Anda di halaman 1dari 28

ECO-PESANTREN

Rapat Persiapan Penilaian - DLH Jatim Tahun 2023

Idham Maarif, S. Kom, MM


Penyuluh LH Ahli Madya, 19 Okt 23
Latar Belakang
01 Islam dan LH, PIjakan Hukum

Pokok
Bahasan 02 Pengertian, Histori , Tujuan Eco Pesantren

Indikator Eco-Pesantren
03 Kebijakan dan Kurikulum, Fiqih LH, Kegiatan Ramah LH,
Peningkatan Kapasitas

Capaian Kegiatan
04 Indikator Kegiatan yanmg harus dilakukan dalam eco Pesantren
Latar Belakang
Islam dan LH, Pijakan Hukum
Islam dan Lingkungan Hidup

RABBUL’ALAMIN
Allah SWT itu adalah Tuhan semesta alam

RAHMATAN LIL’ALAMIN.

manusia diberikan sebagai amanat untuk


mewujudkan segala perilakunya dalam rangka
kasih sayang terhadap seluruh alam.

Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya. Berdoalah kepada-Nya dengan
rasa takut (tidak akan diterima) dan penuh harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya, rahmat Allah sungguh dekat dengan
orang-orang yang berbuat baik..” (QS. al-A’raf/7: 56)
✓ "KARAMAH" , secara fungsional ia tidak bisa berkembang secara alami, melainkan harus melalui
proses,

✓ FITRAH, SUCI DAN BERSIH. Ketika masih di alam arwah, ia telah berikrar mengakui ketuhanan Allah.
Perubahan → orang tuanya mendidik dan mengarahkan (Pendidikan).

✓ Pendidikan pada dasarnya adalah proses pembentukan watak, sikap dan perilaku Islami yang meliputi
IMAN (AQIDAH), ISLAM (SYARI'AT) DAN IHSAN (AKHLAQ, ETIKA DAN TASAWUF).

✓ KHALIFAH ALLAH yang akram (mulia) yang berarti lebih bertakwa kepada Allah dan yang shalih dalam
arti mampu mengelola, mengembangkan dan melestarikan alam.

✓ FUNGSI KHALIFAH ADALAH

➢ pertama, ibadatullah baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, di mana di dalam
komunitas berbangsa, mereka juga dituntut oleh ajaran Islam untuk memberikan manfaat kepada
orang lain dalam kerangka ibadah sosial.
➢ Fungsi kedua ‘imaratul ardli, yakni membangun bumi ini dengan berbagai upaya untuk menunjang
kebutuhan hidup sebagai sarana melakukan ibadah dalam rangka mencapai tujuan hidupnya, yakni
sa'adatud darain (Kenikmatan dunia akherat).
Pijakan Hukum
Pasal 28H, ayat 1 UUD 1945
“Masyarakat Berhak Untuk
Mendapatkan LH yg Baik dan Sehat “ UU 18 tahun 2019 Tentang Pesantren

Pasal 11, ayat (2) Pondok atau asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memperhatikan aspek daya tampung, kenyamanan, kebersihan, kesehatan,
dan keamanan.

Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2022 tentang


UU 32/2009 : PPLH Pasal 70 Ayat 1 : Fasilitas Pengembangan Pesantren

“Masyarakat memiliki hak dan kesempatan


yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan Pasal 11 ayat (1) Dalam rangka membangun lingkungan Pesantren yang
bersih, sehat, dan asri, Pemerintah Provinsi dan Pesantren melakukan
aktif dalam perlindungan dan pengelolaan pelestarian lingkungan
lingkungan hidup”.
FASILITASI PELESTARIAN LINGKUNGAN, berbentuk (Pasal 11, (4) :

Sampah dan SANITASI Kader PLP


Pengelolalan sampah, pembentukan unit
air bersih, sanitasi, pelestarian lingkungan
tempat memasak, Pesantren.
Gedung
PENGHIJAUAN tempat mandi, mencuci,
Masjid dan dan toilet secara baik
Membangun dan
DIKLAT Asrama, tempat dan sehat;
Menjaga LH
Belajar dan LH
Pembangunan Pesantren yang
yg bersih dan
kesadaran dan Asri,Bersih dan
sehat
perilaku ramah Sehat
lingkungan;

