Bene : selamat siang mari monggo silahkan masuk (menghampiri pintu membuka dan membantu membuka pintu) Rohani : terima kasih bapak (sambil berjalan) Bene : Monggo monggo silakan duduk senyamannya ( mempersilahkan duduk konseli dan duduk berhadapan dgn konseli) Ini mbak rohani kan ya? Rohani : iya bapak saya rohani anak kelas XII Ipa 1 bapak. Bene : wahh... Bener berarti, bapak hanya hafal beberapa anak kelas XII saja di karenakan bapak baru masuk pak ketika mbak rohani naik kelas XII tpi juga karena bapak tidak mengampu kelas XII juga. Rohani : hehhe... Iya bapak Bene : la ini mbak rohani dari mana? Dari kelas kah atau dari kanti soalnya kan ini masuk jam istirahat kan? Rohani : saya dari kelas bapak, langsung ke ruang BK buat bertemu bapak. Bene : oalah.... Baik.... Jadi ada keperluan apa ini kok tumben mbak rohani ingin bertemu bapak.? Rohani : emmm.... Saya bingung bapak mau mulainya dari mana. Bene : coba rileks dlu, tarik nafas dulu dan pelan pelan saja tidak harus terburu. Tapi sebelum mbak mulai bercerita, bapak minta maaf dulu ke mbak rohani karena bapak hanya bisa kasih waktu mbak rohani sekitar 15 menit saja karena bapak harus ke dinas. Tidak apa apa kan? Tapi sekiranya untuk mbak rohani waktunya masih kurang kita bisa kangsenan lagi via whatsapp, nanti bapak kasih nomor whatsapp bapak. Rohani : baik bapak. Terima kasih. Bene : jadi bagaimana mbak rohani, apa nih yg mbak rohani ingin ceritakan ke bapak? Jgn malu malu, dan jgn takut kalau ini akan tersebar karena dalam menjalankan proses konseling ada asas yg harus bapak pegang salah satunya adalah asa kerahasiaan jadi bapak akan menjaga kerahasiaan masalah yg mbak rohani akan ceritakan nanti. Bisa dipahami mbak? Jadi monggo mbak bapak persilahkan bercerita Rohani : iya bapak, jadi saya ini bingung bapak, kan ini sudah semester 2 di kelas 12 ini dan habis ini saya lulus, lah saya bingung bapak setelah lulus nanti mau bagaimana. Bene : baik.... Lalu? Rohani : iya bapak, saya bingung, kalau mau bekerja saya bingung bekerja apa dan kalau bekerja nanti saya tidak kuliah seperti teman teman saya, dan kalaupun mau kuliah saya bingung bapak dananya sari mana. Bene : lalu dari mbak rohani sendiri pgnnya bagaimana? Rohani : kalau dari saya sendiri sih maunya kuliah bapak, cuman takut buat bilang ke orang tua saya, karena saya takut membebani kedua orang tua saya, tapi kalau semisal mau bekerja, hanya bisa kerja seadanya. Bene : Jadi bisa bapak simpulkan dari awal tadi sampai yang barusan mbak rohani bilang ke bapak, mbah rohani ada kebingungan habis lulus mau bagaimana, mau bekerja langsung apa melanjutkan kuliah, tapi kalau memilih kuliah mbak rohani pun takut untuk berbicara dengan orang tua mbak rohani karena malah nanti jadi beban. Bukan begitu? Rohani : Iya bapak saya sangat bingung dengan masalah ini. Bene : Bapak paham kebingungan yang mbak rohani rasakan, bapak pun juga pernah merasakan kebingungan mbak rohani ini disaat bapak sekolah dulu tapi pada akhirnya ada juga kok jalan keluarnya. Rohani : Iya bapak. Lalu bagaimana ya bapak saya harus bagaimana? Bene : Baik bapak akan berusaha membantu mbak rohani semaksimal mungkin agar malah mbak rohani terselesaikan. Tapi dari bapak untuk sekarang coba mbak rohani bicara dulu dengan kedua orang tua mbak rohani tentang keinginan mbak rohani untuk kuliah, apakah mereka setuju atau bagaimana, dan mbak rohani pun akan jadi tahu keinginan dari orang tua mbak rohani untuk mbak rohani bagaimana. Apakah bisa? Rohani : Baik Bapak saya akan coba berbicara dengan kedua orang tua saya. Bene : Itu bagus mbak rohani coba berbicara dulu dengan kedua orang tua mbak rohani, selain itupun bapak juga akan mencoba juga carik informasi tentang beasiswa yang sekira nya ada dan mungkin saja dapat membantu mbak rohani untuk bisa kuliah jika mbak rohani memang mau kuliah. Rohani : baik bapak terima kasih bapak atas sarannya. Bene : Sama sama sudah jadi Tugas bapak untuk membantu mbak rohani sebagai siswa di sekolah ini. Tetap semangat ya jangan mudah menyerah, karena akan ada sesuatu yang indah setelah hal yang buruk di lalui. Rohani : baik bapak. Terimakasih Bene : Oh iya sesuai kesepakan kita di awal karena sudah lebih dari 15 menit, kita akhiri sesi yang ini ya mbak rohani, karena bapak juga sudah ada janji buat ke dinas. Tapi jangan khawatir ya mbak jikalau mbak rohani merasa masih kurang dengan pertemuan ini nanti bisa kita atur jadwal lagi untuk sesi berikutnya di hari lain, nanti bapak. Kasih nomor bapak. Bagaimana tidak apa-apa kan? Rohani : Baik bapak terima kasih bapak untuk bantuannya. Bene : Iya sama sama, semangat terus ya mbak rohani semuanya pasti ada jalan. Rohani : Baik Bapak. Saya permisi duku ya bapak untuk kembali ke kelas. Bene : baik mbak rohani. Hati hati ya. Jangan melamun dan cuci muka dulu di toilet Rohani : hehe... Iya bapak