Anda di halaman 1dari 22

MODUL 3

Proyek Penguatan Profil PelajarPancasila


Kelas 7 (Fase D)
SMP NEGERI 81JAKARTA

Tema :
Bangunlah Jiwa dan Raganya

Topik :
Menumbuhkan semangat
Nasionalis dan Humanis
SMP NEGERI 81 JAKARTA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama, tim penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang
Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga modul 3 projek penguatan
profil pelajar pancasila ini dapat selesai dan digunakan. Secara umum modul ini berisi
pendahuluan, pembelajaran, dan assesment. Pada bagian pembelajaran dijelaskan
tentang pemetaaan kompetensi, tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, lembar
kerja peserta didik, rangkuman, refleksi serta penilain pembelajaran beserta pedoman
penskorannya.

Modul ini disusun untuk menjadi bahan ajar dan/atau panduan bagi siswa di SMP
Negeri 81 Jakarta di dalam pelaksanaan pembelajaran projek penguatan profil pelajar
pancasila elemen akhlak pribadi, mengenal dan menghargai budaya, kolaborasi, dan
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan pada dimensi profil pelajar
pancasila. Adapun projek di kelas VII mengambil tema bangunlah jiwa dan raganya
dengan topik “Menumbuhkan Semangat Nasionalis dan Humanis”. Peserta didik
diberikan kebebasan di dalam mengembangkan projek dan berkolaborasi dengan
pihak/sumber lain yang diketahuinya, strategi pembelajaran maupun alokasi waktu
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran modul 3 projek penguatan profil
pelajar pancasila ini disesuaikan dengan kondisi sekolah, sarana dan prasarana,
minat serta karakteristik peserta didiknya.

Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa modul 3 projek penguatan profil


pelajar pancasila ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, segala kritik dan
saaran/masukan yang konstruktif dari para pembaca dan peserta didik sebagai
pengguna maupun dari pihak-pihak lain yang terkait dengan kurikulum merdeka
sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi modul ini. Dengan adanya kritik dan
saran tersebut penyusun berharap modul ini ke depan akan semakin bermanfaat
keberadaannya baik bagi guru dan peserta didik maupun rekan-rekan komunitas.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan modul ini, tim
penyusun tetap berharap modul ini dapat membantu peserta didik dan guru SMP
Negeri 81 Jakarta dalam melaksanakan pembelajaran projek penguatan profil pelajar
pancasila

Jakarta, Februari 2023

Penyusun
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMP
NEGERI 81
JAKARTA
TAHUN
2022/2023

Nasionalisme? ya benar nasionalisme. Satu kata yang memiliki makna luar


biasa. Sering kali kita mengetahui nasionalisme itu dengan arti cinta terhadap tanah
air. Tanah air kita tentunya, Indonesia tercinta. Sebenarnya apa itu nasionalisme?
nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang menganggap kesetiaan
tertinggi atas setiap pribadi harus disertakan kepada Negara kebangsaan (nation
state) atau sebagai sikap mental dan tingkah laku individu maupun masyarakat yang
menunjukkan adanya loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan
negaranya. Rasa cinta tanah air yang tidak berlebihan tentunya. Nasionlisme sangat
diperlukan dalam kelangsungan suatu negara, dengan harapan memunculkan rasa
persatuan di dalam negara tersebut. Bagaimana dengan kondisi sekarang? Di zaman
serba teknologi yaitu era globalisasi seperti ini, rasa nasionalisme mulai berkurung,
terutama dikalangan pelajar. Budaya dan teknologi dari luar mulai menghiasi
kebiasaan pelajar saat ini. Kebiasaan yang sesuai dengan kebudayaan kita, tidaklah
akan menjadi masalah. Namun kebiasaan yang bertentangan dengan kebudayaan
kita tentunya akan memunculkan beberapa masalah yang nantinya juga berpengaruh
dalam tingkat nasionalisme terhadap bangsa. Generasi muda Indonesia adalah
generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya
memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun dengan perkembangan zaman yang
semakin maju, malah menyebabkan semakin memudarnya rasa nasionalisme
dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang melanda generasi muda di
Indonesia. Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa
sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi
bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat
bangsa dihadapan dunia. Namun, dengan memudarnya rasa nasionalisme dapat
mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan
nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar.
Dengan kata lain, Bangsa Indonesia telah dijajah oleh generasi mudanya dengan
semakin memudarnya rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Bukan dijajah
dalam arti fisik, melainkan dijajah secara mental dan ideologinya.