SAMPAH DAN KADER PLP


GEDUNG SANITASI
PENHIJAUAN
DIKLAT
Eco Pesantren
Pengertian, Dasar Hukum dan Tujuan
Pesantren, adalah
Pesantren adalah lembaga yang berbasis masyarakat dan
didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat
Islam, dan/atau masyarakat yang menanamkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah Swt., menyemaikan akhlak mulia serta
memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil'alamin yang
tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan,
moderat, dan nilai luhur bangsa Indonesia lainnya melalui
pendidikan, dakwah Islam, keteladanan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia. (UU 18/2019, tentang Pesantren)
Kyai
01 Pendiri dan Pemimpin pesantren, Muslim terhormat telah membaktikan hidupnya untuk Allah SWT serta
menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran serta pandangan Islam melalui pendidikan.

Santri
02 Santri merupakan sebutan bagi para siswa yang belajar mendalami agama di

Pilar
pesantren.

Masjid
03
Persantren
tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik ibadah lima
waktu, khotbah dan salat Jumat dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik.

Pondok / Asrama
04 Sebuah asrama pendidikan Islam di mana para siswanya (santri) tinggal bersama di
bawah bimbingan seorang Ustad/Kyai.

Pengajian Al-Qur’an / Kitab Klasik


05 Pengajaran kitab-kitab Islam klasik oleh pengasuh pondok (Kyai) atau ustad biasanya
dengan menggunakan sistem sorogan, wetonan, dan bandongan.

Untuk Pesantren Modern, ditambah 2 pilar


06 1. Kelompok belajar klasikal dan 2. Yayasan atau badan hukum
pesantren
Pengertian Eco Pesantren

❖ Kata Eco-Pesantren berasal dari 2 kata yang masing masing mempunyai defininsi berbeda :

❖ Eco diambil dari kata Ekologi yang merupakan terminologi yang erat kaitannya dengan
lingkungan Hidup

❖ Pesantren adalah sebagai institusi pendidikan khas di Indonesia yang mengajarkan ilmu-ilmu
keislaman

Eco-Pesantren adalah : Suatu Institusi Pendidikan Islam yang


berkualitas dengan mewujudkan komunitas pondok pesantren
yang hijau, mandiri dan berperilaku ramah lingkungan hidup dalam
rangka Membentuk / mempersiapkan manusia yang akram dan
Shalih
HISTORI ECO PESANTREN
2006
KLH, menjadikan pesantren sebagai
01 simpul penyadaran hidup berwawasan
5 Maret 2008 lingkungan di tengah masyarakat.
kerja sama KLH RI, Kemenag RI dan
125 Pondok Pesantren se-Indonesia
mencetuskan Gerakan Pesantren Peduli 02
Lingkungan di Pondok Gede Jakarta

2009
Organisasi Islam dunia me-launching
2010 program peduli lingkungan di Istambul
03
Macca (Muslim Association for Climate Change Turki dalam pertemuan “Muslim Seven Year
Action), konferensi lingkungan internasional Action Plan For Climate Change”.
yang diikuti 14 negara, juga meng-apresiasi
eco-pesantren menjadi Program Aksi
Internasional di Bogor Jabar
04
2010-2011
DLH, mengembangkan Model Eko Pesantren di 2021- 2022
Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental
Agama Allah (SPMAA) dan 2011, Menyusun DLH Jatim, mulai melakukan penilaian Eco
Buku Panduan Pengembangan Eko Pesantren 05 Pesantren di Jawa Timur
Jatim, 2022, Revisi Kriteria eco Pesantren dan
Penilaian eco pesantren
Memberdayakan komunitas pesantren untuk meningkatkan kualitas LH b
erdasarkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang PPLH

Tujuan
Eco - Pesantren Meningkatkan penerapan ajaran Islam tentang PPLH dlm kegiatan sehari-
hari di pesantren dan mayarakat

