Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

Melalui video tersebut, Anda telah mendengar berbagai aspirasi dan harapan
masyarakat mengenai fenomena tawuran remaja. Sekarang giliran Anda yang
berpendapat. Kemukakan aspirasi Anda dengan mengerjakan soal berikut ini:

1. Berikan analisis Anda mengenai penyebab maraknya fenomena tawuran


remaja di Indonesia menggunakan salah satu dari tiga perspektif sosiologi
(interaksionisme simbolik/fungsionalisme structural/konflik).
2. Jelaskan bentuk interaksi sosial yang muncul dalam fenomena tawuran
remaja di Indonesia.
3. Uraikan pendapat Anda mengenai solusi yang kiranya tepat dalam
menanggulangi fenomena tawuran remaja. Kaitkan pendapat Anda
dengan materi akomodasi dalam interaksi sosial asosiatif.

Jangan lupa sebutkan sumber/referensi Anda, kemudian unggah/kumpulkan file jawaban


Anda dalam bentuk PDF.
JAWAB TUGAS 1

NAMA : SITI FARIKA ARDIANTI

NIM : 051385098

1. Fenomena tawuran remaja di Indonesia dapat dianalisis menggunakan salah


satu dari tiga perspektif sosiologi, yaitu interaksionisme simbolik,
fungsionalisme struktural, atau konflik. Berikut adalah analisis penyebab
maraknya fenomena tawuran remaja di Indonesia menggunakan perspektif
interaksionisme simbolik:

- Identitas dan pengakuan: Remaja seringkali mencari identitas dan


pengakuan dari kelompok sebaya mereka. Tawuran bisa menjadi cara
bagi mereka untuk menunjukkan keberanian dan kekuatan mereka, serta
mendapatkan pengakuan dari kelompok mereka.

- Norma dan nilai: Remaja seringkali terpengaruh oleh norma dan nilai
yang ada di lingkungan mereka, termasuk norma kekerasan. Jika
kekerasan dianggap sebagai cara yang dapat diterima untuk
menyelesaikan konflik, maka remaja mungkin akan cenderung terlibat
dalam tawuran.

- Komunikasi dan media sosial: Komunikasi dan media sosial dapat


memainkan peran penting dalam memperkuat norma dan nilai yang ada
di lingkungan remaja. Pesan-pesan yang mempromosikan kekerasan
atau menantang kelompok lain dapat dengan mudah menyebar melalui
media sosial dan mempengaruhi perilaku remaja.

2. Dalam pandangan interaksionisme simbolik, solusi untuk mengatasi maraknya


tawuran remaja mungkin melibatkan perubahan norma dan nilai yang ada di
lingkungan remaja, serta meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari
tawuran. Selain itu, perlu juga adanya pendekatan yang lebih positif dan
konstruktif dalam membantu remaja menemukan identitas dan pengakuan dari
kelompok sebaya mereka.

1. Dalam fenomena tawuran remaja di Indonesia, terdapat beberapa bentuk


interaksi sosial yang muncul. Berikut adalah beberapa bentuk interaksi sosial
yang dapat terlihat dalam fenomena tawuran:

2. Konflik dan Agresi: Tawuran seringkali melibatkan konflik dan agresi antara
dua kelompok atau individu yang saling berlawanan. Interaksi ini ditandai
dengan kekerasan fisik, saling serang, dan penggunaan kekerasan dalam
menyelesaikan perbedaan atau konflik.
3. Solidaritas Kelompok: Tawuran juga dapat mencerminkan solidaritas
kelompok, di mana individu-individu dalam kelompok tertentu bersatu dan
mendukung satu sama lain dalam menghadapi kelompok lain. Solidaritas ini
bisa berasal dari faktor-faktor seperti persamaan identitas, kepentingan
bersama, atau loyalitas kelompok.

4. Rivalitas dan Persaingan: Tawuran seringkali melibatkan rivalitas dan


persaingan antara kelompok atau individu yang berbeda. Interaksi ini muncul
ketika terjadi perbedaan pendapat, persaingan dalam mencapai tujuan, atau
persaingan atas sumber daya.