Diperlukan sekali upaya-upaya untuk meningkatkan semangat nasionalisme


pada generasi muda terutama pelajar Indonesia sebagai penerus bangsa ini. Banyak
sekali cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan rasa nasionalisme. Salah
satunya adalah memalui pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diidapat
lewat pembelajaran sekolah. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pembiasaan-
pembiasaan menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih,
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masih banyak lagi upaya yang
dapat dilakukan lewat pendidikan disekolah. Hal terpenting dalamupaya tersebut
adalah dapat dilakukan dengan sistem berkelanjutan, atau dilakukan pembiasaan
dantidak hanya dilakukan satu atau dua kali saja. Dengan demikian rasa nasionalisme
dalam diri pelajar/ generasi muda akan terus berkembang.
(Sumber : https://www.smaialazhar15smg.sch.id/berita/detail/92914/pentingnya-
nasionalisme-bagi-generasi-muda/)
https://www.youtube.com/watch?v=SCEp7u_WzmA
Humanis adalah
sebutan bagi orang yang
menganut humanisme.
Humanis juga berarti
penganut paham yang
menganggap manusia
sebagai objek terpenting.
Menurut KBBI, humanis
adalah orang yang
mendambakan dan
memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas
perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Seorang humanis juga
merupakan seseorang yang percaya bahwa cara terbaik untuk memahami realitas di sekitar
kita adalah melalui pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dan akal. Bagi beberapa
humanis, ini hanyalah kebenaran yang harus kita akui untuk mendapatkan pemahaman yang
berarti tentang bagaimana dunia di sekitar kita bekerja. Guna memahami seutuhnya apa itu
humanis, sebelumnya perlu dipahami pula apa itu humanisme yang menjadi pegangan para
humanis. Berikut apa itu humanis dan humanisme:

Apa itu Humanisme


Sepanjang sejarah yang tercatat, ada orang-orang non-religius yang percaya bahwa
hidup ini adalah satu-satunya kehidupan yang kita miliki, bahwa alam semesta adalah
fenomena alam tanpa sisi supernatural, dan bahwa kita dapat hidup etis dan memenuhi
kehidupan atas dasar akal dan kemanusiaan. Mereka telah mempercayai metode ilmiah,
bukti, dan alasan untuk menemukan kebenaran tentang alam semesta dan telah
menempatkan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia di pusat pengambilan keputusan etis
mereka. Saat ini, orang yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama disebut humanis dan
kombinasi sikap ini disebut humanisme. Jutaan orang di Inggris berbagi cara hidup dan cara
memandang dunia ini, tetapi banyak dari mereka belum pernah mendengar kata 'humanisme'
dan tidak menyadari bahwa kata itu menggambarkan apa yang mereka yakini. Humanisme
adalah sikap hidup yang demokratis dan etis yang menegaskan bahwa manusia memiliki hak
dan tanggung jawab untuk memberi makna dan bentuk pada kehidupannya sendiri.
Humanisme berarti membangun masyarakat yang lebih manusiawi melalui etika yang
didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan alam lainnya dalam semangat nalar dan
penyelidikan bebas melalui kemampuan manusia. Humanisme tidak teistik, dan tidak
menerima pandangan supernatural tentang realitas menurut The Minimum Statement on
Humanism, Humanists International. Maka dari itu, seorang humanis mendasarkan
pemahaman mereka tentang dunia pada akal dan metode ilmiah (menolak kepercayaan
supernatural atau ketuhanan sebagai penjelasan yang buruk atau ide-ide yang tidak
berbentuk). Seorang humanis mendasarkan kembali keputusan etisnya pada akal, dengan
masukan empati, dan mengarah pada kesejahteraan dan pemenuhan makhluk hidup.
(Sumber : https://www.merdeka.com/sumut/humanis-adalah-sebutan-bagi-penganut-
humanisme-pahami-artinya-berikut-kln.html)
https://www.youtube.com/watch?v=HDCYjKewDFw
Drama menjadi suatu hal yang tidak bisa terlepaskan di kehidupan. Drama bisa
menjadi sebuah kesenian yang menghibur para penonton atau penikmat drama.
Drama sangat banyak ditemukan di dalam televisi ataupun kehidupan nyata yang
disengaja.