Mewujudkan pesantren yang bersih, sehat dan ramah lingkungan

Meningkatkan aktivitas pesantren yang mempunyai nilai tambah baik secara e


konomi, social maupun ekologi bagi pesantren dan masyarakat sekitanya

6 Menjadikan pesantren sebagai model pembelajaran Pendidikan lingkungan


berbasis Islam
Indikator Eco-Pesantren
Indikator Program Eco-Pesantren

Kegiatan Ramah Kebijakan dan Kurikulum


Lingkungan Lingkungan Hidup

Peningkatan Kapasitas LH Fiqih Lingkungan


KEBIJAKAN DAN 1. Memiliki Program/ Kegiatan Program/Kegiatan sebagai TL dari Potensi dan Masalah LH di
KURIKULUM Pengelolaan LH Pesantren dan Lingkungan Sekitarnya (5 W 1 H)
LINGKUNGAN What : apa isu pokok LH yg perlu ditangani
Where : Dimana kegiatan perlu segera ditangani
When : Kapan Waktu yang baik ut melakukan keg
Who : siapa yang akan terlibat
How : Bagaimana cara dan metode yg dapat dilakukan

2. Kebijakan pesantren dalam a. Peningkatan kapasitas lingkungan hidup sumber daya


mendukung kegiatan ramah manusia (pengajar, santri, warga pesantren)
Lingkungan b. Penggunaan SDA, seperti air, listrik, kertas, dll.
c. peraturan dan tata tertib pesantren yang mengatur
kebersihan dan kesehatan lingkungan, seperti pengelolaan
fasilitas umum sampah, limbah, MCK, ruang kelas, asrama,
ruang terbuka hijau dan kawasan pondok sehingga tercipta
lingkungan pondok yang bersih dan sehat
d. kebijakan pengalokasian dana dari anggaran pondok
untuk kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup, serta kebijakan penggalangan dana mandiri untuk
pengelolaan lingkungan seperti pengumpulan dana dari
pengelolaan sampah dan limbah, atau penjualan hasil
tanaman yang dikelola pesantren.
3. Pengembangan model Kegiatan pembelajaran menerapkan model lintas mata pelajaran tematik
pembelajaran yang lingkungan hidup, adanya integrasi tema LH, dan pengembangan materi
terintegarasi lingkungan pendidikan LH secara khusus yang dilaksanakan dengan
hidup metode pembelajaran di dalam dan/atau di luar kelas.

FIQIH
1. Pengajaran dan Fiqih Lingkungan diajarkan dan diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari di
LINGKUNGAN
Penerapan Fiqih LH pesantren

2. Khutbah Jumat, dakwah Ustadz dapat memberikan topik-topik yang terkait dengan lingkungan
atau ceramah bertema pada khutbah Jumat atau ceramah pada santri-santri maupun
Lingkungan Hidup secara
masyarakat sekitar sehingga menambah pengetahuan dan meningkatkan
berkala
kesadaran mereka terhadap pentingnya menjaga sumber daya alam
dan lingkungan hidup.
KEGIATAN RAMAH 1. Kebersihan, a. Kebersihan Lingkungan Pesantren mulai dari Asrama, Ruang
LINGKUNGAN DI Drainase, Sanitasi dan Pembelajaran dan Fasilitas Pendukung lainnya menjadi sebuah
Pengolahan Air Limbah upaya yang harus dilakukan untuk membentuk karakter santri
PESANTREN
yang peduli lingkungan.
b. Drainase/Selokan/saluran air yang bersih dapat mendukung aliran
air yang lancar terutama ketika hujan, sehingga tidak
menimbulkan luapan air drainase karena tersumbat maupun
sumber penyakit karena drainase yang kotor.
c. Sanitasi melalui kebersihan kamar mandi, wastafel, tempat wudhu
dan sumber air yang banyak dimanfaat kan oleh warga pesantren
menjadi kewajiban untuk dijaga dan dirawat, agar tidak
menimbulkan masalah baru seperti gangguan kesehatan kulit.
d. Pengolahan air limbah domestic/tinja, limbah dapur maupun
limbah dari hasil kegiatan usaha pesantren menjadi fokus dari
kegiatan ramah lingkungan di pesantren.

