Anda di halaman 1dari 19

BAB V

PROSES SEKERAP

Proses sekerap atau ketam adalah salah satu proses pemesinan yang digunakan
untuk membentuk permukaan lurus dan berprofil. Geram yang terbentuk dari
proses sekerap berbentuk strip akibat dari gerak potong yang bergerak lurus.
Gerak pemakanan terjadi pada arah yang menyilang terhadap gerak potong,
sedemikian hingga dihasilkan permukaan yang rata.

Gambar 5.1. Mesin Sekerap []

Mesin sekerap yang dilengkapi dengan pahat khusus serta kelengkapan dan
pemegang benda kerja dapat digunakan untuk membuat alur pasak luar dan
dalam, alur spiral, batang gigi dan berbagai bentuk lain. Mesin ini dapat
digunakan untuk melakukan proses pemesinan sampai dengan panjang 800mm.
mesin sekerap dengan arah pemotongan horizontal disebut sebagai mesin
sekerap horizontal, sementara mesin sekerap dengan arah pemotongan vertikal
lebih dikenal dengan mesin sloter

Mesin sekerap beroperasi dengan cara mengggerakkan pahat maju dan mundur
di atas benda kerja. Pada langkah balik ram, pahat harus terangkat dan bebas
dari benda kerja, kerja pemotogan dikurangi hanya pada satu arah saja
Benda kerja dicekam kaku pada meja berbentuk kotak di bagian depan mesin.
Tinggi meja dapat diatur untuk menyesuaikan posisi benda kerja terhadap pahat.
Meja juga dapat bergerak transversal ke arah samping di bawah pahat yang
bergerak bolak-balik yang dipasang pada ram. Gerakan meja kerja biasanya
berada dikendalikan dari mekanisme pemakanan otomatis yang dilakukan oleh
feed screw.

Gerak pemakanan akan menentukan ketebalan geram yang dihasilkan. Gerak


pemakanan memiliki arah tegak lurus terhadap gerak potong. Untuk sekerap
horizontal, benda kerja akan bergerak terhadap pahat. Untuk mesin sekerap
vertikal, pahat harus digerakkan terhadap benda kerja.

Pengaturan dapat dilakukan untuk kedalaman pemakanan. Selama proses


sekerap horizontal, hal tersebut dapat dilakukan dengan menggerakkan pahat ke
arah bawah. Selama proses sekerap vertikal, dilakukan dengan menggerakkan
benda kerja ke arah samping.

Konstruksi mesin sekerap


Konstruksi mesin sekerap horizontal yang umum dipakai untuk pekerjaan
produksi dan berbagai pekerjaan diperlihatkan pada gambar 5.2. Mesin sekerap
jenis ini terdiri dari struktur (rangka) dasar atau badan mesin yang mendukung
ram, meja kerja dan penggerak utama dan penggerak pemakanan

a. machine body i. lengan ayun


b. table k. roda gigi penggerak
c. ram l. roda gigi pembawa
d. tool slide m. balok geser dan pivot
e. tool post n. engsel tumpuan
f. graduation o. sambungan
g. spindel untuk pengaturan p. pengatur meja arah samping
h. tuas pengunci q. pengatur meja arah vertikal

[Gerling]
Gambar 5.2. Diagram Mesin Sekerap
Ram yang duduk di atas pemandu gerak (guideways) akan menghasilkan gerak
maju dan mundur di atas benda kerja. Gerak potong terjadi saat ram bergerak
pada arah maju, sedangkan pada saat bergerak mundur pahat tidak melakukan
pemotongan. Pada bagian ujung ram terdapat luncuran pahat (tool slide) arah
vertikal dan pemegang pahat.

Luncuran pahat (tool slide) terpasang pada bagian ujung depan ram. Luncuran
pahat ini disediakan agar pahat dapat diatur pada arah vetikal. Luncuran pahat
juga dapat diatur untuk penyekerapan bentuk bevel dan untuk keperluan ini,
gerakan pengumpanan pahat dapat dilakukan secara gradual. Luncuran pahat
arah vertikal ini memegang clapper box dan tool post sedemikian hingga pahat
akan dapat diposisikan untuk memotong lurus ataupun permukaan rata pada
bagian atas benda kerja. Luncuran pahat ini juga memungkinkan pemakanan
pahat ke arah bawah atau diset jauh dari permukaan vertikal jika dibutuhkan .