A. Mendalami Unsur – Unsur Drama

1. Karakteristik Drama

Ciri utama drama sebagai berikut :

 Berupa cerita.
 Berbentuk dialog.
 Bertujuan untuk dipentaskan.
Istilah-istilah yang merujuk pada pengertian drama tradisional masyarakat :

a. Sandiwara

Istilah sandiwara diciptakan oleh Mangkunegara VII, berasal dari kata bahasa Jawa
sandhi yang berarti ’rahasia’, dan warah yang berarti ’pengajaran’. Oleh Ki Hajar
Dewantara, istilah sandiwara sebagai pengajaran yang dilakukan dengan
perlambang, secara tidak langsung.

b. Lakon

Istilah ini memiliki beberapa kemungkinan arti, yaitu (1) cerita yang dimainkan dalam
drama, wayang, atau film (2) karangan yang berupa cerita sandiwara, dan (3)
perbuatan, kejadian, peristiwa.

c. Tonil

Istilah tonil berasal dari bahasa Belanda toneel, yang artinya ’pertunjukan’. Istilah ini
populer pada masa penjajahan Belanda.
d. Sendratari

Sendratari kepanjangan dari seni drama dan tari. Sendratari berarti pertunjukan
serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan
mengisahkan suatu cerita dengan tanpa menggunakan percakapan.

e. Tablo

Tablo merupakan drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain,
dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.

2. Unsur-unsur Drama

a. Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur
drama mencakup bagian-bagian 1) pengenalan cerita; 2) konflik awal; 3)
perkembangan konflik; dan 4) penyelesaian.

b. Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang di dalam menggambarkan karakter tokoh.


Dalam pementasan drama, drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang
mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar
peristiwa dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang
ingin disampaikan.

Berdasarkan perannya, tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh pembantu.
 Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan
drama.
 Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk
mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama.
Berdasarkan segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama
terdiri empat macam.

 Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan nasib


atau watak selama pertunjukan.
 Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk menyertai,
melayani, atau mendukung kehadiran tokoh utama.
 Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari
awal hingga akhir dalam dalam suatu drama.
 Tokoh serbabisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain.
c. Dialog

Ketiga elemen yang tidak boleh dilupakan dalam dialog adalah tokoh, wawancang,
dan kramagung.

 Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan


pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa protagonis atau antagonis.
 Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh
tokoh cerita.
 Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh tokoh.
d. Latar

Latar adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam drama
dinyatakan dalam petunjuk pementasan.

5. Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa menggambarkan


watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.

B. Menafsirkan Kembali Isi Drama

1. Ada Drama dalam ”Tayangan” Sehari-hari

Ketika menikmati tayangan film pun kita tidak sekadar memperoleh hiburan, kita pun
dapat memperoleh sejumlah pelajaran hidup yang dapat pula kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kita pun perlu bersikap kritis atau melakukan penilaian-
penilaian terhadap tayangan itu atas baik buruknya terhadap kita sebagai
penontonnya.

2. Tanggapan untuk Pementasan Drama

Tanggapan yang baik tidak sekadar menyatakan setuju atau tidak setuju. Tanggapan
harus disertai dengan alasan-alasan yang logis dan meyakinkan. Selain itu,
tanggapan hendaknya menggunakan kata-kata santun yang tidak menyinggung
perasaan orang lain.

C. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Drama

1. Struktur Teks Drama

Struktur drama yang berbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai berikut :

1. Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah


drama atau sandiwara.
2. Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang
diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia,
problematika yang dihadapi, dan cara manusia dapat menyelesaikan
persoalan hidupnya. Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai
dengan, orientasi, komplikasi, sampai dengan resolusi.
 Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang
sedang sudah atau sedang terjadi.
 Komplikasi, berisi tentang konflik-konflik dan pengembangannya:
gangguan-gangguan, halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau
kekeliruan yang dialami tokoh utamanya.
 Resolusi, adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa babak
akhir cerita yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang
dialami para tokohnya.
3. Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk
menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah
seorang aktor atau dalang pada akhir cerita.
2. Kaidah Kebahasaan Drama

1. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi temporal),


seperti: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
2. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang
terjadi, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap,
beristirahat.
3. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh, seperti : merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengalami.
4. Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau
suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya, ramai, bersih, baik, gagah,
kuat.
D. Menulis Teks Drama

1. Teks Drama dari Karya yang Sudah Ada

Membuat naskah drama dari karya yang sudah ada tidak begitu sulit. Hal ini karena
ide cerita, alur, latar, dan unsur-unsur lainnya sudah ada. Kamu hanya mengubah
formatnya ke dalam bentuk dialog.