2. Pengelolaan Sampah / 3R Tersedia tempat-tempat sampah sekaligus upaya-upaya pemilahan


sampah Antara organik & anorganik. Penerapan konsep 3R (Reduce,
Reuse, dan Recycle) merupakan pilihan yang tepat dan bijak dalam
mengatasi masalah sampah termasuk di lingkungan pesantren
3. Pemanfaatan Lahan dan Idealnya harus ada perimbangan Antara luas bangunan dengan ruang
Ruang Terbuka Hijau (RTH) terbuka hijau. Minimal 30% lahan sebaiknya dimanfaatkan sebagai ruang
terbuka hijau (RTH).
Pemanfaatan lahan-lahan secara optimal dan menghindari adanya lahan
tidur (sleeping land) atau ruang hilang (lost space).
Lahan yang ada dapat dimanfaatkan bagi berbagai macam tanaman,
termasuk tanaman produktif misalkan buah-buahan akan memberikan
manfaat ganda. Tanaman dapat mendaur ulang gas-gas CO2 di udara,
sekaliguas menghasilkan udara segar (oksigen) yang memberikan
kenyamanan bagi lingkungan sekitarnya, sehingga mengurangi
pemanasan global,
Tanaman buah-buahan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi
warga pesantren

4. Konservasi Air Efisiensi pemanfaatan air adalah sangat penting dilakukan oleh semua
warga masyarakat tidak terkecuali di lingkungan pesantren. Penghematan
air misalnya dapat dilakukan dengan jalan memanfaat- kan kembali air
yang telah digunakan dengan menggunakan teknologi re-sirkulasi air
seperti yang telah digunakan untuk berbagai keperluan seperti air dari
kamar mandi, dapur, dll. Ditampung kembali dalam kolam penjernihan
terpadu, yang kemudian dimanfaatkan kembali. Disamping itu, lahan yang
ada juga dapat dimanfaatkan sebagai sumur serapan ataupun biopori
untuk menampung air hujan yang jatuh agar tidak sia-sia mengalir
sebagai air permukaan dan terbuang ke laut.
3. Konservasi Energi Penggunaan energi listrik juga merupakan salah satu indikator yang
digunakan dalam menilai apakah suatu pesantren telah berwawasan
lingkungan atau belum. Hal ini sangat erat kaitanya dengan isu
pemanasan global itu sendiri. Untuk itu, perlu upaya- upaya efisiensi
dalam penggunaannya sambil terus menerus mengembangkan
energy alternatif lain yang ramah lingkungan seperti energy
Matahari (Solar Cell) yang terus menerus mengalir dan tidak akan
pernah habis selama matahari masih bersinar, Energi air, Energi
Angin, Panas bumi (geothermal), dll

4. Peningkatan kualitas
pelayanan makanan halal, para pemasok makanan penyediaan ruang makan yang memenuhi
sehat dan bersih syarat kebersihan, pemeriksaan berkala terhadap kualitas makanan,
penggunaan kemasan ramah lingkungan, memberikan penyuluhan
kepada pengelola, dan mempunyai ahli gizi.
PENINGKATAN 1. Pembentukan Satgas Pesantren dapat memilih santri untuk dijadikan kader lingkungan yang
Pesantren Kader diberi pelatihan dan keterampilan (ToT). Santri yang jadi kader tersebut
KAPASITAS akan manjadi satuan tugas (satgas) yang akan menginisiasi, mangajak, dan
Lingkungan
KOMUNITAS melatih santri-santri lainnya untuk melakukan aktivitas yang peduli
PESANTREN lingkungan di kawasan pesantren dan lingkungan sekitarnya.