Pemegang pahat (tool post) yang bergantung pada kotak lonceng (clapper
box) adalah tempat dimana pahat sekerap dipasang. Pada saat melakukan
langkah potong (maju), lonceng (clapper) akan tertekan pada kotak lonceng
(clapper box) karena adanya gaya potong, sedangkan pada saat melakukan
langkah balik (mundur), lonceng akan terangkat. Mekanisme kerja seperti ini
akan menghindarkan kerusakan pada mata potong pahat dan permukaan benda
kerja.

Gambar 5.3. Gambar 5.3.a. Gambar 5.3.b.


Gerak maju Gerak mundur
Clapper dan clapper box (langkah potong) (langkah tanpa pemotongan)

Meja kerja digunakan sebagai tempat untuk memegang benda kerja. Meja kerja
ini dapat diatur pada arah horizontal dan vertikal dengan mekanisme lead-screw.
Benda kerja dapat diklem di posisi manapun di atas meja mesin. Oleh karena itu,
posisi langkah harus disesuaikan dengan posisi benda kerja. Untuk mengatur
langkah maju atau mundur, sekerup pengunci dilonggarkan untuk menggeser
ram agar sesuai dengan posisi yang diinginkan. Posisi langkah diatur dengan
memutar spindel.

Penggerak utama motor listrik berfungsi sebagai pengerak utama yang akan
menggerakkan ram untuk menghasilkan gerak potong. Gerak rotasi motor listrik
diubah menjadi gerak translasi bolak-balik pada ram melalui mekanisme lengan
ayun atau rocker arm.
Mekanisme balik cepat (Quick return mechanism) sistem mekanik
Gerak potong utama pada proses sekerap dilakukan oleh pahat pada arah
translasi. Ketika proses pemotongan berlangsung (pada arah maju), geram akan
terpotong dan ketika pahat bergerak mundur, tidak tejadi proses pemotongan.
Kedua langkah itu terjadi dalam satu siklus Gerak potong dan gerak balik
memiliki perbedaan kecepatan.

Mekanisme balik cepat adalah mekanisme gerakan ram yang dirancang


sedemikian rupa sehingga gerak balik pahat sekerap akan menjadi lebih cepat
daripada gerak potong. Mekanisme ini dirancang untuk mempersingkat waktu
non-produktif. Mekanisme balik cepat yang paling banyak digunakan untuk
mesin sekerap adalah mekanisme dengan menggunakan engkol dan lengan ayun,
seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.3.

Gerakan rotasi yang seragam


dari motor listrik ditransmisikan
kepada roda gigi penggerak
utama (gear drive). Pada roda
gigi penggerak utama terpasang
pivot yang berfungsi sebagai
engkol. Jarak pivot terhadap
pusat sumbu gigi penggerak
utama dapat diatur melalui
mekanisme ulir. Pivot yang
membawa kotak peluncur (sliding
box) ini akan melakukan dua
gerakan secara bersamaan, yaitu
bergerak rotasi karena putaran
roda gigi penggerak utama dan
gerakan meluncur di dalam
pemandu luncur yang ada pada
lengan ayun (swing arm). Melalui
gerak rotasi dari roda gigi
penggerak utama, lengan ayun
yang memilki tumpuan engsel di
bagian dasar badan mesin, akan
mengayun pada ujung bebasnya.
Ayunan di bagian ujung bebas
akan diteruskan kepada kepada
ram, sedemikian hingga ram
Gambar 5.4. mekanisme engkol dan lengan ayun akan bergerak bolak-balik.
pada mesin sekerap