Oleh karena itu, tugas kamu dalam hal ini adalah mengubah seluruh rangkaian cerita
yang ada dalam novel ke dalam bentuk dialog. Adapun dalam dialog itu, ada tiga unsur
yang tidak boleh dilupakan, yakni tokoh, wawancang, dan kramagung.

2. Naskah Drama dengan Orisinalitas Ide

Langkah-langkah penulisannya tidak jauh berbeda dengan ketika menulis cerpen,


puisi, ataupun karya-karya fiksi lain.

 Menentukan topik, yakni berupa suatu peristiwa yang menarik dan


memiliki konflik yang kuat.
 Menentukan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya serta karakternya.
 Membuat kerangka alur, yang menarik dan tidak mudah ditebak (penuh
kejutan).
 Mengembangkan kerangka itu ke dalam dialog-dialog dengan
memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya yang tepat.
3. Pementasan Karya Sendiri

Langkah-langkah pementasan drama berikut :

1. Melakukan pembedahan secara bersama-sama terhadap isi naskah yang


akan dipentaskan.
2. Reading. Calon pemain membaca keseluruhan naskah sehingga dapat
mengenal masing-masing peran.
3. Casting. Melakukan pemilihan peran. Tujuannya agar peran yang akan
dimainkan sesuai dengan kemampuan akting pemain.
4. Mendalami peran yang akan dimainkan.
5. Blocking. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara
mengarahkan dan mengatur pemain.
6. Running. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog
sampai pengaturan pentas.
7. Gladi resik atau latihan terakhir sebelum pentas. Semua bermain dari awal
sampai akhir melakukan latihan akhir; tanpa ada kesalahan lagi.
8. Pementasan. Semua pemain sudah siap dengan kostumnya. Dekorasi
panggung sudah lengkap.
(Sumber : https://beelajar.com/materi/smp-kelas-8-materi-drama-drama-kehidupan/)
https://www.youtube.com/watch?v=IrJtqA3nLNE
MODUL 3
SMPN 81 Jakarta Timur

Bangunlah Jiwa dan Raganya

INFORMASI UMUM

IDENTITAS

Mata Pelajaran : Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Penyusun : Tim Projek P4
Sekolah : SMPN 81 Jakarta
Tahun : Tim Projek P4
Jenjang Sekolah : SMP
Alolasi Waktu : 78 x 40 Menit ( 10 Pertemuan )
Fase / Kelas : D - VII
Tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya

"Menumbuhkan Semangat Nasionalis dan Humanis"

DIMENSI
DIMENSI ELEMEN
ELEMEN

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (1.2) Akhlak Pribadi (Integritas)
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (1.2) Akhlak pribadi (integritas)

Berkebhinekaan Global (2.3) Mengenal dan Menghargai Budaya


Berkebhinekaan global (2.3) Mengenal dan menghargai budaya

Gotong Royong (3.2) Kolaborasi


Gotong royong (3.2) Kolaborasi

Berpikir kritis (5.1) Memperoleh dan memproses informasi dan


Berpikir kritis (5.1) Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan (mengajukan pertanyaan)
gagasan (mengajukan pertanyaan)

Subelemen yang disasar

(1) 1.2.1 Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran dan fakta serta memahami konsekuensi-
konsekuensinya untuk diri sendiri dan orang lain.

(2) 2.1.3 Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya

(3) 3.1.1 Kerja sama

(4) 3.1.4 Koordinasi sosial


(5) 5.1.1 Mengajukan pertanyaan untuk membandingkan berbagai informasi dan untuk menambah pengetahuan

TUJUAN PROJEK 1. Agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila dan
TUJUAN PROJEK 1. Agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila dan ketahanan diri
ketahanan diri yang kuat sesuai dengan keseimbanggan olah rasa, olah
yang kuat sesuai
piker, olah dengan keseimbangan
raga, dan olah rasa,
olah karsa yangolah pikir, olah raga
dicetuskan danKi
oleh olahHajar
karsa
yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara
Dewantara
2. Peserta didikdidik
2. Peserta dapatdapat menciptakan
menciptakan hasil
hasil karya karya
sastra sastra
dalam dalam
bentuk bentuk
drama drama
sebagai
sebagai wujud implementasi bangun jiwa dan raganya dengan tema
wujud implementasi bangun jiwa dan raganya dengan tema nasionalis dan humanis
nasionalis dan humanis
PEMAHAMAN
PEMAHAMAN Mengangkat nilai-nilai nasionalis dan humanis melalui pementasan drama
Mengangkat nilai-nilai nasionalis dan humanis melalui pementasan drama
BERMAKNA
BERMAKNA

