Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : TEORI HUKUM

Dosen : Dr. Setya Wahyudi, SH., MH.


Waktu : Jumat, 18 Agustus 2023

Kajian paling dasar dari lapisan – lapisan Kajian


Hukum adalah Ilmu Hukum, kajiannya terbatas
pada hukum positif dalam sistem hukum
tertentu. Teori Hukum menduduki “peran
tengah” dalam disiplin teoretikal lapisan hukum
peran tengah Teori Hukum dalam menjembatani
Filsafat Hukum dan Ilmu Hukum Dogmatik.
Sedangkan Filsafat Hukum menjadi sebuah
“Teori Payung” (Grand Theory) bagi pemikir
hukum, sifat analisisnya sangat abstrak tentang
semua refleksi teoritis kajian hukum.

Perbedaan dalam sisi metodologi jika Kajian Filsafat Hukum menggunakan pendekatan
“refleksi-spekulatif” terhadap semua gejala hukum, jika Kajian Teori Hukum menggunakan
interdisipliner mengkaji masalah-masalah hukum dari bahasa non-yuridis, atau
menggunakan pendekatan (approach) ilmu-ilmu lainnya, sedangkan Kajian Ilmu Hukum
Dogmatik menggunakan metode “normatif-positivis” (I Dewa Gede Atmaja, 2018).

Istilah Teori Hukum


1. Legal Theory, (Friedmann 1970), Teori hukum adalah ilmu yang bersifat
menerangkan atau menjelaskan tentang hukum. teori hukum sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari esensi hukum yang berkaitan antara filsafat hukum di
satu sisi dan teori politik di sisi lain.
2. Rechtstheorie, (John D. Finch 1979), Teori Hukum termasuk adalah studi ciri-ciri
tentang sifat esensial hukum dan sistem hukum pada umumnya.
3. Rechtstheorie, (Gijssels 1982), Teori Hukum adalah cabang ilmu hukum yang
mempelajari berbagai aspek fenomena hukum dalam konsepsi teoritis dan
pelaksanaan praktis dengan tujuan memperoleh pengetahuan dan uraian yang lebih
jelas tentang bahan-bahan hukum.
4. Jurisprudence, (Paton, 1951, Posner, 1990), Jurisprudence dan Legal Theory,
tampak bahwa materi kajian keduanya memiliki kesamaan, antara lain sama-sama
mengkaji hukum sebagai aturan tingkah laku, klasifikasi hukum, fungsi dan tujuan
hukum, konsep hak dan kewajiban, interpretasi dan kodifikasi hukum. Dengan
demikan, antara Jurisprudence dan Legal Theory dapat dikatakan identik. Bahkan
kepustakaan hukum juga mengungkapkan baik Jurisprudence maupun Legal Theory
sama-sama mengkaji berbagai pemikiran hukum dari aliran-aliran dalam ilmu hukum
dengan pendekatan filosofis.
5. Legal philosophy, (Kelsen, 1917), Dalam tradisi Anglo Saxon, jurisprudence acapkali
ditumbuhkan sebagai teori hukum. Pembedaan dapat digambarkan sebagai berikut:
teori hukum adalah penjelasan teoritis mengenai aspek-aspek tertentu dalam sebuah
lapangan hukum, sedangkan jurisprudence dimaksudkan sebagai menjelaskan semua
aspek yang berhubungan dengan hukum.

Ruang Lingkup dan Objek Bahan Bahasan Teori Hukum


1. Filsafat Hukum; Objeknya bagaimana hukum sebaiknya (teori hukum, ilmu hukum,
hukum positif dan praktek / dogmatika hukum).
2. Teori Hukum; Objeknya bagaimana, mengapa demikian (ilmu hukum, hukum positif,
dan praktek hukum).
3. Ilmu Hukum; Objeknya bagaimana ketentuannya (hukum positif / dogmatik hukum
dan praktek hukum).

Tujuan Pelajari Teori Hukum


1. Gijssels, 1982. Pengendapan atau pendalaman metodologis pada dasar dan latar
belakang dalam mempelajari hukum dalam arti luas, agar memperoleh pengetahuan
yang lebih baik dan uraian yang lebih jelas tentang bahan-bahan yuridis.
2. Sudikno Mertokusuma, 2012. Pengendapan secara metodologis dalam mempelajari
hukum, maka problematik atau permasalahan pokok teori hukum itu “Bagaimana
Mata Kuliah : TEORI HUKUM
Dosen : Dr. Setya Wahyudi, SH., MH.
Waktu : Jumat, 18 Agustus 2023

caranya Hakim, pembentuk Undang-Undang, dan ilmuwan bekerja? Metode apakah


yang digunakan oleh Hakim, Pembuat Undang-Undang, dan Ilmuwan?

Anda mungkin juga menyukai