Pivot akan beputar satu putaran penuh untuk melakukan langkah potong dan
langkah balik. Dengan konfigurasi engkol dan lengan ayun seperti pada gambar,
besar sudut (220O) yang harus dilalui oleh pivot pada saat melakukan langkah
potong menjadi lebih besar daripada besar sudut (140 O) yang harus dilalui pada
saat melakukan langkah balik. Dan dengan kecepatan putar roda gigi yang
seragam, maka gerakan ujung bebas lengan ayun (yang dibawa oleh pivot) untuk
melakukan gerak potong akan membutuhkan waktu yang lebih panjang daripada
langkah baliknya.
Mekanisme balik cepat sistem hidrolik
Mekanisme balik cepat dapat juga
dibuat dengan sistem hidrolik.
Pada mekanisme balik cepat
dengan sistem hidrolik, gerakan
balik yang lebih cepat dicapai
dengan cara meningkatkan aliran
oli (fluida hirolik) pada saat
langkah balik. Mesin sekerap
dengan tenaga hidrolik telah
menggantikan mesin sekerap tipe
pengggerak mekanik karena
kecepatan potong yang dihasilkan
dengan sistem hidrolik ini lebih
konstan dan getaran yang timbul
lebih kecil. Kecepatan potong
umumnya dapat terlihat pada
indikator sehingga tidak
memerlukan perhitungan.
Pengaturan panjang langkah
potong dan posisi pahat realtif
terhadap benda kerja dapat
dilakukan dengan cepat tanpa
harus menghentikan mesin, yaitu
Gambar 5.5. mekanisme balik cepat dengan
dengan menggunakan tuas yang sistem hidrolik
terdapat di samping ram.
Gerakan ram dapat dibalik secara
cepat dimanapun di sepanjang kedua arah pergerakan ram. Gerak pemakanan
hidrolik bekerja ketika pahat terlepas dari benda kerja. Operasi mesin berjalan
tidak bising. Rasio maksimum kecepatan balik terhadap kecepatan potong
berkisar pada 2 : 1

Posisi langkah pahat dapat diatur dan disesuaikan dengan posisi benda kerja
dengan menggunakan mekanisme nut-ulir yang terdapat di dalam ram. Kedua
ujung poros ulir tertumpu di bagian dalam ram sehingga ulir tersebut tidak dapat
bergerak pada arah aksial. Jika poros ulir diputar, maka nut akan bergerak di
sepanjang poros ulir dan akan membawa ujung bebas lengan ayun yang juga
terhubung kepada nut. Ketika ujung bebas lengan ayun sedang berada pada satu
posisi yang diam dan terkunci karena mesin sedang berada dalam keadaan mati,
maka gerakan nut di sepanjang poros ulir secara relatif akan membawa ram
bergerak pada satu posisi tertentu di sepanjang pemandu luncurnya. Dengan
mekanisme seperti ini, posisi pahat dan posisi langkah pahat dapat diubah dan
disesuaikan dengan posisi benda kerja yang telah terpasang di atas meja kerja
(gambar 5.6).

Gambar 5.6. mengubah posisi langkah


Panjang langkah dapat diatur dengan cara menggeser pivot dari pusat sumbu
roda gigi pengerak utama. Untuk panjang langkah maksimum, pivot harus
ditempatkan pada jarak maksimum dari pusat roda gigi. Pivot akan menempuh
jarak dari A ke B (angle ) pada langkah potong dan jarak B ke A (sudul ) pada
saat gerak balik. Sudut  lebih besar dari sudut , sedemikian hingga langkah
potong membutuhkan waktu lebih panjang daripada langkah balik.

Gambar 5.7. mengubah panjang langkah

Pada langkah yang lebih pendek, pivot ditempatkan pada jarak yang lebih dekat
dari sumbu putar (center) gear. Perbedaan sudut  dan  sangat kecil pada kasus
ini, sehingga waktu untuk maju dan mundur tidak terpaut jauh

Kecepatan potong selama proses sekerap


Jarak yang ditempuh oleh pahat sekerap dalam meter/menit selama langkah
kerja disebut sebagai kecepatan potong (V A), kecepatan langkah tanpa
pemotongan disebut kecepatan balik (VR).

Contoh :
langkah pemotongan L = 360mm ; waktu untuk langkah kerja t A = 0,03
menit. Untuk langkah balik tR = 0.015menit. hitung kecepatan potong V A dan
kecepatan balik (VR). Pertanyaannya bukan maksimum tetapi rata-rata

Panjang langkah kerja


Kecepatan potong VA =
Waktu untuk langkah kerja

Kecepatan potong VA = L = 0,36 m = 12 m/menit


tA 0.03 menit

Panjang langkah kerja


Kecepatan balik VR =
Waktu untuk langkah kerja

L 0,36 m
Kecepatan potong VR = = = 24 m/menit
tR 0.015 menit

Pada praktek bengkel, kecepatan mesin seringkali dinyatakan sebagai rata-rata


kecepatan potong dan kecepatan balik. Sehingga diperoleh :

VA x V R
Kecepatan mesin Vm = 2
VA + VR

Ketika sekerap pada mesin dengan mekanisme penggerak lengan ayun,


kecepatan potong tidak seragam. Pada awal langkah, kecepatan potong adalah
nol, kemudian meningkat sampai maksimum di tengah langkah dan kemudian
turun menjadi nol di ujung langkah. Fenomena yang sama juga terjadi pada
langkah balik.