PERTANYAAN
PERTANYAAN 1. 1. Bagaimana pendapat kalian tentang nilai nasionalis dan humanis?
Bagaimana pendapat kalian tentang nilai nasionalis dan humanis?
PEMANTIK
PEMANTIK 2. Apakah implementasi nilai nasionalis dan humanis dapat disajikan dalam
2. Apakah implementasi nilai nasionalis dan humanis dapat disajikan dalam bentuk
bentuk pementasan drama?
pementasan wujud
3. Bagaimana drama? atau aksi dalam menumbuhkan nilai nasionalis dan
3. humanis?
Bagaimana wujud atau aksi dalam menumbuhkan nilai nasionalis dan humanis?

INFORMASI UMUM

Salah satu agenda strategis pada peta jalan pendidikan Indonesia 2020-2035 adalah menciptakan
generasi penerus masa depan bangsa yang tangguh, mandiri, dan budaya saing, terlebih untuk
memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan peluang bonus demografi. menyadari pentingnya peran dan
fungsi yang melekat pada peserta didik sebagai generasi muda, maka pemerintah Indonesia berusaha
untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan,
pengembangan kepemudaan di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional.
Penyadaran dan pengembangan sikap nasionalis dan humanis kepada para peserta didik di SMP N 81
jakarta adalah bagian dari kewajiban sekolah menyiapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk kehidupan. Sekolah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi
peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema bangun
jiwa dan raganya. Rangkaian kegiatan pada tema bangun jiwa dan raganya dalam projek
"Menumbuhkan Semangat Nasionalis dan Humanis" melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam
pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti serta budaya
lokal;perancangan pertunjukkan drama;pengenalan sejarah perjuangan Indonesia lewat pelajaran IPS,
menumbuhkan sikap kerja sama lewat kerja kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran
olahraga, dan pementasan drama dengan topik menumbuhkan semangat nasionalis dan humanis.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat;peserta
didik orangtua, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya. Terutama dalam
menggali dan menumbuhkan semangat juang melalui nasionalis dan humanis.

KOMPONEN INTI

TUJUAN ALUR TARGET


"Menumbuhkan Semangat Projek ini mengikuti tiga tahapan Melalui kegiatan projek ini,
Nasionalis dan Humanis" menjadi
yaitu, inspirasi (inspiring), cipta kreativitas dan semangat
salah satu projek yang menarik
(creating), dan dedikasi membangun jiwa dan raga dalam
untuk dilakukan sebagai aktivitas
pembelajaran berbasis bangun jiwa (dedicating). Pada tahapan inspirasi, implementasi semangat nasionalis
dan raganya untuk membentuk guru dan peserta didik akan dan humas akan dikembangkan.
profll pelajar pancasila. Projek ini menjalani pengalaman nyata yang Peserta didik juga membuka
bertujuan untuk menumbuhkan
berhubungan dengan wawasan pengetahuan mengenai
semangat nasionalis dan humanis
menumbuhkan semangat nasionalis perjuangan bangsa Indonesia pada
peserta didik melalui
pembuatan/pementasan drama dan humanis. Di tahapan cipta, guru zaman terdahulu serta menyikapi
dalam karya sastra yang menjadi dan peserta didik akan belajar arti kemerdekaan dengan
langkah kecil dalam menyuarakan pemahaman bersama menyusun menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
nilai nasionalis dan humanis yang
pementasan drama mengenai (humanis), menjadi pejuang dan
dapat menjadi pengalaman belajar
yang kontekstual bagi peserta didik, implementasi semangat nasionalis problem solver dalam kehidupan
guru, dan masyaraat sekolah dan humanis. Di tahapan dedikasi, masyarakat.Serta pada akhirnya
lainnya. bentuk implementasi peserta didik dapat berproses
dipresentasikan dalam bentuk pengalaman belajarnya untuk
pementasan drama yang mengukur mencapai empat dimensi profll
representatif peserta didik dalam pelajar pancasila yaitu beriman,
semangat nasionalis dan humanis bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia,
kebhinekaan global, gotong royong,

DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN TARGET PENCAPAIAN DI AKHIR


FASE D (SMP, 12-15 TAHUN)

Beriman, Bertakwa Akhlak Pribadi Integritas Berani dan konsisten menyampaikan


kepada Tuhan Yang kebenaran atau fakta serta memahami
Maha Esa, dan konsekuensi-konsekuensinya untuk diri
Berakhlak Mulia sendiri dan orang lain