2. Kampanye Kader Peningkatan kualitas sumber daya manusia di sekitar pesantren, baik itu
Lingkungan kepada santri maupun masyarakat sekitar pesantren melalui kegiatan kampanye
Santri maupun kader lingkungan terkait perilaku ramah lingkungan
masyarakat sekitar
Pesantren

3. Mengikuti kegiatan pesantren dapat memanfaatkan berbagai kegiatan di


aksi LH yang dilakukan luar pesantren di bidang LH sebagai kegiatan ekstrakurikuler,
oleh berbagai pihak mengikuti kegiatan aksi LH yang diprakarsai berbagai pihak,
mengikuti pelatihan/workshop/pembina an, lomba-lomba terkait LH,
dll.
4. Membangun kemitraan dan - pesantren dapat bermitra dengan berbagai pihak, memprakarsai
memprakarsai pengembangan kegiatan aksi LH yang terkait dengan pengembagan eko pesantren,
eko pesantren mengundang pihak organisasi LH sebagai narasumber di pesantren,
mambangun kerjasama jangka panjang dan berkelanjutan untuk
pengembangan program LH dengan LSM/kelompok masyarakat, serta
pihak terkait lainnya.

5. Publikasi Gerakan Eco - Publikasi merupakan salah satu bentuk kampanye dan penyampaian
Pesantren pesan khususnya terkait gerakan eco pesantren yang telah dilakukan
sesuai Rencana Gerakan Eco Pesantren yang telah ditetapkan,
diharapkan publikasi ini menjadi inspirasi kepada masyarakat maupun
pesantren yang lain untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup serta dapat menjadikan gerakan eco pesantren ini
semakin memeluas.

6. Memiliki media dakwah - Media Dakwah (bulletin, selebaran dll) tentang Fiqih LH

7. Monitoring dan Evaluasi - Monev diperlukan untuk memantau pelaksanaan Gerakan Eco
(Monev) Pesantren dengan memperhatikan pencapaian target dan tujuan
kegiatan, apakah sudah sesuai dengan rencana gerakan eco pesantren
yang ditetapkan. Kegiatan ini juga melakukan evaluasi dari pelaksanaan
kegiatan, melihat kelemahan dan kekurangannya untuk perbaikan dan
penyempurnaan pelaksanaan kegiatan di masa mendatang. Monev
dapat dilakukan oleh pimpinan pesantren, ustadz dan santri, maupun
pihak luar yang terkait.
PONPES yang
PESANTREN Sikap dan tindakan
warganya
PEDULI DAN warga PONPES dalam
menerapkan
BERBUDAYA menjaga dan
perilaku ramah
LINGKUNGAN melestarikan fungsi
lingkungan
HIDUP lingkungan hidup
hidup

antara lain:
1. menjaga kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase,
2. mengelola sampah melalui 3R,
3. Pemanfaatan Lahan dan RTH (melakukan
penanaman dan pemeliharaan
pohon/tanaman)
4. melakukan hemat & konservasi air,
5. melakukan hemat & konservasi energi, dan
6. Makanan Halal, sehat dan bersih
7. Memiliki Produk Ramah Lingkungan (OPOP)
Tahapan Eko Pesantren

SINERGI, BERTAHAP DAN


BERKELANJUTAN
MANDIRI
Capaian Nilai >= 90

MADYA
Capaian Nilai >= 71 s/d
<= 89
PRATAMA
Capaian Nilai >= 51 s/d
<= 70
PIAGAM REGISTRASI <= 45
RINTISAN
Capaian Nilai >= 45
s/d <= 50
Keuntungan Mengikuti Program eko pesantren

1) Meningkatkan efisiensi keg. Operasional Pesantren dal mengelola Sumber


Daya

2) Penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi daya

3) Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman pesantren

4) Menciptakan kondisi kebersamaan bagi komunitas sekaligus


meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan masyarakat sekitar

5) Mengurangi dan menghindari berbagai resiko dampak lingkungan yang


terjadi di sekitar pesantren

6) Menjadi tempat pembelajaran bagi masyarakat tentang PPLH.


Format Usulan Laporan Eko Pesantren DLH Jatim 2023

1. Pendahuluan
2. Kebijakan dan Kurikulum Lingkungan Hidup
3. Fiqih Lingkungan
4. Kegiatan Ramah Lingkungan
5. Peningkatan Kapasitas LH
6. Penutup
Lampiran
1. SK dan Kebijakan
2. Produk Ramah Lingkungan (OPOP)
THANK YOU
Terima Kasih Banyak Atas Perhatian

Anda mungkin juga menyukai