Selama putaran gear konstan


maka jumlah langkah juga akan
tetap, yaitu satu putaran sama
dengan satu siklus. Kecepatan
akan berubah jika panjang langkah
berubah karena pahat sekerap
akan bergerak pada jarak yang
berbeda dengan waktu yang sama.

Penggerak pemakanan.
Sebelum setiap langkah
pemotongan berlangsung, gerak
pemakanan harus dilakukan
dengan cepat. Jika gerak
pemakanan dimanipulasi dengan
tangan secara kasar maka
permukaan yang dihasilkan juga
akan menjadi kasar, karena
pergerakan pemakanan yang tidak
seragam. Kekurangan ini dapat
dihindari dengan menggunakan
penggerak pemakanan positif.
Gambar 5.8 Gambaran kecepatan pahat
selama proses sekerap

Roda gigi dengan slot (a) digerakkan oleh gigi penggerak. Di dalam slot, baut (b)
dapat digeser dan dikunci pada posisi tertentu. Roda ratchet (c) dipasang pada
poros spindel ulir (f) yang terhubung ke meja (g). Roda racthet akan digerakkan
oleh cakar (pawl) (d) yang terhubung dengan baut (b) pada roda gigi ber-slot (a)
melalui batang penghubung (e).
a) Roda gigi dengan slot
b) Baut
c) Roda ratchet
d) Cakar
e) Batang penghubung
f) Poros spindel ulir
g) meja

Gambar 5.9. Mekanisme ratchet

Roda gigi penggerak akan memutar roda gigi beralur (a) dan membawa baut (b)
yang ada pada alurnya. Posisi baut yang berada pada jarak tertentu terhadap
pusat roda gigi akan membuat baut berfungsi sebagai engkol. Selanjutnya
putaran engkol ini akan mendorong cakar (d) untuk memutar roda gigi ratchet
melalui batang penghubung (e).

Ketika batang penghubung bergerak maju, cakar yang berbentuk champer akan
masuk ke dalam sela-sela gigi dan mendorong serta memutar roda ratchet.
Selanjutnya roda ratchet akan memutar poros spindel ulir dan menggerakkan
meja. Setelah batang penghubung bergerak maju dari melalui titik terjauh,
batang penghubung akan bergerak mundur dengan membawa cakar ke arah
belakang. Saat bergerak mundur, cakar yang berbentuk champer akan meluncur
di atas gigi ratchet sehingga tidak memutar roda ratchet ke arah belakang, dan
masuk ke dalam sela-sela gigi ratchet yang ada di belakangnya. Dengan
memutar cakar 180O, arah pemakanan dapat dibalik ke arah yang berlawanan.

Untuk mengakomodasi fleksibilitas meja yang dapat diatur ketinggiannya, maka


panjang batang hubung juga harus dapat divariasikan. Posisi baut terhadap
sumbu putar roda gigi beralur dapat diatur untuk mengatur besar gerak
pemakanan.

Mesin Sekerap vertikal


Mesin sekerap vertikal atau lebih sering disebut mesin slotter digunakan terutama
untuk pemotongan internal dan permukaan miring (angular) serta untuk operasi
khusus yang membutuhkan pemotongan vertikal karena benda kerja harus
diposisikan pada arah demikian. Aplikasi mesin ini dapat ditemukan pada
pengerjaan cetakan (dies), cetakan logam (metal mould) dan pola logam (metal
patern). Ram mesin sekerap vertikal bekerja pada arah vertikal dan biasanya
memiliki fitur mekanisme balik cepat yang mirip dengan mesin sekerap
horizontal. Benda kerja yang akan disekerap ditumpu di atas meja berbentuk
bundar serta memiliki pemakanan melingkar (rotari) sebagai tambahan dari
gerakan meja yang umum.