Berkebinekaan Global Mengenal dan Menumbuhkan rasa Memahami pentingnya melestarikan dan
Menghargai Budaya menghormati merayakan tradisi budaya untuk
terhadap mengembangkan identitas pribadi, sosial,
keanekaragaman dan bangsa Indonesia serta mulai berupaya
budaya melestarikan budaya dalam kehidupan
sehari-hari

Gotong Royong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan


tindakan orang lain untuk melaksanakan
kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain untuk bekerja
efektif dan mencapai tujuan bersama

Koordinasi Sosial Membagi peran dan menyelaraskan


tindakan dalam kelompok serta menjaga
tindakan agar selaras untuk mencapai
tujuan bersama

Bernalar Kritis Memperoleh dan Mengajukan Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi


memproses pertanyaan dan interpretasi informasi, serta mencari
informasi dan tahu penyebab dan konsekuensi dari
gagasan informasi tersebut

Mengidentifikasi, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan


mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan serta
mengolah informasi memprioritaskan beberapa gagasan
dan gagasan tertentu.

ALUR PENCAPAIAN PROJEK


“Menumbuhkan Semangat Nasionalis dan Humanis”

Menciptakan sebuah naskah dan pementasan karya sastra yang berkaitan dengan implementasi nilai nasionalis dan humanis di lingkup terdekat/budaya
yang berciri khas daerah masing-masing melalui pementasan drama

Waktu
Hari
Jam 1 - 2 Jam 3 - 4 Jam 5 - 6 Jam 7 - 8

Pengertian Nasionalisme dan Bentuk implementasi dan Membuat poster salah satu bentuk
Senin, Pentingnya bagi generasi muda cara menumbuhkan implementasinasionalisme
27 Februari 2023 nasionalisme Presentasi

Bentuk implementasi dan Membuat poster salah satu bentuk


Pengertian Humanisme dan
Selasa, cara menumbuhkan implementasihumanisme
Pentingnya bagi generasi muda
humanisme Presentasi
28 Februari 2023

Mengamati video singkat


Mengamati videosingkat
mengenai aksiwujud Memaparkanhasil pengamatan
Rabu, Memaparkan hasil mengenaiaksi wujud
nasionalisme
pengamatan humanisme
1 Maret 2023

Kamis, 2 Membuat resumehasil


SEMINAR Presentasi
Maret 2023 seminar
Nara sumber :PUSBINTAL MABES TNI
Membuat mind mapping
mengenai kaitan aksi
Unsur-unsur
Jumat, 3 Pengertian karyasastra drama nasionalis danhumanis
pementasandrama Presentasi
Maret 2023 dengan
pementasan drama

“Menumbuhkan Semangat Nasionalis dan Humanis”


Menciptakan sebuah naskah dan pementasan karya sastra yang berkaitan dengan implementasi nilai nasionalis dan humanis di lingkup
terdekat/budaya yang berciri khas daerah masing-masing melalui pementasan drama

Waktu
Hari
Jam 1 - 2 Jam 3 - 4 Jam 5 - 6 Jam 7 - 8
Menentukan salah satu tema
Senin, 10 April 2023 aksi nasionalis dan
Merancang cerita aksi nasionalis dan humanis dalam bentuk naskah drama
humanis

Selasa, 11 April 2023 Melakukan reading naskah drama bersama kelompok masing-masing

Rabu, 12 April 2023


Merancang perlengkapan untuk pementasan drama

Kamis, 13 April 2023


Merancang tata panggung

Mengedit dan mengunggah dokumentasi kegiatan projek selama 1 minggu serta mendesain poster drama (berisi
Jumat, 14 April 2023
identitas kelas seperti judul drama yang akan diperankan, para tokoh, serta para tim yang terlibat)

“Menumbuhkan Semangat Nasionalis dan Humanis”

Menciptakan sebuah naskah dan pementasan karya sastra yang berkaitan dengan implementasi nilai nasionalis dan humanis di lingkup
terdekat/budaya yang berciri khas daerah masing-masing melalui pementasan drama

Waktu
Hari
Jam 1 - 2 Jam 3 - 4 Jam 5 - 6 Jam 7 - 8

Senin, 22
LATIHAN
Mei 2023

Selasa, 23
PENGECEKAN PERSIAPAN PEMENTASAN DRAMA
Mei 2023

Rabu, 24
GLADI RESIK PEMENTASAN DRAMA
Mei 2023
Kamis, 25
SELEBRASI DAY
Mei 2023

Anda mungkin juga menyukai