5. Stigma dan Stereotip: Tawuran juga dapat memperkuat stigmatisasi dan


stereotip terhadap kelompok tertentu. Interaksi ini melibatkan penilaian negatif
atau prasangka terhadap kelompok atau individu berdasarkan atribut atau
karakteristik mereka.

3. Solusi yang tepat dalam menanggulangi fenomena tawuran remaja di Indonesia


adalah dengan mengedepankan pendekatan akomodasi dalam interaksi sosial
asosiatif. Akomodasi adalah proses sosial di mana individu atau kelompok
mengatur perilaku mereka agar sesuai dengan individu atau kelompok lain,
terutama dalam situasi yang melibatkan perbedaan atau konflik. Dalam konteks
tawuran remaja, penggunaan akomodasi dapat berdampak positif. Berikut
beberapa aspek solusi yang terkait dengan akomodasi dalam mengatasi
fenomena ini:

1. Pendidikan dan Kesadaran: Penting untuk memberikan pendidikan yang tepat


kepada remaja tentang pentingnya interaksi sosial yang positif dan pencegahan
konflik. Hal ini dapat dilakukan melalui program sekolah, seminar, dan
kampanye sosial yang mengedukasi remaja tentang nilai-nilai toleransi, empati,
dan pemahaman yang saling menghormati.

2. Pembentukan Komunitas: Membentuk komunitas yang kuat dan inklusif di


lingkungan remaja dapat membantu mengurangi tawuran. Komunitas ini dapat
membantu remaja merasa lebih terhubung dan saling mendukung, serta
mempromosikan nilai-nilai sosial yang positif.

3. Peran Orang Tua dan Keluarga: Orang tua dan keluarga memiliki peran penting
dalam mengajarkan nilai-nilai sosial kepada remaja. Penting untuk mendorong
komunikasi terbuka, pengawasan yang tepat, dan memberikan bimbingan yang
positif dalam membangun interaksi sosial yang sehat.

4. Peran Masyarakat: Masyarakat juga berperan penting dalam menanggulangi


fenomena tawuran remaja. Kolaborasi antara sekolah, organisasi masyarakat,
pemerintah, dan pihak berwenang dapat membantu menciptakan lingkungan
yang aman dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk remaja.
5. Penegakan Hukum yang Tegas: Penting untuk memberlakukan hukuman yang
tegas terhadap pelaku tawuran remaja. Ini harus dilakukan dengan tetap
memperhatikan rehabilitasi dan pendekatan yang mengedepankan pemulihan
sosial agar remaja dapat belajar dari kesalahannya dan mengubah perilaku
negatif mereka.

Kaitannya dengan akomodasi, solusi-solusi ini menekankan pentingnya individu atau


kelompok dalam konflik untuk menerima perbedaan dan berusaha untuk menemukan
cara untuk menjalani interaksi yang lebih harmonis. Dalam konteks tawuran remaja,
penggunaan akomodasi dalam interaksi sosial asosiatif dapat membantu meredakan
ketegangan, mempromosikan perdamaian, dan menciptakan hubungan yang lebih baik
antara kelompok remaja yang terlibat. Hal ini juga mendukung terciptanya masyarakat
yang lebih inklusif dan harmonis.

Sumber / Referensi :
https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-797286715/terjawab-
pertanyaan-berikan-analisis-anda-mengenai-penyebab-maraknya-fenomena-tawuran-
remaja-di-indonesia?page=2
https://www.fokussolo.com/pendidikan/66910614493/jawaban-berikan-analisis-anda-
mengenai-penyebab-maraknya-fenomena-tawuran-remaja-di-indonesia
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010596725/terjawab-sudah-berikan-
analisis-anda-mengenai-penyebab-maraknya-fenomena-tawuran-remaja-di-indonesia
http://repository.unp.ac.id/27427/1/22%20Tawuran%20Remaja%20di%20Nagari%20
Surantih%20dan%20Rawang%20Gunung.pdf

Anda mungkin juga menyukai