Meja kerja dengan pemakanan arah sirkular membuat mesin ini dapat melakukan
pekerjaan permukaan kurva, yang secara partikular sangat diinginkan untuk
banyak benda ireguler yang tidak dapat dikerjakan di atas mesin bubut.
Permukaan rata dapat dikerjakan dengan menggunakan pemakanan menyilang.
Jenis mesin sekerap vertikal yang lain adalah key seater dan yang dirancang
untuk pemotongan alur pasak pada roda gigi, pulli, cam dan benda kerja yang
sejenis.

Gambar 5.10. mesin sekerap vertikal (slotter)

Mesin sekerap Meja (Planer)


Mesin sekerap meja (planer) adalah mesin yang dirancang untuk memotong dan
membuang logam dangan cara menggerakkan benda kerja pada garis lurus
terhadap pahat bermata tunggal. Dengan prinsip kerjanya mirip dengan mesin
sekerap, mesin ini diadaptasikan untuk benda kerja yang lebih besar dan lebar.
Proses pemotongan yang umumnya perataan permukaan dapat dilakukan pada
arah horizontal, vertikal ataupun membentuk sudut. Mesin sekerap meja juga
dapat mengerjakan beberapa benda kerja yang kecil yang disusun dalam satu
garis pada meja kerjanya. Mesin sekerap meja jarang digunakan pada pekerjaan
produksi umum seperti pengerjaan permukaan rata yang biasanya dilakukan
pada mesin freis, broaching atau gerinda tapi dipakai untuk keperluan khusus.

Meja kerja meluncur di atas guideways yang ada pada bed mesin. Meja kerja
dilengkapi dengan alut-T untuk memasang benda kerja. Luncuran pahat dapat
diatur pada arah horizontal pada rel melintang (crossrail) dengan mekanisme
poros spindel ulir. Untuk pemegang pahat digunakan kotak lonceng. Rel
melintang ditumpu oleh tiang dan dapat diatur ketinggiannya dengan mekanisme
spindel ulir.

Pada mesin yang besar, disediakan dua buah luncuran pahat pada rel melintang,
lebih dari itu, sering juga ditambahkan dua pemegang pahat di bagian sisi untuk
pemesinan permukaan vertikal.

Gambar 5.11. mesin sekerap meja (planer machine)

Untuk menghasilkan gerak potong mesin sekerap meja umumnya menggunakan


penggerak roda gigi. Pada bagian bawah meja dipasang batang gigi (rack). Roda
gigi bertautan dengan batang gigi dan penggerak dari motor listrik melalui
transmisi untuk menurunkan putaran.

Setiap selesai melakukan langkah kerja, meja harus bergerak ke arah yang
berlawanan dari arah gerak potongnya. Oleh karena itu perlu dilakukan
pembalikan arah putaran dari penggerak.

Sesuai panjang langkah yang diperlukan, dua pengghenti (stop) (e) dipasang
untuk membatasi gerak meja. tuas pengatur (f) akan memicu mekanisme
pembalik putaran jika menyentuh penghenti (e). Dengan mekanisme tuas
penggeser, pergerakkan tuas akan diteruskan kepada sabuk penggerak yang
akan membalikkan arah putaran. Pada model yang lebih baru, disediakan
kompling gesek pembalik elektro-magnetik. Untuk menghemat waktu, kecepatan
meja lebih cepat pada saat meja melakukan langkah balik (tanpa pemotongan)
daripada saat melakukan pemotongan.
a. meja
b batang penghubung
c. batang gigi
d. kotak saklar
e. stop / penghenti
f. tuas pengatur
g. tuas geser untuk
pembalik putaran
h. tuas geser untuk
pemakanan

Gambar 5.12. penggerak meja pada mesin sekerap meja

a. roda gigi
b. batang penghubung
c. batang gigi
d. kotak saklar
e. cakar
f. spindel untuk luncuran pahat yang
akan digerakkan oleh cakar (e)

Gambar 5.13. metoda operasi gerak pemakanan

Mesin sekerap meja juga dapat menggunakan penggerak hidrolik sehingga


kecepatan potong yang seragam dapat dicapai di sepanjang langkah
pemotongan. Percepatan dan perlambatan kecepatan potong terjadi pada jarak
yang dekat sehingga elemen waktu tidak perlu menjadi pertimbangan.

