prop 60%

2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia


Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas 100%
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja
1.Pekerja formal yang mendapat konseling 30%
2.Pekerja informal yang mendapat konseling 30%
3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok 30%
kesehatan kerja
2.2.9. Kesehatan Matra
1.Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum 75%
operasional terdata.
2.Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat] 100%
2.3.Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap
1. Angka Kontak 150
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik < 5%
3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB) 50%
4. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan 100%
kesehatan sesuai standar
5. Setiap penderita diabetes mellitus mendapatkan pelayanan 100%
kesehatan sesuai standar
6.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat jalan 100%
7.Pelayanan Persalinan normal satu hari (one day care) 100%
8. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang dicabut >1 100%
9.Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi 100%
10.Pelayanan konseling gizi 5%
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat
1.Standar jumlah dan kualitas tenaga di Unit Gawat Darurat 100%
2. Standar fasilitas, peralatan, sarana, prasarana dan obat 80%
emergensi di UGD
3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam 100%
setelah selesai pelayanan
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian
1.Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 90%
2 . Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 obat indikator 85%
3. Penggunaan obat rasional 68%
2.3.4.Pelayanan laboratorium
1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 60%
2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium 100%
3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI) 100%
4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 100%
5. Pengambilan sputum BTA 20%

2.3.5.Pelayanan Rawat Inap


1.Bed Occupation Rate(BOR) 10% -
40%
2.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap dalam 24 jam 100%

B. INDIKATOR KINERJA ADMINISTRASI/MANAJEMEN


2.4. Administrasi dan Manajemen TARGE
T
2.4.1.Manajemen Umum
1.Rencana 5 (lima) tahunan 10
2. RUK Tahun (n+1) 10
3.RPK/POA bulanan/tahunan 10
4.Lokakarya Mini bulanan (lokmin bulanan) 10
5.Lokakarya Mini tribulanan (lokmin tribulanan) 10
6.Pembinaan wilayah dan jaringan Puskesmas 10
7. Survei Keluarga Sehat (12 Indikator Keluarga Sehat) 10
2.4.2. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
1.Survei Mawas Diri (SMD) 10
2. Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan 10
Individu, Keluarga dan Kelompok
2.4.3.Manajemen Peralatan
1.Data peralatan, analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi 10

2. Rencana Perbaikan, kalibrasi dan pemeliharaan alat 10


3. Jadwal pemeliharaan , perbaikan dan kalibrasi alat 10
dan pelaksanaannya
2.4.4. Manajemen Sarana Prasarana
Data sarana prasarana,analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut 10
dan evaluasi
2.4.5. Manajemen Keuangan
1.Data realisasi keuangan
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Keuangan ( V)
2.4.6.Manajemen Sumber Daya Manusia
1.SK, uraian tugas pokok (tanggung jawab & wewenang) serta 10
uraian tugas integrasi seluruh pegawai Puskesmas
2.SOP manajemen sumber daya manusia 10
3. Penilaian kinerja pegawai 10
4. Data kepegawaian, analisa pemenuhan standar jumlah dan 10
kompetensi SDM di Puskesmas , rencana tindak lanjut dan tindak lanjut
serta evaluasi nya
2.4.7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat,
vaksin, reagen dan bahan habis pakai)
1.SDM kefarmasian 10
2.Ruang Farmasi 10
3.Peralatan ruang farmasi 10
4.Gudang Obat 10
5.Sarana gudang obat 10
6.Perencanaan 10
7.Permintaan/pengadaan 10
8.Penerimaan 10
9.Penyimpanan 10
10.Pendistribusian 10
11.Pengendalian 10
12.Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan 10
13.Pemantauan dan Evaluasi 10
Pelayanan Farmasi Klinik
14.Pengkajian resep 10
15. Peracikan dan Pengemasan 10
16.Penyerahan dan Pemberian Informasi Obat 10
17.Pelayanan informasi obat (PIO) 10
18.Konseling 10
19.Visite pasien di puskesmas rawat inap 10
20.Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat 10
21.Pemantauan terapi obat (PTO) 10
22.Evaluasi penggunaan obat (EPO) 10
Administrasi obat
23.Pengelolaan resep 10
24.Kartu stok 10
25.LPLPO 10
26.Narkotika dan Psikotropika 10
27.Pelabelan obat high alert 10
2.4.8. Manajemen Data dan Informasi
1. Data dan informasi lengkap dengan analisa, rencana tindak 10
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta dilaporkan ke kab/kota
2. Validasi data 10
3.Penyajian/ updating data dan informasi 10
Jumlah nilai manajemen data dan informasi (VIII)
2.4.9.Manajemen Program UKM esensial
1. KA kegiatan masing-masing UKM 10
2. Pencatatan pelaporan kegiatan 10
3. Data program, analisa pelaksanaan program UKMesensialn, 10
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
2.4.10.Manajemen Program UKM Pengembangan
1. KA kegiatan masing-masing UKM pengembangan 10
2.Pencatatan pelaporan kegiatan 10
3.Data program, analisa pelaksanaan program UKM 10
pengembangan, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
2.4.11. Manajemen Program UKP
1. SOP pelayanan 10
2. Daftar rujukan UKP dan MOU 10
3. Pencatatan dan Pelaporan program UKP 10
4. Data UKP, analisa pelaksanaan UKP, rencana tindak lanjut, 10
tindak lanjut dan evaluasi
2.4.12. Manajemen Mutu
1.SK Tim mutu admin, UKM dan UKP , SK Tim PPI, SK Tim Keselamatan 10
Pasien, uraian tugas serta evaluasi uraian tugas
2.Rencana program mutu dan keselamatan pasien serta pelaksanaan 10
dan evaluasinya
3.Pengelolaan risiko di Puskesmas 10
4.Pengelolaan Pengaduan Pelanggan 10
5.Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei Kepuasan Pasien 10
6.Audit internal UKM, UKP, manajemen dan mutu 10
7.Rapat Tinjauan Manajemen 10

C. INDIKATOR SASARAN MUTU


2.5. MUTU
2.5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 100%
1
2.5. Survei Kepuasan Pasien > 80 %
2
2.5. Standar jumlah dan kualitas tenaga di Puskesmas 80%
3
2.5. Standar ruang pelayanan Puskesmas 80%
4
2.5. Standar peralatan Kesehatan di Puskesmas 80%
5

D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN


2.5.6 Sasaran keselamatan pasien
1. Identifikasi Pasien dengan benar
Kepatuhan petugas kefarmasian melakukan identifikasi pasien 81%
pada saat memberikan obat di ruang farmasi
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan
Kepatuhan pelaksanaan SBAR dan TBK di Unit Gawat Darurat 90%
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai
Penyimpanan dan pelabelan obat LASA dan high alert di ruang 90%
farmasi dan gudang obat
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang
benar, pembedahan pada pasien yang benar
Kepatuhan terhadap prosedur Bedah minor (compliance rate) di 90%
UGD/Tindakan/ Persalinan dan Poli Gigi
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene 90%
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap 90%
dan rawat jalan

E. INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


2.5.7 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
1.Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100%
2. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi 100%
3. Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum menyuntik 100%
4. KIE etika batuk 100%
5. Pembuangan jarum suntik memenuhi standar 100%

Ditetapkan di Baliara
Pada tanggal : 03 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS KABAEANA BARAT

DAENG MASIAR

Anda mungkin juga menyukai