Mesin sekerap meja dua tiang (double housing planer)


Mesin sekerap meja jenis ini memiliki dasar mesin (base) yang panjang dan berat
yang berfungsi menumpu meja atau platen bergerak bolak-balik. Bagain atas
rumah mesin menumpu rel melintang (crossrail), yaitu kira-kira bagian tengah
tiang di bagian samping dasar mesin. Kepala yang dapat bergerak melintang
(crossrail head) adalah tempat untuk memasangkan pahat, di mana di tempat itu
akan terjadi gerak pemakanan dari pahat terhadap benda kerja pada arah
melintang (cross)

Pada gambar 5.10 diperlihatkan bagaimana pahat ditumpu pada bagian atas dan
samping. Kedua pahat tersebut untuk pemotongan miring. Proses pemakanan
dapat diatur secara manual atau dengan tenaga mesin pada arah vertikal
maupun arah melintang.
Gambar 5.14. Double housing planer

Mesin sekerap meja sisi terbuka (open-side planers)


Mesin sekerap meja jenis ini memiliki rumah (housing) hanya pada salah satu
sisinya saja. Sisi yang terbuka dirancang untuk dapat mengerjakan benda kerja
yang lebar. Kebanyakan mesin sekerap meja memiliki guideways dengan satu
bentuk flat dan satu bentuk V, yang dapat mengakomodasi ekspansi bed dan
platen yang tidak seragam. Panjang langkah dari platen (meja kerja) dapat diatur
dari dog yang terdapat di bagian samping bed. Akurasi dari mesin sekerap meja
tipe open-side dan dan double-housing ditentukan oleh rigiditas strukturnya dan
prilaku dalam cara kerja pemesinan

Gambar 5.15.Open-side planer


Mesin sekerap meja tipe terowongan (Pit-type planer)
Mesin sekerap meja tipe terowongan (pit-type) memiliki konstruksi yang masif
dan berbeda dengan mesin sekerap meja yang umum, yaitu pada bed yang diam
(stasioner) dan pahat yang digerakkan di atas benda kerja. Gambar 5.1.5
memperlihatkan mesin sekerap meja yang dirancang untuk benda kerja sampai
dengan lebar 14kaki (4m) dan panjang 35kaki (11m). Dua buah Kepala dengan
tipe ram terpasang pada crossrail, dan setiap kepala dilengkapi dengan dua
pemegang pahat kotak lonceng untuk penyekerapan dua jalur. Dua rumah
pembalik (reversing housing) yang menumpu luncuran rel melintang dapat
meluncur dan dikunci dengan ulir penggerak dari salah satu ujung bed. Seluruh
pemakanan berjalan secara otomatis dan reversibel dirancang untuk operasi pada
kedua ujung langkah penyekerapan atau hanya pada salah satu ujungnya.

Gambar 5.16. Pit-type planer

Mesin sekerap meja untuk pelat atau sudut (Plate or edge planer)
Jenis yang khusus dari mesin sekerap meja adalah perangkat untuk pemesinan
sudut (edge) dari pelat baja yang keras untuk bejana tekan (pressure vesel) dan
armor plate. Pelat diklem pada bed dan eretan yang menumpu pahat potong
digerakkan maju dan mundur sepanjang sisi pelat. Ulir penggerak yang besar
digunakan untuk menggerakkan eretan. Kebanyakan edge planer menggunakan
pahat freis sebagai pengganti pahat sekerap konvensional untuk mendapatkan
akurasi dan keceaptan yang lebih tinggi.

Perbedaan mesin sekerap dan sekerap meja


Mesin sekerap dan mesin sekerap meja memiliki kesamaam dalam hal
mengerjakan permukaan rata, tetapi tidak banyak kesamaan fungsi dan
kegunaaan dari keduanya. Secara sepintas, kedua mesin ini berbeda dalam hal
lebar konstruksi mesin dan metoda operasi. Jika dibandingkan lebih rinci,
perbedaan di antara kedua mesin ini adalah :
1. mesin sekerap meja khusus dipakai untuk benda kerja yang besar,
sementara mesin sekerap hanya dipakai untuk benda kerja yang kecil
2. pada mesin sekerap meja, gerak potong dihasilkan dari benda kerja yang
bergerak terhadap pahat yang diam, sementara para mesin sekerap gerak
potong dihasilkan dari pahat yang bergerak terhadap benda kerja yang diam.
3. pada mesin sekerap meja, gerak pemakanan dilakukan oleh pahat,
sementara pada mesin sekerap gerak pemakanan biasanya dilakukan oleh
benda kerja.
4. penggerakan meja untuk menghasilkan gerak potong pada mesin sekerap
meja dapat berupa roda gigi ataupun sistem hidrolik, sementara pada
mesin sekerap, dapat digunakan mekanisme ram untuk menghasilkan
gerak potong, tetapi umumnya digunakan mekanisme balik cepat.
5. kebanyakan mesin sekerap meja memiliki pendekatan kecepatan potong
yang lebih konstan dibandingkan mesin sekerap

Pahat sekerap
Dalam banyak kasus, pahat sekerap dibuat dengan bahan HSS, seringkali ujung
pahat dibuat dari cemented carbide. Bentuk mata potong pahat sekerap
bergantung kepada kerja sekerap yang akan dilakukan. Pahat sekerap berbeda
dengan pahat bubut, dengan sedikit pengecualian

Pahat untuk pengasaran digunakan untuk memotong dan membuang material


sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat. Untuk luas bidang geram yang
besar dibutuhkan pahat yang kokoh.

Gambar 5.17. Pahat pengasaran (a) pahat pengasaran tangan kiri lurus (b)
pahat pengasaran tangan kanan lurus (c) pahat pengasaran
lengkung kiri (d) pahat pengasaran lengkung kanan

Pahat penghalusan harus mampu menghasilkan permukaan yang halus.

Gambar 5.18. Pahat penghalusan (a) pahat penghalusan ujung bular (b)
pahat penghalusan ujung persegi (c) pahat penghalusan lurus
(d) pahat penghalusan leher angsa
Bentuk pahat yang lain diperlukan untuk pemesinan benda kerja yang memiliki
bentuk yang khusus

Gambar 5.19. berbagai bentuk Pahat sekerap (a) pahat alur (b) pahat sisi (c)
pahat potong alur T (d) pahat ujung bulat

Untuk mencegah lenturan pada pahat, pahat harus diklem dengan kuat pada tool
post dan diatur sedemikian rupa agar panjang pahat yang menonjol keluar dari
tool post tidak terlalu panjang (diatur sependek mungkin).

Gambar 5.20. pencekaman pahat Gambar 5.21. Setting pahat ;


(a) pahat diklem (a) , (c) sekerap angular ;
pendek (benar) (b) sekerap vertikal
(b) pahat dikelm terlalu
panjang (salah)

Selama penyekerapan horizontal, pahat diklem pada posisi vertikal (tegak lurus)
terhadap benda kerja dan pada operasi ini, clapper box akan terangkat pada saat
melakukan langkah mundur (balik). Pada penyekerapan angular, posisi luncuran
pahat harus diatur pada sudut yang diinginkan dan hal ini mengakibatkan tool
post tidak dapat kembali jatuh pada posisi normal dengan mudah. Untuk
menghindari hal ini, clapper box harus diset pada posisi vertikal, jika
memungkinkan. Pada penyekerapan permukaan miring, clapper box harus
dikunci dengan pin, agar pahat tidak akan merusak permukaan benda kerja
ketika melakukan langkah balik.

Pencekaman benda kerja


Pegangan yang kuat dari pencekaman benda kerja dapat dilakukan pada meja
atau dalam ragum. Pegangan yang kuat ini akan mencegah pergeseran benda
kerja ketika pahat melakukan langkah potong. Tetapi gaya pencekaman tidak
boleh terlalu besar, karena selain bahaya yang mungkin timbul, benda kerja yang
tipis juga akan terlipat. Permukaan yang diklem harus cukup lebar. Jika
permukaan yang diklem terlalu kecil, tekanan per satuan luas akan menjadi
besar, sehingga kemungkinan akan terjadi jejak / tapak pencekaman pada
permukaan benda kerja. Geram dan kotoran lain akan mempengaruhi
pencekaman, oleh karena itu permukaan yang akan diklem atau dicekam harus
dibersihkan terlabih dahulu.

Gambar 5.22. Benda kerja diklem pada ragum

Benda kerja kecil yang harus dipegang pada ragum mesin akan terangkat sedikit
ketika rahang gerak dari ragum dikencangkan. Untuk itu benda kerja harus
dipukul kembali dengan palu plastik. Blok paralel dapat digunakan untuk
membantu pelurusan dan penyejajaran benda kerja pada saat pencekaman.
Tetapi penggunaan blok paralel tidak boleh menghalangi pengukuran selama
proses berlangsung.

Gambar 5.23. Klem benda kerja

Benda kerja yang besar harus diklem pada meja mesin. Perangkat pencekaman
adalah alur-T dan klem. Kepala baut T harus sesuai dengan alur–T yang ada pada
meja kerja. Klem akan meneruskan gaya pencekaman kepada benda kerja.
Benda kerja harus diletakkan sejajar terhadap permukaan tekan dari klem agar
permukaan tekan menjadi cukup luas dan menghasilkan pencekaman yang kuat.
Baut-T harus ditempatkan sedekat mungkin dengan benda kerja agar gaya klem
memberikan efek yang kuat kepada benda kerja. Apabila mungkin, benda kerja
diklem seperti gambar 5.23 di atas, dan dipasang pada meja dengan kelengkapan
stoper dan perangkat pencekam.

Gambar 5.24. Klem benda kerja pelat dan benda kerja yang besar

Pengaturan jumlah siklus dengan bantuan tabel mesin


Jumlah siklus diatur per menit, bergantung kepada kecepatan potong yang
diijinkan dan panjang langkah. Keceptan potong dapat dipilih dalam tabel 5.1

Jumlah siklus permenit dapat dibaca pada tabel 5.2, dengan referensi kepada
kecepatan potong, tapi dapat juga dikalkulasi. Berdasarkan kepada rancangan
mesin, beberapa kecepatan siklus per menit dapat diset.

contoh :
pelat besi cor dimesin kasar dengan mesin sekerap dengan menggunakan
pahat HSS. Panjang langkah 300 mm. Tentukan jumlah siklus permenit.

Dari tabel 5.1 dan tabel 5.2 diperoleh :


Kecepatan potong : 14 m/menit
Jumlah siklus permenit : 28 per menit

Penghitungan siklus permenit


Jumlah siklus juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

siklus per menit

contoh :
Panjang langkah (L) = 400 mm, v m = 15 m/min. Hitung jumlah siklus
permenit
Vm 15 m/menit
n = = ≈ 20 siklus permenit
2xL 2 x 0,4 m

Pengaturan panjang langkah


Panjang langkah terdiri dari panjang benda kerja (l), lebihan langkah awal
sebelum pemotongan (la) dan lebihan langkah setelah pemotongan (l u). Untuk
menghindari waktu kosong (idle) yang tidak perlu, la dan lu tidak boleh terlalu
panjang. Sebagai acuan, 20mm dapat dipilih untuk la dan 10mm untuk lu.

Gambar 5.25. Pengaturan panjang langkah

Pengaturan pemakanan dan kedalaman pemakanan


Besar pemakanan bergantung kepada jenis pemesinan,

Penampang geram = kedalaman pemotongan x gerak pemakanan


A = a x f

Penampang geram bergantung kepada kapasitas mesin

 Untuk pengasaran kedalaman pemakanan dapat 3 – 5 kali lebih besar dari


pemakanan.
 Untuk penghalusan kedalaman pemakanan dan gerak pemakanan harus
lebih kecil.

Tabel 5.1. nilai acuan untuk kecepatan potong


Steel, tensile
strength Gray
Red
Tool made of In kg/mm3 cast
brass
Iron
40 60 80
Tool Steel 16 12 8 12 20
HSS 22 16 12 14 30
Tabel 5.2. nilai acuan untuk pemilihan jumlah siklus
Length of stroke
Number of
In mm
cycles per
100 200 300 400
minute
Vm in m/min
28 5.3 10.2 14.2 18.2
52 9.8 19 26.2 33.6
80 15.2 29 41 52

Daftar pustaka
1. Gerling, Heinrich, “All About Macnie Tools”, Wiley Easatern Limited, New
Delhi, 1965
2. Amstead, otswald dan begeman, Manufacturing Processes, john willey and
sons,

Anda mungkin juga menyukai